KEWENANGAN PENGADILAN AGAMA DALAM MENGADILI SENGKETA PERBANKAN SYARIAH YNG MELIBATKAN PIHAK NON MUSLIM DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERADILAN AGAMA.

KEWENANGAN
PENGADILAN
AGAMA DALAM
MENGADILI
SENGKETA PERBANKAN SYARIAH YANG MELIBATKAN PIHAK
NON MUSLIM DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG
TENTANG PERADILAN AGAMA
Rizky Herviani
110110100120
Abstrak
Perkembangan perbankan syariah memperlihatkan bahwa
pengguna jasa perbankan syariah maupun pemiliki bank syariah saat ini
tidak hanya berasal dari kalangan umat muslim, tetapi juga terdapat dari
kalangan-kalangan non muslim. Perkembangan bank syariah yang
berjalan dengan pesat berdampak pada kemungkinan timbulnya sengketa
yang terjadi dalam transaksi keuangan perbankan syariah. Kewenangan
mengadili sengketa perbankan syariah melalui mekanisme litigasi
diberikan kepada Pengadilan Agama untuk memeriksa, memutus, dan
menyelesaikan sengketa perbankan syariah akan tetapi di dalam UndangUndang tentang Peradilan Agama melekat asas personalitas keIslaman
dimana status beragama Islam menjadi dasar kewenangan Pengadilan
Agama menyelesaikan sengketa. Penyelesaian sengketa perbankan

syariah yang melibatkan pihak non muslim di Pengadilan Agama
membawa kendala-kendala tersendiri dalam proses penyelesaian
sengketa perbankan syariah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis mengenai kewenangan Pengadilan Agama dalam mengadili
sengketa perbankan syariah yang melibatkan pihak non muslim
dihubungkan dengan Undang-Undang tentang Peradilan Agama.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis dengan menggunakan
pendekatan yuridis normatif, dan dilakukan dengan cara penelitian
kepustakaan, sedangkan analisis didasarkan secara yuridis kualitatif.
Hasil penulisan ini dapat disimpulkan bahwa Pengadilan Agama
berwenang untuk mengadili sengketa perbankan syariah yang melibatkan
pihak non muslim selama pihak non muslim tersebut menundukkan diri
terhadap hukum Islam. Penyelesaian sengketa perbankan syariah yang
melibatkan pihak non muslim di Pengadilan Agama dapat menuai
beberapa kendala. Kendala tersebut dapat terjadi dikarenakan kurangnya
kepercayaan masyarakat dan pihak perbankan terhadap hakim-hakim
Pengadilan Agama untuk menyelesaikan sengketa perbankan syariah