Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegallalang - Kecamatan Tegallalang - Kabupaten Gegallalang.
LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD
PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA : TEGALLALANG
KECAMATAN : TEGALLALANG KABUPATEN : GIANYAR
NAMA MAHASISWA : DWIAGATA MASNUGRAHENI FAK/PS : FISIP/ ILMU KOMUNIKASI
NIM : 1321405004
BANJAR : ABANGAN
LEMBAGA PENELITIAN DAN
PENGABDIAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
(2)
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya : Nama Mahasiswa : DWIAGATA MASNUGRAHENI
No. Mahasiswa : 1321405004
Tanda Tangan :
Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM
Tegallalang, 22 Agustus 2016 Mengetahui/Menyetujui, Mengetahui/Menyetujui,
(Ir. Tati Budi Kusmiyarti, M.P.) (Ketut Suwita) DPL Desa Tegallalang KK Dampingan
Mengetahui/Menyetujui,
(Dewa Gede Rai Sutrisna, SP) Kepala Desa Tegallalang
(3)
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
KKN PPM Universitas Udayana merupakan suatu program yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa Universitas Udayana, yang kegiatan atau program ini berwujud sebuah pengabdian kepada masyarakat di suatu desa yang menjadi lokasi KKN PPM. Salah satu pogram kerja di dalam KKN PPM yang wajibdilakukan oleh para mahasiswa peserta KKN-PPM adalah program keluarga dampingan.
Program Pendampingan Keluarga adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKn PPM di Universitas Udayana (LPPM,2016). PKK bertujuan untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Untuk mahasiswa sendiri program PKK bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya.
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Identitas keluarga Ketut Suwita yang menjadi objek keluarga dampingan adalah seperti tabel berikut:
(4)
Nama Status Umur Tanggal Lahir Pendidikan Pekerjaan
Ketut
Suwita Kawin 42
31-12-1974
SD Mentraktor sawah
Ketut
Darsi Kawin 43
22-10-1973
SD
Mentraktor Sawah Wayan
Sukrawan Anak 14
05-05-2002 SMP kelas
1 -
Kadek
Budiarta Anak 13
14-05-2003
6 SD -
(Tabel 1.1. Identitas keluarga dampingan)
Bapak Ketut Suwita ( tahun )tinggal bersama keluarga kecil yang terdiri dari Istri nya Ketut Darsi ( tahun) dan kedua anaknya Wayan Sukrawan ( tahun) dan Kadek Budiarta ( tahun ). Keluarga tersebut tinggal di rumah sederhana berlantai semen, berdinding batako, di tanah seluas ± 1,5 are di Banjar Abangan, Desa Tegallalang, Kecamatan Tegallalang , Kabupaten Gianyar.
Beliau bekerja mengurus mentraktor di sawah milik orang lain atau bekerja di proyek. Ibu Ketut Darsi juga bekerja serabutan menanam dan merawat padi di sawah milik orang lain dan mengasuh kedua anak nya. Terkadang ibu Darsih diberikan kesempatan untuk menjaga Vila milik orang lain, dan itu tidak menetap. Jika pemilik vila datang ibu darsih tidak bekerja di sana.
Kedua anak Bapak Ketut Suwita sudah bersekolah, anak pertama di SMP kelas 1 dan anak kedua sudah menduduki kelas 6 SD.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Ekonomi merupakan salah satu alat untuk mengukur tingkat kesejahteraan dari seseorang. Dalam hal ini pengukuran ekonomi dari keluarga dampingan
(5)
bertujuan untuk mengidentifikasi sumber pendapatan keluarga dampingan untuk memenuhi pengeluaran keluarga dampingan, seperti kebutuhan sehari – hari. Untuk itu dalam mengukur tingkat kesejahteraan keluarga dampingan Suwita diperlukan dua hal, yaitu pendapatan keluarga dampingan dan pengeluaran keluarga dampingan. Lebih jelasnya akan tercantum pada sub – sub berikut :
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Bapak Ketut Suwita termasuk ke dalam salah satu keluarga pra-sejahtera di Banjar Abangan, Desa Tegallalang yang mana perekonomiannya masih jauh dalam tingkat sejahtera. Pendapatan yang diperoleh setiap harinya tidak pasti karena setiap hari tidak selalu bekerja mentraktor sawah dan merawat padi milik orang lain, atau tidak setiap waktu padi tersebut dapat di panen atau dibajak .
Sumber penghasilan
Pendapatan yang diperoleh oleh bapak Suwita berasal dari pekerjaan setiap hari bekerja mentraktor di sawah.Ibu darsih juga bekerja membantu bapak Suwita untuk mentraktor di sawah. Pekerjaan IBu darsih menjaga vila milik orang lain tidak setiap waktu jika diminta untuk menjaga baru Ibu darsih mendapatkan penghasilan
Penghasilan Bapak Suwita dan Ibu Darsih Jika ada sawah yang dapat di bajak per hari : Rp. 70.000
Penghasilan Ibu Darsih jika mendapatkan kesempatan untuk menjaga villa per bulan
Rp. 200.000
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Pengeluaran dari Bapak Suwita hanya terbatas pada pengeluaran sehari-hari untuk kebutuhan pokok dan kesehatan.
(6)
Untuk pengeluaran konsumsi dapur sehari – hari keluarga Bapak Suwita mengeluarkan biaya untuk membeli lauk pauk dan juga beras karena keluarga beliau masih dalam proses untuk mendapatkan raskin. Rincian biaya yang dikeluarkan adalah sebagai berikut :
Pengeluaran per bulan Rp 50.000,00 x 30 hari = Rp. 1.500.000
- Pendidikan
Anak dari Bapak Suwita yang pertama dan kedua tidak mengeluarkan biaya pendidikan karena sudah dibayar di awal.
Anak Pertama SMP kelas 1 Biaya awal : Rp. 1.340.000 (Satu Juta pembayaran di awal di bantu oleh sekolah, sehingga keluarga hanya membayar 340 ribu )
Anak Kedua SD Kelas 6 Tidak dipungut biaya, hanya biaya buku : Rp.250.000
- Kesehatan
Dalam hal pengeluaran untuk kesehatan, Bapak Suwita telah telah memiliki Kartu Indonesia Sehat dan Kartu BPJS sehingga untuk berobat ke rumah sakit tidak mengeluarkan biaya dan dapat meringankan beban pengeluaran dari Bapak Suwita.
- Sosial
Untuk pengeluaran di bidang sosial Bapak Suwita mengeluarkan lebih kurang Rp 300.000 setiap ada upacara adat. Dana sebesar itu digunakan untuk iuran banjar. Namun selain itu pengeluaran sosial yang secara mendadak seperti kematian, pernikahan, dan yang lainnya juga akan dikeluarkan oleh keluarga Bapak Suwita, dengan jumlah yang disesuaikan dengan kemampuan beliau.
(7)
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai permasalahan yang dihadapi oleh Bapak Suwita dimana masalah – masalah tersebut akan dikelompokkan. Sehingga akan didapatkan permasalahan utama yang nantinya menjadi masalah prioritas dan bersama membantu dalam pencarian solusi permasalahan keluarga.
2.1 Permasalahan keluarga
Dalam mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan dilakukan pendekatan secara langsung dengan keluarga dampingan. Setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan ditemukan beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan keluarga dampingan, yaitu pendapatan yang tak menentu sehingga Bapak Suwita perbulannya pun dirasa kurang untuk memenuhi kebutuhan beliau sekeluarga.
Keluarga Bapak Suwita juga tidak memiliki rumah tetap dan layak. Keluarga nya tinggal di rumah dengan kondisi yang kurang layak di tengah sawah bersama dengan hewan ternak yang dititipkan untuk di rawat. Rumah tersebut beratap seng yang sudah bolong, tidak memiliki penerangan, dan ditambah peralatan di dalam yang sangat banyak.
Anak dan keluarga kadang kadang menginap di rumah orang tua Ibu Darsih, yang cukup nyaman. Keluarga Bapak Suwita memiliki tanah kosong yang sudah didaftarkan ke Dinas Sosial untuk mendapatkan Bedah Rumah dan sedang dalam proses.
Keluarga Bapak Suwita juga belum memilki beberapa kartu yang ditawarkan Negara, dari kasus tersebut kemungkinan permasalahan berada pada terhambatnya arus komunikasi dan koordinasi sehingga sedikitnya informasi yang didapatkan oleh Keluarga Bapak Suwita.
(8)
Pekerjaan yang tidak tetap dari keluarga bapak suwita mengakibatkan ketidak tetapan mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
2.2 Masalah Prioritas
Berdasarkan hasil wawancara penelitian dengan Bapak Suwita ditemukan masalah yang menjadi prioritas beliau. Bapak Suwita termasuk dalam salah satu KK yang kurang mampu di Banjar Abangan, Desa Tegallalang. KK ini termasuk kurang mampu karena jika dilihat dari tingkat kesejahteraan ekonomi KK ini masih berada di bawah garis kesejahteraan. Dapat dilihat pada perhitungan pengeluaran kebutuhan sehari – hari BapakSuwita dengan penghasilan yang tidak menentu, apalagi jika kebutuhan yang tidak terduga muncul dan membutuhkan biaya yang cukup banyak.
Hal ini menjadi prioritas mengingat kebutuhan keluarga pasti akan terus meningkat dan kebutuhan akan dana juga pasti meningkat. Dikhawatirkan jika nantinya untuk memenuhi kebutuhan pokok, seperti sandang, pangan, maupun papan akan sangat sulit beliau.
(9)
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
Pada bab ini akan dipaparkan mengenai saran - saran dan motivasi bagi keluarga dampingan dari Bapak Suwita dalam memecahkan permasalahan yang terdapat dalam keluarga dampingan beliau.
3.1 Program
Dengan melakukan proses identifikasi dan memprioritaskan masalah, maka akan didapatkan usaha untuk memecahkan masalah tersebut. Usaha-usaha tersebut merupakan program - program yang akan diberikan kepada keluarga dampingan dari Bapak Suwita, diantaranya tukar pikiran mengenai permasalah ekonomi.
Dengan memprioritaskan masalah-masalah yang telah diidentifikasi selanjutnya masalah tersebut akan dicarikan pemecahaannya agar tujuan dari KK dampingan ini dapat tercapai yaitu menyejahterakan KK dampingan serta meningkatkan tingkat perekonomian.Pemecahannya harus disesuaikan dengan kemampuan dari KK yang didampingi dapat terlakasana dengan baik. Adapun beberapa kegiatan yang bisa dilakukan guna membantu memecahkan masalah yang dialami oleh Bapak Suwita selama masa KKN adalah pendamping mahasiswa membantu memberi wawasan dan motivasi kepada Bapak Suwita, agar mampu untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik.Selain itu, pendamping merancang suatu program berupa pemberian ternak, mengingat bapak Suwita dan keluarga sudah mampu mengembangbiakan hewan ternak yang bukan milik nya untuk kebutuhan sehari-hari.
Bantuan ini diharapkan mampu meringankan beban dari Bapak Suwita yang tidak memiliki penghasilan tetap setiap hari.
Selain itu untuk permasalahan arus informasi yang didapatkan, mahasiswa menjadi penengah arus informasi antara warha dan kelian dinas dalam hal-hal yang
(10)
belum diketahui baik dari segi bantuan yang memang seharusnya didapakan dan manfaat kartu-kartu yang dimiliki.
3.2 Jadwal Kegiatan
Dalam sub bab ini membahas mengenai jadwal (waktu dan kegiatan) yang dari awal kunjungan hingga hari terakhir kunjungan yang dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan di keluarga Bapak Suwita. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah seperti tabel Kunjungan Ke KK Dampingan berikut:
No
Hari Tanggal
Kegiatan Waktu
Durasi (Jam)
1 Senin
25 Juli 2016
Bertemu dengan klian desa banjar abangan untuk survey KK
dampingan
18.00-20.30 2,5
2 Selasa 26 Juli 2016
Bertemu Klian Dinas Banjar banagan untuk meminta data KK dampingan dan profil keluarga
12.30- 13.30 1
3 Selasa 26 Juli 2016
Berkunjung ke rumah KK dampingan Di Banjar Abangan
15.00- 18.30 3.5
4 Rabu, 27 Juli 2016
Berkenalan dengan Bapak Suwita sebagai KK dampingan
18.00- 21.00 3
5 Kamis 28 Juli 2016
Melakukan pendekatan secara komunikatifdengan Bapak Suwita
(11)
untuk sosialisi mengenai program KK dampingan
6 Kamis 28 Juli 2016
Melakukan pendekatan secara komunikatif untuk
menginventarisasi masalah – masalah yang dihadapi oleh KK dampingan
18.00 –21.00 2
7 Jumat 29 Juli 2016
Melakukan diskusi untuk memecahkan permasalahan ekonomi keluarga dampingan dari Bapak Suwita
14.00 –19.30 5.5
8 Sabtu 30 Juli 2016
Menyambung diskusi tentang pemecahan masalah ekonomi Bapak Suwita
15.00 – 18.30 3.5
9 Minggu 31 Juli 2016
Membantu Bapak Suwita
memecahkan permasalahnnya dan berdiskusi bersama anak Bapak Suwita
12.00 – 15.00 3
10 Minggu 31 Juli 2016
Kembali menyambung tentang pemecahan masalah dan berdiskusi kegiatan sehari hari dan kendala yang dialami pada hari ini.
18.00 – 21.30 3.5
11 Senin
1 Agustus 2016
Melakukan diskusi dengan Bapak Suwita untukmenanyakan
masalah selain ekonomi
(12)
12 Senin
1 Agustus 2016
Berdiskusi dengan bapak suwita terkait apa saja program yang belum diketahui di desa dan manfaat kartu jaminan yang dipunyai
19.00- 21.00 2
13 Selasa
2 Agustus 2016
Melakukan pendekatan secara komunikatif untuk mengetahui jaminan kesehatan dan raskin
12.00-15.00 3
14 Selasa
2 Agustus 2016
Melakukan arahan untuk perawatan ternak
19.00-21.00 2
15 Rabu
3 Agustus 2016
Melakukan pendekatan secara komunikatif serta mengamati untuk mengetahui kepemilikan dan aset yang dimiliki sambil bercengkrama
18.30 – 21.30 2
16 Kamis
4 Agustus 2016
Melakukan pendekatan secara komunikatif untuk mengetahui keadaan keluarga tentang permasalahan kesehatan dalam keluarga baik yang pernah dialami maupun yang sedang dialami
18.00 – 21.00 3
17 Jumat
5 Agustus 2016
Berdiskusi tentang kesehatan anak pertama dan kedua
18.00- 21.00 3
18 Sabtu
6 Agustus 2016
Berdiskusi bersama KK dampingan terkait pendapatan perhari, kebutuhan sehari-hari
(13)
yang harus dipenuhi dan kebutuhan sekolah anak-anak 19 Senin
8 Agustus 2016
Membantu Pak Suwita bekerja di Sawah.
14.00 – 16.30 2.5
20 Rabu
10 Agustus 2016
Bercengkrama bersama ibu Darsi sambil membantu membuat canang dan peralatan nya untuk odalan
12.00-14.00 2
21 Rabu
10 Agustus 2016
Berdiskusi bersama keluarga untuk mengetahui kesulitan terkait surat-surat yang tidak didapat dan raskin yang sudah tidak didapat lagi.
18.00- 22.00 4
22 Kamis
11 Agustus 2016
Bercengkrama bersama ibu Darsih sambil mengurus ternak bebek ayam dan sapi.
10.00- 13.30 3.5
23 Jumat
12 Agustus 2016
Berdiskusi bersama bapak Suwita mengenai kebutuhan pokok yang terus meningkat dan membantu memberikan solusi sambil membantu mentraktor di sawah
12.00- 15.30 3.5
24 Sabtu
13 Agustus 2016
Berdiskusi bersama ibu darsih sambil membantu membuat peralatan odalan
10.00- 12.00 2
25 Selasa
16 Agustus 2016
Bercengkrama bersama keluarga terkait sumbangan desa berupa bedah rumah yang pernah di
(14)
canangkan oleh kelian dinas dan sumbangan sumbangan lain yang pernah diterima
26 Rabu
17 Agustus 2016
Berdiskusi bersama keluarga terkait permasalahan anak yang memiliki disabilitas berupa kelemahan mental
18.30- 22.00 4
27 Kamis
18 Agustus 2016
Berdiskusi bersama keluarga terkait kegiatan yang dapat membantu perekonomian keluarga
16.00- 21.00 5
28 Jumat
19 Agustus 2016
Berbincang bersama ibu darsi dan bapak Suwita terkait prioritas utama saat ini dan yang paling dibutuhkan
17.00-20.30 3.5
29 Minggu
21 Agustus 2016
Berdiskusi bersama keluarga terkait kebutuhan social yang harus di penuhi dan fungsi dari berbagai kartu yang dimiliki
13.00-16.00 4
30 Senin
22 Agustus 2016
Memberikan hewan ternak untuk keluarga suwita sekaligus
berpamitan dalam menutup serangkaian program KK dampingan KKN-PPM Unud
18.30- 21.00 3
Total kegiatan kunjungan KK dampingan (jam) 92 (Tabel 3.2. Jadwal kegiatan ke KK dampingan)
(15)
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga
Dengan memprioritaskan masalah-masalah yang telah diidentifikasi selanjutnya masalah tersebut akan dicarikan pemecahaannya agar tujuan dari KK dampingan ini dapat tercapai yaitu mensejahterakan KK dampingan serta meningkatkan tingkat perekonomian. Adapun beberapa kegiatan yang bisa dilakukan guna membantu memecahkan masalah yang terjadi pada Bapak Suwita selama masa KKN adalah, pendamping selaku mahasiswa membantu berbagi pengetahuan dan motivasi kepada BapakSuwita.
Selain itu pendamping juga memberikan bantuan tenaga berupa bantuan di setiap bekerja seperti membantu di sawah ataupun membantu kegiatan Ibu darsih di rumah. Untuk kesejahteraan jangka pendek pendamping juga memberikan bantuan kebutuhan pokok seperti beras dan telur yang nantinya bisa digunakan Bapak Suwita untuk makan sehari-harinya sehingga dapat meringankan pengeluaran dari tetangga beliau juga.Sedangkan untuk kesejahteraan jangka panjang, pendamping memberikan ternak karena mengingat Bapak Suwita sudah memiliki dan pernah merawat hewan ternak yang bukan miliknya, sehingga pengetahuan tentang hewan ternak berupa bebek mampu menjadi lading penghasilan lain yang dapat menambah penghasilan harian bapak Suwita sekeluarga.
Koordinasi yang dilakukan antara kelian dinas dan warga ( keluarga bapak Suwita) sudah dilakukan, sehingga informasi antara kelian dinas dan warga yang belum diketahui kelian dinas begitupun sebaliknya sudah hampir terjalin dengan baik.
(16)
4.2 Hasil Pendampingan Keluarga
Sejauh ini hasil pendampingan keluarga yang dilakukan sudah menunjukkan hasil yang cukup baik. Hal ini dilihat dari respon Bapak Suwita terhadap program pendampingan yang positif dan menyambut usulan solusi dengan baik.
4.3 Kendala Pendampingan Keluarga
Kendala yang dirasa menyulitkan pendamping dalam melaksanakan program ini adalah keterbatasan dalam berbahasa bali. Oleh karena kendala tersebut, pendamping meminta bantuan kepada teman mahasiswa KKN Unud di Desa Batuagung yang mampu berbahasa bali untuk mendampingi untuk melaksanakan program ini. Selain itu Keluarga Bapak Suwita jarang berkumpul di rumah setiap waktu karena kendala pekerjaan dan rumah yang kurang layak di huni. Di awal pertemuan sampai dengan akhir pertemuan
(17)
BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan
Dari kunjungan yang telah dilakukan selama akhir Juli hingga pertengahan Agustus 2016 terhadap Bapak Suwita, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pengeluaran bulanan melebihi dari penghasilan perbulan sehingga dapat membebani Bapak Suwita dan keluarga
2. Penghasilan tidak mencukupi kebutuhan Bapak Suwita dan keluarga
3. Tidak memiliki pekerjaan tetap membuat kebutuhan Bapak Suwita dan Keluarga sulit tercukupi
5.2. Rekomendasi
1. Keluarga dampingan di harapkan untuk lebih berkoordinasi dengan kelian dinas untuk mendapatkan informasi yang dapat berguna untuk kegiatan kehidupan sehari-hari
2. Keluarga dapat memanfaatkan sembako dengan baik untuk menunjang kesehatan keluarga.
3. Keluarga dapat memanfaatkan dan memelihara Ternak yang dimiliki sekarang dan tambahan ternak yang sudah di berikan, sehingga mampu menghidupi dan
(18)
LAMPIRAN
Gambar.1 Kunjungan Pencarian Data Keluarga
Gambar.2 Kunjungan Pemberian Bantuan Kepada Keluarga Dampingan
Gambar.3 Kondisi Dapur Keluarga dampingan
(1)
yang harus dipenuhi dan kebutuhan sekolah anak-anak
19 Senin
8 Agustus 2016
Membantu Pak Suwita bekerja di Sawah.
14.00 – 16.30 2.5
20 Rabu
10 Agustus 2016
Bercengkrama bersama ibu Darsi sambil membantu membuat canang dan peralatan nya untuk odalan
12.00-14.00 2
21 Rabu
10 Agustus 2016
Berdiskusi bersama keluarga untuk mengetahui kesulitan terkait surat-surat yang tidak didapat dan raskin yang sudah tidak didapat lagi.
18.00- 22.00 4
22 Kamis
11 Agustus 2016
Bercengkrama bersama ibu Darsih sambil mengurus ternak bebek ayam dan sapi.
10.00- 13.30 3.5
23 Jumat
12 Agustus 2016
Berdiskusi bersama bapak Suwita mengenai kebutuhan pokok yang terus meningkat dan membantu memberikan solusi sambil membantu mentraktor di sawah
12.00- 15.30 3.5
24 Sabtu
13 Agustus 2016
Berdiskusi bersama ibu darsih sambil membantu membuat peralatan odalan
10.00- 12.00 2
25 Selasa Bercengkrama bersama keluarga terkait sumbangan desa berupa
(2)
12 canangkan oleh kelian dinas dan
sumbangan sumbangan lain yang pernah diterima
26 Rabu
17 Agustus 2016
Berdiskusi bersama keluarga terkait permasalahan anak yang memiliki disabilitas berupa kelemahan mental
18.30- 22.00 4
27 Kamis
18 Agustus 2016
Berdiskusi bersama keluarga terkait kegiatan yang dapat membantu perekonomian keluarga
16.00- 21.00 5
28 Jumat
19 Agustus 2016
Berbincang bersama ibu darsi dan bapak Suwita terkait prioritas utama saat ini dan yang paling dibutuhkan
17.00-20.30 3.5
29 Minggu
21 Agustus 2016
Berdiskusi bersama keluarga terkait kebutuhan social yang harus di penuhi dan fungsi dari berbagai kartu yang dimiliki
13.00-16.00 4
30 Senin
22 Agustus 2016
Memberikan hewan ternak untuk keluarga suwita sekaligus
berpamitan dalam menutup serangkaian program KK dampingan KKN-PPM Unud
18.30- 21.00 3
Total kegiatan kunjungan KK dampingan (jam) 92
(3)
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga
Dengan memprioritaskan masalah-masalah yang telah diidentifikasi selanjutnya masalah tersebut akan dicarikan pemecahaannya agar tujuan dari KK dampingan ini dapat tercapai yaitu mensejahterakan KK dampingan serta meningkatkan tingkat perekonomian. Adapun beberapa kegiatan yang bisa dilakukan guna membantu memecahkan masalah yang terjadi pada Bapak Suwita selama masa KKN adalah, pendamping selaku mahasiswa membantu berbagi pengetahuan dan motivasi kepada BapakSuwita.
Selain itu pendamping juga memberikan bantuan tenaga berupa bantuan di setiap bekerja seperti membantu di sawah ataupun membantu kegiatan Ibu darsih di rumah. Untuk kesejahteraan jangka pendek pendamping juga memberikan bantuan kebutuhan pokok seperti beras dan telur yang nantinya bisa digunakan Bapak Suwita untuk makan sehari-harinya sehingga dapat meringankan pengeluaran dari tetangga beliau juga.Sedangkan untuk kesejahteraan jangka panjang, pendamping memberikan ternak karena mengingat Bapak Suwita sudah memiliki dan pernah merawat hewan ternak yang bukan miliknya, sehingga pengetahuan tentang hewan ternak berupa bebek mampu menjadi lading penghasilan lain yang dapat menambah penghasilan harian bapak Suwita sekeluarga.
Koordinasi yang dilakukan antara kelian dinas dan warga ( keluarga bapak Suwita) sudah dilakukan, sehingga informasi antara kelian dinas dan warga yang belum diketahui kelian dinas begitupun sebaliknya sudah hampir terjalin dengan baik.
(4)
14 Sejauh ini hasil pendampingan keluarga yang dilakukan sudah menunjukkan hasil yang cukup baik. Hal ini dilihat dari respon Bapak Suwita terhadap program pendampingan yang positif dan menyambut usulan solusi dengan baik.
4.3 Kendala Pendampingan Keluarga
Kendala yang dirasa menyulitkan pendamping dalam melaksanakan program ini adalah keterbatasan dalam berbahasa bali. Oleh karena kendala tersebut, pendamping meminta bantuan kepada teman mahasiswa KKN Unud di Desa Batuagung yang mampu berbahasa bali untuk mendampingi untuk melaksanakan program ini. Selain itu Keluarga Bapak Suwita jarang berkumpul di rumah setiap waktu karena kendala pekerjaan dan rumah yang kurang layak di huni. Di awal pertemuan sampai dengan akhir pertemuan
(5)
BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan
Dari kunjungan yang telah dilakukan selama akhir Juli hingga pertengahan Agustus 2016 terhadap Bapak Suwita, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pengeluaran bulanan melebihi dari penghasilan perbulan sehingga dapat membebani Bapak Suwita dan keluarga
2. Penghasilan tidak mencukupi kebutuhan Bapak Suwita dan keluarga
3. Tidak memiliki pekerjaan tetap membuat kebutuhan Bapak Suwita dan Keluarga sulit tercukupi
5.2. Rekomendasi
1. Keluarga dampingan di harapkan untuk lebih berkoordinasi dengan kelian dinas untuk mendapatkan informasi yang dapat berguna untuk kegiatan kehidupan sehari-hari
2. Keluarga dapat memanfaatkan sembako dengan baik untuk menunjang kesehatan keluarga.
3. Keluarga dapat memanfaatkan dan memelihara Ternak yang dimiliki sekarang dan tambahan ternak yang sudah di berikan, sehingga mampu menghidupi dan
(6)
16
Gambar.1 Kunjungan Pencarian Data Keluarga
Gambar.2 Kunjungan Pemberian Bantuan Kepada Keluarga Dampingan Gambar.3 Kondisi Dapur