PENINGKATAN KETRAMPILAN MENYIMAK CERITA RAKYAT MELALUI MEDIA AUDIO DENGAN STRATEGI GROUP INVESTIGATION Peningkatan Ketrampilan Menyimak Cerita Rakyat Melalui Media Audio Dengan Strategi Group Investigation Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Sd

PENINGKATAN KETRAMPILAN MENYIMAK CERITA RAKYAT
MELALUI MEDIA AUDIO DENGAN STRATEGI GROUP INVESTIGATION
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SDN 02
PENDEM KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR
TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat S-1
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh:
WAHYUNINGRUM
NIM A 510 091 049

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

PENGESAHAN


PENINGKATAN KETRAMPILAN MENYIMAK CERITA RAKYAT
MELALUI MEDIA AUDIO DENGAN STRATEGI GROUP
INVESTIGATION MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA
KELAS V SDN 02 PENDEM KECAMATAN MOJOGEDANG
KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI
Yang dipersiapkan dan disusun oleh:
WAHYUNINGRUM
A 510 091 049
Telah dipertahankan di depan dewan penguji :
Pada hari
:
Pada tanggal :
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.
1. Drs. Suwarno, M.Pd.

(-----------------------------)

2. Dra. Risminawati, M.Pd


(-----------------------------)

3. Dr. Samino, MM

(-----------------------------)

Surakarta, ......................... 2012
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Dekan

Drs. Sofyan Anif, M.Si
NIK. 547

PENINGKATAN KETRAMPILAN MENYIMAK CERITA RAKYAT
MELALUI
MEDIA AUDIO DENGAN STRATEGI GROUP INVESTIGATION MATA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V
SDN 02 PENDEM KECAMATAN MOJOGEDANG

KABUPATEN KARANGANYAR
TAHUN AJARAN 2012/2013

Wahyuningrum , A510091049, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2012, 58 halaman.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan menyimak cerita
rakyat melalui media audio dengan strategi Group Investigation mata pelajaran
bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri 02 Pendem Kecamatan Mojogedang
Kabupaten Karanganyar tahun 2012/ 2013. Sumber penelitian adalah guru dan
siswa kelas V SD Negeri 02 Pendem. Teknik pengumpulan data dengan
pengamatan (observasi), wawancara, dokumentasi, dan tes. Data yang
dikumpulkan untuk dianalisis dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah data
nilai keterampilan siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan
nilai keterampilan menyimak cerita rakyat. Hal ini dapat terlihat pada siklus I,
siswa yang tuntas belajar sebanyak 27 siswa, dengan persentase ketuntasan
belajar 62,79 %. Pada siklus II menunjukkan peningkatan yang signifikan terlihat
pada siswa yang tuntas belajar sebanyak 35 siswa, dengan persentase ketuntasan
belajar 81,39 %.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa melalui media audio dengan strategi
Group Investigation dapat meningkatkan ketrampilan menyimak cerita rakyat
mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri 02 Pendem Kecamatan
Mojogedang Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2012/ 2013.

Kata kunci : peningkatan, keterampilan menyimak cerita rakyat, Group
investigation.

PENDAHULUAN
Bahasa salah satu produk hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan
diajarkan baik di sekolah maupun di masyarakat. Adanya bahasa, manusia
dapat memberi nama segala sesuatu yang dilihat oleh mata dan melalui bahasa
pula kebudayaan bangsa dapat dibentuk , dibina, dan dikembangkan secara
terus menerus dan berkelanjutan. Sebaliknya tanpa adanya bahasa peradapan
manusia tidak mungkin berkembang, bahkan identitasnya sebagai manusia
yang senantiasa berkomunikasi tidak akan dapat berlangsung dengan baik.
Pembelajaran Bahasa Indonesia yang disampaikan pada siswa kelas V
SD Negeri 02 Pendem tahun pelajaran 2012/2013 ternyata setelah diadakan
tiga kali ulangan harian masih banyak ditemukan anak yang tidak menguasai
materi pelajaran. Bukti dari tidak menguasainya siswa dapat dilihat dari hasil

ulangan harian dari siswa. Nilai rata-rata ulangan harian yang dilaksanakan
oleh siswa ternyata selalu lebih rendah dari ketentuan batas tuntas yang telah
ditetpkan di SD Negeri 02 Pendem. Hasil belajar dari 43 siswa menunjukkan
hanya 9 siswa yang selalu mendapatkan nilai di atas KKM yang telah
ditentukan, sedangkan 34 siswa yang lain selalu kurang dari KKM yakni 70.
hal ini terjadi karena adanya faktor antara lain : 1) Rendahnya tingkat
penguasaan dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran Bahasa
Indonesia, 2) Siswa pasif dan tidak berani bertanya pada materi yang belum
mereka pahami, 3) Siswa takut dalam menyampaikan jawaban terhadap soal
yang disampaikan oleh guru, 4) Pembelajaran yang selama ini terpusat pada
guru, dan 5) Siswa kurang berkompetensi untuk mendapatkan nilai tertinggi.

Berdasarkan hasil pengamatan situasi dan kondisi kelas diketahui
bahwa faktor penyebab siswa kurang menguasai materi yang dijarkan adalah
sebagai berikut : 1) Penjelasan guru yang bersifat abstrak, 2) Penjelasan yang
diberikan guru terlalu cepat dan kurang optimal, 3) Kurangnya perhatian siswa
ketika pembelajaran berlangsung, 4) Kurangnya pemahaman anak akan materi
yang dipelajari, serta 5) Anak kurang terlatih untuk menyampaikan gagasan
atau idenya, 6) Siswa kurang adanya kesiapan dalam menuangkan ide yang
dimilikinya ke dalam catatan hariannya.

Keterampilan menyimak cerita rakyat yang dimiliki anak merupakan
salah satu segi dalam catur tunggal keterampilan berbahasa disamping tiga
keterampilan berbahasa yang lain, yaitu : keterampilan menyimak (listening
skill), keterampilan membaca (reading skill), dan keteranpilan menulis
(writing skill). Setiap keterampilan tersebut saling berhubungan erat dan tidak
dapat berdiri sendiri-sendiri. Dalam proses memperoleh keterampilan
berbahasa, kita biasanya melalui suatu urutan yang teratur, pada masa kecil
kita menyimak bahasa, kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar membaca,
dan menulis (Tarigan 2001 : 1).
Keterampilan menyimak cerita rakyat sangat penting dan harus
dipelajari agar setiap anak mampu menyampaikan pesan atau informasi yang
ingin disampaikan kepada orang lain. Oleh karena itu, menyampaikan
informasi dimasukkan dalam salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai
oleh siswa kelas V SD. Indikatornya adalah : (1) mampu memilih kata-kata
yang tepat untuk bahan puisi; (2) mampu menyampaiakan informasi kepada

orang lain; dan (3) mampu membandingkan keutuhan pesan yang diterima
dari narasumber dengan isi pesan yang disampaikan.
Walaupun kurikulum 2006 telah diterapkan di SD Negeri 02 Pendem,
Mojogedang, namun praktiknya masih belum diterapkan secara maksimal.

Guru kelas masih menerapkan metode ceramah. Guru menyampaikan materi
di depan kelas dan siswa mendengarkannya. Terjadi proses pembelajaran yang
berpusat kapada guru, siswa hanya berperan sebagai objek pembelajaran.
Kadang-kadang guru juga telah menerapkan teknik diskusi dalam kelompok
masyarakat belajar (learning community). Namun hal tersebut justru menjadi
„bumerang‟ bagi siswa. Siswa sering menggantungkan diri pada teman yang
lain sehingga mengakibatkan siswa yang aktif semakin aktif dan siswa yang
pasif semakin tertinggal. Hal tersebut disebabkan karena selama ini mereka
dimanjakan dengan cara menerima materi dari guru.
Model pembelajaran yang benar belum diterapkan oleh guru.
Pembelajaran berbicara masih dilakukan dengan model ceramah. Padahal,
model pembelajaran berbicara seharusnya dilakukan dengan model praktik
secara langsung. Selain itu, model penilaiannya pun dilakukan berdasarkan
teori-teori yang dikuasai siswa, bukan kemampuan siswa berbicara karena
pada prinsipnya, Bahasa dan Sastra Indonesia adalah sarana komunikasi
sehingga pendekatan pembelajaran bahasa lebih menitik beratkan aspek
performansi atau kinerja bahasanya (Depdiknas 2003:2-3).
Untuk mengatasi masalah rendahnya keterampilan menyimak cerita
rakyat, maka penelitian ini menawarkan sebuah alternatif pembelajaran untuk


meningkatkan keterampilan menyimak cerita rakyat melalui media audio
dengan strategi Group Investigation siswa sadar bahwa yang mereka pelajari
itu berguna bagi hidupnya. Dengan demikian siswa akan memposisikan
dirinya sebagai pihak yang memerlukan bekal untuk hidupnya nanti.
Keberhasilan guru dalam menjalankan tugasnya sangat mempengaruhi
dalam proses pembelajaran di kelas. Oleh sebab itu, guru sebaiknya harus
menyiapkan diri dalam menyajikan bahan ajar, menentukan kegiatan yang
akan dilakukan bersama para siswanya, mampu meningkatkan keterampilan
khusus tersebut, sebagai sarana penunjang berdasarkan bahan ajar agar
mencapai tujuan yang hendak diinginkan. Dengan demikian, peranan
pendidikan sangat berperan penting dalam membentuk kondisi masyarakat
yang gemar menyimak cerita untuk disampaikan kepada orang lain.

METODE PENELITIAN
Penelitian Tindakan kelas (PTK) dilaksanakan pada siswa kelas V SD
Negeri 02 Pendem yang terletak di dusun Bendosari desa Pendem Kecamatan
Mojogedang Kabupaten Karanganyar tahun ajaran 2012/2013.
Waktu penelitian dilaksanakan pada awal semester tahun ajaran
2012/2013 yaitu dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan
September 2012. Adapun tahap – tahap penelitian dapat dilihat dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel 3.1
Kegiatan Penelitian di SD Negeri 02 Pendem
Kegiatan
Juni
3 4

1

Juli
2 3

Bulan
Agustus
4 1 2 3 4

September
1 2 3 4


Penyusunan proposal
Permohonan ijin penelitian
Penyusunan instrument
Pelaksanaan penelitian
Analisis data
Penyusunan laporan

Menurut

Kemmis

dalam

Rochiati

Wiriaatmadja

(2008:

12)


menjelaskan bahwa:
”Penelitian tindakan adalah sebuah bentuk inkuiri reflektif yang
dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk
pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari a)
kegiatan praktek sosial atau pendidikan mereka, b) pemahaman mereka
mengenai kegiatan-kegiatan praktek pendidikan ini, dan c) situasi yang
memungkinkan terlaksananya kegiatan praktek ini”.
Penelitian tindakan ditandai dengan adanya perbaikan secara terus
menerus sehingga tercapai sasaran dari penelitian tersebut. Perbaikan tersebut
dilakukan pada setiap siklus yang telah dirancang oleh peneliti bersama
dengan guru kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bercirikan perbaikan
terus menerus sehingga kepuasan peneliti menjadi tolak ukur berhasilnya
(berhentinya) siklus-siklus tersebut.
Subyek penelitian ini adalah siswa-siswa kelas V SD Negeri 02
Pendem Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar pada tahun ajaran
2012/ 2013 berjumlah 43 anak, terdiri dari 25 siswa perempuan dan 18 laki-

laki sebagai subyek penelitian yang memperoleh tindakan serta guru kelas V
SD Negeri 02 Pendem sebagai subyek yang memberi tindakan.
Dalam mengumpulkan data, teknik yang digunakan adalah sebagai
berikut :
1. Observasi
Menurut Depdikbud (2003:50), “Observasi adalah pengamatan yang
dilakukan sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan, direncanakan sicara
sistematis, dan hasilnya dicatat dan diolah sesuai dengan tujuannya, serta
dapat

diperiksa

validitas,

reliabilitas

dan

ketelitiannya.

Observasi

(pengamatan) dilakukan untuk mendokumentasikan semua kegiatan didalam
pembelajaran baik yang dilakukan oleh guru maupun siswa pada saat
pemebelajaran berlangsung. Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk
memperoleh data proses pembelajaran siswa dengan menggunakan media
audio.
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan. Observasi pada penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui
keterampilan siswa kelas V SDN 02 Pendem dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia. Pengamatan ini dilakukan oleh peneliti dan guru kelas ketika proses
pembelajaran berlangsung. Pengamatan dapat dilakukan di dalam kelas dan di
luar kelas, tergantung proses pembelajaran itu berlangsung. Selain siswa,
aktivitas guru sebagai peneliti dalam pembelajaran juga diamati oleh guru
kelas sebagai observer.

2. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2003 : 141), “metode dokumentasi mencari data
atau variabel yang berupa catatan , transkip, buku-buku, surat kabar, majalah,
prasasti notulen, agenda dan sebagainya”.
Dalam

penelitian

ini

metode

dokumentasi

digunakan

untuk

memperoleh data tentang daftar nama siswa prestasi Bahasa Indonesia siswa
kelas V di SD Negeri 02 Pendem, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten
Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012. Data prestasi Bahasa Indonesia
diperoleh dari nilai rata-rata pelajaran Bahasa Indonesia semester satu.
3. Wawancara
Menurut Kartono (1980: 171) interview atau wawancara adalah suatu
percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu; ini merupakan proses
tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik.
Wawancara adalah pertanyaan – pertanyaan yang diajukan kepada
orang – orang yang dianggap dapat memberi informasi atau penjelasan hal –
hal yang dipandang perlu.
4. Tes
“Tes adalah sekumpulan pertanyaan yang harus dijawab dan/atau
tugas yang harus dikerjakan” (Saifuddin Azwar, 2001: 2). Menurut Suharsimi
Arikunto (2006: 223) tes adalah “Serentetan pertanyaan atau latihan atau alat
lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok”.

Tes adalah teknik pengumpulan data dengan cara memberikan
sejumlah soal kepada subjek peneliti. Pada penelitian ini metode tes digunakan
untuk mengumpulkan data mengenai hasil belajar siswa adalah uraian tes.
Didalam penelitian ini diperlukan adanya validasi data, yang
digunakan adalah triangulasi data. Triangulasi data (sumber) adalah data atau
informasi yang diperoleh selalu dikomparasikan dan diuji dengan data atau
informasi tertentu dari koheren sumber yang sama atau sumber yang berbeda.
Dengan teknik ini diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih tepat
sesuai keadaan siswa. Data yang dikumpulkan adalah data hasil wawancara
dengan guru, hasil observasi terhadap guru dan siswa, hasil belajar sesudah
tindakan, dan hasil belajar pada siklus I dan II.
Menurut Moleong (2007: 280) analisis data adalah proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan
satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan
hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.
Untuk kesinambungan dan kedalaman dalam penyajian data penelitian
ini digunakan analisis interaktif. Analisis data yang dilakukan dengan metode
alur secara diskriptif kualitatif yang meliputi reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan data sehingga merupakan proses siklus.
Reduksi data adalah proses/kegiatan pemilikan, pemusatan
perhatian dan penyerdehanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari
catatan lapangan. Kegiatan ini dilaksanakan setelah tindakan dilaksanakan.
Penyajian data dilakukan dalam rangka pemahaman terhadap sekumpulan

informasi yang merupakan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan.
Penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap untuk memperoleh derajat
kepercayaan yang tinggi dengan cara diskusi bersama mitra kolaborasi.
Siswa

dalam

mengerjakan

tugas

test

untuk

mengetahui

keterampilan menyimak cerita Rakyat yang diberikan menjadi lebih baik
dan setelah proses pembelajaran dengan media audio dengan strategi Group
Investigation, siswa yang mendapat nilai tuntas belajar mencapai 80% dari
seluruh siswa yang ada di kelas V SDN 02 Pendem dengan KKM.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini difokuskan pada pembelajaran untuk meningkatakan
keterampilan menyimak pada kelas V SD Negeri 02 Pendem, Mojogedang
tahun 2012/2013 dengan media Audio dengan Strategi Group Investigation.
1. Hasil dan Pembahasan Siklus I
Pada pelaksanaan doa yang dilaksanakan pada siswa kelas V pada
siklus I secara keseluruhan sudah kidmat. Absensi juga berjalan dengan tertib
karena semua siswa saat dipanggil hanya tunjuk jari. Hasil pengamatan pada
siklus I dengan lembar observasi yang digunakan oleh peneliti untuk
mengobservasi siswa selama proses pembelajaran pada siklus I menunjukkan
perubahan ke arah yang positif. Hal-hal yang mendukung terjadinya
peningkatan pemahaman siswa terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia
dengan menggunakan media Audio. Sikap siswa saat mengerjakan tes pada
mata Bahasa Indonesia. menghasil keterampilan menyimak yang diperoleh

siswa pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan sebelum
materi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran biasa. Hasil
pengamatan yang berupa pemahaman siswa dalam mengikuti pelajaran
Bahasa Indonesia pada siklus I bila dibandingkan dengan sikap siswa pada
kondisi awal sebelum penelitian adalah:
a. Siswa belum memiliki sikap aktif dan kreatif, hal ini disebabkan
karena siswa terbiasa dengan jawaban dari guru.
b. Siswa tidak memperhatikan pada waktu proses kegiatan pembelajaran
berlangsung karena saat diskusi kelompok siswa ada yang tidak ikut
berdiskusi.
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini telah menghasilkan
perubahan-perubahan positif dan peningkatan menyimak yang mencakup
perubahan sikap belajar dan hasil belajar. Adapun perubahan-perubahan
yang terjadi itu meliputi:
a. Peneliti dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan
media Audio dengan strategi Group Investigation
b. Media audio dapat meningkatkan aktivitas, kreativitas, dan motivasi
siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terutama mendengarkan
cerita Rakyat.
c. Hasil belajar siswa meningkat.
2. Hasil dan pembahasan siklus II
Pada pelaksanaan doa yang dilaksanakan pada siswa kelas V pada
siklus I secara keseluruhan sudah . Absensi juga berjalan dengan tertib

karena semua siswa saat dipanggil hanya tunjuk jari . Hasil ulangan pada
siklus II tampak lebih tinggi daripada kondisi awal dari siklus I. hal itu
disebabkan pada siklus II guru mencoba meningkatkan partisipasi siswa
dalam diskusi kelompok yaitu guru lebih aktif untuk menyuruh siswa
untuk membaca cerita sehingga siswa yang pasif berusaha untuk ikut
terlibat di dalamnya sehingga suasana kelihatan lebih ramai dan terjalin
interaksi antara guru dan siswa. Dengan perubahan seperti ini ternyata
antusias siswa mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia meningkat.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat dikatakan bahwa
penggunaan

media

Audio

dengan

strategi

Group

Investigation

meningkatkan hasil belajar siswa, yaitu hasil rata-rata pencapaian indikator
dalam kondisi awal mengalami peningkatan dari nilai rata-rata 64,67
menjadi 70,83. pada siklus I siswa yang belajar tuntas juga meningkat dari
kondisi awal 27 siswa atau sebesar 62,79% dari 43 siswa , menjadi 35
siswa atau 81,39% dari 43 siswa pada siklus II. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa penggunaan media audio dengan strategi Group
Investigation dapat meningkatkan menyimak cerita Rakyat pada
Pembelajaran Bahasa Indonesia.

SIMPULAN
Dari hasil proses pembelajaran pada siklus I dan Siklus II serta
temuan yang diperoleh melalui media Audio dengan strategi Group
Investigation dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam

menyimak cerita Rakyat. siswa pada siswa kelas V SD Negeri 02 Pendem,
Mojogedang, Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013. Setelah guru
berupaya memperbaiki sistem dan strategi untuk mengubah proses
pembelajaran dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Melalui media
Audio dengan strategi Group Investigation pada menyimak Cerita Rakyat
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan hasil nilai rata-rata 64,67
menjadi 70,83. pada siklus I siswa yang belajar tuntas juga meningkat dari
kondisi awal 27 siswa atau sebesar 62,79% dari 43 siswa , menjadi 35
siswa atau 81,39% dari 43 siswa pada siklus II. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa penggunaan media audio dengan strategi Group
Investigation dapat meningkatkan menyimak cerita Rakyat pada
Pembelajaran Bahasa Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
Agus, Suprijono. 2009. Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Arikunto, Suharsini. 2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta
: Rineka Cipta.
_______________. 2006. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta .
Asror, Juwaini. 2010. “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Group
Investigation Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman
Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Bangkal 01 Kecamatan Binangun
Kabupaten Cilacap.”. Tesis Program Studi Bahasa Indonesia
Pascasarjana. Surakarta: UNS.
Azwar, Saifudin.2001. Reabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bunanta, Murti. 1998. Problematika Penulisan Cerita Rakyat untuk Anak di
Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Depdikbud. 2003. Strategi Pembelajaran Bahasa. Jakarta : depdikbud.
______________. Undang – undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Semarang : Aneks Ilmu.
Herwina, Tyas.2009. “Penggunaan Metode Group Investigation Untuk
Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita
Pokok Bahasan Perbandingan Siswa Kelas V SD Negeri Panularan
Laweyan Surakarta”. Skripsi FKIP Matematika. Surakarta : FKIP UNS.
Hidayati, Nurul. 2007. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Metode GI
dalamMeningkatkan Motivasi. Malang: FKIP UIN Malang.
Islamiyah, Nurul.2007. “PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIKA
SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI
KELOMPOK (PTK Pembelajaran Matematika Kelas V SD 3 ALISLAM Gebang Surakarta, Pokok Bahasan Pecahan) Skripsi S-1 PGSD .
Surakarta: FKIP UMS.
Kartono, Kartini. 1980. Mental hygiene (kesehatan mental). Bandung. Alumni.
Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.

Rochiati Wiriaatmadja. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor – faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Solihatin, Etin dan Raharjo. 2007. Cooperatif Learning Model Pembelajaran IPS.
Jakarta : Bumi Aksara.
Suparno, Drs. 2000. Media Pengajaran Bahasa.Yogyakarta: PT Intan Pariwara.
Tarigan, Henry Guntur. 1993. Menyimak sebagai suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung : Angkasa.
__________________. 2001. Membaca sebagai suatu Kemampuan Berbahasa.
Bandung : Angkasa.
Tim PLPG Rayon 24. Penelitian Tindakan Kelas. Universites Negeri Makasar.
Tjakroek. “ Artikel tentang karangan, : http://tjakroek.blogspot.com/artikel jenisjenis karangan”. Minggu 20 Mei 2012 Pukul 13.00 WIB.
Wina, Sanjaya. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Kencana.
(http://seamz-independent.comuv.com/Pengertian_Cerita.html)

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA MELALUI TEKNIK PAIRED STORYTELLING DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Melalui Teknik Paired Storytelling Dengan Media Audiovisual Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V S

0 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA MELALUI TEKNIK PAIRED STORYTELLING DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Melalui Teknik Paired Storytelling Dengan Media Audiovisual Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V S

0 0 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA MELALUI MEDIA WAYANG PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Peningkatan Kemampuan Menyimak Cerita Melalui Media Wayang Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD Negeri I Tambak Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyol

0 2 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menyimak Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Karanganyar 02 Tahun Ajaran

0 0 17

PENINGKATAN KETRAMPILAN MENYIMAK CERITA RAKYAT MELALUI MEDIA AUDIO DENGAN STRATEGI GROUP INVESTIGATION MATA Peningkatan Ketrampilan Menyim

0 0 16

PENDAHULUAN Peningkatan Ketrampilan Menyimak Cerita Rakyat Melalui Media Audio Dengan Strategi Group Investigation Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Sdn 02 Pendem Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 6

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD JUARA YOGYAKARTA.

0 2 192

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA RAKYAT MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO DI KELAS V SDN 30 PONTIANAK SELATAN

0 0 7

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA FIKSI ANAK MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS V SD

0 1 10

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS V SDN SELOMULYO SLEMAN

1 0 209