Faktor-faktor yang Memengaruhi Kualitas Pelayanan Jaminan Kesehatan Bali Mandara.

!

susilawati.made@gmail.com
taritastrawati@yahoo.com
widia_mentog18@yahoo.co.id

1)

Jurusan Matematika FMIPA Universitas Udayana

"#
$ % The research aimed to determine the factors that influence service quality Balinese Man&
dara health insurance that can give consideration to local governments in planning health care quality im&
provement. The research took as many as 150 respondents who use the health insurance resoponden Bali
Mandara. In this study, 27 variables that affect the quality of health insurance Balinese Mandara analyzed
by factor analysis which reduces the number of variables that have to be a bit and named it as a factor
The results in this study suggests that there are six factors that affect the quality of Balinese Mandara health
insurance with a cumulative donation of 76,021%. The most dominant factor is the factor Direct Evidence
with an eigenvalue for 10,165 or 37,648 of these factors could explain 37.648% of the total of the factors
that influence health service quality assurance Bali Mandara.
% JKBM, Factor analysis, Health

"#
% Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor&faktor yang memengaruhi kualitas
pelayanan jaminan kesehatan Bali Mandara sehingga dapat memberikan pertimbangan bagi Pemerintah
daerah dalam rangka perencanaan peningkatkan kualitas kesehatan. Penelitian ini mengambil responden
sebanyak 150 resoponden yang menggunakan jaminan kesehatan Bali Mandara. Dalam penelitian ini, 27
variabel yang memengaruhi kualitas pelayanan jaminan kesehatan Bali Mandara dianalisis dengan analisis
faktor yang mereduksi sejumlah variabel yang ada menjadi sedikit/berarti dan menamakannya sebagai
faktor. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 6 faktor yang memengaruhi kualitas pelaya&
nan jaminan kesehatan bali Mandara dengan sumbangan kumulatif sebesar 76.021%. Faktor yang paling
dominan adalah faktor Bukti Langsung dengan nilai eigen sebesar 10.165 atau faktor ini mampu menjelas&
kan 37.648% dari seluruh total faktor&faktor yang memengaruhi kualitas pelayanan jaminan kesehatan Bali
Mandara.
$ % JKBM, Analisis faktor, Kesehatan

Tujuan pelayanan kesehatan adalah

tantangan dan masalah pembangunan kese&

tercapainya derajat kesehatan masyarakat


hatan yang belum sepenuhnya dapat teratasi,

yang memuaskan harapan dan kebutuhan

seperti masih tingginya anak yang men&

masyarakat, melalui pelayanan yang efektif

galami kurang gizi, kesenjangan kuali&

oleh pemberi pelayanan pada institusi pe&

tas, dan akses pelayanan kesehatan yang

layanan yang diselenggarakan secara efisien

bermutu dan terjangkau antar wilayah dan

(Ahmad, 2001). Peningkatan pelayanan ke&


sebaran tenaga kesehatan yang belum mer&

sehatan masyarakat merupakan salah satu

ata. Belum optimalnya alokasi pembiayaan

unsur penting dari peningkatan pemban&

kesehatan juga telah membuka mata orang

gunan sumber daya manusia yang berkuali&

bahwa kesehatan merupakan salah satu kebu&

tas. Pembangunan kesehatan yang sudah di&

tuhan pokok masyarakat. Himbauan Menteri

laksanakan di Bali secara umum telah


Kesehatan kepada dokter dan rumah sakit

menunjukkan terjadinya peningkatan terha&

untuk tidak menaikan tarif menunjukkan be&

dap derajat kesehatan masyarakat.

tapa esensialnya pelayanan kesehatan bagi

Disamping perkembangan pemban&

masyarakat.

gunan kesehatan tersebut, masih banyak pula

1

Kini banyak pihak, baik swasta


faktor&faktor

maupun pemerintah yang menyadari bahwa

menunjukan

jaring pengaman sosial (social safety net) ha&

variabel. Adapun tujuan dari analisis faktor

rus segera dibentuk, karena sekitar 72,12%

yaitu menganalisis hubungan interkorelasi

dari penduduk Bali belum memiliki Jaminan

diantara sejumlah variabel dengan cara

Pemeliharaan Kesehatan yang senantiasa


mengidentifikasi satu set dimensi pokok

akan bermasalah ketika jatuh sakit. Bahkan

yang sama yang disebut faktor. Sehingga

yang sudah tercakup asuransipun masih ada

yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

kendala, karena sebagian asuransi yang

mengetahui faktor&faktor yang memengaruhi

dikembangkan

kabupaten,

kualitas pelayanan Jaminan Kesehatan Bali


portabilitasnya masih terbatas sampai tingkat

Mandara (JKBM) dan mengetahui faktor&

pelayanan dasar atau tingkat rujukan lokal

faktor yang dominan memengaruhi kualitas

(rumah sakit kabupaten setempat), sehingga

pelayanan Jaminan Kesehatan Bali Mandara.

pemerintah

yang

melandasi

saling


keterkaitan

dan
diantara

akan tetap bermasalah ketika harus ketingkat
" &"

Provinsi.

'

" "

Berdasarkan hal tersebut di atas,

Jaminan Kesehatan Bali Mandara

Pemerintah Provinsi Bali (Gubernur dan


(JKBM) adalah jaminan kesehatan yang

Bupati/Walikota)

kebijakan

diberikan kepada seluruh masyarakat Bali

dengan

yang belum memiliki jaminan kesehatan

program

seperti askes, Jamsostek, Askeskin, Jamkes&

untuk

mengambil


menaungi

pelayanan

masyarakat

kesehatan

melalui

Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM)
untuk seluruh Masyarakat Bali dan mulai

mas atau jaminan kesehatan lainnya.
Menurut

Kotler

(2009)


kualitas

tanggal 1 januari 2010 Jaminan Kesehatan

(quality)

Bali Mandara (JKBM) sudah dapat dinikmati

karakteristik

oleh masyarakat di Bali. Dengan adanya

bergantung

program ini seluruh penduduk Bali yang

memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau

belum memiliki jaminan kesehatan dapat

tersirat. Definisi kualitas berpusat pada

dilayani dengan hanya memiliki Kartu Tanda

konsumen,

seorang

Penduduk

memberikan

kualitas

mengikuti

(KTP)

Bali

dan

mekanisme

pelayanan
rujukan

(www.baliprov.go.id).
Dari uraian di atas maka penulis

adalah

totalitas

fitur

dan

jasa

yang

kemampuannya

untuk

produk
pada

atau

produsen
bila

dapat

produk

atau

pelayanan yang diberikan dapat memenuhi
atau melebihi harapan konsumen.
Kualitas JKBM dapat memberikan

ingin mengetahui apakah program pemerin&

peningkatan

terhadap

derajat

tah ini sesuai dengan harapan masyarakat

masyarakat.

Penilaian

dengan menggunakan metode Analisis Fak&

meliputi lima dimensi yaitu:

kualitas

kesehatan
bantuan

tor. Analisis faktor merupakan analisis

a) Hal&hal yang berwujud/fasilitas fisik (tan

statistika yang digunakan untuk mengetahui

gibles), meliputi penampilan dari fasilitas
2

fisik, peralatan, petugas, dan materi komuni&

dimensi umum yang disebut faktor (Hair et al,

kasi.

1995).
Prinsip dasar pada analisis faktor

b) Empati (Empathy), perhatian secara
untuk

yaitu dengan mengekstrasi sejumlah faktor

menghubungi petugas, kemampuan petugas

atau common factor dari gugusan variabel asal

untuk berkomunikasi dengan pasien dan

X 1 , X 2 , X 3 ,L , X p sehingga

individual

seperti

kemudahan

usaha petugas untuk memahami keinginan
dan kebutuhan pasien.

banyaknya

faktor lebih sedikit dari banyaknya variabel
asal X, dan sebagian besar informasi (ragam)

c) Kehandalan (Reability), yaitu kemampuan
untuk melaksanakan atau memberikan pe&

variabel asal X tersimpan dalam sejumlah
faktor.

layanan yang dijanjikan dengan kualitas yang

Variabel X 1 , X 2 , X 3 ,L , X p menyebar

sama (konsisten) pada setiap waktu, untuk

dan

semua orang, secara tepat, akurat, dan dapat

normal dengan vektor nilai tengah

dipercaya. Dalam hal ini, kinerja harus sesuai

matrik ragam peragam ∑, yang dinyatakan

dengan harapan pelanggan seperti ketepatan

sebagai berikut:

X ≈ N p ( , ∑)

waktu, pelayanan yang sama untuk semua pe&
langgan tanpa kesalahan.

maka dapat dibuat model sebagi berikut:

d) Daya tanggap (Responsiveness), yaitu
keinginan untuk memberikan pelayanan se&
cara cepat tanggap (responsif) kepada pelang&
gan serta membantu konsumen dalam men&
yediakan pelayanan yang dibutuhkan.
e) Jaminan (Assurance), yaitu kemampuan
petugas atas pengetahuan, kualitas keramah
tamahan, perhatian dan kesopanan dalam
memberikan pelayanan, ketrampilan dalam
memberikan informasi.

(1)
dimana:
= faktor ke&j

Salah satu analisis variabel ganda

= bobot (loading) dari variabel ke&i pada

yang sering digunakan yaitu analisis faktor.
Analisis faktor adalah suatu metode statistika

faktor ke&j
= galat (error) atau faktor spesifik.

variabel ganda yang memiliki tujuan utama
menggambarkan struktur yang mendasari

Faktor pada analisis faktor memiliki nilai eigen

suatu matriks data. Secara umum dapat

lebih besar dari satu ( λ>1) dinyatakan sebagai

dikatakan bahwa analisis ini bertujuan untuk

faktor

menganalisis

besar

menginterpretasikan faktor bermakna, yang perlu

variabel dengan menentukan satu kelompok

diperhatikan adalah besar bobot dari faktor&

hubungan

sejumlah

bermakna.

Untuk

dapat

faktor tersebut pada masing&masing variabel.
3

Metode penduga pembobot dalam analisis faktor

diperlukan dan dianggap cocok sebagai sumber

yaitu

data yang akan menjadi sampel pada penelitian

menggunakan

solusi

AKU

(Analisis

Komponen Utama). Data masukan untuk AKU
dapat

berupa

matriks

peragam

(S)

yang

(Sugiono,2007).
Variabel&variabel

yang

digunakan

pada

digunakan bilamana unit satuan dan skala data

penelitian ini ada 27 variabel. Kuesioner yang

dari seluruh variabel yang akan dianalisis adalah

dipergunakan dalam penelitian adalah kuesioner

sama atau matriks korelasi (R) digunakan

pilihan dengan skala interval, artinya responden

bilamana unit satuan dan skala data dari seluruh

memilih jawaban yang paling tepat dari interval

variabel yang akan dianalisis adalah tidak sama.

0 sampai 10.

Dari S dan R akan diperoleh

(eigen value) dan

(eigen vektor) yang berpadanan. Pembobotan
pada analisis faktor dapat dinyatakan dalam
persamaan:

," &+ *"

'- .

(

"," "

/

#

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan
terhadap alat penelitian, dan dalam hal ini adalah

c j = λ jα j

(2 )

kuesioner. Valid artinya data&data yang diperoleh
dengan penggunaan alat (instrumen) dapat men&

( )*( ( (+& &"

Penelitian ini dilakukan di provinsi Bali.
Data pada penelitian ini diperoleh dari data

jawab tujuan penelitian, sedangkan reliabel arti&
nya konsisten atau stabil.

primer dengan cara metode survei, yaitu dengan

Pernyataan dikatakan valid apabila nilai

menyebarkan kuisioner dan data yang langsung

thitung > ttabel. Sebelum menghitung nilai thitung,

diperoleh berupa data sikap responden. Populasi

terlebih dahulu harus diketahui nilai korelasinya.

pada penelitian ini adalah pasien yang pernah

Hasil pengujian validitas diketahui bahwa dari 27

menggunakan program JKBM beserta keluarga

butir pertanyaan untuk mengungkap tentang fak&

yang menungguinya pada saat di rawat. Sampel

tor&faktor yang memengaruhi kualitas pelayanan

pada penelitian ini sebanyak 150 responden

JKBM,

dengan teknik pengambilan sampel yang diguna&

valid. Tabel 1 berikut menunjukkan hasil uji

kan

validitas terhadap instrumen yang digunakan

adalah

purposive

sampling

yaitu

pengambilan anggota sampel secara sengaja
sesuai

dengan

persyaratan

sampel

ke&27 butir pertanyaan dinyatakan

dalam penelitian ini.

yang

4

Tabel 1. Uji Validitas Instrumen Penelitian
No Per&
tanyaan

Koefisien
Korelasi

1
0.611
4.011
2
0.608
3.979
3
0.72
5.391
4
0.644
4.374
5
0.399
2.261
6
0.699
5.079
7
0.786
6.606
8
0.647
4.409
9
0.563
3.54
10
0.408
2.322
11
0.585
3.748
12
0.605
3.948
13
0.417
2.384
14
0.579
3.69
15
0.689
4.94
16
0.749
5.874
17
0.737
5.666
18
0.674
4.741
19
0.707
5.195
20
0.813
7.255
21
0.735
5.632
22
0.877
9.484
23
0.795
6.81
24
0.793
6.764
25
0.684
4.872
26
0.352
1.954
27
0.761
6.095
Sumber: Data diolah 2012

Ket.

#

1.701
1.701
1.701
1.701
1.701
1.701
1.701
1.701
1.701
1.701
1.701
1.701
1.701
1.701
1.701
1.701
1.701
1.701
1.701
1.701
1.701
1.701
1.701
1.701
1.701
1.701
1.701

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu

diolah dengan analisis faktor adalah dengan

alat pengukur dapat dipercaya atau dapat dian&

melihat nilai KMO.

dalkan. Hasil pengujian reliabilitas

diperoleh

nilai Cronbach Alpha sebesar 0,910 yang lebih
besar dari kriteria yang ditentukan yaitu 0,5 ber&
arti semua pertanyaan dalam kuisioner sudah
reliabel.
"
Langkah pertama yang dilakukan untuk
melihat apakah data yang diperoleh layak untuk
5

Tabel 2. Nilai KMO dan Bartlett’s

(
Dalam menentukan jumlah faktor yang
diinginkan sebagai hasil ekstrak dalam penelitian
ini menggunakan nilai eigen sebagai dasar dalam

#
!

%&'(

$"

mengetahui faktor yang paling dominan

me&

mengaruhi kualitas pelayanan JKBM, artinya

"

hanya faktor dengan nilai eigen > 1 yang diang&
)

% (

gap sebagai faktor bermakna. Dari hasil analisis
data berdasarkan 27 variabel diperoleh enam

Sumber: Data diolah 2012

komponen utama yang memiliki nilai eigen lebih
dari satu yang menunjukkan jumlah faktor yang

Kesimpulan tentang layak tidaknya

menentukan kualitas pelayanan JKBM, keenam

analisis faktor dilakukan dengan menggunakan

komponen utama ini secara bersama mampu

uji KMO (Kaiser Meyer Olkin). Berdasarkan

menerangkan variabilitas total sebesar 76.021%.

Tabel 2 diperoleh nilai KMO sebesar 0,750 se&

Dengan menggunakan metode Varimax yang

hingga analisis faktor layak dilakukan dengan

mengasumsikan bahwa antar faktor tidak berko&

kategori baik.

relasi diperoleh bahwa untuk factor 1 dapat men&

Sedangkan Barlett Test merupakan test

jelaskan keragaman data sebesar 37.648%, factor

statistik untuk menguji apakah betul variabel&

2 sebesar 14.4962%, factor 3 sebesar 8.479%,

variabel yang dilibatkan berkorelasi. Nilai Barlett

factor 4 sebesar 6.006%, factor 5 sebesar

Test didekati dengan nilai chi square, diketahui

5.466%, dan factor 6 sebesar 3.927%. Faktor 1

nilai chi square adalah 3680.973 dengan besar

sampai factor ke 6 secara rinci terlihat pada Ta&

signifikan 0,000, sehingga antar variabel terdapat

bel

2

berikut:

korelasi.
Tabel 3. Pengelompokan Variabel Berdasarkan Faktor yang
Ditetapkan dengan Nilai Eigen Lebih Besar 1
Faktor
No Pertayaan
Indikator
Faktor 1
X2, X3, X4, 1. Fasilitas
X6, X7, X8
Tangibles
2. Keamanan pasien
dan X27
(bukti
3. Keamanan barang bawaan pasien
langsung),
4. Kebersihan kamar rawat inap
Nilai eigen =
10,165
5. Kebersihan tempat tunggu pasien
6. Kebersihan kamar mandi
7. Kemanjuran obat
Faktor 2
X1, X9, X12, 1. Kelengkapan pelayanan
X14, X15,
Reability
2. Akses
6

(kehandalan),
X16 dan X17
Nilai eigen =
3,914

Faktor 3
Responsiveness
(daya tanggap)
Nilai eigen =
2,289

X18, X20,
X22, X24
dan X25

Faktor 4
X5, X10, dan
X13
Pemamfaatan
dan
Komunikasi,
Nilai eigen =
1,622
Faktor 5
kompetensi

X11, X19
dan X23

3. Prosedur administrasi Komunikasi

4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
4.

Keakurasian bantuan
Bentuk pelayanan
Respon Rumah Sakit
Tindakan Rumah sakit
Pelayanan jasa
Kenyamanan
Ketrampilan petugas rumah sakit
Sikap dan tindakan petugas rumah
sakit
5. Kesabaran petugas rumah sakit
1. Manfaat bantuan
2. Komunikasi
3. Ketepatan janji

1. Pemahaman petugas rumah sakit
2. Pemberian informasi

Petugas, Nilai
eigen = 1,476

3. Pengetahuan petugas rumah sakit

Faktor 6
X21dan X26
tambahan
(Jaminan),
Nilai eigen
=1,060
Sumber : Data diolah 2012

1. Administrasi
2. Harga obat

Berdasarkan Tabel 3 interpretasi nama
faktor didasarkan pada variabel yang diwakil&

diberi nama dengan faktor tangibles (bukti
langsung).

inya. Faktor 1 yang terdiri dari enam variabel

Faktor 2 yang terdiri dari tujuh variabel

pasien,

yang terbentuk yang meliputi: kelengkapan pe&

keamanan barang bawaan pasien, kebersihan

layanan, akses, prosedur administrasi, keakura&

kamar rawat inap, kebersihan tempat tunggu

sian bantuan, bentuk pelayanan, respon rumah

pasien, kebersihan kamar mandi dan kemanjuran

sakit dan tindakan rumah sakit. Dengan variabel

obat. Dengan variabel yang paling dominan

yang

berpengaruh adalah fasilitas kamar seperti

keakurasian bantuan. Dengan skor loadingnya

tempat menunggui pasien, pispot dan lainnya.

adalah 0.881. Dalam pengelompokkan variabel

Dengan skor loadingnya adalah 0.840. Dalam

pada faktor ini dapat diberi nama dengan faktor

pengelompokkan variabel pada faktor satu dapat

Reability (kehandalan).

yang

meliputi:

fasilitas,

keamanan

paling

dominan

berpengaruh

adalah

7

Faktor 3 yang terdiri dari lima variabel

bawaan pasien, kebersihan kamar rawat inap,

yang meliputi: pelayanan jasa, kenyamanan,

kebersihan tempat tunggu pasien,dan kebersihan

keterampilan petugas rumah sakit, sikap dan

kamar mandi dan kemanjuran obat. Maka dapat

tindakan rumah sakit dan kesabaran petugas

dikatakan

rumah sakit. Dengan skor loadingnya adalah

berpengaruh terhadap kualitas pelayanan JKBM.

fasilitas

rumah

sakit

sangat

0.845. Dalam pengelompokkan variabel pada
faktor ini dapat diberi nama dengan faktor
Responsiveness (daya tanggap).

( &

'+"

0

Faktor 4 yang terdiri dari tiga variabel

Berdasarkan hasil penelitian tentang faktor&

yang meliputi: manfaat bantuan, komunikasi dan

faktor yang memengaruhi kualitas pelayanan

ketepatan janji. Dengan variabel yang paling

JKBM dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

dominan berpengaruh adalah ketepatan janji.

1. Hasil analisis faktor terdapat 6 faktor

Dengan skor loadingnya adalah 0.879. Dalam

yang memengaruhi kualitas pelayanan JKBM

pengelompokkan variabel pada faktor ini dapat

adalah sebagai berikut: Faktor pertama Tangibles

diberi nama dengan faktor pemanfaatan dan

(bukti langsung) dapat menjelaskan tentang

komunikasi.

kualitas pelayanan JKBM sebesar 37.648%, fak&

Faktor 5 yang terdiri dari tiga variabel

tor kedua Reability (kehandalan) dapat menjelas&

yang meliputi: pemahaman petugas rumah sakit,

kan tentang kualitas pelayanan JKBM sebesar

pemberian informasi dan pengetahuan petugas

14.496%, faktor ketiga yaitu Responsiveness

rumah sakit. Dengan variabel yang paling

(daya tanggap) dapat menjelaskan tentang kuali&

dominan

pemahaman

tas pelayanan JKBM sebesar 8.479%, faktor

petugas rumah sakit. Dengan skor loadingnya

keempat pemamfaatan dan komunikasi dapat

adalah 0.795. Dalam pengelompokkan variabel

menjelaskan tentang kualitas pelayanan JKBM

pada faktor ini dapat diberi nama dengan faktor

sebesar 6.006%, faktor kelima kompetensi

kompetensi petugas rumah sakit.

petugas rumah sakit dapat menjelaskan tentang

berpengaruh

adalah

Faktor 6 yang terdiri dari dua variabel

kualitas pelayanan JKBM sebesar 5.4.66%,

yang meliputi: administrasi dan harga obat.

faktor keenam fasilitas tambahan dapat menje&

Dengan

dominan

laskan tentang kualitas pelayanan JKBM sebesar

berpengaruh adalah harga obat. Dengan skor

3.927%. Dengan jumlah keseluruhan faktor yang

loadingnya

menentukan kualitas pelayanan JKBM sebesar

variabel

yang

adalah

paling

0.782.

Dalam

pengelompokkan variabel pada faktor ini dapat
diberi nama dengan faktor fasilitas tambahan
(kenyamanan).

76.021%
2. Faktor Tangibles (bukti langsung) merupakan faktor yang paling dominan berpen-

Dari ke 6 faktor tersebut, faktor yang

garuh terhadap kualitas pelayanan JKBM yaitu

paling dominan berpengaruh adalah faktor 1

sebesar 37.648%. Faktor ini dijelaskan oleh lima

yang terdiri dari enam variabel yang meliputi:

variabel

fasilitas, keamanan pasien, keamanan barang

keamanan barang bawaan pasien, kebersihan

yaitu

fasilitas,

keamanan

pasien,
8

kamar rawat inap, kebersihan tempat tunggu

garuh Faktor tangibles (bukti langsung) yang

pasien, dan kebersihan kamar mandi.

meliputi

yaitu

fasilitas,

keamanan

pasien,

keamanan barang bawaan pasien, kebersihan
Berdasarkan temuan dari penelitian serta

kamar rawat inap, kebersihan tempat tunggu

berbagai kekurangan maupun keterbatasan yang

pasien, dan kebersihan kamar mandi, diharapkan

ada, maka penulis memberikan saran untuk Pe&

makin ditingkatkan.

merintah daerah dan pihak rumah sakit agar pen&

*"

"/ /' ' "

Ahmad Djojosugito. 2001, Kebijakan Pemerintah
Dalam Pelayanan Kesehatan Menyongsong
AFTA, Pusat Data dan Informasi PERSI,
Jakarta
Hair, J.F.,Rolph, E.A., Ronald L.T., dan William,
C.B. 1995. Multivariate Data Analysis With
Reading. Fourth Edition. Prentice Hall
International Editions. New Jersey.
Kotler, P. 2009. Manajemen Pemasaran, Marketing
Manajemen,
Analisis
Perencanaan,
Implementasi dan Pengendalian, Edisi
Milenium, Edisi Bahasa Indonesia. Penerbit:
Prehallindo, Jakarta.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan
ke 10. Alfebeta Bandung.
www.baliprov.go.id/
masyarakat/2010/11/apakah&
- # &itu diakses pada tanggal 14 februari
2012

9