Studi Perbandingan Parameter Arus Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Abdulrachman Saleh, Bandung.
STUDI PERBANDINGAN PARAMETER ARUS LALU LINTAS PADA
RUAS JALAN ABDULRACHMAN SALEH, BANDUNG Budiman Pranowo
NRP : 9821001
Pembimbing : Tan Lie Ing, ST., MT.
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG ABSTRAK
Data-data parameter lalu lintas di suatu ruas jalan merupakan data penting dalam perencanaan suatu jaringan jalan yang baik. Volume lalu lintas dan kecepatan tempuh merupakan salah satu parameter dari arus lalu lintas. Volume lalu lintas dan kecepatan tempuh dapat diperoleh dengan berbagai metode pengukuran, maka dilakukan perbandingan antara Metode Pos Pengamat Tetap dengan Metode Mobil Pengamat Bergerak.
Pada studi perbandingan ini dipergunakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data volume lalu lintas yang diperoleh dari Metode Pos Pengamat Tetap dan pengukuran kecepatan rata-rata ruang di lokasi. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Tugas Akhir Edianto berjudul Studi Volume, Kecepatan dan Derajat Kejenuhan pada Ruas Jalan Abdulrachman Saleh, Bandung. Data tersebut berupa volume lalu lintas dan kecepatan tempuh dari Metode Mobil Pengamat Bergerak dan kecepatan tempuh dari metode MKJI 1997.
Hasil uji statistik data volume lalu lintas arah Timur-Barat dan Barat-Timur tidak diperoleh perbedaan yang signifikan. Untuk uji statistik data kecepatan tempuh arah Timur-Barat dan Barat-Timur diperoleh nilai diperoleh perbedaan yang signifikan. Kecepatan berdasarkan metode kecepatan bintik diperoleh nilai paling kecil yaitu U= 35,31 km/jam. Untuk uji statistik data kerapatan lalu lintas arah Timur-Barat dan Barat-Timur tidak diperoleh perbedaan yang signifikan.
(2)
DAFTAR ISI
Halaman
SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR……….……….……… i
SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR.……….……….. ii
ABSTRAK……… iii
PRAKATA………... iv
DAFTAR ISI……… vi
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN………... ix
DAFTAR GAMBAR………... xi
DAFTAR TABEL……… xii
DAFTAR LAMPIRAN……… xiv
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang………. 1
1.2Tujuan Penelitian………. 2
1.3Pembatasan Masalah……… 2
1.4Sistematika Pembahasan……….. 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1Karakteristik Lalu Lintas……… 4
2.2Parameter Arus Lalu Lintas……… 6
2.3Hubungan Parameter Arus Lalu Lintas ………. 11
2.4Metode Perhitungan Volume Lalu Lintas……….. 11
2.4.1 Metode Pos Pengamat Tetap……… 11
2.4.2 Metode Mobil Pengamat Bergerak..……..………… 12
(3)
2.5Metode Pengukuran Kecepatan……….. 13
2.5.1 Metode Pengukuran Kecepatan Bintik………….…. 13
2.5.2 Metode Mobil Mengambang.………. 15
2.6 Metode Uji Statistik………. 15
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bagan Alir……… 18
3.2 Pemilihan lokasi ….……… 18
3.3Pengumpulan Data Di Lapangan………. 21
3.3.1 Survei Hambatan Samping……… 21
3.3.2 Data Volume Lalu Lintas……… 21
3.3.3 Data Waktu Tempuh Kendaraan……… 22
3.4Alat Yang Digunakan……… 23
BAB 4 PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1Volume Lalu Lintas Hasil Metode Pos Pengamat Tetap………. 24
4.2Kecepatan Rata-Rata Ruang……….. 27
4.3Volume Lalu Lintas dan Kecepatan Ruang Hasil Metode Mobil Pengamat Bergerak………. 30
4.4Kecepatan Hasil Perhitungan Metode MKJI 1997……… 30
4.5Kerapatan Lalu Lintas……… 31
4.6Uji Statistik Data Volume Lalu Lintas……….. 34
4.7Uji Statistik Data Kecepatan Lalu Lintas……….. 38
4.8Uji Statistik Data Kerapatan lalu lintas ……… 46
(4)
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan……… 53
5.2Saran……….. 55
DAFTAR PUSTAKA……… 56
(5)
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN
Cm = Centimeter D = Kerapatan
D1 = Kerapatan lalu lintas hasil dari volume lalu lintas Metode Pos Pengamat
Tetap dan kecepatan tempuh dari metode pengukuran kecepatan bintik.
D2 = Kerapatan lalu lintas hasil dari volume lalu lintas dan kecepatan tempuh
Metode Mobil Pengamat Bergerak.
D3 = Kerapatan lalu lintas hasil dari volume lalu lintas Metode Pos Pengamat
Tetap dan kecepatan tempuh dari metode perhitungan MKJI 1997. df = Derajat kebebasan (Degree of Freedom)
EMP = Ekivalensi mobil penumpang Ha = Hipotesa alternatif Ho = Hipotesa awal Km = Kilometer
LSR = Least significant range
MS = Mean square
n = Jumlah kendaraan yang lewat titik pengamatan N = Jumlah data
Na = Jumlah kendaraan yang berpapasan ketika mobil pengamat bergerak
berlawanan dengan arus
Ny = Jumlah kendaraan yang menyiap dikurangi kendaraan yang disiap
No = Nomor
(6)
SS = Sum of square
Sy.j = Deviasi standar untuk kelompok data ke-j
SMP = Satuan mobil penumpang t = Waktu pengamatan
ta = Waktu mobil pengamat selama bergerak berlawanan arus tw = Waktu mobil pengamat bergerak searah dengan arus.
U = Kecepatan
U1 = Nilai kecepatan rata-rata ruang hasil dari pengukuran metode kecepatan bintik.
U2 = Nilai kecepatan hasil dari metode perhitungan MKJI 1997
U3 = Nilai kecepatan rata-rata ruang hasil dari pengukuran Metode Mobil Pengamat Bergerak.
Us = Kecepatan rata-rata ruang
Ut = Kecepatan rata-rata saat
x = Jarak pengamatan
Yij = Data kolom ke-i dan baris ke-j
(7)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Bagan Alir Rencana Kerja ..……… 19
Gambar 3.2 Lokasi Penelitian………. 20
Gambar 4.1 Denah Lokasi Penelitian……….. 25
(8)
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Ekivalensi Mobil Penumpang (emp) Untuk Jalan Tak
Terbagi……….. 7
Tabel 2.2 Ekivalensi Mobil Penumpang (emp) Untuk Jalan Terbagi Satu Arah………... 8 Tabel 3.1 Data Volume Lalu Lintas Arah Timur-Barat...………. 22 Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Volume Lalu Lintas Rata-rata Metode
Pos Pengamat Tetap…..……… 27 Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Kecepatan Rata-rata Ruang……… 29 Tabel 4.3 Volume Lalu Lintas Rata-rata Dan Kecepatan Rata-Rata
Ruang Hasil Metode Mobil Pengamat Bergerak …………. 30 Tabel 4.4 Kecepatan Tempuh Hasil Perhitungan Metode MKJI'97…. 30 Tabel 4.5 Kerapatan Lalu Lintas………... 33 Tabel 4.6 Hasil Volume Lalu Lintas Rata-Rata Arah Timur-Barat
Sepanjang Hari...………….………. 34 Tabel 4.7 Hasil Analisis ANOVA untuk Volume arah Timur-Barat…. 35 Tabel 4.8 Hasil Volume Lalu Lintas Rata-Rata Arah Barat-Timur
Sepanjang Hari.……… 36 Tabel 4.9 Hasil Analisis ANOVA untuk Volume arah Barat-Timur…. 37 Tabel 4.10 Hasil Uji Statistik untuk Volume Lalu Lintas Sepanjang
(9)
Tabel 4.11 Hasil Uji Statistik untuk Volume Lalu Lintas dalam
Periode Waktu………...…….. 37 Tabel 4.12 Hasil Kecepatan Tempuh Rata-rata Arah Timur-Barat
Sepanjang Hari………..….. 38 Tabel 4.13 Hasil Analisis ANOVA untuk kecepatan arah
Timur-Barat………...…….. 39 Tabel 4.14 Hasil Kecepatan Tempuh Rata-rata Arah Barat-Timur
Sepanjang Hari………...…. 42 Tabel 4.15 Hasil Analisis ANOVA untuk kecepatan arah
Barat- Timur……… 43 Tabel 4.16 Hasil Uji Statistik untuk Kecepatan Tempuh Sepanjang
Hari………..………… 44 Tabel 4.17 Hasil Uji Statistik untuk Kecepatan Tempuh dalam
Periode Waktu….……….……… 45 Tabel 4.18 Hasil Kerapatan Lalu Lintas Arah Timur-Barat Sepanjang
Hari……….………….. 46 Tabel 4.19 Hasil Analisis ANOVA untuk Kerapatan arah Timur-Barat 47 Tabel 4.20 Hasil Kerapatan Lalu Lintas Arah Barat-Timur Sepanjang
Hari……….. 48 Tabel 4.21 Hasil Analisis ANOVA untuk Kerapatan arah Barat-Timur 49 Tabel 4.22 Hasil Uji Statistik untuk Kerapatan Lalu Lintas Sepanjang
Hari……….... 49 Tabel 4.23 Hasil Uji Statistik untuk Kerapatan Lalu Lintas dalam
(10)
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Perhitungan Volume Lalu Lintas Di Pos 1 Arah Timur -
Barat, Rabu 26 Mei 2004………….………. 57 Lampiran 2 Perhitungan Volume Lalu Lintas Di Pos 2 Arah Barat -
Timur, Rabu 26 Mei 2004..……...……….…………. 58 Lampiran 3 Perhitungan Volume Lalu Lintas Di Pos 3 Arah Timur -
Barat, Rabu 26 Mei 2004………….………. 59 Lampiran 4 Perhitungan Volume Lalu Lintas Di Pos 4 Arah Barat -
Timur, Rabu 26 Mei 2004..……...……….…………. 60 Lampiran 5 Perhitungan Volume Lalu Lintas Di Pos 1 Arah Timur -
Barat, Kamis 27 Mei 2004………. 61 Lampiran 6 Perhitungan Volume Lalu Lintas Di Pos 2 Arah Barat -
Timur, Kamis 27 Mei 2004..……...………. 62 Lampiran 7 Perhitungan Volume Lalu Lintas Di Pos 3 Arah Timur -
Barat, Kamis 27 Mei 2004………. 63 Lampiran 8 Perhitungan Volume Lalu Lintas Di Pos 4 Arah Barat -
Timur, Kamis 27 Mei 2004..……...………. 64 Lampiran 9 Pengukuran Waktu Tempuh, Rabu 26 Mei 2004
Jam 08.00-10.00……….. 65 Lampiran 10 Pengukuran Waktu Tempuh, Rabu 26 Mei 2004
(11)
Lampiran 11 Pengukuran Waktu Tempuh, Rabu 26 Mei 2004
Jam 14.00-16.00……….. 67 Lampiran 12 Pengukuran Waktu Tempuh, Kamis 27 Mei 2004
Jam 08.00-10.00……….. 68 Lampiran 13 Pengukuran Waktu Tempuh, Kamis 27 Mei 2004
Jam 11.00-13.00……….. 69 Lampiran 14 Pengukuran Waktu Tempuh, Kamis 27 Mei 2004
Jam 14.00-16.00……….. 70 Lampiran 15 Data Hambatan Samping arah Timur-Barat,
Rabu 26 Mei 2004……….. 71 Lampiran 16 Data Hambatan Samping arah Timur-Barat,
Kamis 27 Mei 2004………. 72 Lampiran 17 Data Hambatan Samping arah Barat-Timur,
Rabu 26 Mei 2004……….. 73 Lampiran 18 Data Hambatan Samping arah Barat-Timur,
Kamis 27 Mei 2004………. 74 Lampiran 19 Tabel Fcritical Distribusi……….... 75 Lampiran 20 Tabel Upper Five Percent Points of Studentized
(12)
Pemilihan lokasi Pengumpulan data
Pengumpulan data sekunder
Pengukuran pada pos pengamat tetap
y Volume (Q)
y Waktu Tempuh (det)
Kerapatan (D)
y Data volume lalu lintas (Q) dan kecepatan (U) dari metode mobil pengamat bergerak
y Data kecepatan tempuh menggunakan MKJI 1997
Kerapatan (D)
Uji Statistik
Kesimpulan & Saran Studi pustaka
Analisis Data Identifikasi Masalah &
Tujuan Penelitian
(13)
Gambar 3.2 Peta Lokasi Penelitian
Keterangan :
: studi lokasi
(14)
Timur-Barat Barat-Timur Timur-Barat Barat-Timur Timur-Barat Barat-Timur
08.00-10.00 16,92 14,85 16,52 14,25 14,38 12,43
11.00-13.00 18,49 15,3 14,36 14,26 15,70 13,00
14.00-16.00 15,26 10,75 14,86 10,68 13,39 9,00
08.00-10.00 16,25 14,82 15,81 14,05 14,46 12,92
11.00-13.00 17,37 13,3 17,05 13,06 15,74 11,66
14.00-16.00 15,23 10,79 14,99 10,99 13,03 8,97
Keterangan : 26-Mei-04
27-Mei-04
kecepatan tempuh dari metode pengukuran kecepatan bintik dilokasi
Tanggal
D2 = Kerapatan lalu lintas hasil dari metode mobil pengamat bergerak kecepatan tempuh dari perhitungan metode MKJI 1997
D1 = Kerapatan lalu lintas hasil volume lalu lintas dari metode pos pengamat tetap (pos 1 dan 2) dan
D3 = Kerapatan lalu lintas hasil volume lalu lintas dari metode pos pengamat tetap (pos 1 dan 2) dan
Waktu D1 D2
Tabel 4.5 Kerapatan Lalu lintas pada Ruas Jalan Abdulrachman Saleh, Bandung
(15)
2,1 m 4,6 m 2,7 m 800 m IRC Mitra Utama Honda Galeri oTo Ke Cimahi Ke Pajajaran Gg,
Jl. Abdulrachman Saleh
Eka Jaya Motor Bahu jalan
4,5 m Bahu jalan
Jl. Abdulrachman Saleh
Gg, Pajajar a n Dalam Gg, Yamaha B T S U
Gambar 4.1 Denah Lokasi Penelitian
Pos 4
Pos 3 Pos 1
Pos 2 Arsitour
Toko Sri wijaya
(16)
50 m
A B
Gambar 4.2 Denah Lokasi Pengamatan Waktu Tempuh Toko
Sri Wijaya
4,6 m
4,5 m
2,7 m Bahu jalan
2,1 m Bahu jalan
Ke Cimahi
(17)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah lalu lintas pada saat ini sudah sangat kompleks. Banyaknya kemacetan yang terjadi diberbagai ruas jalan terutama di kota-kota besar merupakan salah satu bukti nyata. Untuk mengatasi kemacetan tersebut diperlukan suatu perencanaan jaringan jalan dan fasilitas pengatur arus lalu lintas yang baik.
Data-data mengenai arus lalu lintas di suatu ruas jalan merupakan parameter penting dalam perencanaan sehingga dari data tersebut dapat diperoleh perencanaan pengaturan lalu lintas ataupun bentuk prasarana yang baik. Salah satu
(18)
parameter dari arus lalu lintas adalah volume lalu lintas dan kecepatan tempuh dari suatu ruas jalan.
Volume lalu lintas dapat diperoleh dengan berbagai metode pengukuran, antara lain Metode Pos Pengamat Tetap dan Metode Mobil Pengamat Bergerak. Dalam Tugas Akhir ini akan dibahas metode pengukuran volume lalu lintas berdasarkan Metode Pos Pengamat Tetap.
Kecepatan tempuh dapat diperoleh dengan berbagai metode pengukuran, misal: Metode Pengukuran Kecepatan Bintik atau Metode Mobil Pengamat. Dalam Tugas Akhir ini akan dibahas metode pengukuran kecepatan tempuh berdasarkan Metode Pengukuran Kecepatan Bintik.
1.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengevaluasi hasil perhitungan volume, kecepatan tempuh, dan kerapatan lalu lintas dengan Metode Pos Pengamat Tetap.
2. Membandingkan hasil evaluasi volume, kecepatan tempuh, dan kerapatan lalu lintas antara Metode Pos Pengamat Tetap dengan Metode Mobil Pengamat Bergerak.
1.3 Pembatasan Masalah
Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Jalan Abdulrachman Saleh, Bandung. Perhitungan volume lalu lintas dibatasi dengan menggunakan Metode Pos Pengamat Tetap, sedangkan data sekunder didapat dengan menggunakan Metode Mobil Pengamat Bergerak. Kecepatan kendaraan diukur di lapangan
(19)
dengan jarak tempuh sejauh 50 m. Volume lalu lintas dan kecepatan tempuh dari hasil pengukuran Metode Mobil Pengamat Bergerak dan kecepatan tempuh dari metode MKJI 1997 merupakan data sekunder. Pelaksanaan pengukuran kecepatan tempuh dengan Metode Mobil Pengamat Bergerak berdasarkan Bina Marga.
1.4 Sistematika Pembahasan
Dalam Tugas Akhir ini pada Bab 1 membahas mengenai latar belakang, tujuan penulisan, pembatasan masalah dan sistematika pembahasan. Bab 2 membahas mengenai karakteristik arus lalu lintas, parameter lalu lintas, hubungan parameter lalu lintas, metode perhitungan volume lalu lintas, metode pengukuran kecepatan dan metode uji statistik. Bab 3 membahas mengenai bagan alir, lokasi penelitian, pengumpulan data di lapangan, dan peralatan yang digunakan. Bab 4 meliputi pengolahan dan analisis data. Setelah itu pada Bab 5 berisi kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil analisis data.
(20)
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan analisis pada studi perbandingan dari Metode Pos Pengamat Tetap dan Metode Mobil Pengamat Bergerak didapat hasil-hasil sebagai berikut :
1. Volume lalu lintas arah Timur-Barat hasil Metode Pos Pengamat Tetap dan
Metode Mobil Pengamat Bergerak tidak memberikan perbedaan yang
signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji statistik, dimana Fratio = 0,46
< Fcritical = 4,49.
2. Volume lalu lintas arah Barat-Timur hasil Metode Pos Pengamat Tetap dan
(21)
signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji statistik, dimana Fratio = 0,024 < Fcritical = 4,49.
3. Kecepatan tempuh arah Timur-Barat dari metode pengukuran kecepatan
bintik, metode MKJI 1997, dan Metode Mobil Pengamat Bergerak, memberikan perbedaan yang signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji statistik, dimana Fratio = 115,63 > Fcritical = 4,49.
4. Kecepatan tempuh arah Barat-Timur dari metode pengukuran kecepatan
bintik, metode MKJI 1997, dan Metode Mobil Pengamat Bergerak, memberikan perbedaan yang signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji statistik, dimana Fratio = 150,23 > Fcritical = 4,49.
5. Kerapatan lalu lintas arah Timur-Barat dari Metode Pos Pengamat Tetap dan
Metode Mobil Pengamat Bergerak tidak memberikan perbedaaan yang
signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji statistik, dimana Fratio = 3,81
< Fcritical = 4,49.
6. Kerapatan lalu lintas arah Barat-Timur dari Metode Pos Pengamat Tetap dan
Metode Mobil Pengamat Bergerak tidak memberikan perbedaaan yang signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji statistik, dimana Fratio = 1,84 < Fcritical = 4,49.
7. Kecepatan tempuh arah Timur-Barat hasil metode kecepatan bintik (U1) lebih
rendah dari Metode Mobil Pengamat Bergerak (U3) dan metode MKJI 1997
(U2), dengan perbandingan (U2) =1,15 (U1) dan (U2) = 1,12 (U3).
8. Kecepatan tempuh arah Barat-Timur hasil metode kecepatan bintik (U1) lebih
rendah dari Metode Mobil Pengamat Bergerak (U3) dan metode MKJI 1997
(22)
5.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka saran untuk penelitian lebih lanjut adalah melakukan pengamatan kecepatan dengan menggunakan
(1)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah lalu lintas pada saat ini sudah sangat kompleks. Banyaknya kemacetan yang terjadi diberbagai ruas jalan terutama di kota-kota besar merupakan salah satu bukti nyata. Untuk mengatasi kemacetan tersebut diperlukan suatu perencanaan jaringan jalan dan fasilitas pengatur arus lalu lintas yang baik.
Data-data mengenai arus lalu lintas di suatu ruas jalan merupakan parameter penting dalam perencanaan sehingga dari data tersebut dapat diperoleh perencanaan pengaturan lalu lintas ataupun bentuk prasarana yang baik. Salah satu
(2)
parameter dari arus lalu lintas adalah volume lalu lintas dan kecepatan tempuh dari suatu ruas jalan.
Volume lalu lintas dapat diperoleh dengan berbagai metode pengukuran, antara lain Metode Pos Pengamat Tetap dan Metode Mobil Pengamat Bergerak. Dalam Tugas Akhir ini akan dibahas metode pengukuran volume lalu lintas berdasarkan Metode Pos Pengamat Tetap.
Kecepatan tempuh dapat diperoleh dengan berbagai metode pengukuran, misal: Metode Pengukuran Kecepatan Bintik atau Metode Mobil Pengamat. Dalam Tugas Akhir ini akan dibahas metode pengukuran kecepatan tempuh berdasarkan Metode Pengukuran Kecepatan Bintik.
1.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengevaluasi hasil perhitungan volume, kecepatan tempuh, dan kerapatan lalu lintas dengan Metode Pos Pengamat Tetap.
2. Membandingkan hasil evaluasi volume, kecepatan tempuh, dan kerapatan lalu lintas antara Metode Pos Pengamat Tetap dengan Metode Mobil Pengamat Bergerak.
1.3 Pembatasan Masalah
Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Jalan Abdulrachman Saleh, Bandung. Perhitungan volume lalu lintas dibatasi dengan menggunakan Metode Pos Pengamat Tetap, sedangkan data sekunder didapat dengan menggunakan Metode Mobil Pengamat Bergerak. Kecepatan kendaraan diukur di lapangan
(3)
dengan jarak tempuh sejauh 50 m. Volume lalu lintas dan kecepatan tempuh dari hasil pengukuran Metode Mobil Pengamat Bergerak dan kecepatan tempuh dari metode MKJI 1997 merupakan data sekunder. Pelaksanaan pengukuran kecepatan tempuh dengan Metode Mobil Pengamat Bergerak berdasarkan Bina Marga.
1.4 Sistematika Pembahasan
Dalam Tugas Akhir ini pada Bab 1 membahas mengenai latar belakang, tujuan penulisan, pembatasan masalah dan sistematika pembahasan. Bab 2 membahas mengenai karakteristik arus lalu lintas, parameter lalu lintas, hubungan parameter lalu lintas, metode perhitungan volume lalu lintas, metode pengukuran kecepatan dan metode uji statistik. Bab 3 membahas mengenai bagan alir, lokasi penelitian, pengumpulan data di lapangan, dan peralatan yang digunakan. Bab 4 meliputi pengolahan dan analisis data. Setelah itu pada Bab 5 berisi kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil analisis data.
(4)
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan analisis pada studi perbandingan dari Metode Pos Pengamat Tetap dan Metode Mobil Pengamat Bergerak didapat hasil-hasil sebagai berikut :
1. Volume lalu lintas arah Timur-Barat hasil Metode Pos Pengamat Tetap dan Metode Mobil Pengamat Bergerak tidak memberikan perbedaan yang signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji statistik, dimana Fratio = 0,46
< Fcritical = 4,49.
2. Volume lalu lintas arah Barat-Timur hasil Metode Pos Pengamat Tetap dan Metode Mobil Pengamat Bergerak tidak memberikan perbedaan yang
(5)
signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji statistik, dimana Fratio =
0,024 < Fcritical = 4,49.
3. Kecepatan tempuh arah Timur-Barat dari metode pengukuran kecepatan bintik, metode MKJI 1997, dan Metode Mobil Pengamat Bergerak, memberikan perbedaan yang signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji statistik, dimana Fratio = 115,63 > Fcritical = 4,49.
4. Kecepatan tempuh arah Barat-Timur dari metode pengukuran kecepatan bintik, metode MKJI 1997, dan Metode Mobil Pengamat Bergerak, memberikan perbedaan yang signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji statistik, dimana Fratio = 150,23 > Fcritical = 4,49.
5. Kerapatan lalu lintas arah Timur-Barat dari Metode Pos Pengamat Tetap dan Metode Mobil Pengamat Bergerak tidak memberikan perbedaaan yang signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji statistik, dimana Fratio = 3,81
< Fcritical = 4,49.
6. Kerapatan lalu lintas arah Barat-Timur dari Metode Pos Pengamat Tetap dan Metode Mobil Pengamat Bergerak tidak memberikan perbedaaan yang signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji statistik, dimana Fratio = 1,84
< Fcritical = 4,49.
7. Kecepatan tempuh arah Timur-Barat hasil metode kecepatan bintik (U1) lebih rendah dari Metode Mobil Pengamat Bergerak (U3) dan metode MKJI 1997 (U2), dengan perbandingan (U2) =1,15 (U1) dan (U2) = 1,12 (U3).
8. Kecepatan tempuh arah Barat-Timur hasil metode kecepatan bintik (U1) lebih rendah dari Metode Mobil Pengamat Bergerak (U3) dan metode MKJI 1997 (U2), dengan perbandingan (U2) =1,18 (U1) dan (U2) = 1,13 (U3)
(6)
5.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka saran untuk penelitian lebih lanjut adalah melakukan pengamatan kecepatan dengan menggunakan metode mobil mengambang atau dengan menggunakan Handycam