EFEKTIVITAS PROGRAM TRANSMIGRASI TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT(Studi Kasus pada Masyarakat Pendatang di Desa Tamarsari Kecamatan Bonggo Kabupaten Sarmi Papua)

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan transmigrasi di Indonesia merupakan program pemindahan penduduk terbesar di dunia yang pernah dilakukan oleh pemerintah. Pemerintah berperan aktif secara langsung dalam proses penyiapan permukiman, penempatan transmigran dan pemberdayaan masyarakat. Program transmigrasi semacam ini tidak ada duanya di dunia, termasuk di 27 negara yang pernah melakukan pemindahan penduduk. Setiap negara dalam membangun program transmigrasi mempunyai latar belakang, tujuan, dan sasaran yang spesifik dan disesuaikan dengan kepentingan nasionalnya masing-masing.

Program transmigrasi di Indonesia antara lain untuk memanfaatkan secara lebih optimal potensi sumberdaya alam guna meningkatkan taraf hidup transmigran, mengurangi tekanan kepadatan penduduk, dan mendorong pembangunan daerah. Daerah transmigrasi, khususnya di Kabupaten Sarmi adalah salah satu program pemerintah sebagai wadah peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia umumnya dan khususnya adalah warga tranmigran setempat. Desa Tamarsari atau UPT Tamarsari Kecamatan Bonggo Kabupaten Sarmi Papua atau daerah tersebut bisa di sebut Armopa adalah daerah yang berada di kepulauan Papua Barat, yang dulunya masih bergabung dengan Kabupaten Jayapura. Armopa lahir sebagai daerah transmigrasi pada tahun 1996 yang terbagi menjadi


(2)

sembilan desa, dengan satu kecamatan yaitu Kecamatan Bonggo, dan salah satu nya yaitu Desa Tamarsari, daerah ini sangat lamban dalam proses pembangunan di karenakan penempatan yang sangat jauh dari pusat pemerintahan sekitar 350 Km dari kota.

Hal semacam ini menjadi polemik yang sangat penting bagi pemerintah guna peningkatan perekonomian masyarakat. Karena masyarakat Bonggo pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani dan berdagang. Sehingga tingkat prosentase kemajuan dan peningkatan ekonomi masyarakat sangat lamban. Hal ini terbukti dengan adanya pembangunan jalan yang sudah hampir 14 tahun baru di kerjakan pada tahun 2009 kemarin, selain itu juga pertanian masyarakat yang tidak stabil di karenakan banyaknya hama dan juga curah hujan yang tidak menentu. Sehingga banyak masyarakat yang berpindah mata pencaharian sebagai penjual kayu hutan.

Warga transmigran yang berada di daerah transmigrasi umumnya berasal dari berbagai daerah dan juga latar belakang yang berbeda, tetapi pada umumnya warga transmigran mempunyai misi yang sama yaitu bertujuan untuk meningkatkan taraf hidupnya menjadi lebih baik dalam segi ekonomi khususnya. Sampai saat ini Desa Tamarsari masih menjadi daerah transmigran yang maju daripada daerah yang lainya, karena sejak tahun 1995 sampai pada tahun 2010 mengalami peningkatan baik dalam segi pembangunan, ekonomi masyarakat, walaupun hal ini bisa di bilang sangat lamban, dari segi ekonomi masyarakat dapat kita lihat sekarang banyak masyarakat yang membangun rumahnya semula berbahan papan (kayu) menjadi ruamah yang berbahan batako. Hal ini


(3)

menunjukan bahwasanya memang program transmigrasi membantu masyarakat untuk dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, walaupun itu berjalan sangat lamban, tetapi secara tidak langsung peran pemerintah terhadap pembangunan ekonomi masyrakat dalam bentuk transmigrasi sangatlah berpengaruh.

Peran pemerintah terhadap masyarakat di dalam program transmigrasi dapat kita lihat dengan upaya-upaya pemerintah memberikan modal usaha kepada masyarakat secara gratis, misalnya memberikan rumah lahan pekarangan seluas 2 (dua) Ha sebagai modal utama, di tambah lagi jatah hidup selama satu tahu, pemberian obat obatan, pemberian bibit tanaman, dan lain sebagainya selama satu tahun bahkan bisa lebih dari itu. Bahkan menurut penilaian Bank Dunia, bahwa program transmigrasi telah memberikan kontribusi yang berarti pada perluasan lahan garapan, yaitu sebesar 3.8% dari luas lahan pertanian di Indonesia. Transmigrasi juga telah menyumbang pada peningkatan produksi beras di daerah luar Jawa selama Pelita III yaitu sebesar 5%. Kehidupan transmigran meskipun sedikit kekurangan beras, di permukiman transmigrasi tidak pernah mengimpor beras karena transmigran dapat mengkonsumsi singkong dan jagung sebagai pengganti makanan pokok beras.1

Transmigrasi memberikan sumbangan pada perluasan jaringan jalan di beberapa provinsi, besarnya sumbangan tersebut sekitar 20% di kepulauan luar Jawa, Madura dan Bali dan bahkan mencapai 50% di empat provinsi yaitu

1

Fadholi (Staf Ditjen P2MKT) Pembangunan Transmigrasi Di Indonesia, diakses tanggal 20 Novenber 2010


(4)

Lampung, Kalbar, Kalteng dan Kaltim. Perluasan jaringan jalan tersebut berupa jalan masuk ke lokasi permukiman transmigrasi. Disamping itu Bank Dunia juga menilai bahwa program transmigrasi dapat menciptakan kesempatan kerja 1,3 hingga 1,6orang kerja per tahun untuk setiap keluarga transmigran.2

Sementara itu Arndt (1983) mengatakan bahwa bila pembangunan daerah diukur dengan persentase pertambahan penduduk, jumlah hektare lahan yang dibuka, luas garapan, dan peningkatan produksi pertanian pada provinsi tujuan, maka kontribusi transmigrasi tidak disangsikan lagi. Arndt juga mengatakan bahwa pada priode 1950–1972 jumlah emigrasi dari Jawa rata-rata per tahun sebanyak 94.000 jiwa dan jumlah imigasi ke Jawa rata-rata pertahun sebanyak 48.000 jiwa, dengan demikian emigrasi bersih dari Jawa sebanyak 46.000 jiwa. Pada priode 1975 – 1980 jumlah emigrasi dari Jawa rata-rata per tahun sebanyak 221.000 jiwa dan jumlah imigasi ke Jawa rata-rata per tahun sebanyak 104.000 jiwa, dengan demikian emigrasi bersih dari Jawa sebanyak 117.000 jiwa.3

Program transmigrasi juga merupakan kegiatan investasi, yaitu human investment dan capital investment. Sebagai human investment transmigrasi berdampak positif dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan transmigran dan masyarakat sekitarnya, sedang sebagai capital investment transmigrasi telah memberikan dampak positif terhadap pembangunan daerah. Selanjutnya pembangunan transmigrasi juga telah ikut memberikan kontribusi yang cukup berarti pada pembangunan jangka panjang tahap I (PJP I), antara lain:4

2

Ibid

3

Ibid

4


(5)

1. Pembangunan Daerah.

Selama PJP I sebanyak 2.067 desa baru telah diserahkan kepada pemerintah daerah, 76 diantaranya telah tumbuh menjadi ibukota kecamatan dan 6 diantaranya telah menjadi ibukota kabupaten. Disamping itu telah dibangun 58.014 Km jalan, 60.881 M jembatan, 21 buah dermaga dan drainase sepanjang 14.480 Km. Penempatan transmigran dibeberapa provinsi cukup memberikan arti penting bagi penyediaan sumber daya manusia yakni di Provinsi Kalteng sebanyak 18,6% dari jumlah penduduk, di Provinsi Sultera sebanyak 17,8% dari jumlah penduduk, di Provinsi Papua sebanyak 20% dari jumlah penduduk dan di Provinsi Bengkulu sebanyak 16% dari jumlah penduduk. Transmigrasi juga memainkan peranan penting dalam pembangunan daerah, kelebihan lowongan tenaga kerja yang ada di daerah oleh pengusaha setempat diisi dengan tenaga kerja transmigran yang melimpah dengan upah minimum regional yang rendah (Patrice Levang, 2003).

2. Pembangunan Ekonomi

Sejak tahun 1950 hingga tahun keempat Pelita VI program transmigrasi telah membuka areal produksi baru sekitar 4.000.000 Ha lahan pangan dan diantaranya sebanyak 1,4 juta Ha telah dibuka sendiri oleh transmigran dan ditanami pohon kelapa sawit. Pembangunan transmigrasi juga telah membantu program swasembada pangan nasional, sebagai gambaran di Provinsi Sulteng, Sumsel, Lampung, Sultera, Bengkulu, Maluku, dan Papua telah memproduksi lebih dari 50 % produksi beras di Provinsi yang bersangkutan. Pada priode 1989–1992 jumlah transmigran yang miskin juga secara berangsur menurun. Pada tahun 1989 jumlah transmigran miskin sebanyak 16% sementara itu pada tahun 1992 jumlah transmigran miskin turun menjadi 2 %.

Dari uraian latar belakang di atas menunjukkan bahwa program transmigrasi diyakini masih akan menjadi salah satu solusi bagi penyelesaian permasalahan bangsa yang terasakan masih sangat pelik hingga saat ini. Percepatan pembangunan di Kabupaten Sarmi, salah satunya juga akan coba dilakukan dengan dorongan pola transmigrasi baru dengan konsep yang lebih ideal. Artinya harus diyakinkan, bahwa pemindahan penduduk lewat pola transmigrasi ini bukan untuk membuat transmigran menjadi lebih sulit dan miskin. Bersama rakyat Kabupaten Sarmi mereka akan menciptakan pertumbuhan ekonomi baru untuk mencapai kesejahteraan yang lebih baik di masa depan. Oleh karena itu penulis


(6)

tertarik untuk meneliti lebih jauh tentang efektivitas program transmigrasi terhadap perekonomian masyarakat (Studi Kasus pada masyarakat pendatang di Desa Tamarsari Kecamatan Bonggo Kabupaten Sarmi Papua).

B. Rumusan Masalah

Dari gambaran diatas dapat ditarik beberapa rumusan masalah yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana kebijakan Pemerintah Daerah terhadap peningkatan ekonomi masyarakat melalui program transmigrasi di Desa Tamarsari?

2. Sejauh mana efektivitas peningkatan perekonomian masyarakat transmigrasi di Desa Tamarsari Kecamatan Bonggo Kabupaten Sarmi? C. Tujuan Penelitian

Ada beberapa tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti yaitu:

1. Ingin mengetahui kebijakan Pemerintah Daerah terhadap peningkatan perekonomian masyarakat trasmigrasi Desa Tamarsari.

2. Ingin mengetahui sejauh mana efektivitas peningkatan perekonomian masyarakat trasmigrasi Desa Tamarsari.

D. Manfaat Penelitian 1. Secara Akademis

a. Sebagai syarat untuk memperoleh kelulusan dan gelar Sarjana Ilmu Politik, pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

b. Sebagai wahana penambah wawasan dan pengalaman peneliti yang diperoleh pada saat di lapangan.


(7)

c. Sebagai bahan literatur dan pengembangan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi mahasiswa dan umum.

d. Untuk menambah wacana keilmuan dalam bidang Ilmu Pemerintahan. 2. Secara Praktis

a. Untuk menambah pengetahuan bagi masyarakat transmigrasi di Bonggo tentang peningkatan perekonomian.

b. Memberikan gambaran tentang tingkat ekonomi masyarakat transmigrasi di Bonggo Kab. Sarmi

c. Sebagai bahan bacaan penambah wawasan dan pengetahuan. E. Definisi Konseptual

Dalam setiap penelitian tentu saja ada sebuah konsep dasar pemikiran, hal ini sangat penting untuk memberikan batasan–batasan berkaitan dengan konsep dasar yang dimaksud oleh peneliti. Selain itu, konsep merupakan istilah terdiri dari satu kata atau lebih yang menggambarkan suatu gejala atau menyatakan suatu ide (gagasan) tertentu. Konsep yang dipakai oleh peneliti adalah:

1.Peningkatan Ekonomi Masyarakat Transmigrasi

Cepatnya proses peralihan menuju era otonomi membawa konsekuensi pada terjadinya disparitas antara paradigma transmigrasi dengan tataran operasionalnya. Kewenangan yang diberikan kepada pemerintah daerah untuk merancang dan melaksanakan pembangunan sesuai dengan potensi dan aspirasi masyarakat, belum dapat sepenuhnya mencapai sasaran. Meskipun pembangunan telah dilaksanakan atas prakarsa pemerintah daerah tetapi umumnya sistem pengembangan kawasan transmigrasi yang digunakan


(8)

(kecuali dalam hal organisasi) masih mengacu pada standar yang disusun oleh pemerintah pusat pada era pra otonomi.

Sistem pembinaan masyarakat transmigran yang digunakan selama ini telah menumbuhkan ketergantungan yang relatif besar terhadap pemerintah terutama dari sisi permodalan. Di sisi lain, peranan dunia usaha untuk berpartisipasi di kawasan transmigrasi menurun drastis menyusul dihapuskannya Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) sejak tahun 1999. Hasil studi pengembangan corporate farming dan agroestate pada tahun 2001 menyimpulkan bahwa keterbatasan modal merupakan kendala utama dalam pengembangan usaha di kawasan transmigrasi.5 Mekanisme pemberian bantuan sarana produksi untuk pengembangan lahan usaha dinilai kurang dapat menstimulir terjadinya pemupukan modal yang mencukupi untuk pengembangan usaha selanjutnya.

Melihat kondisi tersebut, diperlukan suatu solusi yang diarahkan untuk mendorong kemampuan transmigran dalam menggalang dan memanfaatkan dana secara optimal sebagai sumber modal pengembangan usaha. Pemupukam modal masyarakat secara swadaya semacam itu merupakan alternatif yang akan menggerakkan perekonomian pedesaan agar tetap survive.6 Selain itu, kemampuan masyarakat dalam memupuk modal swadaya untuk mengembangkan usahanya dapat peningkatan perekonomian.

5

Najiati,dkk,2001. Studi Peluang Pengembangan Corporate Farming dan Agroestate Untuk Kawasan Transmigrasi, Puslitbang Ketransmigrasian, Badan Litbang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian, Depnakertrans.RI. Jakarta.

6

Warsito, Rukmadi,dkk. Transmigrasi Dari Daerah Asal Sampai Benturan Budaya di Tempat Pemukiman. 1984. Jakarta : CV. Rajawali.


(9)

2. Program Transmigrasi

Program Transmigrasi memang unik dan sangat khas di Indonesia. Dalam program ini, pemerintah secara aktif terlibat langsung dalam memindahkan penduduk dalam jumlah besar, menyeberangi lautan dan berlangsung terus menerus dalam waktu cukup lama. Salah satu peranan program transmigrasi yang menonjol ialah pemanfaatan sumberdaya alam yang tersedia dan penyaluran potensi sumberdaya manusia dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan pembangunan wilayah. Program transmigrasi juga merupakan kegiatan investasi, baik dalam bentuk human insvesment maupun

capital insvesment.

Sebagai proyek invesment, program transmigrasi memberikan dampak positif dalam bentuk peningkatan kualitas dan kesejahteraan transmigran dan masyarakat sekitarnya. Sebagai capital invesment transmigrasi memberikan dampak positif terhadap peningkatan pembangunan wilayah. Secara umum program transmigrasi berdampak sangat luas terhadap pembangunan wilayah, dilihat dari sudut tata ruang wilayah melalui permukiman wilayah-wilayah terisolasi, serta pemanfaatan ruang wilayah maupun dalam bentuk pembangunan ekonomi wilayah. Sebagai gambaran umum pemindahan/ penempatan penduduk dari Jawa ke luar Jawa yang lebih menyeluruh terhadap hasil pelaksanaan pembangunan transmigrasi, dibidang human insvesment (penempatan transmigran) pada daerah transmigrasi.

Pembangunan transmigrasi sebagai bagian integral dari pembangunan daerah, melaksanakan pembangunan unit permukiman transmigrasi baru yang


(10)

mendorong pertumbuhan desa yang kurang berkembang dan membangun hinterland mendukung pusat pusat pertumbuhan yang sudah ada. Perpindahan pendududk melalui program transmigrasi pada dasarnya adalah pengaturan mobilitas penduduk dalam rangka persebaran penduduk dan pengelolaan potensi sumber daya. Dengan alasan pemerataan penyebaran penduduk dan peningkatan pembangunan daerah serta peningkatan kualitas hidup penduduk maka migrasi ini disusun dalam suatu kegiatan yang terprogram dan terencana yang dinamakan transmigrasi. Ramadhan KH. Hamid Jabbar dan Rofiq Ahmad menguraikan tentang transmigrasi sejak dari zaman kolonisasi sampai dengan transmigrasi yang berorientasi ekonomi.7

Sehingga transmigrasi merupakan suatu program yang sungguh tidak ada bandingannya dan terbesar dari jenisnya dewasa ini di dunia. Tujuan resmi program ini adalah untuk mengurangi kemiskinan dan kepadatan penduduk di pulau Jawa, memberikan kesempatan bagi orang yang mau bekerja, dan memenuhi kebutuhan tenaga kerja untuk mengolah sumber daya di pulau-pulau lain seperti Papua, Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi. Kritik mengatakan bahwa pemerintah Indonesia berupaya memanfaatkan para transmigran untuk menggantikan populasi lokal, dan untuk melemahkan gerakan separatis lokal. Program ini beberapa kali menyebabkan persengketaan dan percekcokan, termasuk juga bentrokan antara pendatang dan penduduk asli setempat..

7

Ramadhan KH. Hamid Jabbar dan Rofiq Ahmad, 1993. Transmigrasi Indonesia. Penerbit Departemen Transmigrasi


(11)

F. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati. Secara tidak langsung definisi operasional itu akan menunujuk alat pengambil data yang cocok digunakan atau mengacu pada bagaimana mengukur suatu variabel8. Dalam penelitian ini, variabel operasional yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur desa adalah pembangunan sarana dan prasarana yang dilaksanakan secara menyeluruh pada wilayah pedesaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Adapun indikator-indikator operasional dalam penelitian ini meliputi:

1. Aspek Tahapan peningkatan perekonomian masyarakat transmigrasi a) Perencanaan/ inisiasi

b)Formulasi kebijakan c) Implementasi d)Evaluasi

2. Aspek Kesiapan Masyarakat Dilihat Dari a) Potensi

b)infrastruktur

3. Kendala dari Program Transmigrasi di Kampung Tamarsari a) Resistensi dengan masyarakat lokal

b). Lokasi yang terlalu jauh dari pusat pemerintahan dan perkotaan c). Pembangunan infrastruktur yang kurang memadai

8

Tim Dosen Bahasa Indonesia UMM, 2003. Bahasa Indonesia untuk Karangan Ilmiah. UMM Press Malang. Hlm: 207


(12)

G. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian

Penelitian ini bermaksud untuk melukiskan atau memberi gambaran mengenai suatu fenomena atau pokok permasalahan yang timbul di lapangan tanpa mempersoalkan jalinan atau hubungan antar variabel. Sehingga, jika dilihat dari tujuan pengembangan teori, maka jenis penelitian ini arahnya lebih condong pada penelitian deskriptif. Pada penelitian deskriptif tentunya terdapat pengukuran terhadap fenomena sosial tertentu yang tujuannya adalah untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta serta hubungan antar suatu fenomena9.

Penelitian deskriptif juga bisa didefinisikan sebagai suatu bentuk pemaparan dan penganalisaan data yang diperoleh berdasarkan landasan teori dalam rangka mencapai kesimpulan. Surya Brata menyatakan, penelitian deskriptif dimaksudkan untuk membuat pencandraan mengenai situasi atau kejadian secara sistematis, faktual dan akurat10.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian untuk memperoleh informasi dan data sesuai dengan judul efektivitas program transmigrasi terhadap peningkatan perekonomian masyarakat, maka peneliti melakukan penelitian di Desa tamarsari, Kecamatan Bonggo Kabupaten Sarmi Papua.

9 Tim Dosen Bahasa Indonesia UMM, 2003. Bahasa Indonesia untuk Karangan Ilmiah. UMM Press Malang. Hlm: 207

10


(13)

3. Subyek Penelitian

Khusus dalam penelitian ini (kualitatif), untuk menemukan subyek/ informan yang akan dijadikan sebagai sumber data, peneliti menggunakan metode

purposive sampling yaitu peneliti memilih informan yang dianggap mengetahui dan memahami permasalahan yang akan diteliti secara mendalam dan dapat dipercaya menjadi sumber data yang tepat11. Oleh karena itu, ada beberapa subyek-subyek penelitian yang akan kami observasi antara lain sebagai berikut :

1. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sarmi 2. Anggota DPRD Kabupaten Sarmi

3. Kepala desa Desa Tamarsari 4. Warga Desa Tamarsari 5. Sumber Data

1). Data Primer

Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber utama di lapangan yang dalam penelitian ini berupa wawancara dengan informan yang dipilih berdasarkan pemahaman tentang permasalahan penelitian. 2). Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari arsip atau dokumen seperti arsip-arsip laporan, buku, koran, internet dan lain-lain yang berkaitan dengan pelaksanaan program transmigrasi terhadap peningkatan perekonomian masyarakat.

11

Hasan, M Tholchah, dkk, 2003, Metode Penelitian Kualitatif, Malang : Lembaga Penelitian UNISMA, Hal : 142


(14)

6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dipergunakan untuk memperoleh atau mengumpulkan data sebaik-baiknya dan diolah serta dianalisa sesuai dengan kerangka metode penelitian. Sehingga, dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah :

1). Wawancara

Wawancara atau Interview adalah teknik upaya menghimpun data yang akurat untuk melaksanakan proses pemecahan masalah tertentu yang sesuai dengan data. Sementara itu maksud dari wawancara adalah mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain–lain12. Dengan metode ini diharapkan agar data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Jadi data yang didapatkan bukanlah data yang hanya common sense saja. Dari keterangan beberapa obyek yang diwawancarai maka keabsahan dari data tersebut dapat dipercaya oleh masyarakat karena antara ucapan dari beberapa narasumber dapat di kroscek dengan kenyataan dan fakta yang ada.

2). Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal–hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku agenda, notulen rapat, dan sebagainya. Untuk mencatat hal–hal yang bebas atau belum ditentukan dalam variabel (setiap menemukan data yang dipakai untuk melengkapi data-data dalam penelitian ini),

12


(15)

maka peneliti dapat menggunakan kalimat bebas13. Dari data dokumentasi ini diharapkan dapat mendukung dari data hasil wawancara. Karena selain tertuang dalam bentuk tulisan berdasarkan hasil wawancara dengan data dari dokumentasi ini maka pembaca diyakinkan akan kevalidan data yang didapat dengan gambar, referensi dari buku ataupun catatan dari agenda-agenda penting seperti notulen rapat dan sebagainya.

3). Observasi

Penelitian dengan menggunakan metode kualitatif mempunyai ciri khas diantaranya yaitu pada waktu mengumpulkan data dilapangan, peneliti ikut serta berperan pada situs (obyek) penelitian dan mengikuti secara aktif kegiatan kemasyarakatan (objek penelitian ) tersebut. Selain itu, hanya manusia sebagai alat yang dapat berhubungan dengan responden atau obyek lainya dan hanya manusialah yang dapat memahami kaitan–kaitan di lapangan14. Untuk mendapatkan data yang sebenar-benarnya maka diharapkan penulis juga dapat terlibat langsung agar dapat mengetahui data yang diperoleh dari beberapa sumber memang data yang asli dan tidak direkayasa. Apabila penulis terlibat dalam kegiatan maka akan didapatkan data yang benar-benar valid.

7. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data yang dilakukan peneliti menggunakan analisa kualitatif, teknik analisa yang digunakan peneliti berguna sebagai alat untuk menafsirkan dan menginterpretasikan data yang didapat dari wawancara dengan

13

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktek, Jakarta PT. Rineke Cipta, 1998. Hal 45

14


(16)

responden. Adapun tahap-tahap dalam melakukan analisis data dalam penelitian ini adalah:

a. Reduksi Data

Reduksi data, yang merupakan langkah untuk menyeleksi data lapangan, sehingga data yang diperoleh sesuai dengan data dari penelitian. Maksudnya, penelitian menyeleksi data yang diperoleh dari data observasi, wawancara, dokumentasi, yang berkaitan dengan yang diteliti.

b.Display Data

Display data, merupakan penyederhanaan data yang komplek kedalam narasi yang pendek sesuai kriteria dan klasifikasi data berdasarkan rumusan masalah, sehingga cepat dipahami maknanya tanpa harus membuka diseluruh data yang ada dilapangan.

c.Analisis Data

Analisis Data, yang mempunyai tujuan untuk mengetahui kebijakan pemerintah dalam program transmigrasi. Kemudian, peneliti melakukan penarikan kesimpulan yang merupakan cara mendapatkan kesimpulan atas data yang diperoleh.


(17)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan untuk

Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Disusun oleh: Acmad Fudoli

07230044

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH MALANG 2011


(18)

Nama : Acmad Fudoli

NIM : 07230044

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)

Judul Skripsi : Efektivitas program transmigrasi terhadap perekonomian masyarakat (Studi Kasus pada masyarakat pendatang di Desa Tamarsari Kecamatan Bonggo Kabupaten Sarmi Papua).

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Jainuri. M.Si Noenik Sofiati, SH, MH

Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan


(19)

NIM : 07230044

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)

Judul Skripsi : Efektivitas program transmigrasi terhadap perekonomian masyarakat (Studi Kasus pada masyarakat pendatang di Desa Tamarsari Kecamatan Bonggo Kabupaten Sarmi Papua).

Telah dipertahankan di depan dewan penguji dan dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan (S.IP)

Pada tanggal: 27-Juli- 2011 Dihadapan Dewan Penguji

1. Prof. H.M. Mas’ud Said. Ph.D (...)

2. Drs. H.Achmadur.Rifa’i, M.Si (...)

3. Drs. Jainuri. M.Si (...)

4. Noenik Sofiati, SH, MH (...)

Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


(20)

NIM : 07230044

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)

Judul Skripsi : Efektivitas program transmigrasi terhadap perekonomian masyarakat (Studi Kasus pada masyarakat pendatang di Desa Tamarsari Kecamatan Bonggo Kabupaten Sarmi Papua).

Pembimbing : 1. Drs. Jainuri. M.Si 2. Noenik Sofiati, SH, MH

Tanggal Bimbingan Paraf Pembimbing Keterangan

I II

Tanggal 21 April 2011 Revisi Bab I /Proposal

Tanggal 02 Mei 2011 ACC Bab I

Tanggal 06 Mei 2011 Seminar

Tanggal 16 Juni 2011 Revisi Bab II/III

Tanggal 27 Juni 2011 ACC Bab II/III

Tanggal 19 Juli 2011 Bimbingan Bab IV/V

Tanggal 22 Juli 2011 Revisi Bab IV/V

Tanggal 26 Juli 2011 ACC Bab IV dan V

Malang, Juli 2011

Mengetahui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II


(21)

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Acmad Fudoli

NIM : 07230044

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)

Menyatakan bahwa karya ilmiah (Skripsi) dengan Judul: Efektivitas program transmigrasi terhadap perekonomian masyarakat (Studi Kasus pada masyarakat pendatang di Desa Tamarsari Kecamatan Bonggo Kabupaten Sarmi Papua). Adalah bukan karya tulis ilmiah (Skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian Surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 27-Juli- 2011 Yang menyatakan

Acmad Fudoli


(22)

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang hanya dengan ridho dan rahmat-Nyalah peneliti dapat menyelesaikan penelitian dengan judul efektivitas program transmigrasi terhadap perekonomian masyarakat (Studi Kasus pada masyarakat pendatang di Desa Tamarsari Kecamatan Bonggo Kabupaten Sarmi Papua) dengan lancar. Hasil dari penelitian ini peneliti harapkan dapat menjadi masukan bagi Mahasiswa-Mahasiswi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik berikutnya dalam meneliti fenomena-fenomena terkini, yang tentunya peneliti harapkan harus lebih baik dari penelitian ini.

Dalam Penyusunan Penelitian ini tentunya tidak akan lepas dari segala kekurangan dan kelemahan yang tidak dengan sengaja atau kesadaran. Oleh karenanya dalam perbaikan dan penyempurnaan kedepan, alangkah baiknya saran dan kritik yang membangun dari pihak-pihak yang tertarik terhadap hal ini sangat berarti bagi peneliti.

Dalam kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan kepada peneliti, sehingga penelitian ini bisa peneliti selesaikan tepat pada waktunya.

1. Kedua orang tuaku, karena pengorbanan dan motivasinya, sehingga kami dapat menyelesaikan perkuliahan sekaligus penulisan skripsi ini.

2. Ibu Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si, kepada beliau kami sampaikan terima kasih dan rasa simpati saya atas motivasi dan pengorbanannya dalam penyelesaian skripsi ini.


(23)

4. Ibu Noenik Sofiati, SH, MH, kepada beliau kami sampaikan terima kasih atas motivasi dan pengorbanannya dalam penyelesaian skripsi ini

5. Bapak Prof. H.M. Mas’ud Said. Ph.D, selaku penguji terimakasi atas masukan yang diberikan dalam perbaikan skripsi ini

6. Bapak Drs. H.Achmadur.Rifa’i, M.Si, selaku penguji terimakasi atas masukan dan kritikan dalam perbaikan skripsi ini

7. Teman-teman seperjuangan di jurusan Ilmu Pemerintahan, thanks friends for all.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan seluruh pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan kepada peneliti, sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan sempurna, Amin.

Akhirnya peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang membacanya khususnya bagi mahasiswa Ilmu Pemerintahan dan kalangan yang tertarik dengan kajian politik.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb

Malang, 27-Juli- 2011


(24)

Kasus pada masyarakat pendatang di Desa Tamarsari Kecamatan Bonggo Kabupaten Sarmi Papua)”, Pembimbing I: Drs. Jainuri. M.Si; Pembimbing II: Noenik Sofiati, SH, MH.

Program transmigrasi juga merupakan kegiatan investasi, yaitu human investment dan capital investment. Sebagai human investment transmigrasi berdampak positif dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan transmigran dan masyarakat sekitarnya, sedang sebagai capital investment transmigrasi telah memberikan dampak positif terhadap pembangunan daerah. Hal ini menunjukkan bahwa program transmigrasi diyakini masih akan menjadi salah satu solusi bagi penyelesaian permasalahan bangsa yang terasakan masih sangat pelik hingga saat ini. Percepatan pembangunan di Kabupaten Sarmi, salah satunya juga akan coba dilakukan dengan dorongan pola transmigrasi baru dengan konsep yang lebih ideal. Artinya harus diyakinkan, bahwa pemindahan penduduk lewat pola transmigrasi ini bukan untuk membuat transmigran menjadi lebih sulit dan miskin. Bersama rakyat Kabupaten Sarmi mereka akan menciptakan pertumbuhan ekonomi baru untuk mencapai kesejahteraan yang lebih baik di masa depan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh tentang efektivitas program transmigrasi terhadap perekonomian masyarakat (Studi Kasus pada masyarakat pendatang di Desa Tamarsari Kecamatan Bonggo Kabupaten Sarmi Papua). Oleh karena itu, sebagai ukuran efektivitas program transmigrasi terhadap perekonomian masyarakat oleh pemerintah daerah dapat dilakukan dengan melihat hasil kerja yang dicapai oleh pemerintah daerah. Efektivitas dapat diukur melalui berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuan-tujuannya. Apabila suatu organisasi berhasil mencapai tujuan, maka organisasi tersebut dikatakan bertujuan dengan efektif. Hal terpenting adalah efektivitas tidak menyatakan tentang berapa besar biaya yang telah dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui: Observasi dan wawancara serta dokumentasi. Setelah dilakukan pemeriksaan keabsahanya, data dianalisis dengan cara penyajian data sekaligus dianalisis dan penarikan kesimpulan.

Dari hasil data yang diperoleh (1). Kebijakan Pemerintah Daerah terhadap peningkatan ekonomi masyarakat melalui program transmigrasi di Desa Tamarsari yang mencakup perencanaan program transmigrasi Pemerintah Daerah yaitu dengan memberikan pelatihan di bidang koperasi desa sekaligus menyiapkan berbagai peralatan pertanian yang di sesuaikan dengan kondisi kawasan transmigrasi. Selain itu dengan memberikan pembinaan berupa pelatihan di bidang pertanian mulai dari hulu Sampai hilir. Pemerintah juga menyiapkan bibit pertanian maupun perkebunan dengan menyiapkan pendampingan tenaga


(25)

kementrian transmigrasi bekerjasama dengan TNI dan POLRI. Kemudian Pemerintah daerah melaksanakan kebijakan dengan gerakan kerja gotong royong warga lokal dengan warga-warga transmigrasi dalam kegiatan baik pembukaan lahan, penanaman hingga pasca panen. Selain itu juga telah dibangunnya pasar lokal (pasar desa). Disamping itu telah dibentuknya kelompok tani dengan mengkolabirasikan susunan kepengurusan yang terdiri dari warga lokal setempat dengan warga transmigrasi. Dukungan lainnya adalah telah dibangunnya irigasi pertanian dan pencetakan persawahan sekaligus diberikannya bibit ternak sapi dan kambing pada setiap kepala keluarga. (2) Kesiapan masyarakat dalam program transmigrasi yang mencakup potensi masyarakat yang cukup mendukung aktivitas sosial ekonomi karena Desa Tamarsari merupakan satuan transmigrasi terletak berdekatan dengan kampung asli penduduk lokal dan posisinya berada dipertengahan antara kecamatan yaitu kecamatan Bonggo dan Bonggo timur dan kondisi tanahnya yang datar sehingga memudahkan para petani membuka lahan pertanian baru. (3) Kendala program transmigrasi di Kampung Tamarsari yang mencakup resistensi dengan masyarakat lokal, dimana masyarakat lokal merasa dijajah sehingga warga transmigrasi satuan Pemukiman Desa Tamarsari banyak yang minder. Begitu juga masyarakat lokal selalu merasa bahwa tanah yang ditempati warga trans adalah tanah nenek moyangnya sehingga membuat masyarakat merasa terusik degan pernyataan masyarakat lokal. Sehingga masyarakat lokal berasumsi, bahwa jika mereka menerima transmigrasi maka dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat lokal dan orang–orang trans tersebut yang akan berperan dalam memusnahkan masyarakat adat. Kendala lain adalah kondisi transportasi kurang mendukung bila dikaitkan dengan jarak tempuh dari pusat pemerintah dengan perkotaan dan desa. Karena itu sebagian masyarakat menganggap mereka merasa dibuang karena berada ditengah hutan belantara yang cukup jauh dari kota dan banyaknya titik-titik rawannya longsor jalan dan jembatan masih menggunakan kontruksi kayu. Apalagi minimnya sumber air bersih yang sangat dibutuhkan warga transmigrasi. Kendala ini disebabkan sulitnya mendapatkan bahan baku/material batu kali dan pasir karena harus berhadapan dengan wilayah warga local dengan harga yang tinggi mulai dari ratusan juta bahkan sampai milyaran.

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II


(26)

effectiveness of the transmigration program on the economy of community (Case Studies in immigrant communities in the Village District Tamarsari Bonggo Sarmi Papua)," Supervisor I: Drs. Jainuri. M. Si; Supervisor II: Noenik Sofiati, SH,MH.

Transmigration program is also an investment activity, namely human investment and capital investment. As a human investment transmigration positive impact in improving the quality and welfare of migrants and the surrounding community, was as a capital investment of transmigration has a positive impact on regional development. This suggests that the transmigration program is believed to still be one solution to solving the nation's problems are still felt to this very complicated problem. Acceleration of development in the District Sarmi, one of which will also be trying to do with the encouragement of new migration patterns to the concept of a more ideal. That is to be convinced, that the transfer of population through migration pattern is not to make migrants more difficult and impoverished. Together with the people Sarmi they will create new economic growth to prosper better in the future. Therefore the authors are interested in researching more about the effectiveness of the transmigration program on the economy of the community (Case Studies in immigrant communities in the Village District Tamarsari Bonggo Sarmi Papua). Therefore, as a measure of the effectiveness of the transmigration program on the economy of communities by local governments can be done by looking at the work achieved by local governments. Effectiveness can be measured through the success of an organization achieve its goals. If an organization successfully achieve the goal, then the organization is said to aim effectively. The most important thing is effectiveness not expressed about how much costs have been incurred to achieve those goals.

The research was conducted using a qualitative approach with descriptive methods. Techniques of data collection is done through: Observations and interviews and documentation. After examination validity, data were analyzed by way of presenting the data at once analyzed and inferences.

From the data obtained (1). Local Government Policy towards economic improvement in communities through transmigration program which includes planning the Village Tamarsari Local Government's transmigration program is to provide training in the field of rural cooperatives as well as prepare a variety of agricultural equipment are adjusted with the conditions of resettlement areas. In addition to providing guidance in the form of training in agriculture from upstream to downstream. The government also set up seed farms and plantations by providing expert assistance in agriculture and plantations. In addition, also in the field of cooperative government has prepared expert who accompanies the village cooperative in order to provide guidance. Planning policy is to formulate


(27)

has built a local market (village market). Besides, it has been the establishment of farmer groups with collaborate stewardship arrangement consisting of local residents with local residents transmigration. Additional support is already built irrigated rice agriculture and printing as well as in seed given cattle and goats at the head of each family. (2) Readiness of the community in the transmigration program that includes the potential for considerable community support social economic activities because it is a unit of transmigration Tamarsari Village is located adjacent to the original village and the local population are mid-position between the district and subdistrict Bonggo Bonggo east and condition of the land is flat so as to facilitate farmers to open new agricultural land. (3) Constraints on village Tamarsari transmigration program that includes resistance by local communities, where local communities so that citizens feel invaded the village of transmigration settlement units Tamarsari many are insecure. Likewise, local communities have always felt that the land occupied by the trans community is the land of his ancestors so that makes people feel disturbed degan local community statement. So that local communities assume, that if they accept the resettlement then it can affect the lives of local people and trans people which will contribute to exterminate indigenous peoples. Another obstacle is the condition of transportation less supportive when associated with the distance from the central government with the urban and rural. Therefore some people think they feel discarded because it was the middle of the jungle is quite far from the city and the many points of landslide susceptibility of roads and bridges are still using wood construction. Moreover, lack of clean water sources are desperately needed people transmigration. Constraint is due to difficulties in obtaining raw material / materials as stone and sand have to deal with the local residents with a high price from the hundreds of millions and even billions.

Approve,

Supervisor I Supervisor II


(28)

Lembar Persembahan ... iv

Kata pengantar ... v

Abstraksi ... vi

Daftar Isi ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Definisi Konseptual ... 7

F. Definisi Operasional ... 11

G. Metode Penelitian ... 12

1. Jenis Penelitian ... 12

2. Lokasi Penelitian ... 12

3. Subyek Penelitian ... 13

4. Sumber Data ... 13

5. Teknik Pengumpulan Data ... 14

6. Teknik Analisa Data ... 15

BAB II KAJIAN TEORI A. Efektifitas.. ... 17

1. Pengertian Efektifitas ... 17

2. Ukuran Efektivitas ... 18

B. Program Transmigrasi ... 19

C. Pembangunan Transmigrasi ... 22

D. Kebijakan Transmigrasi ... 23

1. Pengembangan agrobisnis, agroindustri ... 23

2. Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas Kelembagaan Transmigrasi... 24


(29)

3. Manajemen Kependudukan ... 37

BAB III. DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Kabupaten Sarmi ... 41

1. Letak Wilayah dan Kondisi Geografis Daerah ... 41

2. Wilayah Administratif ... 42

3. Gambaran Umum Demografis ... 44

4. Infrastruktur (Sarana dan Prasarana) ... 47

5. Organisasi dan Kelembagaan pemerintah Daerah ... 49

BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Tahapan Peningkatan Perekonomian Masyarakat Transmigrasi ... 50

1. Perencanaan Program Transmigrasi... 50

2. Formulasi Kebijakan ... 55

3. Implementasi Kebijakan ... 60

4. Evaluasi ... 64

B. Kesiapan Masyarakat ... 67

1. Potensi Masyarakat ... 67

2. Kondisi Infrastruktur ... 71

C. Kendala Program Transmigrasi di Desa Tamarsari ... 74

1. Resistensi dengan masyarakat lokal ... 79

2. Lokasi yang terlalu jauh dari pusat pemerintahan dan perkotaan ... 40

3. Pembangunan infrastruktur yang kurang memadai ... 83

BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 87

B. Saran ... 89 DAFTAR PUSTAKA


(30)

Bastian, Indra, 2004. ”Akuntansi Sektor Publik Di Indonesia”. Yogyakarta

Fadholi (Staf Ditjen P2MKT) Pembangunan Transmigrasi Di Indonesia, diakses tanggal 20 Novenber 2010

Hasan, M Tholchah, dkk, 2003, Metode Penelitian Kualitatif, Malang : Lembaga Penelitian UNISMA

Indrawijaya Adam I. 2000. Perilaku Organisasi. Bandung: Sinar Baru Algesindo Jafrinur, 1994. Peranan Transmigrasi dalam Perekonomian Daerah. Master

Theses from JBPTITBPP

Junaidi, 2007. Pembangunan Berwawasan Kependudukan. Fakultas Ekonomi Universitas Jambi.

Mantra 2003.Demografi Umum. Pustaka PelajarYogyakarta.

Moeleong, Lexy J, 2005. Metode Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi) Rosda Karya, Bandung,

Munir, R., 2000. “Migrasi” dalam Lembaga Demografi. FEUI,Dasar-dasar Demografi: Edisi,Jakarta: Lembaga Penerbit UI

Najiati,dkk,2001. Studi Peluang Pengembangan Corporate Farming dan Agroestate Untuk Kawasan Transmigrasi, Puslitbang Ketransmigrasian, Badan Litbang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian, Depnakertrans.RI. Jakarta

Pardoko.1987. Mobilitas Migrasi dan Urbanisasi. Bandung. Angkasa

Ramadhan KH. Hamid Jabbar dan Rofiq Ahmad, 1993. Transmigrasi Indonesia. Penerbit Departemen Transmigrasi

Reksohadjiprodjo, Sukanto dan Handoko T. Hani, 1986. Teori dan Perilaku Organisasi Perusahaan. BPFE, Yogyakarta

Soekanto Soerjono, 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Manajemen PT Raja Grafindo Persada


(31)

Tim Dosen Bahasa Indonesia UMM, 2003. Bahasa Indonesia untuk Karangan Ilmiah. UMM Press Malang.

Ulum Ikhtiaul, 2004. Akuntansi Sektor Publik, UMM Press

Warsito, Rukmadi,dkk. Transmigrasi Dari Daerah Asal Sampai Benturan Budaya di Tempat Pemukiman. 1984. Jakarta : CV. Rajawali

Sumber lain:

http://www.lontar.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=72806&lokasi=lokal Pemerintah Kabupaten Sarmi: Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir

Masa Jabatan Bupati Sarmi 2005-2010

Undang-Undang Republik Indonesia No 35 Tahun 2008, Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No 1 Tahun 2008 Tentang Perubahan atas Undang-Undang No 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua Menjadi Undang-Undang. UU No. 15 tahun 1997 tentang ketransmigrasian

UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah UU No. 29 tahun 2009 tentang Pelaksanaan Transmigrasi

Keputusan Menteri Transmigrasi No. Kep. 55a/MEN/1983 tentang Susunan Organisasi Departemen


(32)

perekonomian masyarakat?

2. Apa yangmenjadi formulasi kebijakan program transmigrasi dalam peningkatan perekonomian masyarakat?

3. Bagaimana impelemntasi kebijakan program transmigrasi dalam peningkatan perekonomian masyarakat?

4. Bagaimana proses hasil evaluasi program transmigrasi dalam peningkatan perekonomian masyarakat?

5. Bagaimana potensi Desa Tamarsari terkait dengan program transmigrasi? 6. Bagaimana kondisi infrastruktur Desa Tamarsari dengan adanya program

transmigrasi?

7. Kendala apa saja yang dihadapi dari program transmigrasi di Desa Tamarsari? 8. Seperti apa bentuk resistensi/pertentangan dengan masyarakat lokal?

9. Bagaimana tanggapan masyarakat mengenai jarak tempuh dari pusat pemerintahan dan perkotaan?

10.Seperti apa gambaran Pembangunan infrastruktur yang dianggap kurang mendukung?

Informan:

1. Kepala desa Desa Tamarsari 2. Kepala BPS Kecamatan Bonggo 3. 5 orang sebagai tokoh masyarakat


(1)

an adequate budget, good for the preparation of infrastructure and superstructure and security policy in the government in this transmigration ministry in cooperation with the TNI and Police. Then local governments implement policies with labor movements mutual cooperation of local citizens with citizens transmigration in activities both land clearing, planting until after harvest. It also has built a local market (village market). Besides, it has been the establishment of farmer groups with collaborate stewardship arrangement consisting of local residents with local residents transmigration. Additional support is already built irrigated rice agriculture and printing as well as in seed given cattle and goats at the head of each family. (2) Readiness of the community in the transmigration program that includes the potential for considerable community support social economic activities because it is a unit of transmigration Tamarsari Village is located adjacent to the original village and the local population are mid-position between the district and subdistrict Bonggo Bonggo east and condition of the land is flat so as to facilitate farmers to open new agricultural land. (3) Constraints on village Tamarsari transmigration program that includes resistance by local communities, where local communities so that citizens feel invaded the village of transmigration settlement units Tamarsari many are insecure. Likewise, local communities have always felt that the land occupied by the trans community is the land of his ancestors so that makes people feel disturbed degan local community statement. So that local communities assume, that if they accept the resettlement then it can affect the lives of local people and trans people which will contribute to exterminate indigenous peoples. Another obstacle is the condition of transportation less supportive when associated with the distance from the central government with the urban and rural. Therefore some people think they feel discarded because it was the middle of the jungle is quite far from the city and the many points of landslide susceptibility of roads and bridges are still using wood construction. Moreover, lack of clean water sources are desperately needed people transmigration. Constraint is due to difficulties in obtaining raw material / materials as stone and sand have to deal with the local residents with a high price from the hundreds of millions and even billions.

Approve,

Supervisor I Supervisor II


(2)

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Lembar Pernyataan ... iii

Lembar Persembahan ... iv

Kata pengantar ... v

Abstraksi ... vi

Daftar Isi ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Definisi Konseptual ... 7

F. Definisi Operasional ... 11

G. Metode Penelitian ... 12

1. Jenis Penelitian ... 12

2. Lokasi Penelitian ... 12

3. Subyek Penelitian ... 13

4. Sumber Data ... 13

5. Teknik Pengumpulan Data ... 14

6. Teknik Analisa Data ... 15

BAB II KAJIAN TEORI A. Efektifitas.. ... 17

1. Pengertian Efektifitas ... 17

2. Ukuran Efektivitas ... 18

B. Program Transmigrasi ... 19

C. Pembangunan Transmigrasi ... 22

D. Kebijakan Transmigrasi ... 23

1. Pengembangan agrobisnis, agroindustri ... 23

2. Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas Kelembagaan Transmigrasi... 24


(3)

E. Pendekatan Teori ... 28

1. Teori migrasi ... 28

2. Teori Kependudukan ... 34

3. Manajemen Kependudukan ... 37

BAB III. DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Kabupaten Sarmi ... 41

1. Letak Wilayah dan Kondisi Geografis Daerah ... 41

2. Wilayah Administratif ... 42

3. Gambaran Umum Demografis ... 44

4. Infrastruktur (Sarana dan Prasarana) ... 47

5. Organisasi dan Kelembagaan pemerintah Daerah ... 49

BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Tahapan Peningkatan Perekonomian Masyarakat Transmigrasi ... 50

1. Perencanaan Program Transmigrasi... 50

2. Formulasi Kebijakan ... 55

3. Implementasi Kebijakan ... 60

4. Evaluasi ... 64

B. Kesiapan Masyarakat ... 67

1. Potensi Masyarakat ... 67

2. Kondisi Infrastruktur ... 71

C. Kendala Program Transmigrasi di Desa Tamarsari ... 74

1. Resistensi dengan masyarakat lokal ... 79

2. Lokasi yang terlalu jauh dari pusat pemerintahan dan perkotaan ... 40

3. Pembangunan infrastruktur yang kurang memadai ... 83

BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 87

B. Saran ... 89 DAFTAR PUSTAKA


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Bastian, Indra, 2004. ”Akuntansi Sektor Publik Di Indonesia”. Yogyakarta

Fadholi (Staf Ditjen P2MKT) Pembangunan Transmigrasi Di Indonesia, diakses tanggal 20 Novenber 2010

Hasan, M Tholchah, dkk, 2003, Metode Penelitian Kualitatif, Malang : Lembaga Penelitian UNISMA

Indrawijaya Adam I. 2000. Perilaku Organisasi. Bandung: Sinar Baru Algesindo Jafrinur, 1994. Peranan Transmigrasi dalam Perekonomian Daerah. Master

Theses from JBPTITBPP

Junaidi, 2007. Pembangunan Berwawasan Kependudukan. Fakultas Ekonomi Universitas Jambi.

Mantra 2003.Demografi Umum. Pustaka PelajarYogyakarta.

Moeleong, Lexy J, 2005. Metode Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi) Rosda Karya, Bandung,

Munir, R., 2000. “Migrasi” dalam Lembaga Demografi. FEUI,Dasar-dasar Demografi: Edisi,Jakarta: Lembaga Penerbit UI

Najiati,dkk,2001. Studi Peluang Pengembangan Corporate Farming dan Agroestate Untuk Kawasan Transmigrasi, Puslitbang Ketransmigrasian, Badan Litbang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian, Depnakertrans.RI. Jakarta

Pardoko.1987. Mobilitas Migrasi dan Urbanisasi. Bandung. Angkasa

Ramadhan KH. Hamid Jabbar dan Rofiq Ahmad, 1993. Transmigrasi Indonesia. Penerbit Departemen Transmigrasi

Reksohadjiprodjo, Sukanto dan Handoko T. Hani, 1986. Teori dan Perilaku Organisasi Perusahaan. BPFE, Yogyakarta

Soekanto Soerjono, 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Manajemen PT Raja Grafindo Persada


(5)

Suharsimi Arikunto, 1998. Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktek, Jakarta PT. Rineke Cipta

Tjiptoherijanto, Prijono, “Mobilitas Penduduk dan Pembangunan Ekonomi”,Warta Demografi, Tahun Ke 30, No. 3, 2000

Tim Dosen Bahasa Indonesia UMM, 2003. Bahasa Indonesia untuk Karangan Ilmiah. UMM Press Malang.

Ulum Ikhtiaul, 2004. Akuntansi Sektor Publik, UMM Press

Warsito, Rukmadi,dkk. Transmigrasi Dari Daerah Asal Sampai Benturan Budaya di Tempat Pemukiman. 1984. Jakarta : CV. Rajawali

Sumber lain:

http://www.lontar.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=72806&lokasi=lokal Pemerintah Kabupaten Sarmi: Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir

Masa Jabatan Bupati Sarmi 2005-2010

Undang-Undang Republik Indonesia No 35 Tahun 2008, Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No 1 Tahun 2008 Tentang Perubahan atas Undang-Undang No 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua Menjadi Undang-Undang. UU No. 15 tahun 1997 tentang ketransmigrasian

UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah UU No. 29 tahun 2009 tentang Pelaksanaan Transmigrasi

Keputusan Menteri Transmigrasi No. Kep. 55a/MEN/1983 tentang Susunan Organisasi Departemen


(6)

BAHAN PENELITIAN

1. Bagaimana proses perencanaan program transmigrasi dalam peningkatan perekonomian masyarakat?

2. Apa yangmenjadi formulasi kebijakan program transmigrasi dalam peningkatan perekonomian masyarakat?

3. Bagaimana impelemntasi kebijakan program transmigrasi dalam peningkatan perekonomian masyarakat?

4. Bagaimana proses hasil evaluasi program transmigrasi dalam peningkatan perekonomian masyarakat?

5. Bagaimana potensi Desa Tamarsari terkait dengan program transmigrasi? 6. Bagaimana kondisi infrastruktur Desa Tamarsari dengan adanya program

transmigrasi?

7. Kendala apa saja yang dihadapi dari program transmigrasi di Desa Tamarsari? 8. Seperti apa bentuk resistensi/pertentangan dengan masyarakat lokal?

9. Bagaimana tanggapan masyarakat mengenai jarak tempuh dari pusat pemerintahan dan perkotaan?

10.Seperti apa gambaran Pembangunan infrastruktur yang dianggap kurang mendukung?

Informan:

1. Kepala desa Desa Tamarsari 2. Kepala BPS Kecamatan Bonggo 3. 5 orang sebagai tokoh masyarakat


Dokumen yang terkait

Tradisi Masyarakat Desa Janji Mauli Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan (1900-1980)

3 83 104

Respon Masyarakat Desa Sitio Ii Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan Terhadap Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Oleh Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul

2 59 107

Pengembangan Konsep Pemukiman Berkelanjutan (Studi Kasus di Pemukiman Kumuh Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe)

32 210 224

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

Peran Program Transmigrasi Terhadap Pengembangan Wilayah di Kecamatan Manduamas, Kabupaten Tapanuli

1 15 1

ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (Studi Kasus : Persepsi Masyarakat Miskin Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan di Kecamatan Tegalampel Kabupaten Bondowoso

1 20 131

PROSES KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MASYARAKAT PENDATANG DENGAN MASYARAKAT LOKAL DI KABUPATEN SUBANG (Studi Pada Masyarakat Pendatang Desa Pusakaratu Kecamatan Pusakanagara Kabupaten Subang)

8 55 15

Studi Perencanaan Teknis Bendung Di Sungai Ingge Daerah Irigasi Bonggo Kabupaten Sarmi Papua.

0 1 17

INTERAKSI SOSIAL ANTARA MASYARAKAT PENDATANG PERUMAHAN TRANSMIGRASI TERHADAP MASYARAKAT LOKAL DI DESA KAYU BESI, KECAMATAN PUDING BESAR, KABUPATEN BANGKA SKRIPSI

0 0 16

STEREOTIP MASYARAKAT SUNDA TERHADAP MASYARAKAT PENDATANG JAWA DI KAMPUNG NELAYAN DESA TELUK KECAMATAN LABUAN KABUPATEN PANDEGLANG BANTEN

0 0 144