PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG.

(1)

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI

TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memeproleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Pendidikan Musik

Oleh Rizal Mustofa

1006828

DEPARTEMEN PENDIDIKAN MUSIK

FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG


(2)

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI

TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Oleh

RIZAL MUSTOFA

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Musik

© Rizal Mustofa 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

April 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


(3)

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

Rizal Mustofa 1006828

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI

TEKSTIL BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Dr. Phil Yudi Sukmayadi, M.Pd NIP. 197303262000031003

Pembimbing II

Henry Nusantara M. Pd. NIP.195906211988031002

Mengetahui


(4)

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Drs.Agus Firmansah, M.Pd.


(5)

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Pembelajaran Gitar Klasik dalam Unit kegiatan Mahasiswa di Sekolah Tinggi Teknologi tekstil Bandung.Hal yang diungkap dan dideskripsikan dalam penelitian ini ialah mengenai materi pembelajaran, metode pembelajaran dan hasil Pembelajaran Gitar Klasik dalam Unit kegiatana Mahasiswa di Sekolah Tinggi Teknologi tekstil Bandung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif, sehingga hasil penelitian dideskripsikan secara terperinci. Teknik pengumpulan data yang dilakukan antara lain, wawancara, observasi, studi literatur dan studi dokumentasi. Dari hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa desain pembelajaran menggambarkan tentang komponen-komponen pembelajaran, yaitu mengenai tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Lalu proses pembelajaran menggambarkan tentang kegiatan yang dilakukan dari awal sampai akhir pembelajaran. Hasil dari pembelajaran anggota setelah mengikuti pembelajaran gitar klasik di Unit kegiatan Mahasiswa klasik Silhoutte klasik yaitu anggota dapat memahami struktur gitar klasik, bisa membaca ritmis, membaca notasi balok.

ABSTRACT

This study titled Learning Classical Guitar in Unit Student activities at the College of Textile Technology Bandung. Disclosed and described in this study is on learning materials, teaching methods and learning outcomes in Unit Classical Guitar Student in the College of Textile Technology Bandung. This research used descriptive analysis with a qualitative approach, so that the results of the study are described in detail. Data collection techniques performed, among others, interviews, observation, literature and documentation. From these results, it can be seen that the learning design illustrates the components of learning, which is about the learning objectives, instructional materials, teaching methods and evaluation of learning. Then describe the process of learning about the activities carried out from the beginning to the end of the lesson. The results of the study members after attending classical guitar lessons in Unit Student activity classic classical Silhoutte that members can understand the structure of the classical guitar, can read rhythmic, read notation.


(6)

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG


(7)

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... ABSTRAK ... PERNYATAAN ... KATA PENGANTAR ... UCAPAN TERIMAKASIH ... DAFTAR ISI ... DAFTAR BAGAN ... DAFTAR GAMBAR ... BAB I PENDAHULUAN...

A. Latar Belakang Penelitian ... B. Identifikasi Masalah Penelitian ... C. Rumusan Masalah ... D. Tujuan Penelitian ... E. Metode Penelitian ... F. Struktur Organisasi Skripsi ... BAB II KAJIAN PUSTAKA... A. Pembelajaran ... B. Komponen-Komponen Pembelajaran ... C. Sejarah perkembangan gitar………. D. Pembelajaran gitar klasik……… BAB III METODE PENELITIAN ...

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... B. Desain Penelitian ... C. Metode Penelitian ... D. Definisi Operasional ... E. Instrumen Penelitian ... F. Teknik Pengumpulan Data ... G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... A. Hasil Penelitian ... 1. Sejarah silhouette klasik ... 2. Proses Pembelajaran melalui wawancara... 3. Proses pembelajaran melalui observasi………... B. Pembahasan Penelitian ...

1. pemilihan materi yang diberikan kepada anggota dalam pembelajaran gitar klasik di Unit Kegiatan Mahasiswa silhouette... 2. Metode yang diterapkan dalam pembelajaran gitar

klasik di silhoutte... i ii iii iv v vi vii viii 1 1 5 6 6 7 8 10 10 11 19 21 35 35 36 38 39 39 43 46 48 48 48 50 52 86 86 90


(8)

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Hasil Pembelajaran gitar klasik di UKM silhoutte klasik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... A. Kesimpulan ... B. Saran ... DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ...

RIWAYAT HIDUP………..

91

94 94 95 96 97 98


(9)

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN

Halaman Bagan 3.1 Desain penelitian………...

Bagan 3.2 Pedoman observasi untuk murid……….. Bagan 3.3 Pedoman observasi terhadap pengajar……….. Bagan 4.1 Agenda kegiatan silhouette klasik pertemuan………... Bagan 4.2 Pedoman Observasi Terhadap Pengajar pertemuan ke-1…….. Bagan 4.3 Pedoman Observasi Terhadap Murid pertemuan ke-1……….. Bagan 4.4 Pedoman Observasi Terhadap Pengajar pertemuan ke-2…….. Bagan 4.5 Pedoman Observasi Terhadap Murid pertemuan ke-2……….. Bagan 4.6 Pedoman Observasi Terhadap Murid pertemuan ke-3……….. Bagan 4.7 Pedoman Observasi Terhadap Pengajar pertemuan ke-3…….. Bagan 4.8 Pedoman Observasi Terhadap Murid pertemuan ke-4……….. Bagan 4.9 Pedoman Observasi Terhadap Pengajar pertemuan ke-4…….. Bagan 4.10 Pedoman Observasi Terhadap Murid pertemuan ke-5……… Bagan 4.11 Pedoman Observasi Terhadap Pengajar pertemuan ke-5……

35 41 42 49 57 58 63 64 73 73 80 81 85 85


(10)

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Struktur bagian-bagian gitar klasik………... Gambar 2.2 Dawai gitar……… Gambar 2.3 Posisi postur tubuh saat memegang gitar klasik………… Hh Gambar 2.4 Posisi badan saat memegang gitar………

Gambar 2.5 Posisi tangan kiri dilihat dari atas………. Gambar 2.6 Tanda angka pada tangan kiri……… Gambar 2.7 posisi tangan kiri saat menekan fret dari depan………… Gambar 2.8 letak posisi jempol pada neck tampak dari belakang…… Gambar 2.9 posisi jempol berhadapan langsung dengan jari dua……. Gambar 2.10 Posisi tangan kanan...

Gambar 2.11 posisi tangan kanan dilihat dari muka………

Gambar 2.12 Jarak antara pergelangan dan body………

Gambar 2.13 persiapan tiap jari siap pada masing masing dawai……. Gambar 2.14 Penyelesaian jari setelah memetik………

Gambar 2.15 persiapan dan penyelesaian saat memetik dawai pada

gitar………

Gambar 3.1 Recruitment anggota silhouette klasik dalam acara

bazaar open house………

Gambar 3.2 Wawancara dengan Divisi Human resource develovment

silhouette klasik………...

Gambar 4.1 Kegiatan menerangkan bagian-bagian pada gitar klasik..

Gambar 4.2 Pengajar mengarahkan murid memegang gitar klasik…... Gambar 4.3 Pola latihan apoyando……… Gambar 4.4 Pola latihan 1 tirando………. Gambar 4.5 Pola latihan 2 tirando……….

Gambar 4.6 Pola latihan 3 tirando………. Gambar 4.7 Kegiatan murid saat memperagakan petikan tirando…… Gambar 4.8 Kegiatan belajar gitar klasik……….. Gambar 4.9 Latihan membaca ritmis……… Gambar 4.10 Latihan 1 ritmis dengan not bertitik…... Gambar 4.11 Latihan 2 ritmis dengan not bertitik……….. Gambar 4.12 Kegiatan Demonstrasi anggota……….. Gambar 4.13 Latihan membaca partitur pada dawai 1 dan 2……….. Gambar 4.14 Latihan membaca partitur pada dawai 1 dan 2……….. Gambar 4.15 Latihan membaca partitur pada dawai 1 dan 2………. Gambar 4.16 Latihan membaca partitur pada dawai 1 dan 2……….. Gambar 4.17 Latihan membaca karya lighty row duet……….. Gambar 4.18 Tanda kruis/shar……….

22 23 24 24 25 26 26 27 27 28 28 29 30 31 33 44 45 54 54 55 55 55 55 56 60 60 61 61 63 65 66 66 67 67 68


(11)

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4.19 Tanda mol / flat……….. Gambar 4.20 Tanda pugar / natural……… Gambar 4.21 Tangga nada dawai 3 dan 4………. Gambar 4.22 Partitur Latihan membaca partitur pada dawai 3 dan 4... Gambar 4.23 Latihan membaca partitur pada dawai 3 dan 4………… Gambar 4.24 Latihan membaca karya Au clair de lune………... Gambar 4.25 Kegiatan demonstrasi anggota………. Gambar 4.26 Latihan tangga nada dawai 5 dan 6………. Gambar 4.27 Latihan membaca partitur pada dawai 5 dan 6…………

Gambar 4.28 Latihan membaca partitur berikut tanda aksidental……. Gambar 4.29 Latihan tangga nada C mayor psoisi I……….

Gambar 4.30 Latihan membaca karya oh come all yee faithfull……… Gambar 4.31 Partitur Kegiatan demonstrasi anggota……… Gambar 4.32 Partitur Tugas anggota tentang recital……… Gambar 4.33 Partitur solo karya down in the valley………. Gambar 4.34 Partitur solo karya prelude………

69 69 70 70 70 71 72 75 75 76 76 77 79 82 82 84


(12)

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG


(13)

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar belakang

Pembelajaran adalah proses mencapai tujuan, didalamnya terdapat interaksi antara guru dan murid serta adanya proses kegiatan belajar mengajar. Hal ini bertujuan untuk melakukan perubahan yang lebih baik terhadap siswa, baik secara kognitif, afektif maupun psikomotor.

Adapun pembelajaran secara umum yang diungkapkan oleh Sutikno (2009, hlm.31) mengemukakan,

‘’Pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan oleh guru (pendidik) agar terjadi proses belajar pada diri siswa Secara implisit. Dalam pembelajaran ada kegiatan memilih, menetapkan dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil pemebelajaran yang diinginkan. Pembelajaran lebih menekankan pada cara-cara untuk mencapai tujuan dan berkaitan dengan bagaimana cara mengorganisasikan materi pelajaran, menyampaikan materi pelajaran, dan mengelola pembelajaran’’

Belajar mengajar tentunya bukan hal yang mudah untuk dilakukan, karena dalam belajar mengajar komunikasi dan respon sangat penting, selain harus bisa menyampaikan materi dengan jelas, guru juga harus bisa memberikan motivasi kepada peserta didik agar peserta didik mempunyai sifat responsive dan pro-aktif terhadap kegiatan belajar. Begitu pun sebaliknya, peserta didik harus mempunyai rasa ingin belajar yang tinggi untuk belajar, supaya proses pembelajaran bisa dikatakan berhasil apabila keduanya memiliki kepedulian akan hal itu. Proses berlangsungnya belajar mengajar sering ditemui di sekolah atau tempat kursus, adapun dalam sebuah kumpulan atau komunitas, karena pada umumnya proses pembelajaran bisa dilakukan dimana saja, kapan pun,dimana pun dan oleh siapa saja. Hal serupa turut dijelaskan oleh SK Dirjen Dikdasmen No. 226/ C/Kep/92 (Hermawan et al, 2008; 12.4).Tujuan tindakan kegiatan ekstrakurikuler adalah

‘’tujuaan yang ingin dicapai dalam pembelajaran ekstrakurikuler untuk

memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, mengenal hubungan antara berbagai pelajaran, serta melengkapi manusia seutuhnya’’. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan diluar sekolah turut berperan penting untuk siswa dalam


(14)

2

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melengkapi wawasan serta pengetahuannya, hal ini juga dapat memperluas peranan siswa dalam mengembangkan kreatifitas.

Kota Bandung merupakan salah satu kota yang mempunyai talenta cukup baik dalam kegiatan berkesenian khususnya dibidang seni musik.Hal itu bisa dilihat dari kontribusi dan prestasi yang diberikan melaui media televisi dalam ajang pencarian bakat misalnya. Hampir dari setiap ajang pencarian bakat yang diadakan di media televisi, keikutsertaan masyarakat Bandung selalu ada dan memberikan prestasi yang cukup membanggakan.Iklim yang sedang dirasakan sekarang yaitu adanya acara Bandung Drum’s Day di kota Bandung, Acara

Bandung drum’s day merupakan salah satu acara yang berawal dari hasil kreatifitas pecinta alat musik drumdi Bandung. Dari tahun ke tahun acara ini mampu mengundang banyak masa dari dalam Kota maupun luar Kota. Tidak tanggung-tanggungdrummer ternama sekelas aaroon spears pun berhasil di datangkan dari luar Negeri. Selain itu, Bandung juga merupakan salah satu kota yang mampu melahirkan Musisi berbakat. Contohnya saja bapak Daeng Soetigna yang lebih di kenal sebagai musisi yang menciptakan angklung diatonis.Dikutip dari site:http://international.sindonews.com/read/756030/46/pecahkan-rekor-dunia-5-393-orang-main-angklung-di-beijing yang menjelaskan:

Sebanyak 5.393 orang dari berbagai latar belakang suku bangsa, berhasil memecahkan rekor yang dibukukan Guinness World Records.Ribuan orang itu memainkan angklung bersama di Beijing

Worker’s Gymnasium, pada Minggu (30/6/2013).

Dikutip situs Kemlu RI, Senin (1/7/2013), acara itu digelar KBRI Beijing bersama Perhimpunan Persahabatan Indonesia–Tiongkok (PPIT).Rekor sebelumnya dipegang oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington DC.

Hal tersebut merupakan salah satu bukti bahwa, Kota Bandung merupakan salah satu Kota yang mampu menghasilkan musisi berbakat dan bisa menjadi barometer dalam tarap nasional maupun internasional.

Dibalik pencapaian serta prestasi membanggakan yang diraih oleh masyarakat Bandung, hal ini tidak terlepas dari ruang lingkup kegiatan pembelajaran serta adanya sarana prasarana yang ditawarkan. Adapun kegiatan pembelajaran yang dimaksud dalam tingkat perguruan tinggi misalnya. Kota Bandung mempunyai


(15)

3

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berberapa Universitas yang didalamnya terdapat jurusan seni musik diantaranya,jurusan Seni musik di Universitas Pendidikan Indonesia(UPI), Universitas Pasundan, Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI), Sekolah Tinggi Musik Bandung (STMB). Selain itu di Kota Bandung juga terdapat tempat kursus musik diantaranya, Purwacaraka musikstudio, Elfa’s musik studio, Symphonia, Andantino, Akustik, Vence, dan lain-lain. Adapun ruang lingkup pembelajaran musik dalam suatu kumpulan atau komunitas di kota Bandung terdapat USBP (United State Bandung Percusion, IGC (Indonesia Guitar Community, KlabKlasik, CGC (Cimahi Guitar Community) dan lain-lain.

Adanya pembelajaran yang postif dalam suatu kumpulan, tentu saja akan mengundang inovasi, kreasi, dan variasi. Pemaparan di atas merupakan cerminan dari suksesnya Kota Bandung dalam hal berkesenian. Selain itu, di Bandung juga ada Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung yang didalamnya terdapat Unit Kegiatan Mahasiswa yang bernama silhouette klasik dan bergerak dalam pembelajaran gitar klasik.

Silhoutte Klasikdidirikan sejak tahun 1993 beralokasikan di kampus Sekolah Tinggi Tekstil Bandung, Jalan Jakarta No.31 Bandung. Bapak Sol Sukmajati merupakan pendiri sekaligus pengajar di UKM Silhoutte klasik . Pada waktu itu, beliau mulai mengumpulkan orang-orang yang mempunyai potensi, bakat dan minat terhadap instrument gitar klasik. Awalnya sangat sulit mencari anggota yang sekaligus ingin dijadikannya partner untuk mendirikan UKM ini. Namun bapak Sol Sukmajati tidak putus asa, hingga pada akhirnya ada dua orang yang menurutnya sejalan dengan apa yang dia inginkan, kemudian selama bertahun-tahun beliau perjuangkan.sampai pada akhirnya silhoutte klasik berhasil mempunyai 70 anggota aktif, sekaligus menjadi UKM pertama yang didirikan di Universitas Teknologi Tekstil Bandung.

Setiap satu tahun sekali, Silhouette Klasik selalu membuat acara Concert Gitar Klasik. Pada tanggal 19-juni-2014 kemarin, silhouette klasik berhasil menggarap sebuah pergelaran gitar klasik yang bertajuk Sich Verlieben. Dalam acara tersebut, para anggota diberikan kesempatan untuk menunjukan kemampuan. Selain menunjukan kemampuan, para anggota juga mendapatkan kesempatan untuk


(16)

4

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berapresiasi terhadap penampil dari komunitas lain yang turut di undang dalam acara sich verilieben . Sich verlieben merupakan salah satu pagelaran yang diselenggarakan oleh silhouette klasik. Dalam acara tersebut, para anggota silhouette klasik mengusung tema bernuansa klasik, serta kemasan yang ditampilkan oleh penyaji dibuat dalam bentuk solo, duet, trio, qwartet dan ansambel. Salah satu keunikan dari acara tersebut, setiap anggota yang tampil tidak hanya menunjukan kemampuannya saja, tetapi dari pihak kepanitian menampilkan pemaparan tayangan melalui bentuk silde show yang menampilkan judul karya yang dibawakan, nama composer yang menciptakan, teknik yang dipakai, partitur dari karya yang dibawakan. Tujuan lain dari di adakannya penayangan tersebut merupakan salah satu pesan untuk penonton, agar mengetahui, dalam bermain musik tidak hanya aspek psikomotoriksaja yang harus diasah, tetapi pesan history juga patut untuk dipahami.

Setelah peneliti melihat secara langsung acara tersebut, Hal itu membuat rasa penasaran peneliti untuk mencari, apa yang selama ini anggota silhoutte klasik lakukan, serta pola latihan seperti apa yang dilakukan di silhoutte klasik.Untuk memepertahankan eksistensi dalam suatu komunitas dengan rentang waktu hingga mencapai 21 tahun, bukanlah hal yang mudah, terlebih lagi untuk komunitas yang tidak mempunyai latar belakang seni musik. Berbeda dengan Rumah Gitar Mahasiswa (RGM) yang ada di UPI, mayoritas keanggotaan yang ada di RGM adalah jurusan seni musik, maka dari pola latihan pun tidak akan terlalu sulit untuk diterima, karena latar belakang mereka yang sebelumnya dari jurusan seni musik. Kebetulan peneliti ikut terlibat juga dalam kumpulan komunitas RGM, jadi peneliti tau persis bagaimana sulitnya mempertahankan eksistensi dalam suatu komunitas, serta pola pembelajaran yang harus disesuaikan.Dalam pertunjukan yang bagus pasti ada komunikasi dan interaksi yang baik serta latihan yang efektif antara pengajar dan muridnya, Maka dari itu peneliti ingin mengetahui pola pembelajaran seperti apa yang digunakan pengajar, sehingga murid bisa terampil dan tau apa yang harus dia lakukan, bagaimana langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran serta hasil dari pembelajaran gitar klasik tersebut.


(17)

5

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mengapa harus silhouette klasik yang menjadi objek penelitian?

Berlandaskan dari pemaparan yang sudah dituangkan di atas, pembelajaran itu bisa dilakukan dimana saja dan oleh siapa saja, tidak harus di dalam ranah pendidikan yang formal atau tempat kursus musik. Ketika seseorang menemukan sesuatu yang unik dalam melakukan proses belajar, hal itu tentu saja akan ikut mengompa daya semangat keinginan kita untuk lebih mengetahui lebih dalam lagi, terutama melakukan pembelajaran di dalam sebuah UKM silhoutte, karena banyaknya anggota yang ikut di dalam UKM ini, tentu saja daya saing akan sangat mengompa diri kita untuk berlatih lebih keras. Ditambah adanya arahan dari sesama murid, hal ini jelas akan lebih menambah wwasan kita kearah yang lebih baik lagi.

Berdasarkan uraian yang disampaikan pada latar belakang masalah di atas,

Peneliti ingin mengangkat judul “PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM

UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG’’.

Dengan demikian, semoga isi dari judul yang peneliti angkat bisa memberikan penjelasan yang bermanfaat, menambah wawasan dan menjadikan apresiasi, kreasi, dan motifasi baik itu untuk pengajar maupun muridnya.

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan penelitian di atas, peneliti ingin memfokuskan penelitian pada pembelajaran serta proses dan tahapan apa saja yang harus dilalui anggota dalam melakukan pembelajaran gitar klasik. Karena di dalam pembelajaran, semua aspek harus bergerak secara seimbang, aspek kognitif, afektif, psimotorik semuanya harus bisa dicapai agar tujuan dari pembelajaran bisa tercapai.

Dari penjelasan di atas, peneliti merasa perlu mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan bagaimana proses, tahapan, serta hambatan yang ditemui dalam belajar gitar klasik, karena bagaimanapun juga suatu komunitas, atau tempat


(18)

6

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kursus, sudah semestinya memeperhatikan hal tersebut dengan adanya interaksi antara pengajardan anggota serta hasil sharing yang sudah biasa di bahas, seharusnya hal ini bisa menghasilkan dampak yang positif untuk pembelajaran gitar klasik.

C. Rumusan masalah

Dalam penelitian ini, masalah yang akan diangkat adalah tentang ‘’bagaimana

proses pembelajaran gitar klasik dalam unit kegiatan Mahasiswa silhouette

klasik di Sekolah tinggi teknologi tekstil Bandung?’’. Agar penelitian ini

dapat diselesaikan, maka peneliti merumuskan permasalahan kedalam bentuk pertanyaan yang meliputi:

1. Bagaimana pemilihan materi yang diberikan kepada murid dalam pembelajaran gitar klasik di Unit Kegiatan Mahasiswa silhouette?

2. Bagaimana metode yang diterapkan dalam pembelajaran gitar klasik di Unit kegiatan Mahasiswa silhouette klasik?

3. Bagaimanah hasil bermain gitar klasik pada murid setelah belajar di Unit Kegiatan Mahasiswa Silhoutte Klasik

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah disajikan sebelumnya, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Tujuan umum

Ingin mendeskrpisikan pembelajaran di dalam komunitas musik, dan memperkenalkan komunitas silhoutte klasik, khususnya kepada masyarakat kota Bandung, komunitas musik di Bandung, juga memberikan manfaat, pengetahuan, dan mendeskripsikan pembelajaran yang dilakukan di komunitas silhouett klasik. 2. Tujuan khusus

a. Untuk mengidentifikasi pemilihan materi yang disampaikan pada pembelajaran gitar klasik di UKM silhouette.

b. Untuk memperoleh gambaran tentang metode yang digunakan dalam pembelajaran gitar klasik dalam UKM silhouette.


(19)

7

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Untuk mengetahui hasil pembelajaran anggota setelah mengikuti pembelajaran gitar klasik di UKM Silhoutte.

E. Metode penelitan

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian pembelajaran gitar klasik ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Karena bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan gitar klasik dalam komunitas shiloette klasik sebagaimana adanya.

F. Manfaat penelitian

1. Peneliti

Penelitian ini diharapkan memberikan pengalaman meneliti tentang pembelajaran yang digunakan di komunitas silhouett klasik, dan dapat dijadikan salah satu pengetahuan, wawasan, serta gambaran dalam proses pembelajaran musik di komunitas silhoutte klasik.

2. Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran, wawasan serta pengetahuan untuk anak-anak, remaja, orang dewasa bagaimana mempelajari instrument gitar klasik, mereka bisa belajar dan lebih mengembangkan bakat mereka melalui pembelajaran yang dilakukan di komunitas silhoutte klasik, dan bagi pelatih atau guru gitar klasik yang lainnya, dapat dijadikan gambaran atau acuan dalam proses belajar mengajar yang dilakukan di komunitas gitar klasik silhoutte klasik.

G. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I PENDAHULUAN; bagian yang berisi uraian tentang pendahuluan atau


(20)

8

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Latar Belakang; sub bab yang memaparkan mengenai penjelasan alas an

penelitian tertarik mengangkat judul mengenai pembelajaran gitar klasik di UKM Silhoutte Klasik.

2. Identifikasi dan perumusan masalah; sub bab yang berisi rumusan masalah

beserta identifikasi atau pemaparan menegenai variable-variabel penelitian yang memfokuskan mengenai bagaimana pembelajaran gitar klasik di UKM Silhoutte klasik.

3. Tujuan Penelitian; sub bab yang mengungkapkan hasil-hasil apa yang ingin

dicapai setelah penelitian mengenai pembelajaran gitar klasik di UKM Silhoutte Klasik selesai dilakukan

4. Manfaat Penelitian; sub bab yang berisi pemaparan manfaat penelitian

mengenai pembelajaran gitar klasik di UKM Silhoutte Klasik dari berbagai aspek , yaitu:manfaat dari segi teori, manfaat dari segi kebijakan, manfaat dari segi praktik bagi peneliti dan manfaat dari segi aksi social.

5. Struktur Organisasi Skripsi; sub bab yang berisi rincian tentang urutan

penelitian dari setiap bab dan bagian bab dalam skripsi, mulai dari bab I hingga bab akhir.

BAB II Kajian Pustaka; bagian yang berfungsi sebagai landasan teoritik dari

masalah yang sedang dikaji yaitu mengenai pembelajaran gitar klasik di UKM Silhoutte klasik dan kedudukan masalah tersebut dalam bidang ilmu yang diteliti.Dalam penelitian ini, peneliti memaparkan konsep-konsep atau teori-teori menegenai sejarah, organologi dan pembelajaran gitar klasik.

BAB III Metode Penelitian; berisi penjabaran yang rinci mengenai metode

penelitian, yang terdiri dari komponen-komponen berikut:

1. Lokasi dan subjek penelitian; sub bab yang berisikan pemilihan lokasi serta

penggunaan sample dalam penelitian ini.

2. Desain Penelitian; sub bab yang berisi pemaparan mengenai prosedur

penelitian yang dilakukan, yaitu mengenai tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian.


(21)

9

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Metode Penelitian; sub bab yang berisikan penjabaran menegenai metode

yang dilakukan dalm penelitian mengenai pembelajaran gitar klasik di UKM Silhoutte Klasik.

4. Definisi Operasional; sub bab yang memaparkan mengenai rumusan

variable-variabel dilapangan dari fokus penelitian, yaitu mengenai pembelajaran gitar klasik.

5. Instrumen Penelitian, sub bab yang memaparkan mengenai instrument atau

perangkat penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian pembelajaran gitar klasik di UKM Silhoutte Klasik.

6. Teknik Pengumpulan Data; memaparkan tentang teknik pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini, seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi.

7. Analisis Data; sub bab yang berisi pemaparan tahapanp-tahapan analisis data

dari data yang telah didapat dilapangan untuk menarik kesimpulan hasil penelitian.

BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan;terdiri dari pengolahan data hasil

penelitian di lapangan. Pembahasan hasil penelitian pun dianalisis kaitannya dengan teori yang digunakan dalam bab kajian pustaka. Bab 4 berisi tentang jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian, sehingga bab ini membahas tentang (pertanyaan penelitian).

BAB V Kesimpulan Dan Rekomendasi; bagian yang menyajikan hasil

kesimpulan dan pemaknaan peneliti terhadap hasil temuan penelitian.Pada bagian ini pun menyajikan saran atau rekomendasi yang ditulis setelah hasil penelitian.Yang ditujukan kepada semua pihak, atau peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya.


(22)

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Penelitian

Lokasi tempat dilakukan penelitian yaitu di dalam Unit kegiatan Mahasiswa Silhoutte klasik Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung yang terletak di Jalan Jakarta No 31. Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung merupakan salah satu Sekolah Tingggi yang mempunyai Unit Kegiatan Mahasiswa yang memepelajari alat musik instrument gitar, maka dari itu peneliti memilih UKM Silhoutte klasik sebagai lokasi penelitian.

Subjek dalam penelitian ini yaitu anggota UKM Silhoutte klasik yang berjumlah 4 orang dan 1 orang pengajar. Dengan adanya subjek tersebut dapat dijadikan sumber data akurat dan aktual dalam penelitian. Berdasarkan apa yang menjadi permasalahan dalam penelitian bahwa pembelajaran alat musik gitar klasik dijadikan pembelajaran di Unit Kegiatan Mahasiswa Silhoutte klasik. Untuk itu, peneliti memilih anggota UKM silhouette klasik sebagai subjek penelitian.

B. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti membuat suatu skema desain penelitian yang tersusun berdasarkan prosedur yang dilaksanakan dilapangan, adapun langkah-langkah tersebut meliputi


(23)

36

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Table 3.1 Desain Penelitian

1. Observasi Awal

Tahap persiapan atau obeservasi awal dilakukan pada tanggal 4september 2014. peneliti melakukan penelitian awal ini dengan tujuan untuk mengetahui gambaran lokasi penelitian, sejarah singkat UKM Silhoutte klasik, dan mengetahui sekilas tentang pembelajaran gitar klasik di UKM Silhoutte klasik. Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

a) Melakukan pendekatan kepada bapak Galih selaku divisiHuman Aproach

Relation(HAR)di UKM Silhoutte klasik untuk mendapatkan kesediaan

dilakukannya penelitian

b) Menentukan waktu pelaksanaan penelitian

c) Membina hubungan baik dengan responden sebelum pelaksanaan kegiatan berlangsung.

PELAKSANAAN

PENELITIAN OBSERVASI

AWAL

MERRUMUSKAN

MASALAH

MERUMUSKAN ASUMSI

ANALISIS DATA

PENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN


(24)

37

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Merumuskan Masalah

Setelah kegiatan observasi sudah dilakukan, peneliti mulai melakukan perumusan masalah mengenai topik penelitian agar penelitian bisa terpusat, fokus, serta bisa diselesaikan dengan adanya batasan perumusan masalah yang ada di dalamnya. Dalam kegiatan ini peneliti membuat dan menyusun instrument penelitian untuk mempermudah selama kegiatan penelitian berlangsung, adapun persiapan yang dilakukan peneliti, yaitu dengan mempersiapkan pedoman observasi, pedoman wawancara dan pendokumentasian yang diperlukan mengenai pembelajaran gitar klasik di UKM Silhoutte Klasik.

3. Merumuskan Asumsi

Setelah merumuskan masalah kemudian menemukan masalah yang terdapat pada subjek penelitian, peneliti membuat asumsi atau anggapan sementara disesuiakan dengan hasil penelitian.

4. Pelaksanaan Penlitian

Setelah melakukan persiapan, peneliti melakukan penelitian sesuain dengan perencanaan yang sudah disiapkan sebelumnya. Peneliti mengumpulkan data-data yang dilaksanakan dan diperoleh secara langsung di tempat penelitian dengan melakukan observasi, wawancara, mendokumentasikan terkait dengan permasalahan yang diteliti yaitu mengenai materi seperti apa yang diberikan kepada anggota serta metode seperti apa penyampaiannya, dan bagaimana hasil anggota setelah mengikuti pembelajaran gitar kalsik di UKM Silhoutte kalsik. Kemudian peneliti mengolah, menganalisis dan memilah data, disesuaikan dengan rumusan masalah dalam penelitian tersebut untuk dijadikan laporan pada akhir penelitian.


(25)

38

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Analisis Data

Analisis data dilakukan pada saat proses kegiatan berlangsung. Adapun tahapan yang dilakukan yaitu menggunakan tahapan reduksi data, atau display data, kemudian melakukan analisis data sebelum akhirnya mengambil kesimpulan dan verifikasi data.

6. Penyusuunan Laporan Penelitian

Setelah proses penelitian selesai dilaksanakan, peneliti membuat laporan berupa hasil penelitian yang sebenarnya. Hasil dari penelitian dilapangan berupa catatan, hasil wawancara, dokumentasi dan rekaman, yang kemudian digambarkan atau dideskripsikan secara sistematis ke dalam bentuk tulisan sesuai dengan data yang diperloeh dari hasil penelitian.

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode ini merupakan metode yang tepat untuk menggambarkan fakta yang terjadi dilapangan.

Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang faktual dengan apa yang terjadi dilapangan sebagaimana adanya. Adapun hasil dari penlitian yang dilakukan peneliti yaitu dengan tujuan ingin mengumpulkan data dari fenomena-fenomena yang terjadi dilapangan serta menghasilkan gambaran pembelajaran yang dilihat dan didengar secara natural tanpa adanya manipulasi data. Tahap dalam mengumpulkan data tersebut dirancang oleh peneliti dengan perumusan masalah yang meliputi tahapan pembelajaran, , metode pembelajaran yang digunakan oleh pengajar dalam pembelajaran gitar klasik di UKM Silhoutte klasik serta bagaimana kemampuan anggota setelah mengikuti pembelajaran gitar klasik di UKM Silhoutte klasik,


(26)

39

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini Menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, data-data yang telah terkumpul tersebut kemudian diolah dan dianalisis. Proses analisis data-data tersebut diperkuat oleh literature serta hasil wawancara dengan pelatih yang menjadi salah satu subjek dalam penelitian ini

D. Definisi Operasional

Adapun istilah-istilah yang terkandung dalam penelitiaan ini yaitu: 1. Pembelajaran

Terdapat beberapa definisi tentang pembelajaran, namun peneliti lebih mengacu terhadap definisi pembelajaran yang terdapat pada UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas yang mengemukakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

2. Gitar klasik

Gitar klasik merupakan alat musik Barat yang dimainkan dengan cara dipetik dan terdiri dari 6 dawai yang meiputi dawai e-b-g-d-a-e. Alat ini terbuat dari kayu serta memiliki lubang yang berbentuk bulat sebagai pusat sumber suara yang dihasilkan.

E. Instrumen Penelitian

Penelitian akan lebih lengkap apabila komponen yang lainnya juga dapat mendukung dalam proses penelitian. Salah satunya adalah instrument penelitian yang digunakan pada saat penelitian.Karena penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, maka instrument utama yang digunakan untuk pengambilan data dari lapangan adalah peneliti sendiri.Dalam penelitian kualitatif ini, peneliti sebagai human instrument yang berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informasi sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan. Untuk menunjang masalah yang diteliti, digunakan instrument penelitian yang berpedoman pada: 1. Pedoman observasi


(27)

40

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pedoman observasi disini yaitu berfungsi untuk mengumpulkan data dengan cara melihat, mengamati, mendengar dan menganalisis penelitian yang dijadikan sebagai sumber bagi peneliti pada pembelajaran gitar klasik di UKM Silhoutte klasik.

Dalam pedoman observasi ini peneliti membatasi beberapa aspek yang diamati selama observasi proses latihan, diantaranya yaitu :

1. Bagaimana pemilihan materi yang diberikan kepada anggota dalam pembelajaran gitar klasik di Unit Kegiatan Mahasiswa silhouette?

2. Bagaimana metode yang diterapkan dalam pembelajaran gitar klasik di Unit kegiatan Mahasiswa silhouette klasik?

3. Bagaimanah hasil bermain gitar klasik pada anggota setelah belajar di Unit Kegiatan Mahasiswa Silhoutte Klasik

Batasan-batasan tersebut kemudian diimplementasikan ke dalam bentuk tabel dengan tujuan agar peneliti lebih mudah mengorganisir data-data yang dibutuhkan di lapangan.


(28)

41

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Observasi ke :

Aspek yang di observasi

NO Nama Kemampuan

membaca

Penguasaan teknik Tangan

kiri

Penguasaan teknik Tangan

kanan

Disiplin dalam belajar

Kemampuan menguasai

materi dengan

cepat

Motivasi belajar

Keterangan

1 Adit

B S K B S K B S K B S K B S K B S K

2 Yuda


(29)

42

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pedoman observasi

Tabel 3.2

Pedoman Observasi Terhadap Murid Keterangan :

B = Baik S = Sedang K = Kurang

b. Pedoman Observasi Terhadap Pengajar

Pedoman Observasi Observasi ke :

No Aspek yang diobservasi Baik Sedang Kurang Keterangan

1. Kemampuan Merancang Materi

2. Kemampuan dalam menentukan materi 3. Kemampuan melakukan

pembelajaran secara sistematis 4. Kemampuan dalam menguasai

materi


(30)

43

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Kemampuan dalam

memberikan motivasi kepada siswa

6. Kemampuan menumbuhkan disiplin

7. Kemampuan menguasai kelas 8. Kemampuan menggunakan

metode sesuai dengan materi dan karakteristik anak 9. Kemampuan dalam

mengevaluasi hasil belajar anak

10. Kemampuan dalam membuat rubrik penilaian

Tabel 3.3 Pedoman Observasi Terhadap Pengajar

2. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara pada instrument penelitian ini merupakan pedoman yang yang mengumpulkan berupa pertanyaan-pertanyaan yang akan ditujukan kepada narasumber. Hal ini dimaksudkan agar informasi mengenai maslah yang berhubungan dengan pembelajaran gitar klasik di UKM Silhoutte kalsik bisa dihasilkan, terutama mengenai aspek pemilihan materi yang digunakan, metode, dan hasil pembelajan di UKM Silhoutte klasik.

3. Pedoman dokumentasi

Penelitian ini juga memanfaatkan media kamera, video, serta alat tulis yang dijadikan data akurat sebagai bentuk dokumentasi yang diambil secara aktual dan nyata tanpa adanya manipulasi dari lapangan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mengumpulkan data dari pembelajaran gitar klasik di UKM Silhoutte klasik. Adapun proses pengumplan


(31)

44

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini teridiri dari beberapa tahap yang meliputi:

a. Observasi

Penelitian dengan menggunakan metode kualititaf merupakan penelitian yang membutuhkan pedoman observasi sebagai salah satu teknik yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dari responden. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan(pasif). Artinya dalam penelitian ini peneliti tidak berperan dan tidak terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran, melainkan hanya mengamati proses pembelajaran di UKM Silhoutte klasik.

Observasi dilakukan peneliti dengan cara melihat langsung pembelajaran gitar klasik di UKM Silhoutte klasik. Peneliti melakukan observasi telah berlangsung dalam beberapa pertemuan,yang pertama dilakukan pada tanggal 4 september. Pada tanggal 4 september 2014 dalam acara bazar ‘’open house’’ UKM Silhoutte Klasik, mengobservasi tentang sejarah adanya Unit Kegiatan Mahasiswa Silhoutte klasik, sekaligus melihat bagaimana recruitment anggota silhouette klasik angkatan 2014. Dari hasil observasi diperoleh data sebagai berikut:

Gambar 3.1

Recruitment anggota silhouette klasik dalam acara bazaar open house

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Pada acara bazaar open house ini, UKM Silhoutte klasik berhasil menarik perhatian anggota baru hingga mencapai 98 orang anggota. Observasi tersebut dilanjut pada tanggal 5, di sekretariat silhouette klasik kemudian pada tanggal 12, 19, 26 September dan pada tanggal 3 Oktober di koridor gedung Serbaguna


(32)

45

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung. Mengobservasi tentang proses pembelajaran anggota baru angkatan 2014, mengenai materi, tahapan, media, serta hasil dalam pembelajaran gitar klasik di UKM Silhoutte klasik.

b. Wawancara

Wawancara adalah proses mengumpulkan data dengan adanya komunikasi secara langsung dengan informan. Adapun cara yang digunakan yaitu dengan melakukan percakapan Tanya jawab baik secara langsung atau tidak langsung.

Menggunakan teknik wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti, dalam hal ini pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pembelajaran gitar klasik di UKM Silhoutte klasik dapat dirumuskan melalui pedoman wawancara, terutama aspek pertanyaan yang sudah dipaparkan pada rumusan masalah.

Gambar 3.2

Wawancara dengan Divisi Human resource develovment silhouette klasik (Dokumentasi Rizal Mustofa)

Peneliti mewawancarai sumber data sejumlah informan yang memiliki keterlibatan langsung dalam pembelajaran gitar klasik di UKM Silhoutte klasik yaitu galih selaku divisi Human resource develovment (HAR) Silhoutte klasik, Rizki selaku Ketua UKM Silhoutte klasik, Hena dan dewa selaku koordinator kepelatihan Silhoutte klasik. Wawancara awal dilakukan pada tanggal 4 september dalam acara bazaar open house UKM silhouette klasik,tanggal 5


(33)

46

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

september di sekretariat silhouette klasik, 12, 19, 26 September dan pada tanggal 3 Oktober di koridor gedung Serbaguna Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung, mengobservasi tentang proses pembelajaran anggota baru angkatan 2014, mengenai materi, tahapan, media, serta hasil dalam pembelajaran gitar klasik di UKM Silhoutte klasik.

Pada tanggal 22 Agustus mewawancarai kang galih selaku divisi Humas UKM Silhoutte klasik tentang adanya pembelajaran gitar klasik di Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung dalam Unit Kegiatam Mahasiswa Silhoutte Klasik. c. Studi dokumentasi

Peneliti menggunakan teknik dokumentasi untuk mencari sumber data kemudian disimpan dan dijadikan acuan untuk mempelajari data-data yang sudah terkumpul selama menjalani proses penelitian. Data tersebut berupa foto, rekaman audio visual dan audio recording yang terdapat pada sebuah perangkat aplikasi di telephone genggam. Proses pengumpulan dokumentasi dilakukan setiap peneliti melakukan tatap muka dengan pelatih dalam pembelajran gitar klasik di UKM Silhoutte klasik, selain itu dokumentasi juga dimanfaatkan peneliti dalam perbincangan wawancara dengan pihak kepengurusan silhouette klasik.

d. Studi literatur

Studi literatur digunakan peneliti untuk memperkuat konsep-konsep yang dijadikan landasan pemendeskripmikiran dalam penelitian yang berhubungan dengan permasalahan yang ada dilapangan.Adapun studi literature tersebut diambil dari berbagai sumber dan diambil dari buku-buku, karya ilmiah dan internet.

G. Analisis Data

Data pada penelitian kualitatif dilakukan peneliti sebelum terjun kelapangan, selama dilapangan dan setelah selesai dilapangan. Setelah semua data terkumpul secara keseluruhan, baik dalam bentuk rekaman, catatan atau bentuk lainnya, kemudian peneliti mengalisis data dengan langkah-langkah sebagai berikut:


(34)

47

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Mengumpulkan data mengelompokan data-data berdasarkan jenis dari hasil penelitian

b. Menyesuaikan dan melakukan perbandingan antara hasil data yang diperoleh dari lapangan dengan literature yang diperoleh, sebagai bahan kesimpulan penelitian

c. Mendeskripsikan hasil penelitian berupa kesimpulan penelitian dari hasil pengolahan data dalam bentuk laporan tulisan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dalam proses analisis data pada penelitian ini, peneliti mengadaptasi konsep dari model Miles and Huberman (1984) dalam sugiyono (2011, hlm.337-345), yaitu data yang dikumpulkan akan dianalisa melalui tiga tahap, yang meliputi:

1. Reduksi data

Reduksi data , yaitu melakukan penyusunan data yang diperoleh kemudian ditentukan data yang sesuai dengan penelitian dengan pengklasifikasian yang ada. Reduksi data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah untuk membantu dalam penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar yang telah diperoleh dilapangan berupa ringkasan, catatan atau bentu lainnya yang merupakan hasil observasi, studi literature, dan dokumentasi.

2. Display atau penyajian data

Display atau penyajian data, berarti menyajikan data yang telah direduksi. Dalam penyajian data, data yang telah disusun sehingga mudah dipahami sesuai apa yang telah terjadi pada pembelajaran gitar klasik di UKM Silhoutte klasik. Setelah itu peneliti mulai melakukan penelaahan terhadap proses pembelajaran, menyesuaikan dan membandingka anatar data dari hasil dilapangan dengan literatur berupa teori atau sumber yang menunjang sehingga memberikan kemungkinan adanya penarikan sekimpulan dan pengambilan tindakan yang dilakukan.

3. Pengambilan kesimpulan dan verifikasi data

Kegiatan menganalisis data untuk menarik kesimpulan adalah untuk menggambarkan secara pasti mengenai masalah yang diteliti.Setelah menarik kesimpulan, kegiatan berikutnya adalah memverifikasi data, yaitu upaya


(35)

48

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mempelajari dan memahami kembali data-data yang telah terkumpul dengan meminta pertimbangan atau pendapat berbagai pihak yang relevan terhadap penelitian yang sedang diteliti agar mendapatkan validitas yang tinggi.

Proses kegiatan di atas sangat penting dilakukan pada penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang disimpulkan dan diverifikasi adalah data mengenai pembelajaran gitar klasik di UKM Silhoutte klasik Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung.


(36)

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai pembelajaran gitar klasik di UKM silhouette klasik, dalam bab ini peneliti menyimpulkan hasil penelitian yang meliputi proses pembelajaran gitar klasik berupa penerapan materi, metode, dan hasil pembelajaran gitar klasik. Secara garis besar materi yang diberikan pengajar kepada anggota dalam menempuh pembelajaran gitar klasik meliputi gitar, teknik dasar, tangan kiri dan kanan, latihan ritmis, membaca partitur, latihan dawai terbuka, tanda istirahat, pengenalan nada pada dawai gitar. Setelah memepelajari hal tersebut pengajar mengimplementasikan semuanya dalam bentuk sebuah karya pada partitur dan pengaplikasian pada gitar. Tetapi dalam proses pembelajarannya terdapat aspek yang harus dibenahi, seperti materi yang diberikan hanya terfokus pada satu sumber buku Iwan Irawan saja.

Dalam proses pembelajarannya, pengajar membuat suasana yang santai sehingga anggota tidak gugup dalam menjalani proses kegiatan pembelajaran, penerapan metode yang dilakukan pengajar terhadap murid sangat mempengaruhi keberhasilan suatu pembelajaran. Oleh karena itu metode yang digunakan pengajar saat pembelejaaran gitar klasik mempunyai cara yang beragam diantaranya:

1. Metode demonstrasi, dalam hal ini pengajar memberikan peragaan terlebih dahulu kepada murid sebelum murid bisa memahami langkah-langkah yang harus dilakukan di partitur.

2. Metode imitasi, digunakan pada saat murid menerima karya lagu yang sulit kemudian untuk lebih mempermudah hal tersebut, pengajar mengambil strategi dengan cara memperagakan secara langsung, kemudian murid mempergakan kembali apa yang dilakukan oleh pengajar.

3. Metode ceramah digunakan pengajar pada saat memaparkan sub pembahasan materi yang sedang dibahas dan dipelajari oleh murid, dalam hal ini pengajar menejelaskan terlebih dahulu agar murid bisa mengerti terhadap materi yang akan dimainkan pada gitar.


(37)

95

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Metode latihan digunakan pada saat anggota sudah menerima materi yang diberikan oleh pengjar, kemudian murid melatihnya dengan cara bekerjasama dengan teman atau individu.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di lapangan, peneliti melihat kesulitan yang dihadapi pengajar dan murid yaitu sarana yang kurang mendukung seperti, ruangan yang terlalu kecil, gitar yang kurang layak untuk dipakai,

footstool dan stand part yang sangat terbatas.

Proses pembelajaran gitar klasik di UKM silhouette klasik, penguasaan materi bisa dikatakan berhasil karena pada proses pembelajarannya, pada setiap pertemuan terlihat banyak perubahan. Secara garis besar Murid dapat menguasai materi yang diberikan pengajar, walaupun sebagian karya masih terlihat belum bisa dikuasai oleh murid, terutama karya yang sudah memainkan semua dawai contohnya karyadown in the valley dan prelude.

B.Saran

1. Pengajar

Pengajar hendaknya lebih aktraktif dan terampil dalam menyampaikan yang nyaman kepada anggota, karena masih banyak anggota yang belum mengerti terhadap pemaparan materi yang dijelaskan. Untuk menyiasati hal tersebut pengajar harus bisa menguasai metode, karena bagaimanpun karakteristik murid mempunyai cara yang berbeda dalam merangsang materi. Oleh karena itu metode merupakan strategi yang harus dikuasi oleh guru.

2. Murid

Anggota hendaknya lebih disiplin dan berkonsentrasi saat proses pembelajaran berlangsung, serta lebih giat lagi dalam berlatih dirumah agar tujuan pembelajaran bisa dicapai dengancepat. Selanjutnya anggota lebih atraktif dan terampil dalam mencari sumber materi di luar UKM silhouette sehingga faktor ketergantungan kepada pengajar bisa di minimalisir, hal tersebut bisa dilakukan dengan mencari mempelajari di sumber internet yang pada saat ini sudah disajikan dengan praktis melalui tampilan audio visual.


(38)

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka

Gintings, Abdurrakhman. 2008. Belajar dan Pembelajaran.. Bandung:Humaniora Irawan, Iwan. 1983. Pelajaran gitar klasik/Spanish jilid 1, tidakada penerbit

Irawan, kendi. 2014. Pembelajaran gitar dasar akustik dalam kegiatan

ekstrakurikuler di SMKN 6 Pandeglang. Tidak di terbitkan

Nusantara, Henry 2012. Bahan ajar mata kuliah instrument pilihan wajib gitar 1.

Bandung:CV.Bintang warli artika

Sudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung:SinarBaru

Sugiyono, 2009. Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif,

dan R & . Alfabeta

Sutikno, Sobry. 2013. Belajar dan pembelajaran. Lombok:Holistica Sutikno, Sobry. 2009. Belajar dan pembelajaran. Bandung:Prospect

sumber internet site : http://international.sindonews.com/read/756030/46/pecahkan-rekor-dunia-5-393-orang-main-angklung-di-beijing

SK Dirjen Dikdasmen No. 226/ C/Kep/92 (Hermawan et al, 2008; 12.4). Mukti, bayu. 2009. Tidak ada penerbit


(1)

46

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

september di sekretariat silhouette klasik, 12, 19, 26 September dan pada tanggal 3 Oktober di koridor gedung Serbaguna Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung, mengobservasi tentang proses pembelajaran anggota baru angkatan 2014, mengenai materi, tahapan, media, serta hasil dalam pembelajaran gitar klasik di UKM Silhoutte klasik.

Pada tanggal 22 Agustus mewawancarai kang galih selaku divisi Humas UKM Silhoutte klasik tentang adanya pembelajaran gitar klasik di Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung dalam Unit Kegiatam Mahasiswa Silhoutte Klasik. c. Studi dokumentasi

Peneliti menggunakan teknik dokumentasi untuk mencari sumber data kemudian disimpan dan dijadikan acuan untuk mempelajari data-data yang sudah terkumpul selama menjalani proses penelitian. Data tersebut berupa foto, rekaman audio visual dan audio recording yang terdapat pada sebuah perangkat aplikasi di telephone genggam. Proses pengumpulan dokumentasi dilakukan setiap peneliti melakukan tatap muka dengan pelatih dalam pembelajran gitar klasik di UKM Silhoutte klasik, selain itu dokumentasi juga dimanfaatkan peneliti dalam perbincangan wawancara dengan pihak kepengurusan silhouette klasik.

d. Studi literatur

Studi literatur digunakan peneliti untuk memperkuat konsep-konsep yang dijadikan landasan pemendeskripmikiran dalam penelitian yang berhubungan dengan permasalahan yang ada dilapangan.Adapun studi literature tersebut diambil dari berbagai sumber dan diambil dari buku-buku, karya ilmiah dan internet.

G. Analisis Data

Data pada penelitian kualitatif dilakukan peneliti sebelum terjun kelapangan, selama dilapangan dan setelah selesai dilapangan. Setelah semua data terkumpul secara keseluruhan, baik dalam bentuk rekaman, catatan atau bentuk lainnya, kemudian peneliti mengalisis data dengan langkah-langkah sebagai berikut:


(2)

a. Mengumpulkan data mengelompokan data-data berdasarkan jenis dari hasil penelitian

b. Menyesuaikan dan melakukan perbandingan antara hasil data yang diperoleh dari lapangan dengan literature yang diperoleh, sebagai bahan kesimpulan penelitian

c. Mendeskripsikan hasil penelitian berupa kesimpulan penelitian dari hasil pengolahan data dalam bentuk laporan tulisan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dalam proses analisis data pada penelitian ini, peneliti mengadaptasi konsep dari model Miles and Huberman (1984) dalam sugiyono (2011, hlm.337-345), yaitu data yang dikumpulkan akan dianalisa melalui tiga tahap, yang meliputi:

1. Reduksi data

Reduksi data , yaitu melakukan penyusunan data yang diperoleh kemudian ditentukan data yang sesuai dengan penelitian dengan pengklasifikasian yang ada. Reduksi data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah untuk membantu dalam penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar yang telah diperoleh dilapangan berupa ringkasan, catatan atau bentu lainnya yang merupakan hasil observasi, studi literature, dan dokumentasi.

2. Display atau penyajian data

Display atau penyajian data, berarti menyajikan data yang telah direduksi. Dalam penyajian data, data yang telah disusun sehingga mudah dipahami sesuai apa yang telah terjadi pada pembelajaran gitar klasik di UKM Silhoutte klasik. Setelah itu peneliti mulai melakukan penelaahan terhadap proses pembelajaran, menyesuaikan dan membandingka anatar data dari hasil dilapangan dengan literatur berupa teori atau sumber yang menunjang sehingga memberikan kemungkinan adanya penarikan sekimpulan dan pengambilan tindakan yang dilakukan.

3. Pengambilan kesimpulan dan verifikasi data

Kegiatan menganalisis data untuk menarik kesimpulan adalah untuk menggambarkan secara pasti mengenai masalah yang diteliti.Setelah menarik kesimpulan, kegiatan berikutnya adalah memverifikasi data, yaitu upaya


(3)

48

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mempelajari dan memahami kembali data-data yang telah terkumpul dengan meminta pertimbangan atau pendapat berbagai pihak yang relevan terhadap penelitian yang sedang diteliti agar mendapatkan validitas yang tinggi.

Proses kegiatan di atas sangat penting dilakukan pada penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang disimpulkan dan diverifikasi adalah data mengenai pembelajaran gitar klasik di UKM Silhoutte klasik Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai pembelajaran gitar klasik di UKM silhouette klasik, dalam bab ini peneliti menyimpulkan hasil penelitian yang meliputi proses pembelajaran gitar klasik berupa penerapan materi, metode, dan hasil pembelajaran gitar klasik. Secara garis besar materi yang diberikan pengajar kepada anggota dalam menempuh pembelajaran gitar klasik meliputi gitar, teknik dasar, tangan kiri dan kanan, latihan ritmis, membaca partitur, latihan dawai terbuka, tanda istirahat, pengenalan nada pada dawai gitar. Setelah memepelajari hal tersebut pengajar mengimplementasikan semuanya dalam bentuk sebuah karya pada partitur dan pengaplikasian pada gitar. Tetapi dalam proses pembelajarannya terdapat aspek yang harus dibenahi, seperti materi yang diberikan hanya terfokus pada satu sumber buku Iwan Irawan saja.

Dalam proses pembelajarannya, pengajar membuat suasana yang santai sehingga anggota tidak gugup dalam menjalani proses kegiatan pembelajaran, penerapan metode yang dilakukan pengajar terhadap murid sangat mempengaruhi keberhasilan suatu pembelajaran. Oleh karena itu metode yang digunakan pengajar saat pembelejaaran gitar klasik mempunyai cara yang beragam diantaranya:

1. Metode demonstrasi, dalam hal ini pengajar memberikan peragaan terlebih dahulu kepada murid sebelum murid bisa memahami langkah-langkah yang harus dilakukan di partitur.

2. Metode imitasi, digunakan pada saat murid menerima karya lagu yang sulit kemudian untuk lebih mempermudah hal tersebut, pengajar mengambil strategi dengan cara memperagakan secara langsung, kemudian murid mempergakan kembali apa yang dilakukan oleh pengajar.

3. Metode ceramah digunakan pengajar pada saat memaparkan sub pembahasan materi yang sedang dibahas dan dipelajari oleh murid, dalam hal ini pengajar menejelaskan terlebih dahulu agar murid bisa mengerti terhadap materi yang akan dimainkan pada gitar.


(5)

95

Rizal Mustofa, 2015

PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DALAM UNIT KEGIATAN MAHASISWA SILHOUTTE KLASIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Metode latihan digunakan pada saat anggota sudah menerima materi yang diberikan oleh pengjar, kemudian murid melatihnya dengan cara bekerjasama dengan teman atau individu.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di lapangan, peneliti melihat kesulitan yang dihadapi pengajar dan murid yaitu sarana yang kurang mendukung seperti, ruangan yang terlalu kecil, gitar yang kurang layak untuk dipakai, footstool dan stand part yang sangat terbatas.

Proses pembelajaran gitar klasik di UKM silhouette klasik, penguasaan materi bisa dikatakan berhasil karena pada proses pembelajarannya, pada setiap pertemuan terlihat banyak perubahan. Secara garis besar Murid dapat menguasai materi yang diberikan pengajar, walaupun sebagian karya masih terlihat belum bisa dikuasai oleh murid, terutama karya yang sudah memainkan semua dawai contohnya karyadown in the valley dan prelude.

B.Saran 1. Pengajar

Pengajar hendaknya lebih aktraktif dan terampil dalam menyampaikan yang nyaman kepada anggota, karena masih banyak anggota yang belum mengerti terhadap pemaparan materi yang dijelaskan. Untuk menyiasati hal tersebut pengajar harus bisa menguasai metode, karena bagaimanpun karakteristik murid mempunyai cara yang berbeda dalam merangsang materi. Oleh karena itu metode merupakan strategi yang harus dikuasi oleh guru.

2. Murid

Anggota hendaknya lebih disiplin dan berkonsentrasi saat proses pembelajaran berlangsung, serta lebih giat lagi dalam berlatih dirumah agar tujuan pembelajaran bisa dicapai dengancepat. Selanjutnya anggota lebih atraktif dan terampil dalam mencari sumber materi di luar UKM silhouette sehingga faktor ketergantungan kepada pengajar bisa di minimalisir, hal tersebut bisa dilakukan dengan mencari mempelajari di sumber internet yang pada saat ini sudah disajikan dengan praktis melalui tampilan audio visual.


(6)

Daftar Pustaka

Gintings, Abdurrakhman. 2008. Belajar dan Pembelajaran.. Bandung:Humaniora Irawan, Iwan. 1983. Pelajaran gitar klasik/Spanish jilid 1, tidakada penerbit

Irawan, kendi. 2014. Pembelajaran gitar dasar akustik dalam kegiatan ekstrakurikuler di SMKN 6 Pandeglang. Tidak di terbitkan

Nusantara, Henry 2012. Bahan ajar mata kuliah instrument pilihan wajib gitar 1. Bandung:CV.Bintang warli artika

Sudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung:SinarBaru

Sugiyono, 2009. Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R & . Alfabeta

Sutikno, Sobry. 2013. Belajar dan pembelajaran. Lombok:Holistica Sutikno, Sobry. 2009. Belajar dan pembelajaran. Bandung:Prospect

sumber internet site : http://international.sindonews.com/read/756030/46/pecahkan-rekor-dunia-5-393-orang-main-angklung-di-beijing

SK Dirjen Dikdasmen No. 226/ C/Kep/92 (Hermawan et al, 2008; 12.4).

Mukti, bayu. 2009. Tidak ada penerbit