PEREMPUAN DALAM PALSAFAH ADAT MINANGKABAU.

PEREMPUAN DALAM PALSAFAH ADAT MINANGKABAU
Satya Gayatri, Andriana Yohan, Sulastri
Nomor Kontrak : 68/LP-UA/SPP-DPP/K/V-2001
ABSTRAK
Perempuan minangkabau punya kedudukan yang khas dibandingkan dengan perempuan lain di
Indonesia. Sebutan untuk perempuan Minagkabau dinyatakan dengan “Bundo Kanduang.”
“Bundo Kanduang: punya peranan yang penting dalam keluarga yang bersifat komunal. Peranan
dan kedudukan perempuan itu dituangkan dalam falsafah adat.
Falsafah adat merupakan pedoman dalam masyarakat Minagkabau. Dengan falsafah adat
terbandung nilai-niali dan etika yang dituangkan dengan bahasa yang indah. Perempuan dalam
falsafah adat menuntut mereka untuk dapat berbuat dan bertingkah laku sesuai dengan budaya
Minangkabau.
Besarnya pengaruh globalisasi terhadap kebudayaan Minangkabau juga mengibas kepada
perempuan dan mengakibatkan pergeseran nilai-nilai yang dianut oleh perempuan itu sendiri.
Pergeseran nilai dapat bersifat positif dan negatif. Ekses ini hasrus diperkecil dan dikembalikan
sesuai dengan falsafah adat Minangkabau.