Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Bunga mekar - Kecamatan Nusa penida - Kabupaten Kunga mekar.

(1)

LAPORAN KK DAMPINGAN INDIVIDU

KKN PPM XIII 2016

KELUARGA IBU NI KETUT SURIANI

DESA BUNGA MEKAR KECAMATAN NUSA PENIDA

KABUPATEN KLUNGKUNG

Oleh :

Dina Ayu Fitriana 1321205017

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS UDAYANA 2016


(2)

2

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmatnya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan individu program KK Dampingan KKN PPM XIII 2016 desa bunga mekar kabupaten Klungkung ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga laporan ini dapat dipergunakan untuk memenuhi tugas akhir dalam kegiatan KKN tahun 2016 ini.

Harapan saya semoga laporan ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi laporan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Laporan ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini.

Denpasar, 30 Agustus 2016


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……….…………I

KATA PENGANTAR………..II

DAFTAR ISI………III

HALAMAN PENGESAHAN……….IV

BAB I Gambaran umum KK dampingan……….1

1.1Profil KK Dampingan………1

1.2Ekonomi KK Dampingan………..3

1.2.1 Pendapatan Keluarga………3

1.2.2 Pengeluaran keluarga………3

BAB II IDENTIVITASI DAN PRIORITAS MASALAH……….4

2.1 Permaslahan keluarga………4

2.2 Masalah Prioritas………5

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH……….6

3.1 Program………6

3.2 Jadwal Kegiatan………....…7

BAB IV PELAKSANAAN HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA………8

4.1 Pelaksanaan program 4.1.1 Permasalahan……….8

4.1.2 Solusi………..9

4.2 Hasil Prpgram………9

4.3 Kendala Program………..10

BAB V PENUTUP……….11

5.1 Kesimpulan………...11

5.2 Rekomendasi……….11


(4)

4

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya : Nama Mahasiswa : Dina Ayu Fitriana

NIM : 1321205017

Desa : Bunga Mekar

Kecamatan : Nusa Penida Kabupaten : Klungkung

Program Studi : Administrasi Negara Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan Program Pendampingan Keluarga selama di lokasi KKN PPM.


(5)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan salah satu kegiatan khusus dari Universitas Udayana. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pendewasaan dan pemandirian manusia secara sistematis, agar siap menjalani kehidupan bertanggung jawab. Selain tujuan tersebut, berlangsungnya KKN PPM ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat sasaran, dimana tujuan dari program ini secara khusus adalah untuk mensinergikan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimiliki oleh masyarakat. Salah satu kegiatan khusus dari KKN PPM adalah program Kunjungan Keluarga (KK) Dampingan.

Kegiatan KK Dampingan dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat di setiap dusun di Desa Bunga Mekar, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Desa Bunga Mekar terdiri dari 7 dusun dan pada kegiatan KK dampingan ini penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga di Dusun Pundukaha Kelod yaitu keuarga Ibu Suriani.

Keluarga ibu Ketut Suriani merupakan keluarga kecil yang terdiri dari 3 orang yaitu bu ketut Suriani dan 2 orang anaknya. Ibu Ke. tut Suriani bekerja sebagai seorang buruh serabutan. Beliau adalah orang tua tunggal dari 2 anak lelakinya. Saminya meninggal 3 Tahun lalu karena sakit dan suaminya memiliki riwayat penyakit tuli. Lahan yang ditempati oleh keluarga ibu Ketut Suriani adalah lahan warisan milik almarhum suaminya. Namun keluarga Ibu Ketut Suriani baru mendapat program bedah rumah beberapa bulan lalu. Keluarganya memiliki lahan ladang terbentang sekitar 10are peninggalan suaminya namun, ibu Ketut Suriani hanya memegang fotocopyan dari surat tanah yang ia miliki karena sertifikat asli masih ada di urus oleh warga lainya. Beberapa waktu lalu


(6)

2

saya mendapatkan informasi dari kepala desa bahwa alasan nya hanya memegang fotocopyy sertifikat tanah adalah akibat terjadi penyelewengan kepemilikan surat tanah oleh mantan kepala desa setempat.

Kedua anaknya masih sekolah yang pertama bernama I Ketut Agus putra masih duduk dikelas 2 SD no2 Sakti dan yang paling kecil bernama I wayan balik saputra yang masih TK. Dengn pakaian yang lusuh dan sobek kedua saudara ini sangat rajin membantu sang ibu mengangkut air untuk kebutuhan sehari hari dan membantu mengerjakan pekerjaan rumah. Sang kakak ternyata juga mendapatkan rangking dikelasnya.

Ni Ketut Suriani juga satu lahan tinggal dengan saudara ipar dari almarhum suaminya, namun hubungan mereka tidak akur sehingga NI Ketut Suriani yang berjuang sendiri untuk menafkahi kedua orang anaknya. Kegiatanya sehari hari adalah menunggu belas kasihan warga sekitar yang membutuhkan bantuan untuk pergi berladang maupun untuk membantu mencuci pakaian. Upah yang didapatkanya pun tidak seberapa, walaupun dia memiliki lahan sendiri namun hanya dibiarkan begitu saja tanpa ada pengolahan untuk tanaman tanaman.

Identitas keluarga

No. Nama Status Umur

(Th) Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1. I Ketut Suriani Kawin 36th Tamat SD Buruh

serabutan Kepala keluarga

2 I wayan Balik Saputra

Belum

kawin 4th

Masih

Pelajar pelajar

Anggota Keluarga (Anak)

3 I Ketut Agus Saputra

Belum

kawin 8 th Masih pelajar Pelajar

Anggota Keluarga (Anak)


(7)

1.2Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga

- Sumber Penghasilan

Sumber penghasilan dari keluarga I Ketut Suriani berasal dari kerja serabutan kebun dan mencuci pakaian sesuai dengan panggilan warga. Keluarga ini dapat dikatakan keluarga kurang mampu. Penghasilan yang didapat I Ketut Suriani sebagai buruh serabutan hanyalah Rp. 20.000,00 sampai Rp.30.000,00 per kali panggilan dan panggilan tersebut tidak datang setiap hari. Kebutuhan makan sehari hari iya dapat dari beras raskin dan singkong yang ia tanam sendiri. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan penting iya harus menunggu babi satu satunya yang dimiliki harus dijual seperti sebelumnya ketika membayar baju sekolah ia harus menjual babi terlebih dahulu. I Ketut Suriani memiliki kebun singkong namun, hasilnya hanya digunakan untuk makan sehari-hari bukan untuk dijual.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Keluarga I Ketut Suriani tergolong ke dalam keluarga kurang mampu karena beliau sendiri jarang berpenghasilan tetapi masih dapat memenuhi kebutuhan menutupi kebutuhannya sehari-hari secara paspasan, dimana tidak ada pengeluaran berbentuk SPP sekolah setiap bulannya (gratis).

a. Kebutuhan Sehari- hari

Untuk pemenuhan kebutuhan makan sehari-hari, biasanya keluarga ibu NI Ketut Suriani mengeluarkan uang rata-rata Rp.


(8)

4

10.000 saja. Untuk jajan dan bekal anak sekolah tidak ada sama sekali karena biaya untuk memenuhi kebutuhan hidup saja sudah susah dan hanya mengandalkan beras raskin dan hasil kebun yang dihasilkan sendiri. Untuk biaya listrik sementara ini keluarga ibu NI Ketut Suriani belum bisa mengisi listrik karena tidak ada biaya dan awalnya listrik itu terisi ketika keluarga ini mendapatkan bedah rumah setelah habis hingga sekarang masih belum bisa terisi kembali.

b.Kebutuhan Kesehatan

Untuk masalah kesehatan, keluarga NI Ketut Suriani belum memiliki jaminan kesehatan. Hal tersebut terbukti ketika sang suami (alm.) mengalami sakit dan tidak memiliki biaya dan jaminan kesehatan untuk mengobatinya. Kendala transportasi dan biaya yang di miliki membuatnya hanya bisa pasrah ketika sang suami sedang sakit. Apalagi satu satunya alternatif pelayanan kesehatan yang bisa diterima hanyalah puskesmas yang berada di batununggul yang membutuhkan transportasi untuk menuju ke batununggul, selain itu transportasi laut dari Nusa Penida ke Pulau Bali untuk berobat. Namun untuk saat ini, keluarga ibu NI Ketut Suriani dalam keadaan sehat dan tidak memerlukan perhatian khusus untuk berobat, hanya saja perlu lebih diperhatikan kesehatan keluarga ibu NI Ketut Suriani karena tidak memiliki tempat untuk sanitasi dan air untuk keperluan sehari-hari.

c. Kerohanian

Untuk masalah kerohanian terutama dalam pengeluarannya menghabiskan biaya kurang lebih sebesar Rp. 10.000 . biasanya hanya mengandalkan apa yang ada dikebun tanpa membeeli bunga ataupun canang yang sudah jadi.


(9)

d.Sosial

Dari segi sosial, pengeluaran keluarga Ni Ketut Suriani sebagiannya untuk acara di dusun penangkidan, seperti iuran upacara adat.


(10)

1

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Beberapa masalah yang dialami oleh keluarga I Ketut Suriani sesuai dengan hasil pengamatan penulis yaitu:

a. Masalah Ekonomi

Yang menjadi masalah ekonomi dalam keluarga I Ketut Suriani adalah keluarga ini hanya dapat mengandalkan penghasilan tetap dari I Ketut Suriani seorang untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari. Biasanya, I Ketut Suriani mendpat panggilan mencuci pakaian seminggu sekali dari tetangganya dan utamanya ia hanya mendapatkan penghasilan dengan kerja serabutan dikebun orang dengan penghasilan Rp.20.000,00 perhari. Penghasilan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk kebutuhan makan I Ketut Suriani masih mengandalkan beras raskin yang diberikan dan mendapatkan jaminan kesejahteraan Sosial yaitu sebesar Rp. 600.000,00 per3 bulan untuk membantu mencukupi kebutuhan hidupnya bersama kedua orang anaknya.

b. Masalah Kesehatan

Untuk masalah kesehatan sendiri sepertinya anak I Ketut Suriani mengalami masalah cacingan karena lingkungan yang kurang bersih.

c. Masalah Kebersihan Lingkungan Tempat Tinggal

Kebersihan lingkungan di tempat tinggal I Ketut Suriani sangat tidak sehat, karena keluarga ini tidak memiliki tempat pembuangan (kamar mandi) dan alas tidur menggunakan tikar dengan banyak debu karena lantai tidak ada masih menggunakan plaster.


(11)

2.2 Masalah Prioritas

Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai sebuah permasalahan utama yang dihadapi oleh keluarga I Ketut Suriani, yaitu masalah masalah ekonomi. Melihat kondisi yang sedemikian rupa, hal ini sangatlah memprihatinkan karena penghasilannya sangat pas-pasan menutupi pengeluarannya. Hal ini juga akan menimbulkan masalah kedepannya seperti tidak adanya tabungan keluarga akibat dari penghasilan yang pas-pasan.


(12)

1

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Berdasarkan masalah yang diprioritaskan untuk diselesaikan dalam pendampingan keluarga prasejahtera ini, adapun realisasi kegiatan pemecahan masalah yang dilaksanakan selama satu bulan antara lain:

1) Realisasi Masalah Ekonomi

Hasil dari pekerjaan Ni Ketut Suriani dapat dikatakan kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Untuk itu, penulis memberikan saran untuk lebih meningkatkan penghasilan dan pola hidup keluarga Ni Ketut Suriani dengan cara mencari tambahan pekerjaan seperti membuat tape dan kripik singkonyang dari hasil lahan sendiri untuk dijual ke warung-warung yang ada disekitar tempat tinggalnya. Karena sebelumnya hasil singkong yang ia hasilkan hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk makan saja. padahal kalau bisa dimanfaatkan, hasilnya bisa digunakan sebagai penghasilan tambahan untuk dijual yang nantinya bisa dijadikan tambahan pemasukan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.

2) Realisasi Masalah Kesehatan

Untuk masalah kesehatan, penulis memberikan solusi dimana keluarga Ni Ketut Suriani mengalami masalah kesehatan seperti kulit dan cacingan karena faktor kebersihan, maka bisa di ajak untuk mulai memilah air bersih dalam penggunaan cuci dan bersih-bersih mandi. Karena air yang digunakan untuk mencuci piring sangat kotor dikarenakan untuk mendapatkan air Ni Ketut Suriani harus mengambilnya dari pipa air yang ada ditetangganya dengan mengangkat air ke atas kepalanya dan berjalan kaki sejauh 50 meter.


(13)

3.2 Jadwal kegiatan

no tanggal kegiatan lokasi

1 27/07/2016 survey kk dampingan bersama kadus rumah kk

dampingan 2 28/7/2016 mengunjungi kk dampingan dan mengurus

kandang

rumah kk dampingan

3 29/07/2016 memberikan makan ternak kandang babi

4 31/07/2016 berkunjung dan bersih rumah rumah kk

dampingan

5 1/8/2016 berkunjung dan mengajar membaca rumah kk

dampingan

6 2/8/2016 menyuntik babi kk dampingan kandang babi

7 4/8/2016 memberikan pelayanan kesehatan tes gula darah

rumah kk dampingan

8 7/8/2016 mengurus ternak dan ke ladang kandang babi

9 8/8/2016 bersih bersih rumah dan mengajar wayan rumah kk dampingan

10 12/8/2016 membuat ubi menjadi tape rumah kk

dampingan

11 17/08/2016 membantu ke ladang singkong ladang warga

12 18/08/2016 survey advokasi akta tanah, pernikahan dan akta lahir

rumah kk dampingan

13 19/08/2016 berkunjung membantu bantu dirumah rumah kk

dampingan

14 20/08/2016 pergi ke ladang membantu ladang warga

15 21/08/2016 mengajar wayan dan agus serta bermain rumah kk dampingan

16 22/08/2016 mengolah singkong menjadi keripik rumah kk

dampingan

17 23/08/2016 bersih rumah dan mengajar rumah kk

dampingan

18 24/08/2016 memberi makan ternak kandang babi

19 25/08/2016 membantu bekerja ke ladang ladang warga

20 26/08/2016 perpisahan dan memberi kenang kenangan rumah kk dampingan


(14)

1

BAB IV

PELAKSANAAN HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

Adapun rincian pelaksanaan kegiatan KK dampingan yang saya lakukan adalah sebagai berikut:

1. Waktu

Kegiatan KK dampingan ini dilakukan selama 20 kali kunjungan yang dimulai dari tanggal 30 Juli 2016 sampai dengan 25 Agustus 2016.

2. Lokasi

Lokasi pelaksanaan kegiatan KK dampingan ini adalah di tempat tinggal Ni Ketut Suriani di Dusun Pundukaha Kelod, Desa Bung Mekar Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung.

4.1 Pelaksanaan Program

Pelaksanaan dari kegiatan KK dampingan ini dilakukan selama 19 kali kunjungan dengan rincian pelaksanaan kegiatan terlampir. Pelaksanaan kegiatan KK diawali dengan survey dan pengenalan dengan KK dampingan. Selama pendampingan, mahasiswa melakukan pendekatan dengan berbincang-bincang dengan keluarga dampingan untuk mengetahui permasalahan yang mereka hadapi dan memberikan usulan pemecahan permasalahan dengan menyertai informasi-informasi yang berkaitan dengan permasalah tersebut. Dalam rangkaian kegiatan di KK dampingan, anggota keluarga sangat terbuka dan ramah serta antusias menerima kehadiran mahasiswa KKN dan aktif mengikuti kegiatan yang direncanakan oleh mahasiswa walaupun Ni Ketut Suriani terkadang agak sulit untuk diajak berkomunikasi karena kurang dalam berfikir namun Ni Ketut Suriani selalu ramah dan mau diajak bekerjasama dalam kegiatan KK dampingan.


(15)

4.1.1 Permasalahan

Beberapa masalah yang dialami oleh keluarga ibu Ni Ketut Suriani sesuai dengan hasil pengamatan penulis yaitu :

a. Hasil dari pekerjaan yang ditekuni ibu Ni Ketut Suriani tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarga karena ibu Ni Ketut Suriani hanya bekerja sebagai buruh tani dan pekerja serabutan. Maka dari itu ibu Ni Ketut Suriani hanya bergantung pada bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya.

b. Masalah kesehatan yang dialami ibu Ni Ketut Suriani adalah sering pusing dan tekanan darah rendah karena gula darah rendah dan asupan makanan yang kurang.

4.1.2 Solusi

Adapun solusi yang dapat ditawarkan untuk keluarga dampingan adalah:

a) Untuk masalah ekonomi, keluarga disarankan untuk mencari pekerjaan tambahan dan menyisihkan 10% dari hasil pendapatan yang diterima keluarga. Dan mencari pekerjaan tambahan seperti mengolah hasil kebun yaitu singkong dan daun singkong untuk dijual. Terutama singkong di olah menjadi tape dan keripik kemudian dijual di warung warung terdekat.

b) Untuk masalah kesehatan, keluarga disarankan untuk mencari dan bantuan dari pegawai puskesmas setempat mengenai kendala obat darah rendah dan pusing untuk ibu Ni Ketut Suriani dan mengupayakan agar ibu Ni Ketut Suriani makan tepat waktu.

4.2 Hasil Program

Berdasarkan program-program yang dilaksanakan, adapun pengaruh-pengaruh terhadap KK Dampingan berupa:

 ibu Ni Ketut Suriani sudah mengerti pentingnya menyisihkan penghasilan nya untuk tabungan masa depan, serta pentingnya mencari


(16)

3

pekerjaan tambahan baik pekerjaan penuh maupun pekerjaan paruh waktu.

 ibu Ni Ketut Suriani dapat mengurus dan memanfaatkan jaminan kesehatan seperti BPJS untuk masalah-masalah kesehatan dan berobat gratis di puskesmas desa setempat. Selain itu KK dampingan sekarang lebih sering terlihat dirumah untuk beristirahat, dan kesehatannya sedikit membaik

4.3 Kendala Program

Selama kegiatan pendampingan berlangsung, tidak ada masalah khusus dan berat yang menghalangi terlaksananya kegiatan. Masalah yang mahasiswa alami umumnya kesulitan dalam mencari waktu untuk datang berkunjung ke rumah KK dampingan sebab harus menyesuaikan dengan jalannya program lain dan kesibukan dari KK dampingan.


(17)

BAB V PENUTUP

5.1Simpulan

Dari kunjungan yang telah dilakukan selama 19 kali kunjungan ke keluarga dampingan ibu Ni Ketut Suriani, pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

 Pendapatan kepala keluarga terkadang tidak sebanding dengan pengeluaran untuk kehidupan sehari-hari membuat keluarga ini terbebani.

 Kepala keluarga dan anggota keluarganya harus memiliki pekerjaan tambahan untuk menutupi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan yang tidak terduga seperti pada saat memenuhi kebutuhan sekolah seperti membeli seragam dan alat tulis.

 Anggota keluarga mulai mengurangi konsumsi kacang-kacangan dan makanan lain yang dapat memperparah keadaan dari beliau.

5.2Rekomendasi

Adapun saran yang dapat diberikan oleh pendamping untuk keluarga dampingan ibu Ni Ketut Suriani adalah:

 Keluarga dampingan, disarankan untuk mencari bantuan pegawai puskesmas mengenai kendala gula darah dan darah rendah yang dimiliki serta mengurus surat jaminan kesehatan

 Keluarga dampingan disarankan untuk menyisihkan sebagian penghasilan untuk digunakan sebagai tabungan.

 Keluarga dampingan di harapkan untuk lebih sabar dan selalu berpikir positif dalam menghadapi masalah di keluarganya.

 Keluarga dampingan diharapkan dapat mengurus seluruh keperluan administrasi surat surat penting seperti akta tanag, akta kelahiran dll.


(18)

2

LAMPIRAN

GAMBAR 1 Advokasi hokum (akta tanah dan akta kelahiran )


(19)

GAMBAR 3 mengajak wayan dan agus belajar


(1)

BAB IV

PELAKSANAAN HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

Adapun rincian pelaksanaan kegiatan KK dampingan yang saya lakukan adalah sebagai berikut:

1. Waktu

Kegiatan KK dampingan ini dilakukan selama 20 kali kunjungan yang dimulai dari tanggal 30 Juli 2016 sampai dengan 25 Agustus 2016.

2. Lokasi

Lokasi pelaksanaan kegiatan KK dampingan ini adalah di tempat tinggal Ni Ketut Suriani di Dusun Pundukaha Kelod, Desa Bung Mekar Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung.

4.1 Pelaksanaan Program

Pelaksanaan dari kegiatan KK dampingan ini dilakukan selama 19 kali kunjungan dengan rincian pelaksanaan kegiatan terlampir. Pelaksanaan kegiatan KK diawali dengan survey dan pengenalan dengan KK dampingan. Selama pendampingan, mahasiswa melakukan pendekatan dengan berbincang-bincang dengan keluarga dampingan untuk mengetahui permasalahan yang mereka hadapi dan memberikan usulan pemecahan permasalahan dengan menyertai informasi-informasi yang berkaitan dengan permasalah tersebut. Dalam rangkaian kegiatan di KK dampingan, anggota keluarga sangat terbuka dan ramah serta antusias menerima kehadiran mahasiswa KKN dan aktif mengikuti kegiatan yang direncanakan oleh mahasiswa walaupun Ni Ketut Suriani terkadang agak sulit untuk diajak berkomunikasi karena kurang dalam berfikir namun Ni Ketut Suriani selalu ramah dan mau diajak bekerjasama dalam kegiatan KK dampingan.


(2)

2 4.1.1 Permasalahan

Beberapa masalah yang dialami oleh keluarga ibu Ni Ketut Suriani sesuai dengan hasil pengamatan penulis yaitu :

a. Hasil dari pekerjaan yang ditekuni ibu Ni Ketut Suriani tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarga karena ibu Ni Ketut Suriani hanya bekerja sebagai buruh tani dan pekerja serabutan. Maka dari itu ibu Ni Ketut Suriani hanya bergantung pada bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya.

b. Masalah kesehatan yang dialami ibu Ni Ketut Suriani adalah sering pusing dan tekanan darah rendah karena gula darah rendah dan asupan makanan yang kurang.

4.1.2 Solusi

Adapun solusi yang dapat ditawarkan untuk keluarga dampingan adalah:

a) Untuk masalah ekonomi, keluarga disarankan untuk mencari pekerjaan tambahan dan menyisihkan 10% dari hasil pendapatan yang diterima keluarga. Dan mencari pekerjaan tambahan seperti mengolah hasil kebun yaitu singkong dan daun singkong untuk dijual. Terutama singkong di olah menjadi tape dan keripik kemudian dijual di warung warung terdekat.

b) Untuk masalah kesehatan, keluarga disarankan untuk mencari dan bantuan dari pegawai puskesmas setempat mengenai kendala obat darah rendah dan pusing untuk ibu Ni Ketut Suriani dan mengupayakan agar ibu Ni Ketut Suriani makan tepat waktu.

4.2 Hasil Program

Berdasarkan program-program yang dilaksanakan, adapun pengaruh-pengaruh terhadap KK Dampingan berupa:

 ibu Ni Ketut Suriani sudah mengerti pentingnya menyisihkan penghasilan nya untuk tabungan masa depan, serta pentingnya mencari


(3)

pekerjaan tambahan baik pekerjaan penuh maupun pekerjaan paruh waktu.

 ibu Ni Ketut Suriani dapat mengurus dan memanfaatkan jaminan kesehatan seperti BPJS untuk masalah-masalah kesehatan dan berobat gratis di puskesmas desa setempat. Selain itu KK dampingan sekarang lebih sering terlihat dirumah untuk beristirahat, dan kesehatannya sedikit membaik

4.3 Kendala Program

Selama kegiatan pendampingan berlangsung, tidak ada masalah khusus dan berat yang menghalangi terlaksananya kegiatan. Masalah yang mahasiswa alami umumnya kesulitan dalam mencari waktu untuk datang berkunjung ke rumah KK dampingan sebab harus menyesuaikan dengan jalannya program lain dan kesibukan dari KK dampingan.


(4)

1 BAB V PENUTUP

5.1Simpulan

Dari kunjungan yang telah dilakukan selama 19 kali kunjungan ke keluarga dampingan ibu Ni Ketut Suriani, pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

 Pendapatan kepala keluarga terkadang tidak sebanding dengan pengeluaran untuk kehidupan sehari-hari membuat keluarga ini terbebani.

 Kepala keluarga dan anggota keluarganya harus memiliki pekerjaan tambahan untuk menutupi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan yang tidak terduga seperti pada saat memenuhi kebutuhan sekolah seperti membeli seragam dan alat tulis.

 Anggota keluarga mulai mengurangi konsumsi kacang-kacangan dan makanan lain yang dapat memperparah keadaan dari beliau.

5.2Rekomendasi

Adapun saran yang dapat diberikan oleh pendamping untuk keluarga dampingan ibu Ni Ketut Suriani adalah:

 Keluarga dampingan, disarankan untuk mencari bantuan pegawai puskesmas mengenai kendala gula darah dan darah rendah yang dimiliki serta mengurus surat jaminan kesehatan

 Keluarga dampingan disarankan untuk menyisihkan sebagian penghasilan untuk digunakan sebagai tabungan.

 Keluarga dampingan di harapkan untuk lebih sabar dan selalu berpikir positif dalam menghadapi masalah di keluarganya.

 Keluarga dampingan diharapkan dapat mengurus seluruh keperluan administrasi surat surat penting seperti akta tanag, akta kelahiran dll.


(5)

LAMPIRAN

GAMBAR 1 Advokasi hokum (akta tanah dan akta kelahiran )


(6)

3

GAMBAR 3 mengajak wayan dan agus belajar