Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Bunga mekar - Kecamatan Nusa penida - Kabupaten Kunga mekar.
i
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM PENDAMPINGAN KELUARGA
PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA : BUNGA MEKAR
KECAMATAN : NUSA PENIDA
KABUPATEN : KLUNGKUNG
PROVINSI : BALI
NAMA MAHASISWA : LUH PUTU MIA MELIANI MANIK
FAKULTAS/PS : MIPA/FARMASI
NIM : 1308505062
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR
(2)
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya :
Nama Mahasiswa : Luh Putu Mia Meliani Manik
NIM : 1308505062
Desa : Bunga Mekar
Kecamatan : Nusa Penida
Kabupaten : Klungkung
Fakultas/PS : FMIPA/Farmasi
Telah menyelesaikan laporan kegiatan Program Pendampingan Keluarga selama di lokasi KKN PPM.
(3)
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nyalah LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM (KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT) PERIODE XIII UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016 ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Atas terselesaikannya laporan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, diantaranya:
1. Pihak Rektorat Universitas Udayana atas bantuan dan fasilitas yang telah diberikan
baik secara moral maupun spiritual.
2. Dosen Pendamping Lapangan, Ni Luh Gde Sumardani, S.Pt., M.Si yang telah
membimbing dan banyak memberikan saran.
3. Kepala Desa Bunga Mekar beserta aparatur desa lainnya atas bantuan berupa
informasi dan fasilitas yang telah diberikan.
4. Seluruh masyarakat di Desa Bunga Mekar atas diterimanya penulis untuk
melaksanakan program di Desa Bunga Mekar
5. KK Dampingan yang telah menerima penulis dan memberikan kesempatan untuk
dapat belajar dan mengikuti aktivitas keseharian keluarga
6. Orang tua, rekan-rekan seperjuangan di Universitas Udayana, serta berbagai pihak
yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan penyelenggaraan kegiatan. Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan gambaran mengenai program kerja yang akan dilaksanakan selama satu periode KKN PPM di Desa Bunga Mekar.
Denpasar, 26 Agustus 2016
(4)
iv
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ... i
Halaman Pengesahan ... ii
Kata Pengantar ... iii
Daftar Isi ... iv
BAB I Gambaran Umum Keluarga Dampingan 1.1. Profil Keluarga Dampingan ... 1
1.2. Ekonomi Keluarga Dampingan ... 3
1.1.1 Pendapatan Keluarga ... 3
- Sumber Penghasilan ... 3
1.1.2 Pengeluaran Keluarga ... 3
- Kebutuhan Sehari-hari ... 3
- Pengeluaran Bulanan ... 3
- Pengeluaran Tahunan ... 4
- Pendidikan ... 4
- Kesehatan ... 4
- Sosial ... 5
- Kerohanian ... 5
BAB II Identifikasi dan Prioritas Masalah 2.1. Permasalahan Keluarga ... 6
2.2. Masalah Prioritas ... 6
BAB III Usulan Pensolusian Masalah 3.1.Program ... 7
3.2.Jadwal Kegiatan ... 9
BAB IV Pelaksanaan, Hasil dan Kendala Pendampingan Keluarga ... 12
BAB V Penutup 5.1 Simpulan ... 13
5.2 Rekomendasi ... 13 LAMPIRAN
(5)
1 BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Program pendampingan keluarga (PPM) adalah salah satu program unggulan yang dilaksanakan dalam Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Udayana (KKN PPM UNUD) XIII tahun 2016. Program Pendampingan Keluarga atau KK Dampingan merupakan program yang bermaksud untuk memberdayakan keluarga dengan menerapkan fungsi-fungsi keluarga sehingga dapat menciptakan keluarga bahagia dan sejahtera. Fungsi-fungsi keluarga, diantaranya fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih dan sayang, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, dan lingkungan. Peran mahasiswa dalam program ini adalah membantu dalam mengidentifikasi dan membantu untuk mendorong pengatasan permasalahan yang dialami
keluarga (problem solver) sehingga mampu meningkatkan rasa kepedulian mahasiswa
terhadap kehidupan di sekelilingnya. Program Pendampingan Keluarga ini juga merupakan kesempatan yang berharga bagi mahasiswa untuk menerapkan keilmuan dan pola pikir yang telah dibangun selama menempuh pendidikan.
Program KK Dampingan di Desa Bunga Mekar meliputi di tujuh dusun, diantaranya Dusun Pundukaha Kaja, Dusun Pundukaha Kelod, Dusun Sompang, Dusun Sebuluh Kaja, Dusun Batu Gaing, Dusun Penangkidan dan Dusun Karang Dawa. Mahasiswa peserta KKN di Desa Bunga Mekar yang berjumlah 17 orang disebar di ketujuh dusun tersebut untuk mendampingi KK yang telah ditunjuk oleh Kepala Dusun di Lingkungan Desa Bunga Mekar sehingga terdapat 3 orang atau 2 orang yang bertugas di setiap dusun. Penulis memperoleh KK Dampingan yang terdapat di Dusun Sompang. Profil dari Keluarga Dampingan adalah sebagai berikut.
(6)
2 1.1 Profil Keluarga Dampingan
Identitas Keluarga Dampingan
No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket
1. I Ketut Suwitra Kawin 38 tahun SMP Buruh/Petani Suami
2. Ni Kadek Ayuni Kawin 35 tahun SD Petani/Pekebun Istri
3. Ni Wayan Luh
Budi Lestari
Belum
Kawin 15 tahun SMP Pelajar
Anak
4. Ni Kadek Ariani Belum
Kawin 11 tahun SMP Pelajar
Anak
5. I Komang Budiana Belum
Kawin 6 tahun SD Pelajar
Anak
Keluarga Bapak Ketut Suwitra bertempat tinggal di Dusun Sompang, Desa Bunga Mekar. Keluarga Bapak Ketut Suwitra terdiri dari 5 orang anggota, yaitu Bapak Ketut Suwitra atau yang akrab disapa Pak Las sebagai suami sekaligus kepala keluarga, dan Ibu Ni Kadek Ayuni yang akrab disapa Mek Las sebagai Ibu Rumah Tangga, dan 3 orang anak, yaitu Ni Wayan Luh Budi Lestari, Ni Kadek Ariani dan I Komang Budiana.
Perekonomian Keluarga Bapak Ketut Suwitra sehari-hari ditanggung oleh Bapak Ketut Suwitra dan dibantu oleh Ibu Kadek Ayuni. Bapak Ketut Suwitra bekerja di Bali sebagai buruh bangunan beberapa waktu lalu, namun saat ini Bapak Ketut Suwitra bekerja sebagai pegawai Pom Bensin di daerah Sukawati, Gianyar. Kondisi perekonomian Keluarga Bapak Ketut Suwitra menyebabkan Bapak Ketut Suwitra meninggalkan istri dan anak-anaknya untuk bekerja di Bali. Bapak Ketut Suwitra kembali pulang ke rumahnya kira-kira setiap 2 minggu sekali atau ketika terdapat hari-hari suci keagamaan. Ibu Kadek Ayuni dalam kesehariannya berperan sebagai Ibu Rumah Tangga yang menjaga dan merawat anak-anaknya serta pergi ke ladang untuk memberi makan sapi milik saudaranya (nandu). Ibu Kadek Ayuni juga melakukan aktivitas lainnya yang dilakukan di ladang, seperti bercocok tanam. Adapun beberapa hasil ladang Ibu Kadek Ayuni, yaitu jambu mente, mangga, jeruk, singkong, kelapa dan jagung. Namun, kondisi tanah yang berkapur menyebabkan hasil
(7)
3
ladang Ibu Kadek Ayuni tidak menentu. Jarak ladang Ibu Kadek Ayuni cukup jauh, sehingga Ibu Kadek Ayuni harus berjalan ke ladang dengan jarak cukup jauh pada pagi dan sore hari. Keluarga Bapak Ketut Suwitra memiliki tiga orang anak, yaitu Ni Wayan Luh Budi Lestari, Ni Kadek Ariani, dan I Komang Budiana. Ketiga anak tersebut masih menempuh pendidikan. Ni Wayan Luh Budi Lestari dan Ni Kadek Ariani menempuh pendidikan SMP, dimana Lestari duduk di kelas 3 SMP dan Ariani duduk di kelas 1 SMP. I Komang Budiana duduk di kelas 1 SD.
Kondisi rumah Bapak Ketut Suwitra tergolong sederhana. Beberapa waktu terakhir, Bapak Ketut Suwitra memperoleh bantuan bedah rumah sehingga kondisi rumah beliau lebih baik. Namun, kondisi bangunan dapur Bapak Ketut Suwitra masih sangat sederhana dan bahan bakar untuk memasak masih memanfaatkan kayu bakar.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga
Keluarga I Ketut Suwitra dan Ni Kadek Ayuni memenuhi kebutuhan sehari-hari dari penghasilan I Ketut Suwitra. I Ketut Suwitra bekerja sebagai petugas pom bensin di Gianyar, Bali. Namun, berdasarkan keterangan dari Ibu Kadek Ayuni, penghasilan Bapak tidak menentu. Di sisi lain, Ibu Kadek Ayuni juga bekerja ke Ladang setiap harinya untuk memberi makan sapi dan bercocok tanam, seperti menanam kacang hijau, singkong, kelapa, dsb. Hasil ladang dari Ibu Kadek Ayuni tidak menjadi sumber penghasilan utama keluarga. Selama ini, hasil ladang hanya digunakan sendiri sehingga belum mendukung perekonomian keluarga. Namun, apabila dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, hasil ladang dari Ibu Kadek Ayuni dapat meningkatkan perekonomian keluarga.
- Sumber Penghasilan
Sumber penghasilan dari Keluarga Bapak I Ketut Suwitra dari pekerjaan Bapak I
Ketut Suwitra dan Ibu Kadek Ayuni. Bapak I Ketut Suwitra dan adalah sebagai petugas pom bensin di daerah Gianyar, Bali. Sumber penghasilan keluarga dari Ibu Kadek Ayuni adalah sebagai petani di ladang.
(8)
4 1.2.2 Pengeluaran keluarga
- Kebutuhan sehari-hari
Pengeluaran sehari-hari yang dikeluarkan oleh keluarga Bapak I Ketut Suwitra, seperti untuk membeli bahan makanan, uang bekal 3 orang anak yang masih sekolah, biaya bensin dan biaya tak terduga. Biaya bekal anak-anak Bapak I Ketut Suwitra, antara lain, Lestari Rp 3.000/ hari, Ariani Rp 3.000/hari dan Komang Rp 2.000/hari. Biaya tak terduga yang mungkin dikeluarkan oleh Bapak I Ketut Suwitra, seperti biaya untuk mengikuti sabung ayam (tajen), dimana Bapak Ketut Suwitra gemar sabung ayam, sehingga tidak dapat dipungkiri biaya tak terduga selalu dikeluarkan, khususnya untuk mengikuti sabung ayam.
- Pengeluaran Bulanan
Pengeluaran Bulanan keluarga Bapak I Ketut Suwitra adalah sebagai berikut. Biaya listrik setiap bulan, yaitu sebesar Rp 25.000.
-Pengeluaran Tahunan
Pengeluaran Tahunan keluarga Bapak I Ketut Suwitra adalah sebagai berikut. Biaya kegiatan sosial di masyarakat setiap tahunnya adalah Rp 700.000. Biaya ini menjadi pengeluaran keluarga Bapak I Ketut Suwitra sebab Bapak I Ketut Suwitra bekerja di Bali, sehingga tanggung jawab sosial ditebus dengan pembayaran iuran tersebut. Biaya tahunan yang dikeluarkan oleh keluarga Bapak I Ketut Suwitra, seperti biaya sekolah anak, seperti untuk membeli baju seragam, membeli alat tulis, dan buku-buku LKS.
- Pendidikan
Bapak Ketut Suwitra saat ini masih menanggung biaya pendidikan untuk tiga orang anaknya. Berdasarkan hasil diskusi dengan anak-anak Bapak I Ketut Suwitra, pengeluaran untuk biaya sekolah anak-anak, meliputi pembayaran baju dan buku LKS. Selain itu, Bapak Ketut Suwitra juga perlu menyediakan uang bekal atau uang saku bagi anak-anaknya. Uang bekal yang diberikan setiap hari adalah Rp 5.000 untuk Lestari dan Ariani. Lestari memperoleh beasiswa miskin sehingga keluarga ini sedikit terbantu dalam hal pendidikan.
(9)
5
Jumlah beasiswa yang diperoleh adalah sebesar Rp 750.000 per tahun. Namun, kendala dalam hal pendidikan dialami oleh anak ketiga dari Bapak Ketut Suwitra dimana anak yang akrab disapa Komang Markus ini seringkali malas belajar dan enggan untuk pergi ke sekolah sehingga Ibu Kadek Ayuni perlu memberikan perhatian lebih untuk mendidik Komang.
- Kesehatan
Keluarga Bapak I Ketut Suwitra saat ini belum memiliki jaminan kesehatan. Pengobatan awal jika terdapat keluarga yang sakit adalah menggunakan obat-obatan tradisional. Hal ini juga disebabkan karena jarak yang cukup jauh dengan puskesmas dan belum dimilikinya jaminan kesehatan. Permasalahan kesehatan yang dialami keluarga Bapak Ketut Suwitra adalah anaknya, komang memiliki banyak luka pada kakinya sehingga memerlukan penanganan lebih lanjut. Selain itu, pekerjaan Ibu Kadek Ayuni yang mengharuskan Ibu Kadek Ayuni pergi ladang yang cukup jauh rentan mengalami pegal-pegal pada kaki dan badannya, demikian pula dengan Bapak Ketut Suwitra. Permasalahan lain seputar kesehatan adalah program keluarga berencana (KB), dimana Bapak Ketut Suwitra dan Ibu Kadek Ayuni telah memiliki 3 orang anak namun saat ini tidak menggunakan KB
- Sosial
Keluarga Bapak I Ketut Suwitra dalam kehidupa social sebagai masyarakat Dusun Sompang memiliki kewajiban untuk mengikuti aktivitas social yang dilaksanakan di Dusun Sompang. Namun hal yang menjadi kendala adalah Bapak I Ketut Suwitra harus bekerja ke Bali sehingga tidak dapat secara rutin mengikuti kegiatan social di Dusun Sompang. Untuk menebus hal tersebut, biasanya Bapak I Ketut Suwitra membayar iuran yang bersifat tahunan, yaitu sebesar 700 rb/tahun.
(10)
6 - Kerohanian
Keluarga Bapak I Ketut Suwitra beragama Hindu sehingga tidak terlepas dari kegiatan-kegiatan keagamaan. Kegiatan keagamaan yang dilaksanakan pada rentang waktu pelaksanaan KK Dampingan adalah kegiatan melaspas bangunan rumah yang diperoleh dari program bedah rumah, piodalan di Pura, Tumpek Wariga, Purnama dan Tilem.
(11)
7 BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga
Bapak I Ketut Suwitra merupakan salah satu keluarga yang kurang mampu di Dusun Sompang, Desa Bunga Mekar. Setelah memperoleh bantuan bedah rumah oleh pemerintah, kehidupan keluarga Bapak I Ketut Suwitra menjadi lebih baik. Namun bukan berarti permasalah keluarga seketika berakhir. Selama menjalani kegiatan KK Dampingan terhadap keluarga Bapak I Ketut Suwitra, penulis sebagai peserta KKN PPM Universitas Udayana periode XIII mencoba mengidentifikasi permasalahan dan menentukan prioritas permasalahan serta selanjutnya membantu untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut sehingga kehidupan keluarga Bapak I Ketut Suwitra diharapkan menjadi lebih baik.
2.2 Masalah Prioritas
Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan keluarga Bapak I Ketut Suwitra, penulis mengidentifikasi beberapa permasalahan yang dialami keluarga Bapak I Ketut Suwitra, antara lain sebagai berikut.
Bidang kehidupan yang akan diprioritaskan adalah dari segi ekonomi, pendidikan, kesehatan dan membantu aktivitas kerohanian. Permasalahan ekonomi adalah kesulitan yang dialami Bapak I Ketut Suwitra untuk membiayai anggota keluarganya yang sumber penghasilan utama sebagian besar ditanggung oleh Bapak I Ketut Suwitra, namun penghasilan Bapak I Ketut Suwitra juga tidak menentu. Prioritas permasalahan kedua adalah pendidikan sebab anak-anak Bapak I Ketut Suwitra masih menempuh pendidikan dasar dan seringkali mengalami permasalahan, salah satunya anak ketiga, yaitu komang sering tidak mau sekolah. Prioritas permasalahan ketiga adalah kesehatan, dimana Ibu Kadek Ayuni yang biasa pergi ke ladang dan cenderung sering kelelahan dan pegal-pegal. Selain itu anak ketiga, yaitu komang banyak memiliki luka pada kakinya, dan sempat jatuh dan tangannya bengkak dan keseleo. Bidang kehidupan yang juga menjadi perhatian dari penulis, yaitu bidang keroharanian, dimana penulis mencoba membantu kelancaran kegiatan kerohanian sehari-hari.
(12)
8 BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Progam
Kegiatan yang telah dilakukan pertama kali adalah survei rumah keluarga dampingan. Pada saat survei, mahasiswa peserta KKN PMM Unud memperkenalkan diri serta maksud dan tujuan dari pelaksanaan KK Dampingan, yaitu melihat kondisi masyarakat terkecil, yaitu keluarga dari berbagai sudut pandang dan mengidentifikasi permasalahan dalam keluarga tersebut sehingga diharapkan mahasiswa mampu belajar dan membantu memberikan solusi sehingga tercipta keluarga bahagia dan sejahtera.
Ramah-tamah atau pendekatan diperlukan untuk lebih mengakrabkan mahasiswa dengan keluarga dampingan. Pada hari berikutnya, mahasiswa mencari data-data keluarga dampingan, seperti kartu keluarga dan mengidentifikasi permasalahan yang dialami keluarga Bapak I Ketut Suwitra. Dalam mengidentifikasi permasalahan tidak dapat berlangsung dengan mudah, namun dilaksanakan secara bertahap dengan mengikuti aktivitas keluarga dampingan. Kemudian dalam beberapa kunjungan selanjutnya, penulis mencoba mendalami kembali permasalahan keluarga dampingan dengan mendiskusikan beberapa bidang yang diprioritaskan. Pada pertemuan selanjutnya, penulis mencoba memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapi dengan mengikuti aktivitas keluarga dampingan, termasuk membantu dalam kelancaran kegiatan kerohanian. Penyelesaian permasalahan yang telah diidentifikasi adalah sebagai berikut.
Penyelesaian Masalah Ekonomi
Kendala dari segi ekonomi adalah penghasilan Bapak Ketut Suwitra sebagai pencari nafkah utama memerlukan suatu memotivasi untuk meningkatkan penghasilan keluarga dengan melibatkan peran Ibu Kadek Ayuni. Ibu Kadek Ayuni sehari-hari pergi ke Ladang untuk memberi makan sapi dan bercocok tanam, namun penghasilan tidak dapat dipastikan. Solusi dari permasalahan ini adalah dengan memotivasi keluarga Bapak I Ketut Suwitra, khususnya Ibu Kadek Ayuni untuk memanfaatkan hasil ladang dan mengolah hasil lading tersebut untuk dijual. Hasil ladang Ibu Kadek Ayuni, seperti kacang hijau, singkong, mangga.
(13)
9
Kacang hijau dan Mangga dapat diolah menjadi es kacang hijau dan es rasa buah mangga. Saran ini terinspirasi karena setiap kunjungan penulis ke KK Dampingan Ibu Kadek Ayuni membuatkan kami bubur kacang hijau yang akan lebih menguntungkan apabila diolah menjadi es kacang hijau dan kebetulan terdapat keluarga Ibu Kadek Ayuni yang memiliki kulkas sehingga dapat diajak bekerja sama untuk meningkatkan penghasilan keluarga. Mangga hasil ladang juga bisa ibuat es rujak untuk memberi variasi rasa. Sedangkan singkong dapat diolah menjadi kripik singkong dan pulung-pulung ubi. Selanjutnya setelah berdiskusi dengan Ibu Kadek Ayuni, Ibu Kadek Ayuni juga memiliki tanaman daluman atau cincau sehingga dapat diolah menjadi es cincau. Berdasarkan hasil diskusi, Ibu Kadek Ayuni sudah dapat mengolah namun belum dioptimalkan menjadi penghasilan sehingga penulis memotivasi untuk memanfaatkan hasil ladang menjadi olahan yang dapat dijual dan meningkatkan ekonomi keluarga.
Penyelesaian Masalah Pendidikan
Permasalahan di bidang pendidikan yang dialami keluarga Bapak Ketut Suwitra adalah kesulitan dalam membangun semangat belajar dan bersekolah, khususnya anak ketiga dari keluarga Bapak Ketut Suwitra. Solusi yang diambil untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan memberikan bimbingan belajar di rumah Bapak Ketut Suwitra. Apabila anak mulai bosan, maka diisi dengan bernyanyi dan menonton video lagu-lagu Bahasa inggris yang menarik sehingga menumbuhkan kesan bahwa belajar adalah hal yang menyenangkan. Selain itu, mengingat Komang masih duduk di kelas 1 SD yang sebelumnya tidak menempuh pendidikan TK, maka diberikan pula buku gambar dan lembar untuk mewarnai sehingga mampu mengasah kreativitas Komang. Selain itu, pendekatan dalam hal pendidikan juga dilakukan pada anak pertama dan kedua, yaitu Lestari dan Ariani, dimana penulis juga memberikan motivasi untuk belajar dan melanjutkan pendidikan sesuai dengan minat dari anak-anak serta mewujudkan cita-cita setinggi-tingginya. Selain itu, pada akhir pelaksanaan KK Dampingan, penulis selaku mahasiswa KKN PPM Tahun 2016 memberikan sumbangan berupa meja belajar kecil untuk memudahkan dan memberikan kenyamanan pada anak-anak KK Dampingan untuk belajar di rumah sehingga anak-anak menjadi lebih rajin belajar.
(14)
10
Perasaan senang tergambar di raut wajah Komang ketika memperoleh meja belajar baru. Penulis berharap anak-anak di KK Dampingan dapat memanfaatkan meja belajar tersebut sebagai tempat belajar dalam jangka waktu yang lama.
Penyelesaian Masalah Kesehatan
Permasalahan di bidang kesehatan, yaitu anak kk dampingan yang memiliki banyak luka di kakinya dan keluhan yang sering dialami keluarga, yaitu pegal-pegal. Solusi atau rekomendasi di bidang kesehatan adalah menyarankan untuk membersikan luka anak dampingan secara teratur mengingat kondisi lingkungan yang berdebu menyebabkan luka menjadi cepat kotor. Selain itu, diberikan pula sumbangan berupa obat-obat luar untuk membantu meringankan kelelahan dan pegal-pegal yang dialami keluarga, khusunya Ibu Kadek Ayuni yang sehari-hari pergi ke ladang. Selama pelaksanaan KK Dampingan, Komang juga sempat mengalami keseleo di bagian tangan. Penulis menjenguk pada saat Komang sakit dan mendiskusikan pengobatan untuk Komang. Penulis menyarankan untuk mengompres lengan Komang atau mengoleskan minyak urut atau minyak kelapa, namun apabila tidak membaik, penulis memperbolehkan untuk membawa ke tukang urut mengingat kondisi desa di tempat terpencil yang tidak memungkinkan untuk mencari seorang fisioterapi.
3.2 Jadwal Kegiatan
Berikut jadwal kegiatan kunjungan pendamping ke rumah KK Dampingan.
No. Tanggal Kegiatan Lokasi
1. 27/07/2016 Kunjungan awal / Survei ke rumah
KK Dampingan di Dusun Sompang
Rumah KK Dampingan di Dusun Sompang
2. 28/07/2016 Pendekatan dengan KK Dampingan Rumah Bapak I
(15)
11
3. 29/07/2016 Mencari data mengenai anggota
keluarga dan pendekatan dengan KK Dampingan
Rumah Bapak I Ketut Suwitra
4. 30/07/2016 Berkunjung ke KK Dampingan
untuk mengidentifikasi permasalahan secara umum
Rumah Bapak Ketut Suwitra
5. 31/07/2016 Berdiskusi mengenai keadaan
ekonomi keluarga dan
mengidentifikasi permasalahan seputar ekonomi keluarga
Rumah Bapak Ketut Suwitra
6. 01/08/2016 Membantu aktivitas KK
Dampingan ke Ladang dan melihat potensi ekonomi KK Dampingan melalui pemberdayaan potensi tanaman di Ladang (Ekonomi)
Rumah Bapak Ketut Suwitra
7. 04/08/2016 Berkunjung ke KK Dampingan
untuk mengidentifikasi
permasalahan seputar pendidikan secara lebih mendalam
Rumah Bapak Ketut Suwitra
8. 06/08/2016 Belajar bersama anak-anak di KK
Dampingan
Rumah Bapak Ketut Suwitra
9. 08/08/2016 Belajar bersama anak-anak di KK
Dampingan dan memberikan beberapa Buku dan alat-alat belajar
Rumah Bapak Ketut Suwitra
10. 09/08/2016 Belajar bersama anak-anak KK
Dampingan dan membantu aktivitas KK Dampingan ke Ladang
Rumah Bapak Ketut Suwitra
(16)
12
11. 14/08/2016 Membahas mengenai permasalahan
yang diprioritaskan, khususnya mengenai permasalahan kesehatan
Rumah Bapak Ketut Suwitra
12. 16/08/2016 Mendiskusikan mengenai
permasalahan pendidikan dari sudut pandang anak dan memberi saran untuk persiapan lomba yang diikuti anak KK Dampingan
Rumah Bapak Ketut Suwitra
13. 17/08/2016 Mengisi Formulir Pemutakhiran
Basis Data Kemiskinan 2016 dan membantu mempersiapkan upacara melaspas rumah Bapak Ketut Suwitra
Rumah Bapak Ketut Suwitra
14. 19/08/2016 Mendiskusikan masalah kesehatan
yang dialami keluarga dan berbincang-bincang mengenai aktivitas keseharian Bapak Ketut Suwitra saat bekerja di Bali
Rumah Bapak Ketut Suwitra
15. 22/08/2016 Menjenguk anak KK Dampingan
yang sakit (tangan keseleo) dan memberikan saran untuk
mempercepat proses penyembuhan serta membantu membuat sarana persembahyangan (ketipat dan porosan)
Rumah Bapak Ketut Suwitra
(17)
13
16. 24/8/2016 Membuat bingkai foto dokumentasi
bersama anak-anak sebagai kenang-kenangan dan menumbuhkan jiwa kreatif dari anak-anak keluarga dampingan
Rumah Bapak Ketut Suwitra
17. 25/08/2016 Penyerahan kenang-kenangan dan
untuk KK dampingan dan
berpamitan dengan KK Dampingan
Rumah Bapak Ketut Suwitra
(18)
14 BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
Pelaksanaan kegiatan pendampingan KK dilaksanakan sebanyak 17 kali pertemuan dalam kurun waktu 5 minggu di rumah Bapak I Ketut Suwitra. Adapun perincian kegiatan pendampingan keluarga tersebut sebagai berikut:
(a) Waktu
Kegiatan pendampingan KK tersebut dilakukan 17 kali dalam kurun waktu 5 minggu. Perincian waktu pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga dapat dilihat pada lampiran jadwal kedatangan mahasiswa ke rumah KK dampingan.
(b)Lokasi
Kegiatan pendampingan dilakukan di rumah bapak I Ketut Suwitra yang berlokasi di Dusun Sompang, Desa Bunga Mekar.
(c) Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada pendampingan KK berupa perbincangan untuk mengidentifikasi permasalahan, saran dan solusi serta pemberian bantuan berupa meja belajar dan obat-obatan dan beberapa kegiatan lain. Kegiatan secara lebih terperinci dapat dilihat di jadwal kedatangan mahasiswa.
(d)Hasil
Hasil dari pelaksanaan KK Dampingan adalah peningkatan kemauan belajar dari anak KK dampingan dengan pemberian meja belajar baru, peningkatan kesadaran tentang kesehatan dan peningkatan kesadaran keluarga untuk memanfaatkan hasil ladang untuk meningkatkan perekonomian keluarga.
(e) Kendala
Dalam melaksanakan KK Dampingan, kendala yang dihadapi adalah jarak yang cukup jauh dan jalan yang rusak, sehingga cukup sulit untuk dilalui. Kendala lain adalah kesibukan proker-proker lain sehingga tidak memungkinkan untuk pergi ke KK Dampingan.
(f) Solusi
Solusi dari kendala tersebut adalah mengajak teman yang kebetulan tidak memiliki kegiatan. Apabila tidak memungkinkan untuk mengunjungi KK Dampingan, maka kunjungan ke KK Dampingan diundur.
(19)
15 BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan
Kegiatan KK Dampingan selama berlangsungnya KKN PPM XIII Universitas Udayana Tahun 2016 yaitu bulan Februari hingga Maret 2015 terhadap keluarga Bapak I Ketut Suwitra, saya selaku mahasiswa KKN PPM UNUD Desa Bunga Mekar, Kecamatan Nusa Penida menarik kesimpulan bahwa keluarga dampingan atas nama Bapak I Ketut Suwitra dan Ibu Ni Kadek Ayuni dapat dikatakan bahwa KK dampingan ini memiliki permasalahan seputar ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Masalah ekonomi dilihat dari penghasilan yang tidak menentu, masalah pendidikan dilihat dari anggota keluarga yang sebagian besar pelajar dan seringkali tidak mau pergi ke sekolah, dan permasalahan kesehatan dimana Ibu Kadek Ayuni sering mengalami pegal-pegal karena harus pergi ke ladang yang jauh, serta anak dari keluarga KK Dampingan yang memiliki luka yang cukup banyak pada kakinya sehingga memerlukan penanganan lebih lanjut.
5.2 Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat saya sampaikan untuk Keluarga Bapak I Ketut Suwitra adalah memberikan saran kepada Ibu Kadek Ayuni untuk memanfaatkan potensi ladang untuk meningkatkan perekonomian keluarga, seperti memanfaatkan kacang hijau sebagai es kacang hijau. Permasalahan di bidang pendidikan diberikan solusi dengan memotivasi anak-anak KK Dampingan untuk belajar dan melanjutkan pendidikan sesuai dengan minat dari anak-anak. Selain itu, penulis selaku mahasiswa KKN PPM Tahun 2016 memberikan sumbangan berupa meja belajar kecil untuk memberikan kenyamanan pada anak-anak untuk belajar. Solusi atau rekomendasi di bidang kesehatan adalah menyarankan untuk membersikan luka anak dampingan secara teratur. Selain itu, diberikan pula sumbangan berupa obat-obat luar untuk membantu meringankan kelelahan dan pegal-pegal yang dialami Ibu Kadek Ayuni yang sehari-hari pergi ke ladang.
(20)
16 LAMPIRAN
Denah Rumah KK Dampingan (Bapak I Ketut Suwitra)
Gambar 1. Keadaan Rumah Bapak I Ketut Suwitra U
Dapur Sanggah
Rumah Keluarga Bapak Ketut Suwitra WC
Sumur
Rumah Saudara Bapak Ketut Suwitra
(21)
17
Gambar 2. Keadaan Dapur Bapak I Made Kari
Gambar 3. Membantu Aktivitas KK Dampingan di Ladang
(22)
18
Gambar 5. Membantu KK Dampingan membuat canang
(23)
19
(1)
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
Pelaksanaan kegiatan pendampingan KK dilaksanakan sebanyak 17 kali pertemuan dalam kurun waktu 5 minggu di rumah Bapak I Ketut Suwitra. Adapun perincian kegiatan pendampingan keluarga tersebut sebagai berikut:
(a) Waktu
Kegiatan pendampingan KK tersebut dilakukan 17 kali dalam kurun waktu 5 minggu. Perincian waktu pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga dapat dilihat pada lampiran jadwal kedatangan mahasiswa ke rumah KK dampingan.
(b)Lokasi
Kegiatan pendampingan dilakukan di rumah bapak I Ketut Suwitra yang berlokasi di Dusun Sompang, Desa Bunga Mekar.
(c) Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada pendampingan KK berupa perbincangan untuk mengidentifikasi permasalahan, saran dan solusi serta pemberian bantuan berupa meja belajar dan obat-obatan dan beberapa kegiatan lain. Kegiatan secara lebih terperinci dapat dilihat di jadwal kedatangan mahasiswa.
(d)Hasil
Hasil dari pelaksanaan KK Dampingan adalah peningkatan kemauan belajar dari anak KK dampingan dengan pemberian meja belajar baru, peningkatan kesadaran tentang kesehatan dan peningkatan kesadaran keluarga untuk memanfaatkan hasil ladang untuk meningkatkan perekonomian keluarga.
(e) Kendala
Dalam melaksanakan KK Dampingan, kendala yang dihadapi adalah jarak yang cukup jauh dan jalan yang rusak, sehingga cukup sulit untuk dilalui. Kendala lain adalah kesibukan proker-proker lain sehingga tidak memungkinkan untuk pergi ke KK Dampingan.
(f) Solusi
Solusi dari kendala tersebut adalah mengajak teman yang kebetulan tidak memiliki kegiatan. Apabila tidak memungkinkan untuk mengunjungi KK Dampingan, maka kunjungan ke KK Dampingan diundur.
(2)
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan
Kegiatan KK Dampingan selama berlangsungnya KKN PPM XIII Universitas Udayana Tahun 2016 yaitu bulan Februari hingga Maret 2015 terhadap keluarga Bapak I Ketut Suwitra, saya selaku mahasiswa KKN PPM UNUD Desa Bunga Mekar, Kecamatan Nusa Penida menarik kesimpulan bahwa keluarga dampingan atas nama Bapak I Ketut Suwitra dan Ibu Ni Kadek Ayuni dapat dikatakan bahwa KK dampingan ini memiliki permasalahan seputar ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Masalah ekonomi dilihat dari penghasilan yang tidak menentu, masalah pendidikan dilihat dari anggota keluarga yang sebagian besar pelajar dan seringkali tidak mau pergi ke sekolah, dan permasalahan kesehatan dimana Ibu Kadek Ayuni sering mengalami pegal-pegal karena harus pergi ke ladang yang jauh, serta anak dari keluarga KK Dampingan yang memiliki luka yang cukup banyak pada kakinya sehingga memerlukan penanganan lebih lanjut.
5.2 Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat saya sampaikan untuk Keluarga Bapak I Ketut Suwitra adalah memberikan saran kepada Ibu Kadek Ayuni untuk memanfaatkan potensi ladang untuk meningkatkan perekonomian keluarga, seperti memanfaatkan kacang hijau sebagai es kacang hijau. Permasalahan di bidang pendidikan diberikan solusi dengan memotivasi anak-anak KK Dampingan untuk belajar dan melanjutkan pendidikan sesuai dengan minat dari anak-anak. Selain itu, penulis selaku mahasiswa KKN PPM Tahun 2016 memberikan sumbangan berupa meja belajar kecil untuk memberikan kenyamanan pada anak-anak untuk belajar. Solusi atau rekomendasi di bidang kesehatan adalah menyarankan untuk membersikan luka anak dampingan
(3)
LAMPIRAN
Denah Rumah KK Dampingan (Bapak I Ketut Suwitra)
Gambar 1. Keadaan Rumah Bapak I Ketut Suwitra U
Dapur Sanggah
Rumah Keluarga Bapak Ketut Suwitra WC
Sumur
Rumah Saudara Bapak Ketut Suwitra
(4)
Gambar 2. Keadaan Dapur Bapak I Made Kari
(5)
Gambar 5. Membantu KK Dampingan membuat canang
(6)