Kemungkinan Penggunaan Gel Etil Alkohol Sebagai Pengganti Cuci Tangan Biasa.

(1)

ABSTRAK

Gel etil alkohol (GEA) sebagai pencuci tangan sangat praktis dalam penggunaannya, GEA cukup dioleskan sebanyak 3-5 ml pada kedua telapak tangan dan dibiarkan sampai kering, tidak seperti halnya cuci tangan biasa, yang menggunakan sabun biasa dan air mengalir (B), sambil menggosok ke dua telapak tangan selama 20 detik.

Untuk membandingkan efektifitas ke dua cara mencuci tangan tersebut di atas, telah dilakukan penelitian yang bersifat eksperimental pada 10 mahasiswa secara acak, pemeriksaan bakteriologi dilakukan menurut metode “finger print” dengan menghitung jumlah kuman rata-rata dari telapak tangan kanan dan kiri sebelum dan sesudah mencuci tangan biasa, dan hal yang sama juga untuk GEA. Setelah itu, perbedaan jumlah kumannya dibuat perbandingan, dan diuj i menurut “Student-t test ”.

Hasilnya menunj ukkan bahwa penggunaan GEA menghasilkan rata-rata 93,22% pengurangan jumlah kuman, yang secara bermakna lebih tinggi dibandingkan hasil cuci tangan biasa yang hanya 83,2% sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan GEA dapat dianjurkan sebagai pengganti cuci tangan biasa.

Meskipun demikian, karena penggunaan GEA tidak ada pembilasan sehingga sisa mikroorganisme yang mati dan kotoran lain tetap ada,sedangkan dalam penelitian ini hanya diperiksa tangan mahasiswa yang relatif bersih, maka diperlukan penelitian lebih lanjut dengan memeriksa tangan orang percobaan (OP) dari berbagai profesi dan dalam jumlah yang lebih banyak untuk mendapatkan hasil yang lebih objektif


(2)

ABSTRACT

Gel Ethyl Alcohol (GEA) as an antiseptic, is very efficient and practical for hand cleaning, with just 3-5 ml GEA applied on both palms and let dry, unlike ordinary hand washing, which rubs both palms with soap and running water for about 20 seconds.

To compare the effectiveness of ordinary hand washing and GEA application, a study has been done experimentally involving 10 students, which have been randomly chosen. The investigation was done before and after ordinary hand washing and GEA application by finger print method. The colonies grown were counted, then the reductions in percentage were compared, and tested by

“Student-t test ”.

The outcome of ordinary hand washing and GEA application were on average 83,2% and 93,22% respectively. The difference was statistically significant. In conclusion, GEA application can be used as an alternative for hand washing, however, as the hand are not washed, the dead micro-organism and dirt will remain, in this study, only students hands, which are relatively clean, were tested, therefore, further studies involving more samples from different occupations are needed.


(3)

PRAKATA

Puji dan syukur saya ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa sehingga Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini dapat selesai tepat waktu. Pada kesempatan ini saya ucapkan banyak terima kasih kepada Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha yang mengadakan program penulisan KTI, sehingga saya dapat belajar menyusun suatu Karya Tulis Ilmiah. Terima kasih juga disampaikan kepada ketua pelaksana program penulisan Karya Tulis Ilmiah, dan kepada Widura, dr., MS. selaku pembimbing. Rasa terima kasih juga saya tujukan kepada seluruh staf mikrobiologi dan teman-teman yang telah mendukung saya baik secara langsung maupun tidak langsung.

KTI ini dibuat sebagai prasyarat kelulusan program studi S - 1 Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha

Saya berharap KTI ini dapat bermanfaat bagi semua orang, terutama mahasiswa / mahasiswi Faklutas Kedokteran. Kritik yang membangun sangat dharapkan.

Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.

Bandung, 6 Juli 2001

Vivi Kadarusman


(4)

DAFTAR IS1

DAFTAR IS1 Halaman

HALAMAN JUDUL.. ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... 11

HALAMAN PERNYATAAN MAHASISWA ... 111

ABSTRAK iv ABSTRACT ... v

PRAKATA ... vi

DAFTAR IS1 ... vi1

.. ... ... DAFTAR TABEL ... ... ix

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 1.4 Kegunaan Penelitian.. ... 1.5 Kerangka Pemikiran ... 2

1.7 Lokasi dan Waktu ... 3

2.1 Kulit Sebagai Benteng Pertahanan Tubuh ... 4

2.2 Populasi Kuman Pada Kulit ... 2.3 Pentingnya Mencuci Tangan ... 6

2.4 Cara Mencuci Tangan ... 6

2.5 Metode Pengontrol Pertumbuhan Mikroorganisme ... 8

2.7 Metode Pemeriksaan Populasi Kuman Pada Kulit Tangan ... 10

3.1 Jenis Penelitian ... 12

3.2 Lokasi dan Waktu ... 12

. . 1.6 Metodologi ... ... 3

BAB 11. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.6 Etil Alkohol ... ... 9

BAB 111. METODE PENELITIAN


(5)

...

V l l l

3.3 Penentuan Sampel ... 3.4 Rancangan Penelitian ...

3.4.1 Uji Pendahuluan ... ... 12 3.4.1.1 Bahan ... ... 12

... 3.4.1.3 Cara Kerja ...

3.4.2.1 Bahan ... 14 3.4.2 Penelitian ... ... 14

3.4.2.2 Alat ... 3.4.2.3 Cara Kerja ... BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Uji Pendahuluan ... ... 16 4.1.1 Kontrol Negatif dan Kontrol Positif ...

4.1.1.1 Hasil ... ... 4.1 . 1.2 Pembahasan ... ...

4.2 Penelitian ... ... 18 4.2.1 Hasil ... ... ... 18 4.2.2 Pengujian Hipotesis Dengan Uji Statistik

Menurut “Student-t test” ... ...

4.2.3 Pembahasan ... 19 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... ... ... 22 5.2 Saran ... ...

DAFTAR PUSTAKA ... ...


(6)

DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL Halaman

Tabel 2.1 Tabel Efektivitas Etil Alkohol Dalam Berbagai

10 ... 16 ... 17 Konsentrasi ... ...

Tabel 4.1 Hasil Kontrol N Tabel 4.2 Hasil Kontrol P

Tabel 4.3 Hasil Mencuci Tangan Biasa (B) Berupa Jumlah Koloni Rata-rata Jari Tangan Kiri dan Kanan

Pada LAD ... ... 18 Tabel 4.4 Hasil Mengoles Tangan Dengan GEA Berupa

Jumlah Koloni Rata-rata Jari Tangan Kiri dan

Kanan Pada LAD ... ... ... 19 Tabel 4.5 Perbandingan Hasil Mencuci Tangan Berupa

Persentase Pengurangan Jumlah Koloni Dengan


(7)

BAB I PENDAHULUAN

1 1 Latar belakang

Infeksi saluran cema sampai saat ini masih menunjukkan angka kejadian yang cukup tinggi, menurut rekam medis Departemen Kesehatan Bandung, selama tahun 2000 dari 45.484 kasus penyakit infeksi, tercatat 35.389 (77,8%) adalah infeksi saluran cema.

Dalam rantai penularan infeksi saluran cema yang dikenal 4 F : finger, fly,

food

, dan faeces, tangan memegang peranan cukup penting. Oleh karena itu,

infeksi saluran cerna seharusnya dapat dicegah dengan mencuci tangan terutama setelah ke kamar kecil dan sebelum menyiapkan/menyantap makanan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa dengan mencuci tangan biasa (B) secara benar, yaitu dengan air hangat yang mengalir dan sabun biasa selama 20 detik dapat mengurangi jumlah kuman di tangan dan menurunkan kemungkinan terjadinya infeksi saluran cerna sebesar 51 % (Jang, 1998), akan tetapi ada kalanya sumber air mengalir atau sabun tidak tersedia sehingga kemungkinan penularan infeksi saluran cerna melalui tangan meningkat.

Untuk mengatasi kendala tersebut di atas, di pasaran mulai beredar cairan pengganti pencuci tangan dalam bentuk gel yang memiliki bahan kandungan aktif etil alkohol 62% dan disebut gel etil alkohol ( GEA ), dalam pemakaiannya, lebih kurang 3-5 ml GEA dioleskan pada kedua telapak tangan dan ditunggu sampai kering. Etil alkohol merupakan antiseptik dan sering digunakan dalam tindakan asepsis, mekanisme kerj anya adalah dengan denaturasi protein dan melarutkan lemak, yang selanjutnya akan menyebabkan disintegrasi membran sel kuman (Butz, 1990; Alcamo, 1997). Oleh karena itu, penggunaan GEA diharapkan dapat mengurangi jumlah kuman di tangan, dan menjadi alternatif pencuci tangan


(8)

2

apabila tidak tersedia air mengalir dan sabun, akan tetapi data-data penelitiannya belum ada.

1.2 Identifikasi masalah

Dapatkah GEA digunakan sebagai alternatif pencuci tangan sehari-hari ?

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian ini adalah untuk membandingkan hasil mencuci tangan biasa ( B) dan hasil penggunaan GEA.

Tujuannya untuk mengetahui apakah GEA dapat digunakan sebagai alternatif pencuci tangan untuk pemakaian sehari-hari.

1.4 Kegunaan Penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat memberi masukan kepada konsumen mengenai manfaat penggunaan GEA sebagai pengganti B sehingga secara tidak langsung dapat menurunkan kemungkinan penularan infeksi saluran cerna melalui tangan.

1.5 Kerangka Pemikiran

Tangan merupakan salah satu mata rantai yang cukup penting dalam terjadinya penularan infeksi saluran cerna. Untuk mencegahnya dapat dengan menjaga kebersihan tangan yaitu dengan cara mencuci tangan. Cara mencuci tangan yang baik adalah dengan air hangat yang mengalir , menggunakan sabun dan tangan digosok sekitar 20 detik. Tapi apabila tidak tersedia air mengalir atau sabun maka kegiatan mencuci tangan ini tidak dapat dilakukan dan hal ini akan meningkatkan kemungkinan penularan penyakit melalui tangan.


(9)

3

Sehubungan dengan kemajuan teknologi, telah ditemukan suatu bentuk alternatif pencuci tangan, yang dalam pemakaiannya tidak diperlukan air mengalir dan sabun, yaitu gel pencuci tangan dengan kandungan bahan aktif etil alkohol yang bertindak sebagai antiseptik. Menurut hasil pengamatan terhadap sanitasi tangan tenaga medis rumah sakit di Jenewa oleh Pittet dkk. (1997) penggunaan GEA ternyata dapat meningkatkan kepatuhan untuk mencuci tangan dari 48 % menjadi 66% (Lancet, 2000), akan tetapi, GEA tidak menghilangkan kotoran atau sisa mikroorganisme (Snyder, 2000), karena tidak ada pembilasan, sehingga perlu diteliti apakah penggunaan etil alkohol dalam bentuk gel ini lebih baik daripada mencuci tangan biasa.

Berdasarkan uraian di atas dapat disusun hipotesis sebagai berikut : mengoles tangan dengan GEA adalah lebih efektif daripada mencuci tangan biasa (B), dalam hal pengurangan jumlah kuman pada kulit telapak tangan.

1.6 Metodologi Penelitian

Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental, berupa pemeriksaan bakteriologi menurut metode “Finger Print” terhadap hasil kedua cara cuci tangan, yaitu B dibandingkan dengan GEA, pada sekelompok mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Penguj ian statistik dilakukan menurut uji “Student-t test”.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung dari Februari 2001 sampai dengan Juni 2001.


(10)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil percobaan dapat disimpulkan GEA dapat digunakan sebagai pengganti cuci tangan biasa.

5.2 Saran

Dalam penelitian ini hanya diperiksa tangan mahasiswa yang relatif bersih. Karena pada penggunaan GEA tidak ada pembilasan sehingga sisa mikroorganisme yang mati dan kotoran lain tetap ada, maka diperlukan penelitian lebih lanjut dengan memeriksa orang percobaan (OP) dari berbagai profesi dan dalam jumlah yang lebih banyak untuk memperoleh hasil yang lebih objektif.


(11)

DAFTAR PUSTAKA

Alcamo, IE. 1997. Fundamentals of microbiology fourth edition. Farmingdale. New York : the Benjamin / cummings publishing Co., Inc.

Ansari, SA. dkk. 1991. Potential role of hands in the spread of respiratory viral infections : Studies with human Parainfluenza virus 3 and Rhinovirus 14. J Clinical Microbiology, page 21 15-21 19.

Brodie, J. 1965. Hand hygiene. Scot. Med. J. 10:1:115-125

Borgatta, L. 1989. Hand protection and protection from hands : Hand washing, germicides, and gloves. Women and Health, page 77-92.

Boyd, RF dan Marr, JJ. 1980. Medical microbiology. Boston : Little, brown and company.

Butz, AM. dkk. 1990. Alcohol impregnated wipes as an alternative in hand hygiene wipes as an alternative in hand hygiene. Am J infection control, page

70-76.

Cappuccino, JG dan Sherman, N. 1999. Microbiology : A laboratory manual. New York : the Benjamin / cummings publishing Co., Inc.

Centers for Disease Control. 1987. Recommendations for preventing HIV transmission in health care settings. MMWR. 36:2S-3S,1 8s.

Coates, D. dkk. 1987. Survival of thermophilic Campylobacters on fingertips and their elimination by washing and disinfection. Epidemiology infection, page

265 -274.

Davis, CP. 1995. Normal flora. http://www.gsbs.utmb.edu, page 1-1 1

Deets, S. 1997. How many microorganisms do we have on the surface of our skin? MadSci Network : Molecular biology. http://www. madsci. org, page 1.

Gamer, J. S., and M. S. Favero. 1985. Guidelines for hand washing and hospital environmental control. NTIS. United States Department of Commerce. Springfield, VA.


(12)

24

Guzewich, J dan Ross, MP. 1999. Interventions to prevent or minimize risks associated with bare-hand contact with ready-to-eat foods. Food and Drug Administration Center for

food

safety and applied nutrition white paper section two, page 1-12.

Hyde, B. 2000. America’s dirty little secret - our hands. http://www.washup.org, page 1-5.

Jang, M. 1998. Washing away the germs. http://www.healthvhands.com, page 1-3. Jawetz, E. dkk. 1980. Review of medical microbiology. San Francisco : Lange

Medical Publications.

Kennedy, A. 1995. The normal flora of the human body. http://www.iol.ie/-

alank/CROHNS/PRIMER/normflor.htm,

page 1-3.

Lancet. 2000, Program pengendalian infeksi di rumah sakit dengan meningkatkan kebersihan tangan. Medika, 21 5 .

Larson, EL. 1995. APIC guidelines for hand washing and hand antisepsis in health care settings. Am J infection control, page 25 1-269.

Larson, EL. 1998. Changes in bacterial flora associated with skin damage on hands of health care personnel. http://www.ncbi.nlm.nih.gov, page 1-2.

Levinson, W. dan Jawetz, E. 1994. Medical microbiology and immunology examination and board review fourth edition. Amerika : Appleton and Lange Stamford.

Lowbury, E. J. L., H. A. Lilly, and J. P. Bull. 1964. Disinfection of hands: removal of transient organisms. Brit. Med. J. 2:230-233.

Mahl, M. 1989. New method for determination of efficacy of health care personnel hand wash products. J. Clin. Microbiol. 27( 10):2295-2299

Master, D. dkk. 1997. Scheduled hand washing in an elementary school population. http://www.healthvhands.com, page 1-4.

Miller, ML. 1994. A field study evaluating the effectiveness of different hand soaps and sanitizers.

Dairy

food environment sanitation, page 155-160.

Myklebust, S. 1985. Comparative antibacterial effectiveness of seven hand antiseptics. http://www.ncbi.nlm.nih.gov, page 1.


(13)

25

Paulson, DS. 1994. A comparative evaluation of different hand cleansers. Dairy food environment sanitation, page 524-528.

Prentice, P. 1998. Bacteria on the hands. MadSci Network : Microbiology. http://www. madsci. org, page 1

Redway, K., B. Knights, Z. Bozoky, A. Theobald, and S. Hardcastle. 1994. Hand drying: A study of bacterial types associated with different hand drying methods and with hot air dryers. Applied Ecology Research Group, University of Westminster. London, UK.

Restaino, L dan Wind, CE. 1990. Antimicrobial effectiveness of hand washing for food establishments. Dairy food environment sanitation, page 136-141.

Reynolds, E. 2000. Food, hands and bacteria. http://www.ces.uga.edu, page 1-7 Schaus, D. 2001. Hand washing : Hand washing is the single most important

procedure for preventing infections. London Health Sciences Centre, page 1-4. Snyder

o.

P., Ph.D., 2000 A "safe hands" hand wash program for retail food operations http://www.hi-tm.com

Stern, N. J. 1982. Foodborne pathogens of lesser notoriety: Viruses, Vibrio, Yersinia, and Campylobacter. In ABMPS Report No. 12:57-63. National Academy of Science Press, Washington, D. C.

Todar, K. 2000. The normal flora of animals. http://www.bact.wisc.edu, page 1-4. Todar, K. 2000. The bacterial flora of humans. http://www.bact.wisc.edu, page 1-

3.

Todar, K. 2000. Controlling growth with chemical agents. http://www.bact.wisc.edu, page 1-3.

Tortora. 1997. Funke case, microbiology an introduction sixth edition. New York :

an imprint of Addison Wesley longman, Inc.

Wistreich, GA dan Lechtman, MD. 1980. Microbiology third edition. New York. London : Macmillan publishing Co., Inc.

http://www. nist.com http://www. purell .com


(1)

2

apabila tidak tersedia air mengalir dan sabun, akan tetapi data-data penelitiannya belum ada.

1.2 Identifikasi masalah

Dapatkah GEA digunakan sebagai alternatif pencuci tangan sehari-hari ?

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian ini adalah untuk membandingkan hasil mencuci tangan biasa ( B) dan hasil penggunaan GEA.

Tujuannya untuk mengetahui apakah GEA dapat digunakan sebagai alternatif pencuci tangan untuk pemakaian sehari-hari.

1.4 Kegunaan Penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat memberi masukan kepada konsumen mengenai manfaat penggunaan GEA sebagai pengganti B sehingga secara tidak langsung dapat menurunkan kemungkinan penularan infeksi saluran cerna melalui tangan.

1.5 Kerangka Pemikiran

Tangan merupakan salah satu mata rantai yang cukup penting dalam terjadinya penularan infeksi saluran cerna. Untuk mencegahnya dapat dengan menjaga kebersihan tangan yaitu dengan cara mencuci tangan. Cara mencuci tangan yang baik adalah dengan air hangat yang mengalir , menggunakan sabun dan tangan digosok sekitar 20 detik. Tapi apabila tidak tersedia air mengalir atau sabun maka kegiatan mencuci tangan ini tidak dapat dilakukan dan hal ini akan meningkatkan kemungkinan penularan penyakit melalui tangan.


(2)

Sehubungan dengan kemajuan teknologi, telah ditemukan suatu bentuk alternatif pencuci tangan, yang dalam pemakaiannya tidak diperlukan air mengalir dan sabun, yaitu gel pencuci tangan dengan kandungan bahan aktif etil alkohol yang bertindak sebagai antiseptik. Menurut hasil pengamatan terhadap sanitasi tangan tenaga medis rumah sakit di Jenewa oleh Pittet dkk. (1997) penggunaan GEA ternyata dapat meningkatkan kepatuhan untuk mencuci tangan dari 48 % menjadi 66% (Lancet, 2000), akan tetapi, GEA tidak menghilangkan kotoran atau sisa mikroorganisme (Snyder, 2000), karena tidak ada pembilasan, sehingga perlu diteliti apakah penggunaan etil alkohol dalam bentuk gel ini lebih baik daripada mencuci tangan biasa.

Berdasarkan uraian di atas dapat disusun hipotesis sebagai berikut : mengoles tangan dengan GEA adalah lebih efektif daripada mencuci tangan biasa (B), dalam hal pengurangan jumlah kuman pada kulit telapak tangan.

1.6 Metodologi Penelitian

Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental, berupa pemeriksaan bakteriologi menurut metode “Finger Print” terhadap hasil kedua cara cuci tangan, yaitu B dibandingkan dengan GEA, pada sekelompok mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Penguj ian statistik dilakukan menurut uji “Student-t test”.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung dari Februari 2001 sampai dengan Juni 2001.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil percobaan dapat disimpulkan GEA dapat digunakan sebagai pengganti cuci tangan biasa.

5.2 Saran

Dalam penelitian ini hanya diperiksa tangan mahasiswa yang relatif bersih. Karena pada penggunaan GEA tidak ada pembilasan sehingga sisa mikroorganisme yang mati dan kotoran lain tetap ada, maka diperlukan penelitian lebih lanjut dengan memeriksa orang percobaan (OP) dari berbagai profesi dan dalam jumlah yang lebih banyak untuk memperoleh hasil yang lebih objektif.


(4)

Alcamo, IE. 1997. Fundamentals of microbiology fourth edition. Farmingdale. New York : the Benjamin / cummings publishing Co., Inc.

Ansari, SA. dkk. 1991. Potential role of hands in the spread of respiratory viral infections : Studies with human Parainfluenza virus 3 and Rhinovirus 14. J Clinical Microbiology, page 21 15-21 19.

Brodie, J. 1965. Hand hygiene. Scot. Med. J. 10:1:115-125

Borgatta, L. 1989. Hand protection and protection from hands : Hand washing, germicides, and gloves. Women and Health, page 77-92.

Boyd, RF dan Marr, JJ. 1980. Medical microbiology. Boston : Little, brown and company.

Butz, AM. dkk. 1990. Alcohol impregnated wipes as an alternative in hand hygiene wipes as an alternative in hand hygiene. Am J infection control, page 70-76.

Cappuccino, JG dan Sherman, N. 1999. Microbiology : A laboratory manual. New York : the Benjamin / cummings publishing Co., Inc.

Centers for Disease Control. 1987. Recommendations for preventing HIV transmission in health care settings. MMWR. 36:2S-3S,1 8s.

Coates, D. dkk. 1987. Survival of thermophilic Campylobacters on fingertips and their elimination by washing and disinfection. Epidemiology infection, page 265 -274.

Davis, CP. 1995. Normal flora. http://www.gsbs.utmb.edu, page 1-1 1

Deets, S. 1997. How many microorganisms do we have on the surface of our skin? MadSci Network : Molecular biology. http://www. madsci. org, page 1.

Gamer, J. S., and M. S. Favero. 1985. Guidelines for hand washing and hospital environmental control. NTIS. United States Department of Commerce. Springfield, VA.


(5)

24

Guzewich, J dan Ross, MP. 1999. Interventions to prevent or minimize risks associated with bare-hand contact with ready-to-eat foods. Food and Drug Administration Center for

food

safety and applied nutrition white paper section two, page 1-12.

Hyde, B. 2000. America’s dirty little secret - our hands. http://www.washup.org, page 1-5.

Jang, M. 1998. Washing away the germs. http://www.healthvhands.com, page 1-3. Jawetz, E. dkk. 1980. Review of medical microbiology. San Francisco : Lange

Medical Publications.

Kennedy, A. 1995. The normal flora of the human body. http://www.iol.ie/-

alank/CROHNS/PRIMER/normflor.htm,

page 1-3.

Lancet. 2000, Program pengendalian infeksi di rumah sakit dengan meningkatkan kebersihan tangan. Medika, 21 5 .

Larson, EL. 1995. APIC guidelines for hand washing and hand antisepsis in health care settings. Am J infection control, page 25 1-269.

Larson, EL. 1998. Changes in bacterial flora associated with skin damage on hands of health care personnel. http://www.ncbi.nlm.nih.gov, page 1-2.

Levinson, W. dan Jawetz, E. 1994. Medical microbiology and immunology examination and board review fourth edition. Amerika : Appleton and Lange Stamford.

Lowbury, E. J. L., H. A. Lilly, and J. P. Bull. 1964. Disinfection of hands: removal of transient organisms. Brit. Med. J. 2:230-233.

Mahl, M. 1989. New method for determination of efficacy of health care personnel hand wash products. J. Clin. Microbiol. 27( 10):2295-2299

Master, D. dkk. 1997. Scheduled hand washing in an elementary school population. http://www.healthvhands.com, page 1-4.

Miller, ML. 1994. A field study evaluating the effectiveness of different hand soaps and sanitizers.

Dairy

food environment sanitation, page 155-160.

Myklebust, S. 1985. Comparative antibacterial effectiveness of seven hand antiseptics. http://www.ncbi.nlm.nih.gov, page 1.


(6)

Paulson, DS. 1994. A comparative evaluation of different hand cleansers. Dairy food environment sanitation, page 524-528.

Prentice, P. 1998. Bacteria on the hands. MadSci Network : Microbiology. http://www. madsci. org, page 1

Redway, K., B. Knights, Z. Bozoky, A. Theobald, and S. Hardcastle. 1994. Hand drying: A study of bacterial types associated with different hand drying methods and with hot air dryers. Applied Ecology Research Group, University of Westminster. London, UK.

Restaino, L dan Wind, CE. 1990. Antimicrobial effectiveness of hand washing for food establishments. Dairy food environment sanitation, page 136-141.

Reynolds, E. 2000. Food, hands and bacteria. http://www.ces.uga.edu, page 1-7 Schaus, D. 2001. Hand washing : Hand washing is the single most important

procedure for preventing infections. London Health Sciences Centre, page 1-4. Snyder

o.

P., Ph.D., 2000 A "safe hands" hand wash program for retail food operations http://www.hi-tm.com

Stern, N. J. 1982. Foodborne pathogens of lesser notoriety: Viruses, Vibrio, Yersinia, and Campylobacter. In ABMPS Report No. 12:57-63. National Academy of Science Press, Washington, D. C.

Todar, K. 2000. The normal flora of animals. http://www.bact.wisc.edu, page 1-4. Todar, K. 2000. The bacterial flora of humans. http://www.bact.wisc.edu, page 1-

3.

Todar, K. 2000. Controlling growth with chemical agents. http://www.bact.wisc.edu, page 1-3.

Tortora. 1997. Funke case, microbiology an introduction sixth edition. New York : an imprint of Addison Wesley longman, Inc.

Wistreich, GA dan Lechtman, MD. 1980. Microbiology third edition. New York. London : Macmillan publishing Co., Inc.

http://www. nist.com http://www. purell .com