Buku Pengenalan Sport Therapy untuk Anak Autis.

(1)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI... iv

KATA PENGANTAR... v

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup... 3

1.3 Tujuan Perancangan... 3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data... 4

1.5 Skema Perancangan... 5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi... 7

2.2 Desain Komunikasi Visual... 8

2.3 Autisme... 8

2.4 Terapi ... 9

2.5 Terapi Alternatif Autis... 9

2.6 Olah Raga... 9

2.7 Outbound for Kids... 10

2.8 Sport Therapy untuk Autis... 10

2.9 Buku... 11

2.10 Book Design... 12


(2)

2.11.1 Contrast... 13

2.11.2 Alignment... 13

2.11.3 Repetion... 14

2.11.4 Promixity... 14

2.11.5 Margin... 14

2.11.6 Grid... 14

2.11.7 Tipografi... 15

2.11.7.1 Roman... 15

2.11.7.2 Egyptian... 15

2.11.7.3 San Serif... 15

2.11.7.4 Script... 16

2.11.7.5 Miscelanous... 16

2.12 Kartun dan Ilustrasi...16

2.13 Teori Promosi... 18

2.14 Teori Perilaku Konsumen... 19

2.14.1 Pengertian Perilaku Konsumen... 19

2.14.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen... 21

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 DATA DAN FAKTA ... 23

3.1.1 Lembaga Terkait ... 23

3.1.1.1 Bandung Physical Training... 23

3.1.1.2 Elex Media Komputindo... 26

3.1.2 Perbandingan dengan Karya Sejenis... 27

3.1.2.1 Buku Panduan Autisme Terlengkap... 27

3.1.2.2 Amazing Autism!... 28

3.1.2.3 Everybody is Different... 29

3.2 ANALIS BERDASARKAN DATA DAN FAKTA... 30

3.2.1 Autisme... 30

3.2.1.1 Faktor Penyebab... 31

3.2.1.2 Gangguan-Gangguan pada Autis ... 32


(3)

3.2.2 Sport Therapy (hasil wawancara dan observasi lapangan) ... 40

3.2.3 Outbound for Kids... 46

3.2.4 Kuisioner... 49

3.2.4.1 Kuisioner 1... 49

3.2.4.2 Kuisioner 2 ... 50

3.2.5 Analisis Masalah ... 51

3.2.5.1 SWOT ... 51

3.2.5.2 STP... 53

3.2.5.3 5W1H... 54

BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi... 56

4.2 Konsep Kreatif ... 56

4.2.1 Layout... 57

4.2.2 Warna ... 59

4.2.3 Ilustrasi ... 60

4.2.4 Font... 64

4.2.4.1 Cover Font... 64

4.2.4.2 Body Text ... 66

4.2.5 Ukuran Buku... 66

4.2.6 Susunan Buku... 67

4.3 Konsep Media... 67

4.4 Hasil Karya... 68

4.5 Media Promosi dan Gimmick ... 97

4.5.1 Media Promosi ... 97

4.5.1.1 Website... 98

4.5.1.2 Poster dan Fyer ... 98

4.5.2 Gimmick...101

4.5.2.1 Pin...101

4.5.2.2 Handuk dan Kaos Kaki... 102

4.5.2.3 Calendar 2012...102


(4)

4.5.2.5 Pembatas Buku...103

4.5.2.6 Packaging...104

4.6 Budgeting...105

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan...108

5.2 Saran...111

DAFTAR PUSTAKA...112

TENTANG PENULIS...114

UCAPAN TERIMA KASIH...115


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Hasil Kuisioner 1 (1 dan 2)... 49

Tabel 3.2 : Hasil Kuisioner 1 (3 dan 4)... 49

Tabel 3.3 : Hasil Kuisioner 1 (5)... 50

Tabel 3.4 : Hasil Kuisioner 2 (1 dan 2)... 50

Tabel 3.5 : Hasil Kuisioner 2 (3 dan 4)... 51

Tabel 3.6 : Hasil Kuisioner 2 (5)... 51


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 : Logo Bandung Physical Training ... 23

Gambar 3.2 : Logo PT Elex Media Komputindo ... 26

Gambar 3.3 : Buku Panduan Autisme Terlengkap ... 27

Gambar 3.4 : Buku Amazing Autism! ... 28

Gambar 3.5 : Everybody is Different ... 29

Gambar 3.6 : Contoh isi halaman buku Everybody is Different...29

Gambar 3.7 : Bapak Drs. Dradjat S ... 42

Gambar 3.8 : Seorang Anak Dipaksa Menyebutkan Namanya... 43

Gambar 3.9 : Anak-anak dilatih untuk Berjuang Melewati Medan yang Sulit...44

Gambar 3.10 : Beristirahat Sejenak... 44

Gambar 3.11 : Berjalan Berbaris dan Belajar Menjadi Pemimpin ... 44

Gambar 3.12 : Bermain Sepak Bola... 45

Gambar 3.13 : Mengucapkan Terimakasih Kepada Warga... 45

Gambar 3.14 : Menuruni Lembah ... 45

Gambar 3.15 : Foto Bersama Para Terapis dari BPT... 46

Gambar 4.1 : Contoh Perubahan Layout ... 57

Gambar 4.2 : Grid Halaman Kerja ... 58

Gambar 4.3 : Palet Warna Tema... ... 59

Gambar 4.4 : Karakter (Tokoh) dalam Buku ... 61

Gambar 4.5 : Tomy (tokoh utama sekaligus maskot) ... 61

Gambar 4.6 : Sketsa Tokoh "Tomy" ... 62

Gambar 4.7 : Tipe Anak Autis ... 63

Gambar 4.8 : Tipe Dunia Autis ... 63

Gambar 4.9 : Tipe Normal ... 64

Gambar 4.10 : Cover Buku ... 68

Gambar 4.11 : Halaman Undang-Undang Hak Cipta dan end paper ... 69

Gambar 4.12 : Halaman Redaksi ... 70


(7)

Gambar 4.14 : Halaman Pendahuluan... 72

Gambar 4.15 : Halaman Daftar Isi ... 73

Gambar 4.16 : Halaman Bab 1... 74

Gambar 4.17 : Halaman pada Bab 1 (Halaman 9 - 12) ... 75

Gambar 4.18 : Halaman pada Bab 1 (Halaman 13 - 16) ... 76

Gambar 4.19 : Halaman pada Bab 1 (Halaman 17 - 20) ... 77

Gambar 4.20 : Halaman pada Bab 1 (Halaman 21 - 24) ... 78

Gambar 4.21 : Halaman pada Bab 1 (Halaman 25 - 28) ... 79

Gambar 4.22 : Halaman pada Bab 1 (Halaman 29 - 32) ... 80

Gambar 4.23 : Halaman pada Bab 2 ... 81

Gambar 4.24 : Halaman pada Bab 2 (Halaman 35 - 38) ... 82

Gambar 4.25 : Halaman pada Bab 2 (Halaman 39 - 40) ... 83

Gambar 4.26 : Halaman Bab 3 ... 84

Gambar 4.27 : Halaman pada Bab 3 (Halaman 43 - 46) ... 85

Gambar 4.28 : Halaman pada Bab 3 (Halaman 47 - 50) ... 86

Gambar 4.29 : Halaman pada Bab 3 (Halaman 51 - 54) ... 87

Gambar 4.30 : Halaman pada Bab 3 (Halaman 55 - 58) ... 88

Gambar 4.31 : Halaman pada Bab 3 (Halaman 59 - 62) ... 89

Gambar 4.32 : Halaman pada Bab 3 (Halaman 63 - 66) ... 90

Gambar 4.33 : Halaman pada Bab 3 (Halaman 67 - 70) ... 91

Gambar 4.34 : Halaman pada Bab 3 (Halaman 71 - 72) ... 92

Gambar 4.35 : Halaman Bab 4 ... 93

Gambar 4.36 : Halaman pada Bab 4 (Halaman 75 - 78) ... 94

Gambar 4.37 : Halaman pada Bab 4 (Halaman 79 - 82) ... 95


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semua orang tua pasti mengharapkan memiliki anak yang sehat baik fisik maupun mental dan menjadi anak yang baik dan menjadi kebanggaan keluarga. Namun pada kenyataannya, manusia tidak dapat menentukan dan memilih akan seperti apa buah hati mereka saat dilahirkan. Seringkali harapan orang tua untuk memiliki anak yang sehat baik fisik maupun mental tidak selalu sesuai dengan harapan mereka. Mereka harus menerima buah hati mereka terlahir dengan gangguan fisik dan psikis, seperti anak dengan kebutuhan khusus. Seperti contohnya: Attention Deficit Hyperactive Disorders (ADHD), Down Syndrom, Communication Disorders, dan Autism / Autisme (penyandang autis).

Setiap tahun, jumlah angka autisme meningkat pesat. Menurut hasil wawancara dengan Dr. Irawan Mangunatmadja, SpA(K), terungkap bahwa meningkatnya jumlah anak penyandang autis di Indonesia dalam satu dekade terakhir semakin meresahkan banyak kalangan, terutama orang tua.

Saat ini diperkirakan 1 banding 100 kelahiran anak di Indonesia adalah penyandang autis. Jika mengacu dengan data anak pra sekolah dan usai sekolah (0-12) yang dikeluarkan Diknas, pada tahun 2010 berjumlah 52.321.500 jiwa. Jika di kalkulasi total, anak penyandang autis adalah 523.215 jiwa.

Menurut Dr. Irawan, sampai detik ini belum ada yang dapat menyimpulkan penyebab pastinya autisme. Para ahli masih terus dalam tahap menyelidiki apakah penyebab yang sebenarnya dari gangguan perkembangan anak ini. Begitu pula dengan pencegahannya. Saat ini tujuan pencegahan mungkin hanya sebatas untuk mencegah agar gangguan yang terjadi tidak lebih berat lagi, bukan untuk menghindari kejadian autis. (Dokter Kita Edisi 4, 2010:4)


(9)

Autisme tidak dapat disembuhkan, namun bisa dikurangi gejalanya. Oleh karena itu kebanyakan orang tua yang memiliki anak autis mengusahakan berbagai macam upaya demi mendapatkan sedikit harapan agar anak mereka menjadi lebih baik dan mandiri. Mereka bahkan tidak peduli dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk hal ini. Orang tua yang peduli dengan anak autisnya akan mencari dan mencoba berbagai informasi dan terapi seputar autisme dengan tujuan mendapatkan sebuah harapan yang positif bagi anak mereka.

Tidak semua orang tua yang memiliki anak autis berasal dari keluarga kaya, karena autis dapat terjadi bagi siapa saja tanpa memandang latar belakang pendidikan, ekonomi, ras, suku, agama, dan negara. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa terapi untuk autis memerlukan biaya yang variatif, dari yang murah hingga yang mahal sekali. Dan belum tentu semua orang bisa membawa anak mereka untuk terapi dengan harga yang mahal. Oleh karena itu berbagai macam terapi muncul untuk menjadi pilihan dan alternatif bagi anak-anak penyandang autis.

Saat ini ada berbagai macam terapi yang sudah umum ada di kalangan masyarakat. Beberapa terapi alternatif yang sudah umum dikenal masyarakat, misalnya: Applied Behavioral Analysis (ABA), Terapi Wicara, Terapi Okupasi, Terapi Fisik (Fisioterapi dan Integrasi Sensoris), Terapi Sosial, Terapi Bermain, Terapi Perilaku, Terapi Perkembangan, Terapi Visual, Terapi Lumba-Lumba dan masih banyak lagi terapi lainnya yang belum terlalu dikenal di masyarakat seperti Sport Therapy atau Terapi Olahraga.

Namun sayangnya masih banyak orang yang tidak mengetahui tentang Sport Therapy

untuk anak autis dan sulitnya mendapatkan informasi tentang terapi ini. Karena terapi yang satu ini masih tergolong baru. Masyarakat mungkin mengetahui Sport Therapy

hanya untuk olahragawan atau atlet saja.

Oleh karena itu, diperlukan sebuah cara untuk memperkenalkan informasi positif ini yang sudah dituangkan kedalam sebuah buku panduan yang dapat dibaca oleh masyarakat luas yang mencari informasi tentang terapi untuk autis.


(10)

Kaitan topik ini dengan bidang keilmuan DKV adalah bagaimana cara menyampaikan informasi ini ke masyarakat luas, khususnya bagi para orang tua yang memiliki anak dengan gangguan autisme, serta bagi masyarakat luas di Indonesia. Bagaimana ilmu DKV dapat mengkomunikasikan informasi yang ada lewat bahasa visual sehingga lebih menarik dan mendapatkan perhatian dari masyarakat.

Penulis mengangkat permasalahan ini sebagai topik TA karena penulis mendapati adanya pengaruh kesehatan dan psikologis dalam masalah ini, yaitu di mana kegiatan aktivitas berolahraga yang menyehatkan badan dapat mempengaruhi unsur psikologis anak autis, terlebih menjadi sebuah alternatif terapi.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Dengan uraian latar belakang tersebut maka rumusan permasalahan yang dibahas adalah:

1. Bagaimana merancang suatu media untuk memperkenalkan Sport Therapy untuk anak autis kepada masyarakat?

2. Bagaimana merancang sebuah buku untuk menyampaikan informasi seputar Sport Therapy untuk anak autis dengan menarik?

Semua informasi ditulis dan disesuaikan dengan target audience secara khusus maupun umum. Secara khusus informasi ini ditujukan bagi orang tua (khususnya ibu) yang memiliki anak dengan gangguan autisme, berusia kisaran 26 - 40 tahun.

1.3 Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan topik ini adalah:

1. Merancang sebuah media untuk memperkenalkan sport therapy untuk anak autis kepada masyarakat.

2. Merancang sebuah buku untuk menyampaikan informasi tentang sport therapy


(11)

Media yang digunakan untuk memperkenalkan sport therapy untuk anak autis ini diantaranya berupa buku panduan, website dan poster. Buku panduan ini pun dirancang dengan menggunakan ilustrasi di dalamnya.

Buku ini ditujukan bagi dewasa muda hingga orang tua yang peduli terhadap masalah psikologis dan kesehatan, serta bagi mereka yang mencari dan mencoba berbagai macam jenis terapi untuk orang dangan gangguan autisme yang mereka kasihi. Adapun cara mempromosikannya lewat poster, iklan, dan website.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data, penulis menggunakan teknik wawancara kepada sumber yang bersangkutan dengan terapi ini, yaitu Bapak Drs. Dradjat. S, di mana Beliau seorang pendiri "Bandung Physical Training" sekaligus terapis dari Sport Therapy.

Selain melakukan wawancara, cara pengumpulan data lainnya adalah dengan studi pustaka berupa buku, jurnal ilmiah dan website edukasi. Penulis juga menggunakan teknik observasi lapangan yang dilakukan dengan cara mengunjungi pusat terapi olahraga (Sport Therapy) yang ada di Bandung. Serta mengikuti serangkaian aktivitas terapi.

Observasi pasif dilakukan untuk mengamati perilaku, kebiasaan, dan tingkah anak-anak autis dan bagaimana mereka mengikuti serangkaian terapi ini. Penulis juga menyebarkan kuisioner yang secara garis besarnya adalah seberapa kenal masyarakat dengan terapi alternatif ini dan seberapa menariknya terapi ini untuk dicoba. Kuisioner disebarkan di tempat terapi autis di Kota Bandung seperti Bandung Physical Training. Kuisioner juga di tujukan kepada orang dewasa untuk mengetahui buku seperti apa yang menarik dimata mereka.


(12)

1.5 Skema Perancangan FAKTA:  • Jumlah anak autis terus meningkat setiap tahunnya.  • Autis tidak dapat di cegah dan disembuhkan.  • Autis dapat terjadi pada siapa saja tanpa memandang latar belakang, ras,  suku, agama, dan pendidikan.  • Orang tua mengupayakan berbagai macam cara untuk dapat membuat  keadaan anak autisnya lebih baik dengan mencoba berbagai terapi.  MASALAH: Minimnya pengetahuan  masyarakat tentang sport  therapy untuk penyandang  autis.  Metode Penelitian:  • Wawancara  • Observasi  Lapangan  • Kuisioner  • Studi  Pustaka  • Internet  Teori Penunjang:  • Buku   • ilustrasi  • autis  • terapi alternatif  • Sport Therapy OutBound 

RENCANA PERANCANGAN   Dibuatnya sebuah media informasi tentang Sport  Therapy bagi anak autis sebagai pilihan terapi  (alternatif), karena terapi ini masih tergolong baru dan  masih sedikit jarang diketahui oleh  masyarakat, serta  belum adanya buku tentang terapi ini. 

Strategi Media :  Sebuah buku panduan  yang dilengkapi dengan  ilustrasi. 

Strategi Komunikasi: 

Segmentation : Menengah ke atas  Targeting : Orang Tua usia 24‐35  tahun (primer) dan 35‐40 tahun  (sekunder)  Positioning : Menggunakan Ilustrasi   pada buku panduan. 

Strategi Kreatif:  Di desain dengan 

menggunakan konsep dari  karakter autis dan sport  therapy 


(13)

KONSEP VISUAL: 

Konsep yang digunakan dalam desain buku ini, baik dari  layout dan ilustrasi adalah "Dunia Autis" dan "Sport  Therapy". Di mana dari tema "Dunia Autis" memberikan  karakter monoton, sepi, dunia sendiri dan kosong.  Sedangkan dari "Sport Therapy" akan memberikan kesan  sebuah perjalanan (diadaptasi dari kegiatan outbound)  yang selain itu menggambarkan proses terapi atau proses  penyembuhan. 

Hal ini akan diaplikasikan baik pada layout halaman, juga  pada ilustrasi.  

TUJUAN AKHIR (KHUSUS) :

Membuat sebuah buku tentang Sport Therapy untuk Autis  sebagai buku panduan orang tua dalam memberikan terapi  kepada buah hatinya yang Autis, serta menambahkan  pengetahuan orang tua tentang terapi ini. 

TUJUAN AKHIR (UMUM) :

Sebuah karya berupa buku yang dapat membuat  masyarakat mengenal dan memahami Sport Therapy.  Sehingga akhirnyamasyarakat dapat memberikan pilihan  terapi (alternatif) untuk terapi autis.  

Diagram : Skema Perancangan PEMECAHAN MASALAH

• Membuat sebuah buku panduan tentang Sport Therapy for  Autism Kids yang disajikan dengan tambahan ilustrasi. 

• Menggunakan gabungan konsep "Dunia Autis" dan "Sport  Therapy" 


(14)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Fenomena autis bukanlah sesuatu yang asing saat ini. Fenomena ini terjadi hampir merata di seluruh penjuru dunia tanpa memandang ras, suku, bangsa, agama, dan latar belakang lainnya. Belum ada yang mengetahui penyebab pastinya serta tidak ada obat untuk menyembuhkan autis.

Anak yang terlahir dengan autis memiliki ciri-ciri utama seperti sulit berbicara, sulit bersosialisasi, lebih senang sendiri, kadang berbicara sendiri, dan tak jarang juga melakukan tindakan-tindakan yang aneh. Banyak opini mengatakan bahwa anak dengan autisme memiliki dan hidup di dunianya sendiri.

Di Indonesia, angka peningkatan jumlah anak autis kian meningkat. Hal ini membuat banyak orang tua khawatir dengan anak-anak mereka. Namun jika anak mereka ternyata salah satu dari autisme di dunia, hendaknya orang tua tidak kecewa dan patah semangat, melainkan mengambil tindakan yang tepat untuk menanganinya. Penanganan autis sejak dini melalui terapi-terapi dapat mengurangi gejala autismenya.

Banyak sekali jenis terapi yang ada yang dapat dijadikan sebuah cara untuk membantu anak autis menjadi lebih mandiri. Salah satunya sport therapy atau terapi olah raga.

Sport Therapy yang kegiatannya lebih banyak dilakukan di alam (outdoor) dapat berupa outbound dan berenang. Terapi ini tergolong jenis terapi yang masih baru dan belum dikenal masyarakat luas. Padahal dalam kegiatannya, banyak sekali jenis-jenis terapi yang terkandung di dalamnya. Dengan kata lain sport therapy merupakan sebuah terapi yang cukup lengkap.


(15)

Oleh karena itu penulis mengangkat kasus ini sebagai tugas akhir. Melihat informasi ini sangat berharga dan perlu di sampaikan ke masyarakat, penulis menggunakan media buku sebagai penyampaian informasi ini yang dilengkapi dengan ilustrasi sehingga buku ini lebih menarik.

Buku merupakan sebuah media yang sangat baik dalam penyampaian informasi tentang sport therapy kepada masyarakat. Karena buku tidak akan mudah tertelan waktu, sehingga informasinya pun akan dapat terus tersimpan dengan baik dan dapat diperbaharui dari waktu ke waktu. Selain itu buku adalah media yang digunakan sebagai media penyampaian informasi sejak dahulu kala. Buku juga dapat dinikmati oleh semua kalangan dan tidak terpengaruh dengan perkembangan teknologi.

Buku panduan tentang Sport Therapy for Autism Kids adalah sebuah inovasi penyampaian informasi tentang terapi olahraga untuk anak autis yang masih jarang dan belum banyak di kenal masyarakat. Buku panduan ini dapat menjadi sebuah ide yang baru bagi orang tua yang memiliki anak autis untuk melakukan terapi alternatif di lingkungan rumah dan keluarga.

Target market buku ini adalah orang tua yang memiliki anak autis. Orang tua yang memiliki anak autis biasanya akan mencari berbagai informasi untuk mendapatkan sebuah harapan untuk membuat anak autisnya menjadi lebih mandiri di masa depan. Oleh karena itu bukanlah omong kosong, kalau buku ini akan menjadi buku yang di cari oleh para orang tua yang menginginkan informasi tentang terapi alternatif ini.

Orang tua yang telaten akan mencari informasi dari mana saja, baik dari media cetak, internet, bahkan dari mulut ke mulut. Dan yang mereka butuhkan sesungguhnya adalah informasi ini. Jadi walau buku ini terbit dengan format buku biasa yang isinya hanya berupa tulisan saja, tentunya pasti akan tetap ada yang membeli tanpa ada keluhan sedikit pun.

Namun pada akhirnya buku Sport Therapy ini lahir dengan format buku ilustrasi yang dapat memberikan kesan menarik dan tidak membosankan untuk dibaca. Semua


(16)

orang senang dengan gambar dan ilustrasi, baik dari anak-anak sampai orang lanjut usia. Ilustrasi dapat memberikan sebuah gambaran yang memperkuat informasi yang mereka dapat dari tulisan-tulisan serta membuat membaca menjadi lebih menyenangkan. Selain itu buku ini dirancang khusus dengan menggunakan konsep-konsep yang sesuai dengan isi buku ini.

Adapun konsep yang digunakan dalam buku ini adalah konsep dunia autis dan sport therapy sendiri.

Konsep dunia autis mengadaptasikan beberapa fenomena yang umumnya terjadi pada anak autis seperti memiliki dunianya sendiri, tidak peduli dengan sekelilingnya dan hanya terpusat pada dirinya sendiri, monoton, dan ketidak normalan anak autis sering di katakan "kekurangan sesuatu". Konsep ini dituangkan kepada ilustrasi yang ada di dalam buku, seperti menggambarkan dunia autis dengan menggunakan bentuk siluet dan menggunakan satu warna saja.

Sedangkan konsep sport therapy mengadaptasikan proses kegiatan terapi ini yang lebih banyak dengan kegiatan outbound/hiking di alam dan menggambarkan sebuah perjalanan. Proses perjalanan juga dipakai untuk menggambarkan proses perubahan anak autis yang belum mandiri ke arah yang mandiri, dari dunia yang monoton (terpusat pada dirinya sendiri) ke dunia yang lebih nyata (masyarakat). Konsep ini tertuang pada layout halaman buku ini, di mana akan terlihat perubahan dari bab ke bab, dari yang menggunakan satu warna saja dalam ilustasinya ke halaman yang menggunakan banyak warna (lebih berwarna).

Ilustrasi yang dipakai pada buku ini merupakan ilustrasi dengan gaya gambar sederhana, ringan, dan tidak membingungkan. Ilustrasinya menggunakan teknik gambar dengan menggunakan drawing pen yang memiliki garis tipis untuk

outlinenya. Ilustrasi dengan gaya ini dipilih karena disesuaikan dengan target market buku ini yaitu orang tua/ orang dewasa. Biasanya orang dewasa lebih senang dengan gambar yang lebih sederhana.


(17)

Target market dari buku ini adalah orang tua yang memiliki anak dengan autisme dan memiliki sikap optimis dalam mencari dan mengobati anaknya. Selain itu target psikografisnya adalah orang tua yang memiliki anak autis yang gemar mencari informasi baik dari buku maupun dari internet.

5.2 Saran

Melihat kasus autis semakin banyak, dihimbau orang tua dapat mengenali gejala autisme pada anak sejak dini sehingga orang tua dapat langsung mengambil tindakan yang tepat untuk membantu anaknya menjadi lebih mandiri (memiliki hidup normal) dengan terapi-terapi yang ada.

Di harapkan dengan adanya buku Sport Therapy for Autism Kids ini orang tua dapat menangani dan menterapi anak autisnya kapan saja dan di mana saja.


(18)

DAFTAR PUSTAKA

Brian J. Sharkey, PhD. 2003. Kebugaran dan Kesehatan.Jakarta: Raja Grafindo Persada

Komala, Lukiati. 2009. Ilmu Komunikasi: Perspektif, Proses, dan Konteks. Bandung: Widya Padjadjaran

Majalah Kesehatan Keluarga. Dokter Kita. Edisi 4-April 2010

Muksin, S.Sos. 2009. Jogjakarta: Cosmic Book

Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Peeters, Theo. 2004. Panduan Autisme Terlengkap. Jakarta: Dian Rakyat

Priyatna, Andri. 2010. Amazing Autism!. Jakarta: Elex Media Komputindo

 

Roget's II. 1995. The New Thesaurus, Edisi Ketiga . Houghton Mifflin Harcourt Publishing Company.

Rohim, Syaiful. 2009. Teori Komunikasi: Perspektif, Ragam, & Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta

Taylor, Shelley E., ET AL. 2009. Psikologi Sosial, Edisi Kedua Belas. Jakarta: Kencana

Tschichold, Jan, The Form of the Book (1991), Hartley & Marks


(19)

Webster's Third New International Dictionary of the Bahasa Inggris, lengkap. The-Webster Editorial Staff Merriam. Springfield, MA USA: G & C Merriam Company. 1967.

West, Richard & Lynn H. Turner. 2007. Introducing Communication Theory. Third Edition. Singapore: The McGrow Hill companies.

http: www.itb.ac.id/directory/163


(1)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Fenomena autis bukanlah sesuatu yang asing saat ini. Fenomena ini terjadi hampir merata di seluruh penjuru dunia tanpa memandang ras, suku, bangsa, agama, dan latar belakang lainnya. Belum ada yang mengetahui penyebab pastinya serta tidak ada obat untuk menyembuhkan autis.

Anak yang terlahir dengan autis memiliki ciri-ciri utama seperti sulit berbicara, sulit bersosialisasi, lebih senang sendiri, kadang berbicara sendiri, dan tak jarang juga melakukan tindakan-tindakan yang aneh. Banyak opini mengatakan bahwa anak dengan autisme memiliki dan hidup di dunianya sendiri.

Di Indonesia, angka peningkatan jumlah anak autis kian meningkat. Hal ini membuat banyak orang tua khawatir dengan anak-anak mereka. Namun jika anak mereka ternyata salah satu dari autisme di dunia, hendaknya orang tua tidak kecewa dan patah semangat, melainkan mengambil tindakan yang tepat untuk menanganinya. Penanganan autis sejak dini melalui terapi-terapi dapat mengurangi gejala autismenya.

Banyak sekali jenis terapi yang ada yang dapat dijadikan sebuah cara untuk membantu anak autis menjadi lebih mandiri. Salah satunya sport therapy atau terapi olah raga.

Sport Therapy yang kegiatannya lebih banyak dilakukan di alam (outdoor) dapat berupa outbound dan berenang. Terapi ini tergolong jenis terapi yang masih baru dan belum dikenal masyarakat luas. Padahal dalam kegiatannya, banyak sekali jenis-jenis terapi yang terkandung di dalamnya. Dengan kata lain sport therapy merupakan sebuah terapi yang cukup lengkap.


(2)

Oleh karena itu penulis mengangkat kasus ini sebagai tugas akhir. Melihat informasi ini sangat berharga dan perlu di sampaikan ke masyarakat, penulis menggunakan media buku sebagai penyampaian informasi ini yang dilengkapi dengan ilustrasi sehingga buku ini lebih menarik.

Buku merupakan sebuah media yang sangat baik dalam penyampaian informasi tentang sport therapy kepada masyarakat. Karena buku tidak akan mudah tertelan waktu, sehingga informasinya pun akan dapat terus tersimpan dengan baik dan dapat diperbaharui dari waktu ke waktu. Selain itu buku adalah media yang digunakan sebagai media penyampaian informasi sejak dahulu kala. Buku juga dapat dinikmati oleh semua kalangan dan tidak terpengaruh dengan perkembangan teknologi.

Buku panduan tentang Sport Therapy for Autism Kids adalah sebuah inovasi penyampaian informasi tentang terapi olahraga untuk anak autis yang masih jarang dan belum banyak di kenal masyarakat. Buku panduan ini dapat menjadi sebuah ide yang baru bagi orang tua yang memiliki anak autis untuk melakukan terapi alternatif di lingkungan rumah dan keluarga.

Target market buku ini adalah orang tua yang memiliki anak autis. Orang tua yang memiliki anak autis biasanya akan mencari berbagai informasi untuk mendapatkan sebuah harapan untuk membuat anak autisnya menjadi lebih mandiri di masa depan. Oleh karena itu bukanlah omong kosong, kalau buku ini akan menjadi buku yang di cari oleh para orang tua yang menginginkan informasi tentang terapi alternatif ini.

Orang tua yang telaten akan mencari informasi dari mana saja, baik dari media cetak, internet, bahkan dari mulut ke mulut. Dan yang mereka butuhkan sesungguhnya adalah informasi ini. Jadi walau buku ini terbit dengan format buku biasa yang isinya hanya berupa tulisan saja, tentunya pasti akan tetap ada yang membeli tanpa ada keluhan sedikit pun.


(3)

orang senang dengan gambar dan ilustrasi, baik dari anak-anak sampai orang lanjut usia. Ilustrasi dapat memberikan sebuah gambaran yang memperkuat informasi yang mereka dapat dari tulisan-tulisan serta membuat membaca menjadi lebih menyenangkan. Selain itu buku ini dirancang khusus dengan menggunakan konsep-konsep yang sesuai dengan isi buku ini.

Adapun konsep yang digunakan dalam buku ini adalah konsep dunia autis dan sport therapy sendiri.

Konsep dunia autis mengadaptasikan beberapa fenomena yang umumnya terjadi pada anak autis seperti memiliki dunianya sendiri, tidak peduli dengan sekelilingnya dan hanya terpusat pada dirinya sendiri, monoton, dan ketidak normalan anak autis sering di katakan "kekurangan sesuatu". Konsep ini dituangkan kepada ilustrasi yang ada di dalam buku, seperti menggambarkan dunia autis dengan menggunakan bentuk siluet dan menggunakan satu warna saja.

Sedangkan konsep sport therapy mengadaptasikan proses kegiatan terapi ini yang lebih banyak dengan kegiatan outbound/hiking di alam dan menggambarkan sebuah perjalanan. Proses perjalanan juga dipakai untuk menggambarkan proses perubahan anak autis yang belum mandiri ke arah yang mandiri, dari dunia yang monoton (terpusat pada dirinya sendiri) ke dunia yang lebih nyata (masyarakat). Konsep ini tertuang pada layout halaman buku ini, di mana akan terlihat perubahan dari bab ke bab, dari yang menggunakan satu warna saja dalam ilustasinya ke halaman yang menggunakan banyak warna (lebih berwarna).

Ilustrasi yang dipakai pada buku ini merupakan ilustrasi dengan gaya gambar sederhana, ringan, dan tidak membingungkan. Ilustrasinya menggunakan teknik gambar dengan menggunakan drawing pen yang memiliki garis tipis untuk outlinenya. Ilustrasi dengan gaya ini dipilih karena disesuaikan dengan target market buku ini yaitu orang tua/ orang dewasa. Biasanya orang dewasa lebih senang dengan gambar yang lebih sederhana.


(4)

Target market dari buku ini adalah orang tua yang memiliki anak dengan autisme dan memiliki sikap optimis dalam mencari dan mengobati anaknya. Selain itu target psikografisnya adalah orang tua yang memiliki anak autis yang gemar mencari informasi baik dari buku maupun dari internet.

5.2 Saran

Melihat kasus autis semakin banyak, dihimbau orang tua dapat mengenali gejala autisme pada anak sejak dini sehingga orang tua dapat langsung mengambil tindakan yang tepat untuk membantu anaknya menjadi lebih mandiri (memiliki hidup normal) dengan terapi-terapi yang ada.

Di harapkan dengan adanya buku Sport Therapy for Autism Kids ini orang tua dapat menangani dan menterapi anak autisnya kapan saja dan di mana saja.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Brian J. Sharkey, PhD. 2003. Kebugaran dan Kesehatan.Jakarta: Raja Grafindo Persada

Komala, Lukiati. 2009. Ilmu Komunikasi: Perspektif, Proses, dan Konteks. Bandung: Widya Padjadjaran

Majalah Kesehatan Keluarga. Dokter Kita. Edisi 4-April 2010

Muksin, S.Sos. 2009. Jogjakarta: Cosmic Book

Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Peeters, Theo. 2004. Panduan Autisme Terlengkap. Jakarta: Dian Rakyat

Priyatna, Andri. 2010. Amazing Autism!. Jakarta: Elex Media Komputindo  

Roget's II. 1995. The New Thesaurus, Edisi Ketiga . Houghton Mifflin Harcourt Publishing Company.

Rohim, Syaiful. 2009. Teori Komunikasi: Perspektif, Ragam, & Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta

Taylor, Shelley E., ET AL. 2009. Psikologi Sosial, Edisi Kedua Belas. Jakarta: Kencana

Tschichold, Jan, The Form of the Book (1991), Hartley & Marks


(6)

Webster's Third New International Dictionary of the Bahasa Inggris, lengkap. The-Webster Editorial Staff Merriam. Springfield, MA USA: G & C Merriam Company. 1967.

West, Richard & Lynn H. Turner. 2007. Introducing Communication Theory. Third Edition. Singapore: The McGrow Hill companies.

http: www.itb.ac.id/directory/163