KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah Di SMP Negeri 1 Baturetno Kabupaten Wonogiri.
0
KEPEM IM PINAN KEPALA SEKOLAH
DALAM PELAKSANAAN M ANAJEM EN BERBASIS SEKOLAH
DI SM P NEGERI 1 BATURETNO KABUPATEN W ONOGIRI
NASKAH PUBLIKASI
Oleh :
JOKO PRAM ONO
NIM . Q 100 120 088
PROGRAM STUDI M ANAJEM EN PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS M UHAM M ADIYAH SURAKARTA
2014
1
1
SCHOOL LEADERSHIP IN THE IM PLEM ENTATION OF SCHOOL-BASED
M ANAGEM ENT IN SM P NEGERI 1 BATURETNO W ONOGIRI REGENCY
Email : jpramono69@ yahoo.co.id
ABSTRACT
The problem st udied in this research are as follow s: (1) how school leadership in
t he implement at ion of school-based m anagem ent in SM P Negeri 1 Baturet no?
(2) How are principals in improving the implement at ion of school-based
managem ent in SM P Negeri 1 Bat uret no? (3) How does t he achievem ent of
school-based m anagem ent in SM P Negeri 1 Baturet no ? (4) W hat fact ors
inhibiting t he principal's leadership in the im plem ent at ion of school-based
managem ent in SM P Negeri 1 Baturet no? This research w as conduct ed in SM P
Negeri 1 Baturet no 2012/ 2013 school year. This study used a qualit ative research
approach. The informant s are principals, vice-principals, t eachers, school
comm itt ees and st udent s of SM P Negeri 1 Bat uret no. The t echnique of collect ing
dat a using int erview s, observassi and document at ion. Analysis of the dat a using
an int eract ive model. The conclusions of this st udy are as follow s: (1) t he
principal's leadership in the im plement at ion of school-based m anagement in
SM P Negeri 1 Bat uret no, includes com ponent s of curriculum and inst ructional
programs, st aff, st udent , educat ion infrast ruct ure, finance, m anagem ent , school
and comm unit y relat ions and special services managem ent educat ion
inst it ut ions. (2) Effort s t o improve t he perform ance of principals in school-based
managem ent in SM P Negeri 1 Baturet no, including delegat ion and dist ribution of
authorit y, decision-m aking, policy-set t ing process, developing communication
pat t erns, supervise and m otivat e and build a conducive w orking at mosphere. (3)
Access t he im plem ent at ion of school-based managem ent in SM P Negeri 1
Baturet no, include: improving t he qualit y, independence, part icipation and
t ransparency. (4) Factors t hat inhibit the principal's leadership in t he
im plement at ion of school-based m anagem ent in SM P Negeri 1 Bat uret no,
including the role of societ y, not all t eachers are able t o implem ent school
policies, yet t he growing culture of quality, bureaucrat ic and polit ical
mechanism s that are less direct ional .
Key Word: school leadership, school-based managem ent
2
KEPEM IM PINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN M ANAJEM EN
BERBASIS SEKOLAH DI SM P NEGERI 1 BATURETNO KABUPATEN W ONOGIRI
Email : jpramono69@ yahoo.co.id
ABSTRAK
Permasalahan yang dikaji dalam penelit ian ini adalah sebagai berikut : (1)
Bagaim anakah kepemim pinan kepala sekolah dalam pelaksanaan m anajem en
berbasis sekolah di SM P Negeri 1 Bat uret no Kabupat en Wonogiri? (2)
Bagaim anakah upaya kepala sekolah dalam meningkat kan pelaksanaan
manajemen berbasis sekolah di SM P Negeri 1 Bat uret no Kabupat en Wonogiri?
(3) Bagaim anakah capaian pelaksanaan m anajem en berbasis sekolah di SM P
Negeri 1 Baturet no Kabupat en Wonogiri? (4) Fakt or-fakt or apakah yang
menghambat kepemimpinan kepala sekolah dalam pelaksanaan m anajem en
berbasis sekolah di SM P Negeri 1 Baturet no Kabupat en Wonogiri? Penelitian ini
dilaksanakan di SM P Negeri 1 Baturet no t ahun pelajaran 2012/ 2013. Dalam
penelitian ini digunakan pendekat an penelit ian kualit atif. Informan penelitian ini
adalah kepala sekolah, w akil kepala sekolah, guru, komit e sekolah dan sisw a SM P
Negeri 1 Baturet no. Teknik pengum pulan dat a m enggunakan w aw ancara,
observasi dan dokum ent asi. Analisis dat a menggunakan model analisis int erakt if.
Kesimpulan penelit ian ini adalah sebagai berikut: (1) Kepem im pinan kepala
sekolah dalam pelaksanaan m anajem en berbasis sekolah di SM P Negeri 1
Baturet no Kabupat en Wonogiri, m eliput i komponen kurikulum dan program
pengajaran, t enaga kependidikan, kesisw aan, sarana dan prasarana pendidikan,
keuangan, pengelolaan hubungan sekolah dan m asyarakat dan m anajem en
pelayanan khusus lem baga pendidikan. (2) Upaya kepala sekolah dalam
meningkat kan pelaksanaan m anajem en berbasis sekolah di SM P Negeri 1
Baturet no Kabupat en Wonogiri, m eliput i pelimpahan dan dist ribusi kew enangan,
pembuat an keput usan, proses penet apan kebijakan, m em bangun pola
komunikasi, m elakukan pengaw asan dan memberikan m otivasi dan m em bangun
suasana kerja yang kondusif. (3) Capaian pelaksanaan manajemen berbasis
sekolah di SM P Negeri 1 Baturet no Kabupat en Wonogiri, m eliput i: peningkat an
mutu, kem andirian, part isipasi dan t ransparansi. (4) Fakt or-fakt or yang
menghambat kepemimpinan kepala sekolah dalam pelaksanaan m anajem en
berbasis sekolah di SM P Negeri 1 Baturet no Kabupat en Wonogiri, m eliputi:
peran sert a m asyarakat , belum semua guru m am pu m enerapkan kebijakan
sekolah, belum tumbuhnya budaya m utu, birokrasi dan mekanisme politik yang
kurang t erarah.
Kat a Kunci : Kepemimpinan Kepala Sekolah, M BS
3
PENDAHULUAN
Kualit as
pendidikan
dasar
dan
m enengah
di
Indonesia
belum
menggem birakan, disat u sisi sejum lah siswa mam pu m enjadi juara disejumlah
ajang kom pet isi ilm iah t ingkat dunia, nam un disisi lain cukup banyak sisw a yang
memiliki kemampuan dasar mat emat ika, sains dan bahasa, m asih rendah.
Sejumlah survey yang dilakukan lem baga int ernasional m enempat kan sisw a
Indonesia di peringkat baw ah (Dharm a, 2009: 22). Dalam rangka meningkat kan
mutu
m anajem en
sekolah,
salah
satu
diant aranya
m elalui
kebijakan
im plement asi M anajemen Berbasis Sekolah (M BS). M BS m erupakan suat u
pendekat an peningkat an mutu pendidikan m elalui pem berian w ew enang kepada
sekolah untuk mengelola sumber daya sekolah sesuai dengan kondisi dan
t untut an lingkungan sekolah. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi yang
dilakukan Direkt orat Pembinaan SM P yang bekerjasam a dengan beberapa
perguruan t inggi di Indonesia menunjukkan bahw a m elalui M BS t elah t erjadi
peningkat an mutu pendidikan di sekolah, m elalui M BS t elah t erjadi perbaikan
t at a pengelolaan pendidikan di t ingkat sekolah, baik part isipasi, t ransparasi,
akunt abilit as,
maupun
kem andirian
dalam
pengem bangan
program
dan
pembiayaan (Depdiknas, 2007: 2).
Keberhasilan implement asi M BS dipengaruhi oleh berbagai fakt or, satu
diant aranya yang sangat m enentukan adalah Kepala Sekolah. Pelaksanaan M BS
menunt ut kepem im pinan
kepala
sekolah
yang m em iliki penget ahuan
kepemimpinan, perencanaan, dan pandangan yang luas t ent ang sekolah dan
4
pendidikan (M ulyasa, 2011:
57). Salah sat u pola kepem im pinan yang dapat
dit erapkan dalam M BS adalah pola kepem im pinan t ransformasional (Danim,
2009:
47).
Kepem impinan
t ransform asional
adalah
kem am puan
seorang
pemimpin dalam bekerja dengan m elalui orang lain unt uk ment ransformasikan
secara optim al sum ber daya organisasi dalam rangka m encapai tujuan yang
bermakna sesuai dengan t arget capaian yang telah dit et apkan. Sumber daya
yang dimaksud dapat berupa pimpinan, st af, bawahan, guru, fasilit as, dana, dan
fakt or-fakt or
keorganisasian
(Danim,
2009:
219).
Seorang
pemimpin
t ransform asional mem iliki visi yang jelas, dan gam baran holist ik t ent ang
bagaim ana organisasi di masa depan ket ika sem ua tujuan dan sasaran t elah
t ercapai.
Kepala Sekolah harus m em enuhi lima aspek kom pet ensi, yait u kepribadian,
sosial, m anajerial, supervisi, dan kew irausahaan. Tem uan Direkt orat PM PTK
Depart em en
Pendidikan
Nasional
setelah
berdasarkan Perm endiknas Nom or 13 Tahun
m elakukan
2007
uji
kompet ensi
t ent ang
Kompet ensi
Kepala Sekolah unt uk penguasaan m asing-masing kopet ensi adalah; kompet ensi
kepribadian 0,67; kompet ensi manajerial 0,47; kompet ensi supervisi 0,40;
kompet ensi sosial 0,64; dan kopet ensi kew irausahaan 0,55. Kesimpulannya,
masih banyak Kepala Sekolah lemah di bidang kompet ensi manajerial dan
supervisi, padahal kompet ensi manajerial dan supervisi m erupakan kekuat an
Kepala Sekolah untuk mengelola sekolah dengan baik (Dharm a, 2009: 42).
5
Penelit ian ini dilaksanakan di SM P Negeri 1 Bat uret no Kabupat en Wonogiri
kerena mem iliki akredit asi A dan sekolah ini merupakan salah sat u sekolah
favorit diw ilayah sub rayon 03 Baturet no Kabupat en Wonogiri. Keberhasilan
t ersebut t ent unya t idak lepas dari pengelolaan sekolah yang dilakukan degan
baik
oleh
Kepala
Sekolah
besert a
guru.
Hal
ini
m enunjukkan
bahwa
kepemimpinan Kepala Sekolah di SM P Negeri 1 Baturet no Kabupat en Wonogiri
berjalan dengan baik.
Pokok permasalahan yang dit eliti adalah peran Kepala Sekolah dalam
pelaksanaan
bagaim anakah
M BS. Perm asalahan
kepem im pinan
penelitian
Kepala
dirumuskan
Sekolah
dalam
sebagai
berikut :
pelaksanaan
M BS,
bagaim anakah upaya Kepala Sekolah dalam meningkat kan pelaksanaan M BS,
bagaim anakah
capaian
pelaksanaan
M BS,
fakt or-fakt or
apakah
yang
menghambat kepemimpinan Kepala Sekolah dalam pelaksanaan M BS
Tujuan penelitian ini adalah m endeskripsikan kepem impinan Kepala
Sekolah dalam pelaksanaan M BS, m endeskripsikan upaya Kepala Sekolah dalam
meningkat kan pelaksanaan M BS, m endiskripsikan capaian pelaksanaan M BS,
mendeskripsikan fakt or-fakt or yang m engham bat kep em im pinan Kepala Sekolah
dalam pelaksanaan M BS.
M ETODE
Penelit ian ini dilaksanakan di SM P Negeri 1 Baturet no t ahun pelajaran
2012/ 2013 dengan m enggunakan pendekat an penelitian kualit atif. Inform an
penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, kom it e sekolah
6
dan sisw a SM P Negeri 1 Bat uret no. Teknik pengumpulan dat a menggunakan
w aw ancara, observassi dan dokument asi. Analisis dat a m enggunakan m odel
analisis int erakt if.
PEM BAHASAN
Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan M anajemen Berbasis
Sekolah di SM P Negeri 1 Baturetno Kabupaten W onogiri
Peran Kepala
Sekolah melakukan m engembangkan kurikulum dengan
menet apkan t ujuan pendidikan sebagaimana t ert uang pada KTSP SM P Negeri 1
Baturet no Kabupat en Wonogiri t ahun 2012 – 2013 dengan berpedom an pada UU
No 20 Tahun 2003, PP Nom or 19 Tahun 2005, Permendiknas No. 22 Tahun 2006,
dan Perm endiknas No. 23 Tahun 2006.
Peran Kepala Sekolah dalam program pengajaran bert anggung jawab
t erhadap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian perubahan at au perbaikan
program pengajaran di sekolah. Program pengajaran melalui sist em paket
dengan beban mengajar m em alui sist em t at ap muka dengan 40 jam pelajaran
per minggu, penugasan t erst rukt ur dan kegiat an m andiri tidak t erst rukt ur
maksimal 18 jam pelajaran perm inggu. Hal t ersebut t elah sesuai dengan prakt ekprakt ek M anajem en Berbasis Sekolah yang diamanat kan pada Permendiknas 19
Tahun 2007 t entang Pengelolaan Pendidikan.
Peran
Kepala Sekolah
dalam
bidang t enaga kependidikan
adalah
mendayagunakan seluruh personel secara efekt if dan efisien agar t ujuan
penyelenggaraan pendidikan di sekolah t ercapai secara optimal. Peran t ersebut
7
t elah sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 t ahun 2003
t ent ang Sist em Pendidikan Nasional,
Peran Kepala Sekolah dalam bidang kesiswaan m elakukan penat aan dan
pengat uran t erhadap kegiat an yang berkait an dengan sisw a m ulai dari m asuk
sam pai dengan sisw a keluar at au lulus dari SM P Negeri 1 Baturet no. Hal ini
sesuai dengan pendapat M ulyasa (2011: 46) yang m enyat akan m anajem en
kesisw aan bert ujuan untuk mengat ur berbagai kegiat an dalam bidang kesisw aan
agar kegiat an pembelajaran disekolah berjalan lancar, t ert ip, dan t erat ur, sert a
mencapai tujuan pendidikan sekolah. Sedikit nya t erdapat tiga t ugas yang harus
dilakukan yaitu kegiat an penerim aan siswa baru, kegiat an kem ajuan belajar, dan
bimbingan dan pembinaan disiplin.
Peran Kepala Sekolah dalam pengelolaan sarana prasarana menyangkut
usaha-usaha perencanaan dan pengadaan, inventarisasi, pengat uran pemakaian,
pemeliharaan,
rehabilit asi
perlengkapan
dan
alat -alat
m at erial
sekolah,
keindahan sert a kebersihan umum, usaha melengkapi yang berupa ant ara lain
gedung (ruangan sekolah), lapangan t empat bermain, kebun dan halaman
sekolah,
m eubel
sekolah,
alat -alat
pelajaran
klasikal
dan
alat
peraga,
perpust akaan sekolah, alat -alat perm ainan dan rekreasi, fasilit as pem eliharaan
sekolah, perlengkapan bagi penyelenggaraan khusus, t ransport asi sekolah, dan
alat -alat komunikasi. Peran ini sesuai dengan Perat uran M ent eri Dalam Negeri
Nom or 17 Tahun 2007 t ent ang pengelolaan barang m ilik daerah.
8
Peran kepala sekolah dalam bidang penggunaan
keuangan
adalah
mengat ur pengelolaan keuangan sekolah secara t ransparan, akunt abel, efekt if,
dan efisien. Hal t ersebut sesuai dengan pendapat M ulyasa (2011: 47) bahw a
komponen keuangan dan pem biayaan pada suat u sekolah m erupakan komponen
produksi yang m enent ukan t erlaksananya kegiat an belajar-mengajar di sekolah
bersam a dengan kom ponen-komponen yang lain. M aka set iap kegiat an sekolah
harus dapat dipert anggungjawabkan.
Peran Kepala Sekolah dalam bidang hubungan kerja sama ant ara sekolah
dengan masyarakat , yait u dengan m elibat kan orang t ua, dan masyarakat sert a
isu-isu yang t imbul dan bagaimana m enyelesaikan isu-isu t ersebut . Hal ini sesuai
dengan dengan Pasal 46 Ayat (1) UU No. 20 Tahun 2003, yang menyat akan
pengelolaan pendidikan menjadi t anggung-jaw ab bersama ant ara Pem erint ah,
Pem erint ah Daerah, dan m asyarakat .
Peran Kepala Sekolah dalam bidang pelayanan khusus m eliputi layanan
perpust akaan
sekolah,
layanan
kesehat an,
dan
m anajemen
layanan
kafet aria/ kant in sekolah. Layanan-layanan t ersebut di kelola secara baik dan
benar sehingga dapat membantu m em perlancar pencapaian tujuan pendidikan
di sekolah.
Upaya Kepala Sekolah dalam M eningkatkan Pelaksanaan M anajemen Berbasis
Sekolah di SM P Negeri 1 Baturetno Kabupaten W onogiri
Kepala Sekolah dalam pelimpahan kew enangan selalu menyert akan
rincian tugas yang jelas, rencana yang rinci dan sist emat is, program yang
9
mendukung, aturan yang jelas, dan sist em pengendalian mutu yang efekt if dan
efisien. Hal ini sejalan dengan prakt ek M anajem en Berbasis Sekolah yang
dirumuskan dalam Perm endiknas Nom or 19 Tahun 2007 t ent ang Pengelolaan
Pendidikan.
Kepala Sekolah dalam pengam bilan keput usan
m elalui
m usyaw arah
kecuali dalam hal-hal t ert ent u yang em ergensi, mengam bil keput usan dengan
mengam bil resiko t erkecil, dan kem aslahat an yang banyak d engan m emint a
masukan dari para pem bant u kepala sekolah. Hal ini sesuai pendapat Ulber
Silalahi (2010: 380) yang m enyat akan alasan pent ingnya kom unikasi dari bawah
ke pimpinan ant ara lain, pert ama pimpinan mendapat kan inform asi yang di
perlukan untuk menilai berbagai kekurangan, sebagai bahan pengambilan
keputusan dan mungkin untuk m em perbaiki komunikasi ke baw ah, t erut am a
melalui beberapa jenis balikan. Balikan ini perlu untuk m enent ukan apakah
pegaw ai-pegaw ai t elah menerim a at au m engert i pesan-pesan yang di sam paikan
kepada m ereka. Kedua, t anpa m ekanism e kom unikasi ke at as m elalui m ana
pegaw ai yang lebih rendah dapat
m engajukan pert anyaan, menyat akan
pendapat atau usul, menyat akan rasa t idak
puas, m enyat akan keluhan at au
mengajukan saran-saran m engenai kebijakan yang t elah di t et apkan.
Kepala Sekolah dalam proses p enet apan kebijakan melaksanakan rapat
khusus unt uk m enampung usulan dan aspirasi. Dalam hal ini sesuai dengan
Depdiknas (2007 : 45-46) yang mengat akan bahw a salah sat u rasionalit as
penerapan M BS adalah untuk mem buat kebijakan/ keput usan m enjadi lebih
10
dekat dengan st akeholders sehingga hasilnya benar-benar m erupakan aspirasi
st akeholders. Unt uk it u M BS mensyarat kan adanya part isipasi akt if dari sem ua
pihak yang t erkait den gan penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Part isipasi
sangat diperlukan agar set iap kebijakan dan keput usan sekolah benar-benar
mencerm inkan
aspirasi
st akeholders.
Penggalakan
part isipasi
dilandasi
keyakinan bahw a m akin t inggi t ingkat part isipasi, m aka makin t inggi rasa
memiliki, m akin besar pula rasa t anggungjaw ab dan m akin besar pula t ingkat
dedikasi/ kont ribusinya.
Kepala
Sekolah
dalam
membangun
pola
komunikasi
m elakukan
komunikasi dua arah dengan baik dengan w arga sekolah at aupun
denga
masyarakat . Kepala sekolah m enjelaskan kepada sem ua st akeholder sem ua
program yang t elah, sedang dan akan dilakukan agar dipaham i oleh sem ua
pihak. Hal ini sesuai pendapat Suprihatin (2004: 100) yang m enyat akan upaya
membina komunikasi int ern t idak sekedar untuk m encipt akan kondisi yang
menarik dan hangat , t et api akan m endapat kan makna yang mendalam dan
berart i bagi pendidikan dalam suat u sekolah.
Kepala Sekolah melakukan supervise pendidikan, dengan
langkah-
langkah ant ara lain; melaksanakan program supervisi m elalui adanya program
supervisi kelas, dadakan (inspeksi) dan kegiat an ekst rakurikuler. Supervisi
dilakukan dengan m em buat inst rum en guna m engukur t ingkat keberhasilannya.
Kepala sekolah m em anfaat kan hasil supervisi unt uk m eningkat kan kinerja
guru
dan karyaw an maupun untuk pengemb angan Sekolah. Hasil supervisi
11
dikom unikasikan agar m enjadi t imbal balik bagi kepent ingan lem baga at aupun
kepent ingan peningkat an kualit as guru at au karyaw an. Hal ini sesuai dengan
pendapat M ulyasa (2011 : 157), supervisi pada hakekat nya m engandung
beberapa kegiat an pokok, yait u pem binan yang kont inu, pengem bangan
kemam puan profesional personal, perbaikan sit uasi belajar m engajar, dengan
sasarn akhir pencapaian tujuan dan pert umbuhan pribadi pesert a didik.
Kepala sekolah dalam m em berikan m ot ovasi m em pert im bangkan rasa
keadilan dan kelayakan karena hal ini penting bagi Kepala sekolah unt uk
mencipt akan
iklim
yang kondusif. M ot ivasi diberikan dalam bent uk hadiah
at au hukum an baik fisik m aupun non-fisik. Hal senada dikat akan W ahjosumidjo
(2001), peran kepala sekolah sebagai p em im pin sekolah m em iliki t anggung
jawab m en ggerakkan seluruh sum berdaya yang ada di sekolah sehingga
melahirkan et os kerja dan produkt ivit as yang t inggi dalam mencapai t ujuan.
Capaian pelaksanaan M anajemen Berbasis Sekolah di SM P Negeri 1 Baturetno
Kabupaten W onogiri
Capaian yang pert am a adalah peningkat an m ut u yait u m eningkat nya
prest asi sisw a, tingkat keamanan dan ket ert iban sekolah, ket ert iban dari pihak
PTK at aupun siswa.
Capaian yang kedua adalah kem andirian yait u sekolah t ampak diberi
kew enangan at au otonomi untuk merencanakan sendiri, m elaksanakan sendiri
dan mengevaluasi sendiri keseluruhan program kerjanya dengan m elibat kan
seluruh elem en t erkait dengan peningkat an mutu pendidikan. Hal ini sesuai
12
dengan
makna
M anajemen
Berbasis
Sekolah
adalah
satu
pendekat an
manajemen yang m enem pat kan mutu pendidikan sebagai kiblat akt ifit as
manajemen
kurikulum,
kesisw aan,
kepegaw aian,
sarana
dan
prasarana,
keuangan dan peran sert a m asyarakat sekolah.
Capaian yang ket iga adalah part isipasi yait u model pengelolaan sekolah
yang sangat m enekankan pada partisipasi seluruh elem en t erkait dengan
peningkat an mutu pendidikan sekolah.
Capaian yang keem pat adalah t ransparasi yaitu ket erbukaan dalam
merencanakan,
m elaksanakan
dan
mengevaluasi
sert a
m em pert anggung
jawabkan pengelolaan dana kepada m asyarkat dan pemerint ah
Keem pat capaian t ersebut t elah sesuai dengan kont ek M anagem en
Berbasis Sekolah yang dipesankan dalam Perat uran Pem erint ah Nomor 17 Tahun
2007
Faktor-faktor
yang
menghambat
kepemimpinan
kepala
sekolah
dalam
pelaksanaan M anajemen Berbasis Sekolah di SM P Negeri 1 Baturetno
Kabupaten W onogiri
Peran sert a m asyarakat selam a ini pada umumnya m asih sebat as dana,
sedangkan
dukungan
lain
dalam
upaya
meningkat kan
m ut u
pelayanan
pendidikan kurang diperhat ikan, yaitu peran dew an pendidikan dan kom it e
sekolah. Faktor ekst ernal yang akan t urut menent ukan keberhasilan M BS adalah
peran m asyarakat yang t idak hanya dalam bentuk partisipasi orang tua sisw a,
melainkan juga m asyarakat umum, tokoh agama, t okoh m asyarakat , t okoh adat ,
13
lembaga sw adaya m asyarakat , perusahaan dan lem baga-lembaga sosial lainnya.
Hal ini belum sesuai dengan undang-undang No.20 t ahun 2003 t ent ang Sist em
Pendidikan Nasional pasal 56 ayat 4 disebut kan bahw a m asyarakat berperan
dalam
peningkat an
mut u
pelayanan
pendidikan
dalam
perencanaan,
pengaw asan dan evaluasi program pendidikan melalui Dew an Pendidikan dan
Komit e Sekolah.
Belum sem ua guru m am pu menerapkan kebijakan sekolah, hal ini
dikarenakan minimnya sosialisasi yang dilakukan oleh pemerint ah. Hal ini belum
sesuai dengan pendapat Isjoni (2009: 13) mengungkapkan bahw a sebaiknya guru
membantu sisw a memahami mat eri yang sulit, bekerjasam a, mem bantu t eman
dan m enumbuhkan kem am puan berfikir krit is. Berfikir krit is adalah suat u proses
t erorganisasi yang dipergunakan di dalam akt ivit as ment al, misalnya pemecahan
masalah, pem buat an keputusan, m eyakinkan dan menganalisa asum si.
Kurang t umbuhnya budaya kualit as baik dari segi input , proses maupun
out put pendidikan m erupakan fakt or penghambat tumbuhnya kepala sekolah
profesional. Dalam kont eks pendidikan, pengert ian kualit as mencakup input ,
proses dan out put pendidikan.
Kondisi birokrasi dan sist em polit ik kurang t erarah m em pengaruhi
berbagai bidang kehidupan, t erm asuk pendidikan, besert a kom ponen yang
t ercakup di dalam nya. M ekanisme sist em polit ik yang kurang st abil dalam
t at anan kehidupan berbangsa dan bernegara selain menimbulkan berbagai
masalah dalam hidup dan kehidupan di masyarakat juga m erupakan fakt or
14
penghambat lahirnya kepala sekolah profesional. W akil rakyat di dew an yang
lamban dan tidak t epat dalam mengam bil suatu keputusan m elahirkan sist em
polit ik yang kurang st abil dan kurang m enguntungkan.
SIM PULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pem bahasan sebagaimana diuraikan m aka
simpulan penelit ian ini adalah sebagai berikut : (1) Kepem im pinan Kepala Sekolah
dalam pelaksanaan M BS di SM P Negeri 1 Baturetno Kabupat en Wonogiri t elah
berjalan dengan baik, m eliputi tujuh kom ponen yait u kurikulum dan program
pengajaran, t enaga kependidikan, kesisw aan, sarana dan prasarana pendidikan,
keuangan, pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat , dan m anajem en
pelayanan khusus lem baga pendidikan, (2) Upaya Kepala Sekolah dalam
meningkat kan pelaksanaan M BS di SM P Negeri 1 Baturet no Kabupat en Wonogiri,
meliput i pelimpahan dan dist ribusi kewenangan, pem buat an keputusan, proses
penet apan kebijakan, membangun pola komunikasi, m elakukan pengawasan dan
memberikan m otivasi dan mem bangun suasana kerja yang kondusif, (3) Capaian
pelaksanaan M BS di SM P Negeri 1 Bat uret no Kabupat en Wonogiri, m eliput i:
peningkat an mutu, kem andirian, part isipasi dan t ransparansi, (4) Faktor-fakt or
yang menghambat kepem im pinan Kepala Sekolah dalam pelaksanaan M BS di
SM P Negeri 1 Baturet no Kabupat en Wonogiri, m eliput i: peran sert a m asyarakat ,
belum sem ua guru m am pu m enerapkan kebijakan sekolah, kurang t um buhnya
budaya mutu, birokrasi, dan mekanisme politik yang kurang t erarah.
15
Berdasarkan simpulan sebagaimana diuraikan m aka implikasi
hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Jika M anajem en Berbasis Sekolah
dilaksanakan
berdasarkan
kebijakan
pendidikan
perundang-undangan yang berlaku, m aka
nasional
dan
perat uran
mut u sekolah di SM P Negeri 1
Baturet no Kabupat en Wonogiri akan sem akin m eningkat , (2) Jika berbagai
masalah yang menghambat pelaksanaan M anajem en Berbasis Sekolah dapat
dit ekan at au diminim alisir, m aka pelaksanaan M BS di SM P Negeri 1 Bat uret no
Kabupat en Wonogiri berjalan dengan baik
Berdasarkan simpulan dan
implikasi sebagaimana diuraikan diat as, m aka
saran yang disampaikan dalam penelit ian ini adalah sebagai berikut : (1) Bagi
masyarakat
agar
lebih
m eningkat kan
perannya
dalam
penyelenggaraan
pendidikan di sekolah, (2) Bagi guru agar m eningkat kan penget ahuan dan
kompet ensinya sehingga mampu m enerapkan kebijakan sekolah, (3) Bagi Kepala
Sekolah perlu m enjaga dan m eningkat kan kom unikasi dan partisipasi yang t elah
berjalan dilakukan bersam a w arga sekolah m elalui sosialisasi program -program
dan t ujuan yang t erkait dengan pelaksanaan M BS dapat jelas dipaham i oleh
seluruh w arga sekolah, sehingga dapat m eningkat kan budaya m utu, (4) Bagi
pemerint ah agar mencipt akan birokrasi dan m ekanisme politik yang t erarah.
16
DAFTAR PUSTAKA
Danim , Sudarw an dan Suparno.
2009.
M anajemen
dan
Kepemimpinan
Transformasional Kekepalasekolahan: Visi dan St rat egi Sukses Era
Teknologi, Sit uasi Krisis, dan Int ernasionalisasi Pendidikan. Jakart a: Rineka
Cipt a.
Depdiknas. 2007. M anajem en Berbasis Sekolah (M BS). Jakart a: Direkt orat
Jenderal Pendidikan Dasar dan M enengah.
Isjoni. 2009. Cooperat iv Learning M engembangkan
Berkelompok, Bandung: Alfabet a.
Kemampuan
Belajar
Kem endiknas. 2011. Buku Kerja Kepala Sekolah . Jakart a: Pusat Pengem bangan
Tenaga Kependidikan.
M ulyasa, E 2011. M anajemen Berbasis Sekolah Konsep,
Implem ent asi. Bandung: PT. Rem aja Rosda Karya.
St rat egi
dan
Suprihat in, M H.dkk. 2004. M anajemen Sekolah . Semarang:UPT M KK Universit as
Negeri Sem arang.
Surya Dharma, 2009. M enuju Tenaga Kependidikan Profesional. Jakart a:
Direkt orat Tenaga Kependidikan Dirjen PM PTK.
Ulber Silalahi. 2010. M et ode Penelit ian Sosial . Bandung: PT. Refika Adit am a.
Wahjosumidjo. 2001. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakart a: PT Raja Grafindo
Persada.
KEPEM IM PINAN KEPALA SEKOLAH
DALAM PELAKSANAAN M ANAJEM EN BERBASIS SEKOLAH
DI SM P NEGERI 1 BATURETNO KABUPATEN W ONOGIRI
NASKAH PUBLIKASI
Oleh :
JOKO PRAM ONO
NIM . Q 100 120 088
PROGRAM STUDI M ANAJEM EN PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS M UHAM M ADIYAH SURAKARTA
2014
1
1
SCHOOL LEADERSHIP IN THE IM PLEM ENTATION OF SCHOOL-BASED
M ANAGEM ENT IN SM P NEGERI 1 BATURETNO W ONOGIRI REGENCY
Email : jpramono69@ yahoo.co.id
ABSTRACT
The problem st udied in this research are as follow s: (1) how school leadership in
t he implement at ion of school-based m anagem ent in SM P Negeri 1 Baturet no?
(2) How are principals in improving the implement at ion of school-based
managem ent in SM P Negeri 1 Bat uret no? (3) How does t he achievem ent of
school-based m anagem ent in SM P Negeri 1 Baturet no ? (4) W hat fact ors
inhibiting t he principal's leadership in the im plem ent at ion of school-based
managem ent in SM P Negeri 1 Baturet no? This research w as conduct ed in SM P
Negeri 1 Baturet no 2012/ 2013 school year. This study used a qualit ative research
approach. The informant s are principals, vice-principals, t eachers, school
comm itt ees and st udent s of SM P Negeri 1 Bat uret no. The t echnique of collect ing
dat a using int erview s, observassi and document at ion. Analysis of the dat a using
an int eract ive model. The conclusions of this st udy are as follow s: (1) t he
principal's leadership in the im plement at ion of school-based m anagement in
SM P Negeri 1 Bat uret no, includes com ponent s of curriculum and inst ructional
programs, st aff, st udent , educat ion infrast ruct ure, finance, m anagem ent , school
and comm unit y relat ions and special services managem ent educat ion
inst it ut ions. (2) Effort s t o improve t he perform ance of principals in school-based
managem ent in SM P Negeri 1 Baturet no, including delegat ion and dist ribution of
authorit y, decision-m aking, policy-set t ing process, developing communication
pat t erns, supervise and m otivat e and build a conducive w orking at mosphere. (3)
Access t he im plem ent at ion of school-based managem ent in SM P Negeri 1
Baturet no, include: improving t he qualit y, independence, part icipation and
t ransparency. (4) Factors t hat inhibit the principal's leadership in t he
im plement at ion of school-based m anagem ent in SM P Negeri 1 Bat uret no,
including the role of societ y, not all t eachers are able t o implem ent school
policies, yet t he growing culture of quality, bureaucrat ic and polit ical
mechanism s that are less direct ional .
Key Word: school leadership, school-based managem ent
2
KEPEM IM PINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN M ANAJEM EN
BERBASIS SEKOLAH DI SM P NEGERI 1 BATURETNO KABUPATEN W ONOGIRI
Email : jpramono69@ yahoo.co.id
ABSTRAK
Permasalahan yang dikaji dalam penelit ian ini adalah sebagai berikut : (1)
Bagaim anakah kepemim pinan kepala sekolah dalam pelaksanaan m anajem en
berbasis sekolah di SM P Negeri 1 Bat uret no Kabupat en Wonogiri? (2)
Bagaim anakah upaya kepala sekolah dalam meningkat kan pelaksanaan
manajemen berbasis sekolah di SM P Negeri 1 Bat uret no Kabupat en Wonogiri?
(3) Bagaim anakah capaian pelaksanaan m anajem en berbasis sekolah di SM P
Negeri 1 Baturet no Kabupat en Wonogiri? (4) Fakt or-fakt or apakah yang
menghambat kepemimpinan kepala sekolah dalam pelaksanaan m anajem en
berbasis sekolah di SM P Negeri 1 Baturet no Kabupat en Wonogiri? Penelitian ini
dilaksanakan di SM P Negeri 1 Baturet no t ahun pelajaran 2012/ 2013. Dalam
penelitian ini digunakan pendekat an penelit ian kualit atif. Informan penelitian ini
adalah kepala sekolah, w akil kepala sekolah, guru, komit e sekolah dan sisw a SM P
Negeri 1 Baturet no. Teknik pengum pulan dat a m enggunakan w aw ancara,
observasi dan dokum ent asi. Analisis dat a menggunakan model analisis int erakt if.
Kesimpulan penelit ian ini adalah sebagai berikut: (1) Kepem im pinan kepala
sekolah dalam pelaksanaan m anajem en berbasis sekolah di SM P Negeri 1
Baturet no Kabupat en Wonogiri, m eliput i komponen kurikulum dan program
pengajaran, t enaga kependidikan, kesisw aan, sarana dan prasarana pendidikan,
keuangan, pengelolaan hubungan sekolah dan m asyarakat dan m anajem en
pelayanan khusus lem baga pendidikan. (2) Upaya kepala sekolah dalam
meningkat kan pelaksanaan m anajem en berbasis sekolah di SM P Negeri 1
Baturet no Kabupat en Wonogiri, m eliput i pelimpahan dan dist ribusi kew enangan,
pembuat an keput usan, proses penet apan kebijakan, m em bangun pola
komunikasi, m elakukan pengaw asan dan memberikan m otivasi dan m em bangun
suasana kerja yang kondusif. (3) Capaian pelaksanaan manajemen berbasis
sekolah di SM P Negeri 1 Baturet no Kabupat en Wonogiri, m eliput i: peningkat an
mutu, kem andirian, part isipasi dan t ransparansi. (4) Fakt or-fakt or yang
menghambat kepemimpinan kepala sekolah dalam pelaksanaan m anajem en
berbasis sekolah di SM P Negeri 1 Baturet no Kabupat en Wonogiri, m eliputi:
peran sert a m asyarakat , belum semua guru m am pu m enerapkan kebijakan
sekolah, belum tumbuhnya budaya m utu, birokrasi dan mekanisme politik yang
kurang t erarah.
Kat a Kunci : Kepemimpinan Kepala Sekolah, M BS
3
PENDAHULUAN
Kualit as
pendidikan
dasar
dan
m enengah
di
Indonesia
belum
menggem birakan, disat u sisi sejum lah siswa mam pu m enjadi juara disejumlah
ajang kom pet isi ilm iah t ingkat dunia, nam un disisi lain cukup banyak sisw a yang
memiliki kemampuan dasar mat emat ika, sains dan bahasa, m asih rendah.
Sejumlah survey yang dilakukan lem baga int ernasional m enempat kan sisw a
Indonesia di peringkat baw ah (Dharm a, 2009: 22). Dalam rangka meningkat kan
mutu
m anajem en
sekolah,
salah
satu
diant aranya
m elalui
kebijakan
im plement asi M anajemen Berbasis Sekolah (M BS). M BS m erupakan suat u
pendekat an peningkat an mutu pendidikan m elalui pem berian w ew enang kepada
sekolah untuk mengelola sumber daya sekolah sesuai dengan kondisi dan
t untut an lingkungan sekolah. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi yang
dilakukan Direkt orat Pembinaan SM P yang bekerjasam a dengan beberapa
perguruan t inggi di Indonesia menunjukkan bahw a m elalui M BS t elah t erjadi
peningkat an mutu pendidikan di sekolah, m elalui M BS t elah t erjadi perbaikan
t at a pengelolaan pendidikan di t ingkat sekolah, baik part isipasi, t ransparasi,
akunt abilit as,
maupun
kem andirian
dalam
pengem bangan
program
dan
pembiayaan (Depdiknas, 2007: 2).
Keberhasilan implement asi M BS dipengaruhi oleh berbagai fakt or, satu
diant aranya yang sangat m enentukan adalah Kepala Sekolah. Pelaksanaan M BS
menunt ut kepem im pinan
kepala
sekolah
yang m em iliki penget ahuan
kepemimpinan, perencanaan, dan pandangan yang luas t ent ang sekolah dan
4
pendidikan (M ulyasa, 2011:
57). Salah sat u pola kepem im pinan yang dapat
dit erapkan dalam M BS adalah pola kepem im pinan t ransformasional (Danim,
2009:
47).
Kepem impinan
t ransform asional
adalah
kem am puan
seorang
pemimpin dalam bekerja dengan m elalui orang lain unt uk ment ransformasikan
secara optim al sum ber daya organisasi dalam rangka m encapai tujuan yang
bermakna sesuai dengan t arget capaian yang telah dit et apkan. Sumber daya
yang dimaksud dapat berupa pimpinan, st af, bawahan, guru, fasilit as, dana, dan
fakt or-fakt or
keorganisasian
(Danim,
2009:
219).
Seorang
pemimpin
t ransform asional mem iliki visi yang jelas, dan gam baran holist ik t ent ang
bagaim ana organisasi di masa depan ket ika sem ua tujuan dan sasaran t elah
t ercapai.
Kepala Sekolah harus m em enuhi lima aspek kom pet ensi, yait u kepribadian,
sosial, m anajerial, supervisi, dan kew irausahaan. Tem uan Direkt orat PM PTK
Depart em en
Pendidikan
Nasional
setelah
berdasarkan Perm endiknas Nom or 13 Tahun
m elakukan
2007
uji
kompet ensi
t ent ang
Kompet ensi
Kepala Sekolah unt uk penguasaan m asing-masing kopet ensi adalah; kompet ensi
kepribadian 0,67; kompet ensi manajerial 0,47; kompet ensi supervisi 0,40;
kompet ensi sosial 0,64; dan kopet ensi kew irausahaan 0,55. Kesimpulannya,
masih banyak Kepala Sekolah lemah di bidang kompet ensi manajerial dan
supervisi, padahal kompet ensi manajerial dan supervisi m erupakan kekuat an
Kepala Sekolah untuk mengelola sekolah dengan baik (Dharm a, 2009: 42).
5
Penelit ian ini dilaksanakan di SM P Negeri 1 Bat uret no Kabupat en Wonogiri
kerena mem iliki akredit asi A dan sekolah ini merupakan salah sat u sekolah
favorit diw ilayah sub rayon 03 Baturet no Kabupat en Wonogiri. Keberhasilan
t ersebut t ent unya t idak lepas dari pengelolaan sekolah yang dilakukan degan
baik
oleh
Kepala
Sekolah
besert a
guru.
Hal
ini
m enunjukkan
bahwa
kepemimpinan Kepala Sekolah di SM P Negeri 1 Baturet no Kabupat en Wonogiri
berjalan dengan baik.
Pokok permasalahan yang dit eliti adalah peran Kepala Sekolah dalam
pelaksanaan
bagaim anakah
M BS. Perm asalahan
kepem im pinan
penelitian
Kepala
dirumuskan
Sekolah
dalam
sebagai
berikut :
pelaksanaan
M BS,
bagaim anakah upaya Kepala Sekolah dalam meningkat kan pelaksanaan M BS,
bagaim anakah
capaian
pelaksanaan
M BS,
fakt or-fakt or
apakah
yang
menghambat kepemimpinan Kepala Sekolah dalam pelaksanaan M BS
Tujuan penelitian ini adalah m endeskripsikan kepem impinan Kepala
Sekolah dalam pelaksanaan M BS, m endeskripsikan upaya Kepala Sekolah dalam
meningkat kan pelaksanaan M BS, m endiskripsikan capaian pelaksanaan M BS,
mendeskripsikan fakt or-fakt or yang m engham bat kep em im pinan Kepala Sekolah
dalam pelaksanaan M BS.
M ETODE
Penelit ian ini dilaksanakan di SM P Negeri 1 Baturet no t ahun pelajaran
2012/ 2013 dengan m enggunakan pendekat an penelitian kualit atif. Inform an
penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, kom it e sekolah
6
dan sisw a SM P Negeri 1 Bat uret no. Teknik pengumpulan dat a menggunakan
w aw ancara, observassi dan dokument asi. Analisis dat a m enggunakan m odel
analisis int erakt if.
PEM BAHASAN
Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan M anajemen Berbasis
Sekolah di SM P Negeri 1 Baturetno Kabupaten W onogiri
Peran Kepala
Sekolah melakukan m engembangkan kurikulum dengan
menet apkan t ujuan pendidikan sebagaimana t ert uang pada KTSP SM P Negeri 1
Baturet no Kabupat en Wonogiri t ahun 2012 – 2013 dengan berpedom an pada UU
No 20 Tahun 2003, PP Nom or 19 Tahun 2005, Permendiknas No. 22 Tahun 2006,
dan Perm endiknas No. 23 Tahun 2006.
Peran Kepala Sekolah dalam program pengajaran bert anggung jawab
t erhadap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian perubahan at au perbaikan
program pengajaran di sekolah. Program pengajaran melalui sist em paket
dengan beban mengajar m em alui sist em t at ap muka dengan 40 jam pelajaran
per minggu, penugasan t erst rukt ur dan kegiat an m andiri tidak t erst rukt ur
maksimal 18 jam pelajaran perm inggu. Hal t ersebut t elah sesuai dengan prakt ekprakt ek M anajem en Berbasis Sekolah yang diamanat kan pada Permendiknas 19
Tahun 2007 t entang Pengelolaan Pendidikan.
Peran
Kepala Sekolah
dalam
bidang t enaga kependidikan
adalah
mendayagunakan seluruh personel secara efekt if dan efisien agar t ujuan
penyelenggaraan pendidikan di sekolah t ercapai secara optimal. Peran t ersebut
7
t elah sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 t ahun 2003
t ent ang Sist em Pendidikan Nasional,
Peran Kepala Sekolah dalam bidang kesiswaan m elakukan penat aan dan
pengat uran t erhadap kegiat an yang berkait an dengan sisw a m ulai dari m asuk
sam pai dengan sisw a keluar at au lulus dari SM P Negeri 1 Baturet no. Hal ini
sesuai dengan pendapat M ulyasa (2011: 46) yang m enyat akan m anajem en
kesisw aan bert ujuan untuk mengat ur berbagai kegiat an dalam bidang kesisw aan
agar kegiat an pembelajaran disekolah berjalan lancar, t ert ip, dan t erat ur, sert a
mencapai tujuan pendidikan sekolah. Sedikit nya t erdapat tiga t ugas yang harus
dilakukan yaitu kegiat an penerim aan siswa baru, kegiat an kem ajuan belajar, dan
bimbingan dan pembinaan disiplin.
Peran Kepala Sekolah dalam pengelolaan sarana prasarana menyangkut
usaha-usaha perencanaan dan pengadaan, inventarisasi, pengat uran pemakaian,
pemeliharaan,
rehabilit asi
perlengkapan
dan
alat -alat
m at erial
sekolah,
keindahan sert a kebersihan umum, usaha melengkapi yang berupa ant ara lain
gedung (ruangan sekolah), lapangan t empat bermain, kebun dan halaman
sekolah,
m eubel
sekolah,
alat -alat
pelajaran
klasikal
dan
alat
peraga,
perpust akaan sekolah, alat -alat perm ainan dan rekreasi, fasilit as pem eliharaan
sekolah, perlengkapan bagi penyelenggaraan khusus, t ransport asi sekolah, dan
alat -alat komunikasi. Peran ini sesuai dengan Perat uran M ent eri Dalam Negeri
Nom or 17 Tahun 2007 t ent ang pengelolaan barang m ilik daerah.
8
Peran kepala sekolah dalam bidang penggunaan
keuangan
adalah
mengat ur pengelolaan keuangan sekolah secara t ransparan, akunt abel, efekt if,
dan efisien. Hal t ersebut sesuai dengan pendapat M ulyasa (2011: 47) bahw a
komponen keuangan dan pem biayaan pada suat u sekolah m erupakan komponen
produksi yang m enent ukan t erlaksananya kegiat an belajar-mengajar di sekolah
bersam a dengan kom ponen-komponen yang lain. M aka set iap kegiat an sekolah
harus dapat dipert anggungjawabkan.
Peran Kepala Sekolah dalam bidang hubungan kerja sama ant ara sekolah
dengan masyarakat , yait u dengan m elibat kan orang t ua, dan masyarakat sert a
isu-isu yang t imbul dan bagaimana m enyelesaikan isu-isu t ersebut . Hal ini sesuai
dengan dengan Pasal 46 Ayat (1) UU No. 20 Tahun 2003, yang menyat akan
pengelolaan pendidikan menjadi t anggung-jaw ab bersama ant ara Pem erint ah,
Pem erint ah Daerah, dan m asyarakat .
Peran Kepala Sekolah dalam bidang pelayanan khusus m eliputi layanan
perpust akaan
sekolah,
layanan
kesehat an,
dan
m anajemen
layanan
kafet aria/ kant in sekolah. Layanan-layanan t ersebut di kelola secara baik dan
benar sehingga dapat membantu m em perlancar pencapaian tujuan pendidikan
di sekolah.
Upaya Kepala Sekolah dalam M eningkatkan Pelaksanaan M anajemen Berbasis
Sekolah di SM P Negeri 1 Baturetno Kabupaten W onogiri
Kepala Sekolah dalam pelimpahan kew enangan selalu menyert akan
rincian tugas yang jelas, rencana yang rinci dan sist emat is, program yang
9
mendukung, aturan yang jelas, dan sist em pengendalian mutu yang efekt if dan
efisien. Hal ini sejalan dengan prakt ek M anajem en Berbasis Sekolah yang
dirumuskan dalam Perm endiknas Nom or 19 Tahun 2007 t ent ang Pengelolaan
Pendidikan.
Kepala Sekolah dalam pengam bilan keput usan
m elalui
m usyaw arah
kecuali dalam hal-hal t ert ent u yang em ergensi, mengam bil keput usan dengan
mengam bil resiko t erkecil, dan kem aslahat an yang banyak d engan m emint a
masukan dari para pem bant u kepala sekolah. Hal ini sesuai pendapat Ulber
Silalahi (2010: 380) yang m enyat akan alasan pent ingnya kom unikasi dari bawah
ke pimpinan ant ara lain, pert ama pimpinan mendapat kan inform asi yang di
perlukan untuk menilai berbagai kekurangan, sebagai bahan pengambilan
keputusan dan mungkin untuk m em perbaiki komunikasi ke baw ah, t erut am a
melalui beberapa jenis balikan. Balikan ini perlu untuk m enent ukan apakah
pegaw ai-pegaw ai t elah menerim a at au m engert i pesan-pesan yang di sam paikan
kepada m ereka. Kedua, t anpa m ekanism e kom unikasi ke at as m elalui m ana
pegaw ai yang lebih rendah dapat
m engajukan pert anyaan, menyat akan
pendapat atau usul, menyat akan rasa t idak
puas, m enyat akan keluhan at au
mengajukan saran-saran m engenai kebijakan yang t elah di t et apkan.
Kepala Sekolah dalam proses p enet apan kebijakan melaksanakan rapat
khusus unt uk m enampung usulan dan aspirasi. Dalam hal ini sesuai dengan
Depdiknas (2007 : 45-46) yang mengat akan bahw a salah sat u rasionalit as
penerapan M BS adalah untuk mem buat kebijakan/ keput usan m enjadi lebih
10
dekat dengan st akeholders sehingga hasilnya benar-benar m erupakan aspirasi
st akeholders. Unt uk it u M BS mensyarat kan adanya part isipasi akt if dari sem ua
pihak yang t erkait den gan penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Part isipasi
sangat diperlukan agar set iap kebijakan dan keput usan sekolah benar-benar
mencerm inkan
aspirasi
st akeholders.
Penggalakan
part isipasi
dilandasi
keyakinan bahw a m akin t inggi t ingkat part isipasi, m aka makin t inggi rasa
memiliki, m akin besar pula rasa t anggungjaw ab dan m akin besar pula t ingkat
dedikasi/ kont ribusinya.
Kepala
Sekolah
dalam
membangun
pola
komunikasi
m elakukan
komunikasi dua arah dengan baik dengan w arga sekolah at aupun
denga
masyarakat . Kepala sekolah m enjelaskan kepada sem ua st akeholder sem ua
program yang t elah, sedang dan akan dilakukan agar dipaham i oleh sem ua
pihak. Hal ini sesuai pendapat Suprihatin (2004: 100) yang m enyat akan upaya
membina komunikasi int ern t idak sekedar untuk m encipt akan kondisi yang
menarik dan hangat , t et api akan m endapat kan makna yang mendalam dan
berart i bagi pendidikan dalam suat u sekolah.
Kepala Sekolah melakukan supervise pendidikan, dengan
langkah-
langkah ant ara lain; melaksanakan program supervisi m elalui adanya program
supervisi kelas, dadakan (inspeksi) dan kegiat an ekst rakurikuler. Supervisi
dilakukan dengan m em buat inst rum en guna m engukur t ingkat keberhasilannya.
Kepala sekolah m em anfaat kan hasil supervisi unt uk m eningkat kan kinerja
guru
dan karyaw an maupun untuk pengemb angan Sekolah. Hasil supervisi
11
dikom unikasikan agar m enjadi t imbal balik bagi kepent ingan lem baga at aupun
kepent ingan peningkat an kualit as guru at au karyaw an. Hal ini sesuai dengan
pendapat M ulyasa (2011 : 157), supervisi pada hakekat nya m engandung
beberapa kegiat an pokok, yait u pem binan yang kont inu, pengem bangan
kemam puan profesional personal, perbaikan sit uasi belajar m engajar, dengan
sasarn akhir pencapaian tujuan dan pert umbuhan pribadi pesert a didik.
Kepala sekolah dalam m em berikan m ot ovasi m em pert im bangkan rasa
keadilan dan kelayakan karena hal ini penting bagi Kepala sekolah unt uk
mencipt akan
iklim
yang kondusif. M ot ivasi diberikan dalam bent uk hadiah
at au hukum an baik fisik m aupun non-fisik. Hal senada dikat akan W ahjosumidjo
(2001), peran kepala sekolah sebagai p em im pin sekolah m em iliki t anggung
jawab m en ggerakkan seluruh sum berdaya yang ada di sekolah sehingga
melahirkan et os kerja dan produkt ivit as yang t inggi dalam mencapai t ujuan.
Capaian pelaksanaan M anajemen Berbasis Sekolah di SM P Negeri 1 Baturetno
Kabupaten W onogiri
Capaian yang pert am a adalah peningkat an m ut u yait u m eningkat nya
prest asi sisw a, tingkat keamanan dan ket ert iban sekolah, ket ert iban dari pihak
PTK at aupun siswa.
Capaian yang kedua adalah kem andirian yait u sekolah t ampak diberi
kew enangan at au otonomi untuk merencanakan sendiri, m elaksanakan sendiri
dan mengevaluasi sendiri keseluruhan program kerjanya dengan m elibat kan
seluruh elem en t erkait dengan peningkat an mutu pendidikan. Hal ini sesuai
12
dengan
makna
M anajemen
Berbasis
Sekolah
adalah
satu
pendekat an
manajemen yang m enem pat kan mutu pendidikan sebagai kiblat akt ifit as
manajemen
kurikulum,
kesisw aan,
kepegaw aian,
sarana
dan
prasarana,
keuangan dan peran sert a m asyarakat sekolah.
Capaian yang ket iga adalah part isipasi yait u model pengelolaan sekolah
yang sangat m enekankan pada partisipasi seluruh elem en t erkait dengan
peningkat an mutu pendidikan sekolah.
Capaian yang keem pat adalah t ransparasi yaitu ket erbukaan dalam
merencanakan,
m elaksanakan
dan
mengevaluasi
sert a
m em pert anggung
jawabkan pengelolaan dana kepada m asyarkat dan pemerint ah
Keem pat capaian t ersebut t elah sesuai dengan kont ek M anagem en
Berbasis Sekolah yang dipesankan dalam Perat uran Pem erint ah Nomor 17 Tahun
2007
Faktor-faktor
yang
menghambat
kepemimpinan
kepala
sekolah
dalam
pelaksanaan M anajemen Berbasis Sekolah di SM P Negeri 1 Baturetno
Kabupaten W onogiri
Peran sert a m asyarakat selam a ini pada umumnya m asih sebat as dana,
sedangkan
dukungan
lain
dalam
upaya
meningkat kan
m ut u
pelayanan
pendidikan kurang diperhat ikan, yaitu peran dew an pendidikan dan kom it e
sekolah. Faktor ekst ernal yang akan t urut menent ukan keberhasilan M BS adalah
peran m asyarakat yang t idak hanya dalam bentuk partisipasi orang tua sisw a,
melainkan juga m asyarakat umum, tokoh agama, t okoh m asyarakat , t okoh adat ,
13
lembaga sw adaya m asyarakat , perusahaan dan lem baga-lembaga sosial lainnya.
Hal ini belum sesuai dengan undang-undang No.20 t ahun 2003 t ent ang Sist em
Pendidikan Nasional pasal 56 ayat 4 disebut kan bahw a m asyarakat berperan
dalam
peningkat an
mut u
pelayanan
pendidikan
dalam
perencanaan,
pengaw asan dan evaluasi program pendidikan melalui Dew an Pendidikan dan
Komit e Sekolah.
Belum sem ua guru m am pu menerapkan kebijakan sekolah, hal ini
dikarenakan minimnya sosialisasi yang dilakukan oleh pemerint ah. Hal ini belum
sesuai dengan pendapat Isjoni (2009: 13) mengungkapkan bahw a sebaiknya guru
membantu sisw a memahami mat eri yang sulit, bekerjasam a, mem bantu t eman
dan m enumbuhkan kem am puan berfikir krit is. Berfikir krit is adalah suat u proses
t erorganisasi yang dipergunakan di dalam akt ivit as ment al, misalnya pemecahan
masalah, pem buat an keputusan, m eyakinkan dan menganalisa asum si.
Kurang t umbuhnya budaya kualit as baik dari segi input , proses maupun
out put pendidikan m erupakan fakt or penghambat tumbuhnya kepala sekolah
profesional. Dalam kont eks pendidikan, pengert ian kualit as mencakup input ,
proses dan out put pendidikan.
Kondisi birokrasi dan sist em polit ik kurang t erarah m em pengaruhi
berbagai bidang kehidupan, t erm asuk pendidikan, besert a kom ponen yang
t ercakup di dalam nya. M ekanisme sist em polit ik yang kurang st abil dalam
t at anan kehidupan berbangsa dan bernegara selain menimbulkan berbagai
masalah dalam hidup dan kehidupan di masyarakat juga m erupakan fakt or
14
penghambat lahirnya kepala sekolah profesional. W akil rakyat di dew an yang
lamban dan tidak t epat dalam mengam bil suatu keputusan m elahirkan sist em
polit ik yang kurang st abil dan kurang m enguntungkan.
SIM PULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pem bahasan sebagaimana diuraikan m aka
simpulan penelit ian ini adalah sebagai berikut : (1) Kepem im pinan Kepala Sekolah
dalam pelaksanaan M BS di SM P Negeri 1 Baturetno Kabupat en Wonogiri t elah
berjalan dengan baik, m eliputi tujuh kom ponen yait u kurikulum dan program
pengajaran, t enaga kependidikan, kesisw aan, sarana dan prasarana pendidikan,
keuangan, pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat , dan m anajem en
pelayanan khusus lem baga pendidikan, (2) Upaya Kepala Sekolah dalam
meningkat kan pelaksanaan M BS di SM P Negeri 1 Baturet no Kabupat en Wonogiri,
meliput i pelimpahan dan dist ribusi kewenangan, pem buat an keputusan, proses
penet apan kebijakan, membangun pola komunikasi, m elakukan pengawasan dan
memberikan m otivasi dan mem bangun suasana kerja yang kondusif, (3) Capaian
pelaksanaan M BS di SM P Negeri 1 Bat uret no Kabupat en Wonogiri, m eliput i:
peningkat an mutu, kem andirian, part isipasi dan t ransparansi, (4) Faktor-fakt or
yang menghambat kepem im pinan Kepala Sekolah dalam pelaksanaan M BS di
SM P Negeri 1 Baturet no Kabupat en Wonogiri, m eliput i: peran sert a m asyarakat ,
belum sem ua guru m am pu m enerapkan kebijakan sekolah, kurang t um buhnya
budaya mutu, birokrasi, dan mekanisme politik yang kurang t erarah.
15
Berdasarkan simpulan sebagaimana diuraikan m aka implikasi
hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Jika M anajem en Berbasis Sekolah
dilaksanakan
berdasarkan
kebijakan
pendidikan
perundang-undangan yang berlaku, m aka
nasional
dan
perat uran
mut u sekolah di SM P Negeri 1
Baturet no Kabupat en Wonogiri akan sem akin m eningkat , (2) Jika berbagai
masalah yang menghambat pelaksanaan M anajem en Berbasis Sekolah dapat
dit ekan at au diminim alisir, m aka pelaksanaan M BS di SM P Negeri 1 Bat uret no
Kabupat en Wonogiri berjalan dengan baik
Berdasarkan simpulan dan
implikasi sebagaimana diuraikan diat as, m aka
saran yang disampaikan dalam penelit ian ini adalah sebagai berikut : (1) Bagi
masyarakat
agar
lebih
m eningkat kan
perannya
dalam
penyelenggaraan
pendidikan di sekolah, (2) Bagi guru agar m eningkat kan penget ahuan dan
kompet ensinya sehingga mampu m enerapkan kebijakan sekolah, (3) Bagi Kepala
Sekolah perlu m enjaga dan m eningkat kan kom unikasi dan partisipasi yang t elah
berjalan dilakukan bersam a w arga sekolah m elalui sosialisasi program -program
dan t ujuan yang t erkait dengan pelaksanaan M BS dapat jelas dipaham i oleh
seluruh w arga sekolah, sehingga dapat m eningkat kan budaya m utu, (4) Bagi
pemerint ah agar mencipt akan birokrasi dan m ekanisme politik yang t erarah.
16
DAFTAR PUSTAKA
Danim , Sudarw an dan Suparno.
2009.
M anajemen
dan
Kepemimpinan
Transformasional Kekepalasekolahan: Visi dan St rat egi Sukses Era
Teknologi, Sit uasi Krisis, dan Int ernasionalisasi Pendidikan. Jakart a: Rineka
Cipt a.
Depdiknas. 2007. M anajem en Berbasis Sekolah (M BS). Jakart a: Direkt orat
Jenderal Pendidikan Dasar dan M enengah.
Isjoni. 2009. Cooperat iv Learning M engembangkan
Berkelompok, Bandung: Alfabet a.
Kemampuan
Belajar
Kem endiknas. 2011. Buku Kerja Kepala Sekolah . Jakart a: Pusat Pengem bangan
Tenaga Kependidikan.
M ulyasa, E 2011. M anajemen Berbasis Sekolah Konsep,
Implem ent asi. Bandung: PT. Rem aja Rosda Karya.
St rat egi
dan
Suprihat in, M H.dkk. 2004. M anajemen Sekolah . Semarang:UPT M KK Universit as
Negeri Sem arang.
Surya Dharma, 2009. M enuju Tenaga Kependidikan Profesional. Jakart a:
Direkt orat Tenaga Kependidikan Dirjen PM PTK.
Ulber Silalahi. 2010. M et ode Penelit ian Sosial . Bandung: PT. Refika Adit am a.
Wahjosumidjo. 2001. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakart a: PT Raja Grafindo
Persada.