MODEL GLIOBLASTOMA PADA TIKUS DENGAN GAMBARAN HISTOLOGI LEPTOMENINGEAL GLIOMATOSIS DIFUS YANG DIINDUKSI DENGAN INJEKSI SEL GLIOMA C6 MELALUI ARTERI KAROTIS.

Brian Wasita,dr., M.D., Ph.D. Lahir di Karanganyar, 22 Juli 1979. Pria yang
memiliki NIP 197907222005011003 adalah staf pengajar pada Fakultas
Kedokteran UNS. Riwayat pendidikan tinggi yang berhasil diselesaikan adalah
tahun 2004 lulus sarjana (S-1) dari Universitas Sebelas Maret untuk bidang
ilmu: Kedokteran, tahun 2004 lulus medical doctor dari Universitas Sebelas
Maret, dan berhasil meraih gelar Doktor (S-3) dari Department of Brain and
Neuroscience, Tottori University, Japan. untuk bidang ilmu: Brain Tumor
Pathology, Animal Models, Brain Tumor Therapy pada tahun 2011. Judul dan
ringkasan Disertasi disajikan dalam 2 (dua) versi bahasa Indonesia dan
English sebagai berikut.
MODEL GLIOBLASTOMA PADA TIKUS DENGAN GAMBARAN HISTOLOGI
LEPTOMENINGEAL GLIOMATOSIS DIFUS YANG DIINDUKSI DENGAN
INJEKSI SEL GLIOMA C6 MELALUI ARTERI KAROTIS. Untuk mempelajari
sifat-sifat biologi tumor otak dan mengembangkan obat anti-kanker serta modalitas
terapi yang lebih efektif, diperlukan suatu model tumor otak pada hewan coba
yang dapat direproduksi (reproducible). Pada penelitian ini kami mencoba untuk
membuat model tumor leptomeningeal gliomatosis pada tikus dengan
menyuntikkan sel kanker glioma galur C6.
Model hewan coba leptomeningeal gliomatosis difus primer dibuat dengan
menyuntikkan sel glioma C6 sejumlah 1x107 sel melalui arteri karotis pada tikus
(rat) galur Wistar. Untuk mempelajari sifat-sifat biologis dari tumor yang

terbentuk,
dilakukan pengecatan immunohistokimia
Ki-67 dan Matrix
metalloproteinases (MMPs). Metodologi, tanda-tanda fisik yang ditemukan, dan
gambaran histologis dari tumor juga didiskusikan.
Leptomeningeal glioma tumbuh pada semua tikus galur Wistar setelah diinjeksi
dengan sel glioma C6 sejumlah 1x107 sel. Tanda hipertensi intrakranial,
penurunan berat badan dan cachexia terdeteksi, dan nilai tengah (median) umur
hewan coba adalah 18,0±2,9 hari. Jaringan glioma terdistribusi ke seluruh
ventrikel otak, area leptomeningeal di otak, dan batang otak dengan gambaran ciri
khas glioblastoma. Pengecatan
imunohistokimia
menunjukkan
indeks
Ki-67 yang tinggi (42,1±10,3%) dan ekspresi yang berlebihan
(overekspresi) dari MMP-2 dan MMP-9, sehingga dapat disimpulkan bahwa tumor
yang berkembang mempunyai potensi untuk berkembang (proliferasi), menyebar
(invasi), dan membentuk pembuluh darah baru (angiogenesis).
Keuntungan metode injeksi melalui arteri karotis ini adalah tidak adanya
bekas luka operasi pada tulang tengkorak (kranium). Model hewan coba ini

merupakan model baru leptomeningeal gliomatosis difus primer. Model ini
mungkin dapat dipergunakan untuk uji pre-klinik pada progresivitas glioblastoma.
[Kata kunci: percobaan tumor otak, glioblastoma multiforme; injeksi intrakarotis;
leptomeningeal gliomatosis; sel glioma C6]
A RAT GLIOBLASTOMA MODEL WITH DIFFUSE LEPTOMENINGEAL
GLIOMATOSIS INDUCED BY INTRA-CAROTID INJECTION OF C6 GLIOMA
CELLS. A reproducible brain tumor model using experimental animals is required
to study biological behavior and develop more potent anti-neoplastic drugs and
effective therapeutic modalities. In this study, we attempted to establish diffuse
leptomeningeal gliomatosis in the rat by intracarotid injection of C6 glioma cells.
Intracarotid injection of 1x107 C6 glioma cells in Wistar rats was performed
to establish a primary diffuse leptomeningeal gliomatosis model. Ki-67 and Matrix
metalloproteinases (MMPs) immunohistochemistry staining were used to study the

biological behavior of the developed tumor. Methodology, physical findings, and
histopathological features were also discussed.
Leptomeningeal gliomas grew in all Wistar rats following administration of 1x107
C6 glioma cells. Intracranial hypertension, weight loss and cachexia developed and
the median survival time was (18.0±2.9) days. The glioma mass distributed
throughout the ventricles, the leptomeningeal regions in the brain and the brain

stem, with typical pathological features of glioblastoma. The
immunohistochemistry stainings showed high Ki-67 labelling index (42.1±10.3%)
and concomitant over-expression ofMMP-2 and MMP-9 suggested proliferation,
invasion and angiogenesis potential.
The advantage of the intracarotid injection route is the absence of an operative
scar in the cranium. This established animal model is a novel model of primary
diffuse leptomeningeal gliomatosis. This model probably can be used for preclinical testing in the progression of glioblastoma. [Keywords: Experimental brain
tumor; glioblastoma multiforme; intracarotid injection; leptomeningeal gliomatosis;
rat C6 glioma cell].