Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Undisan - Kecamatan Tembuku - Kabupaten Bndisan.

(1)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Kuliah Kerja Nyata Revolusi Mental (KKN RM) merupakan bentuk pendidikan yang berbasis kemasyarakatan dengan tujuan untuk melatih mahasiswa untuk dapat merasakan permasalahan hidup masyarakat desa. Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan pengalaman dan ilmunya untuk mengatasi segala masalah pembangunan di masyarakat dan masalah-masalah inilah yang akan diidentifikasi yang kemudian disusun untuk dijadikan progam dari kerja KKN RM, dan salah satu dari progam yang diprioritaskan pada KKN Rm ini adalah KK Dampingan. Disini mahasiswa diwajibkan untuk memiliki KK Dampingan, dimana mahasiswa berperan sebagai anak asuh yang akan mengidentifikasi masalah dan memecahkan atau mencari jalan keluar untuk masalah yang tengah dihadapi oleh keluarga dampingan tersebut.

KK Dampingan merupakan salah satu program bantu yang dilaksanakan oleh penulis selama masa KKN RM Periode XIII Tahun 2016. Program pendampingan keluarga atau KK Dampingan memiliki tujuan untuk secara khusus adalah mensinergikan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimiliki, dan meningkatkan kepedulian serta mengasah kemampuan untuk memberikan pemecahan pada setiap masalah yang timbul.

Untuk program KK Dampingan di Desa Undisan, masing-masing mahasiswa harus mendampingi satu keluarga dengan keadaan ekonomi yang tidak terlalu baik yang tersebar di berbagai Dusun di Desa Undisan. Pada kesempatan ini, saya sebagai penulis laporan ini berkesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga tidak mampu di Dusun Bukit Sari. Kepala keluarga dari keluarga yang didampingi oleh penulis adalah Bapak I Wayan Sukayasa.

Untuk lebih jelasnya biodata singkat tentang keluarga Bapak I Wayan Sukayasa akan dipaparkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 1.1 Profil keluarga Dampingan

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan 1 I Wayan

Sukayasa

Kepala Keluarga

42 tahun

SMA Tidak

Bekerja

Bapak Wayan Sukayasa tidak bekerja


(2)

dikarenakan kondisi kesehatan yang tidak mendukung untuk melakukan

aktivitas berat. 2 Ni Putu

Suryani

Istri 38 tahun

SMP Dagang Bekerja sebagai pedagang jajan keliling yang menjadi sumber penghasilan keluarga 3 Ni Putu

Dita Depiyasari

Anak 15 tahun

SMP Pelajar Masih menjadi pelajar

4 I Kadek Dimas Widya Pradipta

Anak 12 tahun

SD Pelajar Masih menjadi pelajar

Bapak I Wayan Sukayasa merupakan warga asli dari Banjar Bukit Sari, Desa Undisan, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli. Bapak Sukayasa saat ini berumur 42 tahun. Bapak Sukayasa memiliki istri bernama Ni Putu Suryani serta memiliki dua orang anak berjenis kelamin perempuan dan laki-laki yang bernama Ni Putu Dita Depiyasari berumur 15 tahun dan I Kadek Dimas Widya Pradipta berumur 12 tahun dimana kedua anak Bapak Sukayasa masih bersekolah di SMP Negeri 1 Tembuku dan SD Negeri 1 Undisan. Bapak Sukayasa dan keluarganya menempati lahan keluarga seluas 10 are dimana lahan tersebut ditempati oleh 3 KK. Lahan tersebut memiliki 4 bangunan, 2 dapur, 1 merajan dan 1 kandang babi. Merajan terletak di pojok kanan bagian depan bangunan Bapak Sukayasa. Merajan tersebut berukuran 2 x 2 meter. Bangunan pertama berukuran 4x 3 meter, dengan dinding terbuat dari bata, atap bangunan tersebut dari genteng tanah liat dan berlantaikan semen. Bangunan tersebut dipergunakan sebagai tempat tidur untuk keluarga dan dapur menempel di bagian


(3)

belakang bangunan. Bangunan kedua dan ketiga merupakan bangunan milik saudaranya. Bapak Sukayasa sekeluarga terbilang sangat sederhana karena hanya mengandalkan penghasilan istri untuk seluruh biaya hidupnya. Keluarga Sukayasa memasak menggunakan kayu bakar dan luas ruangan dapur terlalu sempit, sehingga Bapak Sukayasa menaruh perapiannya diluar dapur, Di lahan seluas 10 are ini tidak terdapat kamar mandi, sehingga ketika anggota keluarga ingin mandi dan buang air, anggota keluarga Bapak Sukayasa harus menuju sungai kecil dibelakang rumahnya. Bapak Sukayasa mengatakan keluarga mereka belum memiliki kamar mandi karena adanya keterbatasan biaya. Total penggunaan air yang digunakan keluarga Bapak Wayan Sukayasa sejumlah Rp 25.000/bulan.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga

- Sumber Penghasilan

Keluarga Bapak I Wayan Sukayasa merupakan keluarga yang tergolong dalam ekonomi rendah. Bapak Sukayasa adalah seorang pengangguran dikarenakan sakit diabetes yang dideritanya. Penyakit diabetes tersebut menyebabkan ia harus kehilangan setengah dari kaki kanannya. Penghasilan yang dihasilkan istrinya pun tergolong kurang untuk menghidupi kehidupan sehari-hari melihat penghasilan tersebut juga harus disisihkan untuk biaya sekolah kedua anaknya serta biaya pengobatan dari Bapak Sukayasa sendiri. Adapun penghasilan dari Ibu Ni Putu Suryani berkisar Rp 60.000/hari dengan estimasi bahwa barang dagangannya terjual habis. Penghasilan tersebut dirasakan kurang untuk mencukupi kebutuhan keluarga sehingga anak-anaknya kadang mengerjakan pekerjaan paruh waktu, yaitu menjadi penjaga toko baju dan konter hp, dan penghasilan itu hanya mampu menutupi uang jajan mereka sehari-hari.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

- Kebutuhan sehari-hari dan bulanan

Keadaan keluarga dengan ekonomi rendah mengharuskan Bapak Sukayasa sekeluarga untuk hidup sederhana sehingga keluarga biasanya mengkonsumsi nasi, sayur, tahu atau tempe saja. Terkadang apabila memperoleh penghasilan lebih atau saat hari raya, keluarga dapat membeli daging ayam, ikan atau babi untuk dikonsumsi. Untuk konsumsi sehari-hari keluarga Bapak Sukayasa hanya


(4)

mengandalkan penghasilan dari sang istri. Jika uang yang dimiliki habis, biasanya mereka meminjam kepada keluarga terdekat, dan dikembalikan ketika ada uang lebih yang diperoleh.

Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak Suakayasa adalah sebagai berikut :

a. Pengeluaran setiap hari:

- Beras 1 kg (@ 10.000) : Rp 10.000/hari - Lauk : Rp 10.000/hari - Sayur & bumbu masak : Rp 10.000/hari

- Sembahyang : Rp 3.000/hari Total pengeluaran setiap hari Rp. 33.000/hari

b. Pengeluaran setiap bulan:

- Kebutuhan MCK : Rp 25.000/bulan - Air : Rp 25.000/bulan - Listrik : Rp 50.000/bulan - Upacara : Rp 100.000/bulan - Pengobatan : Rp 300.000/bulan

Total pengeluaran satu bulan Rp. 500.000/bulan

Jadi, total pengeluaran keluarga Bapak Sukayasa dalam satu bulan adalah Rp. 1.490.000/bulan.

- Pendidikan

Anak Bapak Sukayasa yang bernama Ni Putu Dita Depiyasari sekarang masih duduk di kelas 2 SMP Negeri 1 Undisan. Sementara untuk anak kedua yang bernama I Kadek Dimas Widya Pradipta masih duduk di kelas 6 SD Negeri 1 Undisan). Naik Putu Dita maupun Kadek Dimas tidak dikenakan biaya sekolah baik uang buku maupun uang administrasi lainnya karena adanya program Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Dasar. Pengeluaran dari segi pendidikan yaitu pada alat-alat perlengkapan sekolah dan biaya seragam.

- Kesehatan

Bapak Sukayasa menderita penyakit diabetes semenjak tahun 2001, akan tetapi tidak diobati secara teratur sehingga pada tahun 2009 ketika sedang bekerja,


(5)

beliau mengalami luka yang tidak disadari dan hanya diobati seadanya menyebabkan terjadi pembusukan di area kaki. Hal ini yang mengakibatkan kaki kanan Bapak Sukayasa harus diamputasi. Sedangkan untuk istri dan anak-anak dari Bapak Sukayasa tidak memiliki keluhan mengenai kesehatan. Keluhan yang sering dialami adalah pegal-pegal, batuk, flu, dan sakit kepala. Penyakit yang paling dominan diderita oleh keluarga Bapak Sukayasa adalah pegal-pegal dan flu. Dikatakan bahwa jika sakit, keluarga berobat ke Rumah Sakit. Biaya pengobatan pun dapat lebih ringan mengingat keluarga Bapak Sukayasa telah memiliki kartu BPJS. Sehingga, biaya pengobatan yang dikeluarkan untuk penyakit diabetesnya tidak terlalu tinggi.

- Sosial

Bapak Sukayasa mempunyai pengeluaran di dalam kegiatan sosial di banjar sebesar Rp 100.000, namun pengeluaran ini bersifat incidental atau tidak rutin tiap bulannya, pengeluaran ini masuk ke dalam pengeluaran keluarga tiap bulannya.

- Pengeluaran Lain-lain

Biaya rutin yang harus di keluarkan dalam sebulan, yaitu biaya listrik sebesar Rp 50.000,00 dan biaya air sebesar Rp 25.000,00.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa total pengeluaran dari Bapak Sukayasa adalah kurang lebih sebesar Rp 1.490.000 dapat dikatakan antara pendapatan dan pengeluaran dari keluarga Bapak Sukayasa ini sangat pas-pasan karena pendapatan keluarga yang tidak menetap setiap bulannya dan sering terjadi biaya tak terduga yang sulit untuk dipenuhi. Pendapatan maupun pengeluaran dari keluarga ini dapat berubah setiap harinya tergantung dari pengeluaran ataupun pendapatan yang diterima.


(6)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Prioritas

Dari hasil kunjungan yang telah pendamping lakukan maka, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan prioritas dalam keluarga Bapak I Wayang Sukayasa adalah sebagai berikut :

2.1.1 Perekonomian Keluarga

Salah satu masalah yang tentu saja dihadapi oleh keluarga Bapak Sukayasa adalah masalah perekonomian karena keluarga ini tergolong keluarga yang memiliki ekonomi rendah. Pada dasarnya pendapatan dari istri beliau tidak tetap setiap bulannya. Hal ini dikarenakan penghasilan bergantung dengan frekuensi jumlah barang dagangan yang bisa di jual oleh Ibu Suryani. Keluarga Bapak Sukayasa masih sulit dalam menyisihkan uang mereka, mengingat kebutuhan sehari – hari yang semakin meningkat serta pendapatan yang tidak menentu. Selain dari hasil penjualan barang dagangan, penghasilan lain yang diperoleh oleh keluarga Bapak Sukayasa adalah dari memelihara babi, dan hasilnya baru bisa diperoleh dalam kurun waktu 6 bulan, dan tinggi rendahnya bergantung dari nilai jual yang bisa didapatkan.

2.1.2Masalah kondisi rumah yang kurang layak

Kondisi rumah keluarga Bapak Sukayasa dapat digolongkan kurang layak untuk dihuni karena kondisi fisik bangunan yang sudah tua. Bapak Sukayasa memiliki sebuah bangunan dengan 2 kamar tidur dan 1 dapur yang ia tempati dengan istri dan 2 orang anaknya. Suasana kamar yang pengap dan padat menyebabkan kondisi tersebut sangat tidak nyaman untuk ditempati. Ibu Suryani selaku istri dari Bapak Sukayasa selain berjualan juga melakukan kegiatan beternak babi, dimana kandang babi tersebut ada dibelakang rumahnya. Sementara Bapak Sukayasa sendiri memilihara ayam dan bebek yang jumlahnya tidak seberapa, dipelihara dengan kandang yang seadanya mendempel di dinding rumah, sementara untuk bebek dilepas begitu saja di halaman rumahnya. Rumah keluarga Pak Sukayasa juga dikatakan tidak terdapat kamar mandi akibat tidak adanya biaya, sehingga untuk mandi dan buang air keluarga memanfaatkan sungai kecil dibelakang rumahnya.


(7)

2.2 Masalah Prioritas

Pada KK Dampingan I Wayan Sukayasa, yang menjadi masalah prioritas adalah masalah ekonomi keluarga yang masih redah, masalah kesehatan dari Bapak Sukayasa, kurangnya semangat untuk menjalani rutinitas, masalah kondisi rumah yang kurang layak, tidak ada kamar mandi dirumah serta masalah biaya hidup sehari-hari.


(8)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Adapun kegiatan yang dilakukan selama kegiatan KK Dampingan KKN Tematik Revolusi Mental UNUD:

a. Peningkatan perekonomian keluarga

Memberikan saran dan solusi mengenai hal-hal yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan perekonomian keluarganya dengan melakukan usaha-usaha yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan keluarganya.

b. Memberikan motivasi dan selalu mengadakan sesi tukar pikiran yang lebih instensif dan menemukan solusi.

c. Memberi bantuan sembako.

3.1Jadwal Kegiatan

Tabel 1. Tabel jadwal kegiatan

No. Kegiatan Volume JKEM

1. Melakukan perkenalan dengan KK Dampingan 4

2. Pendataan profil KK Dampingan 10

3. Mengidentifikasi permasalahan KK Dampingan 6 4. Merumuskan program KK Dampingan 8 5. Menghubungi pihak terkait dalam mengatasi masalah

KK Dampingan

4

6. Melakukan program KK Dampingan 42

7. Melakukan perpisahan dengan KK Dampingan 4

8 Menyusun laporan KK Dampingan 12


(9)

BAB IV

PELAKSANAAN HASIL

DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Waktu

Waktu Pelaksanaan program KK Dampingan KKN Tematik Revolusi Mental UNUD ini dimulai pada tanggal 8 Agustus 2016 hingga tanggal 23 Agustus 2016. Kunjungan dilakukan sebanyak 16 kali dimana setiap kunjungan mahasiswa pendamping berusaha untuk membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Wayan Sukayasa.

4.2 Lokasi

Lokasi kegiatan KK Dampingan KKN PPM UNUD ini dilakukan di lingkungan Rumah Bapak Sukayasa di Dusun Bukit Sari, Desa Undisan, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli.

4.3 Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan KKN Tematik Revolusi Mental UNUD ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah yang sedang dihadapi oleh keluarga dampingan sehingga, mahasiswa pendamping dapat membantu membantu untuk memecahkan masalah yang dihadapi dengan memberikan solusi maupun bantuan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Tabel 2. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Program KK Dampingan

No. Hari/ Tanggal Waktu Kegiatan

1. Senin, 8 Agustus 14.00 – 17.00 Survey lokasi dan berkenalan rumah KK Dampingan

2. Selasa, 9 Agustus 2016

14.00-17.00 Berbincang dengan KK Dampingan

3. Rabu, 10 Agustus 08.30-11.30 Berbincang-bincang dan mencatat profil KK Dampingan

4. Kamis, 11 Agustus 2016

15.00-19.00 Berbincang-bincang dengan KK Dampingan


(10)

5. Jumat, 12 Agustus 2015

17.00-19.00 Berbincang-bincang dan mencari tahu latar belakang keluarga KK Dampingan

6. Sabtu, 13 Agustus 2015

17.00-20.00 Berbincang-bincang dengan KK Dampingan untuk mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi 7. Minggu, 14

Agustus 2016

17.30 – 19.30 Berbincang-bincang dengan KK Dampingan untuk mengetahui sumber pendapatannya

8. Senin, 15 Agustus 2016

17.00- 20.00 Berbincang-bincang dan membantu KK Dampingan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari

9. Selasa, 16 Agustus 2016

15.00-19.00 Menanyakan permasalahan-permasalahan yang dialami oleh KK dampingan

10. Rabu, 17 Agustus 2016

09.00-12.00 Membantu KK dampingan dengan cara mencarikan solusi-solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh KK dampingan

11. Kamis,18 Agustus 2016

17.00-20.00 Berbincang-bincang kembali mengenai kesulitan yang dihadapi oleh KK Dampingan dan berusaha untuk menemukan solusinya secara bersama-sama

12. Jumat, 19 Agustus 2016

16.00-18.00 Berbincang-bincang mengenai arti kehidupan dan memupuk semangat hidup serta meminta bantuan teman di kedokteran untuk mengecek kesehatan keluarga.

13 Sabtu, 20 Agustus 2016

15.00-20.00 Berbincang-bincang mengenai potensi peluang usaha yang dapat dikembangkan


(11)

Agustus 2016 Dampingan tentang hidup tidak hanya berjalan ketika keadaan fisik lengkap. 15. Senin, 22 Agustus

2016

13.00-16.00 wita

Mengobrol santai

16. Selasa, 23 Agustus 2016

16.00-20.00 wita

Mengobrol santai dan membantu menanam tanaman obat di pekarangan rumah.

17. Rabu, 24 Agustus 2016

17.20-20.00 Mengobrol santai dan memberikan saran kepada KK Dampingan dan keluarga untuk selalu menjaga kesehatan, memberikan motivasi-moativasi penyemangat, dan mengatur uang dengan baik.

18. Kamis, 25 Agustus 2016

08.00-12.00 Berpamitan dengan KK Dampingan dan memberikan sembako untuk membantu KK Dampingan.

4.4 Hasil Dan Kendala Pendampingan Keluarga

Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan KKN Tematik Revolusi Mental UNUD ini merupakan dampak positif bagi keluarga dampingan karena dengan adanya kegiatan ini, keluarga dampingan yang berasal dari keluarga ekonomi rendah dapat dibantu dengan memberikan solusi untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi tersebut. Dampak positif ini diharapkan dapat membantu keluarga Bapak I Wayan Sukayasa dalam menangani masalah dalam keluarga.

4.4.1 Hasil Pendampingan Keluarga 1. Perekonomian Keluarga

Perekonomian keluarga merupakan salah satu masalah yang harus dihadapi oleh keluarga Bapak I Wayan Sukayasa. Pada dasarnya pendapatan keluarga Pak Sukayasa tidak tetap setiap bulannya. Sumber penghasilan yang menjadi tumpuan hidup beliau adalah berasal dari hasil kerja istrinya sebagai pedagang yang tidak tetap. Hal ini membuat pendapatan Keluarga ini tidak tetap setiap bulannya. Pemecahan masalah perekonomian yang dihadapi Bapak Sukayasa yang diimplementasikan adalah dengan menyarankan untuk mencari sumber


(12)

penghasilan tambahan lain selain hanya mengandalkan hasil dari pekerjaan sebagai pedagang. Bapak I Wayan Sukayasa mungkin dapat mencari sumber penghasilan tambahan seperti menjadi peternak.

2. Memberikan motivasi dan selalu mengadakan sesi tukar pikiran yang lebih instensif dan menemukan solusi

Kondisi kesehatan Bapak Sukayasa memang sudah lebih membaik semenjak beberapa tahun setelah operasi yang dilakukannya. Namun kehilangan kakinya membuat semangat hidup dari beliau terasa hanya sekedar, dan juga beliau merasa membenani istrinya dengan kondisi fisik serta perekonomian keluarganya yang hanya di tunjang oleh sang istri. Dari sesi tukar pikiran yang saya lakukan, saya selalu mencoba untuk memberi semangat dan motivasi agar beliau tetap semangat dan bisa menjalani kehidupan yang lebih baik dan berusaha memberikan saran-saran terbaik untuk menjalani hidup yang lebih baik. Hasil pelaksanaan program ini adalah Bapak Sukayasa menjadi orang yang lebih semangat dan ceria mengingat saya selalu datang mengunjungi rumahnya dan membuat beliau ada teman ketika harus diam sendiri dirumahnya. Namun, pemikiran beliau yang merasa selalu merepotkan istrinya memang sangat sulit untuk dihilangkan dikarenakan mungkin sang istri harus rela kerja banting tulang untuk menghidupi keluarga mereka. Selain itu, saya mencoba meminta bantuan kepada teman dari kedokteran untuk mengecek kondisi dari Bapak Sukayasa serta mengecek apakah kadar gula beliau masih tinggi, dan hasilnya adalah kadar gula darah beliau memang masih tinggi tapi tidak setinggi biasanya. Beliau juga telah menjaga pola makannnya, agar tidak mengkonsumsi makanan yang dapat memicu meningkatnya kadar gula darahnya.

3. Memberikan Bantuan Sembako

Diakhir pertemuan dengan keluarga Bapak Sukayasa, saya mencoba untuk memberikan bantuan sembako, walaupun tidak banyak, setidaknya dapat meringankan beban beliau di konsumsi sehari-hari.


(13)

1 BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari kunjungan yang telah saya lakukan sebagai mahasiswa pendamping pada keluarga Bapak I Wayan Sukayasa selama melakukan Kegiatan KKN Tematik Revolusi Mental di Desa Undisan, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli, saya sebagai mahasiswa pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Masalah perekonomian keluarga merupakan masalah yang paling mempengaruhi

kesejahteraan hidup dari keluarga Bapak I Wayan Sukayasa karena keluarga Bapak Sukayasa merupakan salah satu dari keluarga miskin yang berada di Dusun Bukit Sari yang berperekonomian rendah karena tidak memiliki penghasilan yang tetap untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

2. Masalah semangat hidup yang kurang tinggi dari Bapak Sukayasa sendiri, sehingga diperlukan selalu mengadakan sesi tukar pikiran dan selalu memberikan semnagat serta motivasi-motivasi agar beliau lebih kuat menjalani hidup.

3. Masalah biaya hidup sehari-hari yang tinggi telah diberikan bantuan sembako.

5.1.1 Saran Tindak Lanjut

Saran yang diberikan dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh Bapak I Wayan Sukayasa hendaknya menjadi bahan pertimbangan untuk dapat membantu keluarga Bapak I Wayan Sukayasa dalam menghadapi berbagai masalah yang dihadapinya serta dapat meningkatkan kesejahteraan kehidupan keluarganya. Sedangkan, saran dari penulis untuk KKN Tematik Revolusi Mental periode berikutnya hendaknya keluarga Bapak I Wayan Sukayasa mendapat dampingan kembali dari mahasiswa KKN Tematik Revolusi Mental UNUD untuk dapat membantu keluarga tersebut dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya serta untuk memantau keberlanjutan pembelajaran yang sudah diberikan oleh mahasiswa pendamping yang sebelumnya.


(14)

2 DAFTAR PUSTAKA

LPPM. 2016. Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat ( KKN PPM). Badung. LPPM.


(15)

3 LAMPIRAN

Keadaan kamar tidur dari keluarga Bapak I Wayan Sukayasa


(16)

4 Foto keadaan merajan, dan kandang babi Bapak Sukayasa


(17)

5


(1)

penghasilan tambahan lain selain hanya mengandalkan hasil dari pekerjaan sebagai pedagang. Bapak I Wayan Sukayasa mungkin dapat mencari sumber penghasilan tambahan seperti menjadi peternak.

2. Memberikan motivasi dan selalu mengadakan sesi tukar pikiran yang lebih instensif dan menemukan solusi

Kondisi kesehatan Bapak Sukayasa memang sudah lebih membaik semenjak beberapa tahun setelah operasi yang dilakukannya. Namun kehilangan kakinya membuat semangat hidup dari beliau terasa hanya sekedar, dan juga beliau merasa membenani istrinya dengan kondisi fisik serta perekonomian keluarganya yang hanya di tunjang oleh sang istri. Dari sesi tukar pikiran yang saya lakukan, saya selalu mencoba untuk memberi semangat dan motivasi agar beliau tetap semangat dan bisa menjalani kehidupan yang lebih baik dan berusaha memberikan saran-saran terbaik untuk menjalani hidup yang lebih baik. Hasil pelaksanaan program ini adalah Bapak Sukayasa menjadi orang yang lebih semangat dan ceria mengingat saya selalu datang mengunjungi rumahnya dan membuat beliau ada teman ketika harus diam sendiri dirumahnya. Namun, pemikiran beliau yang merasa selalu merepotkan istrinya memang sangat sulit untuk dihilangkan dikarenakan mungkin sang istri harus rela kerja banting tulang untuk menghidupi keluarga mereka. Selain itu, saya mencoba meminta bantuan kepada teman dari kedokteran untuk mengecek kondisi dari Bapak Sukayasa serta mengecek apakah kadar gula beliau masih tinggi, dan hasilnya adalah kadar gula darah beliau memang masih tinggi tapi tidak setinggi biasanya. Beliau juga telah menjaga pola makannnya, agar tidak mengkonsumsi makanan yang dapat memicu meningkatnya kadar gula darahnya.

3. Memberikan Bantuan Sembako

Diakhir pertemuan dengan keluarga Bapak Sukayasa, saya mencoba untuk memberikan bantuan sembako, walaupun tidak banyak, setidaknya dapat meringankan beban beliau di konsumsi sehari-hari.


(2)

1 BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari kunjungan yang telah saya lakukan sebagai mahasiswa pendamping pada keluarga Bapak I Wayan Sukayasa selama melakukan Kegiatan KKN Tematik Revolusi Mental di Desa Undisan, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli, saya sebagai mahasiswa pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Masalah perekonomian keluarga merupakan masalah yang paling mempengaruhi

kesejahteraan hidup dari keluarga Bapak I Wayan Sukayasa karena keluarga Bapak Sukayasa merupakan salah satu dari keluarga miskin yang berada di Dusun Bukit Sari yang berperekonomian rendah karena tidak memiliki penghasilan yang tetap untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

2. Masalah semangat hidup yang kurang tinggi dari Bapak Sukayasa sendiri, sehingga diperlukan selalu mengadakan sesi tukar pikiran dan selalu memberikan semnagat serta motivasi-motivasi agar beliau lebih kuat menjalani hidup.

3. Masalah biaya hidup sehari-hari yang tinggi telah diberikan bantuan sembako.

5.1.1 Saran Tindak Lanjut

Saran yang diberikan dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh Bapak I Wayan Sukayasa hendaknya menjadi bahan pertimbangan untuk dapat membantu keluarga Bapak I Wayan Sukayasa dalam menghadapi berbagai masalah yang dihadapinya serta dapat meningkatkan kesejahteraan kehidupan keluarganya. Sedangkan, saran dari penulis untuk KKN Tematik Revolusi Mental periode berikutnya hendaknya keluarga Bapak I Wayan Sukayasa mendapat dampingan kembali dari mahasiswa KKN Tematik Revolusi Mental UNUD untuk dapat membantu keluarga tersebut dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya serta untuk memantau keberlanjutan pembelajaran yang sudah diberikan oleh mahasiswa pendamping yang sebelumnya.


(3)

2 DAFTAR PUSTAKA

LPPM. 2016. Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat ( KKN PPM). Badung. LPPM.


(4)

3 LAMPIRAN

Keadaan kamar tidur dari keluarga Bapak I Wayan Sukayasa


(5)

4 Foto keadaan merajan, dan kandang babi Bapak Sukayasa


(6)

5