EVALUASI REALISASI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2005 - 2009.
EVALUA
ASI REALIISASI PEN
NERIMAAN
N PAJAK BUMI
B
DAN
N BANGUN
NAN
DI KAB
BUPATEN
N BOYOLA
ALI TAHUN
N 2005 - 20009
SKRIP
PSI
uk Memen
nuhi Tugas dan Syaratt Guna Meemperoleh
Diaajukan Untu
Gelar Sarjana
S
Ekoonomi (S-1) Pada Fak
kultas Ekon
nomi Jurussan Akunta
ansi
U
Universitas
Muhammadiyah Surrakarta
Disusun oleh:
o
EVIN SUS
SANTI
B 200 060
0 086
FAKUL
LTAS EKO
ONOMI JU
URUSAN AKUNTAN
A
NSI
UNIVER
RSITAS MUHAMMA
M
ADIYAH SURAKAR
S
RTA
2010
0
BAB I
P
PENDAHU
ULUAN
A. Latarr Belakang Masalah
Negara Republik Indonesia adalah neegara hukuum berdasarkan
Pancaasila dan Unndang – Unndang Dasarr 1945 yangg menjunjunng tinggi hak
k dan
kewajjiban setiapp orang, olleh karena itu menem
mpatkan perrpajakan seebagai
salah satu perw
wujudan keewajiban kenegaraan
k
dalam keegotongroyo
ongan
mbangunan
n.
nasionnal sebagai peran sertaa masyarakaat dalam membiayai pem
k
In
ndonesia mempunyai
m
i fungsi dalam
d
Sebagai Negara kesatuan,
membbangun massyarakat addil dan mak
kmur sesuaii dengan am
manat Undaang –
Undanng Dasar 1945 alinia keempat. Dengan
D
dem
mikian, segeenap potenssi dan
sumbeer daya pem
mbangunann yang ada harus dialookasikan seecara efektif dan
efisienn melalu suatu prosess kemajuan
n dan perbaaikan secara terus meenerus
yang disebut pem
mbangunan.. Pembangu
unan daerahh merupakann bagian inttegral
p
an nasional yang bertu
ujuan untukk meningkattkan taraf hidup
h
dari pembanguna
masyaarakat baik moril mauppun materiill.
Pajak meerupakan iurran rakyat kepada Neggara berdassarkan Undaang –
undanng (dapat dipaksakann) dengan tiada menndapat konntrapretasi, yang
langsuung dapat ditunjuk
d
daan yang digunakan unttuk membiaayai pengelu
uaran
umum
m (Rochmat Soemitro,, 1977 : 22
2 dalam buuku Darwinn). Rumusaan ini
kebihh menekankkan fungsi budgeter
b
daari pajak yaaitu bagaim
mana peneriimaan
pajak tersebut digunakan
d
untuk men
ngisi kas negara. Seelain dari pajak
1
penerrimaan negaara juga dappat diperoleh dari retrribusi, sumbbangan, beaa dan
cukai, dana pinjaman dalam
m danluar negeri,
n
pennghasilan daari perusahaaan –
perusaahaan negarra ataupun menciptaka
m
an uang.
Dari suddut pandangg fiskal, paajak adalahh penerimaaan negara yang
digunnakan untukk meningkaatkan kesejjahteraan masyarakat
m
dengan prrinsip
menghimpun daana yang diperoleh dari dan untuk
u
massyarakat melalui
mekannisme yangg mengacuu pada perraturan perrundang - undangan yang
berlakku (Chaizi, 1985: 16 dalam buk
ku Darwin). Jenis – jenis pajak yang
dikeloola oleh peemerintah pusat
p
yang khusus dillaksanakan oleh Direk
ktorat
Jendeeral Pajak adalah
a
Pajaak Penghassilan (PPh),, Pajak Perrtambahan Nilai
(PPN)) dan Pajakk Penjualan Atas Baran
ng Mewah (P
PPn BM), sserta Pajak Bumi
dan Bangunan
B
(P
PBB).
Sesuai deengan ketenntuan Pasaal 23 ayat (2) Undangg-Undang Dasar
D
1945, ketentuan--ketentuan perpajakan
p
yang
y
meruppakan landaasan pemungutan
Nomor 12 Tahun
T
pajak ditetapkan dengan Unndang-undaang. Undangg-undang N
unan yang berlaku seejak tahun 1986
1985 tentang Paajak Bumi dan Bangu
meruppakan landaasan hukum
m dalam pen
ngenaan pajjak sehubunngan dengan
n hak
atas bumi
b
dan/aatau peroleehan manfaaat atas buumi dan/ataau kepemillikan,
penguuasaan dan/aatau perolehhan manfaaat atas banguunan.
Keberadaaan Pajak Bumi
B
dan Baangunan sebagai salahh satu jenis pajak
dapat dimengerrti menginngat bumi dan bangunan telaah membeerikan
keunttungan dan//atau keduddukan sosiall ekonomi yang
y
lebih baik bagi orang
o
atau badan
b
yang mempunyaai sesuatu haak atasnya atau memperoleh dari bumi
2
dan/attau bangunnan tersebutt. Oleh karrena itu waajar dan suddah sepantaasnya
apabaabila merekka yang mem
mperoleh manfaat
m
atass bumi dann/ atau bang
gunan
tersebbut diwajibkkan memperroleh manfaaat atau kennikmatan yaang diperoleehnya
kepadda negara melalui
m
pembbayaran pajaak.
Pada hakkekatnya, peembayaran Pajak
P
Bumii dan Banguunan merup
pakan
salah
satu
saarana
perw
wujudan
kegotongrooyongan
nnasional
dalam
d
pengeenaannya haarus mempeerhatikan prinsip kepaastian hukum
m, keadilan
n, dan
kesedderhanaan serta
s
ditunjang oleh system
s
adm
ministrasi pperpajakan yang
memuudahkan Waajib Pajak dalam
d
memeenuhi kewajjiban pembaayaran pajaak.
Pajak Bum
mi dan Banngunan yang
g merupakann pajak pusat dan tercaantum
dalam
m Anggarann Penerimaaan dan Belanja Neggara (APBN
N) namun hasil
penerrimaannya seluruhnya telah diallokasikan kepada
k
pem
merintah daerah
d
melalui mekanissme bagihasil pajak. Hasil
H
penerrimaan ini oleh pemerrintah
b
keeperluan peemerintah ddaerah teru
utama
daerahh digunakaan untuk berbagai
untukk pembangunan di daerah.
y
dari Tahun 2005--2009, Luass Bumi dan Luas
Selama liima tahun yaitu
Banguunan yangg dikenakann pajak yang
y
berada di Kabuupaten Boy
yolali
bertam
mbah. Bertaambahnya Luas
L
Bumi disebabkan
d
karena adaanya update data,
adanyya lahan yaang semulaa bukan meerupakan obbjek PBB kkemudian dialih
d
fungsikan menjaadi lahan yaang menjadi objek pajaak PBB dann luas bang
gunan
disebaabkan karenna adanya pembangun
nan rumah atau komppleks perum
mahan
yang ada di wilayyah kabupatten boyolali.
3
Hasil pennerimaan Paajak Bumi dan Bangunnan merupaakan peneriimaan
negarra yang dibaagi antara Pemerintah
P
Pusat dan Pemerintahh Daerah deengan
pembagian sekuurang-kuranngnya 90%
% (sembilan puluh persen) untuk
u
merintah Tiingkat I sebbagai pendaapatan
Pemerintah Daerrah Tingkat II dan Pem
b
daerahh yang beersangkutann, sedangkaan sisanyaa 10% meerupakan bagian
Pemerintah Pusaat dan harrus disetork
kan ke Rekkening Kass Negara untuk
u
dibagikan kepaada seluruhh Daerah kabupatenn atau koota. Pembagian
penerrimaan Pajaak Bumi daan Bangun
nan untuk Pemerintah
P
Daerah deengan
imbanngan sebesaar 9% untukk Biaya Pun
ngut, 16,2%
% untuk Pem
merintah Daerah
Tingkkat I dan 64,8% unntuk Pemeerintah Daerah Tingkkat II. Deengan
mempperhatikan pembagian
p
tersebut teerlihat bahw
wa hasil peenerimaan Pajak
P
Bumi dan Banguunan diarahkkan kepentiingan masyaarakat di Daaerah Tingk
kat II.
p
Pemeriintah Pusat sudah tidak
k menerima hasil pajakk kekayaan lagi.
l
Dan pada
Berdasarkkan uraian diatas, mak
ka penyusunn skripsi inni memilih judul
“EVA
ALUASI
R
REALISAS
SI
PENE
ERIMAAN
PAJAK
BUMI
DAN
BANG
GUNAN DI
D KABUPA
ATEN BOY
YOLALI TAHUN
T
20005 - 2009”
B. Perum
musan Massalah
Pajak Bumi dan Bangunan dipungut oleh Pem
merintah Daerah
dimakksudkan unntuk meninggkatkan pendapatan daerah
d
dalam
m hal ini Pajak
Bumi dan Banguunan dari taahun ke tahu
un mengalaami perubahhan. Oleh karena
k
itu peeneliti menggambil perm
masalahan:
4
“Apakah realisasi penerimaan
p
PBB sesuuai target ppenerimaan PBB
untukk periode Taahun 2005-22009 yang telah ditetappkan?”
C. Tujuaan Penelitiaan
Berdasarkkan perum
musan masalah diatas, maka secara oby
yektif
peneliitian ini berrtujuan untuuk
“Mengetaahui realisaasi penerim
maan sesuaai target penerimaan PBB
untukk periode Taahun 2005-22009 yang telah ditetappkan”
D. Manffaat Penelittian
1.
Manfaat Teoritis
T
Daapat membberikan sum
mbangan mengenai
m
i
ilmu
pengeetahuan ten
ntang
pennerimaan paajak bagi duunia pendid
dikan.
a.
Bagi Peneeliti
Dapat menambah
m
p
pengetahuan
n dan waw
wasan tentaang peneriimaan
Pajak Bum
mi dan Banngunan.
b.
Bagi Akaademik
Penelitiann
ini
dihharapkan
dapat
meenambah
khasanah
ilmu
pengetahuuan serta sebagai bahan masukann dibidang penelitian yang
sejenis.
c.
Bagi Pem
mbaca
Semoga dapat
d
bermaanfaat bagi pembaca teentang realiisasi peneriimaan
Pajak Bum
mi dan Banngunan.
5
2. Maanfaat Prakttis
Daapat membeerikan inform
masi kepad
da pihak-pihhak yang membutuhkan
n dan
dappat sebagaii bahan masukan
m
infformasi kappada para pegawai Kantor
K
Pellayanan Pajjak Pratamaa Boyolali.
E. Sistem
matika Pen
nelitian
Agar penulisan ini dapatt mencapaii
yang diinginkan,
d
maka dissusun
sistem
matika sebaggai berikut:
BAB I PENDAHUL
P
LUAN. Baab ini berissi tentang : Latar belaakang
masallah, Perumuusan masalaah, Tujuan penelitian,
p
M
Manfaat
pennelitian.
BAB II LANDASA
AN TEORI. Bab ini berisi
b
tentaang : Pengeertian
Pajakk, Pajak Buumi dan Bangunan,
B
Realisasi, Tunggakan
T
Pajak, Reesiko,
Coverrage Ratio.
OLOGI PEN
NELITIAN
N. Bab ini berisi tentaang :
BAB III METODO
ruangg lingkup penelitian,
p
s
sumber
dataa, jenis datta, jenis peenelitian, metode
m
penguumpulan datta, metode analisis
a
dataa.
BAB IV ANALISIS DATA DAN
D
PEM
MBAHASAN
NNYA. Baab ini
berisi tentang : Mengidenti
M
ifikasi objek
k PBB, Meengidentifikkasi NJOP Bumi
dan Bangunan,
B
Mengidentiifikasi NJO
OPTKP PBB
B, Mengideentifikasi Target
T
dan Realisasi
R
P
PBB,
Mengganalisis peertumbuhan Realisasi PBB, Cov
verage
Ratio PBB.
BAB V PENUTUP.
P
Bab ini berrisi tentang : Kesimpulan, Keterbaatasan
peneliitian, Sarann.
6
ASI REALIISASI PEN
NERIMAAN
N PAJAK BUMI
B
DAN
N BANGUN
NAN
DI KAB
BUPATEN
N BOYOLA
ALI TAHUN
N 2005 - 20009
SKRIP
PSI
uk Memen
nuhi Tugas dan Syaratt Guna Meemperoleh
Diaajukan Untu
Gelar Sarjana
S
Ekoonomi (S-1) Pada Fak
kultas Ekon
nomi Jurussan Akunta
ansi
U
Universitas
Muhammadiyah Surrakarta
Disusun oleh:
o
EVIN SUS
SANTI
B 200 060
0 086
FAKUL
LTAS EKO
ONOMI JU
URUSAN AKUNTAN
A
NSI
UNIVER
RSITAS MUHAMMA
M
ADIYAH SURAKAR
S
RTA
2010
0
BAB I
P
PENDAHU
ULUAN
A. Latarr Belakang Masalah
Negara Republik Indonesia adalah neegara hukuum berdasarkan
Pancaasila dan Unndang – Unndang Dasarr 1945 yangg menjunjunng tinggi hak
k dan
kewajjiban setiapp orang, olleh karena itu menem
mpatkan perrpajakan seebagai
salah satu perw
wujudan keewajiban kenegaraan
k
dalam keegotongroyo
ongan
mbangunan
n.
nasionnal sebagai peran sertaa masyarakaat dalam membiayai pem
k
In
ndonesia mempunyai
m
i fungsi dalam
d
Sebagai Negara kesatuan,
membbangun massyarakat addil dan mak
kmur sesuaii dengan am
manat Undaang –
Undanng Dasar 1945 alinia keempat. Dengan
D
dem
mikian, segeenap potenssi dan
sumbeer daya pem
mbangunann yang ada harus dialookasikan seecara efektif dan
efisienn melalu suatu prosess kemajuan
n dan perbaaikan secara terus meenerus
yang disebut pem
mbangunan.. Pembangu
unan daerahh merupakann bagian inttegral
p
an nasional yang bertu
ujuan untukk meningkattkan taraf hidup
h
dari pembanguna
masyaarakat baik moril mauppun materiill.
Pajak meerupakan iurran rakyat kepada Neggara berdassarkan Undaang –
undanng (dapat dipaksakann) dengan tiada menndapat konntrapretasi, yang
langsuung dapat ditunjuk
d
daan yang digunakan unttuk membiaayai pengelu
uaran
umum
m (Rochmat Soemitro,, 1977 : 22
2 dalam buuku Darwinn). Rumusaan ini
kebihh menekankkan fungsi budgeter
b
daari pajak yaaitu bagaim
mana peneriimaan
pajak tersebut digunakan
d
untuk men
ngisi kas negara. Seelain dari pajak
1
penerrimaan negaara juga dappat diperoleh dari retrribusi, sumbbangan, beaa dan
cukai, dana pinjaman dalam
m danluar negeri,
n
pennghasilan daari perusahaaan –
perusaahaan negarra ataupun menciptaka
m
an uang.
Dari suddut pandangg fiskal, paajak adalahh penerimaaan negara yang
digunnakan untukk meningkaatkan kesejjahteraan masyarakat
m
dengan prrinsip
menghimpun daana yang diperoleh dari dan untuk
u
massyarakat melalui
mekannisme yangg mengacuu pada perraturan perrundang - undangan yang
berlakku (Chaizi, 1985: 16 dalam buk
ku Darwin). Jenis – jenis pajak yang
dikeloola oleh peemerintah pusat
p
yang khusus dillaksanakan oleh Direk
ktorat
Jendeeral Pajak adalah
a
Pajaak Penghassilan (PPh),, Pajak Perrtambahan Nilai
(PPN)) dan Pajakk Penjualan Atas Baran
ng Mewah (P
PPn BM), sserta Pajak Bumi
dan Bangunan
B
(P
PBB).
Sesuai deengan ketenntuan Pasaal 23 ayat (2) Undangg-Undang Dasar
D
1945, ketentuan--ketentuan perpajakan
p
yang
y
meruppakan landaasan pemungutan
Nomor 12 Tahun
T
pajak ditetapkan dengan Unndang-undaang. Undangg-undang N
unan yang berlaku seejak tahun 1986
1985 tentang Paajak Bumi dan Bangu
meruppakan landaasan hukum
m dalam pen
ngenaan pajjak sehubunngan dengan
n hak
atas bumi
b
dan/aatau peroleehan manfaaat atas buumi dan/ataau kepemillikan,
penguuasaan dan/aatau perolehhan manfaaat atas banguunan.
Keberadaaan Pajak Bumi
B
dan Baangunan sebagai salahh satu jenis pajak
dapat dimengerrti menginngat bumi dan bangunan telaah membeerikan
keunttungan dan//atau keduddukan sosiall ekonomi yang
y
lebih baik bagi orang
o
atau badan
b
yang mempunyaai sesuatu haak atasnya atau memperoleh dari bumi
2
dan/attau bangunnan tersebutt. Oleh karrena itu waajar dan suddah sepantaasnya
apabaabila merekka yang mem
mperoleh manfaat
m
atass bumi dann/ atau bang
gunan
tersebbut diwajibkkan memperroleh manfaaat atau kennikmatan yaang diperoleehnya
kepadda negara melalui
m
pembbayaran pajaak.
Pada hakkekatnya, peembayaran Pajak
P
Bumii dan Banguunan merup
pakan
salah
satu
saarana
perw
wujudan
kegotongrooyongan
nnasional
dalam
d
pengeenaannya haarus mempeerhatikan prinsip kepaastian hukum
m, keadilan
n, dan
kesedderhanaan serta
s
ditunjang oleh system
s
adm
ministrasi pperpajakan yang
memuudahkan Waajib Pajak dalam
d
memeenuhi kewajjiban pembaayaran pajaak.
Pajak Bum
mi dan Banngunan yang
g merupakann pajak pusat dan tercaantum
dalam
m Anggarann Penerimaaan dan Belanja Neggara (APBN
N) namun hasil
penerrimaannya seluruhnya telah diallokasikan kepada
k
pem
merintah daerah
d
melalui mekanissme bagihasil pajak. Hasil
H
penerrimaan ini oleh pemerrintah
b
keeperluan peemerintah ddaerah teru
utama
daerahh digunakaan untuk berbagai
untukk pembangunan di daerah.
y
dari Tahun 2005--2009, Luass Bumi dan Luas
Selama liima tahun yaitu
Banguunan yangg dikenakann pajak yang
y
berada di Kabuupaten Boy
yolali
bertam
mbah. Bertaambahnya Luas
L
Bumi disebabkan
d
karena adaanya update data,
adanyya lahan yaang semulaa bukan meerupakan obbjek PBB kkemudian dialih
d
fungsikan menjaadi lahan yaang menjadi objek pajaak PBB dann luas bang
gunan
disebaabkan karenna adanya pembangun
nan rumah atau komppleks perum
mahan
yang ada di wilayyah kabupatten boyolali.
3
Hasil pennerimaan Paajak Bumi dan Bangunnan merupaakan peneriimaan
negarra yang dibaagi antara Pemerintah
P
Pusat dan Pemerintahh Daerah deengan
pembagian sekuurang-kuranngnya 90%
% (sembilan puluh persen) untuk
u
merintah Tiingkat I sebbagai pendaapatan
Pemerintah Daerrah Tingkat II dan Pem
b
daerahh yang beersangkutann, sedangkaan sisanyaa 10% meerupakan bagian
Pemerintah Pusaat dan harrus disetork
kan ke Rekkening Kass Negara untuk
u
dibagikan kepaada seluruhh Daerah kabupatenn atau koota. Pembagian
penerrimaan Pajaak Bumi daan Bangun
nan untuk Pemerintah
P
Daerah deengan
imbanngan sebesaar 9% untukk Biaya Pun
ngut, 16,2%
% untuk Pem
merintah Daerah
Tingkkat I dan 64,8% unntuk Pemeerintah Daerah Tingkkat II. Deengan
mempperhatikan pembagian
p
tersebut teerlihat bahw
wa hasil peenerimaan Pajak
P
Bumi dan Banguunan diarahkkan kepentiingan masyaarakat di Daaerah Tingk
kat II.
p
Pemeriintah Pusat sudah tidak
k menerima hasil pajakk kekayaan lagi.
l
Dan pada
Berdasarkkan uraian diatas, mak
ka penyusunn skripsi inni memilih judul
“EVA
ALUASI
R
REALISAS
SI
PENE
ERIMAAN
PAJAK
BUMI
DAN
BANG
GUNAN DI
D KABUPA
ATEN BOY
YOLALI TAHUN
T
20005 - 2009”
B. Perum
musan Massalah
Pajak Bumi dan Bangunan dipungut oleh Pem
merintah Daerah
dimakksudkan unntuk meninggkatkan pendapatan daerah
d
dalam
m hal ini Pajak
Bumi dan Banguunan dari taahun ke tahu
un mengalaami perubahhan. Oleh karena
k
itu peeneliti menggambil perm
masalahan:
4
“Apakah realisasi penerimaan
p
PBB sesuuai target ppenerimaan PBB
untukk periode Taahun 2005-22009 yang telah ditetappkan?”
C. Tujuaan Penelitiaan
Berdasarkkan perum
musan masalah diatas, maka secara oby
yektif
peneliitian ini berrtujuan untuuk
“Mengetaahui realisaasi penerim
maan sesuaai target penerimaan PBB
untukk periode Taahun 2005-22009 yang telah ditetappkan”
D. Manffaat Penelittian
1.
Manfaat Teoritis
T
Daapat membberikan sum
mbangan mengenai
m
i
ilmu
pengeetahuan ten
ntang
pennerimaan paajak bagi duunia pendid
dikan.
a.
Bagi Peneeliti
Dapat menambah
m
p
pengetahuan
n dan waw
wasan tentaang peneriimaan
Pajak Bum
mi dan Banngunan.
b.
Bagi Akaademik
Penelitiann
ini
dihharapkan
dapat
meenambah
khasanah
ilmu
pengetahuuan serta sebagai bahan masukann dibidang penelitian yang
sejenis.
c.
Bagi Pem
mbaca
Semoga dapat
d
bermaanfaat bagi pembaca teentang realiisasi peneriimaan
Pajak Bum
mi dan Banngunan.
5
2. Maanfaat Prakttis
Daapat membeerikan inform
masi kepad
da pihak-pihhak yang membutuhkan
n dan
dappat sebagaii bahan masukan
m
infformasi kappada para pegawai Kantor
K
Pellayanan Pajjak Pratamaa Boyolali.
E. Sistem
matika Pen
nelitian
Agar penulisan ini dapatt mencapaii
yang diinginkan,
d
maka dissusun
sistem
matika sebaggai berikut:
BAB I PENDAHUL
P
LUAN. Baab ini berissi tentang : Latar belaakang
masallah, Perumuusan masalaah, Tujuan penelitian,
p
M
Manfaat
pennelitian.
BAB II LANDASA
AN TEORI. Bab ini berisi
b
tentaang : Pengeertian
Pajakk, Pajak Buumi dan Bangunan,
B
Realisasi, Tunggakan
T
Pajak, Reesiko,
Coverrage Ratio.
OLOGI PEN
NELITIAN
N. Bab ini berisi tentaang :
BAB III METODO
ruangg lingkup penelitian,
p
s
sumber
dataa, jenis datta, jenis peenelitian, metode
m
penguumpulan datta, metode analisis
a
dataa.
BAB IV ANALISIS DATA DAN
D
PEM
MBAHASAN
NNYA. Baab ini
berisi tentang : Mengidenti
M
ifikasi objek
k PBB, Meengidentifikkasi NJOP Bumi
dan Bangunan,
B
Mengidentiifikasi NJO
OPTKP PBB
B, Mengideentifikasi Target
T
dan Realisasi
R
P
PBB,
Mengganalisis peertumbuhan Realisasi PBB, Cov
verage
Ratio PBB.
BAB V PENUTUP.
P
Bab ini berrisi tentang : Kesimpulan, Keterbaatasan
peneliitian, Sarann.
6