Pengaruh Corporate Governance terhadap Tax Avoidance.

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh corporate governance terhadap tax avoidance. Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2014. Sampel dalam penelitian dipilih menggunakan metode purposive sampling sehingga diperoleh sebanyak 36 perusahaan yang menjadi sampel. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proksi corporate governance yaitu kepemilikan institusional dan kualitas audit berpengaruh secara signifikan terhadap tax avoidance yang diproksikan dengan cash effective tax rate. Hasil penilitian ini juga menunjukkan proksi corporate governance yaitu persentase dewan komisaris independen dan komite audit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tax avoidance.


(2)

vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

The purpose of this research is to find the influence of corporate governance on tax avoidance. The population of this research is the manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) 2012-2014. The sample of this research was choosen using purposive sampling method, producing 36 companies that was used as a sample. Hypothesis testing using double regression analysis

The outcome of this research indicates that corporate governance proxy which is the institutional ownership and audit quality, has a significant impact towards tax avoidance which is calculated with cash effective tax rate. This research also showed that corporate governance proxy which is the percentage of the board of independent commissioner and audit committee has no significant impact towards tax avoidance.


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

2.1 Kajian Pustaka ... 9

2.1.1 Latar Belakang Corporate Governance ... 9

2.1.2 Pengertian Corporate Governance ... 10

2.1.3 Prinsip Dasar Corporate Governance ... 12

2.1.4 Tujuan Corporate Governance ... 15

2.1.5 Manfaat Corporate Governance ... 16

2.1.6 Pengertian Pajak ... 17

2.1.7 Cara Pemungutan Pajak ... 18

2.1.8 Pengertian Tax Avoidance ... 22

2.1.9 Pengukuran Corporate Governance ... 24

2.1.10 Pengukuran Tax Avoidance ... 28

2.2 Rerangka Pemikiran ... 30

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

3.1 Jenis Penelitian ... 33

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 33

3.3 Definisi Operasional Variabel ... 33

3.3.1 Variabel Dependen ... 35

3.3.2 Variabel Independen ... 36

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 39

3.5 Teknik Analisis Data ... 40

3.5.1 Uji Normalitas ... 40

3.5.2 Uji Multikolonieritas ... 40

3.5.3 Uji Heteroskedastisitas ... 41


(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

3.5.5 Analisis Hipotesi ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ... 46

4.2 Analisis Data ... 46

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 46

4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 48

4.2.3 Analisis Regresi Berganda ... 53

4.2.4 Hasil Pengujian Hipotesis ... 58

4.3 Hasil dan Pembahasan ... 63

BAB V PENUTUP ... 67

5.1 Simpulan ... 67

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 68

5.3 Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 70

LAMPIRAN ... 72


(5)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran ... 30 Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 51


(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 29

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 38

Tabel 4.1 Uji Statistik Deskriptif ... 47

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas ... 49

Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolonieritas ... 50

Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi ... 52

Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 54

Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Korelasi dan Determinasi ... 57

Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik t ... 59


(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman


(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pajak merupakan sumber pendapatan bagi negara, sedangkan bagi perusahaan pajak adalah beban yang akan mengurangi laba bersih. Perbedaan kepentingan dari fiskus yang menginginkan penerimaan pajak yang besar dan kontinyu tentu bertolak belakang dengan kepentingan dari perusahaan yang menginginkan pembayaran pajak seminimal mungkin (Hardika, 2007 dalam Kurniasih & Sari, 2013). Dalam hal ini penghindaran pajak merupakan suatu masalah yang rumit karena penghindaran pajak berarti mengurangi pembayaran pajak oleh wajib pajak, tetapi diperbolehkan sesuai dengan aturan yang ada. Perusahaan memiliki kesempatan yang besar untuk melakukan penghindaran pajak, maka diperlukan tata kelola perusahaan yang baik. Untuk tata kelola perusahaan yang baik diperlukan good corporate governance.

Corporate governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan antara berbagai partisipan dalam perusahaan yang menentukan arah kinerja perusahaan. Banyak pihak yang mengatakan lamanya proses perbaikan di Indonesia disebabkan oleh sangat lemahnya corporate governance yang diterapkan dalam perusahaan di Indonesia. Sejak saat itu, baik pemerintah maupun investor mulai memberikan perhatian yang cukup signifikan dalam praktek corporate governance (Haruman, 2008 dalam Annisa & Kurniasih, 2012). Perusahaan merupakan salah satu wajib pajak sedangkan corporate governance menjelaskan hubungan antar berbagai partisipan dalam


(9)

Bab I Pendahuluan | 2

Universitas Kristen Maranatha perusahaan yang menentukan arah kinerja perusahaan, sehingga dengan adanya corporate governance memiliki andil dalam pengambilan keputusan, termasuk dalam keputusan dalam hal memenuhi kewajiban pajaknya, akan tetapi disisi lain perencanaan pajak bergantung pada dinamika corporate governance dalam suatu perusahaan (Friese, Link dan Mayer, 2006 dalam Annisa & Kurniasih, 2012). Tata kelola perusahaan yang baik tercermin dalam kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, kualitas audit, dan komite audit. Setiap perusahaan harus bisa meningkatkan tata kelola perusahaannya agar bagi pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengambil keputusan dengan baik.

Dalam prakteknya banyak wajib pajak yang masih melakukan perlawanan pajak secara agresif. Perlawanan pajak secara agresif terbagi dalam beberapa tipe, beberapa contoh yang terkenal dalam perlawanan pajak secara agresif antara lain tax evasion dan tax avoidance (Winata, 2014).

Tax avoidance merupakan suatu strategi pajak yang agresif yang dilakukan oleh perusahaan dalam meminimalkan beban pajak, sehingga kegiatan ini memunculkan resiko bagi perusahaan antara lain denda dan buruknya reputasi perusahaan dimata publik (Annisa & Kurniasih, 2012). Otoritas pajak berusaha untuk menjelaskan perbedaan antara penghindaran pajak dengan penggelapan pajak, tujuannya agar wajib pajak tidak melakukan penghindaran pajak yang menyimpang dari aturan yang ada. Penghindaran pajak sendiri dilakukan agar stabilitas keuangan perusahaan tampak normal. Namun penghindaran juga dapat dilakukan dengan cara yang salah yaitu dengan penggelapan pajak (Tax Evasion). Umumnya perencanaan pajak merujuk pada proses merekayasa usaha dan


(10)

Bab I Pendahuluan | 3

Universitas Kristen Maranatha transaksi Wajib Pajak (WP) supaya utang pajak berada dalam jumlah minimal tetapi masih dalam bingkai peraturan perpajakan ( Suandy, 2008 dalam Annisa & Kurniasih, 2012).

Dalam artikel Ibnu Wijaya (2014) mengatakan bahwa Walaupun secara literal tidak ada hukum yang dilanggar, semua pihak sepakat bahwa penghindaran pajak merupakan sesuatu yang secara praktik tidak dapat diterima. Hal ini dikarenakan penghindaran pajak secara langsung berdampak pada tergerusnya basis pajak, yang mengakibatkan berkurangnya penerimaan pajak yang dibutuhkan oleh negara. Dari sudut pandang kebijakan pajak, pembiaran terhadap praktik penghindaran pajak dapat mengakibatkan ketidakadilan dan berkurangnya efisiensi dari suatu sistem perpajakan. Penghindaran pajak umumnya dilakukan melalui skema-skema transaksi yang kompleks yang dirancang secara sistematis dan umumnya hanya dapat dilakukan oleh korporasi besar. Hal inilah yang menimbulkan persepsi ketidakadilan, di mana korporasi besar tampaknya membayar pajak yang lebih sedikit. Hal ini pada ujungnya dapat menimbulkan keengganan Wajib Pajak yang lain untuk membayar pajak yang berakibat pada inefektifitas sistem perpajakan.

Penerapan pada penelitan kali ini, struktur kepemilikan perusahaan akan difokuskan pada struktur kepemilikan institusional, hal ini dikarenakan dengan adanya kepemilikan institusional maka akan ada kontrol yang lebih baik. Kepemilikan institusional berperan penting dalam mengawasi kinerja manajemen yang lebih optimal. Dengan tingginya tingkat kepemilikan institusional maka semakin besar tingkat pengawasan kepada manajerial sehingga mengurangi


(11)

Bab I Pendahuluan | 4

Universitas Kristen Maranatha konflik kepentingan manajemen. Investor institusional dapat mengurangi biaya hutang dengan mengurangi masalah keagenan, sehingga mengurangi peluang terjadinya penghindaran pajak ( Fadhilah, 2014).

Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemilik (pemegang saham). Manajer berkewajiban memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan (Ujiyantho dan Pramuka, 2007). Dewan komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan dapat memengaruhi pihak manajemen untuk menyusun laporan keuangan yang berkualitas (Boediono, 2005 dalam Kurniasih & Sari, 2013). Komisaris independen dapat melaksanakan fungsi monitoring dan penyelesaian masalah dengan mengesampingkan kepentingan pribadi, yang berarti komisaris independen harus memiliki tingkat indepedensi yang tinggi.

Komite audit yang bertanggung jawab untuk mengawasi laporan keuangan, mengawasi audit eksternal, dan mengamati sistem pengendalian internal (termasuk audit internal) dapat mengurangi sifat opportunistic manajemen yang melakukan manajemen laba (earnings management) dengan cara mengawasi laporan keuangan dan melakukan pengawasan pada audit eksternal (Siallagan & Machfoedz, 2006). Komite audit juga memiliki wewenang untuk mendapatkan catatan dan informasi keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan agar dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.


(12)

Bab I Pendahuluan | 5

Universitas Kristen Maranatha Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan. Profesi akuntan publik bertanggungjawab untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan, sehingga masyarakat memperoleh informasi keuangan yang andal sebagai dasar pengambilan keputusan (Purnamasari & Hernawati, 2013).

Dalam penelitian ini, tax avoidance diukur menggunakan cash effective tax rate (CETR) yang diharapkan mampu untuk mengukur dan mengidentifikasi tindakan agresif penghindaran pajak oleh perusahaan.

Penelitian mengenai pengaruh corporate governance terhadap tax avoidance telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu, beberapa diantaranya adalah Nuralifmida Ayu Anissa dan Lulus Kurniasih (2012) meneliti tentang Pengaruh Corporate Governance terhadap Tax Avoidance, Tommy Kurniasih & Maria M. Ratna Sari (2013) meneliti mengenai pengaruh Return On Assets, Leverage, Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Kompensasi Rugi Fiskal pada Tax Avoidance. Fenny Winata (2014) meneliti tentang Pengaruh Corporate Governance terhadap Tax Avoidance pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

Pada penelitian Anissa dan Kurniasih (2012) hanya variabel komite audit dan kualitas audit yang berpengaruh terhadap tax avoidance di Bursa Efek Indonesia pada 2008, pada penelitian Kurniasih & Sari (2013) hanya variabel return on assets, ukuran perusahaan dan kompensasi rugi fiskal yang berpengaruh


(13)

Bab I Pendahuluan | 6

Universitas Kristen Maranatha terhadap tax avoidance, dan Fenny Winata (2014) hanya komisaris independen dan jumlah komite audit yang berpengaruh terhadap tax avoidance.

Dalam penelitian ini diharapkan corporate governance dapat mengubah persepsi wajib pajak bahwa pajak adalah kewajiban bukan beban agar penghindaran pajak dapat dihindari, dan oleh karena itu, penulis ingin melakukan penelitian ulang pengaruh corporate governance yang diproksikan dengan kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, kualitas audit, dan komite audit terhadap tax avoidance yang diproksikan dengan cash effective tax rate (CETR).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka pertanyaan penelitian yang diajukan adalah :

1. Apakah corporate Governance yang diproksikan dengan kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance?

2. Apakah corporate governance yang diproksikan dengan proporsi dewan komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance?

3. Apakah corporate governance yang diproksikan dengan komite audit berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance?


(14)

Bab I Pendahuluan | 7

Universitas Kristen Maranatha 4. Apakah corporate governance yang diproksikan dengan kualitas audit

berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah corporate governance yang diproksikan dengan kepemilikan institusional berpengaruh sginifikan terhadap tax avoidance.

2. Untuk mengetahui apakah corporate governance yang diproksikan dengan proporsi dewan komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance.

3. Untuk mengetahui apakah corporate governance yang diproksikan dengan komite audit berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance.

4. Untuk mengetahui apakah corporate governance yang diproksikan dengan kualitas audit berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan tujuan penelitian diatas, maka manfaat penelitian ini adalah:


(15)

Bab I Pendahuluan | 8

Universitas Kristen Maranatha Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan berupa saran dan referensi untuk menerapkan corporate governance yang baik.

2. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca mengenai pengaruh corporate governance terhadap tax avoidance di Indonesia.


(16)

67 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dari penelitian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa :

1. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti terdapat pengaruh signifikan kepemilikan institusional terhadap tax avoidance pada perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2012-2014, dengan demikian berarti H1 diterima.

2. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti tidak terdapat pengaruh signifikan proporsi dewan komisaris independen terhadap tax avoidance pada perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2012-2014, dengan demikian berarti H2 ditolak.

3. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti tidak terdapat pengaruh signifikan komite audit terhadap tax avoidance pada perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2012-2014, dengan demikian berarti H3 ditolak.

4. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti terdapat pengaruh signifikan kualitas audit terhadap tax avoidance pada perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2012-2014, dengan demikian berarti H4 diterima.


(17)

Bab V Penutup | 68

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan oleh peneliti berikutnya. Beberapa keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Koefisien determinasi dapat dilihat dari nilai adjusted R square yakni sebesar 9.5% yang menunjukkan bahwa hanya sebesar 9,5% dari adanya praktek tax avoidance dapat dijelaskan oleh variabel independen kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, komite audit, kualitas audit, sedangkan sisanya sebesar 90,5% dijelaskan oleh variabel-variabel lain.

2. Pada penelitian ini pengujian hanya dilakukan dengan menguji pengaruh tiap-tiap komponen corporate governance secara terpisah (partial) terhadap tax avoidance sehingga tidak dapat menangkap pengaruh komponen corporate governance secara utuh.

5.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang ada maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi para investor dan pemerintah. Investor diharapkan agar lebih memperhatikan perkembangan ekonomi di Indonesia dengan membayar pajak tanpa melakukan penghindaran pajak dan untuk pemerintah diharapkan dapat memperketat peraturan pajak agar semakin kecil celah yang dapat dimanfaatkan perusahaan dalam melakukan penghindaran pajak.


(18)

Bab V Penutup | 69

Universitas Kristen Maranatha 2. Variabel yang digunakan dalam penelitan ini masih terbatas, sehingga

diharapkan pada penelitian selanjutnya sebaiknya mempertimbangkan menggunakan variabel lain yang mempengaruhi tax avoidance di luar variabel yang di gunakan dalam penelitian ini seperti return on asset, leverage, kompensasi rugi fiskal dan kepemilikan manajerial.

3. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan periode penelitian, sehingga dapat diketahui pengaruh penelitian dalam jangka panjang dan mendapatkan prediksi yang lebih tepat.

4. Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan variabel kontrol seperti ukuran perusahaan agar dapat mengidentifikasi pengaruh tiap perusahaan terhadap tax avoidance.


(19)

70 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Annisa, N.A., dan Kurniasih, L. (2012). Pengaruh Corporate Governance terhadap Tax Avoidance. Jurnal Akuntansi & Auditing, Vol 18, No 2, Halaman 95-189.

BPKP. (2011). Latar Belakang GCG. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2015 dari http://www.bpkp.go.id/dan/konten/299/good-corporate.bpkp

Fadhilah, R. (2014). Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Tax Avoidance (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI 2009-2011). Tesis Magister Akuntansi. Padang : Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.

Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI). (2006). What is Corporate Governance. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2015 dari http://www.fcgi.or.id/

Ghozali, H.M. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM Spss 21. Edisi ketujuh. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hartono, J. (2011). Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama. Yogyakarta :

BPFE-Yogyakarta.

Kurniasih, T., dan Sari, M.M.R. (2013). Pengaruh Return On Assets, Leverage, Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Kompensasi Rugi Fiskal pada Tax Avoidance. Buletin Studi Ekonomi, Vol 18, No 18, Halaman 58-65.

Manik, W. (2012). Good Corporate Governance (GCG). Diakses pada tanggal 20 Oktober 2015 dari http://manikwida.blogspot.com/2012/11/good-corporate-governance-gcg_7704.html

Ngadiman, dan Puspitasari, C. (2014). Pengaruh Leverage, Kepemilikan Institusional, dan Ukuran Perusahaan terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) pada Perusahaan Sektor Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2012. Jurnal Akuntansi, Vol 18, No 3, Halaman 408-421.

Nindita, C., dan Siregar, S.V. (2012). Analisis Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik terhadap Kualitas Audit di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 14, No 2, Halaman 91-104.

Pohan, C.A. (2013). Manajemen Perpajakan Strategi Perencanaan Pajak dan Bisnis (Edisi Revisi). Jakarta : PT Gramedia.

Pohan, H.T. (2009). Analisis Pengaruh Kepemilikan Institusi, Rasio Tobin Q, Akrual Pilihan, Tarif Efektif Pajak, dan Biaya Pajak Ditunda terhadap Penghindaran Pajak pada Perusahaan Publik. Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi dan Keuangan Publik, Vol 4, No 2, Halaman 113-135.

Purnamasari, D., dan Hernawati, E. (2013). Pengaruh Etika Auditor, Pengalaman, Pengetahuan, dan Perilaku Disfungsional terhadap Kualitas Audit. Jurnal NeO-Bis, Vol 7, No 2.

Rachmithasari, A.F. (2015). Pengaruh Return On Assets, Leverage, Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Kompensasi Rugi Fiskal pada Tax Avoidance (Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia


(20)

Daftar Pustaka | 71

Universitas Kristen Maranatha Tahun 2011-2013). Skripsi. Surakarta : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Surakarta. (Dipublikasikan).

Siallagan, H., dan Machfoedz, M. (2006). Mekanisme Good Corporate Governance, Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi IX. 23-26 Agustus 2006. Padang.

Suandy, E. (2008). Perencanaan Pajak. Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat. Sugiyono. (2014). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sunjoyo., Setiawan, R., Carolina, V., Kurniawan, A. (2013). Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Cetakan Pertama. Bandung : Alfabeta.

Supriyanto. (2011). Perpajakan di Indonesia. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sutedi, A. (2011). Good Corporate Governance. Edisi Pertama. Jakarta : Sinar Grafika.

Ujiyantho, M.A., dan Pramuka, B.A. (2007). Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan (Studi pada Perusahaan Go Public Sektor Manufaktur). Simposium Nasional Akuntansi X. 28-28 Juli 2007. Makasar.

Waluyo. (2008). Perpajakan Indonesia. Buku 1 Edisi Kedelapan. Jakarta : Salemba Empat.

Wijaya, I. (2014). Mengenal Penghindaran Pajak, Tax Avoidance. Diakses dari http://www.pajak.go.id/content/article/mengenal-penghindaran-pajak-tax-avoidance pada tanggal 20 Oktober 2015.

Winata, F. (2014). Pengaruh Corporate Governance terhadap Tax Avoidance pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013. Tax & Accounting Review, Vol 4, No 1, Halaman 1-10.

Wiranata, Y.A., dan Nugrahanti, Y.W. (2013). Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 15, No 1, Halaman 15-26.


(1)

Bab I Pendahuluan | 8

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan berupa saran dan referensi untuk menerapkan corporate governance yang baik.

2. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca mengenai pengaruh corporate governance terhadap tax avoidance di Indonesia.


(2)

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dari penelitian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa :

1. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti terdapat pengaruh signifikan kepemilikan institusional terhadap tax avoidance pada perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2012-2014, dengan demikian berarti H1 diterima.

2. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti tidak terdapat pengaruh signifikan proporsi dewan komisaris independen terhadap tax avoidance pada perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2012-2014, dengan demikian berarti H2 ditolak.

3. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti tidak terdapat pengaruh signifikan komite audit terhadap tax avoidance pada perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2012-2014, dengan demikian berarti H3 ditolak.

4. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti terdapat pengaruh signifikan kualitas audit terhadap tax avoidance pada perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2012-2014, dengan demikian berarti H4 diterima.


(3)

Bab V Penutup | 68

5.2 Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan oleh peneliti berikutnya. Beberapa keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Koefisien determinasi dapat dilihat dari nilai adjusted R square yakni sebesar 9.5% yang menunjukkan bahwa hanya sebesar 9,5% dari adanya praktek tax avoidance dapat dijelaskan oleh variabel independen kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, komite audit, kualitas audit, sedangkan sisanya sebesar 90,5% dijelaskan oleh variabel-variabel lain.

2. Pada penelitian ini pengujian hanya dilakukan dengan menguji pengaruh tiap-tiap komponen corporate governance secara terpisah (partial) terhadap tax avoidance sehingga tidak dapat menangkap pengaruh komponen corporate governance secara utuh.

5.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang ada maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi para investor dan pemerintah. Investor diharapkan agar lebih memperhatikan perkembangan ekonomi di Indonesia dengan membayar pajak tanpa melakukan penghindaran pajak dan untuk pemerintah diharapkan dapat memperketat peraturan pajak agar semakin kecil celah yang dapat dimanfaatkan perusahaan dalam melakukan penghindaran pajak.


(4)

Bab V Penutup | 69

2. Variabel yang digunakan dalam penelitan ini masih terbatas, sehingga diharapkan pada penelitian selanjutnya sebaiknya mempertimbangkan menggunakan variabel lain yang mempengaruhi tax avoidance di luar variabel yang di gunakan dalam penelitian ini seperti return on asset, leverage, kompensasi rugi fiskal dan kepemilikan manajerial.

3. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan periode penelitian, sehingga dapat diketahui pengaruh penelitian dalam jangka panjang dan mendapatkan prediksi yang lebih tepat.

4. Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan variabel kontrol seperti ukuran perusahaan agar dapat mengidentifikasi pengaruh tiap perusahaan terhadap tax avoidance.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Annisa, N.A., dan Kurniasih, L. (2012). Pengaruh Corporate Governance terhadap Tax Avoidance. Jurnal Akuntansi & Auditing, Vol 18, No 2, Halaman 95-189.

BPKP. (2011). Latar Belakang GCG. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2015 dari http://www.bpkp.go.id/dan/konten/299/good-corporate.bpkp

Fadhilah, R. (2014). Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Tax Avoidance (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI 2009-2011). Tesis Magister Akuntansi. Padang : Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.

Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI). (2006). What is Corporate Governance. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2015 dari http://www.fcgi.or.id/

Ghozali, H.M. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM Spss 21. Edisi ketujuh. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hartono, J. (2011). Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama. Yogyakarta :

BPFE-Yogyakarta.

Kurniasih, T., dan Sari, M.M.R. (2013). Pengaruh Return On Assets, Leverage, Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Kompensasi Rugi Fiskal pada Tax Avoidance. Buletin Studi Ekonomi, Vol 18, No 18, Halaman 58-65.

Manik, W. (2012). Good Corporate Governance (GCG). Diakses pada tanggal 20 Oktober 2015 dari http://manikwida.blogspot.com/2012/11/good-corporate-governance-gcg_7704.html

Ngadiman, dan Puspitasari, C. (2014). Pengaruh Leverage, Kepemilikan Institusional, dan Ukuran Perusahaan terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) pada Perusahaan Sektor Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2012. Jurnal Akuntansi, Vol 18, No 3, Halaman 408-421.

Nindita, C., dan Siregar, S.V. (2012). Analisis Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik terhadap Kualitas Audit di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 14, No 2, Halaman 91-104.

Pohan, C.A. (2013). Manajemen Perpajakan Strategi Perencanaan Pajak dan Bisnis (Edisi Revisi). Jakarta : PT Gramedia.

Pohan, H.T. (2009). Analisis Pengaruh Kepemilikan Institusi, Rasio Tobin Q, Akrual Pilihan, Tarif Efektif Pajak, dan Biaya Pajak Ditunda terhadap Penghindaran Pajak pada Perusahaan Publik. Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi dan Keuangan Publik, Vol 4, No 2, Halaman 113-135.

Purnamasari, D., dan Hernawati, E. (2013). Pengaruh Etika Auditor, Pengalaman, Pengetahuan, dan Perilaku Disfungsional terhadap Kualitas Audit. Jurnal NeO-Bis, Vol 7, No 2.

Rachmithasari, A.F. (2015). Pengaruh Return On Assets, Leverage, Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Kompensasi Rugi Fiskal pada Tax Avoidance (Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia


(6)

Daftar Pustaka | 71

Tahun 2011-2013). Skripsi. Surakarta : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Surakarta. (Dipublikasikan).

Siallagan, H., dan Machfoedz, M. (2006). Mekanisme Good Corporate Governance, Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi IX. 23-26 Agustus 2006. Padang.

Suandy, E. (2008). Perencanaan Pajak. Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat. Sugiyono. (2014). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sunjoyo., Setiawan, R., Carolina, V., Kurniawan, A. (2013). Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Cetakan Pertama. Bandung : Alfabeta.

Supriyanto. (2011). Perpajakan di Indonesia. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sutedi, A. (2011). Good Corporate Governance. Edisi Pertama. Jakarta : Sinar Grafika.

Ujiyantho, M.A., dan Pramuka, B.A. (2007). Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan (Studi pada Perusahaan Go Public Sektor Manufaktur). Simposium Nasional Akuntansi X. 28-28 Juli 2007. Makasar.

Waluyo. (2008). Perpajakan Indonesia. Buku 1 Edisi Kedelapan. Jakarta : Salemba Empat.

Wijaya, I. (2014). Mengenal Penghindaran Pajak, Tax Avoidance. Diakses dari http://www.pajak.go.id/content/article/mengenal-penghindaran-pajak-tax-avoidance pada tanggal 20 Oktober 2015.

Winata, F. (2014). Pengaruh Corporate Governance terhadap Tax Avoidance pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013. Tax & Accounting Review, Vol 4, No 1, Halaman 1-10.

Wiranata, Y.A., dan Nugrahanti, Y.W. (2013). Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 15, No 1, Halaman 15-26.