BUKU 6 ratakanankiri paragraf tabulasi

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11


12

13

14

15

16

17

18

19








20







21



Untuk membuat drop cap, silahkan isi pilihan Drop Cup Number of
Lines dengan jumlah baris yang akan dipakai sebagai drop cap, bisa 2,
3, 4 atau terserah, tapi yang lazim digunakan adalah 3.

22


23

24

25

26

27

28

29

30

Susunlah model berikut ini!

31


32

KESIMPULANNYA, MANDI BOLA BAHAYA
1

2.

3

Pihak pengelola permainan mandi bola, jarang membersihkan tempatnya. Kalau
membersihkan pun tidak tuntas, karena hanya menggunakan penyedot debu dan
tidak dicuci bola-bolanya.
. Tumpukan bola plastik warna-warni, biasanya berada di ruang lembab, ber-ac,
dan tidak kena sinar matahari, sehingga sangat ideal untuk sarang kuman dan
virus yang berbahaya bagi anak balita
Anak-anak balita yang bermain seringkali muntah, ngompol, bahkan berak, dan
akhirnya menyatu dengan bola-bola tersebut. Membuat jijik dan kotor dan lama
kelamaan menjadi sarang kuman.


4.

Di tumpukan bola kadang terselip, jarum, pecahan beling, dan beberapa benda
tajam lainnya. Kalau anak tertusuk, karena benda-benda itu sudah terkena
kotoran, bisa dibayangkan, terjadilah infeksi.

5.

Bola-bola warna warni yang ditampung di tempat penampungan, di lantai dasar
tempatnya, biasanya untuk sarang cacing, kalajengking, bahkan yang mengerikan,
banyak ular berbisa, seperti ular pithi itu tadi. Disebut ular pithi, karena bentuknya
kecil-kecil, tapi kalau menggigit, bisa fatal.

6.

Pengalaman seorang ibu muda di Semarang, Fanny Fachlefi (33), ketika
mengantarkan anaknya mandi bola di salah satu mall terbesar di Semarang, dan
ketika mainan anaknya terjatuh di tumpukan bola, dan dia mencarinya,
menjumpai ada jarum, beling, serta kotoran. Sejak itu dia bersumpah, tidak akan
mengajak anaknya lagi mandi bola lagi.


Itulah fakta-fakta bahayanya mandi bola yang berhasil dihimpun wartawan Obyektif
Cyber Magazine di Yogya, beberapa kota lain dan terutama di Semarang sendiri. Sebagai
peringatakan bagi para pengelola permainan mandi bola, pihak pemerintah khususnya
Dinas Kesehatan, dan yang tak kalah pentingnya, peringatan bagi para orang tua. Ini saja
yang terutama. Salam. (Seti Noor Cahyani – Yogya)
Sumber : http://obyektif,com/kesehatan/read/mandi_bola_bahayatewas/

33

Pencapaian Kompetensi
No

Komponen/Subkomponen Penilaian

1

I

2


Tidak

Ya
7,0-7,9

3

4

8,0-8,9
5

9,0-10
6

Persiapan Kerja
1.1. Menyiapkan alat dan bahan
1.2. Menyalakan komputer sesuai
prosedur kerja

1.3. Membaca/Memahami instruksi kerja
yang terdapat pada lembar soal
Skor Komponen :
2.1. Menyusunparagraf
2.2 Menyusuntabulasi
2.3. Memeriksa dan mengoreksi hasil ketikan
Skor Komponen :
Skor Komponen :

III

Hasil Kerja
3.1. Print out sesuai dengan
Pekerjaan
Skor Komponen :

IV

Sikap Kerja
4.1. Penggunaan alat

4.2. Keselamatan kerja
Skor Komponen :

34

V

Waktu
5.1. Waktu penyelesaian praktik

Skor Komponen :
Keterangan :
Skor masing-masing komponen penilaian ditetapkan berdasarkan perolehan skor terendah
dari subkomponen penilaian
Perhitungan nilai praktik (NP) :
Prosentase Bobot Komponen Penilaian
Nilai Praktik
(NP)
Persiapan


Proses

Sikap
Kerja

Hasil

Waktu

∑ NK

1

2

3

4

5


6

Bobot (%)

Skor
Komponen
NK
Keterangan:






Bobot diisi dengan prosentase setiap komponen. Besarnya prosentase dari setiap komponen ditetapkan secara proposional sesuai
karakteristik program keahlian.
NK = Nilai Komponen, perkalian dari bobot dengan skor komponen
NP = penjumlahan dari hasil perhitungan nilai komponen
Jenis komponen penilaian (persiapan, proses, sikap kerja, hasil, dan waktu) disesuaikan dengan karakter program keahlian.

……………, ………………. 20......

Guru Mata Pelajaran

*) Coret yang tidak perl

35

36

http://www.tutorialindesign.com
Pustaka : Puspidalia, Yuenti Sova. 2011. Terampil Berbahasa Indonesia. Ponorogo: STAIN Po
PRESS
Modul Setting

37