STUDI KASUS PUTUSAN KPPU PERKARA NOMOR 12/KPPU-L/2010 MENGENAI DUGAAN PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG No. 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTIK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT DALAM PENGA.

ABSTRAK
Transportasi dan infrastruktur merupakan salah satu aspek yang
berkesinambungan dan berkelanjutan dalam aspek ekonomi dan pembangunan
negara. Dalam pengelolaan dan pelaksanaannya transportasi dan infrastruktur
pemerintah melibatkan pihak swasta dengan melakukan konsesi. Salah satu cara
yang digunakan adalah tender dalam melibatkan pihak swasta, adanya pelaksanaan
tender maka timbul persaingan usaha antar pelaku usaha. Agar terjadi persaingan
usaha sehat, dalam hal ini komisi pengawasan persaingan usaha (KPPU)
merupakan lembaga yang berwenang untuk melakukan pengawasan dan
menjatuhkan sanksi. Berkaitan dengan hal tersebut, maka melalui studi kasus ini
penulis mencoba mengangkat permasalahan hukum dari putusan KPPU
No.12/KPPU-L/2010 mengenai dugaan persekongkolan tender berkaitan pengadaan
barang dan jasa bidang bina marga dinas pekerjaan umum di Kabupaten Rejang
Lebong. Penelitian bertujuan untuk menganalisis putusan KPPU, serta
bagaimanakah putusan No.12/KPPU-L/2010 dikaitkan dengan UU No. 5 Tahun
1999.
Penelitian ini bersifat deskriptif analistis yaitu menggambarkan secara
menyeluruh dan sistematis mengenai UU No. 5 Tahun 1999 dikaitkan dengan teori
hukum dan praktik. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis
normatif, yaitu dititikberatkan pada studi dokumen dalam penelitian kepustakaan
untuk memepelajari data sekunder yang terkumpul berupa bahan-bahan yang ada

kaitannya dengan permasalahan yang diteliti.
Berdasarkan penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut, Pertama para
terlapor dalam dugaan persekongkolan horizontal dapat memenuhi unsur
persekongkolan dalam ruang lingkup persaingan usaha tidak sehat, Kedua
Pembuktian yang tercantum dalam putusan KPPU No. 12/KPPU-L/2010 tidak
ditemukan bukti yang menjelaskan perjanjian antar pelaku usaha, dan bukti yang
dihadirkan masih kurang untuk menguatkan putusan KPPU.

CASE STUDY INFRINGEMENT LAW NUMBER 5 YEAR 1999 CONCERNING
PROHIBITION OF MONOPOLISTIC PRACTICES AND UNFAIR BUSINESS
COMPETITION IN PROCUREMENT POST QUALIFICATION ROADS AND
BRIDGES PROGRAM PUBLIC WORKS DEPARTMENT OF HIGHWAYS
DISTRICT REJANG LEBONG
DANI NUGRAHA
110111090153
ABSTRACT
Transport and infrastructure is one aspect of a continuous and sustainable
economic and development aspects of the country. In the management and
implementation of transport and infrastructure involving the private sector and
government to make concessions. One method used is to involve the private sector

tenders, the tenders will arise competition between businesses. Healthy competition
to occur, in this case monitoring competition commission (the Commission) is an
agency authorized to supervise and sanction. In this regard, it is through case
studies the authors attempt to raise legal issues of the KPPU decision regarding the
alleged bid rigging No.12/KPPU-L/2010 regarding the provision of goods and
services are coached clan public works agencies in the District of Rejang Lebong.
The study aimed to analyze the Commission's decision, and how decisions
No.12/KPPU-L/2010 associated with Law no. 5 of 1999.
This is a descriptive analytical study that comprehensively and systematically
describes the Law. 5 of 1999 associated with the theory and practice of law. The
approach used in this research is normative, that is focused on the study of research
papers in the literature for the study of the secondary data collected in the form of
materials that are related to the problems studied.
Based on the research is concluded as follows, first reported in the alleged
horizontal conspiracy to satisfy the elements of conspiracy in the scope of unfair
competition, the Second Evidence contained in the Commission decision No..
12/KPPU-L/2010 not found evidence to explain the agreement between businesses,
and still less the evidence presented to the Commission upheld.