Laporan Proposal Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegallalang - Kecamatan Tegallalang - Kabupaten Gegallalang.

PROPOSAL RENCANA KEGIATAN KKN PPM
PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS PRODUKSI BUAH
MANGGIS SEBAGAI KOMODITAS EKSPOR UNGGULAN
DI KECAMATAN TEGALLALANG KABUPATEN GIANYAR

Desa
Kecamatan
Kabupaten
Provinsi

:
:
:
:

Tegalalang
Tegalalang
Gianyar
Bali

Disusun Oleh :

Nama
Riana Lie

NIM
1301305090

Fak
FSB

Nama
Ni Wayan Nita Asriani

NIM
1306205071

Fak
FEB

Fauziana Rahmat


1301605012

FSB

Ni Made Putri Dewi

1306205087

FEB

Desak
Ulan 1302205032
Sukmaning Ayu
Ni Made Kristizia 1302205043
Paramitha
Putu Bayu Herlangga
1302305050

FK


Awal Mulya Kalih

1306205102

FEB

FK

I Gusti Agung Rama 1306305152
Sidhimantra
Muzaffar Aryanda Ab.
1307105042

FEB

Komang Maha Intan 1320025024
Ayu Lestari
Ni Kadek Yuliarti
1320025074


FK

Ni Putu Nugrahaeni

1303005042

FH

Ni
Wayan
Yani 1308405005
Arthayani
I Putu Gilang Aria 1309005109
Dwipayana
Kadek Sadiya
1211205051

Komang
Angga
Mahaputra

Ida
Bagus
Putu
Pramarta Wibawa
I Wayan Prasada
Bharaditya
Ida Ayu Wipra Astiti

1303005062

FH

Jolyn Andrea Wardana

1321105042

FISIP

1303005221


FH

FISIP

1304505030

FT

A.A Gde Oka Lokanata 1321105052
Putra S.
Dwiagata Masnugraheni 1321405004

1304505068

FT

FKP

Rida Melani


1305105008

FP

I Negah Kariasa

1305105010

FP

I Gusti Ayu Dian 1314511023
Indraswari
Ni Wayan Ayu Astini 1314511034
Sari
Karina Santoso
1314511035

Ni Kadek Desy Adnya 1305105042
Dewi


FP

FK

FK

Putu Apriana Sucita
Dewi

1314521043

PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS UDAYANA

i

FAPET
FMIPA
FKH

FTP

FISIP

FKP
FKP
FKP

LEMBAR PENGESAHAN

Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Produksi
Buah Manggis sebagai Komoditas Ekspor
:
Unggulan di Kecamatan Tegallalang
Kabupaten Gianyar

1. Judul KKN PPM
2. Kordinator Desa
Nama
Jabatan/Pangkat/Golongan

Telpon/Hp
3. Lembaga Pengusul
4. Lembaga/Institusi Mitra
Nama Lembaga
Penanggung Jawab
Alamat & Telp/Fax
Bidang Kerja/Usaha
Dosen Pembimbing
5.
Lapangan
Nama
Fakultas
6. Jumlah Mahasiswa
7. Biaya yang Diusulkan
Jumlah Total Biaya
Sumber Dana
8. Periode Pelaksanaan

:
:

:
:

I Wayan Prasada Bharaditya
Mahasiswa
082247030707
LPPM UNUD

:
:
:
:

BAPPEDA Kabupaten Gianyar
Ir. I Made Gede Wisnu Wijaya, MM
Jl. Kesatrian No. 16X Gianyar
-

: Ir. Tati Budi Kusmiyarti, MP
: Pertanian
: 30 orang
: Rp. 50.765.000,00
: LPPM Udayana
: 23 Juli 2016 - 29 Agustus 2016

Denpasar, 19 Juli 2016
Kordinator Desa

DPL KKN-PPM Unud
Desa Tegallalang

I Wayan Prasada Bharaditya
NIM. 1304505030

Ir. Tati Budi Kusmiyarti, MP
NIP. 196309071988032001

Mengetahui
Kepala Pusat KKN PPM Unud

Ir. I Ketut Karta Dinata, M.S
NIP. 19511231 198003 008

ii

KATA PENGANTAR
OM SWASTIASTU
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena rahmatNya penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Penyusunan tugas
ini tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah

memberikan bantuan dan dorongannya yang tidak dapat penulis sebutkan satu
per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun tugas ini masih terdapat
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan ilmu dan
wawasan penulis, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan demi
menyempurnakan tugas ini. Semoga tugas ini dapat bermanfaat dan berguna
bagi kita semua.

OM SHANTI SHANTI SHANTI OM
Denpasar, 19 Juli 1016

Penulis

iii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN .....................................................................................ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................iii
I. DESKRIPSI KEGIATAN ....................................................................................1
1.1 JUDUL........................................................................................................1
1.2 TEMA .........................................................................................................1
1.3 LOKASI......................................................................................................1
1.4 BIDANG KEGIATAN KKN PPM UNUD ................................................1
1.5 LATAR BELAKANG ................................................................................1
1.6 TUJUAN .....................................................................................................4
1.7 HASIL YANG DIHARAPKAN.................................................................4
1.8 METODE KKN PPM UNUD ....................................................................5
1. Mekanisme...............................................................................................5
2. Materi Persiapan ......................................................................................5
3. Jadwal ......................................................................................................5
4. Tindakan Permasalahan ...........................................................................6
II. RENCANA KEGIATAN ....................................................................................5
2.1 PERMASALAHAN .............................................................................................7
2.2 PRIORITAS PEMILIHAN PERMASALAHAN ................................................7
2.3 RENCANA PROGRAM KKN PPM ...................................................................8
1. PROGRAM POKOK TEMA ................................................................8
2. PROGRAM POKOK NON TEMA.......................................................10
3. PROGRAM BANTU TEMA ................................................................10
2.4 LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA ..........................................10
1. BIDANG PRASARANA FISIK ..............................................................10
2. BIDANG PENINGKATAN PRODUKSI ...............................................14
3. BIDANG SOSIAL BUDAYA .................................................................20
4. BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT ............................................22
2.5 JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN .........................................................25
III. RANCANGAN ANGGARAN BIAYA ............................................................26

iv

3.1. BIDANG PRASARANA FISIK ...........................................................26
3.2. BIDANG PENINGKATAN PRODUKSI ............................................26
3.3. BIDANG SOSIAL BUDAYA ..............................................................27
3.4. BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT .........................................28
3.5 PROGRAM BANTU .............................................................................28
IV PENUTUP ...........................................................................................................29
KESIMPULAN ................................................................................................29

v

I.

1.1

DESKRIPSI KEGIATAN

JUDUL
“KKN PPM Manggis.”

1.2

TEMA
“Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Produksi Buah Manggis Sebagai Komoditas Ekspor

Unggulan”
1.3

LOKASI
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM Hibah Dikti)

Periode XIII dilaksanakan di Desa Tegalalang, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar,
Bali.
1.4

BIDANG
a. Prasarana Fisik (PF)
b. Peningkatan Produksi (PP)
c. Sosial Budaya (SB)
d. Kesehatan Masyarakat (KM)

1.5

LATAR BELAKANG
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) merupakan

salah satu mata kuliah wajib pada Universitas Udayana. KKN-PPM tahun 2016 ini
dilaksanakan di berbagai desa di Bali, salah satunya adalah Desa Tegallalang di Kecamatan
Tegalalang, Kabupaten Gianyar. Melalui pelaksanaan KKN-PPM di Desa Tegallalang ini
diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui pelaksanaan programprogram kegiatan yang telah dirancang berdasarkan permasalahan yang ditemui di desa ini.
Desa Tegallalang, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar merupakan daerah
dengan dataran rendah dengan ketinggian 510 meter sampai dengan 550 meter dia atas
permukaan laut, curah hujan rata-rata 1955 mm per tahun dengan suhu udara kurang lebih 28o
sampai dengan 34o . Secara umum di Desa Tegallalang musim hujan lebih panjang daripada
musim kemarau, selain itu terdapat pula aliran sungai dengan demikian kebutuhan akan air
untuk pengairan di sawah akan tercukupi. Sehingga dengan adanya sumber air tersebut
membuat bentangan lahan di Desa Tegallalang menjadi subur maka dari itu sangat potensial
bagi pengembangan sektor pertanian dan perkebunan.
Desa Tegallalang merupakan salah satu desa dari 64 jumlah desa yang ada di wilayah
Kabupaten Gianyar dan terletak kurang lebih 17 km dari pusat kota Gianyar. Desa Tegallalang

berbatasan dengan desa Sebatu dan Kedisan di arah utara. Desa Kenderan di arah timur, barat
Desa Keliki, dan selatan Kelurahan Ubud, Kecamatan Ubud. Kondisi geografis
Visi Desa Tegallalang yaitu, terwujudnya kesejahteraan masyarakat Desa Tegallalang melalui
pembangunan yang berkelanjutan berbasis pertanian dan pariwisata yang berwawasan budaya
dan kesetaraan gender yang dijiwai Tri Hita Karana. Luas wilayah Desa Tegallalang 379 m2.
Desa Tegallalang saat ini telah ditetapkan sebagai Desa Penyangga Wisata Ubud. Desa
Tegallalang terdiri dari 11 banjar yaitu :
a. Br. Tegallalang
b. Br. Triwangsa
c. Br. Gagah
d. Br. Pejengaji
e. Br. Tegal
f. Br. Tengah
g. Br. Penujuan
h. Br. Sapat
i. Br. Gentong
j. Br. Abangan
k. Br. Klabang Muding
Secara administrasi jumlah penduduk di Desa Tegallalang menunjukan angka 9235
orang yang terdiri dari laki-laki 4555 orang dan perempuan 4680 orang. Desa Tegallalang yang
merupakan bagian wilayah Kabupaten Gianyar juga terkenal sebagai daerah tujuan wisata
dengan dukungan industri pengolahan baik skala besar sedang maupun kecil seperti kerajinan
rumah tangga, sekaligus merupakan wilayah agraris yang ditunjukkan dengan masih eksisnya
pertanian yang ada. Dari luas lahan sawah yang ada, sistem pengairannya ada yang
berpengairan setengah teknis, berpengairan sederhana PU dan juga berpengairan tradisional.
Selain lahan pertanian sawah juga terdapat lahan pertanian kering seperti tegal, kebun yang
ditanam tanaman kayu-kayuan dan buah-buahan. Tanaman bahan makanan yang utama dari
lahan pertanian yang diusahakan oleh petani adalah padi. Tanaman lain seperti sayur sayuran
dan buah-buahan di daerah ini cukup besar peranannya dalam memenuhi konsumsi masyarakat
bahkan mampu mengangkat pendapatan petani secara ekonomi.
Kecamatan Tegallalang merupakan sentra penghasil buah manggis di Kabupaten
Gianyar dan Propinsi Bali. Luas lahan manggis di daerah ini mencapai 52% (132 ha) dari total
luas lahan manggis di Kabupaten Gianyar (256,99 ha). Populasi pohon manggis mencapai
11.880 pohon. Penggunaan lahan di wilayah ini yaitu hampir 85,4 % (9.827 ha) dari luas

keseluruhan 11.500 ha berupa lahan pertanian, sisanya berupa hutan seluas 1.525 ha, dan
permukiman 148 ha. Mata pencaharian penduduk sebagian besar yaitu sebanyak 19.303 orang
(70 %) dari keseluruhannya yaitu 27.576 orang sebagai petani yang terorganisir dalam
lembaga pertanian tradisional yang disebut subak. Memperhatikan data tersebut
mengindikasikan bahwa sektor pertanian khususnya pertanian lahan kering menjadi sektor
strategis di wilayah ini.

Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar mencatat bahwa potensi

pengembangan manggis di Kecamatan Tegallalang mencapai 6.662,62 ha dengan penyebaran
masing-masing di Desa Tegallalang (369 ha), Batungsel (368 ha), Kebon Padangan (347 ha),
Sanda (560 ha), dan

Pajahan (4.320 ha). Terdapat 23 kelompok tani yang khusus

mengusahakan komoditas manggis di kecamatan ini. Peningkatan produksi manggis akan
membawa dampak yang signifikan bagi peningkatan pendapatan masyarakat Tegallalang.
Persoalan yang dihadapi dalam pengembangan manggis sebagai komoditas ekspor di
Kecamatan Tegallalang diantaranya :
(1) produksi tanaman manggis yang masih sangat rendah yaitu 30 -70 kg per pohon, jauh
lebih rendah dibandingkan dengan Malaysia dan India yang produktivitas manggisnya
mencapai 200 – 300 kg per pohon karena pemeliharaan tanaman manggis sangat terbatas;
(2) produksi tanaman yang sangat tergantung kepada musim menyebabkan kontinyuitas
produksi tidak terjamin yang berdampak terhadap harga buah manggis yang sangat
fluktuatif.
(3) Manggis memiliki sifat biennial bearing yaitu sifat berbunga dan berbuah yang tidak
setabil sepanjang tahun atau berbuah banyak pada satu tahun (on year) dan berbuah
sedikit pada tahun berikutnya (off year).
(4) Mutu buah yang masih rendah karena serangan penyakit getah kuning dan penganan
pasca panen yang tidak tepat yang menyebabkan ditolaknya sebanyak 1,2 ton ekspor buah
Manggis di tahun 2012.
(5) Lemahnya kelembagaan petani manggis khususnya dalam manajemen dan kontrol
kualitas produksi
(6) Mitra pemasaran ekspor buah manggis masih sangat terbatas sehingga mengurangi daya
tawar petani.
1.6

TUJUAN
Adapun tujuan dari diadakannya KKN-PPM Periode XIII Tahun 2016 Universitas

Udayana yang berlokasi di Desa Tegallalang adalah untuk memberdayakan masyarakat Desa
dalam mengelola potensi daerahnya, sekaligus dalam upaya peningkatan kesejahteraan

masyarakat melalui pengembangan potensi desa dan pemberdayaan generasi muda. Secara
spesifik tujuan ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1.

Mahasiswa peserta KKN dapat memahami penerapan Tri Dharma Perguruan
Tinggi, yaitu pengabdian masyarakat di dalam lingkungan masyarakat Desa
Tegallalang, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar.

2.

Mahasiswa peserta program KKN dapat menerapkan bidang ilmu teoritis kedalam
penerapan praktis di masyarakat dengan sikap empati dan kepedulian terhadap
masyarakat.

3.

Meningkatkan daya saing mahasiswa Universitas Udayana secara nasional dengan
menanamkan jiwa peneliti yang eksplortatif dan analis dalam bidang
interdisipliner dan lintas sektoral.

4.

Memberikan kesempatan kepada mahasiswa Universitas Udayana untuk
mengaplikasikan keilmuannya dalam melaksanakan program KKN.

5.

Masyarakat Desa Tegallalang dapat memperoleh bantuan pengetahuan mengenai
pengolahan hasil panen, peningkatan produksi manggis, mengurangi terjadinya
kasus Demam Berdarah, mengadakan program Jumantik,

meningkatkan

pemahaman masyarakat mengenai UU Desa yang berlaku di Desa Tegallalang,
serta dapat membantu masyarakat dalam mengoptimalkan potensi desa melalui
pemasangan peta potensi desa Tegallalang

1.7

HASIL YANG DIHARAPKAN

1. Produk Kegiatan KKN PPM
Hasil yang diharapkan dari proposal KKN PPM di Desa Tegallalang adalah :
a. Masyarakat Desa Tegallalang, dapat mengoptimalkan pemanfaatan hasil panen.
b. Mampu memahami mengenai UU Desa yang berlaku di Desa Tegallalang
c. Mampu membina generasi muda Tegallalang agar bisa lebih berprestasi.
d. Meningkatkan solidaritas warga Desa Tegallalang dengan Pihak luar.
2. Hasil Tema KKN PPM
Adapun hasil tema KKN PPM yang diharapkan yaitu sebagai berikut :
a. Meningkatnya partisipasi aktif masyarakat dengan adanya pembentukan
kelompok petani manggis untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi
manggis.

b. Diharapkan Anggota Simantri Desa Tegallalang mampu mengolah limbah rumah
tangga atau limbah pertanian menjadi pupuk yang bermanfaat bagi pohon
manggis dengan teknik vermikompos.
c. Diharapkan terjadi sinergi antara masyarakat, pemda, dan perguruan tinggi.
d. Diharapkan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah
yang terjadi di masyarakat dan sosialisasi dalam kelompok sosial.

1.8

METODE

1) Mekanisme
Meliputi seluruh rencana program yang akan dilaksanakan di desa sasaran dan metode
pelaksanaan program tersebut.

2) Materi Persiapan
Materi persiapan meliputi pengumpulan berbagai bahan-bahan dan peralatan peraga yang
digunakan dalam kegiatan KKN PPM. Sebelum

turun ke desa, mahasiswa diberikan

pembekalan terlebih dahulu oleh panitia KKN PPM, dosen pembimbing lapangan, tenaga ahli
sesuai tematik KKN. Materi pembekalan adalah sebagai berikut :

-

Pengenalan wilayah.

-

Problem solving.

-

Pengetahuan teknis terkait tematik kegiatan.

3) Jadwal
Kegiatan KKN PPM Unud dilakukan 23 Juli 216 sampai dengan 29 Agustus 2016 di
Desa Tegalalang, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar, Bali.

4) Tindakan Permasalahan
Luaran kegiatan dari KKN PPM dapat digolongkan menjadi empat, yaitu di bidang
Prasarana Fisik (PF), Peningkatan Produksi (PP), Sosial Budaya (SB), Kesehatan Masyarakat
(KM). Untuk mencapai target luaran tersebut maka dilakukan dengan metode seperti
pengumpulan data melalui survei lapangan, pengorganisasian dan program pemberdayaan
melalui penyuluhan, pelatihan, pembinaan dan pendampingan yaitu pertemuan secara berkala
antara pendamping dengan kelompok sasaran.

II. RENCANA KEGIATAN KKN PPM

2.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diidentifikasi masalah dalam kegiatan ini adalah :
No.

Permasalahan

Lokasi

Sumber
(P/M/D)

1.

Potensi wisata desa Tegallalang yaitu

Desa Tegallalang

Perangkat Desa

Desa Tegallalang

Perangkat Desa

Desa Tegallalang

Perangkat Desa

Desa Tegallalang

Perangkat Desa

Desa Tegallalang

Perangkat Desa

Desa Tegallalang

Perangkat Desa

Desa Tegallalang

Perangkat Desa

sebagai pusat kerajinan dan oleh-oleh khas
bali belum dimanfaatkan secara maksimal
2.

Potensi ekonomi desa Tegallalang yaitu
budidaya

pohon

manggis

belum

dimanfaatkan secara maksimal
3.

Kurangnya

promosi

dan

penyaluran

informasi wisata di desa Tegallalang
4.

Kurangnya partisipasi aktif dari warga desa
Tegallalang

untuk

mengoptimalkan

menjaga

potensi

dan

budidaya

tanaman manggis
5.

Kurangnya
Tegallalang

penggerakan
untuk

warga

desa

membentuk

dan

mengaktifkan kelompok tani manggis
6.

Kurang tersedianya lahan yang dapat
berpotensi sebagai kebun pohon manggis

7.

Kurang
elektronik

terupdatenya

media

promosi

berupa

Website

karena

keterbatasan SDM dan prasarana fisik.

2.2 PRORITAS PEMILIHAN PERMASALAHAN
No.
1.

Permasalahan

Alasan Pemilihan

Potensi ekonomi desa Tegallalang yaitu Berdasarkan
budidaya

pohon

manggis

dimanfaatkan secara maksimal

analisis

KUWAT,

belum permasalahan tersebut memungkinkan
dijadikan

program

KKN

PPM.

Dukungan dari perangkat desa dan
masyarakat setempat sangat besar
untuk

membantu

meningkatkan

ekonomi masyarakat. Budidaya pohon
manggis ini sangat penting dilakukan
bukan hanya sebagai potensi ekonomi
masyarakat

tapi

meningkatkan

juga

mampu

pariwisata

desa

Tegallalang
2.

Kurangnya partisipasi aktif dari warga desa Untuk
Tegallalang

untuk

menjaga

dapat

mengembangkan

dan budidaya pohon manggis diperlukan

mengoptimalkan potensi budidaya tanaman dukungan
manggis

dan

masyarakat

partisipasi

sehingga

pembentukan

dari

diperlukan

kelompok

petani

manggis secara sistematis agar dapat
mendukung program pokok dalam
KKN PPM ini
3.

Kurang

tersedianya

lahan

yang

dapat Luasnya lahan yang tersedia di desa

berpotensi sebagai kebun pohon manggis

Tegallalang

belum

dimanfaatkan

secara optimal, masih banyak lahan
kosong

yang

tidak

dimanfaatkan

sehingga diperlukan pemilihan lahan
yang cocok dan tepat untuk budidaya
pohon manggis

2.3 RENCANA PROGRAM KKN PPM
1. PROGRAM POKOK TEMA
No.

Kegiatan

Mekanisme
Pelaksanaan

Sasaran

Penanggung
jawab

1.1 Prasarana Fisik
1
Pembentukan/Koordinasi Pertemuan berkala Petani Manggis Ds. Ida Ayu Putu
Kelompok Tani Manggis antara
Tegallalang
Wipra Astiti
pendamping dan
petani sasaran

2

Pelatihan dan Berbagi
Pengalaman mengenai
Budidaya
Tanaman
Manggis yang benar pada
Kelompok
Petani
Manggis

Pelatihan,
penyuluhan,
sharing
pengalaman
antara
pendamping dan
petani sasaran
5
Penyerahan
Bibit Serah
terima
Tanaman Manggis
kepada
perwakilan petani
II. Peningkatan Produksi
1
Pendampingan
pada Penyuluhan,
Kelompok Tani Manggis pelatihan
dan
dalam
Rangka praktek
lapang
Peningkatan Kualitas dan aplikasi
pupuk
Kuantitas
Produksi organoplus,
melalui
Demoplot melalui
Penanggulangan
pendekatan model
Penyakit Getah Kuning PRA
melalui aplikasi Pupuk (partisipatory
Organoplus
rural appraisal)
2
Penyerahan
Pupuk Serah
terima
Organoplus
kepada
perwakilan petani
3
Pengolahan
limbah Penyuluhan,
rumah
tangga
atau pelatihan
dan
limbah pertanian dengan praktek
teknik vermikompos
pembuatan pupuk
kompos,
pendekatan
melalui
TT
(Technology
Transfer)
III. SOSIAL BUDAYA
1.
Penguatan Kelembagaan Penyuluhan dan
Petani Manggis melalui pelatihan
Pembentukan Kelompok ,
pendekatan
Tani
Manggis
dan melalui
model
Pelatihan Manajemen
PRA
(partisipatory
rural appraisal),
ECB
(Entrepeneurship
Capacity
Building),
TT
(Tecnology
Transfer)
IV.KESEHATAN
MASYARAKAT

Petani Manggis Ds. Ni Wayan
Tegallalang
Ayu Astini
Sari

Petani Manggis Ds. I Gusti Ayu
Tegallalang
Dian
Indraswari
Petani Manggis Ds. Ni
Kadek
Tegallalang
Desy Andya
Dewi

Petani Manggis Ds. I Putu Gilang
Tegallalang
Aria
Dwipayana
Anggota Simantri I
Nengah
Desa Tegalalang
Kariasa

Masyarakat Desa Awal Mulya
Tegallalang yang Kalih
bermatapencaharian
petani dan memiliki
lahan ± 15 are.

1.

Penyuluhan
mengenai
Penanggulangan Demam
Berdarah
di
Desa
Tegallalang

Penyuluhan
dengan
mempresentasikan
materi dan praktek
lapangan
Pelaksanakan
Survey
masing
Penyuluhan pada Ibu masing rumah di
PKK serta pemantaun lingkungan desa
jentik nyamuk dengan Tegallalang
bantuan Juru pemantau
jentik (JUMATIK)

2.

Siswa
Siswa I Putu Bayu
Sekolah
Dasar Herlangga
Tegallalang

Rumah warga desa Komang
Tegallalang
Maha Intan
Ayu Lestari

2. PROGRAM POKOK NON TEMA
No.
1

Kegiatan
KK Dampingan

Mekanisme
Pelaksanaan
Pemberdayaan
keluarga

Sasaran
Keluarga
mampu

Penanggung
Jawab
kurang MasingMasing
Mahasiswa

3. PROGRAM BANTU TEMA
No.

Kegiatan

1

Administrasi Desa

2

Perayaan HUT RI

3

Gotong Royong

4

Ngaben masal

Mekanisme
Pelaksanaan
Memasukkan data
administrasi desa
Membantu
kegiatan perayaan
HUT
RI
masyarakat Desa
Tegallalang
Ikut serta dalam
kegiatan gotong
royong

Sasaran
Aparat
Tegallalang
Masyarakat
Tegallalang

Lingkungan
Tegallalang

Membantu
Masyarakat
persiapan upacara Tegallalang
ngaben masal

Penanggung
Jawab
Desa Fauziana
Rahmat
Desa Muzafar
Abubakar

Desa Ida
Bagus
Putu
Pramarta
Wibawa
Desa I
Gusti
Agung Rama
Sidhimantara

2.4 LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
I.

BIDANG PRASARANA FISIK

a. Nama Program : Seminar Penyuluhan Cara Merawat dan Mengembangkan Pohon
Manggis
b. Dasar permasalahan Program Kerja:

Kegiatan seminar nasional Seminar Penyuluhan Cara Merawat dan Mengembangkan
Pohon Manggis dilatarbelakangi dari gagasan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata oleh
Universitas Udayana di Desa Tegallalang, Gianyar. Selain karena faktor, KKN seminar ini juga
dilatarbelakangi oleh fakta bahwa di Desa Tegallalang belum menerapkan cara perawatan dan
pengembangan pohon manggis secara baik. Keterampilan merawat pohon manggis harus
membutuhkan keuletan dan kesabaran sehingga pohon manggis tersebut tidak rusak maupun
mati sebelum panen.
Manggis merupakan tanaman buah berupa pohon yg berasal dari hutan tropis yg teduh di
kawasan Asia Tenggara, yaitu hutan belantara Malaysia atau Indonesia. Dari Asia Tenggara,
tanaman ini menyebar ke daerah Amerika Tengah & daerah tropis lainnya seperti Srilanka,
Malagasi, Karibia, Hawaii & Australia Utara. Di Indonesia manggis disebut dengan berbagai
macam nama lokal seperti manggu (Jawa Barat), Manggus (Lampung), Manggusto (Sulawesi
Utara), Manggista (Sumatera Barat).
Buah manggis dapat disajikan dlm bentuk segar, sebagai buah kaleng, dibuat sirop atau sari
buah. Secara tradisional buah manggis adalah obat sariawan, wasir & luka. Kulit buah
dimanfaatkan sebagai pewarna termasuk utk tekstil & air rebusannya dimanfaatkan sebagai
obat tradisional. Batang pohon dipakai sebagai bahan bangunan, kayu bakar atau kerajinan.
Karena kaya akan manfaat, pohon manggis sangat disarankan dibudidayakan dan
dikembangkan di Dessa Tegallalang karena juga memiliki lahan yang cukup.
Untuk melakukan perawatan yang sangat intensif pada pohon-pohon manggis yang
ditanam, dibutuhkan sekelompok orang yang sangat bertanggungjawab dan mengerti pada
bidang ini. Karena tu dibentuklah Kelompok Tani Manggis, yang bertanggungjawab untuk
merawat dari pembibitan hingga panen. Kelompok Tani inilah yang akan didatangkan dan
diberikan Seminar Penyuluhan Cara Merawat dan Mengembangkan Pohon Manggis. Panitia
akan mendatangkan narasumber yang benar-benar mengerti mengenai pembubidayaan pohon
manggis, sehingga apa yang di praktikkan oleh Kelompok Tani Manggis dapat berhasil hingga
panen.
Melalui Seminar Penyuluhan Cara Merawat dan Mengembangkan Pohon Manggis
mahasiswa juga akan memberikan kiat-kiat cara memproduksi hasil dari pengembangan
manggis. Selain manggis dapat dimanfaatkan di bdiang produksi, manggis juga dapat
digunakan untuk keperluan desa seperti acara atau odalan yang ada di Pura sekitar sehingga
menghemat dan membantu dana yang digunakan untuk acara atau piodalan tersebut. Kelompok
Tani Manggis yang mengikuti seminar, akan mendapatkan ilmu baru. Sehingga ilmu tersebut
dapat diberikan kepada anak cucu kedepannya untuk melanjutkan budidaya manggis.

Pelaksanaan kegiatan Seminar Penyuluhan Cara Merawat dan Mengembangkan Pohon
Manggis tentu merupakan suatu langkah yang tepat mencapai tujuan dari harapan
pembudidayaan pohon manggis tersebut. Besar harapan, Kelompok Tani Manggis yang
mengikuti kegiatan Seminar Penyuluhan Cara Merawat dan Mengembangkan Pohon Manggis
dapat mempraktikan terjun langsung untuk melakukan penanaman pohon manggis dari
pembibitan maupun menyembuhkan pohon manggis yang sudah ada namun dalam keadaan
rusak. Harapan berikutnya adalah semoga ilmu yang diberikan dapat dilestarikan dan diberikan
turun-temurun sehingga Kelompok Tani Manggis tetap ada untuk merasakan hasil memuaskan
dari buah manggis yang kaya manfaat. Oleh karena itu, penting bagi seluruh anggota Kelompok
Tani Manggis dibantu oleh Bendesa dan Kepala Desa setempat, untuk yakin dan membulatkan
tekad dalam kegiatan ini demi Desa Tegallalang itu sendiri.
c. Tujuan Program Kerja
Adapun tujuan dari kegiatan Seminar Penyuluhan Cara Merawat dan Mengembangkan
Pohon Manggis ini adalah sebagai berikut :
a.

Memberikan ilmu pasti kepada Kelompok Tani Manggis untuk perawatan dan
pengembangan pohon manggis

b.

Memberikan kiat-kiat cara menanam pohon manggis dari penanaman bibit pohon
manggis.

c.

Mengetahui cara mengobati pohon manggis yang rusak atau menghilangkan getah
kuning pada biji manggis

d.

Melestarikan Kelompok Tani Manggis secara turun-temurun dan memberikan ilmu
pertanian manggis tersebut sehingga pohon manggis yang sudah ada tidak terlantar

e.

Secara tidak langsung membantu program pemerintah dalam penciptaan lapangan kerja
dengan memproduksi buah manggis yang berkualitas hingga ke mancannegara

d. Capaian Program Kerja
Capian Program Kerja yang sangat diharapkan setelah Kelompok Tani mendapatkan
penyuluhan dan praktik penanaman langsung adalah :
a.

Kelompok Tani Manggis yang mengikuti kegiatan Seminar Penyuluhan Cara Merawat

dan Mengembangkan Pohon Manggis dapat mempraktikan terjun langsung untuk melakukan
penanaman pohon manggis dari pembibitan maupun menyembuhkan pohon manggis yang
sudah ada namun dalam keadaan rusak.
b.

Harapan berikutnya adalah semoga ilmu yang diberikan dapat dilestarikan dan

diberikan turun-temurun sehingga Kelompok Tani Manggis tetap ada untuk merasakan hasil

memuaskan dari buah manggis yang kaya manfaat. Oleh karena itu, penting bagi seluruh
anggota Kelompok Tani Manggis dibantu oleh Bendesa dan Kepala Desa setempat, untuk
yakin dan membulatkan tekad dalam kegiatan ini demi Desa Tegallalang itu sendiri.

e. Deskripsi Program Kerja
Macam kegiatan yang akan diselenggarakan pada Seminar Penyuluhan Cara Merawat dan
Mengembangkan Pohon Manggis adalah sebagai berikut:
a.

Pemberian materi yang mencangkup beberapa bahasan seperti kiat cara menanam pohon

manggis, lahan yang digunakan untuk menanam pohon manggis dan cara mengobati pohon
manggis yang rusak
b.

Diskusi mengenai materi yang disampaikan.

f. Sasaran Program Kerja
Sasaran kegiatan pada Seminar Penyuluhan Cara Merawat dan Mengembangkan
Pohon Manggis adalah seluruh anggota Kelompok Tani Manggis dan warga yang mengikuti
kegiatan.

g. Waktu dan Tempat Pelaksaan
Tempat dan Pelaksanaan penyuluhan untuk Kelompok Tani Manggis Desa Tegallalang adalah
:
Tempat

: Wantilan Desa Tegallalang

Tanggal

: 4-5 Agustus 2016

Jam

: 09-00 – selesai

h. Pihak Terlibat
Pihak yang terlibat dalam program ini adalah kelompok tani, mahasiswa, pembicara dalam
penyuluhan cara penanaman budidata pohon manggis dan perawatannya.
i. Alat dan bahan
1.

Cangkul

2.

Bibit manggis

3.

ATK

4.

LCD dan Proyektor

5.

Sound system

6.

Konsumsi

II.

BIDANG PENINGKATAN PRODUKSI

1. Pendampingan pada Kelompok Tani Manggis dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan
Kuantitas Produksi melalui Demoplot Penanggulangan Penyakit Getah Kuning
melalui aplikasi Pupuk Organoplus
a.

Dasar Masalah Program Kerja :
Indonesia merupakan negara pengekspor manggis utama di pasar internasional. Pada

tahun 2003 volume ekspor manggis Indonesia sebesar 9.304,51 t dengan nilai ekspor 9.306,04
USD atau sekitar 29.34% dari total ekspor buah-buahan nasional. Pada tahun 2005 volume
ekspor manggis Indonesia menurun menjadi 8.472.970 kg dengan nilai ekspor USD 6.386.891.
Sampai saat ini manggis Indonesia telah diekspor ke 40 negara , yang terbesar adalah
Taiwan, Hongkong, Malaysia, Singapura, Republik Rakyat Cina, Saudi Arabia, Uni Emirat
Arab, Belanda, dan Jerman.
Adapun klasifikasi tanaman Manggis adalah sebagai berikut :
: Spermatophyta

-

Divisi

-

Subdivisi: Angiospermae

-

Kelas

-

Keluarga : Guttiferae

-

Genus

-

Spesies : Garcinia mangostana L

: Dicotyledonae

: Garcinia

Kerusakan buah manggis oleh getah kuning ini biasa disebut dengan gamosis atau
gamboge disorder, yang disebabkan oleh keluarnya getah kuning pada permukaan buah, di
dalam buah dan batang. Berdasarkan hasil pengamatan, kerusakan akibat getah kuning pada
buah manggis dapat dibedakan atas :
o Getah kuning pada kulit buah (permukaan pericarp)
o Getah kuning di dalam buah (endocarp) bagian dalam dan daging buah
o Getah kuning pada kulit dan daging buah
Getah kuning disebabkan oleh hama/penyakit, stress air, benturan, genetik, drainase yang
buruk dan tingginya kelembaban dalam tajuk tanaman dan kekurangan sinar matahari serta
kemasaman tanah yang tinggi.
Dilakukan melalui analisis kandungan hara tanah dan tanaman dihubungkan dengan
serangan getah kuning di dalam buah manggis. Hasilnya menunjukkan bahwa kandungan hara
Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg) tanah menentukan keluarnya getah kuning di dalam buah
manggis. Sel tumbuhan berfungsi optimal pada tingkat turgiditas tertentu. Jika tekanan internal

sel (turgor) melampaui batas elastisitas dinding sel misalnya oleh pengaruh penyerapan air,
maka sel tersebut akan pecah.
Ca dan Mg berfungsi mempertahankan kekuatan dinding sel sehingga tidak mudah pecah
oleh pengaruh lingkungan yang tidak menguntungkan seperti curah hujan yang tinggi.
Ketersediaan Mg dapat memperkuat dinding sel sehingga mengurangi keluarnya getah kuning
di dalam buah. Adanya Ca dapat memperkuat dinding sel sehingga menekan keluarnya getah
kuning di dalam buah. Defisiensi Ca dapat menyebabkan pecahnya struktur membran karena
kehilangan senyawa yang bersifat difusi selular, kegagalan perkembangan pucuk terminal dan
ujung akar. Sehingga penggunaan pupuk organoplus dalam hal ini sangat diperlukan mengingat
fungsinya sangat penting dalam pengendalian getah kuning pada tanaman manggis.
b. Tujuan Program Kerja
Tujuan dari program ini adalah meningkatkan wawasan petani manggis tentang
penggunaan pupuk organoplus dalam pengendalian getah kuning sehingga produksi kuantitas
dan kualitas manggis dapat meningkat serta mewujudkan petani yang mandiri.
c.

Capaian Program Kerja
Kelompok tani ,manggis di desa tegalalang dapat memanfaatkan pupuk organoplus

dalam penanggulangan getah kuning pada tanaman manggis. buah manggis yang dihasilkan
diharapkan tidak ada getah kuning yang menjadi permasalahan dalam penjualan hasil manggis.
d. Deskripsi Program Kerja
Pendampingan kelompok tani manggis dilakukan dengan demoplot aplikasi pupuk
organoplus pada lahan salah satu kelompok tani manggis desa tegalalang. Sebelum
aplikasi, dilaksanakan pelatihan tentang pupuk kiersit dan cara aplikasinya.
e.

Sasaran Program Kerja
Sasaran program kerja ini adalah kelompok tani manggis desa tegalalang yang
berjumlah 40 orang.

f.

Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelatihan aplikasi pupuk kiersit akan dilaksanakan pada 10 Agustus 2016 di Balai
Banjar Gagah.

g.

Pihak Terlibat
Pihak yang terlibat dalam program ini adalah kelompok tani, mahasiswa, pemateri
untuk aplikasi pupuk kiersit dalam penanggulangan getah kuning pada pohon manggis.

h. Alat dan bahan

1. Ember
2. Pupuk Kiersit
3. Air
4. Canang
5. Map
6. ATK
7. LCD dan Proyektor
8. Sound system
9. Konsumsi

2. Penyerahan Pupuk Organoplus
a. Dasar Masalah Program Kerja :
Pada saat ini pandangan perkembangan pertanian organik sebagai salah satu teknologi
alternatif untuk menanggulangi persoalan lingkungan sangat diperlukan. Persoalan besar
yang terjadi disebabkan karena pencemaran tanah yang menyebabkan persediaan unsur
hara dalam tanah semakin lama semakin menipis. Apalagi banyak unsur yang hilang tidak
dikembalikan lagi ke tanah. Jika hal ini berlangsung terus-menerus maka tanah akan
semakin miskin unsur hara. Kondisi ini diperburuk dengan munculnya pertanian modern
yang menerapkan sistem pertanian monokultur dan penggunaan varietas unggul yang
menyerap banyak unsur hara. Jika varietas unggul digunakan secara terus menerus, tanah
akan semakin miskin unsur hara. Kondisi ini dapat diperbaiki dengan penambahan unsur
hara secara tepat, yakni melalui pemupukan. Pemupukan adalah pemberian pupuk terhadap
tanaman. Sedangkan pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau
tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu
berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik
(mineral). Pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan
tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak unsur hara. Terlalu sedikit atau
terlalu banyak unsur hara dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat
tanah ataupun disemprotkan ke daun. Salah satu jenis pupuk yang menjadi alternatif dan
mulai popular kembali setelah cukup lama tidak pernah digunakan dalam perkembangan
pertanian organik yaitu pupuk organoplus.
Petani enggan membeli pupuk yang lain dan haya memanfaatkan pupuk subsidi atau
yang sudah biasa digunakan, selan itu petani manggis belum mengetahi mengenai manfaat

penggunaan pupuk organoplus sehingga pupuk ini diberikan subsisdi agar petani mampu
mengenal manfaat dan fungsinya.
b. Tujuan Program Kerja
Tujuan dari program ini adalah untuk membantu petani manggis dalam budidaya
manggis yang memiliki kualitas dan kuantitas tinggi dengan bantuan pupuk organoplus.
c. Capaian Program Kerja
Kelompok tani ,manggis di desa tegalalang dapat memanfaatkan pupuk organoplus
dalam penanggulangan getah kuning pada tanaman manggis dan menghasilkan produksi yang
tinggi.
d. Deskripsi Program Kerja
Penyerahan pupuk organoplus kepada petani manggis desa Tegallalang.
e. Sasaran Program Kerja
Sasaran program kerja ini adalah kelompok tani manggis desa tegalalang yang
berjumlah 40 orang.
f. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelatihan aplikasi pupuk kiersit akan dilaksanakan pada 10 Agustus 2016 di Balai
Banjar Gagah.
g. Pihak Terlibat
Pihak yang terlibat dalam program ini adalah kelompok tani, mahasiswa, pemateri
untuk aplikasi pupuk kiersit dalam penanggulangan getah kuning pada pohon manggis.
h. Alat dan bahan
1. Ember
2. Pupuk Kiersit
3. Air
4. Canang
5. Map
6. ATK
7. LCD dan Proyektor
8. Sound system
9. konsumsi

3. Pengolahan limbah rumah tangga atau limbah pertanian dengan teknologi
Vermikompos
a. Dasar Masalah Program Kerja :

Sampah merupakan permasalahan klasik yang membutuhkan penanganan secara
komperehensif oleh semua masyarakat dengan teknologi yang tepat guna. Selama ini
penanganan sampah yang telah berkembang selama ini hanya melibatkan pemerintah. Peran
aktif masyarakat dan pengembangan teknologi tepat yang efisien, murah, dan aplikatif guna
mengatasi permasalahan sampah sangat dibutuhkan. Pengolahan sampah di skala rumah tangga
menjadi pilihan yang sangat tepat untuk mewujudkan hal tersebut, sebab limbah rumah tangga
merupakan salah satu penyumbang limbah terbesar di dunia (Dominguez et al., 2011).
Teknologi pengomposan merupakan teknologi pengolahan sampah organik yang sangat
sederhana dan banyak dikembangkan sebagai teknologi andalan di negara-negara maju.
Terdapat beberapa teknologi pengomposan baik dilihat dari jenis dekomposernya, sampah
organik yang diolahnya, maupun dari kondisi lingkungan (suhu, kelembaban,dsb) yang
menjadi limitasinya. Salah satu teknologi pengomposan yang dewasa ini banyak mendapat
perhatian pemerhati lingkungan dan ilmuwan, serta pemerintah dari negara-negara maju seperti
Jepang, Amerika, dan beberapa negara di Eropa, adalah teknologi pengomposan dengan
menggunakan cacing tanah sebagai decomposer utamanya, atau dikenal dengan
vermicomposting (Dominguez et al., 2013; Dominguez et al., 2011). Teknologi vermikompos
menjadi pilihan teknologi pengolahan limbah organik di beberapa negara maju, karena
teknologi vermikompos dapat mengolah limbah organik dalam jumlah besar, membutuhkan
biaya yang sedikit, aplikatif dan sangat sederhana (Dominguez et al., 2013). Teknologi ini
dapat diterapkan baik dalam sekala rumah tangga, maupun dalam sekala industri yang dapat
menghasilkan vermikompos yang berkualitas tinggi dibandingkan dengan kompos yang
dihasilkan dari pengomposan konvensional (Arancon et al., 2011; Edward et al., 2011).

b. Tujuan Program Kerja
Tujuan dari program ini adalah mengembangkan bahan-bahan alami yang tak terapakai
menjadi lebih berguna dan bermanfaat bagi anggota simantri pada khususnya dan masyarakat
umum dengan memanfaatkan cacing tanah.
c. Capaian Program Kerja
Anggota kelompok Simantri diharapkan mampu membuat pupuk kompos dari cacing
dengan teknik vermikompos dari sisa-sisa pertanian maupun peternakan yang ada disimantri.
d. Deskripsi Program Kerja
Pelatihan pembuatan MOL kepada Anggota kelompok Simantri.
e. Sasaran Program Kerja

Sasaran program kerja ini adalah kelompok tani manggis desa tegalalang yang berjumlah
40 orang.
f. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelatihan aplikasi pupuk organoplus akan dilaksanakan pada 13 Agustus 2016 di
Simantri Desa Tegalalang.
g. Pihak Terlibat
Pihak yang terlibat dalam program ini adalah kelompok tani anggota simantri, mahasiswa,
pemateri untuk pembuatan pupuk kompos dengan teknik vermikompos.
h. Alat dan bahan
1. Ember
2. Air
3. Canang
4. Map
5. ATK
6. LCD dan Proyektor
7. Sound system
8. Konsumsi
9. Sisa-sisa bahan organik
10. Cacing tanah
11. Reaktor Vermikompos

III.

BIDANG SOSIAL BUDAYA

1. Penguatan Kelembagaan Petani Manggis melalui Pembentukan Kelompok Tani
Manggis dan Pelatihan Manajemen
a. Dasar Permasalahan Program Kerja:
Desa Tegallalang yang terletak di Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar
merupakan salah satu desa wisata yang memiliki daya tarik utama yakni terasering. Sebagian
masyarakat Desa Tegallalang bermatapencaharian sebagai petani, yang lebih menggantungkan
hasil taninya pada padi sedangkan masih ada potensi lain dari hasil pertanian di Desa
Tegallalang, yaitu manggis. Hasil pertanian manggis ini masih kurang optimal, hal ini
dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai budidaya manggis serta lemahnya

kelembagaan kelompok tani manggis. Penguatan lembaga dan manajemen diharapkan dapat
meningkatkan kerjasama antar petani manggis serta meningkatkan hasil produksi manggis.
b. Tujuan Program Kerja:
Adapun tujuan yang diharapkan dari program KKN-PPM ini antara lain :
a) Kelompok tani sebagai wadah belajar mengajar bagi anggotanya guna meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap (PKS) serta tumbuh dan berkembangnya
kemandirian dalam berusaha tani sehingga produktivitasnya meningkat, pendapatannya
bertambah serta kehidupan yang lebih sejahtera.
b) Kelompok tani sebagai tempat untuk memperkuat kerjasama diantara sesama petani
dalam kelompok tani dan antar kelompok tani serta dengan pihak lain. Melalui kerjasama
ini diharapkan usaha taninya akan lebih efisien serta lebih mampu menghadapi ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan
c. Capaian Program Kerja:
Melalui program ini, diharapkan akan mewujudkan beberapa hasil berikut:
a) Kelompok tani dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap (PKS) serta
tumbuh dan berkembangnya kemandirian dalam berusaha tani sehingga produktivitasnya
meningkat, pendapatannya bertambah serta kehidupan yang lebih sejahtera.
b) Kelompok tani dapat memperkuat kerjasama diantara sesama petani dalam kelompok
tani dan antar kelompok tani serta dengan pihak lain. Melalui kerjasama ini diharapkan
usaha taninya akan lebih efisien serta lebih mampu menghadapi ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan.
c) Mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu-ilmu yang telah dipelajarinya sehingga
orientasi Tri Darma Perguruan Tinggi dapat tercapai.
d. Deskripsi Program Kerja
Penguatan kelembagaan petani manggis melalui perbaikan manajemen di desa
Tegallalang meliputi pembentukan struktur kelembagaan dan juga fungsi kerja masingmasing bidang.
e. Sasaran Program Kerja
Kelompok sasaran dari program ini adalah Kelompok Tani Manggis Desa Tegallalang.
Hal ini dikarenakan petani manggis mengalami permasalahan manajamen.
f. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tempat dan Pelaksanaan penyuluhan untuk Kelompok Tani Manggis Desa Tegallalang
adalah:
Tempat : Balai Banjar Desa Tegallalang

Tanggal : 01- s./d. 05 Agustus 2016
Jam

: 09.00 – selesai

g. Pihak Terlibat
Pihak-pihak yang terkait adalah mahasiswa dan kelompok tani manggis di Desa
Tegallalang.

IV.
a.

BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
Nama Program Kerja :Penyuluhan mengenai Penanggulangan Demam Berdarah serta
Pelaksanakan pemantaun jentik nyamuk (JUMATIK) di Desa Tegallalang

b. Dasar Permasalahan Program Kerja
Lingkungan merupakapan tempat atau kawasan dimana aktivitas sosial terjadi di
masyarakat. Lingkungan mencangkup semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup
dalam memepengaruhi perkembangan, perikehidupan, tingkah laku dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup disekitarnya. Dalam aspek kesehatan, lingkungan berperan
penting dalam mencerminkan prilaku sosial dimana nantinya dapat digunakan sebagai tolak
ukur kondisi kesehatan pada daerah tersebut.
Kesehatan lingkungan merupakan keseimbangan ekologi antara manusia dengan
lingkungannya. kondisi lingkungan yang kurang sehat akan berdampak buruk bagi makhluk
hidup sekitarnya, hal ini menyebabkan munculnya berbagai penyakit yang dapat menganggu
kesehatan. Pada beberapa bulan belakangan ini, Bali mengalami kondisi iklim yang panas
dengan disertai hujan sehingga menyebabkan kondisi lingkungan yang lembab, pada kondisi
seperti ini dapat menimbulkan genangan air pada benda-benda tertentu. Genangan tersebut
dapat berpontensi sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk. Salah satunya adalah
nyamuk Aedes aegypti yang menularkan virus dengue dengan gigitannya, virus ini yang
antinya menyebabkan Demam Berdarah Dongue (DBD).
Dari data yang kami dapatkan dari RSUD Sanjiwani Gianyar menyebutkan bahwa
Demam Berdarah Dongue (DBD) ada dalam peringkat 1 dari 10 besar kasus terbanyak rawat
inap tahun 2015 dengan jumlah 2164, sedangkan pada 2016 sampai saat ini tercatat kasus
demam berdarah telah mencapai jumlah 1075 dengan 91 diantaranya warga desa tegallalang.
Dari hasil survey yang dilakukan di Desa Tegallalang, dapat diketahui bahwa DBD
merupakan penyakit dengan jumlah kasus terbanyak. sejak tahun 2015 data puksesmas
tegallalang 1 pada bulan januari hingga agustus tercatat jumlah angka kejadian demam
berdarah sejumlah 49 orang, sedangkan tahun 2016 angka kejadian DBD di desa tegallalang

dari januari hingga mei sejumlah 74 orang, dari data ini didapatkan hasil bahwa terjadinya
kenaikan jumlah kasus demam berdarah yang cukup signifikan di desa tegallalang.
Berdasarkan pemaparan diatas untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai
kesehatan lingkungan khususnya masyarakat desa Tegallalang, maka diperlukan tindakan
preventif yang kami aplikasikan dengan cara memberikan penyuluhan mengenai DBD di 6
SD yang terdapat di Desa Tegallalang serta melakukan program JUMANTIK pada berapa
banjar yang ada di desa Tegallalang.
c. Tujuan Program Kerja
1. Meningkatkan pengetahuan dan dapat merubah perilaku siswa-siswi SD tentang
pencegahan dan penanggulangan penyakit DBD.
2. Dapat mengontrol jentik dan dapat mencegah kejadian penyakit DBD.
d. Capaian Program Kerja
1. Adapun capaian program penyuluhan Demam Berdarah ini diharapkan mampu
meningkatkan pengetahuan dan merubah perilakusiswa-siswi Sekolah Dasar mengenai
pencegahan dan penanggulangan penyakit DBD.
2. Adapun capaian program pemantauan jentik yang dilakukan dengan bantuan kader dan
mahasiswa KKN sebagai JUMANTIK dapat mengontrol keadaan jentik yang ada di
rumah warga wilayah desa Tegalallang dan dapat mencegah kejadian penyakit DBD.
e. Deskripsi dan Proses Program Kerja
Penyuluhan dilakukan dengan mempresentasikan penyakit Demam Berdarah dan
dilanjutkan dengan JUMANTIK di masing masing sekolah dasar di desa tegallalang, dimana
mahasiswa yang akan memberi penyuluhan di tiap-tiap SD berjumlah kurang lebih 5 orang.

No. Kegiatan

Lokasi

1.

Desa

Persiapan

kegiatan DBD Tegallalang
&

Jumlah
MHS

Jam

10

1 jam

10

1 jam

9

2 jam

JUMANTIK
2.

3.

Pembukaan

Desa

kegiatan

Tegallalang

Penyuluhan

Desa

DBD

Tegallalang

4.

JUMANTIK

Desa
Tegallalang

30
Total

2 jam
6 jam/kegiatan

f. Kelompok Sasaran
1. Program Penyuluhan DBD

: Siswa-Siswi Sekolah Dasar Desa Tegallalang

2. Pemantauan Jentik

: SD dan rumah warga Desa Tegallalang

g. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu

: 1-6 Agustus untuk Penyuluhan DBD di SD desa Tegalallang
7-13 Agustus untuk pelaksanaan penyuluhan Ibu PKK Desa Tegalalang serta
Pemantauan Jentik

Tempat Pelaksanaan : Di 6 SD desa tegallalang untuk program penyuluhan penyakit DBD.
Rumah warga di desa Tegallalang.
h. Pihak Terlibat
1. Penyuluhan DBD




Kepala sekolah



Siswa-siswi



Guru



Mahasiswa KKN
Ibu PKK

2. Pemantauan Jentik




Kepala Puskesmas Tegallalang 1



Masyarakat Tegallalang



Kader Puskesmas

Mahasiswa KKN

i. Alat dan Bahan
Poster A3, proyektor, Laptop, kabel roll, Senter, Bottle, Pulpen, Quisioner, Papan alas tulis.

2.5 JADWAL PELAKSAAN KEGIATAN
No.

RENCANA PROGRAM
I

1.

Membantu melengkapi

administrasi

Desa Tegallalang.
2.

Pembentukan kelompok tani manggis
serta penentuan lahan untuk penanaman
manggis.

3.

Penyuluhan

mengenai

budidaya

penanaman manggis yang benar pada
kelompok tani manggis.
4.

Pendampingan pada Kelompok Tani
Manggis dalam Rangka Peningkatan
Kualitas
melalui

dan

Kuantitas

Demoplot

Produksi

Penanggulangan

Penyakit Getah Kuning melalui aplikasi
Pupuk Organoplus
5.

Penyerahan Pupuk Organoplus

6.

Pengolahan limbah rumah tangga atau
limbah

pertanian

dengan

teknik

vermikompos
7.

Penyuluhan mengenai Penanggulangan
Demam Berdarah di Desa Tegallalang

8.

Pelaksanakan Penyuluhan pada Ibu
PKK serta pemantaun jentik nyamuk
dengan bantuan Juru pemantau jentik
(JUMATIK)

II

MINGGU
III
IV

V

9.

Mengerjakan laporan akhir KKN

III. Rancangan Anggaran Biaya
3.1 Bidang Prasarana Fisik
NO

Keterangan

Jumlah

Harga

1
2
3

Snack
Nasi Kotak
Biaya Narasumber
Uang
Transport
Pembicara
Bibit Manggis
Cangkul
Sewa
LCD
dan
Proyektor
Sewa Sound System
Sewa Sewa Mic
Spanduk
Vas bunga
Print Out Materi
Kabel Roll
ATK
Taplak Meja
Stempel
Total

100
100
1

10000
25000
150000

Total
Harga
1.000.000
2.500.000
150.000

3
400
40

50000
30000
70000

150.000
12.000.000
2.800.000

1
1
2
1
3
200
3
50
4
1

500000
500000
50000
75000
45000
1,000
50000
10000
35000
50000

500.000
500.000
100.000
75.000
135.000
200.000
150.000
500.000
140.000
50000
20.950.000

4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

3.2 Bidang Peningkatan Produksi
1) Pendampingan pada Kelompok Tani Manggis dalam Rangka Peningkatan
Kualitas dan Kuantitas Produksi melalui Demoplot Penanggulangan Penyakit
Getah Kuning melalui aplikasi Pupuk Organoplus
No.

Uraian

Jumlah

Harga Satuan Total

1

LCD dan Proyektor

1 set

Rp. 500.000

Rp. 500.000

2

Sound system

1 Set

Rp. 500.000

Rp. 500.000

3

Snack

100

Rp. 10.000

Rp. 1000.000

4

Nasi Kotak

100

Rp. 25.000

Rp. 2.500.000

Total

Rp. 4.500.000

2) Penyerahan Pupuk Organoplus
No.

Uraian

Jumlah

Harga Satuan

Total

1

Pupuk Organoplus

40 lt

Rp.30.000

Rp.1.200.000

2

Ember

10

Rp.20.000

Rp. 200.000

3

Takaran Literan

40

Rp.80.000

Rp. 3.200.000

Total

Rp. 4.600.000

3) Pengolahan limbah rumah tangga atau limbah pertanian dengan teknologi
Vermikompos
No.

Uraian

Jumlah

Harga Satuan

Total

1

Cacing

3 Kg

Rp.200.000

Rp. 600.000

2

Reaktor Vermikompos 1

Rp.600.000

Rp. 600.000

3

Makanan Cacing

6 Kg

Rp. 5000

Rp. 30.000

4

Snack

100

Rp. 10.000

Rp. 1.000.000

5

Nasi Kotak

100

Rp. 25.000

Rp. 2.500.000

Total

Rp. 4.730.000

3.3 Bidang Sosial Budaya

No

Keterangan

Jumlah

Harga

Total Harga

1

Snack Peserta

100

10.000

1.000.000

2

Nasi Kotak

100

25.000

2.500.000

3

Sewa LCD & Proyektor

1

500.000

500.000

4

Sewa Mic

2

50.000

100.000

5

Sound System

1

500.000

500.000

6

Print Out Materi

200

1,000

200.000

7

Kabel Roll

3

50.000

150.000

8

ATK

50

10.000

500.000

9

Papan Struktur

1

500.000

500.000

10

Pembuatan Baju

40

50.000

2.000.000

Total

9.950.000

3.4 Bidang Kesehatan Masyarakat
No

Keterangan

Jumlah

Harga

Total Harga

720

5.000

3.600.000

1

Snack Peserta

2

Sewa LCD

3

300.000

300.000

3

Kabel Roll

3

50.000

150.000

4

Poster

24

5.000

120.000

5

Pamflet

200

2.000

400.000

6

Doorprize

9