Privat Space for Transit Traveller.
PRIVAT SPACE FOR TRANSIT TRAVELLER Ang Alex Kurniawan Tanjaya
Irfan Nurrachman M.Ds Tiara Isfiaty, S.Sn., M.Sn.
Maranatha Christian University, Bandung, [email protected] Interior Design Faculty
Abstract
Humans need space for their daily lives so do the transit travelers. Traveling definitely needs rooms and spaces for the baggage. This writing has something to do with the characteristics of transit travelers and their needs for personal rooms in an airport. Basiclly the main feature of this facility is to allow them to still have alertness of their belongings in times of sleeping to other activities. Here is also explained about three possible designs for transit travelers to choose from.
(2)
“PRIVAT SPACE BAGI TRANSIT TRAVELLER” Ang Alex Kurniawan Tanjaya
Irfan Nurrachman M.Ds Tiara Isfiaty, S.Sn., M.Sn.
Maranatha Christian University, Bandung, [email protected] Interior Design Faculty
Abstrak
Manusia menempat sebuah ruang dalam melakukan kegiatan sehari-hari mereka, begitu juga para penumpang transit. Keadaan alami pada saar mereka bepergian, mereka membutuhkan sebuah tempat khususnya ruang privat dimana tempat itu aman untuk barang bawaan mereka. Pada penulsan ini akan dijelaskan tentang karakteristik penumpang transit dan konsekuensinya dengan ruang privat yang dibutuhkan dalam sebuah bandara. Secara umum dikemukakan bahwa ada 1 fitur utama di dalam fasilitas ini yang memungkinkan mereka melepaskan pengawasan mereka terhadap barang bawaan mereka saat mereka beristirahat/tidur, atau melakukan aktivitas yang lainnya. Dijelaskan juga tentang 3 desain yang mendeskiripsikan 3 kemungkinan yang dapat terjadi terhadap penumpang transit.
(3)
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang………..
1.2Masalah……….
1.3Ide dan Gagasan………....
1.4Rumusan Masalah ………
1.5Tujuan Perancangan……….
1.6Manfaat Perancangan………...
1.7Batasan Perancangan………....
1.8Sistematika Penulisan………...
1 2 3 3 3 3 4 4
BAB 2 PRIVAT CAPSULE
2.1 Zona Privat / Personal Space……….
2.1.1 Definisi………..
2.1.2 Klasifikasi Personal Space………
2.1.3 Aplikasi Teori Personal Space Pada Interior...
2.2 Klasifikasi Transit………...
2.3 Transit Traveller……….
2.4 Bandara Soekarno Hatta………
2.5 Zona Privat Bagi Transit Traveller……….
2.6 Ergonomi………...
2.6.1 Standard Ruang Duduk………..
2.6.2 Standard Ergonomi Ruang Tidur………
2.6.3 Standard Ergonomi Bar………...
2.6.4 Standard Barang bawaan……….
2.6.5 Standard Trolley Airport……….
2.7 Studi Banding……….
2.7.1 Bandara Soekarno Hatta Terminal 3………... 2.7.2 Changi International Airport………...
5 5 5 7 8 9 11 14 15 15 16 17 18 21 21 21 24
(4)
3.1 Deskripsi Objek………. 3.2 Analisa Site... 3.2.1 Analisa Tapak dan Bangunan...
3.2.2 Analisa Fungsi………
3.3 Tinjauan Lokasi……….
3.3.1 Situasi Di Sekitar Site...
3.3.2 Analisa Building………
3.4 Identifikasi User... 3.4.1 Pengunjung... 3.4.2 Staff Pengelola...
3.4.3 Staff Penunjang……….
3.5 User Activity...
3.5.1 Pengunjung………...
3.5.2 Staff Pengelola... 3.5.3 Staff Pendukung... 3.6 Programing... 3.6.1 Perbandingan dan Persamaan Tentang Ruang Privat di
Ruang Publik dan Ruang Privat di Ruang Publik…………...
3.6.2 Zoning Blocking………...
3.6.3 Buble Diagram……….
3.7 Penerapan Konsep Rumah Di Jalan Pada Privat Capsule…………. 3.7.1 Tentang Rumah Tinggal...
3.7.2 Mind Mapping………
3.7.3 Penghawaan ...
3.7.4 Bentuk………
3.7.5 Pola……….
3.7.6 Warna……….
3.7.7 Material………..
27 27 28 29 29 32 32 36 36 36 36 36 36 36 37 41 41 42 42 43 43 44 45 45 46 46 46
BAB IV ANALISA PERANCANGAN
(5)
4.1.1 Zoning Blocking………. 4.2 Perancangan...
4.2.1 Resepsionis……….
4.2.2 Lounge………...
4.2.3 Privat Capsule………
4.2.4 Internet Corner………...
4.2.5 Smoking Area………
50 51 51 51 53 56 56 BAB V SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
58 59 60
(6)
DAFTAR GAMBAR BAB II
Gambar 2.1 Rentang Jarak Personal Space...………. Gambar 2.2 Fasilitas Duduk... Gambar 2.3 Rest Capsule... Gambar 2.4 Privat Dome………... Gambar 2.5 Posisi Duduk Umum……….. Gambar 2.6 Posisi Duduk Kursi Santai………. Gambar 2.7 Posisi DudukBerjajar………. Gambar 2.8 Ruang Tidur Single……… Gambar 2.9 Standar ergonomi meja bar……… Gambar 2.10 Standar Ergonomi Meja Bar……… Gambar 2.11 Standar Barang Dalam Kabin……….. Gambar 2.12 Trolley Dimension………... Gambar 2.13 Bandara Soekarno Hatta Terminal 3……… Gambar2.14 Ruang Tunggu………... Gambar 2.15 Lounge and Kid Zone………... Gambar 2.16 De Green Lounge………. Gambar 2.17 De Green……….. Gambar 2.18 Singapore Changi Airport……… Gambar 2.19 Massage Chair……….. Gambar 2.20 Napping Area………... Gambar 2.21 Baby Care Room……….. Gambar 2.22 Smoking Area……….. Gambar 2.23 Prayer Room………
6 7 7 7 15 15 16 17 17 18 18 21 21 22 22 23 23 24 24 25 25 25 25 BAB III
Gambar 3.1 Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta.………. Gambar 3.2 Denah General... Gambar 3.3 Letak Bandara Soekarno Hatta... Gambar 3.4 Denah……..………... Gambar 3.5 Façade Terminal 3………..
26 28 28 28 34
(7)
Gambar 3.6 Pintu Keberangkatan…….………. Gambar 3.7 Pintu Pengunjung………... Gambar 3.8 Pintu Kedatangan……….. Gambar 3.9 Loby………... Gambar 3.10 Retail Store………..……… Gambar 3.11 Lantai 2………..……….. Gambar 3.12 Lantai 2……….………... Gambar 3.13 Kedatangan Internasional……….……… Gambar 3.14 Ruang Tunggu…...………... Gambar 3.15 Zoning Ruangan………... Gambar 3.16 Buble Diagram………. Gambar 3.17 Mind Mapping……….. Gambar 3.18 LED Strip……….……… Gambar 3.19 Hanging Lamp………. Gambar 3.20 AC Ceilling……….. Gambar 3.21 Exhaust fan………... Gambar 3.22 Bentuk Desain……….. Gambar 3.23 Skema Warna………... Gambar 3.24 Gypsum……… Gambar 2.25 Karpet……….. Gambar 2.26 Glasswool……… Gambar 2.27 Parquet Flooring……….. Gambar 2.28 Cast Fibberglass………...
34 34 34 35 35 35 35 35 35 42 42 44 45 45 45 45 46 46 47 47 47 47 47 BAB IV
Gambar 4.1 Denah Perancangan………...………. Gambar 4.2 General Site Plan... Gambar 4.3 General Plan... Gambar 4.4 Potongan General………... Gambar 4.5 Zoning Blocking…..……….. Gambar 4.6 Resepsionis…………...….………. Gambar 4.7 Denah Lounge……….………... Gambar 4.8 1 Seate Lounge….………..
48 49 49 50 50 51 52 52
(8)
Gambar 4.9 2-4 Seat Lounge…..………... Gambar 4.10 Trolley dock………..………...… Gambar 4.11 Denah Capsule.………..……….. Gambar 4.12 Country Capsule….………...………... Gambar 4.13 Pop Art Capsule…………..………….……… Gambar 4.14 Memphis Capsule………. Gambar 4.15 Internet Corner………,,………... Gambar 4.16 Smoking Area……….……….
52 53 54 54 55 55 56 57
(9)
DAFTAR TABEL BAB II
Tabel 2.1 Kegiatan Penumpang Transit……….. Tabel.2.2 Data Penerbangan………... Tabel 2.3 Room Rate………..
10 13 26 BAB III
Tabel 3.1 Tinjauan Makro………... Tabel 3.2 Tabel Analisa Lingkungan sekitar……….. Tabel 3.3 Analisa Buliding……… Tabel 3.4 Tabel Activity Transit Transit Traveller………. Tabel 3.5 Tabel Program Kebutuhan Ruang………... Tabel 3.6 Persamaan………... Tabel 3.7 Perbedaan………
29 31 32 37 40 41 41
(10)
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kota Jakarta merupakan ibu kota dari Indonesia yang memiliki salah satu bandar udara internasional tersibuk di dunia. Berdasarkan sumber data dari “aviationbusinessme.com”, Jakarta termasuk dalam 10 bandar udara tersibuk di dunia. Dengan hasil pengamatan pada tahun 2013, bandara Soekarno Hatta memiliki jumlah penumpang sebanyak 29.325.201 jiwa ditahun 2013. Setidaknya bandara ini melakukan penerbangan bagi 50.000 – 60.000 jiwa setiap harinya.
Dengan jumlah penerbangan yang demikian padat, bandara Soekarno Hatta merupakan salah satu tempat transit/singgah bagi para penumpang dari berbagai tujuan baik domestik maupun internasional. Penerbangan transit dan penerbangan langsung tidaklah sama. Dalam penerbangan transit, para penumpang adalah mereka yang telah mengalami penerbangan jarak jauh dan akan melanjutkan ke penerbangan selanjutnya. Sedangkan penerbangan secara langsung biasanya adalah mereka yang tinggal dalam sebuah kota yang dekat dengan bandara sekitar dan akan melakukan penerbangan ke sebuah tujuan.
Dari perbedaan tersebut tentunya timbul sebuah perbedaan kebutuhan fasilitas untuk menunggu di dalam sebuah bandara. Bagi mereka yang transit mereka cenderung lebih lelah dikarenakan penerbangan sebelumnya, dan mereka memerlukan fasilitas lebih dalam proses mereka menunggu untuk penerbangan yang selanjutnya. Sedangkan bagi para penumpang penerbangan langsung biasanya hanya datang dan mempersiapkan untuk penerbangan mereka.
Bagi para penumpang transit ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti barang bawaan dari kabin pesawat, dan fasilitas yang dibutuhkan selama mereka menunggu penerbangan selanjutnya. Mereka cenderung tidak nyaman untuk berkeliling di sekitar bandara apabila mereka memiliki barang bawaan yang berat atau cukup banyak.
(11)
2 1.2 Identifikasi Masalah
Salah satu kebutuhan manusia adalah zona privat untuk beraktivitas pada saat transit. Fasilitas transit seperti hotel pada umumnya terletak di luar area bandara dan memiliki jarak tempuh selama beberapa waktu. Selain keaadan yang melelahkan setelah penerbangan sebelumnya, Perjalanan ke hotel transit juga memberikan rasa lelah dalam perjalanan. Selain itu fasilitas umum yang terdapat di dalam bandara pada umumnya bersifat publik dan kurang memberikan kenyamanan secara privasi bagi para user di area bandara.
Tidak adanya tempat penyimpanan barang bawaan pada saat transit juga menjadi salah satu permasalahan bagi para transit traveller pada saat transit di sebuah bandara. Hal ini dikarenakan bagi mereka yang membawa barang bawaan cukup banyak maupun berat akan kesulitan untuk bermobilisasi karena khawatir akan barang bawaan mereka.
Berdasarkan studi kasus tersebut, perancang ingin memfasilitasi zona privat tersebut dengan merancang zona privat bagi para transit traveller didalam bandara itu. Pemilihan fasilitas transit didalam bandara ini bertujuan agar penumpang yang sedang menunggu penerbangan selanjutnya dapat memperoleh personal space yang lebih baik lagi.
1.3 Ide dan Gagasan
Menanggapi masalah tersebut maka perancang memiliki gagasan merancang fasilitas ruang privat di dalam zona publik. Zona privat ini akan terbagi atas 2 bagian di mana yang pertama merupaka zona privat di mana privasi bagi usernya benar-benar diutamakan dan yang kedua adalah zona privat di mana para usernya masih dapat bersosialisasi dengan keadaan sekitarnya namun tetap memiliki privasi bagi dirinya sendiri.
Zona privat yang utama merupakan sebuah tempat yang didesain bagi 1 orang untuk melakukan aktivitasnya didalam sebuah kapsul. Kapsul ini dapat difungsikan sebagai tempat istirahat, membaca atau beberapa akivitas pribadi lainnya. Kapsul ini nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas lounge and café,internet corner, dan smoking room. Penggunaan privat capsule sendiri hanya
(12)
3 akan akan digunakan dengan periode short term atau jangka pendek selama masa transit.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, perancang menyimpulkan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana merancang ruang privat dalam konteks small space yang dapat memenuhi kebutuhan usernya selama masa transit?
2. Bagaimana memunculkan kebaharuan desain ruang privat di bandara? 3. Bagaimana mengintegrasikan ruang privat tersebut dengan bandara yang
merupakan ruang publik?
1.5 Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan dari privat capsule ini adalah memberikan fasilitas privat yang memudahkan aktivitas bagi para penumpang yang sedang transit di bandara Soekarno Hatta.
Selanjutnya tujuan dari topik perancangan ini yaitu :
1. Memecahkan permasalahan zona privat bagi pelanggan untuk melakukan aktivitas pribadi selama transit di bandara.
2. Mengeksplorasi berbagai kemungkinan olahan bentuk dan ruang di dalam bandara agar memperoleh ide perancangan yang baru .
3. Merancang area eksklusif yang memisahkan zona publik umum dan zona privat di dalam bandara.
1.6 Manfaat Perancangan
Dengan adanya laporan perancangan ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca untuk memahami akan kebutuhan ruang privat bagi para penumpang yang sedang transit di dalam sebuah bandara di mana fasilitas transit yang memadai dapat menunjang kegiatan bagi para transit traveller pada saat transit di dalam bandara tersebut.
(13)
4 1.7 Batasan Perancangan
Dalam perancangan ini akan menitik beratkan pada beberapa ruang, meliputi privat capsule untuk satu orang dan fasilitas pendukung seperti lounge and resto, smoking room, internet corner dan area belanja. Fasilitas ini dikhususkan hanya bagi para penumpang bussinesman / single traveller yang sedang transit.
1.8 Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan
Menjelaskan latar belakang masalah, ide atau gagasan perancangan, batasan masalah, identifikasi masalah perancangan, tujuan
perancangan, dan sistematika penulisan.
Bab II Studi Literatur
Menjelaskan studi literatur, standar fungsi dan studi ergonomik.
Bab III Deskripsi Objek Studi
Menjelaskan tentang objek studi, site analysis, konsep dan tema perancangan, analisis fungsional dan programming, zoning, blocking, kebutuhan ruang, buble diagram, dan studi image.
Bab IV Deskripsi Objek Perancangan
Menjelaskan tentang hasil perancangan yang telah di kerjakan, pengaplikasian konsep secara keseluruhan dalam sebuah desain.
Bab V Simpulan.
Memberikan kesimpulan dari hasil perancangan yang telah dikerjakan sebelumnya.
(14)
BAB V SIMPULAN
.Ruang privat bagi transit traveller diterjemahkan sebagai sebuah fasilitas yang memiliki tingkat kemanan yang cukup baik. Fasilitas itu di wujudkan dalam bentuk sebuah “trolley” yang dapat diamankan dalam sebuah lounge dan privat capsule dimana mereka dapat meletakan barang bawaan mereka dan melakukan aktivitas pribadi mereka tanpa harus mengkhawatirkan tentang keamanan barang-barang bawaan mereka. Dengan begitu salah satu kebutuhan privat dimana keamanan bagi para penumpang akan cukup terpenuhi di dalam sebuah ruang publik seluas bandara.
(15)
48 DAFTAR PUSTAKA
Buku dan Jurnal :
FLOW ACTIVITY SAAT TRANSIT Gunadarma.(jurnal)
Halim, Deddy. 2005. Psikologi Arsitektur, Pengantar Kajian Lintas Disiplin. Jakarta PT. GRASINDO
Krisnawati, Christina. 2005. terapi warna dan kesehatan. Yogyakarta : Curiosita Panero, Julius. 2003. Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga Lauderdale, Fort. 2012.Hollywood International Airport. Fisher & ACAI
Associates Inc Website :
http://techno.okezone.com/read/2013/07/18/56/838857/redirect
http://devianggraeni90.wordpress.com/2011/04/21/privasi-personal-space-ruang personal-dan-teritorialitas/
http://nisa915.blogspot.com/2012/11/dengan-semakin-meningkatnya-jumlah.html http://www.streetdirectory.com/ambassador-transit-lounge/
http://kemhubri.dephub.go.id/id/index2.php?module=news&act=view&id=MTAz http://kotakantik.blogspot.com/2008/12/perbandingan-ciri-ciri-antara.html
http://dellyani.blogspot.com/2013/05/definisi-dan-fungsi-rumah-tinggal.html http://www.merdeka.com/foto/peristiwa/pesawat-delay-ratusan-penumpang-di-soekarno-hatta-terlantar.html
http://travelmatekamu.com/2014/09/16/3-tips-tidur-nyaman-di-bandara/ https://www.concur.com/blog/en-us/7-ways-be-more-productive-airport
(1)
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kota Jakarta merupakan ibu kota dari Indonesia yang memiliki salah satu bandar udara internasional tersibuk di dunia. Berdasarkan sumber data dari “aviationbusinessme.com”, Jakarta termasuk dalam 10 bandar udara tersibuk di dunia. Dengan hasil pengamatan pada tahun 2013, bandara Soekarno Hatta memiliki jumlah penumpang sebanyak 29.325.201 jiwa ditahun 2013. Setidaknya bandara ini melakukan penerbangan bagi 50.000 – 60.000 jiwa setiap harinya.
Dengan jumlah penerbangan yang demikian padat, bandara Soekarno Hatta merupakan salah satu tempat transit/singgah bagi para penumpang dari berbagai tujuan baik domestik maupun internasional. Penerbangan transit dan penerbangan langsung tidaklah sama. Dalam penerbangan transit, para penumpang adalah mereka yang telah mengalami penerbangan jarak jauh dan akan melanjutkan ke penerbangan selanjutnya. Sedangkan penerbangan secara langsung biasanya adalah mereka yang tinggal dalam sebuah kota yang dekat dengan bandara sekitar dan akan melakukan penerbangan ke sebuah tujuan.
Dari perbedaan tersebut tentunya timbul sebuah perbedaan kebutuhan fasilitas untuk menunggu di dalam sebuah bandara. Bagi mereka yang transit mereka cenderung lebih lelah dikarenakan penerbangan sebelumnya, dan mereka memerlukan fasilitas lebih dalam proses mereka menunggu untuk penerbangan yang selanjutnya. Sedangkan bagi para penumpang penerbangan langsung biasanya hanya datang dan mempersiapkan untuk penerbangan mereka.
Bagi para penumpang transit ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti barang bawaan dari kabin pesawat, dan fasilitas yang dibutuhkan selama mereka menunggu penerbangan selanjutnya. Mereka cenderung tidak nyaman untuk berkeliling di sekitar bandara apabila mereka memiliki barang bawaan yang berat atau cukup banyak.
(2)
2 1.2 Identifikasi Masalah
Salah satu kebutuhan manusia adalah zona privat untuk beraktivitas pada saat transit. Fasilitas transit seperti hotel pada umumnya terletak di luar area bandara dan memiliki jarak tempuh selama beberapa waktu. Selain keaadan yang melelahkan setelah penerbangan sebelumnya, Perjalanan ke hotel transit juga memberikan rasa lelah dalam perjalanan. Selain itu fasilitas umum yang terdapat di dalam bandara pada umumnya bersifat publik dan kurang memberikan kenyamanan secara privasi bagi para user di area bandara.
Tidak adanya tempat penyimpanan barang bawaan pada saat transit juga menjadi salah satu permasalahan bagi para transit traveller pada saat transit di sebuah bandara. Hal ini dikarenakan bagi mereka yang membawa barang bawaan cukup banyak maupun berat akan kesulitan untuk bermobilisasi karena khawatir akan barang bawaan mereka.
Berdasarkan studi kasus tersebut, perancang ingin memfasilitasi zona privat tersebut dengan merancang zona privat bagi para transit traveller didalam bandara itu. Pemilihan fasilitas transit didalam bandara ini bertujuan agar penumpang yang sedang menunggu penerbangan selanjutnya dapat memperoleh personal space yang lebih baik lagi.
1.3 Ide dan Gagasan
Menanggapi masalah tersebut maka perancang memiliki gagasan merancang fasilitas ruang privat di dalam zona publik. Zona privat ini akan terbagi atas 2 bagian di mana yang pertama merupaka zona privat di mana privasi bagi usernya benar-benar diutamakan dan yang kedua adalah zona privat di mana para usernya masih dapat bersosialisasi dengan keadaan sekitarnya namun tetap memiliki privasi bagi dirinya sendiri.
Zona privat yang utama merupakan sebuah tempat yang didesain bagi 1 orang untuk melakukan aktivitasnya didalam sebuah kapsul. Kapsul ini dapat difungsikan sebagai tempat istirahat, membaca atau beberapa akivitas pribadi lainnya. Kapsul ini nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas lounge and café,internet corner, dan smoking room. Penggunaan privat capsule sendiri hanya
(3)
akan akan digunakan dengan periode short term atau jangka pendek selama masa transit.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, perancang menyimpulkan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana merancang ruang privat dalam konteks small space yang dapat memenuhi kebutuhan usernya selama masa transit?
2. Bagaimana memunculkan kebaharuan desain ruang privat di bandara? 3. Bagaimana mengintegrasikan ruang privat tersebut dengan bandara yang
merupakan ruang publik?
1.5 Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan dari privat capsule ini adalah memberikan fasilitas privat yang memudahkan aktivitas bagi para penumpang yang sedang transit di bandara Soekarno Hatta.
Selanjutnya tujuan dari topik perancangan ini yaitu :
1. Memecahkan permasalahan zona privat bagi pelanggan untuk melakukan aktivitas pribadi selama transit di bandara.
2. Mengeksplorasi berbagai kemungkinan olahan bentuk dan ruang di dalam bandara agar memperoleh ide perancangan yang baru .
3. Merancang area eksklusif yang memisahkan zona publik umum dan zona privat di dalam bandara.
1.6 Manfaat Perancangan
Dengan adanya laporan perancangan ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca untuk memahami akan kebutuhan ruang privat bagi para penumpang yang sedang transit di dalam sebuah bandara di mana fasilitas transit yang memadai dapat menunjang kegiatan bagi para transit traveller pada saat transit di dalam bandara tersebut.
(4)
4 1.7 Batasan Perancangan
Dalam perancangan ini akan menitik beratkan pada beberapa ruang, meliputi privat capsule untuk satu orang dan fasilitas pendukung seperti lounge and resto, smoking room, internet corner dan area belanja. Fasilitas ini dikhususkan hanya bagi para penumpang bussinesman / single traveller yang sedang transit.
1.8 Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan
Menjelaskan latar belakang masalah, ide atau gagasan perancangan, batasan masalah, identifikasi masalah perancangan, tujuan
perancangan, dan sistematika penulisan.
Bab II Studi Literatur
Menjelaskan studi literatur, standar fungsi dan studi ergonomik.
Bab III Deskripsi Objek Studi
Menjelaskan tentang objek studi, site analysis, konsep dan tema perancangan, analisis fungsional dan programming, zoning, blocking, kebutuhan ruang, buble diagram, dan studi image.
Bab IV Deskripsi Objek Perancangan
Menjelaskan tentang hasil perancangan yang telah di kerjakan, pengaplikasian konsep secara keseluruhan dalam sebuah desain.
Bab V Simpulan.
Memberikan kesimpulan dari hasil perancangan yang telah dikerjakan sebelumnya.
(5)
BAB V SIMPULAN
.Ruang privat bagi transit traveller diterjemahkan sebagai sebuah fasilitas yang memiliki tingkat kemanan yang cukup baik. Fasilitas itu di wujudkan dalam bentuk sebuah
“trolley” yang dapat diamankan dalam sebuah lounge dan privat capsule dimana mereka
dapat meletakan barang bawaan mereka dan melakukan aktivitas pribadi mereka tanpa harus mengkhawatirkan tentang keamanan barang-barang bawaan mereka. Dengan begitu salah satu kebutuhan privat dimana keamanan bagi para penumpang akan cukup terpenuhi di dalam sebuah ruang publik seluas bandara.
(6)
48 DAFTAR PUSTAKA
Buku dan Jurnal :
FLOW ACTIVITY SAAT TRANSIT Gunadarma.(jurnal)
Halim, Deddy. 2005. Psikologi Arsitektur, Pengantar Kajian Lintas Disiplin. Jakarta PT. GRASINDO
Krisnawati, Christina. 2005. terapi warna dan kesehatan. Yogyakarta : Curiosita
Panero, Julius. 2003. Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga
Lauderdale, Fort. 2012.Hollywood International Airport. Fisher & ACAI Associates Inc
Website :
http://techno.okezone.com/read/2013/07/18/56/838857/redirect
http://devianggraeni90.wordpress.com/2011/04/21/privasi-personal-space-ruang personal-dan-teritorialitas/
http://nisa915.blogspot.com/2012/11/dengan-semakin-meningkatnya-jumlah.html
http://www.streetdirectory.com/ambassador-transit-lounge/
http://kemhubri.dephub.go.id/id/index2.php?module=news&act=view&id=MTAz
http://kotakantik.blogspot.com/2008/12/perbandingan-ciri-ciri-antara.html
http://dellyani.blogspot.com/2013/05/definisi-dan-fungsi-rumah-tinggal.html
http://www.merdeka.com/foto/peristiwa/pesawat-delay-ratusan-penumpang-di-soekarno-hatta-terlantar.html
http://travelmatekamu.com/2014/09/16/3-tips-tidur-nyaman-di-bandara/