Pemberdayaan Ekonomi Nelayan Tradisional Indonesia dalam Kerangka Pembangunan Kemaritiman Menurut Hukum Nasional.

ABSTRAK
Pemberdayaan Ekonomi Nelayan Tradisional Indonesia dalam
Kerangka Pembangunan Kemaritiman Menurut Hukum Nasional
Galura Wirayudanto
110110110203
Nelayan tradisional merupakan masyarakat termiskin di Indonesia
meskipun Indonesia merupakan negara maritim. Hal tersebut merupakan
akibat dari kurangnya modal yang dimiliki oleh nelayan tradisional untuk
mengembangkan usaha. Selain itu, nelayan tradisional merupakan korban
dari program pembangunan dan moderinasasi perikanan. Usaha yang
dimiliki oleh nelayan tradisional merupakan usaha mikro. Pemerintah wajib
memberdayakan usaha mikro yang dijalankan oleh nelayan tradisional
dalam rangka pemberdayaan pembangunan kemaritiman nasional.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif analitis. Metode ini diawali dengan pengumpulan dan
penyusunan data yang dilanjutkan dengan pengkajian data untuk
memperoleh gambaran mengenai kemiskinan yang dialami oleh nelayan
tradisional serta pemberdayaan ekonomi nelayan tradisional berdasarkan
hukum nasional. Selanjutnya, penulis melakukan pendekatan secara
yuridis normatif. Penelitian ini dilakukan dengan meneliti maupun mengkaji
data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum

sekunder seperti buku, karya ilmiah, artikel koran, internet, dan majalah
yang berkaitan dengan nelayan tradisional, serta bahan hukum tersier
seperti kamus.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa pertama,
pemerintah telah menyediakan kebijakan yang harus diambil sebagai
strategi dalam mengupayakan meningkatnya ekonomi nelayan tradisional
Indonesia dalam mengelola sumberdaya kelautan. Namun, nelayan
tradisional belum mewujudkan lingkungan kerja yang mengarah pada
kebijakan pembangunan. Kedua, peraturan perundang-undangan telah
memberikan fasilitas dalam bentuk modal kepada nelayan tradisional
untuk mengembangkan usaha yang dimiliki namun terdapat kurangnya
pemahaman terhadap aspek perbankan oleh nelayan tradisional yang
mengakibatkan kendala dalam memberikan kredit.

iv

ABSTRACT
Economic Empowerment of Indonesian Traditional Fisherman in
Respect of Maritime Development According to the National Law
Galura Wirayudanto

110110110203
Traditional fishermen are the poorest society in Indonesia, although
Indonesia is a maritime contry. It is the result of a lack of capital owned by
traditional fishermen to develop the business. In addition, traditional
fishermen are victims of modern program development and fisheries.
Business owned by the traditional fishermen is micro-entreprises. The
government shall empower micro business run by the traditional fishermen
in order to empower the national maritime development.
The analytical method used in this research is a descriptive
analytical method. This method begins with collecting datas, followed by
assessment of the data to get a picture of poverty experienced by
traditional fishermen and empowering traditional fishing economy based
on national law. Furthermore, the author conducted a normative judicial
approach. This research was conducted by examining and reviewing
secondary data consists of primary legal materials, secondary legal
materials such as books, papers, newspaper articles, internet, and
magazines related to traditional fishing, as well as tertiary legal material
such as dictionaries.
Based on these results it can be seen that first, the government has
provided a policy that should be taken as a strategy to increase the

economic of Indonesia traditional fishermen in managing marine
resources. However, traditional fishermen yet realize the work
environment that leads to development policy. Second, the legislation has
provided facilities in the form of capital for traditional fishermen to develop
the business that they own, however ther is a lack of understanding under
the aspect of banking by the traditional fishermen which resulting
constraints in providing credit.

v