PENERAPAN MICROTEACHING BERBASIS PEMBELAJARAN PKN KONTEKSTUAL DALAM PEMBANGUNAN KOMPETENSI MENGAJAR (PEDAGOGIK) MAHASISWA (Studi Eksperimen Kuasi pada Mahasiswa Pkn Fkip Unlam Banjarmasin.

TESIS
PENERAPAN MICROTEACHING BERBASIS PEMBELAJARAN PKN
KONTEKSTUAL DALAM MEMBANGUN KOMPETENSI MENGAJAR
(PEDAGOGIK) MAHASISWA
Studi Eksperimen Kuasi pada
Mahasiswa PKN FKIP Unlam Banjarmasin

Tesis ini Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Ilmu Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

Disusun Oleh:
MUHAMMAD ELMY
NIM. 1102527

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SEKOLAH PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013

Muhammad Elmy , 2013
Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi Mengajar

(Pedagogik) Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENERAPAN MICROTEACHING BERBASIS PEMBELAJARAN PKN
KONTEKSTUAL DALAM MEMBANGUN KOMPETENSI MENGAJAR
(PEDAGOGIK) MAHASISWA
(Studi Eksperimen Kuasi pada Mahasiswa PKN FKIP Unlam Banjarmasin)

Disusun Oleh:
Muhammad Elmy
S.Pd Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, 2006

Tesis ini Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Ilmu Pendidikan
(M.Pd) pada Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

© Muhammad Elmy
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus, 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis

Muhammad Elmy , 2013
Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi Mengajar
(Pedagogik) Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Muhammad Elmy , 2013
Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi Mengajar
(Pedagogik) Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Muhammad Elmy , 2013
Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi Mengajar
(Pedagogik) Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Muhammad Elmy , 2013
Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi Mengajar

(Pedagogik) Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran PKn Kontekstual dalam Pembangunan
Kompetensi Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa (Studi Eksperimen Kuasi pada Mahasiswa
Pkn Fkip Unlam Banjarmasin). Tesis. Muhammad Elmy, 2013.
Penelitian ini dilatarbelakangi dari keresahan peneliti tentang kecenderungan mahasiswa
calon guru PKn yang ketika mulai terjun ke sekolah untuk praktik lapangan banyak
menemui berbagai kendala dan tantangan terutama dalam penguasaan dan penerapan
keterampilan-keterampilan dasar mengajar, diantaranya: penguasaan materi, pengelolaan
kelas, manajemen waktu, dan pengembangan kreatifitas, sehingga prinsip-prinsip
pembelajaran PKn berbasis kontekstual di kelas menjadi kering.
Penelitian ini secara umum bertujuan mendeskripsikan penerapan microteaching berbasis
pembelajaran PKn kontekstual pada mata kuliah pengalaman praktek lapangan (PPL I)
mahasiswa PKn FKIP Unlam Banjarmasin.
Penelitian dilandasi teori ‘microteaching’ (Allen & Brown), ‘Personal Model of Teaching’
dan ‘Social Model of Teaching’ (Weil dan Joyce), dan teori ‘contextual teaching and
learning’ (Johnson) yang didukung oleh teori ‘konstruktivis’ dari teori ‘pengembangan

kognitif-nya’ (Piaget) teori ‘pembelajaran sosial-nya’ (Vygotsky) ‘konstruktivisme model
holistik, integratif, dan ekologis’ (Capra).
Proses penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen kuasi.
Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa semester enam prodi PKn FKIP Unlam yang
terdiri dari dua kelas dengan jumlah 40 orang. Randomisasi (undian) dilakukan untuk
menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol dari dua subyek kelas yang telah ada.
Untuk itu, tidak diperlukan penarikan sampel dari populasi. Terhadap ke dua kelompok
diberikan angket tingkat pengetahuan mahasiswa, yaitu angket sebelum dan sesudah
pelaksanaan microteaching serta lembar observasi untuk melihat pengaruh pembelajaran
dengan model microteaching berbasis pembelajaran PKn kontekstual terhadap kemampuan
mengajar (pedagogis) mahasiswa.
Secara umum hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata tingkat kompetensi
mengajar (pedagogis) mahasiswa untuk pembelajaran microteaching berbasis
pembelajaran kontekstual secara signifikan lebih tinggi dibandingkan rata-rata tingkat
kompetensi mengajar (pedagogis) mahasiswa untuk pembelajaran microteaching tanpa
pembelajaran kontekstual atau konvensional.
Rekomendasi yang dapat diberikan yakni: perlu adanya manajemen proses pembelajaran
microteaching yang tepat untuk mengintensifkan proses latihan pembelajaran
microteaching agar mahasiswa dapat mencapai kompetensi mengajar (pedagogis) yang
optimal, microteaching berbasis pembelajaran PKn kontekstual perlu diteruskan dan

dikembangkan oleh dosen dan mahasiswa pendidikan kewarganegaraan dalam
pembelajaran microteaching, perlunya usaha bersama untuk menanamkan pemahaman
mendalam terhadap konsep-konsep keilmuan kepada mahasiswa. Karena ilihat dari indeks
prestasinya dari mata-mata kuliah yang telah diambil sebelumnya memberi pengaruh pada
pembangunan kompetensi mengajar (pedagogis) mahasiswa ketika praktik microteaching.

Muhammad Elmy , 2013
Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi Mengajar
(Pedagogik) Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAC
Application of Microteaching Based Contextual Learning Civics in Competence
Development Teaching (Pedagogy) Student (Quasi-Experimental Study on Student
Guidance and Counseling PKN Unlam Banjarmasin). Thesis. Muhammad Elmy, 2013.
This research is motivated from concerns about the tendency of researchers Civics that
student teachers when the school began to plunge into the field to practice encounter many
obstacles and challenges, especially in the acquisition and application of basic skills
teaching, including: mastery of materials, classroom management, time management, and
development of creativity, so that the principles-based contextual learning in civic

education classes to become dry.
This study aims to describe the application of generally microteaching Civics contextual
learning based on practical field experience courses (PPL I) Civics students FKIP Unlam
Banjarmasin.
The research is based on the theory of 'microteaching' (Allen & Brown), 'Personal Model
of Teaching' and 'Social Model of Teaching' (Weil and Joyce), and the theory of
'contextual teaching and learning' (Johnson) who is supported by the theory of
'constructivist' of theory 'of his cognitive development' (Piaget) theory of 'social learning'
(Vygotsky) 'constructivism model of holistic, integrative, and ecological' (Capra).
Research process using a quantitative approach with quasi-experimental methods. The
study population was all students of sixth semester study program Civics FKIP Unlam
consisting of two classes with the number 40. Randomization (lottery) is done to determine
the experimental class and the control class of the two subjects who had no class. For that,
it is not necessary sampling of the population. To the questionnaires given to two groups of
students' knowledge level, ie questionnaires before and after the implementation of
microteaching and observation sheet to see the influence of the learning-based model of
microteaching Civics contextual learning to teach skills (pedagogical) students.
In general, the results of this study showed that the average level of competence to teach
(pedagogical) for student learning based contextual learning microteaching significantly
higher than the average level of competence to teach (pedagogical) learning for students

without learning microteaching contextual or conventional.
Recommendations can be given are: the need for management of the learning process
microteaching right to intensify the process of learning microteaching exercises to allow
students to achieve competence to teach (pedagogical) optimal, microteaching Civics
contextual-based learning needs to be continued and developed by the faculty and students
in teaching civic education microteaching, the need for a concerted effort to instill a deep
understanding of the scientific concepts to students. Because of the indices underperformed
the views spies courses previously taken an influence on the development of teaching
competencies (pedagogical) student when the practice of microteaching.

Muhammad Elmy , 2013
Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi Mengajar
(Pedagogik) Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... i
ABSTRAK .................................................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv

DAFTAR ISI ................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR/ BAGAN .................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Pembatasan Masalah ......................................................................... 7
C. Identifikasi dan Rumusan Masalah ................................................... 8
D. Tujuan Penelitian .............................................................................. 10
E. Manfaat Penelitian ............................................................................ 10
F. Struktur Organisasi Tesis .................................................................. 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 13
A. Paradigma Baru PKn di Indonesia .................................................... 13
B. Model Microteaching Berbasis Pembelajaran Kontekstual .............. 16
C. Kompetensi Dasar Mengajar (Pedagogis) ......................................... 38
D. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu ....................................................... 45
E. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 46
F. Hipotesis............................................................................................ 47
BAB III METODELOGI PENELITIAN ...................................................... 48
A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian ............................... 48
B. Metode dan Desain Penelitian........................................................... 49

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ................................... 51
D. Alur Penelitian .................................................................................. 53
E. Instrumen Penelitian.......................................................................... 55
F. Pengembangan Instrumen ................................................................. 57
G. Prosedur Penelitian............................................................................ 66
H. Teknik Analisis Data ......................................................................... 69
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 72
A. Hasil Penelitian ................................................................................. 72
B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 135
C. Temuan Penelitian ............................................................................. 179

Muhammad Elmy , 2013
Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi
Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ........................................ 183
A. Kesimpulan ....................................................................................... 183
B. Rekomendasi ..................................................................................... 184
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 187

LAMPIRAN .................................................................................................. 193

Muhammad Elmy , 2013
Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi
Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1
Tabel 2.1
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 4.1

Hasil Angket Kesulitan Mengajar Mahasiswa PPL Prodi Pkn ... 3
Aspek Kompetensi Pedagogis ..................................................... 42
Desain Quasi Eksperimen ........................................................... 50

Kisi-kisi Instrumen Penelitian ..................................................... 55
Interpretasi Koefesien Korelasi (r) .............................................. 59
Hasil Uji Reliabelitas .................................................................. 65
Deskripsi Perbandingan Tingkat Pemahaman Rata-Rata
Mahasiswa Untuk Pembelajaran Microteaching ........................ 131
Tabel 4.2 Deskripsi Perbandingan Rekap Hasil Nilai RPP Mahasiswa
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ........................................ 131
Tabel 4.3 Deskripsi Perbandingan Rekap Hasil Penilaian Prosedur
Pembelajaran Mahasiswa Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen ................................................................................. 132
Tabel 4.4 Hasil Independen T-Test Tingkat Pengetahuan Mahasiswa
Untuk Masing-Masing Kompetensi Pedagogis (Mengajar)
Pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen................................ 133
Tabel 4.5 Hasil Independen T-Test Tingkat Pengetahuan Mahasiswa
Untuk Pembelajaran Microteaching pada Kelas Kontrol
dan Kelas Eksperimen ................................................................ 134
Tabel 4.6 Deskripsi Perbandingan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa ........ 142
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Regresi Besaran Pengaruh Nilai IPK
terhadap Kompetensi Mengajar (Pedagogis) Mahasiswa
pada Kelas Kontrol ..................................................................... 168
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Regresi Besaran Pengaruh Nilai IPK
terhadap Kompetensi Mengajar (Pedagogis) Mahasiswa
pada Kelas Eksperimen .............................................................. 168
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Regresi Besaran Pengaruh Nilai IP
terhadap Kompetensi Mengajar (Pedagogis) Mahasiswa
pada Kelas Kontrol ..................................................................... 170
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Regresi Besaran Pengaruh Nilai IP
terhadap Kompetensi Mengajar (Pedagogis) Mahasiswa
pada Kelas Eksperimen .............................................................. 171
Tabel 4.11 Deskripsi Perbandingan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa
Dalam Persen (%)....................................................................... 175

Muhammad Elmy , 2013
Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi
Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Langkah pelaksanaan pembelajaran microteaching .................. 37
Gambar 2.2 Bagan kerangka pemikiran ........................................................ 46
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian ............................................................... 51
Gambar 3.2 Bagan Alur Penelitian .............................................................. 54
Gambar 4.1 Struktur Pengelola Microteaching FKIP Unlam ...................... 77
Gambar 4.2 Tingkat Penguasaan Mahasiswa Kelas Kontrol Untuk
Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Pada Angket Pertama .............................................................. 79
Gambar 4.3 Tingkat Penguasaan Mahasiswa Kelas Kontrol Untuk
Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
pada Angket Kedua .................................................................. 81
Gambar 4.4 Tingkat Pengetahuan Rata-Rata Mahasiswa Kelas Kontrol
Tentang Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran ...... 82
Gambar 4.5 Tingkat Penguasaan Mahasiswa Kelas Eksperimen Untuk
Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Pada Angket Pertama ............................................................... 83
Gambar 4.6 Tingkat Penguasaan Mahasiswa Kelas Eksperimen Untuk
Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Pada Angket Kedua ................................................................. 84
Gambar 4.7 Tingkat Pengetahuan Rata-Rata Mahasiswa Kelas
Eksperimen Tentang Keterampilan Membuka
dan Menutup Pelajaran ............................................................ 85
Gambar 4.8 Tingkat Penguasaan Mahasiswa Kelas Kontrol Untuk
Keterampilan Mengelola Kelas Pada Angket Pertama ............ 86
Gambar 4.9 Tingkat Penguasaan Mahasiswa Kelas Kontrol Untuk
Keterampilan Mengelola Kelas Pada Angket Kedua .............. 87
Gambar 4.10 Tingkat Pengetahuan Rata-Rata Mahasiswa Kelas
Kontrol Tentang Keterampilan Mengelola Kelas ............... 88
Gambar 4.11 Tingkat Penguasaan Mahasiswa Kelas Eksperimen
Untuk Keterampilan Mengelola Kelas
Pada Angket Pertama .......................................................... 89
Gambar 4.12 Tingkat Penguasaan Mahasiswa Kelas Eksperimen
Untuk Keterampilan Mengelola Kelas
Pada Angket Kedua ............................................................. 90
Gambar 4.13 Tingkat Pengetahuan Rata-Rata Mahasiswa Kelas
Eksperimen Tentang Keterampilan Mengelola Kelas......... 91
Gambar 4.14 Tingkat Penguasaan Mahasiswa Kelas Kontrol Untuk
Keterampilan Menjelaskan Pada Angket Pertama .............. 92
Gambar 4.15 Tingkat Penguasaan Mahasiswa Kelas Kontrol Untuk
Muhammad Elmy , 2013
Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi
Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 4.16
Gambar 4.17
Gambar 4.18
Gambar 4.19
Gambar 4.20

Gambar 4.21

Gambar 4.22
Gambar 4.23

Gambar 4.24

Gambar 4.25
Gambar 4.26

Gambar 4.27

Gambar 4.28
Gambar 4.29

Gambar 4.30

Gambar 4.31

Keterampilan Menjelaskan Pada Angket Kedua................. 93
Tingkat Pengetahuan Rata-Rata Mahasiswa
Kelas Kontrol Tentang Keterampilan Menjelaskan ............ 94
Tingkat Penguasaan Mahasiswa Kelas Eksperimen
Untuk Keterampilan Menjelaskan Pada Angket Pertama ... 95
Tingkat Penguasaan Mahasiswa Kelas Eksperimen
Untuk Keterampilan Menjelaskan Pada Angket Kedua ..... 96
Tingkat Pengetahuan Rata-Rata Mahasiswa
Kelas Eksperimen Tentang Keterampilan Menjelaskan .... 97
Tingkat Penguasaan Mahasiswa Kelas Kontrol
Untuk Keterampilan Mengadakan Variasi
Pada Angket Pertama .......................................................... 98
Tingkat Penguasaan Mahasiswa Kelas Kontrol
Untuk Keterampilan Mengadakan Variasi
Pada Angket Kedua ............................................................. 100
Tingkat Pengetahuan Rata-Rata Mahasiswa Kelas
Kontrol Tentang Keterampilan Mengadakan Variasi ........ 101
Tingkat Penguasaan Mahasiswa Kelas Eksperimen
Untuk Keterampilan Mengadakan Variasi
Pada Angket Pertama .......................................................... 102
Tingkat Penguasaan Mahasiswa Kelas Eksperimen
Untuk Keterampilan Mengadakan Variasi
Pada Angket Kedua ........................................................... 103
Tingkat Pengetahuan Rata-Rata Mahasiswa Kelas
Eksperimen Tentang Keterampilan Mengadakan Variasi .. 104
Tingkat Penguasaan Mahasiswa Kelas Kontrol Untuk
Keterampilan Memberikan Penguatan
Pada Angket Pertama .......................................................... 105
Tingkat Penguasaan Mahasiswa Kelas Kontrol Untuk
Keterampilan Memberikan Penguatan
Pada Angket Kedua ............................................................. 106
Tingkat Pengetahuan Rata-Rata Mahasiswa Kelas Kontrol
Tentang Keterampilan Memberikan Penguatan .................. 107
Tingkat Penguasaan Mahasiswa Kelas Eksperimen
Untuk Keterampilan Memberikan Penguatan
Pada Angket Pertama ......................................................... 108
Tingkat Penguasaan Mahasiswa Kelas Eksperimen
Untuk Keterampilan Memberikan Penguatan
Pada Angket Kedua ............................................................. 109
Tingkat Pengetahuan Rata-Rata Mahasiswa Kelas
Eksperimen Tentang Keterampilan
Memberikan Penguatan ....................................................... 110

Muhammad Elmy , 2013
Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi
Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 4.32

Gambar 4.33

Gambar 4.34
Gambar 4.35

Gambar 4.36

Gambar 4.37

Gambar 4.38

Gambar 4.39

Gambar 4.40
Gambar 4.41

Gambar 4.42

Gambar 4.43

Gambar 4.44
Gambar 4.45
Gambar 4.46
Gambar 4.47

Tingkat Penguasaan Mahasiswa Kelas Kontrol Untuk
Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok
Pada Angket Pertama .......................................................... 111
Tingkat Penguasaan Mahasiswa Kelas Kontrol Untuk
Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok
Pada Angket Kedua ............................................................. 113
Tingkat Pengetahuan Rata-Rata Mahasiswa Kelas Kontrol
Tentang Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok ... 114
Tingkat Penguasaan Mahasiswa Kelas Eksperimen
Untuk Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok
Pada Angket Pertama .......................................................... 115
Tingkat Penguasaan Mahasiswa Kelas Eksperimen
Untuk Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok
Pada Angket Kedua ............................................................. 116
Tingkat Pengetahuan Rata-Rata Mahasiswa Kelas
Eksperimen Tentang Keterampilan Membimbing
Diskusi Kelompok .............................................................. 117
Tingkat Penguasaan Mahasiswa Kelas Kontrol Untuk
Keterampilan Bertanya Dasar dan Lanjutan
Pada Angket Pertama .......................................................... 118
Tingkat Penguasaan Mahasiswa Kelas Kontrol Untuk
Keterampilan Bertanya Dasar dan Lanjutan
Pada Angket Kedua ............................................................. 120
Tingkat Pengetahuan Rata-Rata Mahasiswa Kelas Kontrol
Tentang Keterampilan Bertanya Dasar dan Lanjutan ......... 121
Tingkat Penguasaan Mahasiswa Kelas Eksperimen
Untuk Keterampilan Bertanya Dasar dan Lanjutan
Pada Siklus Angket Pertama ............................................... 122
Tingkat Penguasaan Mahasiswa Kelas Eksperimen
Untuk Keterampilan Bertanya Dasar dan Lanjutan
Pada Angket Kedua ............................................................. 123
Tingkat Pengetahuan Rata-Rata Mahasiswa Kelas
Eksperimen Tentang Keterampilan Bertanya Dasar
dan Lanjutan ........................................................................ 124
Tingkat Penguasaan Mahasiswa Kelas Kontrol Untuk
Pembelajaran Kontekstual PKn Pada Angket Pertama ....... 125
Tingkat Penguasaan Mahasiswa Kelas Kontrol Untuk
Pembelajaran Kontekstual PKn Pada Angket Kedua.......... 126
Tingkat Pengetahuan Rata-Rata Mahasiswa Kelas Kontrol
Untuk Pembelajaran Kontekstual PKN ............................... 127
Tingkat Penguasaan Mahasiswa Kelas Eksperimen
Untuk Pembelajaran Kontekstual PKn

Muhammad Elmy , 2013
Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi
Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 4.48

Gambar 4.49
Gambar 4. 50

Gambar 4.51
Gambar 4.52
Gambar 4.53

Pada Angket Pertama .......................................................... 128
Tingkat Penguasaan Mahasiswa Kelas Eksperimen
Untuk Pembelajaran Kontekstual PKn
Pada Angket Kedua ............................................................. 129
Tingkat Pengetahuan Rata-Rata Mahasiswa Kelas
Eksperimen Untuk Pembelajaran Kontekstual PKN........... 130
Perbandingan Tingkat Pemahaman Rata-Rata
Mahasiswa Untuk Pembelajaran Microteaching
dalam (%) ............................................................................ 135
Perbandinagn Tingkat Pemahaman Mahasiswa
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen dalam % (Persen) ... 143
Perbandingan Rekap Hasil Penilaian RPP Mahasiswa
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ................................. 160
Perbandingan Rekap Hasil Penilaian Prosedur
Pembelajaran Mahasiswa Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen................................................................ 161

Muhammad Elmy , 2013
Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi
Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Program Studi Pendidikan kewarganegaraan (Prodi PKn) merupakan
salah satu program studi pendidikan yang ada di Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan

(FKIP)

Universitas

Lambung

Mangkurat

(Unlam)

yang

menyelenggarakan pendidikan calon guru yang profesional. Sesuai dengan
UU Guru dan Dosen No.14 Tahun 2005 seorang guru wajib memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan
rohani, serta memiliki kemampuan mewujudkan tujuan nasional. Oleh karena
itu, dalam melaksanakan kegiatan calon guru menitikberatkan pada aspekaspek yang erat kaitannya dengan masalah keguruan dan ilmu pendidikan.
Berlandaskan pada aspek tersebut diharapkan lulusan Prodi PKn FKIP Unlam
dapat menguasai kompetensi sebagai tenaga profesional di bidang pendidikan.
Dharma pendidikan dan pengajaran yang merupakan salah satu dari Tri
Dharma Perguruan Tinggi, merupakan tugas institusional Prodi PKn FKIP
Unlam untuk menghasilkan tenaga-tenaga ahli dan profesional di bidang
pendidikan. Kompetensi profesional di bidang pendidikan adalah kemampuan
melaksanakan tugas kependidikan yang diperoleh melalui pendidikan, latihan
dan kemampuan itu diwujudkan melalui perbuatan (performance) memenuhi
spesifikasi sesuai dengan tugas kependidikan yang dilakukan.
Guru PKn merupakan profesi utama yang menjadi lapangan kerja bagi
lulusan Prodi PKn FKIP Unlam. Oleh karena itu, melalui pendidikan dan
pengajaran di Prodi PKn FKIP Unlam para mahasiswa diarahkan agar
memiliki kompetensi keguruan sebagai perangkat kemampuan para lulusan
program pendidikan prajabatan guru. Untuk mempersiapkan seorang calon
guru yang berkompetensi sebagaimana disebutkan di atas, kiranya tidak cukup
bila calon guru hanya dibekali materi yang bersifat teoritis saja, mengingat
tugas utama guru adalah mengajar. Oleh karena itu, di Prodi PKn FKIP Unlam
Muhammad Elmy , 2013
Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi
Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa
1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2

ada Program Pengalaman Lapangan yang merupakan kegiatan praktik
mengajar di sekolah-sekolah.
IGK Wardani & Anah S (1994: 2) mengatakan bahwa:
PPL adalah salah satu program dalam pendidikan prajabatan guru yang
dirancang khusus untuk menyiapkan para calon guru menguasai
kemampuan keguruan yang terintegrasi dan utuh, sehingga setelah
menyelesaikan pendidikannya dan di angkat menjadi guru, maka siap
mengemban tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru.
Sebelum mahasiswa calon guru terjun untuk mengikuti PPL, diberikan
latihan mengajar dalam format yang kecil dari komponen pelajaran, yang
mana latihan ini sering disebut pengajaran microteaching. Komponen
pelajaran yang dimaksudkan di sini adalah mencakup jumlah murid, waktu,
maupun jenis keterampilan mengajar. Pengajaran microteaching ini penting
sekali sebagai upaya sebelum mahasiswa calon guru terjun ke lapangan untuk
melaksanakan praktik mengajar. Dalam hasil penelitiannya T. Sumadijono
(1995: 8) mengatakan bahwa “korelasi di antara pengajaran microteaching dan
praktik keguruan adalah tinggi, dengan kata lain mahasiswa calon guru yang
penampilannya baik dalam pengajaran microteaching, akan baik juga dalam
praktik keguruan”.
Namun dalam kenyataannya, guru PKn terutama calon guru PKn
(mahasiswa praktek) ketika mulai terjun ke sekolah untuk praktek lapangan
dalam pembelajaran mata pelajaran PKn banyak menemui berbagai kendala
dan tantangan. Dari hasil penelitian pendahuluan dan ekspose dalam seminar
nasional PKn yang diselenggarakan oleh prodi PKn FKIP Unlam pada bulan
Mei 2011, ada beberapa problem atau masalah yang dihadapi oleh guru PKn
dan calon guru PKn (mahasiswa praktek) antara lain:
1. Penguasaan materi pembelajaran PKn
2. Pengelolaan Kelas
3. Perbandingan Materi dengan Alokasi Waktu Pembelajaran
4. Kreativitas Pembelajaran yang Minim
Secara lebih jauh, di dalam prakteknya menurut Fadjar. A (2005: 3)
menunjukkan:
Muhammad Elmy , 2013
Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi
Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3

Sebagian besar guru dalam proses pembelajarannya hanya menggunakan
buku teks, belajar hanya di dalam kelas, guru bertindak sebagai pemberi
informasi tunggal, dan siswa sebagai obyek atau pendengar yang baik.
Akibatnya mata pelajaran pelajaran pendidikan kewarganegaraan di
sekolah dianggap sebagai mata pelajaran hapalan, yang penting siswa
hapal dalil politik, lembaga-lembaga pemerintahan dan setia tanpa logika
pada penguasa atau rezim yang berkuasa, tanpa mengaitkan materi atau
konsep dengan kehuidupan masyarakat secara nyata.
Berdasarkan penelitian pendahuluan melalui angket/ kuesioner yang
peneliti bagikan kepada 75 orang mahasiswa PKn FKIP Unlam yang terdiri
dari 45 orang mahasiswa dari kelas A dan 30 orang mahasiswa dari kelas B,
semester 7 yang telah menjalani program PPL diperoleh gambaran tentang
masalah/ tantangan yang mereka hadapi sesuai dengan temuan ekspose
seminar nasional PKn, Mei 2011, yaitu sebagai berikut:
Tabel: 1.1 Hasil Angket Kesulitan Mengajar Mahasiswa PPL
Prodi PKn FKIP Unlam
No

Indikator kesulitan

Ya
(Jumlah)

Penguasaan
materi
70
pembelajaran PKn
2.
Pengelolaan Kelas
75
Perbandingan
Materi
3
dengan Alokasi Waktu
47
Pembelajaran
Kreativitas
Pembelajaran
4
45
yang Minim
Sumber: Diolah dari angket penelitian pendahuluan
1.

Tidak
(Jumlah)
5
0
27
30

Berdasarkan tabel di atas tergambar bahwa: pertama, mahasiswa PPL
yang menemui kesulitan dalam penguasaan materi pembelajaran PKn
berjumlah 70 orang dan yang merasa telah mampu menguasai materi
pembelajaran PKn berjumlah 5 orang; kedua, mahasiswa PPL yang menemui
kesulitan dalam pengelolaan kelas PKn berjumlah 75 orang yang berarti
semua mahasiswa; ketiga, mahasiswa PPL yang menemui kesulitan dalam
perbandingan materi dengan alokasi waktu pembelajaran berjumlah 47 orang
dan yang merasa telah mampu melakukannya berjumlah 27 orang; keempat,
mahasiswa PPL yang menemui kesulitan dalam kreativitas pembelajaran
Muhammad Elmy , 2013
Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi
Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4

berjumlah 45 orang dan yang merasa telah mampu melakukannya berjumlah
30 orang mahasiswa.
Dari kondisi yang ada, nampak jelas bahwa usaha-usaha untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mencapai kompetensi
guru dan calon guru khususnya PKn tidak boleh berhenti. Jika tidak dilakukan,
maka guru dan calon guru yang profesional sulit terwujud. Imbas langsungnya
adalah: siswa tidak mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang
seharusnya menjadi kompetensinya karena terbatasnya penguasaan materi
oleh guru; siswa jadi tidak fokus dalam belajar, acuh-tak acuh dan sebagainya
karena guru tidak mampu melakukan pengelolaan kelas; materi pelajaran
menjadi tdak terstruktur karena guru tidak mampu mengatur/ memanajemen
materi dengan alokasi waktu pembelajaran yang tersedia; siswa menjadi
kurang termotivasi dan tertarik dengan materi pembelajaran karena guru juga
minim dalam kreatifitas pembelajaran untuk memilih metode dan menyiapkan
media yang baik dalam pembelajaran. Hasil akhirnya sudah dapat dipastikan,
prestasi belajar dan hasil belajar siswa tentu akan rendah.
Menyikapi tantangan sebagaimana disebutkan di atas, program studi
pendidikan kewarganegaraan FKIP Unlam hingga saat ini terus-menerus
melakukan inovasi-inovasi segenap perangkat dan atau instrumen yang
diperlukan dalam rangka peningkatan standarisasi layanan pendidikan
sehingga dimungkinkan dapat berdampak pada peningkatan kualitas dan out
put calon guru PKn. Salah satu upaya tersebut adalah dengan mengembangkan
model micro teaching bagi mahasiswa PPL Prodi PKn FKIP Unlam.
Secara singkat dapat diungkapkan di sini, microteaching merupakan
latihan mengajar yang diorganisasi di mana ada yang berperan sebagai guru
dan lainnya sebagai siswa dalam kelas. Sejalan dengan itu, Sardiman (2010:
15) mengatakan bahwa “microteaching adalah suatu tindakan atau kegiatan
latihan belajar-mengajar dalam situasi laboratoris”. Setiap pelaksanaan
mengajar direkam supaya dapat dilihat kembali dan dievaluasi cara
mengajarnya. Microteaching dilakukan di dalam sebuah ruangan yang
dilengkapi dengan berbagai alat/barang yang diperlukan.
Muhammad Elmy , 2013
Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi
Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5

Prinsip pelaksanaan microteaching dapat dijelaskan sebagai berikut:
mahasiswa PPL mengajar di area mengajar. Selama proses itu segala aktivitas
mahasiswa PPL direkam oleh kamera video. Pihak pengamat, dalam hal ini,
bisa Dosen dan /atau rekan mahasiswa PPL yang lain yang ditunjuk dapat
memperhatikan penampilan temannya. Sekali-sekali pengamat dapat bertanya,
berdiskusi dengan mahasiswa PPL supaya proses mengajar lebih hidup.
Setelah selesai, hasil rekaman dapat di diputar kembali (playback)
dengan memanfaatkan tv monitor. Pada sesi ini mahasiswa PPL dapat melihat
kembali penampilannya selama mengajar. Sedangkan pengamat memberi
penilaian, menyampaikan kelebihan dan kekurangannya.
Di sinilah menjadi titik penting untuk melihat, mengevaluasi, memberi
pendapat terhadap kelebihan dan kekurangan penampilan mahasiswa PPL.
Dengan demikian microteaching dapat dijadikan sebuah pendekatan baru yang
inovatif dan aplikatif untuk mempersiapkan performance mahasiswa PPL agar
lebih kapabel.
Dalam konteks pengembangan model microteaching ini bagi mahasiswa
PPL dengan tantangan yang akan dihadapi, sebagaimana telah disampaikan di
atas yaitu: mahasiswa PPL harus mampu menguasai materi pelajaran dengan
baik, mampu mengelola kelas dengan baik dan menyenangkan, mampu
memanajemen waktu pembelajaran dengan baik, dan mampu berinovasikreatif untuk menggunakan metode dan media yang tepat dalam pembelajaran
sesuai dengan kemampuan dan potensi siswa kelak; menuntut penyertaan
metode yang tepat. Salah satu metode yang berkembang saat ini dalam
pembelajaran adalah konstruktivis. Bentuk metode yang dipakai untuk bekal
guru dan calon guru dalam cara/ strategi mengajar guru dikenal dengan nama
Pembelajaran Kontekstual.
Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang membangunkan
pengetahuan dari pengalaman, interaksi sosial, dan dunia nyata (Yamin, 2012:
10). Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran berpusat pada peserta
didik (student oriented), guru sebagai mediator, fasilitator, dan sumber belajar
dalam pembelajaran. Guru mengemban tugas utamanya adalah membangun
Muhammad Elmy , 2013
Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi
Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

6

dan membimbing peserta didik untuk belajar dan mengembangkan dirinya
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki (berdasarkan kompetensi). Di dalam
tugasnya seseorang guru diharapkan dapat membantu peserta didik dalam
member pengalaman-pengalaman baru untuk membentuk kehidupan sebagai
individu yang dapat hidup mandiri di tengah-tengah masyarakat modern.
Nilai lebih dari pembelajaran kontekstual adalah kekuatannya dalam
membangun kebebasan, realness dan sikap serta persepsi yang positif
terhadap belajar sebagai modal belajar. Sebab belajar butuh kebebasan, tanpa
kebebasan siswa tidak akan dapat belajar dengan cara yang terbaik. Tanpa
realness perlakuan-perlakuan guru terhadap siswa tidak menimbulkan rasa
aman untuk belajar. Sikap dan persepsi positif terhadap belajar menjadi
pemicu rasa suka dan keterlibatan diri secara total (ego involvement) terhadap
peristiwa belajar (Degeng, 2001: 4-6 dalam Komalasari, 2008: 89).
Hal

ini

sangat

penting

dalam

pembelajaran

Pendidikan

Kewarganegaraan yang pada umumnya menghadapi kendala persepsi siswa
bahwa Pendidikan Kewarganegaraan membosankan.
Pembelajaran kontekstual: berintikan cara-cara/ strategi yang dipilih
untuk menjadi metode untuk mewadahi dan menunjang kemampauan serta
ketrampilan guru/ calon guru di kelas. Ini bermanfaat, karena sebagai guru/
mahasiswa PPL yang akan mempengaruhi kehidupan murid, mahasiswa PPL
harus mampu menjadi fasilitator dan motivator saat berada di ruang kelas.
Mahasiswa PPL belajar memahami bahwa setiap murid nantinya memiliki
karakter masing-masing yang berbeda. Jadi, bagaimana setiap karakter dapat
memiliki peran dan membawa sukses dalam belajar, merupakan inti ajaran
Pembelajaran kontekstual.
Berdasarkan analisis konseptual dan temuan penelitian pendahuluan di
atas, tampaknya pengembangan bahan ajar dan model pembelajaran
microteaching yang berbasis Pembelajaran Kontekstual sangat urgen
dilakukan.

Muhammad Elmy , 2013
Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi
Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

7

B. Pembatasan Masalah
Guru memiliki peranan yang unik dan sangat kompleks di dalam proses
pembelajaran. Oleh karena itu setiap rencana kegiatan guru harus dapat
didudukkan dan dibenarkan semata-mata demi kepentingan peserta didik
sesuai dengan profesi dan tanggung jawabnya.
Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa pada setiap diri guru pendidikan
kewarganegaraan dituntut tanggung jawab untuk membawa para siswanya
bersama-sama menuju suatu pendewasaan atau pematangan. Dalam rangka ini
guru tidak semata-mata sebagai „pengajar‟ yang transfer of knowledge, tetapi
juga sebagai „pendidik‟ yang transfer of values dan sekaligus sebagai
pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam
belajar.
Menurut Listiyono (2003: 1) guru yang professional yaitu:
guru yang memiliki kinerja tinggi dalam menjalankan amanah
keguruannya, yang memiliki kreativitas tinggi, yang selalu memikirkan
bagaimana siswanya dapat menguasai ilmu pengetahuan dengan cara
siswa dan bukan dengan cara guru, yang menyadari kondisi yang
dimiliki olehnya, siswanya dan sekolahnya.
Bertolak dari hal di atas seorang guru/ calon guru mata pelajaran
pendidikan kewarganegaraan dituntut untuk benar-benar mengkaji dan
memahami paradigma baru pendidikan kewarganegaraan, diikuti dengan
penguasaan strategi pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yang benarbenar tangguh dan sesuai. Keduanya mutlak dimiliki agar tercapai hasil yang
baik sebagai tujuan pendidikan kewarganegaraan.
Terlebih lagi jika mengutip pandangan Rahmad, dkk (2009:29) yaitu:
ada dua konsep kemampuan yang seyogyanya dmiliki, ialah pertama,
materi yang berkaitan dengan substansi atau isi PKn (disciplinary
content knowledge) dan kedua, aspek yang berkaitan dengan cara
membelajarkan isi PKn (pedagogically content knowledge). Dua hal ini
merupakan aspek yang sangat penting untuk dikuasai oleh guru maupun
calon guru khususnya dalam pembelajaran PKn karena merupakan salah
satu kompetensi guru profesional, yakni penguasaan bidang studi.
Untuk kompetensi yang berkaitan dengan substansi isi PKn telah banyak
dikaji oleh para ahli dan sarjana PKn begitu juga dengan aspek strategi untuk
Muhammad Elmy , 2013
Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi
Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

8

membelajarkan PKn di sekolah dan perguruan tinggi. Namun, yang menurut
hemat penulis masih cukup terbatas kajian referensinya adalah aspek strategi
untuk melatihkan pendekatan dan model-model pembelajaran PKn pada calon
guru PKn. Di sini terlihat peluang untuk melakukan kajian dan penelitian
secara lebih spesifik.
Sebelumnya, memgingat kajian untuk kompetensi guru/ calon guru yang
mesti dimiliki meliputi berbagai aspek yang sangat luas maka dilakukan
pembatasan kajian dalam ruang lingkup aspek keterampilan praktek mengajar
calon guru PKn dengan mengetengahkan metode microteaching berbasis
pembelajaran kontekstual.
C. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan FKIP UNLAM, merupakakan
calon guru yang disiapkan oleh program studi Pendidikan Kewarganegaraan.
Sebagai calon guru, tentunya tidak terlepas dari tuntutan peningkatan
profesionalisme guru yang telah menjadi agenda penting dalam pendidikan,
karena upaya peningkatan keprofesionalan guru bukan saja mengarah pada
sasaran para guru yang telah bertugas, tetapi juga pada peningkatan
kompetensi mengajar para calon guru yang sedang dalam proses pendidikan
prajabatan. Dalam UU No. 14/2005 dan PP No. 19/2005 serta Permendiknas
No. 16/2007, telah ditegaskan bahwa guru harus memiliki 4 macam
kompetensi, yaitu: (1) kompetensi pedagogik, (2) kompetensi kepribadian, (3)
kompetensi professional, (4) kompetensi sosial.
Namun dalam kenyataannya, guru PKn terutama calon guru PKn
(mahasiswa praktek) ketika mulai terjun ke sekolah untuk praktek lapangan
dalam pembelajaran mata pelajaran PKn banyak menemui berbagai kendala
dan tantangan. Dari hasil penelitian pendahuluan dan ekspose dalam seminar
nasional PKn yang diselenggarakan oleh prodi PKn FKIP Unlam pada bulan
Mei 2011, ada beberapa problem atau masalah yang dihadapi oleh guru PKn
dan calon guru PKn (mahasiswa praktek) antara lain:

Muhammad Elmy , 2013
Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi
Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

9

1. Penguasaan materi pembelajaran PKn
2. Pengelolaan Kelas
3. Perbandingan Materi dengan Alokasi Waktu Pembelajaran
4. Kreativitas Pembelajaran yang Minim
Oleh karena itu, penyiapan calon guru harus dilakukan secara intensif
selama masa pendidikan prajabatan, sehingga ketika calon guru telah lulus
diharapkan dapat memenuhi tuntutan kompetensi yang dimaksud secara
optimal. Salah satu upaya yang penting dilakukan adalah lewat pembelajaran
microteaching. Lewat pembelajaran microteaching ini para calon guru
disiapkan untuk menguasai berbagai keterampilan dasar mengajar secara
mendalam, yang kemudian menjadi modal dalam menjalani praktek di
lapangan.
Belajar untuk mengajar (learning to teach) sebenarnya cukup kompleks
dan bervariasi dalam arti bahwa tindakan ini mengharuskan adanya beragam
jenis pengetahuan yang berbeda-beda. Beberapa pengetahuan tersebut adalah:
(1) pengetahuan konten atau isi (content knowledge) (2) pengetahuan
pedagogis (pedagogical knowledge) (3) skil-skil mengajar (teaching skill).
Menurut Jacobsen, D. A., Eggen. P, Kauchak. D, (2009: 62):
Pengetahuan konten guru didasarkan pada seberapa banyak waktu yang
para guru habiskan dalam pendidikan selama diperguruan tinggi dan
dalam pendidikan selama dijenjang sekolah dasar dan menengah yang
telah ditempuh. Pengetahuan pedagogis, seperti pengetahuan tentang
ruang kelas, bagaimana ruang kelas tersebut bekerja, dan bagaimana
ruang kelas dapat mendorong pembelajaran, merupakan pengetahuan
penting kedua yang harus dimiliki guru. Pengetahuan ketiga yang harus
dimiliki guru adalah skill-skill mengajar, atau kemampuan untuk
menggunakan pengetahuan terkait dengan menggunakan cara-cara
strategis dalam memberdayakan dan melaksanakan pembelajaran siswa.
Berkenaan dengan maksud di atas, maka dalam rencana penelitian ini
penulis menekankan secara khusus pada formulasi ketiga pengetahuan di atas
dalam satu bentuk yang disebut kompetensi mengajar (pedagogis) mahasiswa
untuk dilihat lebih dalam sebagai capaian pembangunan pengetahuan dan
keterampilan mahasiswa calon guru.

Muhammad Elmy , 2013
Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi
Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

10

Untuk memudahkan peneliti dalam membuat instrument penelitian maka
aspek dan indikator kompetensi mengajar (pedagogis) di atas di kolaborasi
dan di substitusikan dengan aspek dan indikator keterampilan dasar mengajar
berupa keterampilan (Membuka dan menutup pembelajaran, mengelola kelas,
menjelaskan, mengadakan variasi, penguatan, bertanya dasar dan lanjutan,
membimbing diskusi kelompok kecil dan pembelajaran kontekstual) yang
harus dikuasai oleh mahasiswa.
Permasalahan umum penelitian ini adalah bagaimanakah perbedaan
kompetensi mengajar (pedagogis) mahasiswa PKn FKIP Unlam Banjarmasin
pada mata kuliah PPL I yang menggunakan pembelajaran microteaching
berbasis kontekstual dengan kelas kontrol. Atas dasar permasalahan tersebut,
dapat diformulasikan beberapa masalah dalam penelitian ini, yaitu:
1. Apakah ada perbedaan proses pembelajaran microteaching berbasis
pembelajaran PKn kontekstual dengan pembelajaran microteaching yang
konvesional.
2. Apakah terdapat perbedaan kompetensi mengajar (pedagogis) mahasiswa
pada pembelajaran microteaching berbasis pembelajaran PKn kontekstual
dengan pembelajaran microteaching yang konvesional.
3. Apakah

pembelajaran

microteaching

berbasis

pembelajaran

PKn

kontekstual memberi pengaruh terhadap kompetensi mengajar (pedagogis)
mahasiswa setelah dikontrol dengan variabel lainnya.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk pengembangan pembelajaran
microteaching berbasis pembelajaran PKn kontekstual pada mata kuliah
pengalaman praktek lapangan (PPL I) mahasiswa PKn FKIP Unlam
Banjarmasin. Sesuai dengan tujuan umum tersebut, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perbedaan proses pembelajaran microteaching berbasis
pembelajaran PKn kontekstual dengan pembelajaran microteaching yang
konvesional.
Muhammad Elmy , 2013
Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi
Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

11

2. Untuk

mengetahui

perbedaan

kompetensi

mengajar

(pedagogis)

mahasiswa pada pembelajaran microteaching berbasis pembelajaran PKn
kontekstual dengan pembelajaran microteaching yang konvesional.
3. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran microteaching berbasis
pembelajaran PKn kontekstual terhadap kompetensi pedagogis mahasiswa
setelah dikontrol dengan variabel lainnya.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis
maupun praktis.
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis hasil penelitian dan pengembangan ini akan dapat
memberikan ide-ide berupa prinsip-prinsip dasar dalam mendesain bahan
ajar dan strategi pembelajaran microteaching berbasis pembelajaran
kontekstual untuk meningkatkan dalam penguasaan materi, pengelolaan
kelas, manajemen waktu, dan kreativitas mahasiswa PPL sebagai calon
guru pendidikan kewarganegaraan.
2. Manfaat praktis
a. Produk penelitian ini akan berguna untuk memberi gambaran
pembelajaran microteaching pada mata kuliah pengalaman praktek
lapangan (PPL I) mahasiswa PKn FKIP Unlam Banjarmasin.
b. Produk penelitian ini akan berguna untuk memberi gambaran
kemampaun mahasiswa pada mata kuliah pengalaman praktek
lapangan (PPL I) PKn FKIP Unlam Banjarmasin.
c. Produk penelitian ini akan berguna untuk memberi gambaran hasil
ukur (eksperimen) pembelajaran microteaching berbasis pembelajaran
kontekstual memberikan pengaruh signifikan terhadap kompetensi
praktek mengajar mahasiswa, setelah diperhitungkan dengan faktorfaktor yang mempengaruhi lainnya.

Muhammad Elmy , 2013
Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi
Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

12

F. Struktur Organisasi Tesis
Penulisan tesis tentang “Penerapan Model Microteaching Berbasis
Pembelajaran

Kontekstual

dalam

Peningkatan

Kompetensi

Mengajar

(Pedagogik) Mahasiswa Pkn Fkip Unlam Banjarmasin” ini meliputi lima
bagian, yang terdiri dari BAB I sampai dengan BAB V. Secara rinci bagianbagian tersebut adalah sebagai berikut:
1. BAB I. PENDAHULUAN, meliputi: A. Latar Belakang Penelitian, B.
Identifikasi dan Perumusan Masalah, C. Tujuan Penelitian, D. Manfaat/
Signifikansi Penelitian.
2. BAB II. KAJIAN PUSTAKA, meliputi: A. Paradigma Baru Pendidikan
Kewarganegaraan di Indonesia, B. Model Microteaching Berbasis
Pembelajaran Kontekstual, C. Kompetensi Pedagogis, D. Hasil-hasil
penelitian terdahulu, E. Kerangka Pemikiran, F. Hipotesis.
3. BAB III. METODE PENELITIAN, meliputi: A. LOkasi dan Subjek
Penelitian, B. Desain Penelitian, C. Metode Penelitian, D. Definisi
Operasional, E. Instrumen Penelitian, F. Pengembangan Instrumen, G.
Teknik Pengumpulan Data, H. Analisis Data.
4. BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, meliputi: A.
Hasil Penelitian, B. Pembahasan.
5. BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN, meliputi: A. Kesimpulan, B.
Saran.

Muhammad Elmy , 2013
Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi
Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

48

BAB III
METODELOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah Program Studi Pendidikan kewarganegaraan
(Prodi PKn), merupakan salah satu program studi pendidika