PENGARUH KINERJA TENAGA PENDIDIK TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA DISMK BINA WARGA BANDUNG.

(1)

PENGARUH KINERJA TENAGA PENDIDIK TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA

DISMK BINA WARGA BANDUNG

SKRIPSI

DiajukanUntukMemenuhiSebagian Syarat Untuk MemperolehGelarSarjanaPendidikan

DepartemenAdministrasiPendidikan

Oleh

RIMA INDRIYANI 1005819

DEPARTEMEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

PENGARUH KINERJA TENAGA PENDIDIK TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA

DI SMK BINA WARGA BANDUNG

Oleh Rima Indriyani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada FakultasIlmuPendidikan

© Rima Indriyani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

v Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 5

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 8

F. Struktur Organisasi Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 11

1. Konsep Kinerja Tenaga Pendidik ... 11

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Tenaga Pendidik... 18

3. Penilaian Kinerja Tenaga Pendidik ... 20

4. Konsep Produktivitas Kerja ... 24

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja ... 28


(5)

vi Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Konsep Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik Terhadap Peningkatan

Produktivitas Kerja ... 35

B. Penelitian Terdahulu ... 35

C. Kerangka Pemikiran ... 37

D. Hipotesis Penelitian ... 42

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 44

B. Lokasi, Populasi dan Sampel ... 48

C. Definisi Operasional ... 49

D. Instrumen Penelitian ... 51

E. Proses Pengembangan Instrumen ... 54

F. Teknik Pengumpulan Data ... 60

G. Analisis Data ... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 73

1. Analisis Data ... 73

a. Seleksi Angket ... 74

b. Klasifikasi Data ... 74

c. Perhitungan uji Kecenderungan Umum ... 75

d. Uji Normalitas Distribusi Data ... 87

e. Mengubah Data Mentah Menjadai Data Baku... 89

f. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 91

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 97

1. Kinerja Tenaga Pendidik di SMK Bina Warga Bandung ... 98

2. Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung ... 102

3. Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung ... 107


(6)

vii Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1Kesimpulan ... 110 5.2Rekomendasi ... 111

DAFTAR PUSTAKA ... 113 LAMPIRAN


(7)

viii Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

3.1 Kisi-Kisi Instrumen ... 52

3.2 Skala Likert ... 54

3.3 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel X ... 56

3.4 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Y ... 57

3.5 Hasil Uji Reliabilitas Varibel X ... 59

3.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y ... 60

3.7 Daftar Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ... 64

3.8 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ... 68

4.1 Jumlah Seleksi Angket... 74

4.2 Skor Mentah Variabel X ... 75

4.3 Skor Mentah Variabel Y... . 75

4.4 Hasil WMS Variabel X ... 76

4.5 Hasil WMS Variabel Y ... 82

4.6 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Variabel X ... 87

4.7 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Variabel Y ... 88

4.8 Hasil Data Baku Variabel X ... 89

4.9 Hasil Data Baku Varibel Y ... 90

4.10 Tolak Ukur Koefisien Korelasi ... 91

4.11 Hasil Perhitungan Uji Korelasi ... 92

4.12 Hasil Perhitungan Uji Signifikansi ... 93

4.13 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi ... 94


(8)

ix Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

1.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas... 5

2.1 Kriteria Keberhasilan Pendidikan ... 27

2.2 Kerangka Pemikiran ... 40

3.1 Desain Penelitian ... 47

3.2 Rumus Alpha Cronbach ... 58

3.3 Rumus Wighted Means Score ... 63

3.4 Rumus Skor Baku ... 64

3.5 Rumus Person Product Moment (PPM) ... 67

3.6 Rumus Uji SIgnifikansi ... 69

3.7 Rumus Koefisien Determinasi ... 70

3.8 Rumus Persamaan Regresi Sederhana ... 71

4.1 Nilai Kecenderungan Umum Dimensi Variabel X ... 81

4.2 Nilai Kecenderungan Umum Dimensi Variabel Y ... 86


(9)

x Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Administrasi Penelitian ... 117

Lampiran II Kisi-Kisi Instrumen dan Instrumen Penelitian ... 118

Lampiran III Uji Validitas dan Reliabilitas ... 119

Lampiran IV Analisis Hasil Perhitungan Ms. Excel dan SPSS ... 120

Lampiran V Daftar Tabel ... 121


(10)

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung”. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini menyangkut kinerja tenaga pendidik dan produktivitas kerja tenaga pendidik untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai seberapa besar pengaruh kinerja tenaga pendidik terhadap produktivitas kerja di SMK Bina Warga Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket tertutup, dengan menggunakan lima skala (Likert) Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga pendidik yang berjumlah 49 orang dan sampelnya adalah sampel total. Analisis perhitungan dalam penelitian ini menggunakan bantuan melalui program Microsoft Excel 2007 dan SPSS for windows versi 17.00. Berdasarkan hasil perhitungan dengan rumus weighted Means Score (WMS), gambaran umum variabel X (kinerja tenaga pendidik) berada pada kategori baik dengan skor rata-rata 4,00. Sementara gambaran umum variabel Y (produktivitas kerja) berada pada kategori baik, dengan skor 3,35. Hasil uji normalitas terhadap distribusi data menunjukkan bahwa variabel x dan variabel y berdistribusi normal. Korelasi variabel x dan y yaitu memiliki hubungan yang signifikan. Hal tersebut dilihat dari hasil koefisien korelasi sebesar 0,330 yang berada pada kategori rendah, koefisien signifikasi sebesar 2.394 dengan koefisien determinasi sebesar 10,9 % serta analisis regresi yaitu Y = 34.221 + 0.330X yang bersifat signifikan dan linier. Kesimpulan penelitian ini kinerja tenaga pendidik berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja di SMK Bina Warga Bandung. Dari hasil penelitian disarankan kepada pihak sekolah untuk menempatkan posisi kerja tenaga pendidik berdasarkan dengan latar belakang pendidikan dan kompetensi yang dimiliki, sehingga tenaga pendidik dapat melaksanakan tugasnya sebagai pengajar secara optimal. Tenaga pendidik perlu meningkatkan kemampuannya sebagai pengajar menjadi lebih baik. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat lebih luas ruang lingkup masalah yang dikaji.


(11)

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

This research was tittled "Infuence Performance of Educators to The Increased Work Productivity in SMK Bina Warga Bandung". The problem discussed in this research concerns the performance of educators and productivity of work to obtainthe actial descreption of how much influence the performance of educators to productivity of work in SMK Bina Warga Bandung. The method used in this research is descriptive method with a quantitative approach. Data was collected by questionnaire covered, using a five scale (Likert) The population in this study are all teacher, amounting to 49 people and the sample is the total sample. Analysis of the calculations in this research using the assistance through the program Microsoft Excel 2007 and SPSS version 17,00 for windows. Based on calculations by the formula weighted Means Score (WMS), a general description of the variable X (the performance of educators) are in the good category with an average score of 4.00. While the general picture of the variable Y (productivity of work) are in either category, with a score of 3.35. Results of test for normality of the distribution of the data showed that the variables x and y variables are normally distributed. Correlation of variables x and y that have a significant. It is seen from the correlation coefficient is 0.330 which is in the low category, amounting to 2,394 with a significance coefficient of determination coefficient of 10.9% and the regression analysis is Y = 34 221 + 0.330X which are significant and linear. The conclusion of this research the performance of educators have a significant effect on the productivity of work in SMK Bina Warga Bandung. From the results it is suggested to the school to position the work of educators based on the educational background and competencies, so that educators can carry out his duties as a teacher optimally. Educators need to improve his ability as a teacher for the better. Further research is expected to be more extensive scope of the problem being studied.


(12)

1

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian

Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha membudayakan manusia atau memanusiakan manusia, pendidikan memiliki peran yang sangat strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara menyeluruh. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 Pasal 1 menyebutkan bahwa:

1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

2. Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Berdasarkan pada undang-undang diatas dapat disimpulkan bahwa sekolah sebagai organisasi atau lembaga formal yang menjadi wadah atau tempat untuk mengelola sumber-sumber yang ada sehingga tujuan pendidikan yang diharapkan dapat tercapai.

Sekolah menjadi sentral di dalam pengembangan individu, baik itu karakter, pola pikir maupun sikap yang merupakan tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, peran dan tanggung jawab sekolah sangat mempengaruhi keberhasilan tujuan pendidikan. Faktor penting yang sangat berpengaruh secara langsung dalam proses pendidikan adalah faktor sumber daya manusia (SDM), lebih khususnya lagi adalah tenaga pendidik (guru). Guru sangat menentukan keberhasilan pendidikan di suatu negara, seperti yang diungkapkan Mulyasa (2003: 9) bahwa: “keberhasilan pembaruan sekolah sangat ditentukan oleh gurunya, karena guru adalah pemimpin pembelajaran, fasilitator, dan sekaligus


(13)

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengembangkan diri secara mandiri. Lebih jauh diungkapkan Supriadi (Supardi, 2013: 7) bahwa: “mutu pendidikan yang dinilai dari prestasi belajar peserta didik sangat ditentukan oleh guru, yaitu 34% pada negara sedang berkembang, dan 36% pada negara industri”. Peran guru dalam penyelenggaraan pendidikan formal sangat dominan untuk mencapai pendidikan yang berkualitas. Untuk mencapai pendidikan yang berkualitas diperlukan guru yang profesional, berkualitas dan memenuhi kompetensi-kompetensi yang dipersyaratkan. Seperti yang terdapat pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 bahwa:

Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.

Dalam dunia pendidikan masih banyak terdapat berbagai masalah yang dihadapi, salah satunya ialah mengenai mutu pendidikan yang masih rendah. Mutu pendidikan yang berkualitas akan besar pengaruhnya terhadap produktivitas suatu lembaga pendidikan. Kualitas pendidikan itu sendiri ikut ditentukan oleh profesionalisme guru, karena guru sangat berperan mempersiapkan peserta didik yang berkualitas. Arti penting peran guru terhadap kualitas output pendidikan ini tersirat dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada Pasal 4 dinyatakan, bahwa “kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran, yang sekaligus berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional”. Hal ini menunjukkan bahwa guru memiliki peran yang penting dalam pelaksanaan pendidikan di tingkat satuan pendidikan, sehingga diarahkan menjadi tenaga profesional bertumpu pada tujuan meningkatnya kualitas output pendidikan.

Namun, masih terdapat berbagai permasalahan mengenai kinerja dan produktivitas kerja guru seperti data dari Kemdiknas tahun 2013 dalam situs (http://.www.kemdiknas.go.id) terdapat isu strategis mengenai kekurangan guru produktif di SMK sebanyak 19.032 orang. Selain itu terdapat data statistik dari


(14)

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Human Development Index (HDI) tahun 2005 yang dikutip dari (http://a-research.upi.edu), terdapat 60% guru SD, SMP 40%, SMA 43%, SMK 34% dianggap belum layak untuk mengajar di jenjang masing-masing, selain itu sekitar 17,2% guru mengajar bukan pada bidang studinya atau tidak sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya, atau dengan kata lain ternyata banyak guru yang tidak memiliki kualitas mengajar.

Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu jenis pendidikan formal yang mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam bidang tertentu. Dengan dicanangkannya program pendidikan dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia, pemerintah memperbanyak jumlah SMK dibandingkan dengan jumlah SMA. Hal ini bertujuan supaya SDM (siswa) yang ada siap bersaing/siap pakai (baik ketika akan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi maupun ketika memilih terjun ke dunia kerja). Dengan demikian, semestinya tenaga pendidik yang ada harus benar-benar memiliki kompetensi di dalam mengajar.

Mengingat begitu pentingnya peran pendidikan bagi kehidupan masyarakat, maka perlu memperhatikan segala aspek pendidikan yang ada untuk ditingkatkan, termasuk peningkatan produktivitas kerja guru. Seperti yang diungkapkan

Subandowo (2009: 120) dijelaskan bahwa “untuk kepentingan peningkatan

kualitas guru, perlu dilakukan beberapa hal, diantaranya adalah peningkatan

produktivitas guru yang berkualitas”. Dalam upaya peningkatan mutu

produktivitas guru melalui pendidikan dalam jabatan, penekanan diberikan pada kemampuan guru agar dapat meningkatkan efektifitas mengajar, mengatasi persoalan-persoalan praktis dan pengelolaan proses pembelajaran.

Hal di atas menjadi perhatian peneliti sendiri untuk melihat kualitas SMK dilihat dari mutu tenaga pendidik. Permasalahan yang sering terjadi adalah adanya indikasi guru yang melakukan pekerjaannya tidak sesuai dengan job description yang telah diberikan. Sebagai contoh berdasarkan pengamatan peneliti di SMK Bina Warga Bandung yang dilakukan dari bulan Febuari-Maret 2014 terdapat indikasi penyimpangan yang dilakukan oleh guru, diantaranya:


(15)

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Guru yang mengajar tidak sesuai dengan latar belakang kompetensi yang dimiliki dengan tugas yang diberikan oleh pihak sekolah.

2) Ketidakhadiran guru dalam mengajar dikarenakan masih banyak guru honorer di sekolah tersebut yang tidak hanya mengajar di satu sekolah saja. terdapat sekitar 80% guru tidak tetap di sekolah tersebut.

3) Keterlambatan guru sehingga dalam proses kegiatan belajar mengajar tidak efektif. Datang dan pulang tidak sesuai dengan jadwal yang sekolah tentukan.

4) Masih banyak guru honorer di sekolah tersebut yang tidak hanya mengajar di satu sekolah saja.

5) Dalam disiplin tugas seperti pada administrasi guru yang masih kurang, seperti dalam pengumpulan RPP tidak tepat pada waktunya.

6) Tidak mematuhi peraturan, seperti dalam peraturan penampilan yang diberlakukan bagi guru diwajibkan berpakaian dan berpenampilan rapi sesuai seragam yang telah ditetapkan.

Berdasarkan permasalahan yang terdapat di lapangan, terdapat indikasi yang mencerminkan bahwa kompetensi akademik yang tidak sesuai dengan pekerjaan yang diampu, disiplin guru yang masih rendah, serta komitmen terhadap pekerjaan yang masih kurang, maka hal ini merupakan cerminan produktivitas kerja guru yang rendah. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan produktivitas ialah kinerja, karena kinerja seseorang dapat terlihat dari mutu pekerjaanya, disiplin dalam bertugas, bertanggung jawab atas pekerjaannya dan keefektifan pada pekerjaannya.

Dalam menghadapi persaingan bebas yang semakin ketat tenaga pendidik dituntut untuk memiliki kinerja yang baik, untuk meningkatkan produktivitas kerja secara optimal, maksudnya setiap sumber daya manusia dituntut untuk dapat melaksanakan semua tugas dan tanggung jawabnya sebaik mungkin, bekerja dengan cepat, tepat pada harapan yang dituju dan bermanfaat bagi perkembangan


(16)

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

suatu lembaga. Sehingga menghasilkan tenaga pendidik yang baik dan mempercepat pencapaian tujuan lembaga sekolah secara efektif dan efisien.

Untuk membuktikan seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan oleh kinerja terhadap produktivitas kerja guru, maka diadakanlah penelitian ini dengan mengambil judul “Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung”.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah di uraikan pada bagian sebelumnya yang menunujukkan bahwa produktivitas guru perlu ditingkatkan menjadi lebih baik. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan produktivitas ialah kinerja. Seperti yang diungkapkan Sutermeister (1976:45) bahwa” produktivitas ditentukan oleh kinerja pegawai dan teknologi, sedangkan kinerja pegawai itu

sendiri tergantung pada dua hal yaitu kemampuan dan motivasi”.

Gambar 1.1

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Sumber: Sutermeister (1976:45)

Berdasarkan gambaran diatas, dapat disebutkan bahwa produktivitas itu sendiri dipengaruhi oleh faktor kinerja dan teknologi. Seseorang yang memiliki

PRODUCTIVITY

Technology

Employee Performance

Ability


(17)

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kinerja yang tinggi akan berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas kerja mereka, dan begitu pula sebaliknya Maka berdasarkan permasalahan yang terdapat di lapangan dapat diketahui bahwa faktor seperti kompetensi atau kemampuan, disiplin, komitmen termasuk ke dalam faktor yang mempengaruhi kinerja. Oleh karena itu peneliti mengambil salah satu faktor untuk meningkatkan produktivitas kerja ialah faktor kinerja.

Faktor rendahnya kinerja guru antara lain disebabkan oleh kurangnya etos kerja (disiplin), motivasi kerja, dan tidak produktif, sebagaimana yang dikemukakan oleh Sudarminta (2001: 60) antara lain:

1)Lemahnya penguasaan bahan yang diajarkan; 2) Ketidaksesuaian antar bidang studi dengan kenyataan lapangan yang diajarkan;3) kurang efektifnya cara pengajaran; 4)lemahnya motivasi dan dedikasi untuk menjadi pendidik; 6) Kurangnya kematangan emosional.

Dilihat dari gejala-gejala diatas, gejala yang menunjukkan lemahnya kinerja guru yaitu kurangnya kemampuan yang dimiliki, kurang efektifnya cara pengajaran, serta komitmen yang masih kurang. Menurut Wibowo (2008:4)

mengemukakan bahwa “Kinerja adalah merupakan implementasi dari rencana

yang telah disusun. Implementasi kinerja dilakukan oleh sumber daya manusia

yang memiliki kemampuan, kompetensi, motivasi, dan kepentingan”.

Sebagai tenaga pendidik, guru dituntut kesetiaan dan ketaatannya dalam pelaksanaan tugas kesehariannya, disiplin dan kepatuhan sebagai pegawai dalam menjalankan pekerjaannya. Karena dari kinerja guru yang baiklah keberhasilan pembelajaran dapat tercapai.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian, masalah pokok tersebut dirumuskan ke dalam bagian-bagian yang lebih jelas agar tidak menimbulkan perbedaan persepsi terhadap masalah yang diteliti. Oleh karena itu, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :


(18)

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Bagaimana produktivitas kerja di SMK Bina Warga Bandung?

3) Seberapa besar pengaruh kinerja tenaga pendidik terhadap peningkatan produktivitas kerja di SMK Bina Warga Bandung?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini dikategorikan menjadi dua bagian yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran jelas mengenai proses ataupun hasil kinerja tenaga pendidik terhadap peningkatan produktivitas kerja di SMK Bina Warga Bandung.

2. Tujuan Khusus

Sedangkan tujuan khusus melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Untuk memperoleh gambaran mengenai kinerja tenaga pendidik di SMK

Bina Warga Bandung.

2) Untuk memperoleh gambaran mengenai produktivitas kerja di SMK Bina Warga Bandung.

3) Untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh kinerja tenaga pendidik terhadap peningkatan produktivitas kerja di SMK Bina Warga Bandung.

D. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian dimana metode penelitian ini akan dijadikan pedoman untuk menjalankan penelitian, sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2012: 6) menjelaskan bahwa:

Metode penelitian merupakan suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.


(19)

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menggambarkan masalah yang terjadi pada masa sekarang, sebagaimana yang dikemukakan Nazir (2003:54) bahwa :

Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang, dan tujuan dari metode deskriptif ini adalah untuk membantu deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Berdasarkan pendapat diatas, penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan kondisi yang berkaitan dengan kompensasi tunjangan profesi dan kompetensi profesional sebagaimana adanya atau dapat mendeskripsikan fenomena seobyektif mungkin.

2. Pendekatan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah didasarkan atas perhitugan presentase, rata-rata dan perhitungan statistk lainnya. Kuantitatif melibatkan perhitungan, angka dan kualitas, selanjutnya angka tersebut dianalisis untuk mendapatkan hasil penelitian. Hasil dari analisis kuantitatif cenderung memperkuat teori-teori yang ada, untuk lebih lanjutnya atau detailnya dibahas di Bab III.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner atau angket yang ditunjang dengan studi kepustakaan, dengan subjek/sumber penelitian.

4. Teknik Pengolahan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, yang digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh kinerja tenaga pendidik terhadap peningkatan produktivitas di SMK Bina Warga Bandung.


(20)

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Alasan peneliti menggunakan metode deskriptif itu diantaranya: a) pengamatan empiris bahwa sebagian besar laporan penelitian dilakukan dalam bentuk deskriptif, (b) berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan di bidang pendidikan maupun tingkah laku manusia, c) penelitian deskriptif pada umumnya berbentuk sederhana dan mudah dipahami tanpa teknik statistika yang kompleks.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Dengan adanya penelitian ini, dapat memperkaya konsep dan teori yang ada untuk menyokong perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu di bidang administrasi pendidikan. Karena ilmu administrasi pendidikan merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengelolaan atau manajemen disuatu organisasi (termasuk di sekolah).

Jadi, penelitian tentang pengaruh kinerja tenaga pendidik terhadap peningkatan produktivitas ini secara tidak langsung akan menambah wawasan atau masukan bagi ilmu administrasi pendidikan yang bermanafaat untuk kedepannya bagi peneliti yang ingin meneliti mengenai kinerja dan peningkatan produktivitas tenaga pendidik.

2. Manfaat Praktis

a) Memberikan masukan kepada tenaga pendidik untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas tenaga pendidik.

b) Memberikan masukan kepada sekolah dan dinas sebagai pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang berhubungan dengan upaya meningkatkan kinerja dan produktivitas tenaga pendidik.

3. Bagi Peneliti

Adanya penelitian ini, diharapkan dapat meningkatkan wawasan pengetahuan penelitian, khususnya dalam upaya memahami disiplin ilmu Administrasi Pendidikan. Selain itu dengan adanya penelitian ini akan mendorong peneliti untuk lebih memahami konsep kinerja dan produktivitas tenaga pendidik.


(21)

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Struktur Organisasi Skripsi

Skripsi ini disusun berdasarkan struktur organisasi baku untuk penulisan skripsi. Skripsi ini terdiri dari 5 Bab yaitu: pendahuluan, landasan teori, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, serta penutup.

a) Bab I (satu) Pendahuluan. Dalam Bab ini penulis memberikan gambaran secara garis besar mengenai latar belakag penelitian, yang didalamnya mencakup: latar belakang penelitian, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian dan struktur organis skripsi.

b) Bab 2 (dua), Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian. Bab ini merupakan landasan teoritis yang mendasari penganalisisan masalah yang akan dibahas. Landasan teori yang dikemukakan dalam skripsi ini meliputi: kinerja tenaga pendidik dan produktivitas kerja (guru). Dalam merumuskan asumsi-asumsi penelitian seperti kerangka penelitian dan hipotesis.

c) Bab 3 (tiga), Metode Penelitian. Bab ini merupakan metode penelitian yang berisi penggambaran yang terperinci mengenai objek yang digunakan, sehingga penyusunan skripsi ini dapat diporoleh data yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Bab ini memuat tentang lokasi dan subjek populasi, variabel penelitian, metode pengumpulan data, validitas dan realibilitas, serta metode analisis data.

d) Bab 4 (empat), Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini memuat hasil yang diperoleh dari lapangan, yang terdiri dari hasil penelitian dan pembahasan.

e) Bab 5 (lima), Kesimpulan dan Rekomendasi. Dari hasil penelitian yang dianalisis dapat diambil kesimpulan yang akan dimsukan dalam bab terakhir ini. Selanjutnya akan diberikan rekomendasi yang berkaitan erat dengan permasalahan yang dibahas dalam skripsi.


(22)

44 Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara ataupun teknik yang dipergunakan sebagai alat bantu untuk mengumpulkan data serta menganalisisnya agar diperoleh suatu kesimpulan guna mencapai tujuan penelitian. Metode penelitian adalah upaya untuk mencari kebenaran secara ilmiah yang didasarkan pada data yang sesuai dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Disamping itu untuk memperoleh kebenaran ilmiah, metode penelitian juga merupakan cara utama yang digunakan mencapai tujuan penelitian secara efektif. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2012: 6) menjelaskan bahwa:

Metode penelitian merupakan suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif, karena permasalahan yang berlangsung pada saat sekarang, seperti yang diungkapkan oleh Nasir (2003:54) bahwa :

Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang, dan tujuan dari metode deskriptif ini adalah untuk membantu deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Sementara itu menurut Jalaluddin Rakhmat (2012: 25) penelitian desktiptif ditujukan untuk:

1) Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala-gejala yang ada

2) Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku


(23)

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Membuat perbandingan atau evaluasi

4) Menentukkan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. Dengan demikian, metode deskriptif yaitu metode yang digunakan untuk memecahkan masalah berdasarkan data yang disusun dan diproses untuk mendapatkan hasil penelitian sesuai masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan oleh peneliti yaitu metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang disesuaikan dengan variabel penelitian yang memusatkan diri pada masalah-masalah aktual dan fenomena-fenomena yang terjadi. Seperti yang diungkapkan Purwanto (2010: 164) bahwa “penelitian kuantitatif merupakan sebuah paradigma dalam penelitian yang memandang kebenaran sebagai suatu yang tunggal, objektif, universal, dan dapat diverifikasi. Data penelitian dari metode penelitian kuantitatif ini berupa angka dan analisis menggunakan statistik. Menurut Sugiyono (2012: 14) menjelaskan bahwa:

Metode penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian.

Untuk menunjang penelitian ini, dilakukan pula studi kepustakaan. Studi kepustakaan merupakan suatu upaya untuk mendapatkan keterangan atau informasi melalui suatu penelaahan terhadap berbagai literatur yang relevan. Metode ini dimaksudkan untuk menambah keterangan-ketarangan melalui penelaahan terhadap berbagai sumber tertulis dari buku-buku maupun dari berbagai karya ilmiah. Melalui studi kepustakaan ini, penulis akan memperoleh tambahan informasi dan pengetahuan dalam bentuk teori-teori yang dapat dijadikan landasarn berfikir dalam mengkaji, menganalisis, dan memecahkan masalah yang diteliti, sehingga didapat suatu kesimpulan dari permasalahan yang diteliti tersebut.

Dengan demikian metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang ditunjang dengan studi kepustakaan.


(24)

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan penelitian. Desain penelitian akan memberikan gambaran mengenai prosedur untuk mendapatkan informasi atau data yang diperlukan untuk menjawab seluruh pertanyaan penelitian. “Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu (Nasution, 2009: 23)”. Dengan adanya desain penelitian, maka tingkat efektivitas dan efisiensi akan optimal, terlebih dalam penggunaan tenaga, waktu, biaya, serta sumber daya lainnya yang dibutuhkan dalam penelitian. Menurut Nasution (2009: 56), proses desain penelitian yaitu:

1) Identifikasi dan pemilihan masalah 2) Pemilihan kerangka konseptual

3) Memformulasikan masalah penelitian dan membuat hipotesis 4) Membangun penyelidikan dan percobaan

5) Memilih dan mendefinisikan pengukuran variabel 6) Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan 7) Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data

8) Membuat coding, serta mengadakan editing dan processing data 9) Menganalisa data dan pemilihan prosedur statistik

10) Pelaporan hasil penelitian.

Desain penelitian berguna untuk memberi pegangan yang jelas kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya, menentukan batas-batas penelitian yang berkaitan dengan tujuan penelitian, memberi gambaran yang jelas tentang apa yang harus dilakukan. Dari penjelasan tersebut, maka penulis mencoba memaparkan desain dari penelitian ini, sebagai berikut:


(25)

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Feedback

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Penulis mencoba mengambarkan desain penelitian untuk menghasilkan suatu laporan. Langkah awal yang peneliti lakukan ialah menggambarkan latar belakang penelitian yang terdiri dari fenomena-fenoma permasalahan yang ada berdasarkan studi pendahuluan yang telah dipaparkan pada Bab I. Kemudian setelah mengidentifikasi permasalahan yang ada, maka dapat dibuat suatu rumusan masalah. Rumusan masalah tersebut akan memperjelas alur penelitian terhadap pengujian hipotesis penelitian. Dari rumusan masalah ini, maka akan muncul suatu hipotesis penelitian berdasarkan anggapan dasar yang diperoleh dari

Studi Pendahuluan

Rumusan masalah

Metode penelitian

Kesimpulan

Latar Belakang Masalah

1. Fenomena Makro Yuridis Filosofis

Teoritik/Normatif 2. Fenomena Mikro

Empirik

Hipotesis Identifikasi

Masalah

Teknik Pengumpulan

Data

Rekomendasi

Pengujian Hipotesis


(26)

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kerangka pikir yang nantinya dari hipotesis penelitian akan menentukan metode penelitian yang akan digunakan.

Kemudian setelah diketahui metode penelitian yang akan digunakan, maka dalam proses penelitiannya ialah pengumpulan dan analisis data. Pengumpulan data dilakukan untuk menyediakan data untuk dianalisis guna menjawab masalah yang telah dirumuskan. Langkah yang dapat dilakukan dalam pengumpulan data ini ialah dengan mengumpulkan data, menyusun alat pengumpulan data, dan lainnya. Maka dari hal ini, akan muncul kesimpulan dan rekomendasi penelitian yang merupakan output penelitian atas hasil analisis data dan pengujian hipotesis, yang nantinya dapat diberikan kesimpulan serta rekomendasi dari apa yang telah diteliti sebagai feedback dari peneliti untuk organisasi/ lembaga atau perusahaan yang diteliti.

B. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah SMK Bina Warga Bandung yang beralamat di Jalan Buah Batu No. 135 Kelurahan Turangga Kecamatan Lengkong Kota Bandung Telp. (022) 7305120 Kode Pos 40264.

Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari SMK Bina Warga Bandung, baik dari kepala sekolah, guru, staf tata usaha, maupun dari siswa. Namun yang akan dijadikan responden atau sumber data adalah seluruh guru di SMK Bina Warga Bandung.

2. Populasi Penelitian

Populasi merupakan ruang lingkup yang menjadi sumber data penelitian sesuai dengan masalah yang diteliti. Menurut Hadjar (dalam Purwanto, 2010: 241)

mengemukakan bahwa “populasi adalah kelompok besar individu yang

mempunyai karakteristik umum yang sama”. Sedangkan menurut Sugiyono (2011: 117) mengemukakan bahwa:


(27)

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karasteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti utnuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan pengertian di atas, untuk mendapatkan populasi yang relevan sesuai dengan permasalahan penelitian. Peneliti hanya meneliti satu sekolah saja. Adapun yang menjadi permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh kinerja tenga pendidik terhadap peningkatan produktivitas kerja guru di SMK Bina Warga Bandung. Atas dasar permasalahan tersebut, maka yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru pada SMK Bina Warga Bandung, baik guru tetap maupun tidak tetap yang berjumlah 49 orang.

3. Sampel Penelitian

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang memiliki ciri yang sama dengan populasi. Seperti yang diungkapkan Soenarto (dalam Purwanto, 2010: 243), “sampel adalah suatu bagian yang dipilih dengan cara tertentu untuk

mewakili keseluruhan kelompok populasi”. Jumlah populasi penelitian kurang dari seratus orang populasi, maka sampel yang diambil adalah 100%. Dengan demikian sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik total sampling. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Arikunto (2006: 134) yaitu sebagai berikut:

Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25 % atau lebih tergantung dari kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana. Berdasarkan pendapat di atas maka peneliti mengambil sampel dari populasi guru di SMK Bina Warga Bandung yang berjumlah 49 orang. Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah sampel yag sama dengan populasi. Dalam arti seluruh populasi dijadikan sampel.

C. Definisi Operasional

Berikut ini akan dijelaskan mengenai definisi operasional yang dapat membantu menghindari salah pengertian atau salah penafsiran sehingga dapat


(28)

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menimbulkan kesamaan persepsi dan landasan berfikir yang berkaitan dengan variabel-variabel yang diteliti, maka variabel-variabel dalam penelitian harus didefinisikan sejelas mungkin dalam bentuk definisi operasional. Seperti yang diungkapkan Suryabrata (dalam Purwanto, 2010:157) bahwa “definisi operasional adalah definisi yang didasarkan pada sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat

diamati (diobservasi)”. Adapun definisi-definisi operasional yang berkaitan dengan penelitian ini antara lain:

1. Pengaruh (Kontribusi)

Pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:47) adalah

“sesuatu yang dapat membentuk perilaku, kepercayaan atau tindakan seseorang, sesuatu yang menimbulkan akibat”. Dalam penelitian ini pengaruh yang

ditimbulkan oleh variabel X yaitu Kinerja Tenaga Pendidik terhadap variabel Y, yaitu Produktivitas Kerja.

2. Kinerja Tenaga Pendidik

Kinerja menurut Sulistyorini (dalam Saondi dan Herman, 2010: 20) adalah

“tingkat keberhasilan seseorang atau kelompok orang dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya serta kemampuan untuk mencapai tujuan dan standar yang telah ditetapkan”.

Menurut Supardi (2013: 54) berpendapat bahwa:

Kinerja guru itu dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menunjukkan kemampuan seorang guru dalam menjalankan tugasnya serta menggambarkan adanya suatu perbuatan yang ditampilkan guru dalam atau selama melakukan aktivitas pembelajaran.

Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja tenaga pendidik (guru) adalah kemampuan yang diperlihatkan seseorang dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang guru dalam mendidik serta melaksanakan tugasnya untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.

3. Produktivitas Kerja

Produktivitas menurut Sedarmayanti, 2009: 82) mengemukakan bahwa: Produktivitas adalah merupakan kemampuan seseorang untuk menggunakan


(29)

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menggunakan kemampuan atau mewujudkan segenap potensi guna mewujudkan kreativitas.

Menurut Siagian (2009:32) produktivitas kerja adalah “kemampuan memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan output yang optimal, kalau mungkin yang maksimal.”

Produktivitas kerja dapat diartikan sebagai cara seseorang dalam meningkatkan atau menghasilkan kualitas output semaksimal mungkin dengan memanfaatkan sumber-sumber yang efektif dan efisien. Dalam hal ini produktivitas kerja yang diteliti ialah produktivitas kerja guru, bagaimana guru dapat menghasilkan atau meningkatkan kualitas kerjanya dengan memanfaatkan sumber belajar dan sarana prasarana sekolah secara efisien berdasarkan dengan kemampuan yang dimiliki.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengukuran. Menurut Akdon (2008:

130) mengemukakan, bahwa “instrumen penelitian digunakan untuk mengukur

nilai variabel yang akan diteliti”. Hal tersebut juga dijelaskan oleh Sugiyono (2012:133) bahwa, “Instrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat”. Jadi, instrumen penelitian ini sebegai alat ukur atau alat bantu yang digunakan peneliti dalam mengukur variabel untuk menghasilkan data yang akurat.

Menurut Purwanto (2010:183) “instrumen dilakukan untuk memperoleh data yang objektif yang diperlukan untuk menghasilkan kesimpulan penelitian yang objektif pula”. Objektivitas data hasil pengukuran dapat dicapai karena melalui pengukuran pengumpulan data dilakukan oleh alat ukur yang menutup kesempatan penelitipengumpul data memasukkan subjektivitasnya.

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Langkah awal dari penyusunan instrumen yaitu menentukan dan menetapkan variabel penelitian, yaitu variabel X dan variabel Y. Setelah ditetapkan


(30)

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

variabelnya, tahap selanjutnya yaitu memberikan definisi operasional dari setiap variabelnya dan selanjutnya ditentukan indikator-indikator yang akan diukur. Setelah itu, indikator tersebut dipaparkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan dengam menyusun kisi-kisi instrumen. Kemudian menetapkan kriteria penskoran untuk setiap alternatif jawaban yaitu menggunakan skala likert. Untuk memudahkan penyusunan instrumen penelitian, berikut kisi-kisi instrumen penelitian:

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

NO VARIABEL INDIKATOR SUB INDIKATOR

1 Variabel X (Kinerja Tenaga Pendidik)

a. Quality of Work

(Kualitas Kerja)

1. Ketelitian melakukan pekerjaan

2. Menyelesaikan pekerjaan sesuai rencana

b. Promptness

(Ketepatan/kecepa tan)

1. Bekerja secara tepat 2. Menghargai waktu kerja

c. Inisiatif (Prakarsa)

1. Menggunakan media belajar

2. Menggunakan metode pembelajaran

3. Menyelesaikan administrai sekolah


(31)

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Capability (Kemampuan)

1. Kemampuan mengelola PBM

2. Kemampuan penilaian hasil belajar siswa 3. Kemampuan dalam

menghadapi masalah e. Komunikasi 1. Mengkomunikasikan

hal-hal dalam pembelajaran 2. Menerima masukan

2 Variabel Y (Produktivitas Kerja)

a. Sikap kerja 1. Kesediaan untuk bekerja 2. Bekerja dalam satu tim b. Tingkat

keterampilan

1. Pendidikan

2. Peningkatan kompetensi 3. Penggunaan fasilitas kerja c. Hubungan antara

tenaga kerja dan pimpinan

1. Penilaian mutu kerja 2. Pengawasan terhadap

pekerjaan

d. Manajemen Produktivitas

1. Efesiensi sumber daya manusia

2. Pelaksanaan sistem kerja

e. Efisiensi tenaga kerja

1. Perencanaan tenaga kerja 2. Tambahan tugas


(32)

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Kewiraswastaan

1. Pengambilan resiko 2. Kreativitas dalam

pekerjaan

Rincian kisi-kisi dapat dilihat selengkapnya pada lampiran. Instrumen penelitian ini digunakan untuk pengukuran dengan tujuan menghasilkan data yang akurat, maka setiap instrumen harus mempunya skala. Hal tersbebut diungkapakan oleh Sugiyono (2012: 133) bahwa:

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert yaitu, “skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial” (Riduwan, 2009: 87). Setiap item pertanyaan atau pernyataan dilengkapi dengan lima buah alternatif jawaban dan masing-masing jawaban diberi bobot nilai, seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Tabel Skala Likert

Alternatif Jawaban Skor

Selalu (SL) 5

Sering (SR) 4

Kadang-kadang (KD) 3

Jarang (JR) 2

Tidak Pernah (TP) 1

E. Proses Pengembangan Instrumen

Sebelum melakukan pengumpulan data pada objek penelitian, angket akan diujicobakan terlebih dahulu. Tujuan dengan diujicobakan tersebut yaitu untuk


(33)

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengetahui tingkat akurasinya terhadap responden yang memiliki karakteristik sama dengan objek penelitian yang digunakan. Kegiatan ini dilakukan untuk menghindari kegagalan total dalam pengumpulan data, karena instrumen yang telah siap untuk digunakan namun belum diujicobakan seringkali memiliki beberapa kelemahan, baik dari segi bahasa, dimensi dan indikator dari masing-masing variabel, maupun pengukurannya. Uji validitas dan reabilitas pada penelitian ini, dilakukan di SMK Pajaran Bandung dengan jumlah respondennya 16 orang guru. Setelah uji coba angket terkumpul, maka selanjutnya dilakukan analisis statistik untuk menguji validitas dan reabilitas instrumen penelitian.

1. Pengujian Validitas

Uji validitas merupakan suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi (konten) dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian (Sugiyono, 2011: 177). Dari pengertian tersebut menunjukkan adanya kesamaan antara data yang dikumpulkan dengan kondisi atau data objek yang sesungguhnya sehingga dapat dikatakan valid. Sementara, Arikunto (2006: 168), mengemukakan bahwa:

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauhmana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk megetahui ketepatan data ini diperlukan teknik uji validitas. Uji validitas isi dilakukan dengan membandingkan isi instrumen dengan dasar teori atau konsep yang relevan serta melakukan konsultasi dengan para ahli (dalam hal ini dosen pembimbing). Dalam prakteknya, uji validitas konstruksi dan validitas isi dilakukan dengan menggunakan kisi-kisi intrumen yang didalamnya terdapat variabel yang diteliti beserta dimensi yang dituangkan dalam item-item pernyataan sebagai penjabaran dari indikator.


(34)

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji validitas dilakukan dengan analisis item yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dengan skor total. Peneliti menggunakan bantuan aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17,0 for Windows. Interpretasi terhadap korelasi dikemukakan oleh Sugiyono (2012:179), bahwa:

Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas, maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat. Jadi, berdasarkan analisis faktor tersebut dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas konstruksi yang kuat.

Selain itu, Sugiyono (2012: 179) menyatakan, bahwa “Bila harga korelasi di bawah 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang”.

Patokan yang digunakan peneliti dalam penelitian ini, berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan sebelumnya, bahwa rtabel yang dijadikan patokan yaitu

0,30. Dengan demikian, ketentuan yang diperoleh, sebagai berikut:  Jika rhitung > rtabel, maka butir/item valid

 Jika rhitung < rtabel, maka butir/item tidak tidak valid

Uji validitas dilakukan sekaligus dengan uji reliabilitas instrumen. Uji validitas dilakukan oleh 16 responden, yaitu 16 orang guru di SMK Pajajaran Bandung dengan jumlah item untuk variabel X sebanyak 33 buah dan variabel Y sebanyak 28 buah. Adapun hasil uji validitas untuk variabel X dan Y, sebagai berikut:

a. Uji Validitas Variabel X (Kinerja Tenaga Pendidik)

Tabel 3.3

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel X

No. Item rhitung rtabel Interpretasi

1 0,319 0,30 Valid

2 0,563 0,30 Valid

3 0,516 0,30 Valid

4 -0,170 0,30 Tidak Valid

5 0,288 0,30 Tidak Valid

6 0,662 0,30 Valid


(35)

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Da ri tabel di atas, diketahui bahwa kuesione r

variabel X yang dinyatak an valid sebanyak 23 pernyata an, karena

setiap item pernyataan memiliki rhitung lebih besar dari rtabel (0,30) , sehingga

pernyataan tersebut dapat dijadikan sebagai alat ukur untuk variabel yang diteliti. Sedangkan, untuk pernyataan yang tidak valid disebabkan, karena memiliki rhitung

lebih kecil dari rtabel. Sehingga, dari pernyataan tersebut dapat diperbaiki dan juga

dihapuskan namun hal tersebut perlu didiskusikan dengan para ahli (dosen pembimbing).

b. Uji Validitas Variabel Y (Produktivitas Kerja)

Tabel 3.4

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Y

8 0,106 0,30 Tidak Valid

9 0,219 0,30 Tidak Valid

10 0,538 0,30 Valid

11 0,589 0,30 Valid

12 0,621 0,30 Valid

13 0,544 0,30 Valid

14 0,537 0,30 Valid

15 0,597 0,30 Valid

16 0,380 0,30 Valid

17 0,143 0,30 Tidak Valid

18 0,527 0,30 Valid

19 0,661 0,30 Valid

20 0,497 0,30 Valid

21 0,663 0,30 Valid

22 0,063 0,30 Tidak Valid

23 0,159 0,30 Tidak Valid

24 0,862 0,30 Valid

25 0,317 0,30 Valid

26 0,711 0,30 Valid

27 0,654 0,30 Valid

28 0,246 0,30 Tidak Valid

29 0,375 0,30 Valid

30 0,570 0,30 Valid

31 0,384 0,30 Valid

32 0,378 0,30 Valid


(36)

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D ari tabel di atas, diketahui bahwa kuesione r

variabel Y yang dinyatak an valid sebanyak 19 pernyata an,

karena setiap item pernyataan memiliki rhitung lebih besar dari rtabel (0,30) ,

sehingga pernyataan tersebut dapat dijadikan sebagai alat ukur untuk variabel yang diteliti.Sedangkan, untuk pernyataan yang tidak valid disebabkan, karena memiliki rhitung lebih kecil dari rtabel. Sehingga, dari pernyataan tersebut dapat

diperbaiki dan juga dihapuskan namun hal tersebut perlu didiskusikan dengan para ahli (dosen pembimbing).

No. Item rhitung rtabel Interpretasi

1 0,123 0,30 Tidak Valid

2 0,476 0,30 Valid

3 0,413 0,30 Valid

4 0,500 0,30 Valid

5 0,617 0,30 Valid

6 0,264 0,30 Tidak Valid

7 0,106 0,30 Tidak Valid

8 0,635 0,30 Valid

9 0,256 0,30 Tidak Valid

10 0,134 0,30 Tidak Valid

11 0,416 0,30 Valid

12 0,378 0,30 Valid

13 0,398 0,30 Valid

14 0,201 0,30 Tidak Valid

15 0,375 0,30 Valid

16 0,483 0,30 Valid

17 0,502 0,30 Valid

18 0,355 0,30 Valid

19 0,549 0,30 Valid

20 0,534 0,30 Valid

21 0,450 0,30 Valid

22 0,418 0,30 Valid

23 0,602 0,30 Valid

24 0,493 0,30 Valid

25 0,185 0,30 Tidak Valid

26 0,069 0,30 Tidak Valid

27 0,079 0,30 Tidak Valid


(37)

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Pengujian Reliabilitas

Reabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Pengujian reliabilitas instrumen dianalisis dengan internal concitency yaitu dilakukan sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Uji Reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach. Rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:

Gambar 3.2 Rumus Alpha Cronbach Keterangan:

α

= Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach K = Jumlah item pertanyaan yang diuji

∑si² = Jumlah Varians skor

sx² = Varians skor-skor tes (seluruh item K)

Jika nilai alpha > 0,7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) sementara jika alpha > 0,80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat (Rainsch, 2004: 164). Atau, ada pula yang memaknakannya sebagai berikut (Hilton dan Brownlow, 2004: 364):

 Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna

 Jika alpha antara 0,70 – 0,90 maka reliabilitas tinggi

 Jika alpha antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitas moderat

 Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah

Adapun hasil perhitungan reliabilitas kedua variabel dengan rumus Alpha Cronbach dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 17.0 for Windows, dengan hasil sebagai berikut:

K -1

Sr² - ∑si² sx²

K


(38)

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Reabilitas Variabel X

Tabel 3.5

Hasil Uji Reabilitas Variabel X

Variabel Cronbach's Alpha

Kesimpulan

X 0,846 Reabilitas Tinggi

α > 0,7

Dari hasil perhitungan di atas, diketahui bahwa hasil uji reliabilitas variabel X (Kinerja Tenaga Pendidik), dengan rumus Alpha Cronbach adalah 0,846. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen Variabel X reliabel karena perhitungan yang dihasilkan berada di luar batas minimal rhitung dengan taraf signifikansi 95% (taraf kesalahan 5%) yaitu 0,497.

b. Reabilitas Variabel Y

Tabel 3.6

Hasil Uji Reabilitas Variabel Y

Variabel Cronbach's Alpha

Kesimpulan

Y 0,742 Reabilitas Tinggi

α > 0,7

Dari hasil perhitungan di atas, diketahui bahwa hasil uji reliabilitas variabel Y (Produktivitas Kerja), dengan rumus Alpha Cronbach adalah 0,742. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen Variabel Y reliabel karena perhitungan yang dihasilkan berada di luar batas minimal rhitung dengan taraf signifikansi 95%

(taraf kesalahan 5%) yaitu 0,497.


(39)

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik pengumpulan data merupakan cara dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan berdasarkan hasil dan informasi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Akdon dan Sahlan (2005: 72) bahwa “metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh penelitian untuk pengumpulan data”. Pada dasarnya dalam penelitian ini perlu memilih teknik dan alat pengumpul data yang relevan sesuai dengan permasalahan yang diteliti agar hasil yang akan didapat sesuai dengan tujuan penelitian.

Pengumpulan data memiliki peran penting, karena seperti yang diketahui bahwa penelitian merupakan kegiatan dalam mengumpulkan data sebagai bahan informasi dan fakta yang akan di analisis. Teknik pengumpulan data itu sendiri merupakan tindak lanjut dari instrumen penelitian.

Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan, dan lain sebagainya. Maka teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan untuk penelitian ini, yaitu menggunakan kuesioner (angket).

Kuesioner (angket) merupakan alat pengumpul data yang banyak digunakan dikarenakan angket memiliki kelebihan dan dirasa efektif serta efisien dalam mengumpulkan data. Angket adalah suatu alat penelitian secara tertulis yang tujuanya memperoleh informasi atau keterangan tentang fakta yang diketahui oleh subjek penelitian dalam masalah yang sedang diteliti. Menurut Sugiyono (2012:

199) menjelaskan bahwa “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Sementara menurut Arikunto (2006:151) menyatakan bahwa:

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.

Bentuk angket yang disebarkan dalam penelitian ini berupa angket tertutup, dimana setiap pernyataan disertai dengan alternatif jawaban. Responden melakukan pilihan terhadap alternatif jawaban sesuai dengan pengalamannya


(40)

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan memberikan tanda checklist (√) pada kolom yang disediakan. Seperti yang diungkapkan Akdon (2008: 132), bahwa “Angket berstruktur merupakan angket yang disajikan sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakter dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist (√)”. Penggunaan angket tertutup dalam penelitian ini didasarkan pada beberapa alasan diantaanya:

1) Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti

2) Responden memiliki kemudahan dan keleluasaan dalam menjawab setiap pernyataan/pertanyaan yang diberikan oleh peneliti.

3) Dalam pengumpulan data akan lebih efisien ditinjau dari segi biaya,waktu ,dan tenaga.

G. Analisis Data

Analisis data merupakan salahsatu langkah yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Langkah ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang selanjutnya dapat diambil kesimpulan sebagai jawaban berdasarkan dari permasalahan yang diteliti. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Nasir (2003:346) bahwa “analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan dilakukan analisis, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian”. Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Seleksi Angket

Pada tahap ini, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa dan menyeleksi data yang terkumpul dari responden. Kegiatan ini penting dilakukan untuk meyakinkan bahwa data-data yang telah terkumpul siap untuk dioalah lebih lanjut. Langkah-langkah dalam tahap seleksi angket adalah sebagai berikut:

a. Memeriksa apakah data semua angket dari responden telah terkumpul b. Memeriksa apakah seluruh item pertanyaan telah dijawab sesuai dengan


(41)

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Memeriksa apakah data yang terkumpul tersebut layak untuk diolah.

2. Klasifikasi Data

Klasifikasi data merupakan tahapan kedua setelah melakukan pemeriksaan dan penyeleksian data. Data diklasifikasikan berdasarkan variabel penelitian, yaitu variabel X (Kinerja Tenaga Pendidik) dan variabel Y (Produktivitas Kerja). Kemudian dilakukan pemberian skor pada setiap alternatif jawaban sesuai dengan jumlah skor yang diperoleh kriteria yang telah ditentukan dengan menggunakan skala likert. Jumlah skor yang diperoleh dari responden merupakan skor mentah dari setiap variabel yang berfungsi sebagai sumber pengolahan data selanjutnya.

3. Pengolahan Data

Dalam tahap ini dilaukan pengolahan data sesuai dengan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada sesuai dengan pendekatan penelitian yang ditentukan. Langkah-langkah dalam pengolahan data dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1) Uji Kecenderungan Umum Skor Responden Masing-Masing Variabel dengan Rumus Weight Means Scored (WMS)

Teknik WMS digunakan untuk menghitung kecenderungan rata-rata variabel penelitian dan untuk menentukan gambaran atau kecenderungan umum responden pada variabel penelitian, yaitu menggambarkan keadaan kinerja tenga pendidik terhadap peningkatan produktivitas kerja di SMK Bina Warga Bandung. Adapun rumus WMS ini adalah sebagai berikut:

Gambar 3.3

Rumus Weight Means Score (WMS)

Keterangan:

X = Rata-rata skor responden

N

X


(42)

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X = Jumlah skor dari jawaban responden N = Jumlah responden

Berikut langkah-langkah yang ditetapkan dalam pengolahan data dengan menggunakan Rumus WMS, yaitu sebagai berikut:

a. Memberikan bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban dengan menggunakan Skala Likert yang nilainya 1 sampai 5.

b. Menghitung frekuensi dari setiap alternatif pilihan jawaban yang dipilih c. Menjumlahkan jawaban responden untuk setiap item dan langsung dikalikan

dengan bobot alternatif jawaban itu sendiri

d. Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pada masing-masing kolom e. Menentukan kriteria pengelompokan WMS untuk skor rata-rata setiap

kemungkinan jawaban

f. Mengkonsultasikan total nilai skor rata-rata dengan mencocokan hasil perhitungan setiap variabel dengan kriteria masing-masing untuk menentukan dimana letak kedudukan setiap variabel atau dengan kata lain kemana arah kecenderungan dari masing-masing variabel tersebut.

Tabel 3.7

Konsultasi Hasil Perhitungan WMS (Sumber: Sugiyono, 2003:214)

Rentang Nilai Kriteria Penafsiran

Variabel X Variabel Y

4,01 – 5,00 Sangat Baik Selalu Selalu

3,00 – 4,00 Baik Sering Sering

2,01 – 3,00 Cukup Baik Kadang-kadang Kadang-kadang

1,01 – 2,00 Rendah Jarang Jarang


(43)

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku untuk Setiap Variabel

Dalam proses mengubah skor mentah menjadi skor baku untuk setiap variabel dapat menggunakan rumus sebagai berikut (Riduwan, 2013, hlm. 131):

Gambar 3.4 Rumus Skor Baku

Keterangan: Ti : Skor baku

Xi : Skor mentah

s : Standar deviasi X : Rata-rata (Mean)

Mengubah skor mentah menjadi skor baku pada dasarnya adalah mengubah data ordinal menjadi data interval yang digunakan dalam analisis data angka baku atau skor baku. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku untuk setiap variable:

a. Menentukan nilai rentangan (R) dengan rumus: R = Skor terbesar – Skor terkecil

b. Menentukan banyaknya kelas (BK) dengan menggunakan rumus Sturgess, yaitu:

ᵢ= 50 + 10 . (�ᵢ– �)


(44)

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Menentukan nilai panjang kelas (i), yaitu dengan cara mengurangkan rentangan (R) dengan banyak kelas BK. Adapun rumus tersebut sebagai berikut:

d. Membuat tabel penolong distribusi frekuensi sesuai dengan nilai banyak kelas (BK) dan nilai panjang kelas (i) yang telah ditentukan sebelumnya.

e. Menentukan rata-rata (mean) dengan menggunakan rumus:

f. Menentukan simpangan baku atau standar deviasi (s) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

g. Mengubah skor mentah menjadi skor baku dengan menggunakan rumus yang telah dikemukakan di atas.

3) Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui normal atau tidak normalnya penyebaran data yang telah dilakukan. Hasil pengujian normalitas tersebut akan berpengaruh terhadap teknik statistik yang harus digunakan untuk pengolahan data selanjutnya. Apabila distribusi data normal maka teknik pehitungan statistik yang digunakan adalah statistik parametrik, tetapi jika distribusi data tidak normal maka teknik perhitungan statistik yang digunakan adalah statistik non parametik.

Dalam penelitian ini perhitungan uji normalitas data menggunakan bantuan SPSS versi 17.0 for Windows seperti yang digunakan pada penelitian ini dengan

i = R BK

x

=

∑ �ᵢ �

= �.∑ �ᵢ

2 (∑ �ᵢ


(45)

Irma Indriyani, 2014

Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rumus One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Adapun langkah-langkah dalam menghitung skor kecenderungan masing-masing variabel (uji normalitas menggunakan SPSS versi 16.0), sebagai berikut:

1) Buka program SPSS

2) Masukkan data mentah variabel X dan Y pada Data Variabel

3) Klik Variable View. Pada Variable View, kolom name pada baris pertama diisi dengan variabel X dan baris kedua dengan variabel Y, kolom decimal = 0, kolom label diisi dengan nama masing-masing variabel, selebihnya biarkan seperti itu.

4) Klik Analyze, sorot pada Nonparametric Test, kemudian klik 1-Sample K-S

5) Sorot variabel X pada kotak Test Variable List dengan mengklik tanda 6) Klik options, kemudian pilih deskriptive pada Statistic dan Exclude

cases test by test, continue

7) Klik normal pada Test Distribution, lalu OK (Lakukan kembali untuk menghitung uji normalitas variabel Y)

Adapun dasar keputusan uji normalitas yang digunakan peneliti adalah dengan melihat Asymptotic Significance 2-tailed pada tabel hasil uji normalitas dengan bantuan program SPSS versi 17.0 for Windows. Dasar pengambilan keputusan dengan ketentuan sebagai berikut :

Nilai Asymp Sig 2-tailed > 0,05, maka Ho diterima, berarti tidak terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal

Nilai Asymp Sig 2-tailed < 0,05, maka Ha diterima berarti terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal.

Adapun hipotesis dan dasar keputusan menurut rumus Kolmogorov Smirnov, sebagai berikut:

 Ho : Tidak terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal


(1)

tertinggi yaitu indikator kewiraswastaan, hal tersebut berkaitan dengan pengambilan resiko dan kreativitas dalam melakukan pekerjaan sebagai tenaga pendidik. Indikator yang mendapatkan skor rata-rata kecenderungan paling rendah pada variabel Y yaitu pada indikator hubungan antara tenaga kerja dan pimpinan, dengan memperoleh nilai 2,38 dan dapat disimpulkan sebagai kelemahan variabel Y.

3. Pengaruh Kinerja Tenaga Pendidik terhadap Produktivitas Kerja di SMK Bina Warga Bandung tergolong rendah. Hasil pengujian determinasi diperoleh besarnya pengaruh antara kinerja tenaga pendidik terhadap produktivitas kerja sebesar 10,9%, sedangkan 89,1% dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya faktor teknologi, motivasi, jaminan sosial, kondisi kerja dan kesehatan, sistem intensif dan sebagainya. Dari hasil perhitungan coefficient dapat diketahui bahwa, thitung yaitu sebesar 2.394 dan ttabel sebesar 2,021. Sehingga thitung ≥ ttabel hal ini menyatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, kinerja tenaga pendidik berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja di SMK Bina Warga dan hipotesis yang diajukan dapat diterima.

B. Rekomendasi

1. Bagi SMK Bina Warga Bandung

Sejauh ini yang peneliti temukan mengenai produktivitas kerja tenaga pendidik di SMK Bina Warga Bandung mendapatkan penilaian baik. Namun, menurut peneliti hal tersebut perlu terus dikembangkan karena dengan adanya era globalisasi yang semakin berkembang diperlukan tenaga pendidik yang berkualitas. Untuk itu, peneliti mencoba memberikan rekomendasi berdasarkan dari indikator hubungan antara tenaga pendidik dan kepala sekolah atau pimpinan yang mendapatkan nilai rata-rata terendah, yaitu pihak sekolah dapat menempatkan posisi kerja tenaga pendidik berdasarkan dengan latar belakang pendidikan dan kompetensi yang dimiliki, sehingga tenaga pendidik dapat melaksanakan tugasnya sebagai pengajar secara optimal. Serta


(2)

112

perlunya pengawasan pihak sekolah atas kinerja tenaga pendidik di dalam kelas. Sehingga, kelemahan tersebut dapat di minimalisir.

2. Bagi Tenaga Pendidik SMK Bina Warga Bandung

Secara keseluruhan gambaran kinerja tenaga pendidik berdasarkan hasil penelitian mendapatkan penilaian baik, namun ada sedikit kelemahan pada indikator capability (kemampuan) dalam mengelola PBM, baik dalam evaluasi hasil belajar serta kemampuan dalam menghadapi permasalahan. Adapun rekomendasi yang dapat peneliti sampaikan, guru perlu menggunakan metode pembelajaran yang lebih variatif dalam mengelola PBM, contohnya membuat kelompok belajar untuk mendiskusikan materi ajar. Selain itu tenaga pendidik perlu lebih mempertimbangkan manfaat dalam menentukan metode pembelajaran, agar PBM dapat berjalan lebih efektif. Oleh karena itu, tenaga pendidik perlu meningkatkan kemampuannya sebagai pengajar menjadi lebih baik.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dalam penelitian ini, peneliti menyadari masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, bagi penelitian selanjutnya hendaknya dapat meneliti, mengkaji dan memperdalam kembali mengenai kinerja tenaga pendidik serta produktivitas kerja. Karena dalam penelitian ini masih sederhana serta alat bantu pengumpul data yaitu angket atau kuesioner, diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat lebih luas ruang lngkup masalah yang dikaji.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Akdon dan Sahlan Hadi. (2005). Aplikasi statistika dan metode penelitian untuk

administrasi dan manajemen. Bandung: Dewa Ruchi

Arikunto, Suharsimi. (2006). Hipotesis Penelitian. Bandung: PT.Rosada . (2010). Posedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Biqi, Amir. (2007). Pengaruh etos kerja Terhadap Produktivitas Kerja Guru di

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 7 Bandung. Skripsi Adpend FIP-UPI:

Tidak diterbitkan

Ginanjar, Sena Lingga. (2012). Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Guru di

Sekolah Menengah Kejuruan Vijayakusuma Bandung. Skripsi Adpend

FIP-UPI: Tidak diterbitkan

Hasibuan, Malayu. (2001). Kinerja. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja. ( 12 Juli 2014).

Hasibuan, Malayu SP. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Gunung Agung

.( 2005). Human Development Index. [Online]. Tersedia: http://a-research.upi.edu. [Diakses: 5 Mei 2014]

Iva El Risalati. (2004). Hubungan Tingkat Kesejahteraan Kesejahteraan dengan

Produktivitas Kerja Guru Pada Madrasah Aliyah di Kota Bandung. PPS

UPI Bandung: Tidak Diterbitkan

Jalaluddin, dan Abdullah Idi. (2002). Filsafat Pendidikan. Jakarta: Gaya Media Pratama


(4)

114

Kemdiknas.(2013). Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan. [Online]. Tersedia: http://www.kemdiknas.go.id. [Diakses: 5 Mei 2014]

Mangkunegara. (2005). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Rafika Aditama

. (2009). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Rafika Aditama

Martono, Nanang. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Mulyasa. E. (2003). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

. (2011). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Mulyono, Mauled. (1993). Penerapan Produktivitas Dalam Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara

Nasir, Moh. (2003). Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Nasution, S. (2009). Metode Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara. Notoatmodjo, Soekidjo. (2009). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Rineka Cipta

Purwanto.(2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan

Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Rakhmat, Jalaluddin. (2012). Metode penelitian Komiunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Ramadhani, Arif. (2011). Penilaian Kinerja. Jakarta: PT Sarana Panca Karya Nusa


(5)

Riduwan dan Sunarto, (2011). Pengantar Statistika (Untuk Penelitian Pendidikan,

Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis). Bandung: Alfabeta.

Safari, Agung. (2010). Pengaruh Motivasi Guru yang Sudah Tersertifikasi

Terhadap Produktivitas Kerja Pada SMPN Se-Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut. Skripsi Adpend FIP-UPI: Tidak diterbitkan

Saondi, Ondi dan Aris Suherman. (2010). Etika Profesi Keguruan. Bandung: PT Refika Aditama

Sedarmayanti, (2001). Sumber Daya Manusia dan produktivitas Kerja. Bandung: CV Mandar Maju

.(2009). Sumber Daya Manusia dan produktivitas Kerja. Bandung: CV Mandar Maju

Siagian, Sondang P (2009). Kiat Meningkatkan produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta

Sinungan, (2002). Produktivitas apa dan bagaimana. Jakarta: PT. Bina Aksara Subandowo. (2009). Faktor-faktor Produktivitas Kerja Pengusaha Kecil di Jawa

Timur, Jurnal Sosiahumanika, Vol.2, No.2 Tahun 2009

Sudarminta, J. (2001). Tantangan dan Permasalahan Pendidikan di Indonesia

Memasuki Milenium Ketiga. Jogyakarta: Kanisus

Sugiyono. (2003). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta .(2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung.: Alfabeta

.(2012).Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung.: Alfabeta . (2013). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta


(6)

116

Suharsaputra, Uhar. (2006). Pengembangan Kinerja Guru. [Online]. Tersedia: http://uharsaputra.wordpress.com uharsaputra.wordpress.com. [Diakses: 22 Juli 2014]

Supardi. (2013). Kinerja Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Surakhmad, W. (1998). Pengantar Penelitian-Penelitian Ilmiah Dasar Metode

dan Teknik. Bandung: Tarsito

Susanto. (2001). Manajemen dan Motivasi. Jakarta: PT Bumi Aksara

Sutermeister, Robert. (1976). People and Productivity. United States of America: Mc.Graw-Hill,Inc.

Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Uno, B. Hamzah. (2008). Profesi Kependidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara Uno dan Lamatenggo. (2012). Teori kinerja dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi

Aksara

Wahyudi, Bambang. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Sulita Bandung