MANAJEMEN SUPERVISI PENDIDIKAN UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU DI MAN I KARANGANYAR Manajemen Supervisi Pendidikan Untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru Di Man I Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.
MANAJEMEN SUPERVISI PENDIDIKAN UNTUK MENINGKATKAN
PROFESIONALISME GURU DI MAN I KARANGANYAR
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
3,,
lllkh
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi sebagai Tugas dan Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Oleh:
ATIK SUSILAWATI
G000090063
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS AGAMA ISLAM
Jl. A. Yani Tromol pos 1, Pabelan, Kartasura Telp.( 0271) 717417, 719483 Fax.71544 Surakarta
57102
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan di baeah ini pembimbing skripsi:
Nama
: 1. Dr. Badaruddin, M.Ag
2. Drs. Zaenal Abidin, M. Pd
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi dari mahasiswa:
Nama
: Atik Susilawati
NIM
: G000090063
Prodi
: Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Judul
: Manajemen Supervisi Pendidikan untuk
Meningkatkan Profesionalisme Guru di MAN I
Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan dibujat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Pembimbing I
Pembimbing II
(Dr. Badaruddin, M. Ag)
( Drs. Zaenal Abidin, M. Ag )
ABSTRAK
Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia ialah melalui
proses pembelajaran di sekolah. Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya
pendidikan, guru merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina
dan dikembangkan terus menerus. Di sinilah peran seorang kepala madrasah
dalam meningkatkan profesionalisme guru, sehingga berdampak pada
peningkatan kualitas pendidikan.
Masalah yang dibahas dalam penilitian ini yaitu bagaimana manajemen supervisi
kepala madrasah dalam meningkatkan profesionalisme guru di MAN I
Karanganyar? Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan
manajemen supervisi kepala madrasah dalam meningkatkan profesionalisme guru
dan permasalahan yang muncul serta usaha-usaha untuk mengatasi permasalahan
tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam usaha peningkatan
profesionalisme guru dan sebagai referensi ilmiah bagi penelitian selanjutnya.
Penelitian yang dilakukan dalam karya ini tergolong penelitian lapangan dengan
pendekatan kualitatif. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah kepala
madrasah, wakil kepala madrasah, dan guru MAN I Karanganyar. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data dengan
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara
analisis diskriptif kualitatif dengan pola pendekatan induktif dan deduktif.
Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan pelaksanaan manajemen supervisi
di MAN I Karanganyar untuk meningkat profesionalisme guru yaitu kepala
madrasah melaksanakan proses manajemen meliputi: perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, dan tindak lanjut. Selain itu kepala madrasah berpedoman pada prinsip
kerjasama, sehingga usaha-usaha sekolah dialokasikan kepada anggota.
Permasalahan supervisi pendidikan yang ada di MAN I Karanganyar kegiatan
monitoring kurang maksimal karena kepala madrasah tidak melakukan kunjungan
kelas. Kegiatan monitoring KBM diwakilkan kepada wakil kepala madrasah
bagian kurikulum dan tim monitoring melalui CCTV namun monitoring tidak
ditekankan pada kualitas guru mengajar akan tetapi hanya untuk mengawasi
bagaimana perilaku siswa di dalam kelas. Permasalahan lain yaitu tidak aktifnya
program Penelitian dan Pengembangan (Litbang) karena kurangnya minat guru
untuk melakukan Penelitaian Tindakan Kelas (PTK).
Kata kunci: Manajemen Supervisi Pendidikan, Profesionalisme Guru.
1
lembaga pendidikan. Oleh sebab itu
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar
sumber
daya
guru
ini
harus
yang dengan sengaja dirancangkan
dikembangkan
untuk mencapai tujuan yang telah
pendidikan, pelatihan dan kegiatan
ditetapkan. Pendidikan merupakan
lain
masalah yang sangat penting dalam
profesionalnya
kehidupan,
(Buchari, 2009: 124)
bahkan
masalah
baik
agar
melalui
kemampuan
lebih
meningkat
pendidikan itu sama sekali tidak
Kegiatan sepervisi diperlukan
dapat dipisahkan dari kehidupan,
dan harus diatur sedemikian rupa
baik dalam keluarga, masyarakat
sehingga
maupun dalam kehidupan berbangsa
profesionalisme
dan bernegara. Maju mundurnya
menjalankan
suatu
besar
seorang pendidik. Melalui berbagai
ditentukan oleh maju mundurnya
aktivitas yang dilakukan oleh para
pendidikan dinegara itu (Ahmadi,
supervisor, akan dilihat bagaimana
1991: 98).
implikasinya terhadap kinerja guru
bangsa
sebagian
Keberhasilan
proses
Misi
sekolah. Melihat peran dan posisi
pendidikan
guru
pelayanan
terhadap
hasil
guru
dalam
tugasnya
sebagai
mempengaruhi mutu pendidikan.
tergantung dengan kinerja guru di
sangat
meningkatkan
yang pada akhirnya nanti akan
pendidikan dapat dikatakan sangat
yang
dapat
berpengaruh
pendidikan,
utama
supervisi
adalah
memberi
kepada
guru
untuk
mengembangkan mutu pelajaran,
hendaknya guru senantiasa untuk
memfasilitasi
meningkatkan
mengajar dengan efektif. Melakukan
kemampuan
profesionalnya untuk menjalankan
kerja
tugasnya sebagai pendidik.
anggota
Guru
keberhasilan
merupakan
sebuah
sama
guru
dengan
staf
agar
guru
lainnya
dapat
atau
untuk
kunci
meningkatkan mutu pembelajaran,
lembaga
mengembangkan kurikulum serta
pendidikan. Baik atau buruknya
meningkatkan
perilaku atau cara mengajar guru
profesionalisasi semua anggotanya
akan sangat mempengaruhi crita
(Dadang, 2010: 37).
2
pertumbuhan
Idealitasnya sepervisi yang
LANDASAN TEORI
Manajemen berasal dari bahasa
baik menurut Oteng Sutisna (dalam
52)
inggris to manage yang berarti
proses
mengurus, mengatur, melaksanakan
membangun
dan mengelola. Sedangkan secara
lingkungan belajar yang kondusif,
istilah manajemen adalah proses
yang didalamnya mencakup maksud
perencanaan,
dan
pengarahan, dan pengawasan usaha-
Dadang
Sahardan,
mencakup
2010:
keseluruhan
pembelajaran
yang
tujuan,
pengembangan
pengorganisasian,
mengajar,
usaha para anggota organisasi dan
evaluasi, pengembangan pengalaman
penggunaan sumber daya organisasi
belajar murid yang direncanakan.
dan
Supervisi berprinsip pada proses
lainnya agar mencapai tujuan yang
pembinaan guru yang menyediakan
telah ditetapkan (Tim FKIP UMS,
motivasi
2002: 1)
kurikulum,
metode
yang
pertumbuhan
kaya
bagi
Karanganyar
juga
usaha
di
sumber
daya
Arikunto (2008: 2) membedakan
kemampuan
pengertian manajemen dalam arti
profesionalnya dalam mengajar.
Begitu
penggunaan
MAN
luas dan arti sempit, pengertian
I
manajemen
peningkatan
dalam
arti
luas
kualitas pendidikan terus-menerus
menunjuk pada rangkaian kegiatan,
dilakukan yaitu melalui supervisi
dari
pendidikan yang dilakukan oleh
dilaksanakan
kepala
Pengawasan
evaluasinya. Sedangkan manajemen
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
dalam arti sempit, terbatas pada inti
di MAN I Karanganyar
kegiatan
madrasah.
lebih
perencanaan
ketika
kegiatan
nyata,
akan
sampai
mengatur
atau
dipermudah dengan adanya CCTV
mengelola kelancaran kegiatannya,
yang dipasang disemua ruang kelas.
mengatur kecekatan personil yang
Hal tersebut sebagai perangkat yang
melaksanakan, pengaturan sarana
dapat menunjang optimalisasi kinerja
pendukung, pengaturan dana, dan
staff
lain-lain
khususnya
guru
dalam
tetapi
masih
berkaitan
menjalankan tugasnya sebagai guru
dengan kegiatan nyata yang sedang
yang profesional.
berlangsung.
3
Setelah mengetahui secara jelas arti
dari
manajemen
maka
Sedangkan profesionalisme guru
penulis
diambil
dari kata profesi
yang
definisi
artinya
bidang
yang
berusaha
memaparkan
supervisi
pendidikan.
Supervisi
dilandasi
menurut
Sahertian
keahlian tertentu. Profesionalisme
(2008: 19) adalah usaha memberi
guru yaitu mutu, kualitas, dan tindak
layanan
baik
tanduk yang merupakan ciri suatu
secara inividual maupun secara
profesi atau orang yang profesional
kelompok
(Tim
pendidikan
kepada
guru-guru
dalam
usaha
memperbaiki
pengajaran.
pekerjaan
dengan
Penyusun
pendidikan
Kamus
Pussat
Bahasa, 2005: 897)
Sedangkan menurut Sagala (2009:
195)
supervisi pendidikan adalah
Menurut Aziz (2012: 90)
bantuan dan bimbingan profesional
guru profesional diartikan ahli atau
bagi
bekerja
guru
dalam
tugas
melaksanakan
instruksional
memperbaiki
mengajar
hal
belajar
dengan
stimulasi,
guna
sesuai
keahliannya.
dengan
bidang
Berbeda
dengan
dan
pendapat Sahertian (1994, 29) guru
melakukan
profesional tidak hanya mempunyai
koordinasi,
dan
keahlian
akan
tetapi
guru
bimbingan secara kontinu untuk
profesional mengandung makna tiga
meningkatkan pertumbuhan jabatan
dimensi
guru
resposibility (tanggung jawab) baik
secara
individual
maupun
kelompok.
yang
manajemen
dimaksud
supervisi
adalah
serangkaian
perencanaan,
pengendalian,
dengan
(ahli)
,
serta
jawab
moral
serta
memiliki rasa kesejawatan.
pendidikan
Sedangkan Freid dalam buku
proses
(Sagala, 2009:199) mengemukakan
pengorganisasian,
pengarahan,
tenaga
ekspert
tanggung jawab intelektual maupun
tanggung
Jadi
yaitu
profesionalisme
adalah
sebagai
pengawasan,
komitmen suatu ide-ide profesional
usaha-usaha
dan karir. Pendapat tersebut sejalan
kependidikan
untuk
dengan pemaparan Buchari (2009:
meningkatkan kualitas pendidikan.
134), bahwa yang dimaksud dengan
4
profesionalisme adalah sifat yang
Perencanaan
program
ditampilkan dalam perbuatan, dan
supervisi
ada komitmen untuk meningkatkan
penyusunan
kemampuan
perencanaan pemantauan kegiatan
dalam
melakukan
pendidikan
yaitu
serangkaian
pekerjaan sesuai dengan profesinya.
dalam
Dari berbagai pengertian tentang
mengembangkan
profesionalisme diatas maka dapat
mengelola pendidikan. Perencanaan
disimpulkan bahwa yang dimaksud
merupakan tahapan penting dalam
profesionalisme
manajemen,
adalah
suatu
membantu
guru
kemampuannya
salah
satu
maksud
komitmen yang ditampilkan dalam
dibuat perencanaan adalah untuk
perbuatan
mempersiapkan
untuk
meningkatkan
kemampuannya
dalam
yang
akan
program-program
dijalankan
untuk
melaksanakan tugas sesuai dengan
meningkatkan
keahliannya.
tercapainya tujuan-tujuan organisasi
kemungkinan
di waktu yang akan datang. Dalam
membuat perencanaan antara lain
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini
adalah
dengan
menentukan
kerangka
termasuk penelitian lapangan dengan
tindakan yang diperlukan untuk
pendekatan kualitatif, yaitu berupa
pencapaian tujuan. Ini dilakukan
penelitian
dengan
yang
prosedurnya
mengkaji
kekuatan
dan
menghasilnya data deskriptif yang
kelemahan organisasi, menentukan
berupa kata-kata tertulis atau lisan
kesempatan
dari orang-orang dan perilaku yang
menentukan strategi untuk mencapai
diamati.
tujuan dan mengambil keputusan.
Begitu
HASIL PENELITIAN
dilakukan
Manajemen Supervisi pendidikan
dan
juga
ancaman,
supervisi
Kepala
yang
MAN
I
Karanganyar dalam meningkatkan
di MAN I Karanganyar mencakup:
profesionalisme guru, yang pertama
Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi
dilakukan yaitu membuat Rencana
dan Tindak Lanjut Evaluasi.
Kerja Madrasah (RKM). Dalam
1. Perencanaan
membuat
5
perencanaan
kepala
madrasah menganalisis kelemahan
menggunakan instrumen penilaian
dan tantangan yang ada di MAN I
dalam
Karanganyar,
kemudian
sehingga hasil monitoring hanya
menentukan
alternatif
berupa catatan dan disampaikan
pemecahannya.
melakukan
pengawasan,
ketika rapat rutin. Selain itu media
Berdasarkan
RKM
penyusunan
rencana
terdapat
CCTV tidak hanya digunakan untuk
penilaian
melakukan
pengawasan
terhadap
kinerja guru. Dalam pelaksanaannya
guru akan tetapi lebih ditekankan
dialokasikan kepada wakil kepala
untuk
madrasah bagian kurikulum. Berikut
bagaimana siswa belajar didalam
ini merupakan rencana kerja bagian
kelas.
kurikulum
dalam
melakukan
pengawasan
Penelitian dan pengembangan
monitoring:
dinilai
a. Waka Kurikulum menyusun
b.
melakukan
penting
untuk
karena merupakan
diadakan
suatu sarana
agenda monitoring KBM dan
untuk
menyiapkan form monitoring.
pendidikan di MAN I Karanganyar.
Staf Kurikulum melaksanakan
Litbang
monitoring dan menuliskan hasil
pengembangan
monitoring pada form monitoring.
manusia
c. Staf Kurikulum merekap data
peningkatan
ditujukan
sumber
yaitu
pengembangan
kualitas
untuk
daya
program
profesionalisme
monitoring harian dan tiap bulan
guru dan mencetak siswa MAN I
disampaikan kepada Wakamad
Karanganyar yang unggulan. Akan
Kurikulum.
tetapi saat ini program penelitian
Waka Kurikulum mengadakan
dan pengembangan di MAN I
evaluasi kegiatan monitoring dan
Karanganyar terpaksa difakumkan
hasilnya disampaikan pada rapat
karena kurang diminati oleh guru.
guru
setiap
awal
bulan
untuk
ditindak lanjuti.
2.
3. Evaluasi
Pelaksanaan
dan
Tindak
Lanjut
ialah
proses
Evaluasi
Dalam pelaksanaan kegiatan
Evaluasi
pengawasan tim monitoring tidak
menentukan sampai sejauh mana
6
tujuan pendidikan dapat dicapai.
Sebagaimana
di
MAN
SIMPULAN
I
Berdasarkan hasil penelitian dan
Karanganyar evaluasi diadakan
pembahasan mengenai manajemen
setiap awal bulan yang dihadiri
supervisi
oleh kepala madrasah, guru dan
profesionalisme guru di MAN I
karyawan. Yang dibahas dalam
Karanganyar
rapat tersebut antara lain:
kesimpulan sebagai berikut:
a. Program
yang
telah
dijalankan
b. Kinerja para anggota
c. Hasil belajar yang dicapai
para pelajar
d. Kurikulum
e. Membuat kebijaksanaan dan
keputusan
f. Memperbaiki materi dan
program pendidikan.
g. Kebutuhan sekolah yaitu
sarana dan prasarana
h. Kegiatan kondisional
1. Pelaksanaan
Setiap
untuk
dapat
supervisi di MAN I Karanganyar
untuk
meningkat
profesionalisme
proses
manajemen
meliputi:
perencanaan,
evaluasi,
Selain
pelaksanaan,
dan
itu
usaha
prinsip
sehingga
usaha-
dialokasikan
manajemen
supervisi di MAN I Karanganyar
melaporkan
dan
madrasah
pada
sekolah
2. Permasalahan
permasalahan
lanjut.
kepada anggota.
proses
evaluasi yaitu masing-masing
pengurus
tindak
kepala
kerjasama,
terdapat
Adapaun
sudah
melaksanakan
manajemen dikatakan sempurna
evaluasi.
guru
baik. Kepala madrasah sudah
kegiatan
didalamnya
diambil
manajemen
berpedoman
jika
meningkatkan
untuk
meningkatkan
profesionalisme guru yaitu:
hasil
a. Dalam kegiatan monitoring
kerjanya, kemudian dari data
KBM diwakilkan oleh wakil
yang ada dianalisis dan diadakan
kepala
madrasah
kurikulum
tindak lanjut.
dan
bagian
tim
monitoring melalui CCTV
akan tetapi monitoring tidak
7
ditekankan
pada
kualitas
Litbang, agar kegiatan ini lebih
mengajar guru akan tetapi
terkoordinasi dengan baik.
lebih ditekankan bagaimana
3. Bagi guru, hendaknya selalu
perilaku siswa didalam kelas.
b. Tidak
aktifnya
meningkatkan
kemampuan
program
dalam mengajar secara terus-
dan
menerus karena setiap guru
(Litbang)
mempunyai kesempatan yang
karena kurangnya minat guru
sama untuk menjadi profesional,
untuk melakukan Penelitaian
sehingga fungsi dari supervisor
Tindakan Kelas (PTK).
hanya
Penelitian
Pengembangan
mendorong
SARAN
Berdasarkan penelitian yang
sudah
dilaksanakan,
meningkatkan
peneliti
mengajar.
mempunyai saran yang mungkin
dapat menjadikan supervisi di MAN
I Karanganyar lebih
baik
lagi
diantaranya:
1. Bagi
kepala
hendaknya
madrasah
memaksimalkan
monitoring
KBM
dengan
melakukan kunjungan kelas dan
menggunakan
penilaian
instrumen
sehingga
penilaian
lebih terukur.
2. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
merupakan
sarana
meningkatkan
sehingga
madrasah
sebagai
kualitas
hendaknya
untuk
guru,
kepala
mengusahakan
pengaktifan kembali pengurusan
8
alat
guru
untuk
agar
kualitas
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 1991. Ilmu Pendidikan.
Jakarta: Ilmu Pendidikan
Alma, Buchari. 2009. Guru Profesional
Menguasai
Metode
dan
Terampil Mengajar. Bandung:
Alfabeta
Dadang
Suhardan. 2010.
Profesional.
Alfabeta
Supervisi
Bandung:
FKIP UMS, Tim. 2004. Manajemen
Pendidikan (Pedoman Bagi
Kepala Sekolah dan Guru.
Surakarta: University Press
Sagala,
Syaiful. 2007. Manajemen
Strategik dalam Peningkatan
Mutu Pendidikan. Bandung:
Alfabeta
____________. 2009. Kemampuan
Profesional Guru dan Tenaga
Kependidikan.
Bandung:
Alfabeta
Sahertian. 2008. Konsep dan Teknik
Supervisi Pendidikan Dalam
Rangka
Mengembangkan
Sumber Daya Manusia Edisi
Revisi. Jakarta: Rineka Cipta
Satori,
Jam’an.
2000.
Sasaran
Pembangunan
pendidikan:
Analisis
Stakeholder
Pembangunan Pendidikan dan
Kebudayaan. Jakarta: Biro
Perencanaan Sekretiat Jendral
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa.
2005. Kamus Besar Bahasa
Indonesia .
Jakarta:
Balai
Pustaka
9
PROFESIONALISME GURU DI MAN I KARANGANYAR
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
3,,
lllkh
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi sebagai Tugas dan Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Oleh:
ATIK SUSILAWATI
G000090063
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS AGAMA ISLAM
Jl. A. Yani Tromol pos 1, Pabelan, Kartasura Telp.( 0271) 717417, 719483 Fax.71544 Surakarta
57102
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan di baeah ini pembimbing skripsi:
Nama
: 1. Dr. Badaruddin, M.Ag
2. Drs. Zaenal Abidin, M. Pd
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi dari mahasiswa:
Nama
: Atik Susilawati
NIM
: G000090063
Prodi
: Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Judul
: Manajemen Supervisi Pendidikan untuk
Meningkatkan Profesionalisme Guru di MAN I
Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan dibujat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Pembimbing I
Pembimbing II
(Dr. Badaruddin, M. Ag)
( Drs. Zaenal Abidin, M. Ag )
ABSTRAK
Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia ialah melalui
proses pembelajaran di sekolah. Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya
pendidikan, guru merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina
dan dikembangkan terus menerus. Di sinilah peran seorang kepala madrasah
dalam meningkatkan profesionalisme guru, sehingga berdampak pada
peningkatan kualitas pendidikan.
Masalah yang dibahas dalam penilitian ini yaitu bagaimana manajemen supervisi
kepala madrasah dalam meningkatkan profesionalisme guru di MAN I
Karanganyar? Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan
manajemen supervisi kepala madrasah dalam meningkatkan profesionalisme guru
dan permasalahan yang muncul serta usaha-usaha untuk mengatasi permasalahan
tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam usaha peningkatan
profesionalisme guru dan sebagai referensi ilmiah bagi penelitian selanjutnya.
Penelitian yang dilakukan dalam karya ini tergolong penelitian lapangan dengan
pendekatan kualitatif. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah kepala
madrasah, wakil kepala madrasah, dan guru MAN I Karanganyar. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data dengan
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara
analisis diskriptif kualitatif dengan pola pendekatan induktif dan deduktif.
Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan pelaksanaan manajemen supervisi
di MAN I Karanganyar untuk meningkat profesionalisme guru yaitu kepala
madrasah melaksanakan proses manajemen meliputi: perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, dan tindak lanjut. Selain itu kepala madrasah berpedoman pada prinsip
kerjasama, sehingga usaha-usaha sekolah dialokasikan kepada anggota.
Permasalahan supervisi pendidikan yang ada di MAN I Karanganyar kegiatan
monitoring kurang maksimal karena kepala madrasah tidak melakukan kunjungan
kelas. Kegiatan monitoring KBM diwakilkan kepada wakil kepala madrasah
bagian kurikulum dan tim monitoring melalui CCTV namun monitoring tidak
ditekankan pada kualitas guru mengajar akan tetapi hanya untuk mengawasi
bagaimana perilaku siswa di dalam kelas. Permasalahan lain yaitu tidak aktifnya
program Penelitian dan Pengembangan (Litbang) karena kurangnya minat guru
untuk melakukan Penelitaian Tindakan Kelas (PTK).
Kata kunci: Manajemen Supervisi Pendidikan, Profesionalisme Guru.
1
lembaga pendidikan. Oleh sebab itu
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar
sumber
daya
guru
ini
harus
yang dengan sengaja dirancangkan
dikembangkan
untuk mencapai tujuan yang telah
pendidikan, pelatihan dan kegiatan
ditetapkan. Pendidikan merupakan
lain
masalah yang sangat penting dalam
profesionalnya
kehidupan,
(Buchari, 2009: 124)
bahkan
masalah
baik
agar
melalui
kemampuan
lebih
meningkat
pendidikan itu sama sekali tidak
Kegiatan sepervisi diperlukan
dapat dipisahkan dari kehidupan,
dan harus diatur sedemikian rupa
baik dalam keluarga, masyarakat
sehingga
maupun dalam kehidupan berbangsa
profesionalisme
dan bernegara. Maju mundurnya
menjalankan
suatu
besar
seorang pendidik. Melalui berbagai
ditentukan oleh maju mundurnya
aktivitas yang dilakukan oleh para
pendidikan dinegara itu (Ahmadi,
supervisor, akan dilihat bagaimana
1991: 98).
implikasinya terhadap kinerja guru
bangsa
sebagian
Keberhasilan
proses
Misi
sekolah. Melihat peran dan posisi
pendidikan
guru
pelayanan
terhadap
hasil
guru
dalam
tugasnya
sebagai
mempengaruhi mutu pendidikan.
tergantung dengan kinerja guru di
sangat
meningkatkan
yang pada akhirnya nanti akan
pendidikan dapat dikatakan sangat
yang
dapat
berpengaruh
pendidikan,
utama
supervisi
adalah
memberi
kepada
guru
untuk
mengembangkan mutu pelajaran,
hendaknya guru senantiasa untuk
memfasilitasi
meningkatkan
mengajar dengan efektif. Melakukan
kemampuan
profesionalnya untuk menjalankan
kerja
tugasnya sebagai pendidik.
anggota
Guru
keberhasilan
merupakan
sebuah
sama
guru
dengan
staf
agar
guru
lainnya
dapat
atau
untuk
kunci
meningkatkan mutu pembelajaran,
lembaga
mengembangkan kurikulum serta
pendidikan. Baik atau buruknya
meningkatkan
perilaku atau cara mengajar guru
profesionalisasi semua anggotanya
akan sangat mempengaruhi crita
(Dadang, 2010: 37).
2
pertumbuhan
Idealitasnya sepervisi yang
LANDASAN TEORI
Manajemen berasal dari bahasa
baik menurut Oteng Sutisna (dalam
52)
inggris to manage yang berarti
proses
mengurus, mengatur, melaksanakan
membangun
dan mengelola. Sedangkan secara
lingkungan belajar yang kondusif,
istilah manajemen adalah proses
yang didalamnya mencakup maksud
perencanaan,
dan
pengarahan, dan pengawasan usaha-
Dadang
Sahardan,
mencakup
2010:
keseluruhan
pembelajaran
yang
tujuan,
pengembangan
pengorganisasian,
mengajar,
usaha para anggota organisasi dan
evaluasi, pengembangan pengalaman
penggunaan sumber daya organisasi
belajar murid yang direncanakan.
dan
Supervisi berprinsip pada proses
lainnya agar mencapai tujuan yang
pembinaan guru yang menyediakan
telah ditetapkan (Tim FKIP UMS,
motivasi
2002: 1)
kurikulum,
metode
yang
pertumbuhan
kaya
bagi
Karanganyar
juga
usaha
di
sumber
daya
Arikunto (2008: 2) membedakan
kemampuan
pengertian manajemen dalam arti
profesionalnya dalam mengajar.
Begitu
penggunaan
MAN
luas dan arti sempit, pengertian
I
manajemen
peningkatan
dalam
arti
luas
kualitas pendidikan terus-menerus
menunjuk pada rangkaian kegiatan,
dilakukan yaitu melalui supervisi
dari
pendidikan yang dilakukan oleh
dilaksanakan
kepala
Pengawasan
evaluasinya. Sedangkan manajemen
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
dalam arti sempit, terbatas pada inti
di MAN I Karanganyar
kegiatan
madrasah.
lebih
perencanaan
ketika
kegiatan
nyata,
akan
sampai
mengatur
atau
dipermudah dengan adanya CCTV
mengelola kelancaran kegiatannya,
yang dipasang disemua ruang kelas.
mengatur kecekatan personil yang
Hal tersebut sebagai perangkat yang
melaksanakan, pengaturan sarana
dapat menunjang optimalisasi kinerja
pendukung, pengaturan dana, dan
staff
lain-lain
khususnya
guru
dalam
tetapi
masih
berkaitan
menjalankan tugasnya sebagai guru
dengan kegiatan nyata yang sedang
yang profesional.
berlangsung.
3
Setelah mengetahui secara jelas arti
dari
manajemen
maka
Sedangkan profesionalisme guru
penulis
diambil
dari kata profesi
yang
definisi
artinya
bidang
yang
berusaha
memaparkan
supervisi
pendidikan.
Supervisi
dilandasi
menurut
Sahertian
keahlian tertentu. Profesionalisme
(2008: 19) adalah usaha memberi
guru yaitu mutu, kualitas, dan tindak
layanan
baik
tanduk yang merupakan ciri suatu
secara inividual maupun secara
profesi atau orang yang profesional
kelompok
(Tim
pendidikan
kepada
guru-guru
dalam
usaha
memperbaiki
pengajaran.
pekerjaan
dengan
Penyusun
pendidikan
Kamus
Pussat
Bahasa, 2005: 897)
Sedangkan menurut Sagala (2009:
195)
supervisi pendidikan adalah
Menurut Aziz (2012: 90)
bantuan dan bimbingan profesional
guru profesional diartikan ahli atau
bagi
bekerja
guru
dalam
tugas
melaksanakan
instruksional
memperbaiki
mengajar
hal
belajar
dengan
stimulasi,
guna
sesuai
keahliannya.
dengan
bidang
Berbeda
dengan
dan
pendapat Sahertian (1994, 29) guru
melakukan
profesional tidak hanya mempunyai
koordinasi,
dan
keahlian
akan
tetapi
guru
bimbingan secara kontinu untuk
profesional mengandung makna tiga
meningkatkan pertumbuhan jabatan
dimensi
guru
resposibility (tanggung jawab) baik
secara
individual
maupun
kelompok.
yang
manajemen
dimaksud
supervisi
adalah
serangkaian
perencanaan,
pengendalian,
dengan
(ahli)
,
serta
jawab
moral
serta
memiliki rasa kesejawatan.
pendidikan
Sedangkan Freid dalam buku
proses
(Sagala, 2009:199) mengemukakan
pengorganisasian,
pengarahan,
tenaga
ekspert
tanggung jawab intelektual maupun
tanggung
Jadi
yaitu
profesionalisme
adalah
sebagai
pengawasan,
komitmen suatu ide-ide profesional
usaha-usaha
dan karir. Pendapat tersebut sejalan
kependidikan
untuk
dengan pemaparan Buchari (2009:
meningkatkan kualitas pendidikan.
134), bahwa yang dimaksud dengan
4
profesionalisme adalah sifat yang
Perencanaan
program
ditampilkan dalam perbuatan, dan
supervisi
ada komitmen untuk meningkatkan
penyusunan
kemampuan
perencanaan pemantauan kegiatan
dalam
melakukan
pendidikan
yaitu
serangkaian
pekerjaan sesuai dengan profesinya.
dalam
Dari berbagai pengertian tentang
mengembangkan
profesionalisme diatas maka dapat
mengelola pendidikan. Perencanaan
disimpulkan bahwa yang dimaksud
merupakan tahapan penting dalam
profesionalisme
manajemen,
adalah
suatu
membantu
guru
kemampuannya
salah
satu
maksud
komitmen yang ditampilkan dalam
dibuat perencanaan adalah untuk
perbuatan
mempersiapkan
untuk
meningkatkan
kemampuannya
dalam
yang
akan
program-program
dijalankan
untuk
melaksanakan tugas sesuai dengan
meningkatkan
keahliannya.
tercapainya tujuan-tujuan organisasi
kemungkinan
di waktu yang akan datang. Dalam
membuat perencanaan antara lain
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini
adalah
dengan
menentukan
kerangka
termasuk penelitian lapangan dengan
tindakan yang diperlukan untuk
pendekatan kualitatif, yaitu berupa
pencapaian tujuan. Ini dilakukan
penelitian
dengan
yang
prosedurnya
mengkaji
kekuatan
dan
menghasilnya data deskriptif yang
kelemahan organisasi, menentukan
berupa kata-kata tertulis atau lisan
kesempatan
dari orang-orang dan perilaku yang
menentukan strategi untuk mencapai
diamati.
tujuan dan mengambil keputusan.
Begitu
HASIL PENELITIAN
dilakukan
Manajemen Supervisi pendidikan
dan
juga
ancaman,
supervisi
Kepala
yang
MAN
I
Karanganyar dalam meningkatkan
di MAN I Karanganyar mencakup:
profesionalisme guru, yang pertama
Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi
dilakukan yaitu membuat Rencana
dan Tindak Lanjut Evaluasi.
Kerja Madrasah (RKM). Dalam
1. Perencanaan
membuat
5
perencanaan
kepala
madrasah menganalisis kelemahan
menggunakan instrumen penilaian
dan tantangan yang ada di MAN I
dalam
Karanganyar,
kemudian
sehingga hasil monitoring hanya
menentukan
alternatif
berupa catatan dan disampaikan
pemecahannya.
melakukan
pengawasan,
ketika rapat rutin. Selain itu media
Berdasarkan
RKM
penyusunan
rencana
terdapat
CCTV tidak hanya digunakan untuk
penilaian
melakukan
pengawasan
terhadap
kinerja guru. Dalam pelaksanaannya
guru akan tetapi lebih ditekankan
dialokasikan kepada wakil kepala
untuk
madrasah bagian kurikulum. Berikut
bagaimana siswa belajar didalam
ini merupakan rencana kerja bagian
kelas.
kurikulum
dalam
melakukan
pengawasan
Penelitian dan pengembangan
monitoring:
dinilai
a. Waka Kurikulum menyusun
b.
melakukan
penting
untuk
karena merupakan
diadakan
suatu sarana
agenda monitoring KBM dan
untuk
menyiapkan form monitoring.
pendidikan di MAN I Karanganyar.
Staf Kurikulum melaksanakan
Litbang
monitoring dan menuliskan hasil
pengembangan
monitoring pada form monitoring.
manusia
c. Staf Kurikulum merekap data
peningkatan
ditujukan
sumber
yaitu
pengembangan
kualitas
untuk
daya
program
profesionalisme
monitoring harian dan tiap bulan
guru dan mencetak siswa MAN I
disampaikan kepada Wakamad
Karanganyar yang unggulan. Akan
Kurikulum.
tetapi saat ini program penelitian
Waka Kurikulum mengadakan
dan pengembangan di MAN I
evaluasi kegiatan monitoring dan
Karanganyar terpaksa difakumkan
hasilnya disampaikan pada rapat
karena kurang diminati oleh guru.
guru
setiap
awal
bulan
untuk
ditindak lanjuti.
2.
3. Evaluasi
Pelaksanaan
dan
Tindak
Lanjut
ialah
proses
Evaluasi
Dalam pelaksanaan kegiatan
Evaluasi
pengawasan tim monitoring tidak
menentukan sampai sejauh mana
6
tujuan pendidikan dapat dicapai.
Sebagaimana
di
MAN
SIMPULAN
I
Berdasarkan hasil penelitian dan
Karanganyar evaluasi diadakan
pembahasan mengenai manajemen
setiap awal bulan yang dihadiri
supervisi
oleh kepala madrasah, guru dan
profesionalisme guru di MAN I
karyawan. Yang dibahas dalam
Karanganyar
rapat tersebut antara lain:
kesimpulan sebagai berikut:
a. Program
yang
telah
dijalankan
b. Kinerja para anggota
c. Hasil belajar yang dicapai
para pelajar
d. Kurikulum
e. Membuat kebijaksanaan dan
keputusan
f. Memperbaiki materi dan
program pendidikan.
g. Kebutuhan sekolah yaitu
sarana dan prasarana
h. Kegiatan kondisional
1. Pelaksanaan
Setiap
untuk
dapat
supervisi di MAN I Karanganyar
untuk
meningkat
profesionalisme
proses
manajemen
meliputi:
perencanaan,
evaluasi,
Selain
pelaksanaan,
dan
itu
usaha
prinsip
sehingga
usaha-
dialokasikan
manajemen
supervisi di MAN I Karanganyar
melaporkan
dan
madrasah
pada
sekolah
2. Permasalahan
permasalahan
lanjut.
kepada anggota.
proses
evaluasi yaitu masing-masing
pengurus
tindak
kepala
kerjasama,
terdapat
Adapaun
sudah
melaksanakan
manajemen dikatakan sempurna
evaluasi.
guru
baik. Kepala madrasah sudah
kegiatan
didalamnya
diambil
manajemen
berpedoman
jika
meningkatkan
untuk
meningkatkan
profesionalisme guru yaitu:
hasil
a. Dalam kegiatan monitoring
kerjanya, kemudian dari data
KBM diwakilkan oleh wakil
yang ada dianalisis dan diadakan
kepala
madrasah
kurikulum
tindak lanjut.
dan
bagian
tim
monitoring melalui CCTV
akan tetapi monitoring tidak
7
ditekankan
pada
kualitas
Litbang, agar kegiatan ini lebih
mengajar guru akan tetapi
terkoordinasi dengan baik.
lebih ditekankan bagaimana
3. Bagi guru, hendaknya selalu
perilaku siswa didalam kelas.
b. Tidak
aktifnya
meningkatkan
kemampuan
program
dalam mengajar secara terus-
dan
menerus karena setiap guru
(Litbang)
mempunyai kesempatan yang
karena kurangnya minat guru
sama untuk menjadi profesional,
untuk melakukan Penelitaian
sehingga fungsi dari supervisor
Tindakan Kelas (PTK).
hanya
Penelitian
Pengembangan
mendorong
SARAN
Berdasarkan penelitian yang
sudah
dilaksanakan,
meningkatkan
peneliti
mengajar.
mempunyai saran yang mungkin
dapat menjadikan supervisi di MAN
I Karanganyar lebih
baik
lagi
diantaranya:
1. Bagi
kepala
hendaknya
madrasah
memaksimalkan
monitoring
KBM
dengan
melakukan kunjungan kelas dan
menggunakan
penilaian
instrumen
sehingga
penilaian
lebih terukur.
2. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
merupakan
sarana
meningkatkan
sehingga
madrasah
sebagai
kualitas
hendaknya
untuk
guru,
kepala
mengusahakan
pengaktifan kembali pengurusan
8
alat
guru
untuk
agar
kualitas
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 1991. Ilmu Pendidikan.
Jakarta: Ilmu Pendidikan
Alma, Buchari. 2009. Guru Profesional
Menguasai
Metode
dan
Terampil Mengajar. Bandung:
Alfabeta
Dadang
Suhardan. 2010.
Profesional.
Alfabeta
Supervisi
Bandung:
FKIP UMS, Tim. 2004. Manajemen
Pendidikan (Pedoman Bagi
Kepala Sekolah dan Guru.
Surakarta: University Press
Sagala,
Syaiful. 2007. Manajemen
Strategik dalam Peningkatan
Mutu Pendidikan. Bandung:
Alfabeta
____________. 2009. Kemampuan
Profesional Guru dan Tenaga
Kependidikan.
Bandung:
Alfabeta
Sahertian. 2008. Konsep dan Teknik
Supervisi Pendidikan Dalam
Rangka
Mengembangkan
Sumber Daya Manusia Edisi
Revisi. Jakarta: Rineka Cipta
Satori,
Jam’an.
2000.
Sasaran
Pembangunan
pendidikan:
Analisis
Stakeholder
Pembangunan Pendidikan dan
Kebudayaan. Jakarta: Biro
Perencanaan Sekretiat Jendral
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa.
2005. Kamus Besar Bahasa
Indonesia .
Jakarta:
Balai
Pustaka
9