Peranan Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Pekalongan terhadap Klien Pembebasan Bersyarat dalam reintegrasi sosial.

ABSTRAK
Anggit Budi Raharjo. 2010. Peranan Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Pekalongan
terhadap Klien Pembebasan Bersyarat dalam reintegrasi sosial. Sarjana Hukum.
Fakultas Hukum. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing : Dr Indah Sri Utari.
SH. M. Hum. Ali Masyhar, S.H, M.H. halaman 1-94.

Kata Kunci : Pembimbing klien pemasyarakatan, Pembimbingan, Klien
Pemasyarakatan.
Perubahan sistem pemidanaan di Indonesia ke arah Pemasyarakatan pada
hakekatnya merupakan perubahan ke arah sistem pemidanaan yang manusiawi
dan melindungi HAM. Bahkan Pemasyarakatan dalam arti sesungguhnya
merupakan proses penegakan hukum yang berorientasi pada perlindungan HAM,
khususnya hak-hak warga binaan Pemasyarakatan. Salah satu proses paling akhir
dalam sistem pemasyarakatan ialah Pembebasan Bersyarat, dimana Unit
Pelaksana Teknis proses bimbingan kemasyarakatan pembebasan bersyarat tidak
lagi menjadi tanggung jawab Lembaga Pemasyarakatan melainkan menjadi
tanggung jawab pihak Balai Pemasyarakatan yang merupakan subsistem dari
sisitem pemasyarakatan dan tujuan dari pembebasan bersyarat tersebut ialah untuk
mereintegrsikan klien pemasyarakatan.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana upaya Balai
Pemasyarakatan (BAPAS) Pekalongan dalam menanggulangi terjadinya

pengulangan Tindak Pidana oleh Klien Pemasyarakatan ? (2) Bagaimana proses
Pembebasan Bersyarat bagi Narapidana pada Balai Pemasyarakatan (BAPAS)
Pekalongan ?. Penelitian ini bertujuan (1) Mengetahui upaya atau cara Balai
Pemasyarakatan dalam menanggulangi pengulangan tindak pidana oleh klien
pembebasan bersyarat (2) Mengetahui proses untuk mendapatkan pembebasan
bersyarat.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini
dilakukan di Balai Pemasyarakatan (BAPAS) yang berlokasi di jalan Darma Bakti no.
122 Pekalongan Yang menjadi objek penelitian adalah pembimbingan klien
pemasyarakatan dan proses-proses untuk mendapatkan pembebasan bersyarat. Alat
dan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumen.
Pembimbingan klien yang mendapat pembebasan bersyarat meliputi tiga
tahap yaitu pembimbingan tahap awal, tahap lanjutan dan tahap akhir. Dalam proses
pembimbingan tersebut Pembimbing klien pemasyarakatan tidak hanya memberikan
bimbingan dan penyuluhan saja melainkan harus melindungi kliennya tersebut dari
pandangan negative oleh Masyarakat sekitar dan meyakinkan kepada klien
pemasyarakatan bahwa perbuatan yang telah dilakukan sebelumnya benar-benar
menyalahi aturan sehingga klien tidak lagi mengulangi perbuatan pidana.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis dapat
disimpulkan bahwa: (1) Upaya Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Pekalongan dalam

menanggulangi terjadinya pengulangan Tindak Pidana oleh klien Pemasyarakatan
yaitu dengan melalui proses bimbingan, dimana dalam proses bimbingan tersebut
pembimbing klien pemasyarakatan bekerja sama dengan pihak kepolisian, aparat desa
dan keluarga untuk membantu memantau klien pembebasan bersyarat, peranan
viii

pembimbing selain menberikan motivasi dan membantu permasalahan klien
pemasyarakatan, pembimbing sesekali memberikan nasehat mengenai dampak
buruknya perbuatan jahat dan memberikan ancaman kepada klien akan menghentikan
proses bimbingannya apabila klien melakukan pengulangan tindak pidana. (2) Proses
untuk mendapatkan pembebasan bersyarat, bahwa untuk mendapatkan bebas
bersyarat klien pemasyarakatan harus di dampingi oleh pihak-pihak penjamin atau
keluarga yang mampu bertanggung jawab atas pembebasan bersyaratnya, hal ini
dimaksutkan agar terdapat keseriusan dari pihak keluarga atau penjamin mengenai
pembebasan bersyaratnya.
Saran yang dapat dikemukakan dari penelitian ini adalah (1) Dalam proses
pembimbingan hendaknya pembimbing melaksanakan bimbingan tersebut
berdasarkan teori-teori yang telah ditetapkan agar proses bimbingan berlangsung
efektiv. (2) Kepada pihak Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Pekalongan hendaknya
menambah jumlah pembimbing klien pemasyarakatan agar proses bimbingan

berjalan dengan baik dan tidak terbentur oleh keterbatasan jumlah pembimbing
klien pemasyarakatan.

ix

Dokumen yang terkait

Pembebasan Bersyarat dan Tingkat Pelanggaran yang Dilakukan Klien Pemasyarakatan (Riset di Balai Pemasyarakatan Kelas I Medan)

4 75 99

Peran Balai Pemasyarakatan (Bapas) dalam Melaksanakan Bimbingan Terhadap Klien Anak Pemasyarakatan (Studi di Bapas Semarang)

2 25 99

PENDAHULUAN KENDALA BALAI PEMASYARAKATAN KLAS I YOGYAKARTA DALAM MENJALANKAN PEMBIMBINGAN TERHADAP KLIEN PEMASYARAKATAN YANG MEMPEROLEH PEMBEBASAN BERSYARAT.

0 3 10

PENUTUP KENDALA BALAI PEMASYARAKATAN KLAS I YOGYAKARTA DALAM MENJALANKAN PEMBIMBINGAN TERHADAP KLIEN PEMASYARAKATAN YANG MEMPEROLEH PEMBEBASAN BERSYARAT.

0 2 5

PERAN BALAI PEMASYARAKATAN DALAM PEMBERIAN PEMBEBASAN BERSYARAT BAGI WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN Peran Balai Pemasyarakatan Dalam Pemberian Pembebasan Bersyarat Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (Studi Di Balai Pemasyarakatan Klas Ii Pekalongan).

0 1 12

PENDAHULUAN Peran Balai Pemasyarakatan Dalam Pemberian Pembebasan Bersyarat Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (Studi Di Balai Pemasyarakatan Klas Ii Pekalongan).

0 1 15

PERAN BALAI PEMASYARAKATAN DALAM PEMBERIAN PEMBEBASAN BERSYARAT BAGI WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN Peran Balai Pemasyarakatan Dalam Pemberian Pembebasan Bersyarat Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (Studi Di Balai Pemasyarakatan Klas Ii Pekalongan).

0 1 18

PERANAN BALAI PEMASYARAKATAN (BAPAS) KOTA SURAKARTA DALAM PEMBINAAN TERHADAP ANAK YANG Peranan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kota Surakarta Dalam Pembinaan Terhadap Anak Yang Memperoleh Sanksi Tindakan.

0 1 10

Efektivitas Pembebasan Bersyarat Dalam Pembimbingan Klien Pemasyarakatan (Studi di Balai Pemasyarakatan Klas 1 Semarang).

0 0 2

BAB II PEMBERIAN PEMBEBASAN BERSYARAT DALAM PEMBIMBINGAN BAPAS (Balai Pemasyarakatan) KELAS I MEDAN. A. Pembebasan Bersyarat - Pembebasan Bersyarat dan Tingkat Pelanggaran yang Dilakukan Klien Pemasyarakatan (Riset di Balai Pemasyarakatan Kelas I Medan)

0 0 46