Pengaruh Infusa Herba Putri Malu (Mimosa pudica Linn) dalam Menurunkan Memori Jangka Pendek pada Perempuan Dewasa.

(1)

iv

ABSTRAK

PENGARUH INFUSA HERBA PUTRI MALU (Mimosa pudica Linn) DALAM MENURUNKAN MEMORI JANGKA PENDEK

PADA PEREMPUAN DEWASA

Stefanie Kristi, 2013.

Pembimbing : Dr. Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes

Manusia sebagai makhuk ciptaan Tuhan yang paling luhur memiliki daya ingat (memori) untuk menunjang kehidupannya. Memori berkaitan dengan perhatian atau tingkat konsentrasi. Memori dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya obat-obatan. Dewasa ini, penggunaan obat sedatif di masyarakat makin meningkat. Hal ini terutama karena adanya gangguan tidur yang biasa disebut insomnia. Penggunaan obat sedatif memiliki dampak positif dan negatif sehingga sebagai alternatif dapat digantikan oleh herbal, salah satunya adalah tanaman putri malu. Penelitian menunjukkan bahwa air rebusan putri malu dapat memperpanjang waktu tidur secara signifikan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh infusa herba putri malu terhadap memori jangka pendek pada perempuan dewasa.

Penelitan bersifat quasi eksperimental menggunakan rancangan pre-test dan post-test. Subjek penelitian adalah 30 orang perempuan berusia 18-25 tahun. Data yang diukur adalah memori jangka pendek, yaitu skor banyaknya rangkaian huruf yang diingat menggunakan Peterson and Peterson test sebelum dan sesudah minum infusa herba putri malu. Analisis data persentase penurunan skor memori jangka pendek menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05.

Rata-rata skor memori jangka pendek setelah minum infusa herba putri malu (56,44) lebih rendah dibandingkan dengan sebelum minum infusa herba putri malu (77,56) dengan p = 0,000.

Infusa herba putri malu menurunkan memori jangka pendek pada perempuan dewasa.

Kata kunci: infusa herba putri malu (Mimosa pudica Linn), memori jangka pendek, perempuan dewasa


(2)

v

ABSTRACT

THE EFFECT OF TICKLE-ME PLANTS HERB INFUSION (Mimosa pudica Linn.) ON DECREASING SHORT-TERM MEMORY

IN ADULT FEMALES

Stefanie Kristi, 2013.

Ttutor: Dr. Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes

Human beings as the most glorious creatures of God have memory to support their lives. Memory is associated with attention or concentration levels. Memory is affected by several factors, one of which is drugs. Nowadays, the use of sedative drugs in society is increased. This mainly because of the common sleep disorder called insomnia. The use of sedative drugs has positive and negative effects of its own, so it can be replaced by herbs, one of which is the tickle-me plants. Research shows that the tickle-me plants cooking water could significantly prolong bedtime. The aim of this research is to determine the effect of tickle-me plants herb infusion on decreasing short-term memory in adult females.

This research was a quasi experimental design using pre-test and post-test. The subjects were 30 females, whose age ranged from 18 to 25 years old. The variables measured was short-term memory score, which was the score from different series of words that consisted of three different consonants contained in the memory test sheet Peterson and Peterson before and after drinking tickle-me plants herb infusion. The percentage of decreased short-term memory score data was analyzed using paired “t” test with α = 0,05.

The mean of the short-term memory test score after drinking tickle-me plants herb infusion (56,44) was lower than the score before drinking tickle-me plants herb infusion (77,56) with p=0,000.

Tickle-me plants herb infusion decreases the short-term memory in adult females.

Keyword: tickle-me plants herb infusion (Mimosa pudica Linn.), short-term memory, adult female


(3)

viii DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT... v

PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1 Manfaat Ilmiah ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 4

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 4

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 4

1.5.2 Hipotesis ... 5

1.6 Metodologi Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Saraf Pusat ... 6

2.1.1 Otak ... 6

2.1.1.1 Serebrum ... 6


(4)

ix

2.1.1.3 Serebelum ... 8

2.1.1.4 Batang Otak ... 8

2.1.2 Medula Spinalis ... 9

2.2 Memori ... 9

2.2.1 Klasifikasi Memori ... 11

2.2.2 Penyimpanan Memori... 12

2.2.3 Fungsi Otak dalam Memori ... 13

2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Memori ... 17

2.2.5 Tes Memori Jangka Pendek (Peterson and Peterson test) ... 18

2.3 Kantuk dan Tidur ... 18

2.3.1 Definisi ... 18

2.3.2 Pusat Pengaturan Waspada dan Tidur ... 19

2.3.3 Mekanisme Terjadinya Kantuk dan Tidur ... 19

2.4 Putri Malu (Mimosa pudica Linn.) ... 20

2.4.1 Karakteristik Umum ... 20

2.4.2 Deskripsi Morfologi ... 21

2.4.3 Taksonomi... 22

2.4.4 Kandungan Kimia Putri Malu (Mimosa pudica Linn.) ... 22

2.4.5 Kegunaan ... 22

2.5 Hubungan Putri Malu (Mimosa pudica Linn.) terhadap Memori Jangka Pendek ... 23

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat, Bahan, dan Subjek Penelitian ... 25

3.1.1 Alat Penelitian ... 25

3.1.2 Bahan Penelitian ... 25

3.1.3 Subjek Penelitian ... ... ...25

3.1.3.1 Kriteria Inklusi... 25

3.1.3.2 Kriteria Eksklusi ... 25

3.1.4 Waktu dan Tempat Penelitian ... 26


(5)

x

3.2.1 Desain Penelitian ... 26

3.2.2 Variabel Penelitian ... 26

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 26

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 26

3.2.2.3 Besar Sampel Penelitian... 27

3.2.3 Prosedur Kerja ... 27

3.3 Metode Analisis ... 30

3.4 Aspek Etik Penelitian ... 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ... 31

4.2 Pembahasan ... 35

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 36

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 38

5.2 Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 39

LAMPIRAN ... 42


(6)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Tes Memori Jangka Pendek (Peterson and Peterson test) ... 33 Tabel 4.2 Rerata Skor Memori Jangka Pendek pada Perempuan Dewasa ... 34


(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lobus-Lobus Otak ... 7

Gambar 2.2 Serebrum, Diensefalon, Serebelum, dan Batang Otak... 9

Gambar 2.3 Proses Memori ... 10

Gambar 2.4 Sistem Limbik ... 16

Gambar 2.5 Tanaman Putri Malu ... 21

Gambar 2.6 Bagan Cara Kerja Herba Putri Malu ... 24

Gambar 4.1 Grafik Pengamatan Tes Memori Jangka Pendek pada Perempuan Dewasa ... 34


(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Tes Memori Jangka Pendek (Peterson and Peterson Test) ... 42

Lampiran 2. Data Hasil Uji Pendahuluan ... 43

Lampiran 3. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Pada Uji Pendahuluan ... 44

Lampiran 4. Uji Stastistik One Way ANOVA Pada Uji Pendahuluan ... 45

Lampiran 5. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Pada Uji Lanjutan ... 48

Lampiran 6. Uji Statistik “T” Tes Berpasangan Pada Uji Lanjutan ... 50

Lampiran 7. Gambar-Gambar ... 51

Lampiran 8. Lembar Persetujuan Subjek Penelitian (Informed Consent) ... 53


(9)

(10)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling luhur memiliki daya ingat (memori) untuk menunjang kehidupannya. Memori membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari hal sederhana sampai hal kompleks pun membutuhkan memori. Memori merupakan suatu proses penyimpanan dari pengetahuan yang didapat untuk kemudian mengalami proses pemanggilan (recall) kembali (Sherwood, 2007). Memori terdiri atas memori jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.

Memori jangka pendek adalah memori yang berlangsung selama beberapa detik sampai beberapa menit. Memori jangka menengah adalah memori yang berlangsung selama beberapa hari sampai minggu, lalu menghilang tanpa bekas. Memori jangka panjang adalah memori yang berlangsung lama, menahun, bahkan dapat seumur hidup (Guyton & Hall, 2008). Contoh memori jangka pendek digunakan saat menghafal nomor telepon dan obrolan sehari-hari, memori jangka menengah digunakan saat menghafal pelajaran saat ujian, sedangkan memori jangka panjang dipakai saat menghafal alamat rumah, nama orang tua, dan sebagainya (Guyton & Hall, 2008). Memori berkaitan dengan perhatian atau tingkat konsentrasi. Seseorang tidak mungkin menghafal atau mengingat sesuatu jika konsentrasi dan fokus orang tersebut mengarah pada hal lain. Apabila perhatian atau tingkat konsentrasi menurun, dapat menyebabkan daya tangkap menurun sehingga hal-hal yang masuk ke dalam otak dalam proses mengingat menjadi berkurang. Hal ini menyebabkan penurunan memori. Memori seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor psikis, seperti stress, depresi ; dan faktor asupan makanan, minuman, juga obat-obatan. Faktor- faktor tersebut lebih berpengaruh terhadap memori jangka pendek dibandingkan dengan memori jangka panjang. Pemberian obat atau herbal dapat mempengaruhi tingkat


(11)

2

kewaspadaan, sehingga dapat meningkatkan memori atau menurunkan memori. Obat atau herbal stimulan mempercepat aktivitas dalam sistem saraf pusat sehingga berefek meningkatkan memori, contoh obat stimulan adalah kaffein, nikotin, kokain, amfetamin, sementara contoh herbal adalah pegagan (Centella asiatica). Obat atau herbal sedatif memperlambat aktivitas dalam sistem saraf pusat sehingga berefek menurunkan memori, contoh obat sedatif valium, barbiturat, morfin, sedangkan contoh herbal adalah putri malu (Mimosa pudica Linn), biji pala (Myristica fragrans Houtt.), kangkung (Ipomoea reptana Poir), dan lain-lain. Penggunaan masing-masing obat, baik obat sedatif maupun stimulan, memiliki dampak positif dan negatif tersendiri.

Kecenderungan penggunaan obat sedatif dari masyarakat baik atas resep dokter ataupun inisiatif sendiri akhir-akhir ini makin meningkat. Hal ini terutama karena adanya gangguan tidur yang biasa disebut insomnia. Insomnia adalah kesulitan memulai atau mempertahankan tidur dan merupakan gangguan tidur yang paling banyak dialami manusia (Agung Dwi Cahyadi, 2011). Sebanyak 30-45% orang dewasa di dunia mengalami insomnia. Pada tahun 2004, diperkirakan ada sekitar 11,7% penduduk Indonesia mengalami insomnia, yaitu sebanyak 28,053,287 orang dari total 238,452,952 seluruh penduduk Indonesia (Anonymous, 2004). Penggunaan obat barbiturat kerja panjang dapat mengakibatkan efek samping yaitu hang over dengan gejala berupa vertigo, diare, mual, dan muntah, kadang-kadang timbul kelainan emosional dan fobia (Metta Sinta Sari Wiria, 2009). Oleh karena itu, penggunaan obat sedatif dapat digantikan oleh herbal atau tumbuhan obat yang memiliki efek sedatif, salah satunya adalah putri malu (Murti & Poerba, 2010).

Putri malu (Mimosa pudica Linn) merupakan tumbuhan liar yang tumbuh di pinggir jalan, lapangan, dan tempat-tempat terbuka yang terkena sinar matahari. Daunnya kecil dan majemuk, dan mempunyai duri pada batangnya. Jika daunnya tersentuh, tanaman putri malu akan melipat diri atau mengkerut. Tanaman putri malu ini mengandung tanin, mimosin, dan asam pipekolinat. Herba putri malu memiliki beberapa khasiat, antara lain sebagai penenang (transquilizer), peluruh


(12)

3

dahak (ekspektoran), diuretik, obat batuk (antitusif), antipiretik, dan antiradang. (Setiawan Dalimartha, 1999).

Penelitian sebelumnya menunjukkan pengujian ekstrak metanol dan ekstrak air daun putri malu (Mimosa pudica Linn) pada mencit dapat menurunkan kecepatan waktu tidur secara signifikan dan memperpanjang waktu tidur secara signifikan (Rindasari, 1996). Ada juga penelitian yang menyebutkan bahwa infusa herba putri malu menurunkan kewaspadaan dan ketelitian pada wanita dewasa (Magdalena, 2012).

Berdasarkan fakta-fakta di atas, penulis ingin meneliti tentang pengaruh salah satu tumbuhan obat, yaitu putri malu, terhadap memori jangka pendek.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah penelitian ini adalah apakah infusa herba putri malu (Mimosa pudica Linn) berpengaruh dalam menurunkan memori jangka pendek pada perempuan dewasa.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian untuk mengetahui pengaruh salah satu infusa herba terhadap memori jangka pendek.

Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah infusa herba putri malu (Mimosa pudica Linn) berpengaruh dalam menurunkan memori jangka pendek pada perempuan dewasa.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Ilmiah

Manfaat ilmiah untuk menambah wawasan pengetahuan farmakologi tumbuhan obat, khususnya mengenai pengaruh infusa herba putri malu dalam menurunkan memori jangka pendek.


(13)

4

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis untuk memberi informasi kepada masyarakat mengenai pengaruh penggunaan herba putri malu yang dapat menurunkan memori jangka pendek.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Memori merupakan suatu proses penyimpanan dari pengetahuan yang didapat untuk kemudian mengalami proses pemanggilan (recall) kembali (Sherwood, 2007). Proses memori terdiri dari 3 tahap, yaitu encoding (learning), storage, dan retrieval (recall). Encoding merupakan proses pengtransformasian peristiwa-peristiwa ke dalam bentuk yang dapat disimpan, untuk jangka waktu tertentu. Storage merupakan retensi atau proses penyimpanan / pengendapan informasi yang telah diterima. Retrieval merupakan sebuah proses pengaksesan, penemubalikan, atau pemanggilan kembali (recall) informasi yang telah disimpan. Secara fisiologis, memori disimpan dalam otak dengan cara mengubah sensitivitas dasar dari transmisi sinaps antar neuron (Guyton & Hall, 2008). Bagian otak yang memegang peranan penting pada proses mengingat (memori) adalah lobus frontalis. Beberapa fisiologis berpendapat bahwa memori jangka pendek timbul sebagai adanya aktivitas neuron yang bersifat kontinyu pada sirkuit di otak. Ada beberapa penjelasan lain mengenai memori jangka pendek, yaitu fasilitasi presinaps dan inhibisi presinaps. Teori ini mengemukakan bahwa perjalanan impuls antar sinaps dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti neurotransmitter yang memperantarai, ion, asupan makanan, minuman, dan obat (Guyton & Hall, 2008).

Putri malu (Mimosa pudica Linn) mengandung tanin, mimosin, dan asam pipekolinat (Setiawan Dalimartha, 1999). Kandungan dalam putri malu yang mengakibatkan efek sedatif adalah mimosin. Mimosin berikatan dengan reseptor Gamma Amino Butyric Acid atau GABA (Arif S.H, 2009). Ikatan ini


(14)

5

menyebabkan kanal klorida menjadi lebih terbuka sehingga terjadi hiperpolarisasi dan sel lebih sukar tereksitasi (Jacob, 1996). Pembukaan kanal ion klorida memungkinkan ion klorida yang bermuatan negatif untuk berdifusi secara cepat dari bagian luar neuron postsinaps ke bagian dalam sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan negativitas di bagian dalam, yang bersifat inhibisi (Guyton & Hall, 2008). Hal ini akan mengganggu penjalaran impuls sehingga terjadi penurunan konsentrasi, perhatian, dan tingkat kewaspadaan. Penurunan konsentrasi mengakibatkan daya tangkap menurun sehingga hal-hal yang masuk dalam otak ketika proses mengingat berlangsung, menjadi lebih sedikit, maka terjadi penurunan memori jangka pendek.

1.5.2 Hipotesis

Infusa herba putri malu (Mimosa pudica Linn) berpengaruh dalam menurunkan memori jangka pendek pada perempuan dewasa.

1.6 Metodologi Penelitian

Penelitian bersifat eksperimental quasi menggunakan rancangan pre-test dan post-test. Data yang diukur adalah memori jangka pendek, yaitu skor banyaknya rangkaian huruf yang diingat menggunakan Peterson and Peterson test sebelum dan sesudah minum infusa herba putri malu. Analisis data persentase penurunan memori jangka pendek menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05 kemaknaan berdasarkan nilai p < 0,05 menggunakan program komputer.


(15)

38 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Infusa herba putri malu (Mimosa pudica Linn.) berpengaruh dalam menurunkan memori jangka pendek pada perempuan dewasa.

5.2 Saran

Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan yang dapat dilanjutkan dengan penelitian sebagai berikut :

 Penelitian menggunakan sediaan lain.

 Penelitian mengenai pengaruh herba putri malu terhadap memori jangka pendek pada laki-laki dewasa.

 Penelitian mengenai pengaruh herba putri malu terhadap fungsi kognitif yang lain.

 Penelitian untuk melihat khasiat lain dari putri malu.


(16)

39

DAFTAR PUSTAKA

Agung Dwi Cahyadi. 2011. Serba-serbi Insomnia.

http://nationalgeographic.co.id. Diunduh: 15 Januari 2013. Anonymous. 2004. Statistics by Country for Insomnia.

http://www.cureresearch.com/i/insomnia/stats-country.htm. Diunduh: 15 Januari 2013.

Anonymous. 2006. The brain from top to bottom.

http://www.thebrain.mcgill.ca. Diunduh 28 Oktober 2013

Anonymous. 2008. Morfologi, Anatomi, dan Fisiologi Mimosa pudica L. http://toiusd.multiply.com/jurnal/item/279/Morfologi_Anatomi_dan Fisiologi.Mimosa_pudica_L/. Diunduh Maret 2013

Arif S.H. 2009. Pengaruh Ekstrak Herba Putri Malu (Mimosa pudica Linn) terhadap Efek Sedasi pada Mencit BALB/CI. Semarang

Arisandi Y. 2008. Khasiat Tanaman Obat. Jakarta: Pustaka Buku Merah

Carola. R, Harley. J. P, Noback. C. R. 1990. The Brain and Cranial Nerves. In Human Anatomy and Physiology. United States of America: McGraw-Hill, Inc. p.363, 375-9, 382-3.

Daniel Wibowo. 2011. Medulla Spinalis. Dalam: Setiyono W., Yuyut S., Indro B., eds: Neuroanatomi untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi 1. Malang: Bayumedia Publishing. h. 27

Depkes. 2006. Pedoman Terapi Stimulasi Sensorik.

http://www.hukor.depkes.go.id. Diunduh 27 Oktober 2013

Drake. 2010. Head and Neck. In: Gray’s Anatomy for Students. 2nd ed. Philadelphia: Churchill Livingstone Elsevier. p. 836

Drake. 2012. A Heads Up Look at Brain Health.

http://spwb.com/articles/brainarticle.html. Diunduh 24 Oktober 2013

FitzGerald T., Gruener G., Mtui E. 2007. Cerebral Topography. In Clinical Neuroanatomy and Neuroscience. 5th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders. p.12.


(17)

40

Ganong W.F. 2003. Perilaku Siaga, Tidur, dan Aktivitas Listrik Otak. Dalam: H. M. Djauhari Widjajakusumah, ed: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta: EGC. h. 186-7

Guyton, A.C., Hall, J.E. 2008. Textbook of medical physiology. Edisi 11. Terjemahan Irawati. Jakarta : EGC. h. 767-75, 713-4, 922-6, 940-2

Jacob L.S. 1996. Agents Acting on the Central Nervous System. In: Pharmacology. 4th ed. Baltimore: Williams & Wilkins. p. 50

Lindsay Joan, et al. 2002. Risk Factors for Alzheimer’s Disease: A Prospective Analysis from the Canadian Study of Health and Aging.

http://aje.oxfordjournals.org/content/156/5/445. Diunduh 20 November 2013.

M. Bhinnety. 2008. Struktur dan Proses Memori. Buletin Psikologi Fakultas Psikologis Universitas Gajah Mada

Martini F.H. 2004. Neural Tissue. In: Sheri L.S., ed: Fundamentals of Anatomy & Physiology. 6th ed. San Francisco: Pearson Education Inc. p. 386

Metta Sinta Sari Wiria. 2009. Hipnotik-Sedatif dan Alkohol. In: Departemen Farmakologi dan Terapeutik FK UI., ed: Farmakologi dan Terapi. 5th ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. p. 151

Neuroscience. 2011. Beginnings of Localization. http://neurostudying.tumblr.com/. Diunduh 8 November 2013

P Nara Manthurio. 1984. Gangguan Kesadaran. CDK, 34:15-6

Rindasari. 1996. Pengujian Efek Sedatif Ekstrak Metanol dan Ekstrak Air Daun Putri Malu (Mimosa pudica L.) dengan Metode Induksi Narkosis.

http://lib.farmasi.unpad.ac.id/media_detail.aspx?id=2717/. Diunduh Februari 2013

S.M Lumbantobing. 2005. Memori. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

Schatz C.J. 1992. The Developing Brain. New York : Scientific American. 1992, p35-41

Setiawan Dalimartha. 1999. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid 2. Jakarta: PT. Niaga Swadaya. h. 157-158

Sherwood L. 2007. The Central nervous system. In: Peter A., ed: Human Physiology, From Cells to System. 6th ed. Belmont: Thomson Brooks/Cole. p. 143, 164-6


(18)

41

Solso R.L., Maclin O.H., Maclin M.K. 2008. Cognitive Psychology. 8th ed. United State of America: Pearson Education, Inc. p. 155

Sukama, Magdalena Christina. 2012. Pengaruh Infusa Herba Putri Malu (Mimosa pudica Linn) Terhadap Kewaspadaan dan Ketelitian Pada Perempuan

Dewasa. http://repository.maranatha.edu/2683/. Diunduh 20 November 2013.

Tendi Krishna Murti, Astri Pratiwi Poerba. 2010. 101 Ramuan Tradisional untuk Mengatasi Berbagai Penyakit. Yogyakarta: Insania.

Vera Farah Bararah. 2010. 28 Juta Orang Indonesia Terkena Insomnia. http://health.detik.com. Diunduh: 15 Januari 2013.


(1)

4

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis untuk memberi informasi kepada masyarakat mengenai pengaruh penggunaan herba putri malu yang dapat menurunkan memori jangka pendek.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Memori merupakan suatu proses penyimpanan dari pengetahuan yang didapat untuk kemudian mengalami proses pemanggilan (recall) kembali (Sherwood, 2007). Proses memori terdiri dari 3 tahap, yaitu encoding (learning), storage, dan retrieval (recall). Encoding merupakan proses pengtransformasian peristiwa-peristiwa ke dalam bentuk yang dapat disimpan, untuk jangka waktu tertentu. Storage merupakan retensi atau proses penyimpanan / pengendapan informasi yang telah diterima. Retrieval merupakan sebuah proses pengaksesan, penemubalikan, atau pemanggilan kembali (recall) informasi yang telah disimpan. Secara fisiologis, memori disimpan dalam otak dengan cara mengubah sensitivitas dasar dari transmisi sinaps antar neuron (Guyton & Hall, 2008). Bagian otak yang memegang peranan penting pada proses mengingat (memori) adalah lobus frontalis. Beberapa fisiologis berpendapat bahwa memori jangka pendek timbul sebagai adanya aktivitas neuron yang bersifat kontinyu pada sirkuit di otak. Ada beberapa penjelasan lain mengenai memori jangka pendek, yaitu fasilitasi presinaps dan inhibisi presinaps. Teori ini mengemukakan bahwa perjalanan impuls antar sinaps dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti neurotransmitter yang memperantarai, ion, asupan makanan, minuman, dan obat (Guyton & Hall, 2008).

Putri malu (Mimosa pudica Linn) mengandung tanin, mimosin, dan asam pipekolinat (Setiawan Dalimartha, 1999). Kandungan dalam putri malu yang mengakibatkan efek sedatif adalah mimosin. Mimosin berikatan dengan reseptor Gamma Amino Butyric Acid atau GABA (Arif S.H, 2009). Ikatan ini


(2)

5

menyebabkan kanal klorida menjadi lebih terbuka sehingga terjadi hiperpolarisasi dan sel lebih sukar tereksitasi (Jacob, 1996). Pembukaan kanal ion klorida memungkinkan ion klorida yang bermuatan negatif untuk berdifusi secara cepat dari bagian luar neuron postsinaps ke bagian dalam sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan negativitas di bagian dalam, yang bersifat inhibisi (Guyton & Hall, 2008). Hal ini akan mengganggu penjalaran impuls sehingga terjadi penurunan konsentrasi, perhatian, dan tingkat kewaspadaan. Penurunan konsentrasi mengakibatkan daya tangkap menurun sehingga hal-hal yang masuk dalam otak ketika proses mengingat berlangsung, menjadi lebih sedikit, maka terjadi penurunan memori jangka pendek.

1.5.2 Hipotesis

Infusa herba putri malu (Mimosa pudica Linn) berpengaruh dalam menurunkan memori jangka pendek pada perempuan dewasa.

1.6 Metodologi Penelitian

Penelitian bersifat eksperimental quasi menggunakan rancangan pre-test dan post-test. Data yang diukur adalah memori jangka pendek, yaitu skor banyaknya rangkaian huruf yang diingat menggunakan Peterson and Peterson test sebelum dan sesudah minum infusa herba putri malu. Analisis data persentase penurunan memori jangka pendek menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05 kemaknaan berdasarkan nilai p < 0,05 menggunakan program komputer.


(3)

38 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Infusa herba putri malu (Mimosa pudica Linn.) berpengaruh dalam menurunkan memori jangka pendek pada perempuan dewasa.

5.2 Saran

Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan yang dapat dilanjutkan dengan penelitian sebagai berikut :

 Penelitian menggunakan sediaan lain.

 Penelitian mengenai pengaruh herba putri malu terhadap memori jangka pendek pada laki-laki dewasa.

 Penelitian mengenai pengaruh herba putri malu terhadap fungsi kognitif yang lain.

 Penelitian untuk melihat khasiat lain dari putri malu.


(4)

39

DAFTAR PUSTAKA

Agung Dwi Cahyadi. 2011. Serba-serbi Insomnia.

http://nationalgeographic.co.id. Diunduh: 15 Januari 2013.

Anonymous. 2004. Statistics by Country for Insomnia.

http://www.cureresearch.com/i/insomnia/stats-country.htm. Diunduh: 15 Januari 2013.

Anonymous. 2006. The brain from top to bottom.

http://www.thebrain.mcgill.ca. Diunduh 28 Oktober 2013

Anonymous. 2008. Morfologi, Anatomi, dan Fisiologi Mimosa pudica L. http://toiusd.multiply.com/jurnal/item/279/Morfologi_Anatomi_dan Fisiologi.Mimosa_pudica_L/. Diunduh Maret 2013

Arif S.H. 2009. Pengaruh Ekstrak Herba Putri Malu (Mimosa pudica Linn) terhadap Efek Sedasi pada Mencit BALB/CI. Semarang

Arisandi Y. 2008. Khasiat Tanaman Obat. Jakarta: Pustaka Buku Merah

Carola. R, Harley. J. P, Noback. C. R. 1990. The Brain and Cranial Nerves. In Human Anatomy and Physiology. United States of America: McGraw-Hill, Inc. p.363, 375-9, 382-3.

Daniel Wibowo. 2011. Medulla Spinalis. Dalam: Setiyono W., Yuyut S., Indro B., eds: Neuroanatomi untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi 1. Malang: Bayumedia Publishing. h. 27

Depkes. 2006. Pedoman Terapi Stimulasi Sensorik.

http://www.hukor.depkes.go.id. Diunduh 27 Oktober 2013

Drake. 2010. Head and Neck. In: Gray’s Anatomy for Students. 2nd ed. Philadelphia: Churchill Livingstone Elsevier. p. 836

Drake. 2012. A Heads Up Look at Brain Health.

http://spwb.com/articles/brainarticle.html. Diunduh 24 Oktober 2013

FitzGerald T., Gruener G., Mtui E. 2007. Cerebral Topography. In Clinical Neuroanatomy and Neuroscience. 5th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders. p.12.


(5)

40

Ganong W.F. 2003. Perilaku Siaga, Tidur, dan Aktivitas Listrik Otak. Dalam: H. M. Djauhari Widjajakusumah, ed: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta: EGC. h. 186-7

Guyton, A.C., Hall, J.E. 2008. Textbook of medical physiology. Edisi 11. Terjemahan Irawati. Jakarta : EGC. h. 767-75, 713-4, 922-6, 940-2

Jacob L.S. 1996. Agents Acting on the Central Nervous System. In: Pharmacology. 4th ed. Baltimore: Williams & Wilkins. p. 50

Lindsay Joan, et al. 2002. Risk Factors for Alzheimer’s Disease: A Prospective Analysis from the Canadian Study of Health and Aging.

http://aje.oxfordjournals.org/content/156/5/445. Diunduh 20 November 2013.

M. Bhinnety. 2008. Struktur dan Proses Memori. Buletin Psikologi Fakultas Psikologis Universitas Gajah Mada

Martini F.H. 2004. Neural Tissue. In: Sheri L.S., ed: Fundamentals of Anatomy & Physiology. 6th ed. San Francisco: Pearson Education Inc. p. 386

Metta Sinta Sari Wiria. 2009. Hipnotik-Sedatif dan Alkohol. In: Departemen Farmakologi dan Terapeutik FK UI., ed: Farmakologi dan Terapi. 5th ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. p. 151

Neuroscience. 2011. Beginnings of Localization.

http://neurostudying.tumblr.com/. Diunduh 8 November 2013

P Nara Manthurio. 1984. Gangguan Kesadaran. CDK, 34:15-6

Rindasari. 1996. Pengujian Efek Sedatif Ekstrak Metanol dan Ekstrak Air Daun Putri Malu (Mimosa pudica L.) dengan Metode Induksi Narkosis.

http://lib.farmasi.unpad.ac.id/media_detail.aspx?id=2717/. Diunduh Februari 2013

S.M Lumbantobing. 2005. Memori. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

Schatz C.J. 1992. The Developing Brain. New York : Scientific American. 1992, p35-41

Setiawan Dalimartha. 1999. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid 2. Jakarta: PT. Niaga Swadaya. h. 157-158

Sherwood L. 2007. The Central nervous system. In: Peter A., ed: Human Physiology, From Cells to System. 6th ed. Belmont: Thomson Brooks/Cole. p. 143, 164-6


(6)

41

Solso R.L., Maclin O.H., Maclin M.K. 2008. Cognitive Psychology. 8th ed. United State of America: Pearson Education, Inc. p. 155

Sukama, Magdalena Christina. 2012. Pengaruh Infusa Herba Putri Malu (Mimosa pudica Linn) Terhadap Kewaspadaan dan Ketelitian Pada Perempuan

Dewasa. http://repository.maranatha.edu/2683/. Diunduh 20 November 2013.

Tendi Krishna Murti, Astri Pratiwi Poerba. 2010. 101 Ramuan Tradisional untuk Mengatasi Berbagai Penyakit. Yogyakarta: Insania.

Vera Farah Bararah. 2010. 28 Juta Orang Indonesia Terkena Insomnia. http://health.detik.com. Diunduh: 15 Januari 2013.