Industri Farmasi Harus Mandiri.

,

~~.-

RADAR BANDUNG \C--~
(~~.~
o

o Senin

Selasa

4

~
.Mar

Industri

5


o Kamis
- o Rabu-----6

7
22

21

9

OMei
OJun
.-.-----------

OApr

Farlllasi

Dies 50 Tahun
Farmasi Unpad


.. BANDUNG -RADAR BANDUNG
KEMANDIRIAN indusni fannasi
di era pasali bebas ini merupakan
tantangantersendip
bagi dunia
farmasi untuk mengembangkan
diri. Untuk ini; pemerintah tentu
saja hams memberi dukungan dan
menciptakan iklim yang kondusif
untuk menunjang perekonomian,
Hal tersebut disampaikan oleh
Staf Ahli Menteri Kesehatan
. Bidang Teknologi kesehatan
dan Globalisasi Ratna Rosita,
dalam peringatan
50 tahun
Farmasi Universitas Padjadjaran
(Unpad) di Aula Grha Sanusi,
Jalan Dipatiukur, kemarin (19/3).

'Menurut Ratna, di tengah
penurunan pengeluaran kesehatan rumah tangga masyarakat
baik secara nominal maupun
persentase dari total pengeluaran, pasar farmasi di Ipdonesia mengalami pertumbuhan.
"Pengeluaran masyarakat untuk
pembelanjaan obat per kapita
yang relatif rehdah, menunjukkan tersedianya ruang yang
cukup untuk perkembangan
~~-

~.-

8
23

24

.

Juma!

10
11
2~
26

0 Jul 0 Ags

o Sabtu 0 Minggu

12

13
27

o Sep

0

dunia industri farmasi nasio1131,"ungkapnya.
Ia memaparkan bahwa penjualan obat pada tahun 2007

mencapai nilai Rp 25,62 triliun,
rrieningkat 150 persen dibandingkan nilai pada tahun 2000
sebesar Rp 9,94 triliun.
Ratna menyebutkan ketersediaan bahan baku farmasi merupakan faktor penting bagi
industri farmasi nasional. Ditambah, krisis global yang turut
memberikan dampak buruk,
membuat kita perlu mengambil
langkah-Iangkah strategis untuk mengamankan
ke.tersediaan
- --g"

---

Okt

0

Nav

~

16

30

o

31

De_;

Untuk itu, dipuatlah kebijakan
subsidi bahan baku sebagai
bagian dari stimulus fiskaI pemerintah di tahun 2009. "Pertama, tujuan kebijakan terse but
menjamin ketersediaan, pemerataan dan ketetjangkauan obat
di' seluruh wilayah Indonesia.
Kedua, menstabilkan harga obat
generik untuk menjamin kelan7
caran pelayanan kesehatan, utamanya bagi peserta Jamkesmas.
Yang terakhir, kemampuan industri farmasi menengah ke
bawah dalam mengantisipasi

kondisi ekonomi global," kata
Ratna. (job
---7)
--

obat esensial yang dibutuhkan
masyarakat.
"Untuk saat ini, R "L. dan India menjadi sumber impor bahan
baku utama bagi industri farmasi
Indonesia. Sebenamya, Indonesia kaya akan bahan baku.
Namun, itu butuh proses dan
kita semua para ahli farmasi dan
dinas kesehatan periu duduk
bersama dalam memetakan potensi-potensi
yang bisa dimanfaatkan" ujar Ratna
Saat ini iamengaku, jika pemerintah berusaha seoptimal
mungkin untuk menjaga ketersediaan bahan baku Jarmasi.

Humos


15
29

Barus Mandiri

-

Kliping

14
28

Unpod

2009------------