Studi Perencanaan Teknis Bangunan Penangkap Sedimen Pada Bendung Ingge Kabupaten Sarmi Papua.

(1)

ix Universitas Kristen Maranatha

STUDI PERENCANAAN TEKNIS

BANGUNAN PENANGKAP SEDIMEN PADA

BENDUNG INGGE KABUATEN SARMI PAPUA

Agnes Tristania Sampe Arung NRP : 0821024

Pembimbing :

Ir.Endang Ariani, Dipl. H.E. NIK : 210049

ABSTRAK

Papua merupakan salah satu daerah di Indonesia yang mengandung sumber daya alam yang tinggi. Namun kebutuhan pangan di Papua terutama beras masih didatangkan dari daerah lain seperti Sulawesi dan Jawa. Melihat kondisi tersebut, maka pemerintah Papua akan mengadakan percepatan dalam pembangunan daerah irigasi baru dengan cara mendesain irigasi Bonggo di Kabupaten Sarmi untuk memenuhi kebetuhan akan produksi beras yang selama ini belum optimal. Sarmi merupakan Kabupaten baru di Papua dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) sebesar ± 122 km2. Dengan kondisi tersebut Daerah Irigasi Bonggo yang terletak di Kabupaten Sarmi berpotensi dimanfaatkan sebagai penyedia air baku dan air irigasi, sehingga di Daerah Irigasi Bonggo dibangun bendung tetap.

Selain itu kondisi air di Sungai Ingge banyak mengandung sedimen berupa pasir halus, maka perlu dibangun bangunan penangkap sedimen. Perencanaan bangunan penangkap sedimen ini diketahui Qn= 1,75 m3/det dengan diameter butiran sedimen 0,07 mm, dari hasil penelitian didapatkan lebar bangunan penangkap sedimen 3,5 meter, panjang 125 meter, efisiensi pengendapan 0,64, waktu yang digunakan untuk pembilasan 4,5 hari dan faktor keamanan yang digunakan untuk bangunan penangkap sedimen adalah sebesar 3.

Bangunan penangkap sedimen aman terhadap eksentrisitas, tegangan tanah, guling, geser, dan tekanan lumpur.

Kata kunci : bangunan penangkap sedimen, dimensi bangunan penangkap


(2)

x Universitas Kristen Maranatha

STUDY ON DESAIN OF SEDIMENT TRAP

INGGE WEIR AT SARMI PAPUA DISTRICT

Agnes Tristania Sampe Arung NRP : 0821024

Advisor :

Ir.Endang Ariani, Dipl. H.E. NIK : 210049

ABSTRACT

Papua is one of Indonesia's regions containing high natural resources. However, the need for food in Papua, especially the rice is still imported from other regions such as Sulawesi and Java. Seeing these conditions, the government of Papua will hold an acceleration in the development of new irrigation areas by designing irrigation Bonggo in district Sarmi to fulfill demand the production of rice has not been optimal. Sarmi is a new district of Papua with extensive DAS of ± 122 km2. Under these conditions Bonggo Irrigation Areas which is located in District Sarmi potentially be used as a raw water supply and irrigation water, so in Bonggo Irrigation Areas constructed fixed weir.

Besides that the condition of the water in the Ingge river contains many sediment in the form fine sand, it is necessary to build of sediment trap. Desain of this sediment trap unknown Qn = 1,75 m3 grain size diameter 0,07 mm, the study resule are, the width of sediment trap 3,5 meters of , length of 125 meters, deposition of efficiency of 0,64, flushing time of 4,5 days and a safety factor for sediment trap is 3.

Sediment trap safety against eccentricity, soil stress, bolsters, sliding, and mud pressure.


(3)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN iv

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR v

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR vi

KATA PENGANTAR vii

ABSTRAK ix

ABSTRACT x

DAFTAR ISI xi

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR NOTASI xv

DAFTAR LAMPIRAN xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang 1

1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian 3

1.3 Ruang Lingkup Penelitian 3

1.4 Sistematika Penelitian 4

BAB II TINJAUAN LITERATUR

2.1 Pengertian Bendung 5

2.2 Kelengkapan Bendung 5

2.3 Bangunan Penangkap Sedimen 6

2.3.1 Faktor-Faktor yang perlu dipertimbangkan 8 2.3.2 Sistem Pembuangan Endapan 9 2.4 Dimensi Bangunan Penangkap Sedimen 10


(4)

xii Universitas Kristen Maranatha 2.4.1 Panjang dan Lebar Bangunan Penangkap Sedimen 10

2.4.2 Volume Tampungan 12

2.5 Kriteria Perencanaan Bangunan Penangkap Sedimen 13

2.6 Pembersihan 21

2.6.1 Pembersihan Secara Hidrolis 22 2.6.2 Pembersihan Secara Manual/Mekanis 22 2.7 Tata Letak Bangunan Penangkap Sedimen 23 2.8 Perencanaan Bangunan Penangkap Sedimen 25 2.9 Pengoperasian Bangunan Penangkap Sedimen 25 2.10 Analisis Stabilitas Bangunan Penangkap Sedimen 26

2.10.1 Teori Lane 26

2.10.2Perhitungan Stabilitas Bangunan Penangkap Sedimen 28

BAB III STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

3.1 Pengumpuan Data 32

3.2 Perencanaan Bangunan Penangkap Sedimen 33

3.2.1 Luas Permukaan Rata-Rata 33

3.2.2 Penentuan In 34

3.2.3 Kemiringan Saluran 37

3.2.4 Tinggi Jagaan dan Lebar Tanggul

Bangunan Penangkap Sedimen 41 3.2.5 Volume Bangunan Penangkap Sedimen 41

3.2.6 Pembilasan 42

3.2.7 Saluran Pembilas ke Sungai 43

3.2.8 Waktu Pembilasan 44

3.2.9 Pengecekan Efisiensi 45

3.3 Analisa Stabilitas Bangunan Penangkap Sedimen 47

3.3.1 Teori Lane 47


(5)

xiii Universitas Kristen Maranatha 3.3.3 Perhitungan Muka Air Normal 52

3.3.4 Stabilitas Terhadap Rembesan Bawah Tanah Muka Air Normal 53 3.3.5 Kontrol Kestabilan Bangunan Penangkap Sedimen Pada

Kondisi Air Normal 57

3.3.6 Perhitungan Muka Air Banjir 61

3.3.7 Stabilitas Terhadap Rembesan Bawah Tanah

Muka Air Banjir 62

3.3.8 Kontrol Kestabilan Bangunan Penangkap Sedimen

Pada Kondisi Air Banjir 66

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan 69

4.2 Saran 70

DAFTAR PUSTAKA 71


(6)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Rencana Penempatan Bangunan Penangkap Sedimen 2 Gambar 2.1 Tipe Tata Letak Bangunan Penangkap Sedimen 10 Gambar 2.2 Skematik Pengendapan Sedimen

Di Bangunan Penangkap Sedimen 11

Gambar 2.3 Potongan Melintang Dan Potongan Memanjang Bangunan Penangkap Sedimen Yang Menunjukkan

Metode Pembuatan Tampungan 12

Gambar 2.4 Hubungan Antara Diameter Butir Dan Kecepatan Endap 15 Gambar 2.5 Tata Letak Bangunan Penangkap Sedimen 23 Gambar 2.6 Tata Letak Bangunan Penangkap Sedimen Dengan Saluran

Primer Berada Pada Trase Yang Sama Dengan

Bangunan Penangkap Sedimen 24

Gambar 3.1 Grafik hasil kecepatan endapan 33 Gambar 3.2 Potongan Melintang Bangunan Penangkap Sedimen

Dalam Proses Normal Pada Qn 36

Gambar 3.3 Potongan Melintang Bangunan Penangkap Sedimen

Dalam Keadaan Kosong Pada Qs 39

Gambar 3.4 Potongan Memanjang Bangunan Penangkap Sedimen 40 Gambar 3.5 Potongan Melintang Bangunan Penangkap Sedimen 41 Gambar 3.6 Grafik Pembilasan Sedimen Camp Untuk Aliran Turbulen 46 Gambar 3.7 Potongan Memanjang Bangunan Penangkap Sedimen 48 Gambar 3.8 Bangunan Penangkap Sedimen Pada Kondisi Kosong 49 Gambar 3.9 Bangunan Penangkap Sedimen Pada Muka Air Banjir 60


(7)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Harga Koefisien Kekasaran Strickler (k) Untuk

Saluran Irigasi 17

Tabel 2.2 Tinggi Jagaan Minimum Untuk Saluran 20 Tabel 2.3 Kemiringan Talud Minimum Untuk Saluran 20

Tabel 2.4 Harga Ratio Rembesan 28

Tabel 3.1 Lebar Minimum Tanggul 41

Tabel 3.2 Perhitungan Gaya Angkat Keatas 50 Tabel 3.3 Perhitungan Gaya Angkat Ke Atas Pada Setiap Titik 51 Tabel 3.4 Berat Sendiri Bangunan Penangkap Sedimen Pada

Kondisi Muka Air Normal 52

Tabel 3.5 Gaya Horizontal Bangunan Penangkap Sedimen Pada

Kondisi Muka Air Normal 53

Tabel 3.6 Perhitungan Panjang Rembesan Kondisi

Muka Air Nornal 53 Tabel 3.7 Perhitungan Berat Sendiri Bangunan Penangkap Sedimen

Pada Kondisi Muka Air Banjir 61

Tabel 3.8 Perhitungan Gaya Vertikal Bangunan Penangkap Sedimen

Kondisi Muka Air Banjir 62

Tabel 3.9 Perhitungan Gaya Horizontal Bangunan Penangkap Sedimen

Kondisi Muka Air Banjir 62

Tabel 3.10 Perhitungan Panjang Rembesan


(8)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR NOTASI

A Luas bangunan penangkap sedimen

An Luas penampang basah selama proses normal

As Luas penampang basah pada kondisi pembilasan

B Lebar bangunan penangkap sedimen bnf Lebar bersih bukaan pembilas

CL Harga rasio rembesan Lane

c Konsentrasi sedimen D Diameter butiran sedimen Dp Kedalaman pondasi

e Eksentrisitas Fg Ketahanan guling

Fgs Ketahanan geser

Fk Faktor keamanan

f Koefisien geser antara bangunan penangkap sedimen dan tanah dasar g Percepatan gravitasi

H Kedalaman aliran di bangunan

Hx Tinggi energi di hulu bangunan penangkap sedimen

hf Kedalaman air pada bukaan pembilas

hn Kedalaman aliran

hs Kedalaman aliran pada kondisi pembilasan

In Kemiringan energi selama proses normal

Is Kemiringan saluran

k Koefisien kekasaran Strickler

L Panjang bangunan penangkap sedimen LH Panjang bidang horizontal

Ltot b Panjang total bidang kontak bangunan penangkap sedimen dan tanah


(9)

xvii Universitas Kristen Maranatha Ltot h Panjang total bidang kontak dari hulu sampai hilir

LV Panjang bidang vertikal

Lx Jarak sepanjang bidang kontak dari hulu sampai titik x

M0 Jumlah momen vertikal – jumlah momen horizontal

m Kemiringan talud

n Koefisien kekasaran manning Pn Keliling basah

Ps Keliling basah pada kondisi pembilasan

Psh Gaya yang teletak pada 2/3 kedalam dari atas lumpur yang bekerja secara

horizontal

Px Gaya angkat ke atas pada titik x

Qn Debit saluran rencana

Qs Debit saluran untuk pembilasan

q Tegangan tanah yang terjadi RH Jumlah semua gaya horizontal

Rn Jari-jari hidrolis

Rs Jari-jari hidrolis pada kondisi pembilasan

RV Jumlah semua gaya vertikal

T Waktu pembilasan V Kecepatan aliran air

Vp Kecepatan pembilas setelah dibuat dinding pengarah

Vn Kecepatan rata-rata selama proses normal

Vol Volume endapan

Vs Kecepatan aliran pembilas

w Kecepatan endapan partikel sedimen w0 Kecepatan endap rencana

ΔH Beda tinggi energi ∑MH Jumlah momen guling


(10)

xviii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran L.1 Tampak Atas Bangunan Penangkap Sedimen 72 Lampiran L.2 Potongan Memanjang Bangunan Penangkap Sedimen 73 Lampiran L.3 Faktor Daya Dukung Tanah 74


(11)

(12)

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR

Sesuai dengan persetujuan dari Ketua Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha, melalui surat No.1308/TA/FTS/UKM/II/2012 tanggal 22 Februari 2012, dengan ini saya selaku Pembimbing Tugas Akhir memberikan tugas kepada :

N a m a : Agnes Tristania Sampe Arung N R P : 0821024

Untuk membuat Tugas Akhir dengan judul :

STUDI PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN PENANGKAP SEDIMEN PADA BENDUNG INGGE KABUPATEN SARMI PAPUA

Pokok-pokok pembahasan Tugas Akhir tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pendahuluan

2. TinjauanLiteratur

3. Studi Kasus dan Analisis Data 4. Simpulan dan Saran

Hal-hal lain yang dianggap perlu dapat disertakan untuk melengkapi penulisan Tugas Akhir ini.

Bandung, 14 Desember 2012

Ir. Endang Ariani, Dipl. H.E. Pembimbing


(13)

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan di bawah ini, selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir dari mahasiswi :

N a m a : Agnes Tristania Sampe Arung N R P : 0821024

Menyatakan bahwa Tugas Akhir dari Mahasiswi di atas dengan judul :

STUDI PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN PENANGKAP SEDIMEN PADA BENDUNG INGGE KABUPATEN SARMI PAPUA

Dinyatakan selesai dan dapat diajukan pada Ujian Sidang Tugas Akhir (USTA).

Bandung, 14 Desember 2012

Ir. Endang Ariani, Dipl. H.E. Pembimbing


(14)

(15)

(16)

(17)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Papua merupakan salah satu daerah di Indonesia yang struktur wilayahnya terdiri atas gunung dan lautan luas yang di dalamnya terkandung sumber daya alam yang tinggi. Namun kebutuhan pangan di Provinsi Papua terutama beras selama ini masih dipenuhi dengan cara mendatangkan dari daerah lain seperti Sulawesi dan Jawa. Melihat kondisi tersebut, maka pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Pekerjaan Umum akan mengadakan percepatan dalam pembangunan daerah irigasi baru dengan cara mendesain Irigasi Bonggo di Kabupaten Sarmi.

Pertanian adalah suatu kegiatan pembudidayaan tanaman yang diharapkan dapat memberikan nilai ekonomi pada masyarakat, dalam hal ini dititik beratkan pada pertanian tanaman padi. Sebagai kabupaten baru yang terletak di sebelah barat kota Jayapura, ibukota provinsi Papua dengan luas wilayah 17.740 km² yang memiliki potensi pertanian yang besar dan ditunjang dengan tenaga kerja bidang pertanian yang cukup karena merupakan salah satu lokasi transmigran yang ada di Provinsi Papua, selayaknya Kabupaten Sarmi mampu memenuhi kebutuhan akan produksi padinya yang selama ini belum optimal. Di daerah irigasi Bonggo yang terletak di Kabupaten Sarmi, terdapat lahan pertanian yang sudah dikembangkan oleh petani setempat dengan sistem irigasi pedesaan dan tadah hujan dengan memanfaatkan drainase atau saluran alam yang ada.


(18)

2 Universitas Kristen Maranatha (Sumber : Dinas Pekerjaan Umum, Provinsi Papua)

Gambar 1.1 Rencana Penempatan Bangunan Penangkap Sedimen

Seperti ditunjukkan pada Gambar 1.1, Sungai Ingge memiliki luas DAS sebesar ± 122 km2. Dengan kondisi tersebut Sungai Ingge berpotensial apabila dimanfaatkan sebagai penyediaan air baku dan air irigasi. Untuk memenuhi kebutuhan air tersebut agar produksi pertanian meningkat, maka sawah tadah hujan pada daerah tersebut perlu ditingkatkan dari saluran tadah hujan menjadi irigasi teknis yang dapat mendistribusikan air dari sungai secara kontinyu dan dengan debit tertentu. Namun karena muka air sungai yang lebih rendah dari daerah irigasi maka perlu dibangun bendung agar kebutuhan daerah irigasi bisa terpenuhi. Selain itu kondisi air di Sungai Ingge banyak mengandung sedimen berupa pasir halus, maka perlu dibangun bangunan penangkap sedimen yang berguna untuk mengurangi sedimen yang akan masuk ke dalam jaringan irigasi yang terbawa oleh air sungai sehingga saluran irigasi tetap berfungsi dengan baik.


(19)

3 Universitas Kristen Maranatha

1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian

 Maksud dari Pengerjaan Tugas Akhir ini adalah:

Merencanakan dan menghitung bangunan penangkap sedimen pada bendung Ingge.

 Tujuan dari Pengerjaan Tugas Akhir ini adalah:

Untuk mendapatkan bangunan penangkap sedimen yang memenuhi kapasitas pengendapan lumpur, tampungan sedimen, dan pengurasan sedimen.

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Agar pemecahan masalah dapat terarah dan tidak terlalu meluas, maka batasan-batasan dalam penelitian ini:

1. Melakukan pengkajian data-data lalu membuat perencanaan bangunan penangkap sedimen.

2. Desain bangunan penangkap sedimen yang akan digunakan untuk mengendapkan sedimen yang masuk ke jaringan irigasi.

3. Ukuran rencana sedimen yang akan diendapkan adalah 0,07 mm.

4. Data yang digunakan untuk penelitian merupakan data lapangan yang di peroleh dari tim survey Departemen Pekerjaan Umum, Provinsi Papua.


(20)

4 Universitas Kristen Maranatha

1.4 Sistematika Penelitian

Sistematika penelitian adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Berisi penjelasan latar belakang masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, sistematika penelitian.

BAB II Tinjauan Literatur

Berisi tinjauan literatur yang digunakan untuk mendukung penelitian.

BAB III Studi Kasus

Berisi studi kasus dan penjelasan dalam pemecahan masalah yang menjadi topik penulisan Tugas Akhir.

BAB IV Simpulan dan Saran

Berisi simpulan dan saran yang diperoleh dari hasil penelitian, berdasarkan bab-bab yang telah dibahas.


(21)

69 Universitas Kristen Maranatha

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

Setelah melakukan pengumpulan data survey lokasi yang dilakukan oleh tim survey dari Departemen Pengairan Umum Provinsi Papua, serta dari analisis perhitungan maka :

1. Hasil desain bangunan penangkap sedimen :

Diameter butiran sedimen (D) = 0,07 mm

Lebar dasar bangunan penangkap sedimen (B) = 3,5 meter Panjang bangunan penangkap sedimen (L) = 125 meter Kemiringan talud bangunan penangkap sedimen = 1

Kapasitas pintu pengambilan debit untuk irigasi (Qn) = 1,75m3/detik Kemiringan dasar saluran arah memanjang (is) = 0,0063

Kedalaman air rencana (hn) = 1,25 meter

Tinggi jagaan = 1 meter

Volume bangunan penangkap sedimen = 342 meter3 Waktu yang digunakan untuk pembilasan = 4,5 hari Kecepatan endap rencana (w0) =0,004m/detik

Efisiensi pengendapan sedimen = 0,64

2. Hasil analisis stabilitas bangunan penangkap sedimen :

A. Kondisi air normal

a) Tehadap eksentrisitas:

e = 3,1378 < ...Syarat terpenuhi b) Terhadap tegangan tanah

qmax = 3,7885 ton/meter2 < qijin = 438,2717 ton/meter2... Syarat terpenuhi


(22)

70 Universitas Kristen Maranatha c) Terhadap guling

Fg = 733,9227 > 3 ... Syarat terpenuhi

d) Terhadap geser

Fg = 4,7496 > 3 ... Syarat terpenuhi

B. Kondisi air banjir

a) Tehadap eksentrisitas:

e = 3,94057 < ... Syarat terpenuhi b) Terhadap tegangan tanah

qmax = 4,7776 ton/meter2 < qijin = 438,2717 ton/meter2... Syarat terpenuhi

qmin = 3,2577 ton/meter2 < qijin= 438,2717 ton/meter2 ... Syarat terpenuhi

c) Terhadap guling

Fg = 883,2121 > 3 ... Syarat terpenuhi

d) Terhadap geser

Fg = 5,7954 > 3 ... Syarat terpenuhi

e) Terhadap tekanan lumpur Ps = 0,2672 meter2

Agar aman terhadap geser, maka faktor keamanan guling diperoleh hasil yang besar.

4.2 Saran

Bagi peneliti yang akan mendesain bangunan penangkap sedimen dapat juga mendesain bangunan penangkap sedimen dengan tipe bendung yang berbeda.


(23)

71 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Buku Petunjuk Perencanaan Irigasi, KP-03, Desember 1986, Bagian Penunjang

Untuk Standar Perencanaan Irigasi KP-06, Departemen Pekerjaan Umum

Direktorat Jenderal Pengairan.

Buku Petunjuk Perencanaan Irigasi, KP-04, Desember 1986, Bagian Penunjang

Untuk Standar Perencanaan Irigasi KP-06, Departemen Pekerjaan Umum

Direktorat Jenderal Pengairan.

Standar Kriteria Desain, Jilid 2, 1990, Pelengkap Kriteria Desain, Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Pengairan.

Standar Perencanaan Irigasi, KP-02, Desember 1986, Kriteria Perencanaan

Bagian Bangunan Utama KP-02, Departemen Pekerjaan Umum Direktorat


(1)

2 Universitas Kristen Maranatha (Sumber : Dinas Pekerjaan Umum, Provinsi Papua)

Gambar 1.1 Rencana Penempatan Bangunan Penangkap Sedimen

Seperti ditunjukkan pada Gambar 1.1, Sungai Ingge memiliki luas DAS sebesar ± 122 km2. Dengan kondisi tersebut Sungai Ingge berpotensial apabila dimanfaatkan sebagai penyediaan air baku dan air irigasi. Untuk memenuhi kebutuhan air tersebut agar produksi pertanian meningkat, maka sawah tadah hujan pada daerah tersebut perlu ditingkatkan dari saluran tadah hujan menjadi irigasi teknis yang dapat mendistribusikan air dari sungai secara kontinyu dan dengan debit tertentu. Namun karena muka air sungai yang lebih rendah dari daerah irigasi maka perlu dibangun bendung agar kebutuhan daerah irigasi bisa terpenuhi. Selain itu kondisi air di Sungai Ingge banyak mengandung sedimen berupa pasir halus, maka perlu dibangun bangunan penangkap sedimen yang berguna untuk mengurangi sedimen yang akan masuk ke dalam jaringan irigasi yang terbawa oleh air sungai sehingga saluran irigasi tetap berfungsi dengan baik.


(2)

3 Universitas Kristen Maranatha

1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian

 Maksud dari Pengerjaan Tugas Akhir ini adalah:

Merencanakan dan menghitung bangunan penangkap sedimen pada bendung Ingge.

 Tujuan dari Pengerjaan Tugas Akhir ini adalah:

Untuk mendapatkan bangunan penangkap sedimen yang memenuhi kapasitas pengendapan lumpur, tampungan sedimen, dan pengurasan sedimen.

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Agar pemecahan masalah dapat terarah dan tidak terlalu meluas, maka batasan-batasan dalam penelitian ini:

1. Melakukan pengkajian data-data lalu membuat perencanaan bangunan penangkap sedimen.

2. Desain bangunan penangkap sedimen yang akan digunakan untuk mengendapkan sedimen yang masuk ke jaringan irigasi.

3. Ukuran rencana sedimen yang akan diendapkan adalah 0,07 mm.

4. Data yang digunakan untuk penelitian merupakan data lapangan yang di peroleh dari tim survey Departemen Pekerjaan Umum, Provinsi Papua.


(3)

4 Universitas Kristen Maranatha

1.4 Sistematika Penelitian

Sistematika penelitian adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Berisi penjelasan latar belakang masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, sistematika penelitian.

BAB II Tinjauan Literatur

Berisi tinjauan literatur yang digunakan untuk mendukung penelitian.

BAB III Studi Kasus

Berisi studi kasus dan penjelasan dalam pemecahan masalah yang menjadi topik penulisan Tugas Akhir.

BAB IV Simpulan dan Saran

Berisi simpulan dan saran yang diperoleh dari hasil penelitian, berdasarkan bab-bab yang telah dibahas.


(4)

69 Universitas Kristen Maranatha

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

Setelah melakukan pengumpulan data survey lokasi yang dilakukan oleh tim survey dari Departemen Pengairan Umum Provinsi Papua, serta dari analisis perhitungan maka :

1. Hasil desain bangunan penangkap sedimen :

Diameter butiran sedimen (D) = 0,07 mm

Lebar dasar bangunan penangkap sedimen (B) = 3,5 meter Panjang bangunan penangkap sedimen (L) = 125 meter Kemiringan talud bangunan penangkap sedimen = 1

Kapasitas pintu pengambilan debit untuk irigasi (Qn) = 1,75m3/detik Kemiringan dasar saluran arah memanjang (is) = 0,0063

Kedalaman air rencana (hn) = 1,25 meter

Tinggi jagaan = 1 meter

Volume bangunan penangkap sedimen = 342 meter3 Waktu yang digunakan untuk pembilasan = 4,5 hari Kecepatan endap rencana (w0) =0,004m/detik

Efisiensi pengendapan sedimen = 0,64

2. Hasil analisis stabilitas bangunan penangkap sedimen :

A. Kondisi air normal

a) Tehadap eksentrisitas:

e = 3,1378 < ...Syarat terpenuhi b) Terhadap tegangan tanah

qmax = 3,7885 ton/meter2 < qijin = 438,2717 ton/meter2... Syarat terpenuhi


(5)

70 Universitas Kristen Maranatha c) Terhadap guling

Fg = 733,9227 > 3 ... Syarat terpenuhi

d) Terhadap geser

Fg = 4,7496 > 3 ... Syarat terpenuhi B. Kondisi air banjir

a) Tehadap eksentrisitas:

e = 3,94057 < ... Syarat terpenuhi b) Terhadap tegangan tanah

qmax = 4,7776 ton/meter2 < qijin = 438,2717 ton/meter2... Syarat terpenuhi

qmin = 3,2577 ton/meter2 < qijin= 438,2717 ton/meter2 ... Syarat terpenuhi

c) Terhadap guling

Fg = 883,2121 > 3 ... Syarat terpenuhi

d) Terhadap geser

Fg = 5,7954 > 3 ... Syarat terpenuhi

e) Terhadap tekanan lumpur Ps = 0,2672 meter2

Agar aman terhadap geser, maka faktor keamanan guling diperoleh hasil yang besar.

4.2 Saran

Bagi peneliti yang akan mendesain bangunan penangkap sedimen dapat juga mendesain bangunan penangkap sedimen dengan tipe bendung yang berbeda.


(6)

71 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Buku Petunjuk Perencanaan Irigasi, KP-03, Desember 1986, Bagian Penunjang Untuk Standar Perencanaan Irigasi KP-06, Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Pengairan.

Buku Petunjuk Perencanaan Irigasi, KP-04, Desember 1986, Bagian Penunjang Untuk Standar Perencanaan Irigasi KP-06, Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Pengairan.

Standar Kriteria Desain, Jilid 2, 1990, Pelengkap Kriteria Desain, Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Pengairan.

Standar Perencanaan Irigasi, KP-02, Desember 1986, Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan Utama KP-02, Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Pengairan.