ATRIBUT PRODUK PENSIL 2B STAEDTLER SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN : Survei Pada Siswa Kelas 3 SMA Negeri 23 Bandung Pengguna Pensil 2B Staedtler.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................ Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT .......................................................................... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR .......................................................... Error! Bookmark not defined.
UCAPAN TERIMA KASIH ............................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 1
DAFTAR TABEL ................................................................ Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR ............................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian ........................................Error! Bookmark not defined.
1.2 Identifikasi Masalah .................................................Error! Bookmark not defined.
1.3 Rumusan Masalah ....................................................Error! Bookmark not defined.
1.4 Tujuan Penelitian .....................................................Error! Bookmark not defined.
1.5 Kegunaan Penelitian.................................................Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka..........................................................Error! Bookmark not defined.
2.1.1
Konsep Pemasaran ...........................................Error! Bookmark not defined.
2.1.2
Bauran Pemasaran ............................................Error! Bookmark not defined.
2.1.3
Produk ..............................................................Error! Bookmark not defined.
2.1.4
Atribut Produk ..................................................Error! Bookmark not defined.
2.1.4.1
2.1.5
Pengertian .................................................Error! Bookmark not defined.
Keputusan Pembelian .......................................Error! Bookmark not defined.
2.1.5.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian ...............Error!
Bookmark not defined.
2.1.5.2 Motif-motif Konsumen Dalam Mengambil Keputusan . Error! Bookmark
not defined.
2.1.5.3
Keputusan Pembelian Konsumen .............Error! Bookmark not defined.
2.1.5.4 Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian .............Error!
Bookmark not defined.
2.1.6
2.2
Penelitian Terdahulu.........................................Error! Bookmark not defined.
Kerangka Pemikiran...............................................Error! Bookmark not defined.
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2.3
Hipotesis ................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian .......................................................Error! Bookmark not defined.
3.2 Metode dan Desain Penelitian ..................................Error! Bookmark not defined.
3.2.1
Metode Penelitian .............................................Error! Bookmark not defined.
3.2.2
Desain Penelitian ..............................................Error! Bookmark not defined.
3.3 Operasionalisasi Variabel.........................................Error! Bookmark not defined.
3.4 Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data .........Error! Bookmark not defined.
3.4.1
Jenis dan Sumber Data .....................................Error! Bookmark not defined.
3.4.2
Teknik Pengumpulan Data ...............................Error! Bookmark not defined.
3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sample Error! Bookmark not defined.
3.5.1
Populasi ............................................................Error! Bookmark not defined.
3.5.2
Sampel ..............................................................Error! Bookmark not defined.
3.5.3
Teknik Pengambilan Sempel ............................Error! Bookmark not defined.
3.6 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis .....................Error! Bookmark not defined.
3.6.1
Rancangan Analisis Data..................................Error! Bookmark not defined.
3.6.2
Hasil Validitas dan Reliabilitas ........................Error! Bookmark not defined.
3.6.2.1
Hasil Validitas ..........................................Error! Bookmark not defined.
3.6.2.2
Hasil Reliabilitas.......................................Error! Bookmark not defined.
3.6.3
Teknik Analisis Data ........................................Error! Bookmark not defined.
3.6.4
Koefisien Determinasi ......................................Error! Bookmark not defined.
3.6.5
Uji Hipotesis .....................................................Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ........................................................Error! Bookmark not defined.
4.1.1
Gambaran Umum Objek Penelitian..................Error! Bookmark not defined.
4.1.2
Karakteristik Responden ..................................Error! Bookmark not defined.
4.1.3
Gambaran Variabel Penelitian ..........................Error! Bookmark not defined.
4.1.3.1
Tanggapan Responden Terhadap Atribut Produk Pensil 2B Staedtler
Error! Bookmark not defined.
4.1.3.2 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian .................Error!
Bookmark not defined.
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.1.4
Hasil Pengujian Statistik ..................................Error! Bookmark not defined.
4.1.4.1 Pengujian Asumsi Regresi ............................Error! Bookmark not defined.
4.1.4.2 Koefisien Korelasi.........................................Error! Bookmark not defined.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ...................................Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ..............................................................Error! Bookmark not defined.
5.2 Saran.........................................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................
LAMPIRAN..........................................................................................................................
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
ATK atau alat tulis kantor sekarang ini sudah menjadi kebutuhan semua
orang khususnya di kalangan pelajar. Kebutuhan akan alat-alat tulis ini sering kali
menjadi
kebutuhan
yang
tidak
terduga
untuk
dibeli.
Seiring
dengan
berkembangnya dunia pendidikan di Indonesia, pemerintah menerapkan sistem
kelulusan Ujian Akhir Nasional (UAN) pertama kali pada tahun 2004 bagi siswa
SD, SMP dan SMA. Dimana pada saat mengerjakan soal ujian, siswa harus
menggunakan pensil jenis 2B untuk menghitamkan jawaban.
Pensil adalah alat tulis dan lukis yang awalnya terbuat dari grafit murni.
Penulisan dilakukan dengan menggoreskan grafit tersebut ke atas media, namun
grafit murni cenderung mudah patah, terlalu lembut, memberikan efek kotor saat
media bergesekan dengan tangan, dan mengotori tangan saat dipegang. Karena itu
kemudian diciptakan campuran grafit dengan tanah liat agar komposisinya lebih
keras. Selanjutnya komposisi campuran ini dibalut dengan kertas atau kayu.
Komposisi tersebut bisa kita ketahui karena pasti tercetak / tertulis
jelaspada batang pensil. Unsurnya adalah 3 huruf yaitu H, F dan B. H berarti
Hardness (yaitu tingkat kekerasan, skalanya antara H, 1H sampai 9H, semakin
tinggiangkanya berarti semakin keras). F berarti Fine (yang diperuntukan untuk
menulisdan tanpa skala). B berarti Blackness (tingkat kehitaman dari mulai B, 1B,
9Bbahkan 9xxB).
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2
Sebetulnya tidak ada patokan atau aturan dalam memilih dan
menggunakan pensil. Selain karena selera, ada beberapa jenis dan bentuk pensil
yang disesuaikan dengan fungsinya. Panitia ujian biasanya mengharuskan
menggunakan pensil 2B untuk lembar jawaban komputer. Itu karena hanya
coretan pensil 2B yang bisa dibaca oleh komputer. Coretan pensil yang terlalu
tebal
atau
terlalu
tipis
tidak
akan
bisa
dibaca
oleh
komputer.
(http://id.shvoong.com/humanities/arts/2078372-jenis-jenis-pensil/#ixzz1sN61ucq7).
Penyelenggaraan ujian nasional menjadi kesempatan produsen pensil 2B
untuk meningkatkan penjualan. Pada musim ujian, kenaikan permintaan bisa
meningkat tiga kali lipat. Kualitas terbaik menjadi salah satu faktor untuk merebut
perhatian pasar. Ujian nasional menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
rangkaian proses belajar mengajar di sekolah. Bahkan, sebagian besar pelajar
menganggap ujian sebagai bagian yang menentukan kelangsungan pendidikan,
salah satunya menyediakan peralatan tulis berkualitas lantaran pengisian lembar
jawaban umumnya menggunakan teknologi komputerisasi.
(http://peluangusaha.kontan.co.id/news/pensil-2b-berebut-pasar-pelajar-saat-musimujian-tiba-1/2011/04/15).
Sejak saat itu, produsen pensil 2B mulai kompetitif untuk menguasai
pasar. Di Indonesia, ada dua merek pensil 2B yang cukup terkenal sejak dulu
yaitu Staedtler dan Faber Castell. Keduanya bersaing untuk menjadi leader dalam
produk ATK, khususnya pensil jenis 2B.
Tabel ini menunjukan Top Brand Indeks (TBI) pensil hitam yang diminati
oleh konsumen dari berbagai merek :
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3
Tabel 1.1
Top Brand Indeks Pensil Hitam di Indonesia
Tahun 2010-2012
TBI
Merek
2010
2011
2012
Faber Castell
35,8 %
40,4 %
56,4 %
Staedtler
13,7 %
18,7 %
16,6 %
Joyko
3,6 %
6,6 %
11,5 %
Kenko
1,2 %
1,7 %
-
Standard
1,2 %
1,7 %
-
Titi
-
1,2 %
-
Greebel
-
-
4,3 %
Stabilo
-
-
3,4 %
Artline
-
-
1,7 %
Pentel
-
-
1,0 %
Sumber: Modifikasi Majalah Marketing edisi 04/XII/April 2012
Berdasarkan Tabel 1.1 menunjukan top brand indeks pensil hitam selama 3
tahun terakhir. Persentase tersebut memperlihatkan bahwa Faber Castell masih
menjadi market leader dibanding Staedtler dalam penjualan pensil hitam dengan
selisih yang cukup jauh.
Menurut Fransiska Remila, Brand Manager PT Faber Castell International
Indonesia,menjelang musim ujian nasional, potensi kebutuhan pensil 2B bisa
mencapai 10 juta batang. Angka itu muncul dari perhitungan jumlah pelajar yang
sedang menjalani ujian akhir, baik yang duduk di bangku sekolah dasar (SD),
sekolah tingkat pertama (SMP), maupun sekolah tingkat atas (SMA). Belum
termasuk para calon mahasiswa yang sedang mengikuti ujian masuk universitas.
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4
(http://peluangusaha.kontan.co.id/news/pensil-2b-berebut-pasar-pelajar-saat-musimujian-tiba-1/2011/04/15).
Jawa Barat merupakan salah satu daerah pendidikan di Indonesia. Menurut
data Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nasional (DEPDIKBUD), pada
tahun 2011 Jawa Barat berhasil menduduki peringkat kedua sebagai lulusan
terbaik di bawah Bali yaitu dengan persentase kelulusan siswa mencapai 97%.
(http://www.tempo.co/read/news/2012/04/16/178397349/Jawa-Barat-Incar-RankingSatu-Ujian-Nasional).
Kota Bandung merupakan ibu kota propinsi Jawa Barat. Bandung sudah
menjadi Kota pendidikan sejak jaman penjajahan dulu sampai sekarang, itu
terbukti dengan banyaknya orang-orang yang ingin bersekolah di Bandung. Salah
satu kawasan yang menjual ATK cukup lengkap di Kota Bandung adalah di
daerah Balubur, yaitu Pasar Balubur atau yang sekarang ini kita kenal bernama
Balubur Town Square (Baltos) yang terletak di Jalan Taman Sari Kota Bandung.
Aksesnya mudah di jangkau, karena terletak di pinggir jalan utama yang dilewati
beberapa kendaraan umum sehingga memudahkan orang-orang yang ingin
membeli keperluan ATK.
Beberapa toko yang menjual ATK di Pasar Balubur, khususnya penjualan
pensil 2B merek Staedtler dan Faber Castelldapat dilihat pada Tabel 1.2:
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5
Tabel 1.2
Nama Toko, Merek Pensil, dan Penjualan di Kawasan Pasar Balubur
Maret 2012
Rata-rata
Rata-rata
No
Nama Toko
Merek Pensil
Penjualan/bulan
Penjualan/tahun
1
2
3
4
5
6
Public Agency
Mitra Jaya
Mustika
Generasi Stationary
Yosiko
Murah
Staedtler
2 lusin
24 lusin
Faber Castell
12 lusin
144 lusin
Staedtler
-
-
Faber Castell
4 lusin
48 lusin
Staedtler
3 lusin
36 lusin
Faber Castell
12 lusin
144 lusin
Staedtler
10 lusin
120 lusin
Faber Castell
12 lusin
144 lusin
Staedtler
-
-
Faber Castell
12 lusin
144 lusin
Staedtler
12 lusin
144 lusin
Faber Castell
60 lusin
720 lusin
Sumber : Pra Penelitian 2012
Berdasarkan Tabel 1.2 mengindikasikan bahwa penjualan pensil 2B
Staedtler kurang begitu diminati di Pasar Balubur. Hal ini terlihat dari penjualan
pensil 2B Staedtler jauh dibawah Faber Castell.
Di toko pertama yaitu Public Agency, penjualan pensil 2B Staedtler hanya
terjual sekitar 2 lusin per bulan atau 24 lusin per tahun. Ini sangat jauh bila
dibandingkan dengan penjualan Faber Castell yang mencapai 12 lusin per bulan
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
6
atau sekitar 144 lusin per tahun. Menurut penjual, kurangnya peminat pada pensil
2B Staedtler karena harganya yang lebih mahal, tetapi kualitas tidak jauh berbeda
dengan pensil 2B Faber Castell, dan akhirnya konsumen lebih memilih untuk
membeli pensil 2B Faber Castell.
Yang menarik terjadi di toko Mitra Jaya dan Yosiko, di kedua toko
tersebut tidak menjual pensil 2B Staedtler. Menurut penjual, hal itu dikarenakan
kurangnya peminat atau pembeli, sehingga mereka tidak mau menjual pensil 2B
Staedtler, tetapi lebih memilih menjual pensil 2B Faber Castell.
Menurut Christian, Produk Manager PT Faber Castell International
Indonesia, permintaan pensil 2B Faber Castell biasanya terjadi dari bulan Januari
hingga Mei tiap tahun tetapi, puncak permintaan biasanya ada pada bulan Maret
dan April. Kenaikannya bisa antara 30%–40% dibanding dengan bulan biasa.
Harga jual pensil 2B Faber Castell di tingkat ritel bisa tidak sama. Namun, ratarata berkisar pada harga eceran Rp 2.500 per batang. Faber Castell yang berasal
dari Jerman ini juga menawarkan dagangan berupa paket ujian berisi pensil,
penghapus, rautan, penggaris, dan papan ujian dengan harga Rp 25.000–Rp
35.000 per paket. (http://peluangusaha.kontan.co.id/news/pensil-2b-berebut-pasarpelajar-saat-musim-ujian-tiba-1/2011/04/15).
Meski merek dari Jerman, khusus pensil, Faber Castell memproduksi di
Indonesia, Brasil, Jerman, dan Peru. Kapasitas produksi pabrik di Indonesia
hingga 400 juta batang per tahun. Hanya 20% dari produksi itu yang dijual di
pasar dalam negeri, sisanya diekspor ke negara lain. Penjualan pensil 2B di dalam
negeri sendiri mencapai 20 juta–30 juta batang setiap tahun. Pasar pelajar
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
7
menyerap paling besar, yakni sekitar 60% dari total permintaan, sisanya adalah
perkantoran.
(http://peluangusaha.kontan.co.id/news/pensil-2b-berebut-pasar-pelajar-
saat-musim-ujian-tiba-1/2011/04/15).
Dalam proses keputusan pembelian, prilaku konsumen sangat penting
untuk diperhatikan, karena pasar yang dihadapi oleh perusahaan adalah pasar
konsumen, dimana konsumen mempunyai pengaruh yang sangat kuat dalam
menentukan terjadinya suatu keputusan pembelian.
Faktor – faktor yang mempertimbangkan konsumen sebelum melakukan
pembelian antara lain pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran
distribusi, waktu pembelian, jumlah pembelian dan sebagainya. Beberapa faktor
tersebut yang biasa dipertimbangkan oleh konsumen sebelum melakukan
keputusan pembelian adalah atribut produk. Menurut Fandy Tjiptono (2008:103)
“atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh
konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian”.
Untuk mengetahui keputusan pembelian produk pensil 2B ini maka
dilakukan pra penelitian kepada 30 orang siswa kelas 3 di SMA Negeri 23
Bandung. Hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.3:
Tabel 1.3
Merek Pensil 2B Yang Paling Banyak Dipakai
Siswa Kelas 3 di SMA Negeri 23 Bandung
Merek
Jumlah
Faber Castell
20 orang
Staedtler
10 orang
Sumber : Pra Penelitian 2012
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
8
Hasil pra penelitian Tabel 1.3 menunjukan bahwa dari 30 orang siswa
kelas 3 di SMA Negeri 23 Bandung memakai pensil 2B merek Faber Castell. Hal
tersebut terjadi karena menurut mereka kualitas ketebalan yang dimiliki pensil 2B
Faber Castell cukup baik dan lebih percaya dibandingkan dengan merek
Staedtler, serta pengaruh dari teman-teman yang lebih banyak mengunakan pensil
2B merek Faber Castell, serta harga yang lebih murah dibanding merek Staedtler.
Atribut produk merupakan salah satu hal yang menjadi pertimbangan
konsumen dalam menentukan keputusan pembelian. Keputusan untuk membeli
timbul dikarenakan adanya penilaian yang objektif atau karena adanya dorongan
emosional untuk membeli suatu produk. Biasanya konsumen membeli atas dasar
beberapa pertimbangan, salah satunya kualitas. Mempertahankan kualitas produk
yang dihasilkannya dan juga menambah fitur/sifat produk yang dihasilkannya
agar bisa menarik konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan siswa kelas 3 di SMA
Negeri 23 Bandung didapatkan bahwa kualitas produk pensil 2B Staedtler masih
dibawah harapan, terutama masalah promosi bagi pelajar yang akan melakukan
ujian serta harga yang murah. Dalam tingkat kualitas kehitaman, konsumen
kurang percaya dengan ketebalan Staedtler, mereka lebih percaya dengan kualitas
kehitaman Faber Castell.
Menurut hasil wawancara dengan beberapa pelajar, diperoleh informasi
bahwa para pelajar khawatir dalam menunggu hasil ujian nasional, karena proses
pemeriksaan hasil ujian menggunakan teknologi komputer. Artinya bila dalam
mengerjakan ujian tersebut ada kesalahan seperti kurang tebalnya dalam
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
9
mengisi, kotornya kertas jawaban akibat kurang bersihnya dalam menghapus dan
sebagainya, maka kertas jawaban pun tidak bisa terbaca. Agar para siswa
terhindar dari hal ini mereka membutuhkan pensil 2B yang tebal saat menulis/
mengisi jawaban, mudah di hapus dan tidak mudah patah, sehingga mereka lebih
memilih merek Faber Castell.
Hal tersebut menjelaskan adanya permasalahan yang terjadi pada
keputusan pembelian pensil 2B Staedtler. Keadaan tersebut berkaitan dengan
siswa kelas 3 di SMA Negeri 23 Bandung yang akan melakukan ujian dan
memilih merek pensil 2B yang menurut mereka baik untuk digunakan saat ujian.
Persaingan dikategori produk pensil hitam sekarang ini cukup kompetitif,
Staedtler harus dapat menyiapkan strategi dalam mencermati keinginan dan
kebutuhan target konsumen khususnya dikalangan pelajar, serta meningkatkan
kualitas produk dan menambah fitur yang dihasilkannya sehingga dapat
menaikkan jumlah penjualan.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis bermaksud untuk meneliti tentang
Atribut Produk Pensil 2B Staedtler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan
Pembelian. Survei pada siswa kelas 3 SMA Negeri 23 Bandung pengguna pensil
2B Staedtler.
1.2
Identifikasi Masalah
Penyelenggaraan ujian nasional menjadi kesempatan produsen pensil 2B
untuk meningkatkan penjualan. Banyaknya merek produk pensil 2B yang ada saat
ini, mengakibatkan suatu pilihan dalam proses keputusan pembelian. Untuk
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
10
membuat konsumen melakukan suatu keputusan pembelian akan produk yang
ditawarkan, perusahaan harus memiliki ciri produknya untuk membedakan produk
perusahaan dengan pesaing. Manfaat suatu produk ditujukan oleh suatu
perusahaan melalui atribut yang dimiliki oleh produk perusahaan tersebut,
sehingga dapat menarik konsumen untuk membeli produknya sesuai kebutuhan,
keinginan, dan harapan.
Untuk membeli sebuah produk pensil 2B Staedtler, konsumen pelajar
dihadapkan kepada berbagai alasan untuk membeli pensil 2B Staedtler dengan
berbagai sajian atribut yang diberikan oleh perusahaan sebagai upaya produsen
untuk menarik konsumen membeli produk dengan merek yang sama dan loyal
terhadap merek tersebut.
Atribut produk merupakan bagian dari tujuan konsumen pelajar untuk
melakukan keputusan pembelian pensil 2B Staedtler yang sesuai dengan
kebutuhan, keinginan, dan harapan mereka saat dipakai ujian.
1.3
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam
penelitian ini antara lain :
1. Bagaimana gambaran atribut produk pensil 2B Staedtler menurut siswa kelas
3 di SMA Negeri 23 Bandung
2. Bagaimana gambaran keputusan pembelian konsumen produk pensil 2B
Staedtler menurut siswa kelas 3 di SMA Negeri 23 Bandung
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
11
3. Seberapa besar pengaruh atribut produkpensil 2B Staedtler terhadap
keputusan pembelian menurut siswa kelas 3 di SMA Negeri 23 Bandung
1.4
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui gambaran tentang atribut produk pensil 2B Staedtler menurut
siswa kelas 3 di SMA Negeri 23 Bandung
2. Mengetahui gambaran keputusan pembelian konsumen produk pensil 2B
Staedtler menurut siswa kelas 3 di SMA Negeri 23 Bandung
3. Mengetahui seberapa besar pengaruh atribut produk pensil 2B Staedtler
terhadap keputusan pembelian menurut siswa kelas 3 di SMA Negeri 23
Bandung.
1.5
Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu
manajemen pemasaran terutamamengenai atribut produk terhadap keputusan
pembelian pada produk pensil.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi PT. Staedtler Indonesia
untuk mengetahui prilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian
produknya, untuk mengetahui alasan-alasan konsumen membeli produknya,
serta untuk memperoleh input dari konsumen mengenai kualitas produknya.
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
39
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Adapun yang
menjadi variabel bebas (independent variabel) dalam penelitian ini adalah atribut
produk yang meliputi kualitas produk, fitur produk, gaya dan desain produk.
Selanjutnya variabel bebas (independent) tersebut berpengaruh terhadap
variabel terikat (dependent variabel) yaitu keputusan pembelian yang meliputi
pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran pembelian, jumlah
pembelian, waktu pembelian.
Pada penelitian ini, subjek yang menjadi responden adalah siswa kelas 3
pengguna pensil 2B Staedtler di SMA Negeri 23 Bandung. Penulis memilih
penelitian di SMA Negeri 23 Bandung karena adanya permasalahan yang terjadi
pada keputusan pembelian pensil 2B Staedtler. Keadaan tersebut berkaitan dengan
siswa kelas 3 di SMA Negeri 23 Bandung yang akan melakukan ujian dan
memilih merek pensil 2B yang menurut mereka baik untuk digunakan saat ujian.
3.2 Metode dan Desain Penelitian
3.2.1 Metode Penelitian
Setiap penelitian yang akan dilakukan, terlebih dahulu harus dilakukan
jenis penelitian dan metode yang akan digunakan sehingga tujuan penelitian dapat
tercapai. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
40
Menurut Sugiyono (2008:29), penelitian deskriptif adalah penelitian yang
befungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang
diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan
analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Penelitian deskriptif
dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai atribut produk dan keputusan
pembelian konsumen pada produk pensil 2B merek Staedtler.
Arikunto (2006:8) mengemukakan bahwa, “Penelitian verifikatif pada
dasarnya ingin menguji kebenaran pengumpulan data di lapangan”. Berdasarkan
jenis penelitian di atas, yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilakukan
melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian yang digunakan
adalah explanatory survei. Explanatory survei adalah suatu survei yang digunakan
untuk menjelaskan hubungan kausal antara dua variable melalui pengujian
hipotesis, survei dilakukan dengan cara mengambil sampel dari satu populasi dan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.
Menurut Kerlinger yang dikutip Sugiyono (2008:11) metode survei
digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan
buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya
dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya.
Pada penelitian yang menggunakan metode ini informasi dari sebagian
populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik dengan tujuan
untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang
diteliti.
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
41
3.2.2 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rencana untuk melakukan studi yang akan
digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Desain
penelitian menjamin bahwa penelitian akan lebih relevan terhadap masalah yang
diteliti.
Penelitian ini sendiri menguji tingkat pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat dimana masalah yang menjadi inti dalam penelitian ini memiliki
ketergantungan antara yang satu dengan yang lainnya. Maka desain penelitian ini
lebih cocok bersifat kausal.
Desain kausal ini mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan bukti
hubungan sebab akibat, sehingga diketahui mana yang menjadi variabel yang
mempengaruhi, dan mana variabel yang dipengaruhi. Menurut Arikunto
(2006:270) bahwa desain kausalitas bertujuan untuk menemukan ada tidaknya
hubungan, besarnya hubungan, dan berarti atau tidaknya hubungan antar variabel.
Oleh karena itu desain kausalitas pada penelitian bertujuan untuk mengetahui
pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian.
3.3 Operasionalisasi Variabel
Untuk persiapan pengolahan data, maka dibuat panduan operasionalisasi
variabel, yang di dalamnya membuat variabel X yaitu kualitas produk dan
variabel Y yaitu keputusan pembelian yang dapat dijadikan sebagai acuan
kuesioner beserta indikator-indikator yang terkait, yang dibuat dalam bentuk tabel
seperti Tabel 3.1 di bawah ini :
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
42
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel
1
Atribut
Produk
(X)
Konsep Variabel
2
Atribut produk merupakan
pengembangan suatu
produk atau jasa yang
melibatkan penentuan
manfaat yang akan
diberikan.
Indikator
Ukuran
Skala
3
4
5
Kotler & Amstrong
(2010:253)
Ordinal
1. Kualitas produk
Manfaat pensil
2B
Kekuatan
pensil
Kehitaman
pensil 2B
Keawetan
pensil
Tingkat
keawetan
pensil 2B saat
dipakai
Tingkat
manfaat
pensil 2B
Tingkat
kekuatan
pensil yang
tidak mudah
patah
Tingkat
kehitaman
pensil 2B
Ordinal
2. Fitur produk
Komposisi
bahan dasar
Kelembutan
pensil 2B
Tingkat
komposisi
bahan dasar
Tingkat
kelembutan
pensil 2B
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
43
Lanjutan Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel
Konsep Variabel
1
2
Indikator
3
Ukuran
Skala
4
5
Ordinal
3. Gaya dan
desain produk
Keputusan
pembelian
(Y)
Daya tarik
bentuk pensil
Tingkat daya
tarik bentuk
pensil
Daya tarik
warna pensil
Tingkat daya
tarik warna
pensil
Keputusan konsumen untuk
melakukan pembelian suatu
produk yang meliputi lima
sub keputusan yaitu
keputusan memilih produk,
merek, jalur distribusi,
jumlah, dan waktu
pembelian.
Kotler & Keller
(2012:170)
Ordinal
Pemilihan produk
Tingkat
kenyamanan
pensil 2B
Tingkat
keterbacaan
pensil untuk
dibaca
komputer
Tingkat
kemudahan
untuk dihapus
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
44
Lanjutan Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel
Konsep Variabel
1
2
Indikator
3
Pemilihan merek
Ukuran
Skala
4
5
Ordinal
Tingkat
pemilihan
staedtler
karena citra
merek yang
baik
Tingkat
pemilihan
staedtler
karena
kepercayaan
terhadap
merek
Pemilihan jalur
distribusi
Tingkat
kemudahan
mendapatkan
produk
Ordinal
Tingkat
ketersediaan
produk
Tingkat akses
menuju tempat
pembelian
Jumlah pembelian
Tingkat
pembelian
berdasarkan
jumlah
Tingkat
pembelian
berdasarkan
frekuensi
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Ordinal
45
Lanjutan Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel
Konsep Variabel
1
2
Indikator
3
Waktu pembelian
Ukuran
Skala
4
5
Ordinal
Tingkat
pembelian
berdasarkan
kebutuhan
Tingkat
pembelian
berdasarkan
adanya
promosi
3.4 Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis-jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung
yang dikumpulkan melalui survei lapangan dengan menggunakan alat
pengumpulan data tertentu yang dbuat secara khusus untuk itu.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi kepustakaan
yang berasal dari buku-buku ilmiah, majalah-majalah ilmiah, serta
literatur lainnya yang berisi landasan teori yang dianggap relevan dengan
topik penelitian.
Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yang selanjutnya
diterangkan pada Tabel 3.2 berikut :
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
46
Tabel 3.2
Jenis dan Sumber Data
Tujuan
Jenis Data
Sumber Data
Penelitian
Kategori
Data
Mengetahui Top
Brand Index
pensil hitam
Top Brand
Index pensil
hitam tahun
2010-2012
Majalah Marketing edisi
04/XII/2012
Sekunder
Mengetahui
Nama Toko,
Merk Pensil,
Harga dan
Penjualan di
Kawasan Pasar
Balubur
Berbagai Nama
Toko, Merk
Pensil, Harga
dan Penjualan
di Kawasan
Pasar Balubur
Pra Penelitian Tahun 2012
Primer
Mengetahui
merek pensil 2B
yang paling
banyak dipakai
siswa kelas 3 di
SMA Negeri 23
Bandung
Merek pensil
2B yang paling
banyak dipakai
siswa kelas 3 di
SMA Negeri 23
Bandung
Pra Penelitian Tahun 2012
Primer
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2012
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui:
1. Studi Kepustakaan
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari literatur
seperti buku, majalah ilmiah guna memperoleh informasi yang
berhubungan dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan
dengan masalah dan variabel yang di teliti yaitu, atribut produk menurut
Kotler dan Amstrong (2010) dan keputusan pembelian menurut Kotler
dan Keller (2012).
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
47
2. Studi Lapangan
a. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mempermudah memperoleh data dan
juga mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dari responden. Dalam
penelitian ini wawancara dilakukan kepada beberapa siswa kelas 3 di
SMA Negeri 23 Bandung pengguna pensil 2B Staedtler yang menjadi
responden.
b. Kuesioner
Kuesioner dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan
atau pernyataan secara tertulis kepada responden untuk menjawab
pertanyaan yang dapat mencerminkan pengukuran indikator dari
variabel x yaitu Atribut Produk dan variabel y yaitu Keputusan
Pembelian. Dalam kuesioner ini setiap pendapat responden diukur
dengan semantic defferensial.
3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sample
3.5.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:80). Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa kelas 3 SMA Negeri 23 Bandung pengguna
pensil 2B Staedtler yang dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
48
Kelas
XII IPA 1
XII IPA 2
XII IPA 3
XII IPA 4
XII IPA 5
XII IPS 1
XII IPS 2
XII IPS 3
Jumlah
Tabel 3.3
Jumlah Pengguna Pensil 2B Staedtler di Kelas 3
SMA Negeri 23 Bandung Tahun 2012/2013
Jumlah Siswa
Jumlah Pengguna
43 siswa
15 siswa
42 siswa
17 siswa
41 siswa
14 siswa
42 siswa
16 siswa
40 siswa
13 siswa
46 siswa
18 siswa
33 siswa
12 siswa
43 siswa
15 siswa
330 siswa
120 siswa
Sumber : Pra Penelitian di Kelas 3 SMA Negeri 23 Bandung 2012
3.5.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2012:81) “sampel merupakan bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan teknik slovin dengan rumus :
�
� = 1+ �
2
n=
120
1+120(0,1)2
= 100
Keterangan:
n : Ukuran sampel
N : Ukuran populasi
e : Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir
(e = 0,1) Agar sampel yang digunakan lebih representatif dan untuk menjaga
kekurangan data, maka jumlah sampel yang ditarik adalah sebesar 100
responden.
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
49
3.5.3 Teknik Pengambilan Sempel
Teknik sampling merupakan suatu teknik pengambilan sampel yang akan
digunakan dalam penelitian, Sugiyono (2012:81) menyatakan teknik sampling
adalah teknik pengambilan sampel.
Populasi dalam penelitian ini adalah populasi bergerak (mobile population)
dan bersifat homogen, maka metode pengambilan sampel yang digunakan adalah
teknik Simple random sampling atau pengambilan sampel acak sederhana.
Menurut Sugiono (2012:82) dikatakan simple random sampling karena
pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
3.6 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis
3.6.1 Rancangan Analisis Data
Setelah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner terkumpul.
Selanjutnya adalah mengolah dan menafsirkan data sehingga dari hasil tersebut
dapat dilihat apakah antara variabel program Pengaruh Atribut Produk (X) ada
pengaruhnya atau tidak terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y).
Prosedur yang digunakan dalam pengelolaan data penelitian dilakukan
sebagai berikut :
1. Editing, yaitu pemeriksaan angket yang terkumpul kembali setelah diisi oleh
responden. Pemeriksaan tersebut menyangkut kelengkapan pengisian angket
secara menyeluruh.
2. Skoring, skala pengukuran yang digunakan adalah semantic defferensial yaitu
skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
50
seseorang, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi
tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat positif” terletak di
bagian kanan garis, dan jawaban “sangat negatif” terletak di bagian kiri garis
atau sebaliknya (Sugiyono, 2012:97). Jawaban setiap instrumen skala ini
berupa angka. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.4:
Tabel 3.4
Pola Skoring Semantic Defferensial
Angka
1
2
3
4
5
Persepsi Responden
Sangat Negatif
Negatif
Netral
Positif
Sangat Positif
Sumber : Sugiyono(2012:97)
3. Tabulasi, yaitu perekapan data hasil scoring pada langkah ke dalam tabel
4. Tahap uji coba kuesioner, untuk menguji layak tidaknya kuesioner disebarkan
kepada responden, maka penulis melakukan dua tahap pengujian yaitu uji
validitas dan reliabilitas.
5. Untuk menjawab tujuan penelitian yang bersifat deskriptif adalah melalui
tinjauan kontinum dan perbandingan rata-rata data sampel, sedangkan untuk
menjawab tujuan penelitian yang bersifat asosiatif atau verifikatif maka
digunakan teknik analisis regresi sederhana.
3.6.2 Hasil Validitas dan Reliabilitas
3.6.2.1 Hasil Validitas
Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau keshahihan suatu instrument. Sebuah instrument dikatakan valid apabila
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
51
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Rumus korelasi yang
dapat digunakan adalah rumus Korelasi Product Moment. Dengan rumus :
=
�
�
2
−(
−(
)
)(
2
�
)
2
−(
2
)
(Sugiyono, 2012:183)
Dimana :
rxy
=
R
=
X
Y
∑X
∑Y
∑X2
∑Y2
N
=
=
=
=
=
=
=
Menunjukan indeks korelasi antara dua variabel yang
dikorelasikan
Koefisien validitas item yang dicari, dua variabel yang
dikorelasikan
Skor yang diperoleh subyek dari seluruh item
Skor total yang diperoleh dari seluruh item
Jumlah skor dalam distribusi X
Jumlah skor dalam distribusi Y
Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
Banyaknya responden
Pengujian keberartian koefisien (rb) dilakukan dengan taraf signifikan
5%. Rumus uji t yang digunakan adalah sebagai berikut :
=
�−2
1−
2
=�−2
Keputusan pengujian validitas item responden adalah sebagai berikut :
1.
Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan valid
apabila rhitung> rtabel .
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
52
2.
Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan tidak
valid apabila rhitung< rtabel .
Pengujian validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan SPSS 17
for windows, out put yang dihasilkan dari pengolahan SPSS merupakan data rhitung.
Untuk lebih mengetahui apakah nilainya signifikan atau tidak, maka dilakukanlah
uji korelasi membandingkan rhitung
dan rtabel agar memperoleh nilai yang
signifikan, maka rhitung harus lebih besar dari rtabel (dilihat dari r product moment
dengan tarif signifikan 5% dan derajat kebebasan n-2) dengan jumlah responden
awal sebanyak 30 dengan ketetapan rtabel 0,374.
Tabel 3.5
Hasil Pengujian Validitas
Variabel (X) Atribut Produk
No
Pernyataan
rhitung
rtabel
Ket
Atribut Produk
Kualitas Produk
1
Manfaat pensil 2Bstaedtler
0,523
0,374
Valid
2
Kekuatan pensil 2Bstaedtler
0,777
0,374
Valid
3
Kehitaman pensil 2B staedtler
0,688
0,374
Valid
4
Keawetan pesnil 2B staedtler
0,653
0,374
Valid
0,385
0,374
Valid
0,714
0,374
Valid
Fitur Produk
5
Komposisi bahan dasar pensil 2B
staedtler
6
Kelembutan pensil 2B staedtler
Gaya & Desain Produk
7
Daya tarik bentuk pensil 2B staedtler
0,536
0,374
Valid
8
Daya tarik warna pesnil 2B staedtler
0,639
0,374
Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2012 oleh SPSS 17 for windows
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
53
Berdasarkan hasil perhitungan validitas pada tabel 3.5 instrumen variabel
atribut produk dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada dimensi kualitas
produk pada pertanyaan nomor dua dengan pernyataan kekuatan pensil 2B
Staedtler yang bernilai 0,777, sedangkan nilai terendah terdapat pada dimensi fitur
produk dengan pernyataan komposisi bahan dasar pensil 2B Staedtler yang
bernilai 0,385.
No
Tabel 3.6
Hasil Pengujian Validitas
Variabel (Y) Keputusan Pembelian
Pernyataan
rhitung
Keputusan Pembelian
Pemilihan Produk
1 Kenyamanan pensil 2B staedtler saat dipakai
rtabel
Ket
0.499
0,374
Valid
2
Keterbacaan pensil 2B staedtler oleh komputer
0,696
0,374
Valid
3
Kemudahan pesnil 2B staedtler untuk dihapus
0,605
0,374
Valid
0,387
0,374
Valid
0,486
0,374
Valid
0,581
0,374
Valid
0,597
0,374
Valid
Akses menuju tempat pembelian pensil 2B
staedtler
Jumlah Pembelian
9 Jumlah pembelian pensil 2B staedtler
0,425
0,374
Valid
0,527
0,374
Valid
10
0,475
0,374
Valid
Waktu Pembelian
11 Pembelian pensil 2B staedtler karena kebutuhan
0,590
0,374
Valid
12
0,515
0,374
Valid
Pemilihan Merk
4 Pensil 2B staedtler karena citra merk yang baik
5
Pensil 2B staedtler karena kepercayaan terhadap
merk
Pemilihan Saluran Distribusi
6 Kemudahan mendapatkan pensil 2B staedtler
7
Ketersediaan pensil 2B staedtler
8
Frekuensi pembelian pensil 2B staedtler
Pembelian pensil 2B staedtler karena adanya
promosi
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2012 oleh SPSS 17 for windows
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
54
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 3.6 instrumen penelitian untuk
variabel keputusan pembelian, dapat diketahui bahwa nilai terendah terdapat pada
dimensi pemilihan merk dengan pernyataan pensil 2B Staedtler karena citra merk
yang baik yang bernilai 0,387, sedangkan nilai tertinggi terdapat pada dimensi
pemilihan produk dengan pernyataan keterbacaan pensil 2B Staedtler oleh
komputer.
3.6.2.2 Hasil Reliabilitas
Sugiyono (2012:268) mengemukakan bahwa :
Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau
temuan. Dalam pandangan positivistik, suatu data dinyatakan reliabel
apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data
yang sama atau peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan data
yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukan
data yang tidak berbeda.
Koefisien Alpha Cronbach (Ca) merupakan statistik yang paling umum
digunakan untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen
penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai jika koefisien
Alpha Cronbach lebih besar atau sama 0,70.
11
=
�
�−1
1−
� 2
�2
(Arikunto, 2010:239)
Keterangan :
C∝
= reliabilitas angket
k
= banyak item angket
� 2 = jumlah varians item
2
�
= varians total
Untuk mencari tiap butir digunakan rumus varians sebagai berikut :
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
55
� =
2−
2
Dimana
�
2
�
(Arikunto, 2010:229)
:
σ2 = Varians
∑x = Jumlah skor
N
= Jumlah Responden
Keputusan pengujian :
1. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan reliabel jika
rhitung > rtabel.
2. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan tidak reliabel
jika rhitung < rtabel.
Berdasarkan jumlah angket yang diuji kepada 30 responden dengan
tingkat signifikan 5% dan derajat kebebasan df (n-2), maka didapat nilai rtabel
sebesar 0,374 dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 3.7 hasil pengujian reliabilitas
di bawah ini :
Tabel 3.7
Hasil Pengujian Reliabilitas
Atribut Produk dan Keputusan Pembelian
Pensil 2B Staedtler
No
1
2
Variabel
Atribut Produk
Keputusan Pembelian
Alpha Cronbrach
0,751
0,733
Kesimpulan
Reliabel
Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2012 oleh SPSS 17 for windows
Berdasarkan tabel 3.7 hasil pengujian reliabilitas, dapat diketahui bahwa
instrument yang diajukan kepada responden dapat dikatakan reliabel, karena
setiap variabel memiliki tingkat reliabilitas lebih dari 0,7.
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
56
3.6.3 Teknik Analisis Data
Mengingat skala pengukuran dalam menjaring data penelitian ini seluruhnya
diukur dalam skala ordinal, yaitu skala yang berjenjang dimana sesuatu “lebih”
atau “kurang” dari yang lain. Maka skala ordinal tersebut harus dirubah kedalam
bentuk skala interval, karena merupakan syarat pengolahan data dengan
penerapan statistic parametric dengan menggunakan Methode Successive Interval
(MSI).
1. Methode Succesive Interval (MSI)
Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data adalah sebagai
berikut :
(1) Berdasarkan hasil jawaban responden untuk setiap pertanyaan , hitung
proporsi setiap pilihan jawaban.
(2) Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap jawaban, hitung
proporsi setiap pilihan jawaban.
(3) Berdasarkan proporsi tersebut, untuk setiap pertanyaan hitung
proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.
(4) Untuk setiap pertanyaan, tentukan nilai batas Z untuk setiap pilihan
jawaban.
=
1
2�
1
− 2
2
(5) Hitung scale value (nilai interval rata-rata) untuk setiap pilihan
jawaban melalui persamaan berikut :
Scale Value =
Kepadatan batas bawah − kepadatan batas atas
Daerah di bawah batas atas − Daerah di bawah batas bawah
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
57
(6) Hitung score (nilai hasil transformasi) untuk setiap pilihan jawaban
melalui persamaan berikut :
Score
= Scale value + | Scale Value minimum | + 1
2. Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi pada dasarnya adalah suatu studi mengenai
ketergantungan suatu variabel dependen terhadap satu atau lebih variabel
independen, dengan tujuan untuk menaksir dan atau memprediksi rata-rata
hitung (mean) atau rata-rata (populasi) variabel dependen berdasarkan nilai
tetap (fixed) variabel independen yang telah diketahui (Gujarati, 2003:18).
Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan
dan memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui.
Regresi sederhana dapat dianalisis karena didasari hubungan oleh hubungan
fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) variabel bebas (X) terhadap
variabel terikat (Y) (Riduwan, 2007:145).
Hasil analisis regresi adalah koefisien regresi pada masing-masing
variabel independen. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi
variabel dependen dengan suatu persamaan. Selanjutnya dalam analisis
regresi selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih,
juga menunjukan arah hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen. Variabel dependen diasumsikan random, yang berarti mempunyai
distribusi
probabilistik.
Sedangkan
variabel
independen
diasumsikan
memiliki nilai tetap (dalam pengambilan sampel yang berulang) (Sugiyono,
2008:269).
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
58
Berdasarkan tujuan dilakukannya penelitian ini, maka variabel yang
dianalisis adalah variabel independen yaitu atribut produk (X) sedangkan
variabel dependen adalah keputusan pembelian (Y). Dengan memperhatikan
karakteristik variabel yang akan diuji, maka uji statistik yang digunakan
adalah melalui perhitungan analisis regresi dan korelasi untuk kedua variabel
tersebut. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui jenis hubungan antar
variabel-variabel yang diteliti (Sudjana, 2000:234), sedangkan analisis
korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel yang
diteliti (Sugiyono, 2008:270).
Persamaan regresi sederhana X atas Y adalah sebagai berikut :
Ŷ = a + bX
Dimana :
Ŷ
=
a
b
X
=
=
=
Keputusan Pembelian (Variabel dependen, subjek dalam variabel
dependen yang diprediksikan)
Harga Y, jika X = 0
Angka arah atau koefisien regresi
Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
Langkah-langkah yang dilakukan yang akan digunakan dalam analisis
regresi sederhana adalah sebagai berikut :
1. Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien a
dan b, yaitu : ∑X ∑Y dan ∑XY ∑
2
∑
2
2. Mencari koefisien regresi a dan b dengan rumus sebagai berikut :
2
=
�
−
2−
2
(Sugiyono, 2008:272)
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
59
=
�
�
−
2−
(Sugiyono, 2008:272)
2
X dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya nilai X akan
menyebabkan adanya perubahan nilai Y, artinya naik turunnya X akan
membuat nilai Y juga naik turun, dengan demikian nilai Y akan bervariasi.
Namun nilai
ABSTRAK ............................................................................ Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT .......................................................................... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR .......................................................... Error! Bookmark not defined.
UCAPAN TERIMA KASIH ............................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 1
DAFTAR TABEL ................................................................ Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR ............................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian ........................................Error! Bookmark not defined.
1.2 Identifikasi Masalah .................................................Error! Bookmark not defined.
1.3 Rumusan Masalah ....................................................Error! Bookmark not defined.
1.4 Tujuan Penelitian .....................................................Error! Bookmark not defined.
1.5 Kegunaan Penelitian.................................................Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka..........................................................Error! Bookmark not defined.
2.1.1
Konsep Pemasaran ...........................................Error! Bookmark not defined.
2.1.2
Bauran Pemasaran ............................................Error! Bookmark not defined.
2.1.3
Produk ..............................................................Error! Bookmark not defined.
2.1.4
Atribut Produk ..................................................Error! Bookmark not defined.
2.1.4.1
2.1.5
Pengertian .................................................Error! Bookmark not defined.
Keputusan Pembelian .......................................Error! Bookmark not defined.
2.1.5.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian ...............Error!
Bookmark not defined.
2.1.5.2 Motif-motif Konsumen Dalam Mengambil Keputusan . Error! Bookmark
not defined.
2.1.5.3
Keputusan Pembelian Konsumen .............Error! Bookmark not defined.
2.1.5.4 Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian .............Error!
Bookmark not defined.
2.1.6
2.2
Penelitian Terdahulu.........................................Error! Bookmark not defined.
Kerangka Pemikiran...............................................Error! Bookmark not defined.
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2.3
Hipotesis ................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian .......................................................Error! Bookmark not defined.
3.2 Metode dan Desain Penelitian ..................................Error! Bookmark not defined.
3.2.1
Metode Penelitian .............................................Error! Bookmark not defined.
3.2.2
Desain Penelitian ..............................................Error! Bookmark not defined.
3.3 Operasionalisasi Variabel.........................................Error! Bookmark not defined.
3.4 Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data .........Error! Bookmark not defined.
3.4.1
Jenis dan Sumber Data .....................................Error! Bookmark not defined.
3.4.2
Teknik Pengumpulan Data ...............................Error! Bookmark not defined.
3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sample Error! Bookmark not defined.
3.5.1
Populasi ............................................................Error! Bookmark not defined.
3.5.2
Sampel ..............................................................Error! Bookmark not defined.
3.5.3
Teknik Pengambilan Sempel ............................Error! Bookmark not defined.
3.6 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis .....................Error! Bookmark not defined.
3.6.1
Rancangan Analisis Data..................................Error! Bookmark not defined.
3.6.2
Hasil Validitas dan Reliabilitas ........................Error! Bookmark not defined.
3.6.2.1
Hasil Validitas ..........................................Error! Bookmark not defined.
3.6.2.2
Hasil Reliabilitas.......................................Error! Bookmark not defined.
3.6.3
Teknik Analisis Data ........................................Error! Bookmark not defined.
3.6.4
Koefisien Determinasi ......................................Error! Bookmark not defined.
3.6.5
Uji Hipotesis .....................................................Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ........................................................Error! Bookmark not defined.
4.1.1
Gambaran Umum Objek Penelitian..................Error! Bookmark not defined.
4.1.2
Karakteristik Responden ..................................Error! Bookmark not defined.
4.1.3
Gambaran Variabel Penelitian ..........................Error! Bookmark not defined.
4.1.3.1
Tanggapan Responden Terhadap Atribut Produk Pensil 2B Staedtler
Error! Bookmark not defined.
4.1.3.2 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian .................Error!
Bookmark not defined.
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.1.4
Hasil Pengujian Statistik ..................................Error! Bookmark not defined.
4.1.4.1 Pengujian Asumsi Regresi ............................Error! Bookmark not defined.
4.1.4.2 Koefisien Korelasi.........................................Error! Bookmark not defined.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ...................................Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ..............................................................Error! Bookmark not defined.
5.2 Saran.........................................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................
LAMPIRAN..........................................................................................................................
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
ATK atau alat tulis kantor sekarang ini sudah menjadi kebutuhan semua
orang khususnya di kalangan pelajar. Kebutuhan akan alat-alat tulis ini sering kali
menjadi
kebutuhan
yang
tidak
terduga
untuk
dibeli.
Seiring
dengan
berkembangnya dunia pendidikan di Indonesia, pemerintah menerapkan sistem
kelulusan Ujian Akhir Nasional (UAN) pertama kali pada tahun 2004 bagi siswa
SD, SMP dan SMA. Dimana pada saat mengerjakan soal ujian, siswa harus
menggunakan pensil jenis 2B untuk menghitamkan jawaban.
Pensil adalah alat tulis dan lukis yang awalnya terbuat dari grafit murni.
Penulisan dilakukan dengan menggoreskan grafit tersebut ke atas media, namun
grafit murni cenderung mudah patah, terlalu lembut, memberikan efek kotor saat
media bergesekan dengan tangan, dan mengotori tangan saat dipegang. Karena itu
kemudian diciptakan campuran grafit dengan tanah liat agar komposisinya lebih
keras. Selanjutnya komposisi campuran ini dibalut dengan kertas atau kayu.
Komposisi tersebut bisa kita ketahui karena pasti tercetak / tertulis
jelaspada batang pensil. Unsurnya adalah 3 huruf yaitu H, F dan B. H berarti
Hardness (yaitu tingkat kekerasan, skalanya antara H, 1H sampai 9H, semakin
tinggiangkanya berarti semakin keras). F berarti Fine (yang diperuntukan untuk
menulisdan tanpa skala). B berarti Blackness (tingkat kehitaman dari mulai B, 1B,
9Bbahkan 9xxB).
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2
Sebetulnya tidak ada patokan atau aturan dalam memilih dan
menggunakan pensil. Selain karena selera, ada beberapa jenis dan bentuk pensil
yang disesuaikan dengan fungsinya. Panitia ujian biasanya mengharuskan
menggunakan pensil 2B untuk lembar jawaban komputer. Itu karena hanya
coretan pensil 2B yang bisa dibaca oleh komputer. Coretan pensil yang terlalu
tebal
atau
terlalu
tipis
tidak
akan
bisa
dibaca
oleh
komputer.
(http://id.shvoong.com/humanities/arts/2078372-jenis-jenis-pensil/#ixzz1sN61ucq7).
Penyelenggaraan ujian nasional menjadi kesempatan produsen pensil 2B
untuk meningkatkan penjualan. Pada musim ujian, kenaikan permintaan bisa
meningkat tiga kali lipat. Kualitas terbaik menjadi salah satu faktor untuk merebut
perhatian pasar. Ujian nasional menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
rangkaian proses belajar mengajar di sekolah. Bahkan, sebagian besar pelajar
menganggap ujian sebagai bagian yang menentukan kelangsungan pendidikan,
salah satunya menyediakan peralatan tulis berkualitas lantaran pengisian lembar
jawaban umumnya menggunakan teknologi komputerisasi.
(http://peluangusaha.kontan.co.id/news/pensil-2b-berebut-pasar-pelajar-saat-musimujian-tiba-1/2011/04/15).
Sejak saat itu, produsen pensil 2B mulai kompetitif untuk menguasai
pasar. Di Indonesia, ada dua merek pensil 2B yang cukup terkenal sejak dulu
yaitu Staedtler dan Faber Castell. Keduanya bersaing untuk menjadi leader dalam
produk ATK, khususnya pensil jenis 2B.
Tabel ini menunjukan Top Brand Indeks (TBI) pensil hitam yang diminati
oleh konsumen dari berbagai merek :
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3
Tabel 1.1
Top Brand Indeks Pensil Hitam di Indonesia
Tahun 2010-2012
TBI
Merek
2010
2011
2012
Faber Castell
35,8 %
40,4 %
56,4 %
Staedtler
13,7 %
18,7 %
16,6 %
Joyko
3,6 %
6,6 %
11,5 %
Kenko
1,2 %
1,7 %
-
Standard
1,2 %
1,7 %
-
Titi
-
1,2 %
-
Greebel
-
-
4,3 %
Stabilo
-
-
3,4 %
Artline
-
-
1,7 %
Pentel
-
-
1,0 %
Sumber: Modifikasi Majalah Marketing edisi 04/XII/April 2012
Berdasarkan Tabel 1.1 menunjukan top brand indeks pensil hitam selama 3
tahun terakhir. Persentase tersebut memperlihatkan bahwa Faber Castell masih
menjadi market leader dibanding Staedtler dalam penjualan pensil hitam dengan
selisih yang cukup jauh.
Menurut Fransiska Remila, Brand Manager PT Faber Castell International
Indonesia,menjelang musim ujian nasional, potensi kebutuhan pensil 2B bisa
mencapai 10 juta batang. Angka itu muncul dari perhitungan jumlah pelajar yang
sedang menjalani ujian akhir, baik yang duduk di bangku sekolah dasar (SD),
sekolah tingkat pertama (SMP), maupun sekolah tingkat atas (SMA). Belum
termasuk para calon mahasiswa yang sedang mengikuti ujian masuk universitas.
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4
(http://peluangusaha.kontan.co.id/news/pensil-2b-berebut-pasar-pelajar-saat-musimujian-tiba-1/2011/04/15).
Jawa Barat merupakan salah satu daerah pendidikan di Indonesia. Menurut
data Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nasional (DEPDIKBUD), pada
tahun 2011 Jawa Barat berhasil menduduki peringkat kedua sebagai lulusan
terbaik di bawah Bali yaitu dengan persentase kelulusan siswa mencapai 97%.
(http://www.tempo.co/read/news/2012/04/16/178397349/Jawa-Barat-Incar-RankingSatu-Ujian-Nasional).
Kota Bandung merupakan ibu kota propinsi Jawa Barat. Bandung sudah
menjadi Kota pendidikan sejak jaman penjajahan dulu sampai sekarang, itu
terbukti dengan banyaknya orang-orang yang ingin bersekolah di Bandung. Salah
satu kawasan yang menjual ATK cukup lengkap di Kota Bandung adalah di
daerah Balubur, yaitu Pasar Balubur atau yang sekarang ini kita kenal bernama
Balubur Town Square (Baltos) yang terletak di Jalan Taman Sari Kota Bandung.
Aksesnya mudah di jangkau, karena terletak di pinggir jalan utama yang dilewati
beberapa kendaraan umum sehingga memudahkan orang-orang yang ingin
membeli keperluan ATK.
Beberapa toko yang menjual ATK di Pasar Balubur, khususnya penjualan
pensil 2B merek Staedtler dan Faber Castelldapat dilihat pada Tabel 1.2:
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5
Tabel 1.2
Nama Toko, Merek Pensil, dan Penjualan di Kawasan Pasar Balubur
Maret 2012
Rata-rata
Rata-rata
No
Nama Toko
Merek Pensil
Penjualan/bulan
Penjualan/tahun
1
2
3
4
5
6
Public Agency
Mitra Jaya
Mustika
Generasi Stationary
Yosiko
Murah
Staedtler
2 lusin
24 lusin
Faber Castell
12 lusin
144 lusin
Staedtler
-
-
Faber Castell
4 lusin
48 lusin
Staedtler
3 lusin
36 lusin
Faber Castell
12 lusin
144 lusin
Staedtler
10 lusin
120 lusin
Faber Castell
12 lusin
144 lusin
Staedtler
-
-
Faber Castell
12 lusin
144 lusin
Staedtler
12 lusin
144 lusin
Faber Castell
60 lusin
720 lusin
Sumber : Pra Penelitian 2012
Berdasarkan Tabel 1.2 mengindikasikan bahwa penjualan pensil 2B
Staedtler kurang begitu diminati di Pasar Balubur. Hal ini terlihat dari penjualan
pensil 2B Staedtler jauh dibawah Faber Castell.
Di toko pertama yaitu Public Agency, penjualan pensil 2B Staedtler hanya
terjual sekitar 2 lusin per bulan atau 24 lusin per tahun. Ini sangat jauh bila
dibandingkan dengan penjualan Faber Castell yang mencapai 12 lusin per bulan
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
6
atau sekitar 144 lusin per tahun. Menurut penjual, kurangnya peminat pada pensil
2B Staedtler karena harganya yang lebih mahal, tetapi kualitas tidak jauh berbeda
dengan pensil 2B Faber Castell, dan akhirnya konsumen lebih memilih untuk
membeli pensil 2B Faber Castell.
Yang menarik terjadi di toko Mitra Jaya dan Yosiko, di kedua toko
tersebut tidak menjual pensil 2B Staedtler. Menurut penjual, hal itu dikarenakan
kurangnya peminat atau pembeli, sehingga mereka tidak mau menjual pensil 2B
Staedtler, tetapi lebih memilih menjual pensil 2B Faber Castell.
Menurut Christian, Produk Manager PT Faber Castell International
Indonesia, permintaan pensil 2B Faber Castell biasanya terjadi dari bulan Januari
hingga Mei tiap tahun tetapi, puncak permintaan biasanya ada pada bulan Maret
dan April. Kenaikannya bisa antara 30%–40% dibanding dengan bulan biasa.
Harga jual pensil 2B Faber Castell di tingkat ritel bisa tidak sama. Namun, ratarata berkisar pada harga eceran Rp 2.500 per batang. Faber Castell yang berasal
dari Jerman ini juga menawarkan dagangan berupa paket ujian berisi pensil,
penghapus, rautan, penggaris, dan papan ujian dengan harga Rp 25.000–Rp
35.000 per paket. (http://peluangusaha.kontan.co.id/news/pensil-2b-berebut-pasarpelajar-saat-musim-ujian-tiba-1/2011/04/15).
Meski merek dari Jerman, khusus pensil, Faber Castell memproduksi di
Indonesia, Brasil, Jerman, dan Peru. Kapasitas produksi pabrik di Indonesia
hingga 400 juta batang per tahun. Hanya 20% dari produksi itu yang dijual di
pasar dalam negeri, sisanya diekspor ke negara lain. Penjualan pensil 2B di dalam
negeri sendiri mencapai 20 juta–30 juta batang setiap tahun. Pasar pelajar
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
7
menyerap paling besar, yakni sekitar 60% dari total permintaan, sisanya adalah
perkantoran.
(http://peluangusaha.kontan.co.id/news/pensil-2b-berebut-pasar-pelajar-
saat-musim-ujian-tiba-1/2011/04/15).
Dalam proses keputusan pembelian, prilaku konsumen sangat penting
untuk diperhatikan, karena pasar yang dihadapi oleh perusahaan adalah pasar
konsumen, dimana konsumen mempunyai pengaruh yang sangat kuat dalam
menentukan terjadinya suatu keputusan pembelian.
Faktor – faktor yang mempertimbangkan konsumen sebelum melakukan
pembelian antara lain pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran
distribusi, waktu pembelian, jumlah pembelian dan sebagainya. Beberapa faktor
tersebut yang biasa dipertimbangkan oleh konsumen sebelum melakukan
keputusan pembelian adalah atribut produk. Menurut Fandy Tjiptono (2008:103)
“atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh
konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian”.
Untuk mengetahui keputusan pembelian produk pensil 2B ini maka
dilakukan pra penelitian kepada 30 orang siswa kelas 3 di SMA Negeri 23
Bandung. Hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.3:
Tabel 1.3
Merek Pensil 2B Yang Paling Banyak Dipakai
Siswa Kelas 3 di SMA Negeri 23 Bandung
Merek
Jumlah
Faber Castell
20 orang
Staedtler
10 orang
Sumber : Pra Penelitian 2012
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
8
Hasil pra penelitian Tabel 1.3 menunjukan bahwa dari 30 orang siswa
kelas 3 di SMA Negeri 23 Bandung memakai pensil 2B merek Faber Castell. Hal
tersebut terjadi karena menurut mereka kualitas ketebalan yang dimiliki pensil 2B
Faber Castell cukup baik dan lebih percaya dibandingkan dengan merek
Staedtler, serta pengaruh dari teman-teman yang lebih banyak mengunakan pensil
2B merek Faber Castell, serta harga yang lebih murah dibanding merek Staedtler.
Atribut produk merupakan salah satu hal yang menjadi pertimbangan
konsumen dalam menentukan keputusan pembelian. Keputusan untuk membeli
timbul dikarenakan adanya penilaian yang objektif atau karena adanya dorongan
emosional untuk membeli suatu produk. Biasanya konsumen membeli atas dasar
beberapa pertimbangan, salah satunya kualitas. Mempertahankan kualitas produk
yang dihasilkannya dan juga menambah fitur/sifat produk yang dihasilkannya
agar bisa menarik konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan siswa kelas 3 di SMA
Negeri 23 Bandung didapatkan bahwa kualitas produk pensil 2B Staedtler masih
dibawah harapan, terutama masalah promosi bagi pelajar yang akan melakukan
ujian serta harga yang murah. Dalam tingkat kualitas kehitaman, konsumen
kurang percaya dengan ketebalan Staedtler, mereka lebih percaya dengan kualitas
kehitaman Faber Castell.
Menurut hasil wawancara dengan beberapa pelajar, diperoleh informasi
bahwa para pelajar khawatir dalam menunggu hasil ujian nasional, karena proses
pemeriksaan hasil ujian menggunakan teknologi komputer. Artinya bila dalam
mengerjakan ujian tersebut ada kesalahan seperti kurang tebalnya dalam
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
9
mengisi, kotornya kertas jawaban akibat kurang bersihnya dalam menghapus dan
sebagainya, maka kertas jawaban pun tidak bisa terbaca. Agar para siswa
terhindar dari hal ini mereka membutuhkan pensil 2B yang tebal saat menulis/
mengisi jawaban, mudah di hapus dan tidak mudah patah, sehingga mereka lebih
memilih merek Faber Castell.
Hal tersebut menjelaskan adanya permasalahan yang terjadi pada
keputusan pembelian pensil 2B Staedtler. Keadaan tersebut berkaitan dengan
siswa kelas 3 di SMA Negeri 23 Bandung yang akan melakukan ujian dan
memilih merek pensil 2B yang menurut mereka baik untuk digunakan saat ujian.
Persaingan dikategori produk pensil hitam sekarang ini cukup kompetitif,
Staedtler harus dapat menyiapkan strategi dalam mencermati keinginan dan
kebutuhan target konsumen khususnya dikalangan pelajar, serta meningkatkan
kualitas produk dan menambah fitur yang dihasilkannya sehingga dapat
menaikkan jumlah penjualan.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis bermaksud untuk meneliti tentang
Atribut Produk Pensil 2B Staedtler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan
Pembelian. Survei pada siswa kelas 3 SMA Negeri 23 Bandung pengguna pensil
2B Staedtler.
1.2
Identifikasi Masalah
Penyelenggaraan ujian nasional menjadi kesempatan produsen pensil 2B
untuk meningkatkan penjualan. Banyaknya merek produk pensil 2B yang ada saat
ini, mengakibatkan suatu pilihan dalam proses keputusan pembelian. Untuk
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
10
membuat konsumen melakukan suatu keputusan pembelian akan produk yang
ditawarkan, perusahaan harus memiliki ciri produknya untuk membedakan produk
perusahaan dengan pesaing. Manfaat suatu produk ditujukan oleh suatu
perusahaan melalui atribut yang dimiliki oleh produk perusahaan tersebut,
sehingga dapat menarik konsumen untuk membeli produknya sesuai kebutuhan,
keinginan, dan harapan.
Untuk membeli sebuah produk pensil 2B Staedtler, konsumen pelajar
dihadapkan kepada berbagai alasan untuk membeli pensil 2B Staedtler dengan
berbagai sajian atribut yang diberikan oleh perusahaan sebagai upaya produsen
untuk menarik konsumen membeli produk dengan merek yang sama dan loyal
terhadap merek tersebut.
Atribut produk merupakan bagian dari tujuan konsumen pelajar untuk
melakukan keputusan pembelian pensil 2B Staedtler yang sesuai dengan
kebutuhan, keinginan, dan harapan mereka saat dipakai ujian.
1.3
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam
penelitian ini antara lain :
1. Bagaimana gambaran atribut produk pensil 2B Staedtler menurut siswa kelas
3 di SMA Negeri 23 Bandung
2. Bagaimana gambaran keputusan pembelian konsumen produk pensil 2B
Staedtler menurut siswa kelas 3 di SMA Negeri 23 Bandung
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
11
3. Seberapa besar pengaruh atribut produkpensil 2B Staedtler terhadap
keputusan pembelian menurut siswa kelas 3 di SMA Negeri 23 Bandung
1.4
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui gambaran tentang atribut produk pensil 2B Staedtler menurut
siswa kelas 3 di SMA Negeri 23 Bandung
2. Mengetahui gambaran keputusan pembelian konsumen produk pensil 2B
Staedtler menurut siswa kelas 3 di SMA Negeri 23 Bandung
3. Mengetahui seberapa besar pengaruh atribut produk pensil 2B Staedtler
terhadap keputusan pembelian menurut siswa kelas 3 di SMA Negeri 23
Bandung.
1.5
Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu
manajemen pemasaran terutamamengenai atribut produk terhadap keputusan
pembelian pada produk pensil.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi PT. Staedtler Indonesia
untuk mengetahui prilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian
produknya, untuk mengetahui alasan-alasan konsumen membeli produknya,
serta untuk memperoleh input dari konsumen mengenai kualitas produknya.
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
39
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Adapun yang
menjadi variabel bebas (independent variabel) dalam penelitian ini adalah atribut
produk yang meliputi kualitas produk, fitur produk, gaya dan desain produk.
Selanjutnya variabel bebas (independent) tersebut berpengaruh terhadap
variabel terikat (dependent variabel) yaitu keputusan pembelian yang meliputi
pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran pembelian, jumlah
pembelian, waktu pembelian.
Pada penelitian ini, subjek yang menjadi responden adalah siswa kelas 3
pengguna pensil 2B Staedtler di SMA Negeri 23 Bandung. Penulis memilih
penelitian di SMA Negeri 23 Bandung karena adanya permasalahan yang terjadi
pada keputusan pembelian pensil 2B Staedtler. Keadaan tersebut berkaitan dengan
siswa kelas 3 di SMA Negeri 23 Bandung yang akan melakukan ujian dan
memilih merek pensil 2B yang menurut mereka baik untuk digunakan saat ujian.
3.2 Metode dan Desain Penelitian
3.2.1 Metode Penelitian
Setiap penelitian yang akan dilakukan, terlebih dahulu harus dilakukan
jenis penelitian dan metode yang akan digunakan sehingga tujuan penelitian dapat
tercapai. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
40
Menurut Sugiyono (2008:29), penelitian deskriptif adalah penelitian yang
befungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang
diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan
analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Penelitian deskriptif
dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai atribut produk dan keputusan
pembelian konsumen pada produk pensil 2B merek Staedtler.
Arikunto (2006:8) mengemukakan bahwa, “Penelitian verifikatif pada
dasarnya ingin menguji kebenaran pengumpulan data di lapangan”. Berdasarkan
jenis penelitian di atas, yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilakukan
melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian yang digunakan
adalah explanatory survei. Explanatory survei adalah suatu survei yang digunakan
untuk menjelaskan hubungan kausal antara dua variable melalui pengujian
hipotesis, survei dilakukan dengan cara mengambil sampel dari satu populasi dan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.
Menurut Kerlinger yang dikutip Sugiyono (2008:11) metode survei
digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan
buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya
dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya.
Pada penelitian yang menggunakan metode ini informasi dari sebagian
populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik dengan tujuan
untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang
diteliti.
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
41
3.2.2 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rencana untuk melakukan studi yang akan
digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Desain
penelitian menjamin bahwa penelitian akan lebih relevan terhadap masalah yang
diteliti.
Penelitian ini sendiri menguji tingkat pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat dimana masalah yang menjadi inti dalam penelitian ini memiliki
ketergantungan antara yang satu dengan yang lainnya. Maka desain penelitian ini
lebih cocok bersifat kausal.
Desain kausal ini mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan bukti
hubungan sebab akibat, sehingga diketahui mana yang menjadi variabel yang
mempengaruhi, dan mana variabel yang dipengaruhi. Menurut Arikunto
(2006:270) bahwa desain kausalitas bertujuan untuk menemukan ada tidaknya
hubungan, besarnya hubungan, dan berarti atau tidaknya hubungan antar variabel.
Oleh karena itu desain kausalitas pada penelitian bertujuan untuk mengetahui
pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian.
3.3 Operasionalisasi Variabel
Untuk persiapan pengolahan data, maka dibuat panduan operasionalisasi
variabel, yang di dalamnya membuat variabel X yaitu kualitas produk dan
variabel Y yaitu keputusan pembelian yang dapat dijadikan sebagai acuan
kuesioner beserta indikator-indikator yang terkait, yang dibuat dalam bentuk tabel
seperti Tabel 3.1 di bawah ini :
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
42
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel
1
Atribut
Produk
(X)
Konsep Variabel
2
Atribut produk merupakan
pengembangan suatu
produk atau jasa yang
melibatkan penentuan
manfaat yang akan
diberikan.
Indikator
Ukuran
Skala
3
4
5
Kotler & Amstrong
(2010:253)
Ordinal
1. Kualitas produk
Manfaat pensil
2B
Kekuatan
pensil
Kehitaman
pensil 2B
Keawetan
pensil
Tingkat
keawetan
pensil 2B saat
dipakai
Tingkat
manfaat
pensil 2B
Tingkat
kekuatan
pensil yang
tidak mudah
patah
Tingkat
kehitaman
pensil 2B
Ordinal
2. Fitur produk
Komposisi
bahan dasar
Kelembutan
pensil 2B
Tingkat
komposisi
bahan dasar
Tingkat
kelembutan
pensil 2B
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
43
Lanjutan Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel
Konsep Variabel
1
2
Indikator
3
Ukuran
Skala
4
5
Ordinal
3. Gaya dan
desain produk
Keputusan
pembelian
(Y)
Daya tarik
bentuk pensil
Tingkat daya
tarik bentuk
pensil
Daya tarik
warna pensil
Tingkat daya
tarik warna
pensil
Keputusan konsumen untuk
melakukan pembelian suatu
produk yang meliputi lima
sub keputusan yaitu
keputusan memilih produk,
merek, jalur distribusi,
jumlah, dan waktu
pembelian.
Kotler & Keller
(2012:170)
Ordinal
Pemilihan produk
Tingkat
kenyamanan
pensil 2B
Tingkat
keterbacaan
pensil untuk
dibaca
komputer
Tingkat
kemudahan
untuk dihapus
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
44
Lanjutan Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel
Konsep Variabel
1
2
Indikator
3
Pemilihan merek
Ukuran
Skala
4
5
Ordinal
Tingkat
pemilihan
staedtler
karena citra
merek yang
baik
Tingkat
pemilihan
staedtler
karena
kepercayaan
terhadap
merek
Pemilihan jalur
distribusi
Tingkat
kemudahan
mendapatkan
produk
Ordinal
Tingkat
ketersediaan
produk
Tingkat akses
menuju tempat
pembelian
Jumlah pembelian
Tingkat
pembelian
berdasarkan
jumlah
Tingkat
pembelian
berdasarkan
frekuensi
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Ordinal
45
Lanjutan Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel
Konsep Variabel
1
2
Indikator
3
Waktu pembelian
Ukuran
Skala
4
5
Ordinal
Tingkat
pembelian
berdasarkan
kebutuhan
Tingkat
pembelian
berdasarkan
adanya
promosi
3.4 Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis-jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung
yang dikumpulkan melalui survei lapangan dengan menggunakan alat
pengumpulan data tertentu yang dbuat secara khusus untuk itu.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi kepustakaan
yang berasal dari buku-buku ilmiah, majalah-majalah ilmiah, serta
literatur lainnya yang berisi landasan teori yang dianggap relevan dengan
topik penelitian.
Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yang selanjutnya
diterangkan pada Tabel 3.2 berikut :
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
46
Tabel 3.2
Jenis dan Sumber Data
Tujuan
Jenis Data
Sumber Data
Penelitian
Kategori
Data
Mengetahui Top
Brand Index
pensil hitam
Top Brand
Index pensil
hitam tahun
2010-2012
Majalah Marketing edisi
04/XII/2012
Sekunder
Mengetahui
Nama Toko,
Merk Pensil,
Harga dan
Penjualan di
Kawasan Pasar
Balubur
Berbagai Nama
Toko, Merk
Pensil, Harga
dan Penjualan
di Kawasan
Pasar Balubur
Pra Penelitian Tahun 2012
Primer
Mengetahui
merek pensil 2B
yang paling
banyak dipakai
siswa kelas 3 di
SMA Negeri 23
Bandung
Merek pensil
2B yang paling
banyak dipakai
siswa kelas 3 di
SMA Negeri 23
Bandung
Pra Penelitian Tahun 2012
Primer
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2012
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui:
1. Studi Kepustakaan
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari literatur
seperti buku, majalah ilmiah guna memperoleh informasi yang
berhubungan dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan
dengan masalah dan variabel yang di teliti yaitu, atribut produk menurut
Kotler dan Amstrong (2010) dan keputusan pembelian menurut Kotler
dan Keller (2012).
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
47
2. Studi Lapangan
a. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mempermudah memperoleh data dan
juga mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dari responden. Dalam
penelitian ini wawancara dilakukan kepada beberapa siswa kelas 3 di
SMA Negeri 23 Bandung pengguna pensil 2B Staedtler yang menjadi
responden.
b. Kuesioner
Kuesioner dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan
atau pernyataan secara tertulis kepada responden untuk menjawab
pertanyaan yang dapat mencerminkan pengukuran indikator dari
variabel x yaitu Atribut Produk dan variabel y yaitu Keputusan
Pembelian. Dalam kuesioner ini setiap pendapat responden diukur
dengan semantic defferensial.
3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sample
3.5.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:80). Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa kelas 3 SMA Negeri 23 Bandung pengguna
pensil 2B Staedtler yang dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
48
Kelas
XII IPA 1
XII IPA 2
XII IPA 3
XII IPA 4
XII IPA 5
XII IPS 1
XII IPS 2
XII IPS 3
Jumlah
Tabel 3.3
Jumlah Pengguna Pensil 2B Staedtler di Kelas 3
SMA Negeri 23 Bandung Tahun 2012/2013
Jumlah Siswa
Jumlah Pengguna
43 siswa
15 siswa
42 siswa
17 siswa
41 siswa
14 siswa
42 siswa
16 siswa
40 siswa
13 siswa
46 siswa
18 siswa
33 siswa
12 siswa
43 siswa
15 siswa
330 siswa
120 siswa
Sumber : Pra Penelitian di Kelas 3 SMA Negeri 23 Bandung 2012
3.5.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2012:81) “sampel merupakan bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan teknik slovin dengan rumus :
�
� = 1+ �
2
n=
120
1+120(0,1)2
= 100
Keterangan:
n : Ukuran sampel
N : Ukuran populasi
e : Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir
(e = 0,1) Agar sampel yang digunakan lebih representatif dan untuk menjaga
kekurangan data, maka jumlah sampel yang ditarik adalah sebesar 100
responden.
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
49
3.5.3 Teknik Pengambilan Sempel
Teknik sampling merupakan suatu teknik pengambilan sampel yang akan
digunakan dalam penelitian, Sugiyono (2012:81) menyatakan teknik sampling
adalah teknik pengambilan sampel.
Populasi dalam penelitian ini adalah populasi bergerak (mobile population)
dan bersifat homogen, maka metode pengambilan sampel yang digunakan adalah
teknik Simple random sampling atau pengambilan sampel acak sederhana.
Menurut Sugiono (2012:82) dikatakan simple random sampling karena
pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
3.6 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis
3.6.1 Rancangan Analisis Data
Setelah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner terkumpul.
Selanjutnya adalah mengolah dan menafsirkan data sehingga dari hasil tersebut
dapat dilihat apakah antara variabel program Pengaruh Atribut Produk (X) ada
pengaruhnya atau tidak terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y).
Prosedur yang digunakan dalam pengelolaan data penelitian dilakukan
sebagai berikut :
1. Editing, yaitu pemeriksaan angket yang terkumpul kembali setelah diisi oleh
responden. Pemeriksaan tersebut menyangkut kelengkapan pengisian angket
secara menyeluruh.
2. Skoring, skala pengukuran yang digunakan adalah semantic defferensial yaitu
skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
50
seseorang, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi
tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat positif” terletak di
bagian kanan garis, dan jawaban “sangat negatif” terletak di bagian kiri garis
atau sebaliknya (Sugiyono, 2012:97). Jawaban setiap instrumen skala ini
berupa angka. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.4:
Tabel 3.4
Pola Skoring Semantic Defferensial
Angka
1
2
3
4
5
Persepsi Responden
Sangat Negatif
Negatif
Netral
Positif
Sangat Positif
Sumber : Sugiyono(2012:97)
3. Tabulasi, yaitu perekapan data hasil scoring pada langkah ke dalam tabel
4. Tahap uji coba kuesioner, untuk menguji layak tidaknya kuesioner disebarkan
kepada responden, maka penulis melakukan dua tahap pengujian yaitu uji
validitas dan reliabilitas.
5. Untuk menjawab tujuan penelitian yang bersifat deskriptif adalah melalui
tinjauan kontinum dan perbandingan rata-rata data sampel, sedangkan untuk
menjawab tujuan penelitian yang bersifat asosiatif atau verifikatif maka
digunakan teknik analisis regresi sederhana.
3.6.2 Hasil Validitas dan Reliabilitas
3.6.2.1 Hasil Validitas
Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau keshahihan suatu instrument. Sebuah instrument dikatakan valid apabila
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
51
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Rumus korelasi yang
dapat digunakan adalah rumus Korelasi Product Moment. Dengan rumus :
=
�
�
2
−(
−(
)
)(
2
�
)
2
−(
2
)
(Sugiyono, 2012:183)
Dimana :
rxy
=
R
=
X
Y
∑X
∑Y
∑X2
∑Y2
N
=
=
=
=
=
=
=
Menunjukan indeks korelasi antara dua variabel yang
dikorelasikan
Koefisien validitas item yang dicari, dua variabel yang
dikorelasikan
Skor yang diperoleh subyek dari seluruh item
Skor total yang diperoleh dari seluruh item
Jumlah skor dalam distribusi X
Jumlah skor dalam distribusi Y
Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
Banyaknya responden
Pengujian keberartian koefisien (rb) dilakukan dengan taraf signifikan
5%. Rumus uji t yang digunakan adalah sebagai berikut :
=
�−2
1−
2
=�−2
Keputusan pengujian validitas item responden adalah sebagai berikut :
1.
Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan valid
apabila rhitung> rtabel .
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
52
2.
Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan tidak
valid apabila rhitung< rtabel .
Pengujian validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan SPSS 17
for windows, out put yang dihasilkan dari pengolahan SPSS merupakan data rhitung.
Untuk lebih mengetahui apakah nilainya signifikan atau tidak, maka dilakukanlah
uji korelasi membandingkan rhitung
dan rtabel agar memperoleh nilai yang
signifikan, maka rhitung harus lebih besar dari rtabel (dilihat dari r product moment
dengan tarif signifikan 5% dan derajat kebebasan n-2) dengan jumlah responden
awal sebanyak 30 dengan ketetapan rtabel 0,374.
Tabel 3.5
Hasil Pengujian Validitas
Variabel (X) Atribut Produk
No
Pernyataan
rhitung
rtabel
Ket
Atribut Produk
Kualitas Produk
1
Manfaat pensil 2Bstaedtler
0,523
0,374
Valid
2
Kekuatan pensil 2Bstaedtler
0,777
0,374
Valid
3
Kehitaman pensil 2B staedtler
0,688
0,374
Valid
4
Keawetan pesnil 2B staedtler
0,653
0,374
Valid
0,385
0,374
Valid
0,714
0,374
Valid
Fitur Produk
5
Komposisi bahan dasar pensil 2B
staedtler
6
Kelembutan pensil 2B staedtler
Gaya & Desain Produk
7
Daya tarik bentuk pensil 2B staedtler
0,536
0,374
Valid
8
Daya tarik warna pesnil 2B staedtler
0,639
0,374
Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2012 oleh SPSS 17 for windows
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
53
Berdasarkan hasil perhitungan validitas pada tabel 3.5 instrumen variabel
atribut produk dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada dimensi kualitas
produk pada pertanyaan nomor dua dengan pernyataan kekuatan pensil 2B
Staedtler yang bernilai 0,777, sedangkan nilai terendah terdapat pada dimensi fitur
produk dengan pernyataan komposisi bahan dasar pensil 2B Staedtler yang
bernilai 0,385.
No
Tabel 3.6
Hasil Pengujian Validitas
Variabel (Y) Keputusan Pembelian
Pernyataan
rhitung
Keputusan Pembelian
Pemilihan Produk
1 Kenyamanan pensil 2B staedtler saat dipakai
rtabel
Ket
0.499
0,374
Valid
2
Keterbacaan pensil 2B staedtler oleh komputer
0,696
0,374
Valid
3
Kemudahan pesnil 2B staedtler untuk dihapus
0,605
0,374
Valid
0,387
0,374
Valid
0,486
0,374
Valid
0,581
0,374
Valid
0,597
0,374
Valid
Akses menuju tempat pembelian pensil 2B
staedtler
Jumlah Pembelian
9 Jumlah pembelian pensil 2B staedtler
0,425
0,374
Valid
0,527
0,374
Valid
10
0,475
0,374
Valid
Waktu Pembelian
11 Pembelian pensil 2B staedtler karena kebutuhan
0,590
0,374
Valid
12
0,515
0,374
Valid
Pemilihan Merk
4 Pensil 2B staedtler karena citra merk yang baik
5
Pensil 2B staedtler karena kepercayaan terhadap
merk
Pemilihan Saluran Distribusi
6 Kemudahan mendapatkan pensil 2B staedtler
7
Ketersediaan pensil 2B staedtler
8
Frekuensi pembelian pensil 2B staedtler
Pembelian pensil 2B staedtler karena adanya
promosi
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2012 oleh SPSS 17 for windows
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
54
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 3.6 instrumen penelitian untuk
variabel keputusan pembelian, dapat diketahui bahwa nilai terendah terdapat pada
dimensi pemilihan merk dengan pernyataan pensil 2B Staedtler karena citra merk
yang baik yang bernilai 0,387, sedangkan nilai tertinggi terdapat pada dimensi
pemilihan produk dengan pernyataan keterbacaan pensil 2B Staedtler oleh
komputer.
3.6.2.2 Hasil Reliabilitas
Sugiyono (2012:268) mengemukakan bahwa :
Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau
temuan. Dalam pandangan positivistik, suatu data dinyatakan reliabel
apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data
yang sama atau peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan data
yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukan
data yang tidak berbeda.
Koefisien Alpha Cronbach (Ca) merupakan statistik yang paling umum
digunakan untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen
penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai jika koefisien
Alpha Cronbach lebih besar atau sama 0,70.
11
=
�
�−1
1−
� 2
�2
(Arikunto, 2010:239)
Keterangan :
C∝
= reliabilitas angket
k
= banyak item angket
� 2 = jumlah varians item
2
�
= varians total
Untuk mencari tiap butir digunakan rumus varians sebagai berikut :
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
55
� =
2−
2
Dimana
�
2
�
(Arikunto, 2010:229)
:
σ2 = Varians
∑x = Jumlah skor
N
= Jumlah Responden
Keputusan pengujian :
1. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan reliabel jika
rhitung > rtabel.
2. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan tidak reliabel
jika rhitung < rtabel.
Berdasarkan jumlah angket yang diuji kepada 30 responden dengan
tingkat signifikan 5% dan derajat kebebasan df (n-2), maka didapat nilai rtabel
sebesar 0,374 dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 3.7 hasil pengujian reliabilitas
di bawah ini :
Tabel 3.7
Hasil Pengujian Reliabilitas
Atribut Produk dan Keputusan Pembelian
Pensil 2B Staedtler
No
1
2
Variabel
Atribut Produk
Keputusan Pembelian
Alpha Cronbrach
0,751
0,733
Kesimpulan
Reliabel
Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2012 oleh SPSS 17 for windows
Berdasarkan tabel 3.7 hasil pengujian reliabilitas, dapat diketahui bahwa
instrument yang diajukan kepada responden dapat dikatakan reliabel, karena
setiap variabel memiliki tingkat reliabilitas lebih dari 0,7.
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
56
3.6.3 Teknik Analisis Data
Mengingat skala pengukuran dalam menjaring data penelitian ini seluruhnya
diukur dalam skala ordinal, yaitu skala yang berjenjang dimana sesuatu “lebih”
atau “kurang” dari yang lain. Maka skala ordinal tersebut harus dirubah kedalam
bentuk skala interval, karena merupakan syarat pengolahan data dengan
penerapan statistic parametric dengan menggunakan Methode Successive Interval
(MSI).
1. Methode Succesive Interval (MSI)
Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data adalah sebagai
berikut :
(1) Berdasarkan hasil jawaban responden untuk setiap pertanyaan , hitung
proporsi setiap pilihan jawaban.
(2) Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap jawaban, hitung
proporsi setiap pilihan jawaban.
(3) Berdasarkan proporsi tersebut, untuk setiap pertanyaan hitung
proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.
(4) Untuk setiap pertanyaan, tentukan nilai batas Z untuk setiap pilihan
jawaban.
=
1
2�
1
− 2
2
(5) Hitung scale value (nilai interval rata-rata) untuk setiap pilihan
jawaban melalui persamaan berikut :
Scale Value =
Kepadatan batas bawah − kepadatan batas atas
Daerah di bawah batas atas − Daerah di bawah batas bawah
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
57
(6) Hitung score (nilai hasil transformasi) untuk setiap pilihan jawaban
melalui persamaan berikut :
Score
= Scale value + | Scale Value minimum | + 1
2. Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi pada dasarnya adalah suatu studi mengenai
ketergantungan suatu variabel dependen terhadap satu atau lebih variabel
independen, dengan tujuan untuk menaksir dan atau memprediksi rata-rata
hitung (mean) atau rata-rata (populasi) variabel dependen berdasarkan nilai
tetap (fixed) variabel independen yang telah diketahui (Gujarati, 2003:18).
Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan
dan memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui.
Regresi sederhana dapat dianalisis karena didasari hubungan oleh hubungan
fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) variabel bebas (X) terhadap
variabel terikat (Y) (Riduwan, 2007:145).
Hasil analisis regresi adalah koefisien regresi pada masing-masing
variabel independen. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi
variabel dependen dengan suatu persamaan. Selanjutnya dalam analisis
regresi selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih,
juga menunjukan arah hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen. Variabel dependen diasumsikan random, yang berarti mempunyai
distribusi
probabilistik.
Sedangkan
variabel
independen
diasumsikan
memiliki nilai tetap (dalam pengambilan sampel yang berulang) (Sugiyono,
2008:269).
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
58
Berdasarkan tujuan dilakukannya penelitian ini, maka variabel yang
dianalisis adalah variabel independen yaitu atribut produk (X) sedangkan
variabel dependen adalah keputusan pembelian (Y). Dengan memperhatikan
karakteristik variabel yang akan diuji, maka uji statistik yang digunakan
adalah melalui perhitungan analisis regresi dan korelasi untuk kedua variabel
tersebut. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui jenis hubungan antar
variabel-variabel yang diteliti (Sudjana, 2000:234), sedangkan analisis
korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel yang
diteliti (Sugiyono, 2008:270).
Persamaan regresi sederhana X atas Y adalah sebagai berikut :
Ŷ = a + bX
Dimana :
Ŷ
=
a
b
X
=
=
=
Keputusan Pembelian (Variabel dependen, subjek dalam variabel
dependen yang diprediksikan)
Harga Y, jika X = 0
Angka arah atau koefisien regresi
Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
Langkah-langkah yang dilakukan yang akan digunakan dalam analisis
regresi sederhana adalah sebagai berikut :
1. Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien a
dan b, yaitu : ∑X ∑Y dan ∑XY ∑
2
∑
2
2. Mencari koefisien regresi a dan b dengan rumus sebagai berikut :
2
=
�
−
2−
2
(Sugiyono, 2008:272)
Eki Yansa Nugraha, 2013
Atribut Produk Pensil 2B Staedler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
59
=
�
�
−
2−
(Sugiyono, 2008:272)
2
X dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya nilai X akan
menyebabkan adanya perubahan nilai Y, artinya naik turunnya X akan
membuat nilai Y juga naik turun, dengan demikian nilai Y akan bervariasi.
Namun nilai