PENDAPAT PESERTA DIDIK TENTANG PELAKSANAAN PRAKTEK ROOM SECTION DENGAN PENDEKATAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI DI SMK.

PENDAPAT PESERTA DIDIK TENTANG PELAKSANAAN
PRAKTEK ROOM SECTION DENGAN PENDEKATAN
PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI DI SMK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh:
Cici Fujiastuti
0907131

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2013
Cici Fujiastuti, 2013
Pendapat Peserta Didik Tentang Pelaksanaan Praktek Room Section Dengan Pendekatan Pelatihan
Berbasis Kompetensi Di SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu


Halaman Hak Cipta

PENDAPAT PESERTA DIDIK TENTANG PELAKSANAAN
PRAKTEK ROOM SECTION DENGAN PENDEKATAN
PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI DI SMK

Oleh
Cici Fujiastuti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan

© Cici Fujiastuti 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

Cici Fujiastuti, 2013
Pendapat Peserta Didik Tentang Pelaksanaan Praktek Room Section Dengan Pendekatan Pelatihan
Berbasis Kompetensi Di SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

CICI FUJIASTUTI

PENDAPAT PESERTA DIDIK TENTANG PELAKSANAAN
PRAKTEK ROOM SECTION DENGAN PENDEKATAN
PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI DI SMK
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
PEMBIMBING :
Pembimbing I

Dra. Hj. Neni Rohaeni, M.Pd
NIP. 19610115 198603 2 002

Pembimbing II

Dr. Hj. Yoyoh Jubaedah, M.Pd

NIP. 19650708 199103 2 001

Mengetahui :
Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

Dra. Hj. Tati Abas, M.Si
NIP. 19560201 198403 2 001

Cici Fujiastuti, 2013
Pendapat Peserta Didik Tentang Pelaksanaan Praktek Room Section Dengan Pendekatan Pelatihan
Berbasis Kompetensi Di SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENDAPAT PESERTA DIDIK TENTANG PELAKSANAAN
PRAKTEK ROOM SECTION DENGAN PENDEKATAN
PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI DI SMK
Oleh :
Cici Fujiastuti (0907131)
ABSTRAK

Penelitian dilatarbelakangi oleh tuntutan terhadap Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK), yang memiliki peran untuk menyiapkan peserta didik yang
mampu memasuki dunia kerja dan mengembangkan sikap professional di bidang
kejuruan. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh data tentang pendapat
peserta didik berdasarkan pengalaman belajar dalam pelaksanaan praktek room
section dengan pendekatan pelatihan berbasis kompetensi yang berkaitan dengan :
(a) Kompetensi kerja room section, (b) Durasi waktu praktek room section
berdasar standar dunia kerja, (c) Optimalisasi pemanfaatan fasilitas praktikum
room section. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif
analitik. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Populasi sebanyak 8
kelas yang berjumlah 240 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu sampel purposive. Sampel yang memiliki karakteristik kelas uji coba
sebanyak tiga kelas berjumlah 83 orang. Penelitian mengenai pendapat peserta
didik tentang pelaksanaan praktek room section dengan pendekatan pelatihan
berbasis kompetensi yang berkaitan dengan kompetensi kerja room section berada
pada kriteria sangat tinggi yaitu melakukan persiapan diri (personal grooming)
dan memasuki kamar dengan sopan, yang berkaitan dengan durasi waktu praktek,
yang berada pada kriteria tinggi yaitu membersihkan bath room dalam waktu 10
menit, berkaitan dengan optimalisasi pemanfaatan fasilitas praktikum, yang
berada pada kriteria tinggi yaitu praktek dilakukan secara bersamaan.

Rekomendasi tindak lanjut yang harus dilakukan oleh ketua program dan guru
kompetensi keahlian akomodasi perhotelan adalah untuk terus mengoptimalkan
penerapan pelatihan berbasis kompetensi dalam penyelenggaraan pembelajaran
dan pengembangan program pembelajaran yang menyerupai reflika di industri.
Kata kunci : Room Section, Pelatihan Berbasis Kompetensi.

iv
Cici Fujiastuti, 2013
Pendapat Peserta Didik Tentang Pelaksanaan Praktek Room Section Dengan Pendekatan Pelatihan
Berbasis Kompetensi Di SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

STUDENTS OPINION ABOUT THE IMPLEMENTATION
OF PRACTICE ROOM SECTION WITH APPROACH
COMPETENCY BASED TRAINING IN SMK
By :
Cici Fujiastuti
ABSTRACT
The research is motivated by the demands of the Vocational School
(SMK), which has a role to prepare students who are able to enter the workforce

and develop a professional attitude in the vocational field. The research objective
was to obtain data on student opinion based learning experience in the
implementation of the practice room section with approach competency based
training with regard to: (a) Competence room working section , (b) Length of time
the practice room section based on the world standard of work, (c) Optimizing the
utilization of lab room facilities section. The method used was a descriptive
analytic method. Techniques of data collection using questionnaires. Population
of 8 classes totaling 240 people. The sample used in this study is purposive
sampling. Samples that have the characteristics of test class three classes totaling
83 people. Research on student opinion on the implementation of the practice
room section with competency based training approach with regard to job
competence room section are at very high criteria are preparing themselves
(personal grooming) and entered the room with a polite, which is related to the
duration of the practice, which was the high criteria of the cleaning bath room
within 10 minutes, with regard to the optimal use of lab facilities, which are at
high criteria that practices carried out simultaneously. Recommendations for
further action to be done by the head teacher competency skills program and
hospitality accommodation is to continue to optimize the implementation of
competency based training in the implementation of learning and development
learning program that resembles reflika in the industry.

Keywords : Room Section , Competency Based Training

v
Cici Fujiastuti, 2013
Pendapat Peserta Didik Tentang Pelaksanaan Praktek Room Section Dengan Pendekatan Pelatihan
Berbasis Kompetensi Di SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman
PERNYATAAN…………………………………………………………..
KATA PENGANTAR …………………………………………………...
UCAPAN TERIMAKASIH ……………………………………………..
ABSTRAK ………………………………………………………………..
ABSTRACT ………………………………………………………………
DAFTAR ISI ……………………………………………………………...
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL ……………………………………
DAFTAR DIAGRAM ……………………………………………………
BAB I


BAB II

BAB III

BAB IV

BAB V

i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………………....

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ………………………
C. Tujuan Penelitian ………………………………………….
D. Manfaat Penelitian …………………………………………
E. Sistematika Penulisan Skripsi ………………………............

1
5
5
6
7

KAJIAN TEORI
A. Room Section ………………………………………………
B. Pendekatan Pelatihan Berbasis Kompetensi ………………

8
19

METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ………………….

B. Metode Penelitian …………………………………………
C. Definisi Operasional ………………………………………
D. Instrument Penelitian ……………………………………..
E. Proses Pengembangan Instrumen …………………………
F. Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data …………

25
25
26
27
27
27

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian …………………………………………….
B. Pembahasan Hasil Penelitian ………………………………

31
41


KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan …………………………………………………
B. Saran ……….……………………………………………….

46
47

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….

48

vi
Cici Fujiastuti, 2013
Pendapat Peserta Didik Tentang Pelaksanaan Praktek Room Section Dengan Pendekatan Pelatihan Berbasis
Kompetensi Di SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN 1 …………………………………………………………….
LAMPIRAN 2 …………………………………………………………….

50
75

vii
Cici Fujiastuti, 2013
Pendapat Peserta Didik Tentang Pelaksanaan Praktek Room Section Dengan Pendekatan Pelatihan Berbasis
Kompetensi Di SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penelitian payung yang berjudul
“Pengembangan Model Link And Match dengan Pendekatan Competency Based
Training pada Pembelajaran Tata Graha di Sekolah Menengah Kejuruan“. (Yoyoh
Jubaedah, dkk : 2012). Hasil Penelitian tersebut menjelaskan bahwa sekitar 60%
lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi pengangguran karena
kurang memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, kondisi
ini terjadi karena program link and match di SMK masih belum optimal dengan
dunia kerja di dalam memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik, baik
dari pemilihan bahan ajar, sumber belajar, kegiatan maupun peralatan praktikum
yang digunakan. Fokus masalah penelitian tentang adanya tuntutan terhadap SMK
yang memiliki peran untuk menyiapkan peserta didik yang mampu memasuki
dunia kerja dan mengembangkan sikap profesional di bidang kejuruan.
SMK merupakan tingkat satuan pendidikan dengan spesifikasi program
keahlian dengan tujuan memberikan bekal keterampilan kejuruan yang dapat
dijadikan sebagai bekal hidup setelah peserta didik menyelesaikan masa
belajarnya. SMK sebagai salah satu institusi yang menyiapkan tenaga kerja,
dituntut mampu menghasilkan lulusan sebagaimana yang diharapkan oleh dunia
kerja. Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah manusia yang bersumber daya dan
memiliki kompetensi sesuai dengan pekerjaannya, memiliki daya adaptasi dan
daya saing yang tinggi. Atas dasar itu, pengembangan kurikulum dalam
penyempurnaan pendidikan menengah kejuruan harus disesuaikan dengan kondisi
dan kebutuhan dunia kerja. SMK termasuk dalam jenis pendidikan formal, yang
bertujuan menyiapkan peserta didik dengan sebaik-baiknya agar dapat mengisi
kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun yang akan datang.
Cici Fujiastuti, 2013
Pendapat Peserta Didik Tentang Pelaksanaan Praktek Room Section Dengan Pendekatan Pelatihan
Berbasis Kompetensi Di SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2

Pendidikan kejuruan yang berkembang di Indonesia adalah SMK dengan
berbagai bidang keahlian. SMK bidang keahlian Akomodasi Perhotelan
merupakan satuan pendidikan yang mengembangkan keahlian Tata Graha dengan
tujuan menyiapkan peserta didik dan lulusan yang memiliki kompetensi kerja
sesuai dengan tuntutan dunia kerja yang telah dirumuskan dalam Standar
Kompetensi Nasional Bidang Keahlian Akomodasi Perhotelan. Oleh karena itu,
orientasi pendidikan di SMK dalam meningkatkan SDM adalah pendidikan dan
pelatihan dengan cara memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta
didik yang link and match dengan dunia kerja, sehingga lulusannya mampu
bersaing secara kompetitif dalam dunia kerja. Visi dari SMK Kompetensi
Keahlian Akomodasi Perhotelan adalah menjadi pusat pendidikan dan pelatihan
Akomodasi Perhotelan yang berwawasan internasional. Misi dari SMK
Kompetensi Keahlian Akomodasi Perhotelan berdasarkan hasil penelitian (Yoyoh
Jubaedah, dkk : 2012) sebagai berikut :
1. Menghasilkan staff housekeeping dan front office yang cerdas, terampil,
dan unggul dalam kompetensi berstandar nasional dan internasional.
2. Mengembangkan pendidikan dan latihan Akomodasi Perhotelan berbasis
kompetensi, berwawasan mutu dan unggul.
3. Meningkatkan penguasaan bahasa Inggris di lingkungan sekolah.
4. Membangun kerja sama dengan industri jasa Akomodasi Perhotelan di
dalam maupun di luar negeri.
5. Memberikan jasa pelayanan Akomodasi Perhotelan kepada masyarakat
secara profesional berstandar nasional dan internasional.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan tidak terlepas dari proses
belajar mengajar. Proses belajar mengajar merupakan kegiatan yang sangat
penting dalam pendidikan, sehingga perlu melakukan pembaharuan guna
meningkatkan kualitas pendidikan. Proses belajar mengajar pada hakikatnya
adalah proses komunikasi yang di dalamnya terdapat berbagai kegiatan, dimana
salah satu diantaranya adalah penyampaian materi pelajaran. Guru sebagai
penyelenggara kegiatan belajar mengajar harus dapat mengoptimalkan kegiatan
belajar.
Cici Fujiastuti, 2013
Pendapat Peserta Didik Tentang Pelaksanaan Praktek Room Section Dengan Pendekatan Pelatihan
Berbasis Kompetensi Di SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3

Permasalahan yang menonjol dari lulusan SMK yaitu tidak sedikit lulusan
SMK yang menjadi pengangguran, karena tidak memiliki kompetensi sesuai
dengan kebutuhan dunia kerja. Fenomena ini menunjukkan bahwa SMK sebagai
satuan pendidikan belum optimal dalam menyiapkan peserta didik dan lulusannya
untuk memiliki kompetensi sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
Menurut hasil survei BPS ditemukan pengangguran terbuka didominasi
oleh lulusan Sekolah Menengah Kejuruan sebesar 17,26 persen dari jumlah
penganggur. Kemudian disusul lulusan Sekolah Menengah Atas (14,31 persen),
lulusan universitas 12,59 persen, diploma 11,21 persen, baru lulusan SMP 9,39
persen dan SD ke bawah 4,57 persen (Tempo interaktif.com, Senin, 05 Januari
2009).
Keadaan seperti ini merupakan masalah yang perlu segera mendapatkan
perhatian dan pemecahan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
mengenai lulusan SMK yang menganggur khususnya mengenai kemampuan
dimiliki lulusan SMK harus sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Untuk
meningkatkan kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik, yang semula guru
melaksanakan pembelajaran secara konvensional, kemudian diubah dengan
menggunakan model pelatihan berbasis kompetensi yang sering dilaksanakan
pada dunia kerja.
Pembelajaran konvensional mempunyai beberapa pengertian menurut para
ahli, diantaranya menurut Ujang Sukandi (2003) yang menyatakan bahwa:
Pendekatan konvensional ditandai dengan guru mengajar lebih banyak
mengajarkan tentang konsep-konsep bukan kompetensi, tujuannya adalah
siswa mengetahui sesuatu bukan mampu untuk melakukan sesuatu, dan pada
saat proses pembelajaran siswa lebih banyak mendengarkan. Disini terlihat
bahwa pendekatan konvensional yang dimaksud adalah proses pembelajaran
yang lebih banyak didominasi gurunya sebagai “pentransfer ilmu, sementara
siswa lebih pasif sebagai “penerima” ilmu.
Pelatihan berbasis kompetensi (competency based training) adalah
pelatihan kejuruan yang penekanan utamanya terletak pada apa yang dapat
Cici Fujiastuti, 2013
Pendapat Peserta Didik Tentang Pelaksanaan Praktek Room Section Dengan Pendekatan Pelatihan
Berbasis Kompetensi Di SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4

dilakukan seseorang di tempat kerja sebagai hasil dari pelatihan (hasilnya), dan
karena itu mencerminkan sebuah pergeseran yang semakin jauh dari penekanan
pada proses yang terlibat dalam pelatihan (masukan).

Competency based training yang disarikan dari Blank, W.E. (1982)
mengandung makna bahwa:
Pengembangan program pendidikan dan pelatihan jabatan atau pekerjaan
yang efektif mulai dari merumuskan hasil belajar peserta didik (learning
outcomes) yang dinyatakan secara jelas, dapat diamati dan diukur sampai
kepada bagaimana mengavaluasi penampilan atau kinerja peserta didik
setelah proses pembelajaran. Di samping itu ada penekanan pada “belajar”
(learning) ketimbang “mengajar” (teaching) dalam setiap kegiatan peserta
didik menyelesaikan tugaas-tugas untuk mencapai kompetensi kerja yang
telah ditentukan melalui paket-paket belajar yang dikembangkan dan
dimediasi oleh guru secara hati-hati dan seksama agar peserta didik mencapai
ketuntasan belajar.
Berdasarkan hasil penelitian “Pengembangan Model Link and Match
dengan Pendekatan Competency Based Training pada Pembelajaran Tata Graha di
Sekolah Menengah Kejuruan “. (Yoyoh Jubaedah, dkk : 2012). Dikemukakan
bahwa :
Berbagai temuan dalam pengembangan model Link and Match dengan
pendekatan berbasis kompetensi yang telah diterapkan pada pembelanjaran
standar kompetensi housekeeping di SMK kompetensi keahlian akomodasi
perhotelan telah teruji efektif di dalam peningkatan capaian kompentensi
peserta didik. Kondisi ini tertampilkan dari hasil uji coba terbatas dan uji coba
lebih luas yang menunjukkan bahwa, tingkat capaian kompetensi peserta
didik adanya peningkatan dari pelatihan pertama, kedua, ketiga, hingga
keempat. Dapat dimaknai bahwa kompetensi peserta didik dapat meningkat
apabila pengalaman belajar mereka diprogram dan dikondisikan sesuai
dengan tuntutan standar industri, sehingga para peserta didik akan
memperoleh pengalaman nyata dan capaian kompetensi yang optimal.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin memperoleh data untuk mengungkap
pendapat peserta didik tentang pelaksanaan praktek room section dengan
Cici Fujiastuti, 2013
Pendapat Peserta Didik Tentang Pelaksanaan Praktek Room Section Dengan Pendekatan Pelatihan
Berbasis Kompetensi Di SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

5

pendekatan pelatihan berbasis kompetensi di SMK. Pada penelitian ini peneliti
mendapatkan

tambahan

pengetahuan

dan

pengalaman

nyata

mengenai

pelaksanaan praktek room section yang telah diperoleh pada mata kuliah di
Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, serta pada mata kuliah
Housekeeping mempelajari Tata Graha yang mempersiapkan mahasiswa menjadi
tenaga pendidik yang profesional dan ahli di dalam bidang Housekeeping.

B. Identifkasi dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Masalah penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Kompetensi lulusan SMK sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan di dunia
industri.
2. Pengalaman belajar peserta didik di SMK harus sesuai dengan reflika di
industri.

2. Rumusan Masalah
Untuk memperjelas dan mempertajam masalah yang akan diteliti, maka
masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pendapat peserta didik tentang kompetensi kerja room section
dengan pendekatan pelatihan berbasis kompetensi di SMK?
2. Bagaimana pendapat peserta didik tentang pembagian durasi waktu praktek
room section dengan menggunakan pendekatan pelatihan berbasis kompetensi
di SMK?
3. Bagaimana pendapat peserta didik tentang pemanfaatan fasilitas praktek room
section dengan menggunakan pendekatan pelatihan berbasis kompetensi di
SMK?

C. Tujuan Penelitian
Cici Fujiastuti, 2013
Pendapat Peserta Didik Tentang Pelaksanaan Praktek Room Section Dengan Pendekatan Pelatihan
Berbasis Kompetensi Di SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

6

Tujuan penelitian merupakan bagian yang penting dalam suatu penelitian.
Penelitian akan berhasil jika memiliki tujuan yang jelas, karena tujuan merupakan
pedoman bagi peneliti dalam menentukan sikap dan arah yang harus dituju sesuai
dengan yang diharapkan dalam menentukan penelitian. Tujuan dalam penelitian
ini terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus.
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapat
peserta didik tentang pelaksanaan praktek room section dengan pendekataan
pelatihan berbasis kompetensi di SMK.

2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang
pendapat peserta didik berdasarkan pengalaman belajar dalam pelaksanaan
praktek room section dengan pendekatan pelatihan berbasis kompetensi yang
berkaitan dengan :
a.

Kompetensi kerja room section

b.

Durasi waktu praktek room section berdasar standar dunia kerja

c.

Optimalisasi pemanfaatan fasilitas praktikum room section

D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Dapat digunakan sebagai sumber acuan dalam mengembangkan kurikulum
pada pembelajaran yang menggunakan pendekatan pelatihan berbasis kompetensi
di SMK Akomodasi Perhotelan.

2. Secara Praktis, memberi manfaat bagi:
a. SMK
1) Memberikan bahan masukan pada sekolah dan jurusan akomodasi perhotelan
yang membutuhkan informasi tentang pelaksanaan praktek room section
Cici Fujiastuti, 2013
Pendapat Peserta Didik Tentang Pelaksanaan Praktek Room Section Dengan Pendekatan Pelatihan
Berbasis Kompetensi Di SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

7

dengan menggunakan pendekatan pelatihan berbasis kompetensi di SMKN 15
Bandung.
2) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi yang
dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan
pendidikan dan pembinaan lebih lanjut kepada peserta didik sehubungan
dengan pendekatan pelatihan berbasis kompetensi pada mata diklat
Housekeeping.

b. Dosen pengampu mata kuliah Housekeeping
Penelitian ini diharapkan memberikan gambaran pelaksanaan praktek
room section dengan menggunakan pendekatan pelatihan berbasis kompetensi.

c. Bagi peneliti
Sebagai bahan pengetahuan dan gambaran pelaksanaan praktek room
section dengan menggunakan pendekatan pelatihan berbasis kompetensi di
SMK.

E. Sistematika Penulisan Skripsi
Rancangan penelitian harus dibuat secara sistematis dan logis, sehingga
dapat dijadikan pedoman yang benar-benar mudah diikuti. Dalam penulisan
skripsi ini sistematika penulisan yang akan digunakan adalah sebagai berikut :
BAB I. Pendahuluan. Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai latar
belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II. Kajian Pustaka. Pada bab ini penulis akan menjelaskan
mengenai room section dan pelatihan berbasis kompetensi.
BAB III. Metode Penelitian. Pada bab ini penulis akan menjelaskan
mengenai lokasi, populasi, sampel, metode penelitian, definisi operasional serta
teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data.
Cici Fujiastuti, 2013
Pendapat Peserta Didik Tentang Pelaksanaan Praktek Room Section Dengan Pendekatan Pelatihan
Berbasis Kompetensi Di SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

8

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. Pada bab ini penulis akan
menjelaskan mengenai penjelasan deskripsi data, analisis data, hasil pengujian
penelitian dan pembahasan penelitian.
BAB V. Kesimpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan menjelaskan
mengenai kesimpulan hasil penelitian dan saran yang dapat diberikan penulis.

Cici Fujiastuti, 2013
Pendapat Peserta Didik Tentang Pelaksanaan Praktek Room Section Dengan Pendekatan Pelatihan
Berbasis Kompetensi Di SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

25

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di kampus SMKN 15 Bandung Jl. Gatot Subroto No 04
Bandung.
2. Populasi Penelitian
Populasi penelitian menurut Arikunto (2006:130) adalah “keseluruhan
subjek penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas
XI Akomodasi Perhotelan di SMKN 15 Bandung yang belajar room section yaitu
sebanyak 8 kelas yang berjumlah 240 peserta didik.
3. Sampel Penelitian
Sampel yang digunakan adalah sampling purposive karena teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,2010). Sampel dipilih yang
memiliki karakteristik kelas uji coba sebanyak tiga kelas yang berjumlah 83
orang.

B. Metode Penelitian
Surakhmad (1982:131) menjelaskan pengertian metode merupakan cara
utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Metode penelitian yang
digunakan adalah dengan metode deskriptif analitik, dimana metode ini pada
umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara
sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat.
Dalam perkembangan akhir-akhir ini, metode penelitian deskriptif analitik juga
banyak dilakukan oleh para peneliti karena dua alasan. Pertama, dari pengamatan
empiris didapat bahwa sebagian besar laporan penelitian dilakukan dalam bentuk
deskriptif. Kedua, metode deskriptif analitik sangat berguna untuk mendapatkan
Cici Fujiastuti, 2013
Pendapat Peserta Didik Tentang Pelaksanaan Praktek Room Section Dengan Pendekatan Pelatihan
Berbasis Kompetensi Di SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

26

variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan maupun tingkah
laku manusia.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan
kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan
dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian secara eksak dan
melakukan perhitungan data secara statistik. Sugiyono (2011:14) menjelaskan
bahwa :
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk penelitian pada
populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan innstrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Pendapat
Pendapat adalah sebuah pemikiran atau perkiraan tentang suatu hal (sifat
orang, peristiwa)
2. Room Section
Seksi kamar (room section) menurut (Wayan, dkk : 2008) merupakan
bagian yang bertugas dalam hal pemeliharaan kamar-kamar hotel. Seperti
kebersihan, keindahan dan kenyamanan tamu selama tamu berada di hotel
tersebut.
3. Pendekatan Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelatihan berbaasis kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat
melakukan pekerjaan dengan kompeten.
Pengertian pendapat peserta didik tentang pelaksanaan praktek room
section dengan pendekatan pelatihan berbasis kompetensi di SMK yang
Cici Fujiastuti, 2013
Pendapat Peserta Didik Tentang Pelaksanaan Praktek Room Section Dengan Pendekatan Pelatihan
Berbasis Kompetensi Di SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

27

dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada beberapa istilah pendapat, room
section, pendekatan pelatihan berbasis kompetensi yang telah dijelaskan di atas,
yaitu mengungkap sebuah pemikiraan atau perkiraan peserta didik dalam
melaksanakan praktek pemeliharaan kamar yang bertujuan untuk meningkatkan
kompetensi kerja.
D. Instrumen Penelitian
Sugiyono (2011 : 148) menjelaskan bahwa “Instrumen Penelitian adalah
alat ukur yang digunakan dalam penelitian”. Instrumen harus mengukur/menilai
secara objektif, ini berarti bahwa nilai atau informasi yang diberikan individu
tidak dipengaruhi oleh orang yang menilai atau fakta lain yang tidak
berkepentingan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket.

E. Proses Pengembangan Instrumen
Proses pengembangan instrumen yang baik meliputi pengkajian masalah
yang sedang diteliti, membuat kisi-kisi butir soal instrumen, pembuatan butir
soal, penyuntingan, mengadakan revisi terhadap butir-butir soal yang kurang
baik, pengujian instrumen kepada responden kemudian pengujian validitas dan
reliabilitas instrumen.

F. Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data menggunakan angket (kuesioner), mengacu pada
Suharsini Arikunto (2006). Angket dalam penelitian ini terdiri dari butir-butir
pertanyaan yang dibagikan kepada responden dan dipergunakan untuk
mengumpulkan data yang berkaitan dengan variabel tingkat pendapat peserta
didik tentang pelaksanaan praktek room section dengan pendekatan pelatihan
berbasis kompetensi.

Cici Fujiastuti, 2013
Pendapat Peserta Didik Tentang Pelaksanaan Praktek Room Section Dengan Pendekatan Pelatihan
Berbasis Kompetensi Di SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

28

Instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa sejumlah
pernyataan tertulis mengenai pendapat peserta didik tentang pelaksanaan praktek
room section dengan pendekatan pelatihan berbasis kompetensi di SMK. Skala
pengukuran menggunakan Skala Likert, yang mengacu pada Sugiono (2010).
Bentuk dari instrumen ini adalah bentuk checklist. Untuk setiap
instrumen penelitian ini disediakan lima alternatif jawaban yaitu Sangat Setuju
(SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju
(STS).

2. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data menggunakan persentase, yaitu persentase dari hasil
jawaban angket yang disebar kepada responden. Rumus persentase yang
digunakan menurut Ali (1985:184) yaitu :

P = x 100 %
Keterangan :
P
f
n
100 %

: persentase
: frekuensi jawaban responden
: jumlah responden
: bilangan tetap
Data yang telah dipersentasekan kemudian di analisis dengan

menggunakan batasan-batasan sebagai berikut :
100 %

: seluruhnya

76 % -99 % : sebagian besar
51 % - 75 % : lebih dari setengahnya
50 %

: setengahnya

26 % - 49 % : kurang dari setengahnya
1 % - 25 % : sebagian kecil
Cici Fujiastuti, 2013
Pendapat Peserta Didik Tentang Pelaksanaan Praktek Room Section Dengan Pendekatan Pelatihan
Berbasis Kompetensi Di SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

29

0%

: tidak seorangpun

Data yang telah dianalisis selanjutnya ditafsirkan dengan menggunakan
batasan-batasan menurut Riduwan (2010:22), yaitu :
81 % - 100 %: sangat tinggi
61 % - 80 % : tinggi
41 % - 60 % : cukup tinggi
21 % - 40 % : rendah
0 % - 20 % : sangat rendah
3. Pengujian Validitas dan Reabilitas
a. Uji Validitas
Pengujjian validitas instrument dalam penelitian ini menggunakan
korelasi product moment pearson (Pearson’n Product Moment Correlation).
Validitas yang dapat diukur merupakan validitas butir soal atau validitas item.
Apabila thitung > ttabel maka butir soal dianggap valid, dari hasil uji validitas
diketahui bahwa diantara dari 35 butir soal yang diujikan, diperoleh 30 butir soal
yang masuk kategori valid dan 5 soal sisanya masuk dalam kategori tidak valid.
Soal yang masuk dalam kategori tidak valid dengan jumlah 5 butir soal tersebut
dibuang atau tidak digunakan.

b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas tes akan terbukti jika r11 > rtabel dengan tingkat kepercayaan
95 %. Apabila keadaan tersebut sebaliknya, maka angka instrumen penelitian itu
tidak reliabel. Pedoman untuk mengadakan interpretasi keofisien reliabilitas (r11)
digunakan kriteria seperti pada tabel 3.1 berikut ini :

Koefisien (r11)

Tabel 3.1
Interpretasi Nilai r11
Interpretasi

Cici Fujiastuti, 2013
Pendapat Peserta Didik Tentang Pelaksanaan Praktek Room Section Dengan Pendekatan Pelatihan
Berbasis Kompetensi Di SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

30

Antara 0,800-1,000
Antara 0,600-0,800
Antara 0,400-0,600
Antara 0,200-0,400
Antara 0,000-0,200
=0

Sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat rendah
Tidak berkorelasi
(Arikunto, 2004 : 196)

Kriteria pengujian yaitu setiap item dalam instrumen penelitian dikatakan
reliabel jika thitung > ttabel pada taraf kepercayaan 95%, serta derajat kebebasan
(dk) = n-2.
Perhitungan reliabilitas dilakukan untuk menguji keajegan instrumen
penelitian. Hasil perhitungan uji reliabilitas pada sampel sebanyak 20 peserta
didik yang bukan termasuk pada uji coba derajat kebebasan/dk = n-2 dan taraf
signifikasi 95% maka didapat rtabel = 0,468. Berdasarkan hasil perhitungan uji
reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha diperoleh bahwa rhitung (r11)
sebesar 0,85155. Hal ini menunjukan bahwa instrument tes yang digunakan
dalam penelitian ini adalah reliabel, dimana rhitung = 0,85155 > rtabel = 0,468.
Maka uji pada reliabilitas ini termasuk dalam kategori derajat kepercayaan
sangat tinggi. Artinya instrumen penelitian memiliki tingkat kepercayaan yang
sangat tinggi untuk memperoleh data dari responden. Perhitungan hasil uji
reliabilitas dapat dilihat pada lampiran.

Cici Fujiastuti, 2013
Pendapat Peserta Didik Tentang Pelaksanaan Praktek Room Section Dengan Pendekatan Pelatihan
Berbasis Kompetensi Di SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

46

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan rekomendasi akan diuraikan pada bab ini, yang disusun
berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang “Pendapat Peserta Didik Tentang
Pelaksanaan Praktek Room Section Dengan Pendekatan Pelatihan Berbasis
Kompetensi Di SMK”.
A. Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini berdasarkan pada tujuan penelitian,
hasil penelitian dan pembahasan dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Pendapat peserta didik tentang pelaksanaan praktek room section yang
berkaitan dengan kompetensi kerja berada pada kriteria sangat tinggi yaitu
melakukan persiapan diri (personal grooming) dan memasuki kamar dengan
sopan.
2. Pendapat peserta didik tentang pelaksanaan praktek room section yang
berkaitan dengan durasi waktu praktek room section berdasar standar dunia
kerja berada pada kriteria paling tinggi yaitu membersihkan bath room dalam
waktu 10 menit. Tingkat pendapat peserta didik tentang pelaksanaan praktek
room section yang berkaitan dengan kemampuan sikap berada pada kriteria
tinggi.
3. Pendapat peserta didik tentang pelaksanaan praktek room section yang
berkaitan dengan optimalisasi pemanfaatan fasilitas praktikum room section
yang berada pada kriteria paling tinggi yaitu praktek dilakukan secara
bersamaan. Tingkat pendapat peserta didik tentang pelaksanaan praktek room
section yang berkaitan dengan kemampuan keterampilan berada pada kriteria
tinggi.

Cici Fujiastuti, 2013
Pendapat Peserta Didik Tentang Pelaksanaan Praktek Room Section Dengan Pendekatan Pelatihan
Berbasis Kompetensi Di SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

47

B. Saran
Saran yang penulis ajukan berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian.
Saran yang penulis ajukan sekiranya dapat memberikan manfaat bagi pihakpihak yang bersangkutan, yaitu :
1. Ketua Program dan Guru Kompetensi Keahlian Akomodasi Perhotelan di
SMK
a. Ketua program dan guru kompetensi keahlian Akomodasi Perhotelan
seyogianya mengoptimalkan penerapan pelatihan berbasis kompetensi dalam
penyelenggaraan pembelajaran melalui pembelajaran yang dikondisikan
sesuai reflika di industri.
b. Sebaiknya ada petugas khusus untuk melakukan pemeliharaan fasilitas
praktek secara berkala sehingga layak dan berfungsi sama dengan di hotel.

2. Peserta Didik
Peserta didik harus sungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran
yang telah dirancang oleh sekolah, sehingga memperoleh pengalaman belajar
dan tingkat capaian kompetensi sesuai dengan tuntutan standar industri yang
akan bermanfaat ketika praktek kerja industri.

3. Peneliti Selanjutnya
Pada penelitian ini masih jauh dari sempurna dan masih pada lingkup
yang terbatas. Masih terdapat indikator lain yang perlu dikaji untuk penelitian
selanjutnya serta pengambilan sampel penelitian dengan skala yang lebih besar
sebagai pengembangan dari penelitian ini. Penelitian dapat dikaji dari pengaruh
pelaksanaan praktek di sekolah terhadap pelaksanaan praktek industri di dunia
kerja.

Cici Fujiastuti, 2013
Pendapat Peserta Didik Tentang Pelaksanaan Praktek Room Section Dengan Pendekatan Pelatihan
Berbasis Kompetensi Di SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

48

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1985). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.
Almarogi, S. (3013). Menata Perlengkapan dan Trolley. [online]. Tersedia:
http://www.tasikhotel.com/2013/03/menata-perlengkapan-dantrolley.html. [ 28 April 2012]
Agusnawar. (2000). Operasional Tata Graha Hotel. Jakarta: Gramedia.
Anonim, (2010). Jumlah Pengangguran di Indonesia 9,43 Juta Orang. Jakarta:
Tempo Interaktif Com, Senin, 05 Januari 2009.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian : Suatu Pendektan Praktik. Jakarta : PT
Asdi Mahasatya.
Batafi, W. (2006). Housekeeping Department Floor & Publik Area. Bandung:
Alfa Beta.
Blank, W. E. (1982). Handbook for Developing Competency Based Training
Programs. USA : Prentice-Hall, Inc
Darsono, A. (1995). Tata Graha Hotel (Housekeeping). Jakarta: Gramedia.
Galuh.

(2010).
SMK
Negeri
33
Jakarta.
[online].
Tersedia:
http://www.smkn33jakarta.sch.id/id/page/97/fasilitas.html. [28 September
2013]

Jubaedah, Y. (2011). Modul Perencanaan Pembelajaran PKK. Bandung : PKK.
Marlina, E. (2010). Modul Housekeeping. Bogor: Yudistira.
Perwani, Y,S. (2006). Teori dan Petunjuk Praktek Housekeeping untuk
Akomodasi Perhotelan Make Up Room. Jakarta: Gramedia.
Riduwan. (2010). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung :
Alfabeta.
Rumekso. (2001). Housekeeping. Yogyakarta: Andi.
Setiawan, Y. (2006). Dasar-dasar Housekeeping. Bandung: Armico.
Cici Fujiastuti, 2013
Pendapat Peserta Didik Tentang Pelaksanaan Praktek Room Section Dengan Pendekatan Pelatihan
Berbasis Kompetensi Di SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

49

Simanjuntak, L. (2000). Menata Kamar Hotel. Jakarta : Departemen Pendidikan
Nasional.
Sugiono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sukandi, U. (2012). Pembelajaaran konvensional. [online]. Tersedia : (http://sinriyanti.blogspot.com/2012/10/pembelajaran-konvensional_5536.html. [ 28
April 2012]
Sukardi. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Surakhmad, W. (1998). Pengantar Penelitian dan Dasar Metode Teknik.
Bandung: Tarsito.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Bandung: UPI.
Wayan, dkk. (2008). Akomodasi Perhotelan Jilid 2. [online]. Tersedia :
http://www.scribd.com/doc/28535995/Kelas12-Smk-Akomodasiperhotelan [ 28 April 2012]
Purnamawati. (2011). Peningkatan Kemampuan Melalui Pelatihan Berbasis
Kompetensi (Competency-Based Training) Sebagai Suatu Proses
Pengembangan Pendidikan Vokasi. Jurnal MEDTEK, Volume 3, Nomor
2, Oktober 2011.

Cici Fujiastuti, 2013
Pendapat Peserta Didik Tentang Pelaksanaan Praktek Room Section Dengan Pendekatan Pelatihan
Berbasis Kompetensi Di SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu