MEDIA DAN KONFLIK SOSIAL Media Dan Konflik Sosial (Analisis Framing Surat Kabar Harian Solopos Dan Suara Merdeka Edisi Terbit 4 Mei – 8 Mei 2012).

MEDIA DAN KONFLIK SOSIAL
(Analisis Framing Surat Kabar Harian SOLOPOS dan SUARA MERDEKA Edisi Terbit
4 Mei – 8 Mei 2012)

NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagai persyaratan
Guna mencapai gelar Sarjana S-1
Ilmu Komunikasi

Disusun Oleh :
RIZKI HARIS SETIYAWAN
L 100 080 107

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH SURAKARTA
2013
i

90t


)IN

o'IId "I'I {'uuIUB{I lusrH

tqag
€DIItsurJolIJ uBp I

e1ru{ems qelryeurumqnyr,l sa&Jefiqli
trun6.

2fi2

IS'141'soS'S'ouo,!r; snEY'€
soS'S 'qneduureg €ry 'Z

rg'141'os:epg o{of

1-g rele8 rm4pdupueru

'srg'I


$rerft lqrureureruqeleluerlgp,(mp ueg

fLoZ

la}J

0e

:

PE8ttqugeg

r[n8ue6 rrer'rag rmdap ro usryuryryed1p rpleJ
rOT O8O OOI'I

II{IN

: qelo rmsnsrp uep ueqdursrsdry Suerl


- IeIl[ ? ]Iqrer Islpff vxflctrflN wY{ls
uclrclf rGqBX lcrns taymtg sIrItBuY) IG-rsoS {Iguo;

(uaz.ront
ucp SOdO?O;S:

8

ISYXITf,Nd IIVXSYN

NYHYSgSNfld TIY}TI\ TYII

uup Glpe}tl

NASKAH PUBLIKASI

MEDIA DAN KONFLIK SOSIAL
(Analisis Framing Surat Kabar Harian SOLOPOS dan SUARA MERDEKA Edisi Terbit
4 Mei – 8 Mei 2012)


Rizki Haris Setiyawan
Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Informatika,
Universitas Muhammadiyah Surakarta
rizki.setiyawan@gmail.com

Abstrak

Konflik sosial yang terjadi antara warga Solo dengan Ormas di Gandekan, Jebres,
Solo terjadi pada tanggal 3 Mei dan 4 Mei 2012, diduga kuat karena adanya rasa dendam
diantara salah seorang dari oknum ormas dengan warga, yang kemudian menyulut emosi dari
masing-masing kelompok. Konflik sosial tersebut kemudian diangkat berbagai surat kabar,
diantaranya SOLOPOS dan Suara Merdeka. Alasan mengenai pemilihan surat kabar
SOLOPOS dan Suara Merdeka, karena SOLOPOS merupakan koran daerah yang berasal dari
Solo, yang kemudian memuat kasus yang terjadi didaerahnya, sedangkan Suara Merdeka
merupakan surat kabar yang berasal dari Semarang, yang memuat kasus konflik sosial di Solo
dengan wilayah yang lebih besar dan luas, yaitu Jawa Tengah. Untuk mengetahui
kecenderungan posisi berita berdasarkan kepentingan suatu isu digunakanlah analisis framing
model Pan dan Kosicki, dengan memperhatikan empat struktur besar, yaitu struktur sintaksis,
struktur skrip, struktur tematik, dan struktur retoris. Dari analisis tersebut, diperolehlah
kesimpulan bahwa pengaruh wilayah menjadi faktor penyampaian dari masing-masing surat

kabar, dimana bentuk penulisan berita dan posisi berita yang berbeda dari kedua surat kabar
tersebut. Dari sisi kecenderungan pemberitaannya, SOLOPOS lebih cenderung kepada pihak
Pemerintah Solo, dan menekan pihak-pihak yang bertikai atau menghilangkan informasi dari
pihak-pihak tersebut. Sedangkan Suara Merdeka tidak memihak pada salah satu pihak yang
bertikai, karena dalam pemberitaannya tidak menampilkan informasi dari satu sudut pandang
saja, tetapi kecenderungan berita justru tampak pada kepentingan politik yang ditampilkan.

Kata kunci : Berita Konflik Sosial, SOLOPOS dan Suara Merdeka, Analisis Framing.
iii

Dalam kasus konflik antar kelompok

PENDAHULUAN
Surakarta adalah salah satu kota di

tersebut, diduga kuat karena adanya rasa

Jawa Tengah, yang lebih dikenal di

dendam diantara salah seorang dari oknum


masyarakat luas di Indonesia adalah dengan

ormas dengan warga, yang kemudian

nama Kota Solo, karena dianggap lebih

menyulut

mudah diingat. Bahkan banyak produk-

kelompok. Sehingga terjadilah bentrokan

produk dengan menggunakan nama Solo

besar

bukan Surakarta, diantaranya Batik Solo,

dengan kelompok masyarakat tersebut.


emosi

dari

masing-masing

yang melibatkan oknum ormas

Soto Solo, Sate Solo, bahkan Putri Solo,

Kasus tersebut dimuat dalam berbagai

dan pada dasarnya Solo atau Surakarta

surat kabar, dan menjadi berita penting

adalah sama.

dalam beberapa hari. Kasus ini terjadi


Dari beberapa hal diatas, Solo juga

beberapa waktu yang lalu, tepatnya pada

tidak luput akan terjadinya konflik sosial,

tanggal 3 Mei 2012 yang kemudian dimuat

dan salah satu kasus yang terjadi di Solo,

dalam surat kabar pada tanggal 4 Mei 2012,

tepatnya pada pertengahan tahun 2012 lalu

Penelitian ini melihat kasus diatas dan

pada tanggal 3 Mei 2012 adalah salah satu

memilih surat kabar lokal, yaitu SOLOPOS


kasus yang sangat menghebohkan dan

dan Suara Merdeka dalam membingkai

menggemparkan terutama bagi masyarakat

sebuah tema isu atau berita penting. Salah

yang

dan

satu beritanya adalah kasus konflik sosial

sekitarnya. Kasus itu adalah kasus konflik

yang terjadi antara warga Solo dengan

sosial atau bentrok yang terjadi antara


Ormas. Berita ini dapat dikatakan penting

warga Solo dengan Ormas di Gandekan,

karena berita tersebut dimuat sebagai

Jebres, Solo.

headline dalam surat kabar SOLOPOS dan

tinggal

di

wilayah

Solo

Suara Merdeka.

1

Dari

hal

tersebut,

perlu

untuk

disajikan oleh media massa (Morissan,

diketahui bagaimanakah surat kabar harian

2010:10).

SOLOPOS dan Suara Merdeka dalam

Unsur utama dalam komunikasi massa

mengemas pemberitaan kasus konflik sosial

adalah sumbernya bukanlah satu orang saja,

yang terjadi antara warga Solo dengan

melainkan suatu organisasi. Komunikator

ormas.

(sender) dalam komunikasi massa tenti

LANDASAN TEORI

komunikator yang handal dan profesional,

Teori Komunikasi Massa

karena

pesan

(message)

yang

akan

Ada beberapa hal untuk memahami

disampaikan kepada khalayak (receiver)

teori komunikasi massa, yaitu tidak ada

sebelumnya diproses, distandarisasi yang

teori tunggal dalam komunikasi massa,

kemudian

karena

media

ada

masyarakat

teori
luas,

yang
yang

melibatkan

diperbanyak

melalui
Pesan

(channel).

sebuah
disinipun

merupakan suatu produk yang memiliki

mempengaruhi

tingkah laku kita (interaksi simbolik), dan

nilai

ada pula teori yang bersifat individual, yang

kegunaan. Hubungan antara komunikator

mempengaruhi orang-orang tertentu pada

dan

waktu tertentu pula (teori ketergantungan)

(feedback) dan jarang bersifat interaktif

dan

(McQuail, 1989:33).

teori

komunikasi

massa

sering

meminjam pengetahuan dari disiplin ilmu

tukar

yang

komunikan

mengandung

bersifat

satu

nilai

arah

Jurnalistik dan Berita

pinjaman

Secara etimologis, jurnalistik berasal

bidang

dari kata journ. Dalam bahasa Perancis,

komunikasi, yang kemudian masyarakatlah

journ berarti catatan atau laporan harian.

yang menentukan sikap dan persepsi yang

Secara

lainnya,

dimana

teori-teori

tersebut

disesuaikan

dalam

sederhana

jurnalistik

diartikan

sebagai kegiatan yang berhubungan dengan
2

pencatatan atau pelaporan setiap hari.

yang

(Sumadiria, 2008:2).

ucapan, dan tindakan. Selain itu, Mark

diorganisasikan

dalam

pikiran,

Dari jurnalistik, tentu tidak jauh

Fishman juga memperkenalkan sebuah

dengan pers atau press. Sekarang pers atau

model yang dia sebut dengan struktur fase

press ini digunakan untuk merujuk semua

(phase structure). Melalui fase ini peristiwa

kegiatan jurnalistik, terutama kegiatan yang

yang

berhubungan dengan menghimpun berita,

beraturan,

baik oleh wartawan media cetak maupun

diorganisasikan sebagai peristiwa yang

wartawan media elektronik (Hikmat dan

beraturan dan bermakna yang disampaikan

Purnama, 2006:17).

oleh

Berita

adalah

laporan

tercepat

kompleks,

tindakan

beragam,

interpretasi

yang

dan

wartawan

tidak
abstrak

(Eriyanto,

2002:91-92).

mengenai fakta atau ide terbaru yang benar,

Penyampaian berita dalam surat kabar

menarik dan atau penting bagi sebagian

bentuknya berupa teks (verbal), gambar,

besar khalayak, melalui media berkala

atau unsur visual lainnya. Dari suatu

seperti surat kabar, radio, televisi, atau

peristiwa, seorang wartawan tidak begitu

media online internet (Sumadiria, 2008:65).

saja menyampaikannya kepada khalayak,

Produksi berita berawal dari suatu

tentu ada proses pemilihan kata dan gambar

peristiwa

yang

kompleks

dan

tidak

didalamnya. Karena, berita pada dasarnya

beraturan, yang disederhanakan dan dibuat

adalah laporan suatu peristiwa, bukan

bermakna oleh pembuat berita, melalui

peristiwa itu sendiri. Seorang wartawan

skema interpretasinya.

mempunyai pandangan tersendiri mengenai

Menurut Fishman, menyatakan bahwa

suatu peristiwa, dan peristiwa yang terjadi

peristiwa adalah sebuah fenomena atau

sangat

kejadian yang diinterpretasikan, sesuatu

ditunjukkan dalam teks berita.
3

mungkin

dikonstruksikan,

yang

Media dan Konstruksi Realitas

dihasilkan

dari

realitas

yang

dikonstruksikannya (Sobur, 2009:88).

Pekerjaan media pada hakikatnya

Dalam

adalah mengkonstruksi realitas. Disebabkan

kegiatan

jurnalistik,

sifat dan faktanya bahwa pekerjaan media

menggunakan bahasa sebagai bahan baku

massa

peristiwa-

untuk memproduksi berita. Akan tetapi,

peristiwa, maka seluruh isi media adalah

bagi media bahasa bukan sekedar alat

realitas

dikonstruksikan

komunikasi untuk menyampaikan fakta,

(constructed reality). Pembuatan berita di

informasi atau opini, dan bukan sekedar

media

dari

untuk menggambarkan realitas. Namun

hingga

juga menentukan gambaran atau citra

(Sobur,

tertentu yang hendak ditanamkan kepada

adalah

yang

pada

penyusunan
membentuk

menceritakan

telah

dasarnya

tak

lebih

realitas-realitas
sebuah

“cerita”

publik (Sobur, 2009:89).

2009:88).

Istilah konstruksi atas realitas sosial

Isi media sendiri adalah hasil dari para
pekerja media mengkonstruksikan berbagai

merupakan

pandangan

realitas yang dipilihnya dan hasil konstruksi

konstruksionisme, yang diperkenalkan oleh

realitas dengan bahasa sebagai perangkat

sosiolog interpretative, Peter L. Berger dan

dasarnya, sedangkan bahasa bukan saja

Thomas Luckman. Menurut Berger, realitas

sebagai alat mempresentasikan realitas,

tidak dibentuk secara ilmiah, tidak juga

namun juga bisa menentukan relief seperti

sesuatu yang diturunkan Tuhan, tetapi

apa yang akan diciptakan oleh bahasa

dibentuk dan dikonstruksikan. Dengan

tentang realitas tersebut. Akibatnya, media

pemahaman

massa mempunyai peluang sangat besar

ganda/plural. Setiap orang bisa mempunyai

untuk mempengaruhi makna dan gambaran

konstruksi yang berbeda-beda atas suatu

ini

atau

realitas

konsep

berwajah

realitas, tergantung pengalaman, prefernsi,
4

pendidikan tertentu, dan lingkungan sosial

jauh oleh Goffman pada tahun 1974, yang

(Eriyanto, 2002:15).

mengandaikan frame sebagai kepingan-

Manakala konstruk realitas media

kepingan perilaku (strips of behavior) yang

berbeda dengan realitas yang ada di

membimbing individu dalam membaca

masyarakat, maka hakikatnya telah terjadi

realitas (Sobur, 2009:161-162).

kekerasan simbolik. Kekerasan ini dapat
mewujud

melalui

penghalusan,

penggunaan

pengaburan,,

Konsep tentang framing atau frame

bahsa

sendiri, sebenarnya bukan murni konsep

bahkan

ilmu komunikasi, akan tetapi dipinjam dari

pengasaran fakta. Begitu banyak kosakata

ilmu

politik

eufisme

praktiknya, analisis framing juga membuka

dimunculkan ke masyarakat dengan makna

peluang bagi implementasi konsep-konsep

yang

sosiologis, politik, dan cultural untuk

yang tampak

salah.

tidak

bersifat

jarang

penguasa

kognitif

(psikologi).

Dalam

menggunakan eufemisme bahasa sebagai

menganalisis

alat memantapkan citra.

sehingga suatu fenomena dapat diapresiasi

Konsep Framing

dan

Gagasan mengenai framing, pertama

konseptual

berdasarkan
atau

konteks

cultural

yang

Dalam bidang komunikasi, analisis

perangkat

framing digunakan untuk membedah cara-

mengorganisir

cara suatu media massa, dalam hal ini

pandangan politik, kebijakan, dan wacana,

media cetak saat mengkonstruksi fakta,

serta yang menyediakan kategori-kategori

yang kemudian disampaikan kepada para

standar untuk mengapresiasikan realitas.

pembaca.

kepercayaan

yang

atau

politis,

komunikasi,

melingkupinya (Sobur, 2009:162).

1955. Frame mulanya dimaknai sebagai
struktur

dianalisis

sosiologis,

kali dilontarkan oleh Beterson pada tahun

fenomena

Konsep ini kemudian dikembangkan lebih
5

Framing adalah pendekatan untuk

perspekstif. Dalam memilih fakta ini selalu

melihat bagaimana realitas itu dibentuk dan

terkandung dua kemungkinan: apa yang

dikonstruksi

Proses

dipilih (included) dan apa yang dibuang

pembentukan dan konstruksi realitas itu,

(exluded). Penekanan aspek tertentu itu

hasil akhirnya adalah bagian tertentu dari

dilakukan dengan memilih angel tertentu,

realitas yang lebih menonjol dan lebih

memilih fakta tertentu, melupakan fakta

mudah dikenal. Akibatnya, khalayak lebih

yang lain. Akibatnya, pemahaman dan

mudah mengingat aspek-aspek tertentu

konstruksi atas suatu peristiwa bisa jadi

yang disajikan secara menonjol, bahkan

berbeda antara satu media dengan media

tidak diberitakan, menjadi terlupakan dan

lain (Eriyanto, 2002:69).

sama

oleh

sekali

tidak

media.

diperhatikan

oleh

Kedua, menuliskan fakta. Proses ini

khalayak. Framing adalah sebuah cara

berhubungan dengan bagaimana fakta yang

bagaimana peristiwa disajikan oleh media

dipilih itu disajikan kepada khalayak.

(Eriyanto, 2002:66).

Gagasan ini diungkapkan dengan kata,

Selain itu, framing adalah pendekatan

kalimat dan proposisi apa, dengan bantuan

untuk mengetahui bagaimana perspektif

aksentuasi foto dan gambar apa, dan

atau

sebagainya. Bagaimana fakta yang sudah

cara

pandang

wartawan

ketika

menyeleksi isu dan menulis berita (Sobur,

dipilih

2009:162).

pemakaian prangkat tertentu (Eriyanto,

Ada

dua

aspek

penting

dalam

Proses

memilih

fakta

ditekankan

dengan

2002:69-70).

framing, yaitu: pertama, memilih fakta atau

realitas.

tersebut

METODE PENELITIAN

ini

Jenis

dari

penelitian

ini

adalah

didasarkan pada asumsi, wartawan tidak

penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

mungkin

adalah suatu proses penelitian ilmiah yang

melihat

peristiwa

tanpa
6

lebih

dimaksudkan

memahami

teks media yang ada dalam paradigma

masalah-masalah manusia dalam konteks

konstruksionis. Paradigma konstruksionis

sosial

gambaran

sendiri mempunyai posisi dan pandangan

menyeluruh dan kompleks yang disajikan,

terhadap media dan teks berita yang

melaporkan pandangan terperinci dari para

dihasilkan media tersebut.

dengan

untuk

menciptakan

sumber informasi, serta dilakukan dalam

Ada dua konsepsi dari framing yang

yang alamiah tanpa intervensi

saling berkaitan, yaitu konsepsi psikologi,

apapun dari peneliti (Herdiansyah, 2012:8).

dan konsepsi sosiologi. Dalam konsepsi

setting

Pada penelitian ini mengambil objek

psikologi,

framing

dilihat

sebagai

penelitian dan menjadi fokus adalah berita-

penempatan informasi dalam suatu konteks

berita seputar kasus konflik sosial yang

yang unik atau khusus dan menempatkan

terjadi antara warga Solo dengan Ormas,

elemen tertentu dari suatu isu dengan

pada surat kabar harian SOLOPOS dan

penempatan lebih menonjol dalam kognisi

Suara Merdeka edisi terbit antara tanggal 4

seseorang. Konsepsi sosiologi, framing

Mei – 8 Mei 2012. Akan tetapi, dari rentang

dipahami

waktu

seseorang

tersebut,

peneliti

masih

akan

sebagai

proses

bagaimana

mengklarifikasikan,

dan

memilih berita-berita yang sesuai dengan

menafsirkan pengalaman sosialnya untuk

teknik analisis data yang digunakan dalam

dimengerti dirinya dan realitas diluar

penelitian ini.

dirinya (Eriyanto, 2002:252-253).

Teknik analisis data yang digunakan

Dari kedua konsepsi diatas, Pan dan

dalam penelitian ini adalah pendekatan atau

Kosicki

analisis framing model Zhongdang Pan dan

mengintegrasikan

Gerald

Dimana konsepsi psikologi melihat sebagai

M.

Kosicki.

Pendekatan

atau

analisis framing merupakan metode analisis

persoalan
7

membuat

internal

suatu
secara

model

yang

bersama-sama.

pikiran,

sedangkan

konsepsi

sosiologi

melihat

bagaimana

framing dibagi menjadi empat struktur

lingkungan sosial dikonstruksi seseorang.

besar, yaitu struktur sintaksis, struktur

Dari integritas itu, dapat kita lihat dari

skrip, struktur tematik, dan struktur retoris

bagaimana berita dan peristiwa diproduksi

(Eriyanto,

atau dikonstruksi oleh seorang wartawan

digambarkan ke dalam bentuk sebagai

maupun media.

berikut:

Dalam mengkonstruksi realitas, ada

konsepsi diatas. Pertama, proses konstruksi
yang melibatkan nilai sosial yang melekat
pada diri seorang wartawan. Kedua, ketika
dan

mengkonstruksi

Dapat

Tabel Kerangka
Model Framing Pan dan Kosicki
Perangkat
Struktur
Framing
Unit Analisis
Skema berita
Headline, lead,
Sintaksis
Cara media
latar informasi,
massa
kutipan
menyusun
sumber,
fakta
pernyataan,
penutup
Kelengkapan 5W + 1H
Skrip
Berita
Cara media
massa
mengisahkan
fakta
Detail
Paragraf,
Tematik
koherensi
proposisi,
Cara media
bentuk
kalimat,
massa
hubungan antar
menulis fakta kalimat kata
ganti
kalimat
Leksikon
Kata, idiom,
Retoris
grafis
gambar atau
Cara media
metafora
foto, grafik
massa
menekankan
fakta

tiga hal yang dapat dikaitkan dengan kedua

menulis

2002:255-256).

berita,

wartawan memeprtimbangkan khalayak,
karena wartawan bukan menulis berita
untuk dirinya sendiri, melainkan untuk
khalayak. Ketiga, proses konstruksi itu juga
ditentukan oleh proses produksi yang selalu
melibatkan standar kerja, profesi jurnalistik,
dan standar profesional dari wartawan

(Sumber:
Eriyanto.
Analisis
Framing:
Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, 2002.
Halaman 256)

(Eriyanto, 2002:254).
Teknik analisis data dengan analisis

PEMBAHASAN
framing

model

Pan

dan

Kosicki
Analisis framing model Pan dan

menggunakan teks berita sebagai unit
Kosicki menganalisis suatu teks dengan
analisis. Dalam analisis ini, perangkat
memperhatikan
8

empat

struktur

besar

(sintaksis, skrip, tematik, retoris), yang

Penggunaan bahasa SOLOPOS tidak

meneliti hanya berdasarkan teks suatu

ada kata-kata yang berlebihan, hanya saja

berita, tidak meneliti hingga taraf ideologi

terdapat kata yang sebenarnya digunakan

media dan kepentingannya akan suatu isu.

dalam bahasa Jawa, digunakan dalam

Dari

hasil

analisis

yang

telah

bahasa jurnalistik SOLOPOS.

dilakukan, SOLOPOS mengambil sudut

Penulisan

berita

pada

harian

pandang maupun kutipan wawancara dari

SOLOPOS menggunakan teori piramida

pihak korban, dan orang penting di Kota

terbalik,

Solo, yaitu Walikota Solo, Kapolresta Solo,

berdasar dari bagian yang sangat penting,

dan tanggapan dari Pengamat. Hal ini

bagian paling atas hingga bagian yang

dianggap dapat meredam situasi ketakutan.

dianggap kurang penting, bagian bawah

SOLOPOS tidak berupaya menampilkan

berita.

kutipan wawancara maupun informasi dari

yaitu

memposisikan

berita

Unsur kedekatan dengan konflik juga

pihak yang bertikai.

menjadi hal penting dalam pemberitaannya,

Pada pemberitaan SOLOPOS tidak

dimana SOLOPOS menampilkan berita

menyebutkan nama organisasi massa yang

kasus konflik sosial ini dalam headline,

terlibat

dalam beberapa hari.

bentrok

dan

hanya

menggunakan kata “ormas” di

setiap

pemberitaannya.

tersebut,

SOLOPOS

Berbeda dengan SOLOPOS, Suara

sepertinya

Merdeka

berusaha menampilkan berita

memposisikan diri sebagai media yang

tidak hanya

netral,

perspektif

melainkan dari berbagai sudut pandang,

menampilkan

seperti adanya tanggapan yang menanggapi

dan

keamanan,

menggunakan

dengan

tidak

informasi dari kedua belah pihak yang

dari satu sudut pandang,

tanggapan sebelumnya.

bertikai.
9

Dalam

pemberitaannya

bermaksud

memposisikan diri sebagai pihak yang tidak

menyebutkan nama ormas yang bertikai

menyukai adanya ormas yang anarkistis,

tersebut.

sedangkan Suara Merdeka lebih kepada

Selain

menampilkan

artikelnya

atau

Merdeka

juga

dengan

Suara

itu,

Suara

Merdeka

menampilkan nama orang yang dianggap

penjelasan

sebagai pemicu bentrokan, yaitu kelompok

terjadinya suatu kerusuhan, yaitu pada

Iwan Wallet cs, dan yang menyebutkan

aspek ekonomi dan politik.

adalah Ketua Front Pembela Islam (FPI)

pemberitaan

Bentuk penulisan berita pada Suara

penyebab

dari

masing-masing

surat

kabar, SOLOPOS lebih cenderung pada

bentuk

Pemerintah Solo, dan menekan pihak-pihak

penulisan feature. Yang dimana seluruh

yang bertikai atau menghilangkan informasi

bagian

dari pihak tersebut. Sedangkan Suara

Merdeka

beritanya

menggunakan

akar

Jika dilihat dari kecenderungan arah

Wilayah Surakarta.

adalah

mengenai

merupakan

bagian

penting.

Merdeka, tidak memihak manapun yang

Unsur kedekatan dengan konflik juga

bertikai atau Pemerintah Solo, melainkan

menjadi hal dalam pemberitaan, dimana

adanya

dalam Suara Merdeka posisi berita kasus

ditunjukkan dengan adanya tanggapan dari

konflik sosial ini hanya masuk dalam

politikus partai yang berkuassa di Jawa

halaman kedua rubrik nasional dan lebih

Tengah maupun di Solo.

banyak dalam rubrik Solo Metro.

KESIMPULAN

Dalam surat kabar SOLOPOS dan

kepentingan

politik

yang

Dari hasil analisis dan pembahasan

Suara Merdeka menampilkan artikel atau

yang

tulisan dari pembaca, yang menanggapi

kesimpulan, antara lain:

kasus konflik sosial tersebut. SOLOPOS
10

telah

dilakukan,

dapat

ditarik

1.

Unsur

kedekatan

dengan

konflik

tentang keadaan korban, bagaimana

menjadi hal dalam penulisan dan

korban

penyampaian

foto/gambar

berita

masing

surat

dengan

penulisan

terbalik,

dari

kabar.

masing-

menganggap

yang

juga

ditampilkan

piramida

3.

Kecenderungan arah pemberitaan dari

pentingnya

masing-masing surat kabar, tidak

berita ini berdasarkan posisi berita

mengarah pada salah satu pihak yang

dalam

berita

sedangkan

bertikai. SOLOPOS dengan perspektif

Suara

Merdeka

dengan penulisan

keamanan, membangun citra sebagai

feature

tersebut,

mengemas

penyampaian
dengan

berita

dan

media yang netral, lebih cenderung

dengan

kepada pihak Pemerintah Solo, dan

menarik,

menekan pihak-pihak yang bertikai

terlalu

atau menghilangkan informasi dari

beritanya
gaya

informasinyapun

tidaklah

banyak. Dalam penempatan posisi

pihak-pihak

berita, SOLOPOS menampilkan berita

Suara Merdeka tidak menampilkan

kasus konflik sosial tersebut dalam

informasi dari sudut pandang saja, dan

dalam

beberapa

hari,

sedangkan Suara

Merdeka

hanya

headline

tersebut.

menampilkan
informasi.

unsur

Sedangkan

kedalaman

Kecenderungan

justru

sekali pada halaman kedua rubrik

tampak pada kepentingan politik yang

nasional,

ditampilkan, yaitu adanya tanggapan

yang

selanjutnya

lebih

banyak pada rubrik Solo Metro.
2.

dan

mengarah pada hal tersebut.

SOLOPOS

teori

dianiaya,

Aspek

kekerasan

Politikus

Partai

yang

objek

menanggapai kasus ini. Yang dimana

peliputan dalam kasus ini, dimana

wilayah Jawa Tengah merupakan

kedua

basic dari Parta PDI Perjuangan,

surat

menjadi

dari

kabar

menjelaskan
11

sehingga dianggap sangat tanggapan

Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama
Kusumaningrat. 2006. Jurnalistik:
Teori dan Praktik. Bandung: Rosda.

dari para petinggi partai tersebut.

McQuail,
Denis.
1987.
Mass
Communication
Theory
Second
Edition. Penerjemah: Agus Dharma.
Teori Komunikasi Massa. Suatu
Pengantar, Edisi Kedua. 1989. Jakarta:
Erlangga.

PERSANTUNAN
Dalam penelitian ini peneliti mengucapkan
terimakasih kepada para dosen pembimbing

Morrissan dkk. 2010. Teori Komunikasi
Massa. Bogor: Ghalia Indonesia.

Bapak Joko Sutarso dan Ibu Ika Damayanti,
yang

selalu

memberikan

arahan,

Sobur, Alex. 2009. Analisis Teks Media:
Suatu Pengantar untuk Analisis
Wacana, Analisis Semiotik, dan
Analisis Framing. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

dan

bimbingannya, dan seluruh staf Monumen
Pers yang mengijinkan peneliti memperoleh

Sumadiria, AS Haris. 2008. Jurnalistik
Indonesia Menulis Berita dan Feature.
Bandung: Simbiosa Rekatam Media.

data.

Tankard, James W. and Werner J. Severin.
2011.
Communication
Theories:
Origins, Methods, Uses in Mass Media
5th edition. Penerjemah Sugeng
Hariyanto. Teori Komunikasi: Sejarah,
Metode, dan Terapan di Dalam Media
Massa Edisi Kelima. 2011. Jakarta:
Kencana.

DAFTAR PUSTAKA
Eriyanto.
2002.
Analisis
Framing:
Konstruksi, Ideologi, dan Politik
Media. Yogyakarta: LKiS.
Herdiansyah, Haris. 2010. Metodologi
Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-ilmu
Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

12

Dokumen yang terkait

Jurnalisme damai dalam pemberitaan surat kabar harian Solopos mengenai konflik Keraton Kasunanan Surakarta periode Mei 2012-April 2013.

0 2 15

ANALISIS SEMIOTIK PADA IKLAN MOBIL DI SURAT KABAR HARIAN SUARA MERDEKA EDISI Analisis Semiotik pada Iklan Mobil di Surat Kabar Harian Suara Merdeka Edisi September 2012 – Desember 2012”.

0 0 11

ANALISIS SEMIOTIK PADA IKLAN MOBIL DI SURAT KABAR HARIAN SUARA MERDEKA EDISI Analisis Semiotik pada Iklan Mobil di Surat Kabar Harian Suara Merdeka Edisi September 2012 – Desember 2012”.

2 8 18

MEDIA DAN KONFLIK SOSIAL Media Dan Konflik Sosial (Analisis Framing Surat Kabar Harian Solopos Dan Suara Merdeka Edisi Terbit 4 Mei – 8 Mei 2012).

0 1 15

PENDAHULUAN Media Dan Konflik Sosial (Analisis Framing Surat Kabar Harian Solopos Dan Suara Merdeka Edisi Terbit 4 Mei – 8 Mei 2012).

0 2 34

DAFTAR PUSTAKA Media Dan Konflik Sosial (Analisis Framing Surat Kabar Harian Solopos Dan Suara Merdeka Edisi Terbit 4 Mei – 8 Mei 2012).

0 1 4

ANALISIS BENTUK PASIF PADA JUDUL BERITA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI MEI 2013 Analisis Bentuk Pasif Pada Judul Berita Surat Kabar Harian SOLOPOS Edisi Mei 2013.

0 1 13

ANALISIS BENTUK PASIF PADA JUDUL BERITA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI MEI 2013 Analisis Bentuk Pasif Pada Judul Berita Surat Kabar Harian SOLOPOS Edisi Mei 2013.

0 1 14

BENTUK UNIK DALAM WACANA IKLAN PROVIDER SELULER PADA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI APRIL-MEI 2012 Bentuk Unik Dalam Wacana Iklan Provider Selulerpada Surat Kabar Harian Solopos Edisi April-Mei 2012.

0 1 14

Konflik dan Media Sosial media

0 0 1