PENGENALAN ALSINTAN PASCA PANEN TRASHER, ITGM dan COMBINE | Karya Tulis Ilmiah

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 19:39:17 2017 / +0000 GMT

PENGENALAN ALSINTAN PASCA PANEN TRASHER, ITGM dan
COMBINE
BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar belakang
Alsintan pra panen dilakukan setelah penanaman sampai pada panen.
Kendala seringkali ditemukan ketika pangoperasian alsintan ini, masalah tersebut ialah rendahnya mutu dan tingginya tingkat
kehilangan hasil. Petani sering kewalahan dengan permasalahan tersebut, disamping itu kurang nya penyuluhan tentang penggunaan
alsintan ini membuat para petani tidak mengerti sepenuhnya bagaimana cara mengoperasikan alat ini secara maksimal. Alat seperti
Trasher dan ITGM memang masih minim ditemukan dikalangan para petani yang ada di daerah ? daerah, tetapi tidak ada salahnya
jika pengenalan secara langsung dilakukan kepada para petani ? petani yang ada didaerah tersebut, karena penanganan pasca panen
merupkan rangkaian utama untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu.
Proses penggunaan alsintan pra panen
seperti Trassher, ITGM dan Combine membutuhkan proses yang panjang dan kompleks, bagaimana seluk beluknya penggunaannya
sangat diperlukan oleh para petani agar alsintan tersebut dapat beroperasi secara maksimal dan efektif. Tidak hanya ditentukan oleh
masalah teknis tetapi juga melibatkan masalah social dan ekonomi yang menyangkut berbagai sector dan displin ilmu. Namun pada
intinya penggunaan alsintan ini bertujuan untuk mempermudah kerja para petani dalam memperoleh hasil dari lahannya agar para
petani tersebut tidak mengalami kerugian khususnya rendahnya mutu dan tingginya tingkat kehilangan hasil.1.2 Tujuan percobaan
Adapun tujuan dari praktikum ini ialah untuk mengenal, melihat dari dekat dan mengetahui bagian bagian utama pada
alsintan pasca panen serta fungsinya, adapun alat yang diamati ialah trassher, ITGM, dan CombineBAB II DASAR TEORI

Alsintan pasca panen dilakukan setelah masa penanaman sampai pada panen. Masalah pasca panen yang dihadapi oleh petani
adlah rendahnya mutu dan tingginya tingkat kehilangan hasil. Penanganan pasca panen merupakan kegiatan utama untuk
meningkatkan dan mempertahankan mutu. Prosesnya merupakan rangkaian yang panjang dan kompleks. Tidak hanya ditentukan
oleh masalah teknis tetapi juga melibatkan masalah social dan ekonomi yang menyangkut berbagai sector dan disiplin ilmu. Adapun
kegunaan alat ini ialah :memepercepat waktu penanganan
pasca panen.
mengurangi kejerihan kerja petani.
menekan ongkos kerja petani.
meningkatkan produksi pangan dan
memepertahankan mutu.
mudah dalam pengerjaan
lebih fleksibel.
menghemat waktu dalam proses
pemanenan.
Tujuan akhir dari setiap operasi pemanenan dan perontokan adalah untuk memperoleh gabah yang bebas dari
kotoran dan sisa tanaman, dengan susut yan minimum, kerusakan eksternal yang minimum, kerusakan internal yang minimum.
Karena kerusakan merupakan suatu hal yang sangat kurang menyenangkan jika dialami oleh para petani, oleh sebab itu peralatan
yang digunakan sekarang haruslah benar ? benar telah bisa layak pakai.
Keuntungan dari Alsintan Trasher, ITGM dan
Combine ini diantaranya ialah memepercepat waktu penanganan pasca panen, artinya disini ialah waktu yang diperlukan tidak

begitu panjang, jika proses kerja alsintan dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan maka para petani mempunyai waktu luang
untuk mempersiapkan lahan nya kembali untuk musim tanam kedepan. Disamping itu dengan menggunakan Alsintan Pasca panen
ini diharapkan dapat mengurangi kejerihan kerja petani, bayangkan saja jika kerja para petni tersebut tidak didukung oleh mesin,
maka akan banyak waktu yang terbuang hanya karena proses pasca panen ini. Dan satu hal lagi alsintan ini akan sangat mudah bila
dipelajari dengan teliti oleh para petani. Memang permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah sekarang ialah jika disalurkan alat ?
alat ke setiap pemukiman yang mempunyai petani, akan kah peralatan pertanian tersebut bisa digunakan secara optimal oleh para
petani ?BAB III METODELOGI PERCOBAAN3.1 Waktu dan tempat A. Hari/ tanggal : Minggu, 18 Desember 2005B. Tempat
: Laboratorium Mesin dan Peralatan, Jurusan Teknik Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala.3.2 Alat dan
bahanA. Alat: Thrassher, ITGM dan CombineB. Bahan: Bensin.3.3 Cara kerjaPengamatan spesifikasi Thrassher, ITGM dan
Combine.Diamati Merk,
model/type, negara pembuat serta tahun pembuatannya.
Dicatat
kecepatan putarannya.
Dipelajari
sistem transmisinya.
Dilihat bahan
bakar yang digunakan.
Daiamati volume
serta jumlah silindernya.

Dipelajari
bagian- bagian dari rice
transplanter serta fungsinya.
Dipelajari cara
pengoperasiannya.
BAB IV DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN4.1 Data Pengamatan
Dari hasil pengamatan terhadap spesifikasi

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 1/2 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 19:39:17 2017 / +0000 GMT

alat alsintan Pasca Panen, didapatkan data sebagai berikut: Nama
: TrassherFungsi
: Sebagai
alat Perontok GabahMerk
: YanmarModel/ Type

: AP100Negara Pembuat
: JepangTahun
Pembuatan
: 1997Kecepatan Putaran
: Sistem Transmisi
: Pulli dan SabukBahan Bakar
:
BensinVolume silinder
: Jumlah silinder
: 1 (satu) BuahNama
: ITGMFungsi
: Sebagai alat Perontok GabahMerk
: YanmarModel/ Type
: AP100Negara Pembuat
:
JepangTahun Pembuatan
: 1997Kecepatan Putaran
: Sistem Transmisi
: Pulli dan SabukBahan Bakar
: BensinVolume silinder

: Jumlah silinder
: 1 (satu) BuahNama
: CombineFungsi
: Sebagai alat Perontok GabahMerk
: YanmarModel/ Type
: AP100Negara Pembuat
:
JepangTahun Pembuatan
: 1997Kecepatan Putaran
: Sistem Transmisi
: Pulli dan SabukBahan Bakar
: BensinVolume silinder
: Jumlah silinder
: 1 (satu) Buah4.2 Pembahasan
Tresher, ITGM serta
Combine merupakan alat yang mempunyai fungsi yang sama didalam masa pasca panen, Tresher adalah alat ciptaan Jepang, mesin
ini mempunyai satu silinder, system kerjanya memakai Pulli dan Sabuk system ini sering digunakan pada mesin ? mesin lain yang
membutuhkan hasil kerja tinggi dari mesin tersebut, bahan baker dari tresher ini ialah bensin. Cara kerja tresher ini ialah pertama
ketika ruang pembakaran berkerja dengan menggunakan satu silinder, kemudian tenaga dipompa ke tuas pemutar atau yang disebut
Pulli, pulli pertama berukuran kecil dan melekat pada motor, kemudian tenaga putar yang dihasilkan diteruskan ke pulli dua yang

lebih besar, pulli dua ini ialah bagian exsternal dari motor, penghubung kerja dua pulli ini ialah sabuk. Kemudian putaran tersebut
digunakan untuk merontokan gabah, dengan cara dipasang alat perontok pada pulli dua.
ITGM adalah alsintan yang
digunakan pada masa Pasca panen cara kerja sama juga dengan Tresher, mempunyai satu silinder, sistim tranmisinya menggunakan
pulli dan sabuk, menggunakan bahan bakar bensin, alsintan ini pertama kali digunakan di Negara Jepang dan dipatenkan disana pada
tahun 1997.
Combine juga merupakan salah satu alat dan mesin yang digunakan dalam pengerjaan pasca panen. Tujuan
akhir dari setiap operasi pemanenan dan perontokan adalah memperoleh gabah yang bebas dari kotoran dan sisa tanaman, dengan
susut yang minimum
kerusakan eksternal
kerusakan internal minimum
adapun kegunaan alat ini ialah :mudah dalam pengerjaan
lebih fleksibel lebih lincah
menghemat waktu dalam proses
pemanenan.
BAB V PENUTUP5.1 Kesimpulan Penanganan pasca panen merupakan
kegiatan utama untuk meningkatkan dan
mempertahankan mutu.
Adapun kegunaan alat ini ialah :
1)

memepercepat waktu penanganan pasca panen.2)
mengurangi kejerihan kerja petani.3)
menekan ongkos kerja
petani.4)
meningkatkan produksi pangan dan memepertahankan mutu.5)
mudah dalam pengerjaan 6)
lebih
fleksibel.7)
menghemat waktu dalam proses pemanenan.3)
Tujuan akhir dari setiap operasi pemanenan dan perontokan
adalah untuk memperoleh gabah yang bebas dari kotoran dan sisa tanaman, dengan susut yan minimum, kerusakan eksternal yang
minimum, kerusakan internal yang minimum5.2 SaranUntuk praktikum yang akan datang, hendaknya para asisten benar- benar
mempersiapkan serta memperbaiki segala kerusakan dari alsintan pra- panen yang akan dipraktikumnkan serta dapat difungsikan
sebagaimana mestinya sehingga praktikum dapat berjalan secara optimal.DAFTAR PUSTAKAHerawati Isni Dra, 1989. TEKNIK
SUMBER DAYA AIR. Proyek Invetoris. Yogyakarta.Sutrisno lukman, 1999. BENDUNGAN DAN KONSTRUKSINYA .
Direktorat DEPDIKBUD. Jakarta Tim Penyusun Penuntun Praktikum IRIGASI DAN DRAINASE, 2005. Laboratorium Mesin dan
Peralatan I, Jur. Teknik Pertanian, FAPERTA, UNSYIAH.

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com


| Page 2/2 |