Kinerja Simpang Tak Bersinyal Pada Jalan Sindang Sirna - Bungur Bandung.
KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL
PADA JALAN SINDANG SIRNA-BUNGUR BANDUNG
Angky Wijaya KusumahNRP : 0421063
Pembimbing : Tan Lie Ing, ST., MT.
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
ABSTRAK
Simpang Sindang Sirna-Bungur merupakan jenis simpang tidak bersinyal yang menghubungkan antara ruas jalan Sindang Sirna dengan ruas jalan Bungur. Persimpangan merupakan bagian terpenting dari jalan raya karena sebagian besar dari efisiensi, keamanan, kecepatan, biaya operasi dan kapasitas lalu lintas tergantung pada perencanaan persimpangan. Perkembangan dan peningkatan aktifitas suatu kota menyebabkan peranan lalu lintas sebagai urat nadi pergerakan dan mobilitas sangat penting serta turut menentukan kualitas dan kenyamanan kota tersebut.
Tingkat keselamatan dan efisiensi pemanfaatan persimpangan sangat bergantung pada keadaan geometris persimpangan dan cara pengendalian lalu lintas. Oleh karena itu dilakukan penelitian mengenai kinerja lalu lintas terhadap Simpang Sindang Sirna-Bungur. Dalam proses analisis, data kondisi existing dibandingkan dengan persyaratan standar dari Bina Marga. Pada proses evaluasi alternatif solusi data kondisi existing simpang dibandingkan dengan hasil rancangan.
Dari hasil analisis data kondisi existing, untuk aspek lalu lintas, volume arus lalu lintas yang terjadi melebihi kapasitas simpang yaitu mempunyai Derajat Kejenuhan sebesar 0,86 yang berarti bahwa simpang tersebut tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan yaitu kurang dari 0,8 sehingga untuk penanganannya dilakukan pengendalian dan pengaturan lalu lintas.
(2)
PRAKATA
Puji dan syukur penyusun panjatkan ke khadirat Allah SWT, karena dengan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul Kinerja Simpang Tak Bersinyal Pada Jalan Sindang Sirna-Bungur Bandung.
Penyusunan Tugas Akhir ini merupakan salah satu persyaratan akademis untuk memperoleh gelar kesarjanaan Strata-1 pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha. Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangan, maka dari itu penyusun mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan Tugas Akhir ini.
Dengan selesainya penyusunan Tugas Akhir ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan
bimbingannya, terutama kepada:
1. Orang Tua tercinta serta adikku yang senantiasa memberikan kasih sayang,
bantuan do’a dan dukungan moral serta materil yang tiada bandingannya.
2. Tan Lie Ing, ST., MT., selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan
dan pengarahan selama penyusunan Tugas Akhir ini.
3. Hanny J. Dani, ST., MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
4. Rini I. Rusandi, Ir., selaku Koordinator Tugas Akhir Fakultas Teknik Jurusan
Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
Universitas Kristen Maranatha
(3)
5. V. Hartanto, Ir., M.Sc., Silvia Sukirman, Ir., Prof. Ir. Bambang Ismanto S., M.Sc., Ph.D., selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
6. Dina Oktorina (NONKUW), yang selalu memberikan dorongan, semangat
serta doa.
7. Teman-teman seperjuangan Delima Agustina, Muh. Imal Arofat, Dian Apriani
Wulandari, Angga Nugraha, Moch. Shamier, Ubay, Jonathan, Tami, Rahmat, Dodo. I LOVE U ALL
8. Seluruh Anak Polban yang ada di Maranatha, staf Tata Usaha, staf
Laboratorium, staf Perpustakaan serta seluruh Dosen Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
Akhir kata, semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat baik bagi penulis sendiri, mahasiswa, universitas, maupun bagi dunia pendidikan khususnya bidang Teknik Sipil.
Bandung, Juli 2006
Angky Wijaya Kusumah
0421063
Universitas Kristen Maranatha
(4)
DAFTAR ISI
Halaman
SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR... i
SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR... ii
ABSTRAK... iii
PRAKATA... iv
DAFTAR ISI... vi
DAFTAR NOTASI... ix
DAFTAR GAMBAR... xi
DAFTAR TABEL... xii
DAFTAR LAMPIRAN... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah... 1
1.2Tujuan... 4
1.3Pembatasan Masalah... 4
1.4Sistematika Pembahasan... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan... 5
2.2 Persimpangan... 6
2.2.1 Kapasitas Persimpangan Tidak Bersinyal... 7
2.2.2 Arus Lalu Lintas... 8
2.2.3 Kapasitas... 9
2.2.4 Derajat Kejenuhan (DS)... 9
Universitas Kristen Maranatha
(5)
2.2.5 Tundaan (D)... 10
2.2.6 Peluang antrian (QP %)... 10
2.2.7 Hambatan Samping... 11
2.2.8 Faktor-faktor Penyesuaian...11
2.2.8 Prosedur Perhitungan Kinerja Simpang ... 13
2.3 Rambu Lalu Lintas... 14
2.3.1 Peraturan... 14
2.3.2 Peringatan... 15
2.3.3 Informasi... 16
2.4 Marka Jalan... 17
2.5 Manuver Kendaraan Pada Arus Persilangan Jalan... 19
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian... 21
3.2 Lokasi dan Waktu Survei... 23
3.3 Alat-Alat yang Digunakan... 25
BAB 4 PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data... 26
4.1.1 Situasi Simpang Jalan Sindang Sirna-Bungur... 26
4.1.2 Survei Volume Lalu Lintas... 29
4.1.3 Penduduk... 32
4.2 Analisis Data... 32
4.3 Hasil Analisis... 43
4.4 Hambatan Samping... 45
Universitas Kristen Maranatha
(6)
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan... 49
5.2 Saran... 49
DAFTAR PUSTAKA... 51
LAMPIRAN... 52
Universitas Kristen Maranatha
(7)
DAFTAR NOTASI
C0 = Kapasitas dasar
D = Tundaan simpang
DG = Tundaan geometrik simpang
DS = Derajat kejenuhan
DTI = Tundaan lalu lintas simpang
DTMA = Tundaan lalu lintas jalan utama
DTMI = Tundaan lalu lintas jalan minor
FCS = Faktor penyesuaian ukuran kota
FLT = Faktor penyesuaian belok kiri
FM = Faktor penyesuaian tipe median jalan utama
FMI = Faktor penyesuaian arus jalan minor
FRSU = Faktor penyesuaian tipe lingkungan jalan, hambatan samping dan
kendaraan tak bermotor
FRT = Faktor penyesuaian belok kanan
IT = Tipe simpang
LT = Belok kiri
pLT = Rasio arus belok kiri
pMI = Rasio arus jalan minor
pRT = Rasio arus belok kanan
QMA = Arus jalan utama total
QMI = Arus jalan minor total
QTOT = Arus total
Universitas Kristen Maranatha
(8)
RT = Belok kanan
ST = Lurus
T = Belok
W = Lebar rata-rata pendekat
Universitas Kristen Maranatha
(9)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Peta Lokasi... 3
Gambar 2.1 Jenis-Jenis Simpang... 7
Gambar 2.2 Bagan Alir Prosedur Perhitungan Persimpangan... 13
Gambar 2.3 Contoh Rambu Perintah... 14
Gambar 2.4 Contoh Rambu Larangan... 15
Gambar 2.5 Contoh Rambu Peringatan... 16
Gambar 2.6 Contoh Rambu Informasi/Petunjuk... 16
Gambar 2.7 Manuver Kendaraan Pada Arus Persilangan Jalan... 20
Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penyelesaian Masalah... 22
Gambar 3.2 Lokasi Survei... 24
Gambar 4.1 Peta Situasi Simpang Jalan Sindang Sirna-Bungur... 27
Gambar 4.2 Kondisi Existing Ketiga Lengan Simpang... 28
Gambar 4.3 Konflik yang Terjadi pada Simpang Sindang Sirna-Bungur... 29
Gambar 4.4 Padatnya Volume Arus Lalu Lintas Simpang Sindang Sirna – Bungur... 43
Gambar 4.5 Perilaku Angkutan Umum... 45
Gambar 4.6 Hambatan Samping Berupa PKL... 46
Gambar 4.7 Hambatan Samping Berupa Parkir On Street... 46
Universitas Kristen Maranatha
(10)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Definisi Tipe Simpang yang Digunakan Dalam Bagian Panduan... 8
Tabel 2.2 Emp Untuk Setiap Pendekat Pada Persimpangan... 8
Tabel 2.3 Ringkasan Variabel–Variabel Masukan Model Kapasitas... 9
Tabel 2.4 Faktor Penyesuaian Ukuran Kota... 11
Tabel 2.5 Faktor Penyesuaian Tipe Lingkungan Jalan, Hambatan Samping, dan Kendaraan Tak Bermotor (Unmotorized)... 12
Tabel 2.6 Faktor Penyesuaian Median Jalan Utama, Fm... 12
Tabel 4.1 Kondisi Existing Sindang Sirna-Bungur... 27
Tabel 4.2 Volume Arus Lalu Lintas Shift ke-1... 29
Tabel 4.3 Volume Arus Lalu Lintas Shift ke-2... 30
Tabel 4.4 Volume Arus Lalu Lintas Shift ke-3... 30
Tabel 4.5 Volume Arus Lalu Lintas Shift ke-4... 31
Tabel 4.6 Volume Jam Sibuk... 32
Tabel 4.7 Perhitungan MKJI... 35
Tabel 4.8 Lebar Pendekat dan Tipe Simpang... 42
Tabel 4.9 Kapasitas... 42
Tabel 4.10 Perilaku Lalu Lintas... 42
Tabel 4.11 Trayek Angkutan Umum yang Melewati Simpang Sindang Sirna – Bungur... 44
Universitas Kristen Maranatha
(11)
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Form Survei Kendaraan... 52 Lampiran 2 MKJI... 53
Universitas Kristen Maranatha
(12)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan perekonomian merupakan salah satu faktor pemicu perkembangan kota-kota di Indonesia. Hal tersebut tentu saja berimbas kepada peningkatan aktivitas yang bisa dilihat dari pergerakan dan mobilitas yang terjadi di masyarakat, oleh karena itu kebutuhan akan sarana dan prasarana transportasi sudah menjadi kebutuhan dasar dan telah menjelma menjadi hak publik yang
(13)
2
harus dipenuhi oleh pihak pemerintah. Keterbatasan akan sumber daya yang tersedia menyebabkan penambahan akan prasarana transportasi selalu mempunyai persentase yang lebih rendah dibandingkan dengan peningkatan kebutuhan yang terjadi dan ada di masyarakat. Fenomena tersebut otomatis terjadi di seluruh kota-kota besar di Indonesia, sebagai implikasi dari hal tersebut diatas terjadi tingkat kemacetan lalu lintas yang semakin hari semakin tinggi dengan tingkat keselamatan lalu lintas yang semakin rendah. Perkembangan dan peningkatan aktivitas suatu kota terlebih lagi jika kota tersebut adalah kota metropolitan menyebabkan peranan lalu lintas sebagai urat nadi pergerakan dan mobilitas sangat penting dan turut menentukan kualitas dan kenyamanan suatu kota. Oleh karena itu dalam penyelesaian permasalahan yang terjadi diatas perlu diupayakan suatu cara yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan prasarana yang sudah ada baik terlibat langsung maupun tidak langsung dalam sektor lalu lintas.
Sebagai contoh nyata dari salah satu permasalahan lalu lintas yang ada di Kota Bandung bisa dilihat pada simpang di ruas jalan Sindang Sirna dan jalan Bungur yang disajikan pada Gambar 1.1. Simpang tersebut merupakan simpang tak bersinyal dengan intensitas lalu lintas yang cukup besar maka pada simpang tersebut akan terjadi permasalahan lalu lintas berupa tingkat kemacetan dan resiko kecelakaan yang tinggi. Tingginya tingkat kemacetan dan resiko kecelakaan adalah akibat konflik yang terjadi, sehingga dibutuhkan adanya pengaturan terhadap simpang tersebut. Oleh karena itu dalam mengatasi permasalahan tersebut dilakukan penelitian mengenai Kinerja Simpang jalan Sindang Sirna-Bungur.
(14)
3
Gambar 1.1 Peta Lokasi
(15)
4
1.2 Tujuan
Tujuan penyusunan Laporan Tugas Akhir mengenai Kinerja Simpang Tak Bersinyal Pada Jalan Sindang Sirna-Bungur Bandung adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui Kinerja Simpang Jalan Sindang Sirna-Bungur.
2. Memberikan solusi berupa saran penanganan yang bertujuan untuk optimalisasi Simpang Jalan Sindang Sirna-Bungur.
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam penelitian Tugas Akhir, ruang lingkup pembatasannya ialah : 1. Ruas jalan yang ditinjau yaitu Sindang Sirna-Bungur Bandung.
2. Metode Perhitungan dengan menggunakan MKJI.
1.4 Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan Tugas Akhir ini dibagi dalam 5 (lima) bab, yaitu: Bab 1 Pendahuluan, meliputi latar belakang, tujuan penelitian, pembatasan masalah, dan sistematika pembahasan laporan tugas akhir. Tinjauan Pustaka yang berisi mengenai dasar teori dan pembahasan secara umum mengenai literatur yang relevan dengan topik yang ditinjau, akan dibahas pada Bab 2. Metode penelitian, pengumpulan data, prosedur pengolahan data yang telah diperoleh, lokasi dan waktu pelaksanaan dibahas di Bab 3. Analisis data dan pembahasan mengenai Simpang Sindang Sirna-Bungur, akan dibahas di Bab 4. Kesimpulan dari seluruh uraian dan saran-saran, akan dibahas di Bab 5.
(16)
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil analisis dan pembahasan data existing serta perancangan alternatif solusi didapatkan suatu kesimpulan. Kemudian juga disajikan saran-saran yang berupa pandangan-pandangan atau usulan-usulan sebagai pendukung.
(17)
49 5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian mengenai Kinerja lalu lintas pada Simpang Sindang Sirna-Bungur Bandung, didapat hasil evaluasi yang berupa kesimpulan yaitu :
1). Volume lalu lintas jam rata-rata (VLJR) maksimum selama pelaksanaan survei volume arus lalu lintas kendaraan adalah 2436,3 smp/jam dengan jumlah kendaraan yang melintasi simpang sebesar 3043 kend/jam. Distribusi volume arus lalu lintas kendaraan yang terbesar berasal dari arah pergerakan dari lengan Jalan Bungur menuju Jalan Sindang Sirna (A).
2). Dari hasil analisis didapat nilai derajat kejenuhan yang lebih dari 0,8. Artinya pelayanan jalan tersebut kurang memadai,maka perlu dilakukan alternatif solusi yaitu dengan larangan belok kanan untuk seluruh kendaraan yang berasal dari jalan Sindang Sirna (A).
3). Dari hasil alternatif solusi pelarangan belok kanan bagi kendaraan yang berasal dari jalan Sindang Sirna (A),didapatkan nilai derajat kejenuhan kurang dari 0,8 yaitu senilai 0,585.
5.2 Saran
Dari hasil evaluasi yang dilakukan rancangan alternatif solusi lebih efektif dan efisien bila dibandingkan dengan kondisi existing, akan tetapi dalam penerapan rancangan tersebut perlu diperhatikan hal-hal berikut :
1). Pengaturan lalu lintas pada simpang harus memberikan kejelasan, tuntunan dan pedoman bagi pengguna jalan yang melewati simpang.
(18)
50
2). Pemakaian dan penempatan lokasi rambu serta marka jalan pada posisi yang tepat sehingga menghasilkan sistem operasional simpang yang direncanakan. 3). Perlu adanya pengontrolan secara periodik terhadap penerapan rancangan
solusi sebagai usaha pengawasan terhadap optimaliasi sistem operasional Simpang Sindang Sirna-Bungur khususnya dan sistem jaringan operasional simpang di kota Bandung umumnya.
4). Penerapan peraturan berlalu lintas yang benar tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan dari pengguna jalan selaku pemakai peraturan tersebut, sehingga perlu dilakukan pendidikan mengenai perilaku berlalu lintas yang tertib kepada para pengguna jalan.
(19)
DAFTAR PUSTAKA
1. Abubakar, Iskandar d.k.k., Menuju Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang
Tertib, Jakarta
2. Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Bina Marga, Februari (1987), Produk
Standar Untuk Jalan Perkotaan, Jakarta.
3. Dinas Perhubungan, Pedoman Perencanaan Lalu Lintas Pada Tata Ruang
Kota.
4. Direktorat Binkot, BM, (1997), Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI),
Jakarta
5. Hendarsin, Shirley L., (2000), Perencanaan Teknik Jalan Raya, Bandung,
Politeknik Negeri Bandung.
6. RBP. R Desutama, ST., MT, (2004), Teknik Lalu Lintas, Hand Out,
Politeknik Negeri Bandung, Bandung.
Universitas Kristen Maranatha
(1)
3
(2)
4
1.2 Tujuan
Tujuan penyusunan Laporan Tugas Akhir mengenai Kinerja Simpang Tak Bersinyal Pada Jalan Sindang Sirna-Bungur Bandung adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui Kinerja Simpang Jalan Sindang Sirna-Bungur.
2. Memberikan solusi berupa saran penanganan yang bertujuan untuk optimalisasi Simpang Jalan Sindang Sirna-Bungur.
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam penelitian Tugas Akhir, ruang lingkup pembatasannya ialah : 1. Ruas jalan yang ditinjau yaitu Sindang Sirna-Bungur Bandung.
2. Metode Perhitungan dengan menggunakan MKJI.
1.4 Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan Tugas Akhir ini dibagi dalam 5 (lima) bab, yaitu: Bab 1 Pendahuluan, meliputi latar belakang, tujuan penelitian, pembatasan masalah, dan sistematika pembahasan laporan tugas akhir. Tinjauan Pustaka yang berisi mengenai dasar teori dan pembahasan secara umum mengenai literatur yang relevan dengan topik yang ditinjau, akan dibahas pada Bab 2. Metode penelitian, pengumpulan data, prosedur pengolahan data yang telah diperoleh, lokasi dan waktu pelaksanaan dibahas di Bab 3. Analisis data dan pembahasan mengenai Simpang Sindang Sirna-Bungur, akan dibahas di Bab 4. Kesimpulan dari seluruh
(3)
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil analisis dan pembahasan data existing serta perancangan alternatif solusi didapatkan suatu kesimpulan. Kemudian juga disajikan saran-saran yang berupa pandangan-pandangan atau usulan-usulan sebagai pendukung.
(4)
49
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian mengenai Kinerja lalu lintas pada Simpang Sindang Sirna-Bungur Bandung, didapat hasil evaluasi yang berupa kesimpulan yaitu :
1). Volume lalu lintas jam rata-rata (VLJR) maksimum selama pelaksanaan survei volume arus lalu lintas kendaraan adalah 2436,3 smp/jam dengan jumlah kendaraan yang melintasi simpang sebesar 3043 kend/jam. Distribusi volume arus lalu lintas kendaraan yang terbesar berasal dari arah pergerakan dari lengan Jalan Bungur menuju Jalan Sindang Sirna (A).
2). Dari hasil analisis didapat nilai derajat kejenuhan yang lebih dari 0,8. Artinya pelayanan jalan tersebut kurang memadai,maka perlu dilakukan alternatif solusi yaitu dengan larangan belok kanan untuk seluruh kendaraan yang berasal dari jalan Sindang Sirna (A).
3). Dari hasil alternatif solusi pelarangan belok kanan bagi kendaraan yang berasal dari jalan Sindang Sirna (A),didapatkan nilai derajat kejenuhan kurang dari 0,8 yaitu senilai 0,585.
5.2 Saran
Dari hasil evaluasi yang dilakukan rancangan alternatif solusi lebih efektif dan efisien bila dibandingkan dengan kondisi existing, akan tetapi dalam penerapan rancangan tersebut perlu diperhatikan hal-hal berikut :
(5)
50
2). Pemakaian dan penempatan lokasi rambu serta marka jalan pada posisi yang tepat sehingga menghasilkan sistem operasional simpang yang direncanakan. 3). Perlu adanya pengontrolan secara periodik terhadap penerapan rancangan
solusi sebagai usaha pengawasan terhadap optimaliasi sistem operasional Simpang Sindang Sirna-Bungur khususnya dan sistem jaringan operasional simpang di kota Bandung umumnya.
4). Penerapan peraturan berlalu lintas yang benar tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan dari pengguna jalan selaku pemakai peraturan tersebut, sehingga perlu dilakukan pendidikan mengenai perilaku berlalu lintas yang tertib kepada para pengguna jalan.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
1. Abubakar, Iskandar d.k.k., Menuju Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang
Tertib, Jakarta
2. Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Bina Marga, Februari (1987), Produk
Standar Untuk Jalan Perkotaan, Jakarta.
3. Dinas Perhubungan, Pedoman Perencanaan Lalu Lintas Pada Tata Ruang
Kota.
4. Direktorat Binkot, BM, (1997), Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Jakarta
5. Hendarsin, Shirley L., (2000), Perencanaan Teknik Jalan Raya, Bandung, Politeknik Negeri Bandung.
6. RBP. R Desutama, ST., MT, (2004), Teknik Lalu Lintas, Hand Out, Politeknik Negeri Bandung, Bandung.