2017 Metopen Sesi 9 RSP Penelitian Kualitatif
Metode dan
Desain Penelitian Kualitatif
Retna Siwi Padmawati
Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan,
dan Kedokteran Sosial
Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada
2017
Tujuan Perkuliahan
1. Memahami secara singkat ruang lingkup
dan ciri-ciri penelitian kualitatif
2. Memahami perbedaan kualitatif dan
kuantitatif
3. Memahami secara singkat sampling dan
cara-cara pengumpulan kualitatif
4. Trustworthiness dalam penelitian kualitatif
Qualitative Research
‘Qualitative Research…involves finding out what
people think, and how they feel - or at any rate,
what they say they think and how they say they
feel. This kind of information is subjective. It
involves feelings and impressions, rather than
numbers’
Bellenger, Bernhardt and Goldstucker, Qualitative Research in
Marketing, American Marketing Association
Penelitian kualitatif
Suatu bentuk penyelidikan sosial (social
inquiry) yang berfokus pada bagaimana
orang menginterpretasikan dan memaknai
pengalaman-pengalaman mereka dan dunia
di mana mereka hidup
Penelitian Kualitatif
Proses pencarian pemahaman berdasarkan
tradisi metodologi yang berbeda
Peneliti membangun gambaran yang
kompleks serta holistik, menganalisis katakata, melaporkan pandangan/pendapat
informan secara rinci, dan melakukan studi
dalam setting naturalnya
Penelitian kualitatif
– Tujuannya adalah mendapatkan deskripsi yang
rinci tentang suatu fenomena
– Pada awalnya hanya sedikit yang sudah
diketahuinya
– Desain penelitian dapat muncul di tengah
penelitian
– Peneliti adalah instrumen utama dalam
pengumpulan data
– Data berupa kata-kata dan kalimat, gambar, atau
suatu obyek/artefak
– Subyektif atau interpretasi individu tentang suatu
hal adalah penting
Apakah penelitian kualitatif
dibutuhkan?
Korelasi, angka dan prosentase tidak
cukup
Dibutuhkan pemahaman yang mendalam
tentang suatu topik penelitian
Realitas kehidupan yang kompleks
Interaksi antar manusia (kelompok
manusia)
Konstruktivis-kualitatif
Peneliti konstruktivis menggunakan metode
interpretif yang memandang fenomena
dengan mencari makna sebagaimana yang
dipahami oleh aktor sosial sendiri (emic).
Untuk melakukan hal ini, interpretivists
menggunakan metode kualitatif yang
memiliki penekanan pada bahasa atau
narasi.
Fenomena yang ingin dipahami
Penelitian yang dilakukan dalam setting tertentu yang ada
dalam kehidupan riil (alamiah/natural) dengan maksud
menginvestigasi dan memahami fenomena:
– apa yang terjadi,
– mengapa terjadi dan
– bagaimana terjadinya?.
Jadi riset kualitatif adalah berbasis pada konsep “going
exploring” yang melibatkan in‐depth and case‐oriented
study atas sejumlah kasus atau kasus tunggal (Finlay
2006).
Tujuan utama adalah membuat fakta mudah dipahami
(understandable) dan kalau memungkinKan dapat
menghasilkan hipotesis baru.
Penelitian bersifat inductive,
exploratory dan Hypothesis‐
Generating
– didasarkan pada fenomena yang menarik
– dimulai dengan pertanyaan terbuka (open question);
bukan dimulai dengan hipotesis yang akan diuji
kebenarannya.
– menginvestigasi dan memahami social world bukannya
memprediksi perilaku.
– Penelitian dilakukan secara induktif dan exploratif
(melihat apa yang terjadi, mengapa terjadi, dan
bagaimana terjadinya) sehingga diharapkan dapat
menghasilkan hipotesis baru.
Temuan sangat kompleks,
rinci, dan komprehensif
didasarkan pada deskripsi yang jelas dan
detail (menjawab pertanyaan apa, mengapa
dan bagaimana).
penyajian atas temuan sangatlah kompleks,
rinci dan komprehensif sesuai dangan
fenomena yang terjadi pada setting
penelitian.
Peranan Makna (Meaning) dan
Interpretasi
fokus pada bagaimana individu memahami
dunianya dan bagaimana mereka
mengalami peristiwa tertentu.
penelitian ini berusaha menginterpretasikan
fenomena dari kacamata pelaku
berdasarkan pada interpretasi mereka
terhadap fenomena tersebut (emic)
Data Kualitatif
Data bersifat deskriptif/naratif
Pengumpulan data bersifat tidak terstruktur
Menggunakan teknik pengumpulan data:
wawancara mendalam, diskusi kelompok,
observasi, analisis dokumen, dan
sebagainya
Tidak berhubungan dengan generalisasi
pertanyaan terbuka
Yaitu pertanyaan yang memperbolehkan
partisipan untuk menjawab dengan
pandangan-pandangannya sendiri, nilainilainya, ataupun berdasarkan
pengalamannya
Hindari pertanyaan “leading” yaitu
pertanyaan yang mengandung jawaban,
atau mengarahkan satu jawaban lebih
dianjurkan dari yang lain
Pertanyaan Leading
Leading
“Ketakutan apa yang anda
punyai ketika diare bayi anda
tidak berhenti?”
“Apa saja yang anda
lakukan untuk menghentikan
diarenya?”
“Seberapa bagus
pengobatan yang diterima
anak anda di puskesmas?”
Non Leading
"Bagaimana perasaan Anda
ketika diare bayi Anda tidak
berhenti?”
"Apa yang Anda lakukan
ketika diarenya tidak
berhenti?”
"Bagaimana perasaan Anda
tentang pengobatan bayi
yang Anda dapat di
puskesmas? “
Contoh penelitian kualitatif
Menjawab pertanyaan “why” dan “how”
Tujuan penelitian (contoh):
– Mengeksplorasi manajemen pemberian makan
tambahan pada ibu hamil
– Mengidentifikasi potensi intervensi
– Mengevaluasi program dan menjelaskan
kegagalan program
– Etc.
Kegunaan
Mengembangkan hipotesis penelitian yang
relevan
Menyusun kuesioner yang tepat (konsep
dan bahasa lokal)
Menambah atau mengkonfirmasikan data
tentang pengetahuan, kepercayaan, sikap,
perilaku yang tidak lengkap atau tidak jelas
Mengembangkan pesan-pesan yang tepat
untuk program pendidikan kesehatan
Mengeksplorasi topik yang sensitif atau
kontroversial
Sampling dan seleksi informan
Sampling dan seleksi informan non probabilistik
dan focus pada saturation
Validitas data dan triangulasi feedback atau
member checking dan penggunaan lebih dua
teknik
Teknik pengumpulan data cara natural spt
wawancara, mengamati, diskusi
Desain penelitian disesuaikan dg macam data
yg akan dicari, tp dapat berubah di tengah
penelitian
Berapa jumlah sampel?
Wawancarai sebanyak mungkin informan
untuk mendapatkan informasi tentang apa
yang ingin kita ketahui (Kvale)
Sampai ada saturasi informasi (Dahlgren
dkk.)
Tidak bisa ditentukan dalam tahap proposal
Umumnya mengumpulkan data lebih
banyak dari yang dibutuhkan
Saturasi?
Jika tambahan wawancara tidak
menghasilkan informasi yang
berbeda atau baru
Siapa sampelnya?
Dipilih secara purposive (ditentukan sendiri
oleh peneliti)
– mereka yang dapat memberikan informasi yang
cukup mendalam tentang topik yang kita teliti
Mereka yang mempunyai karakteristik
tertentu melihat keterwakilan
Mereka yang bisa berbagi sepenggal
pengalaman yang unik
Kumpulan pengalaman ini dapat
memberikan gambaran keseluruhan
Standar Desain Kualitatif
Studi kasus: usaha untuk menjelaskan suatu
fenomena dengan mempelajari secara mendalam
suatu contoh kasus tunggal (multi). Kasus bisa
berupa satu atau beberapa kelompok orang atau
institusi
Ethnografi: mempunyai fokus untuk mencari
makna sosial melalui pengamatan yang lama dan
mendalam terhadap suatu fenomena sosial
budaya. Biasanya etnografer mempunyai fokus
suatu komunitas atau masyarakat
Standar desain kualitatif
Fenomenologi: menggambarkan struktur
pengalaman sebagaimana pengalaman itu
menjadikan mereka sadar tanpa bantuan teori,
deduksi, atau asumsi dari disiplin yang lain
Narrative: pendekatan penelitian kualitatif yang
mengandalkan pada kata atau kalimat tertulis dan
terucapkan atau visual yang merupakan
representasi dari individu-individu. Pendekatan ini
biasanya terfokus pada kehidupan individu
sebagaimana diceritakan oleh yang bersangkutan
Standar desain kualitatif
Rapid ethnographic assessment dan focused
ethnographic: merupakan penelitian cepat yang
terfokus pada studi lapangan dengan tujuan untuk
memahami suatu problem. Peneliti adalah orang
yang memahami masalah dan bahasa/budaya,
dapat datang secara periodik/tidak terus-menerus
Penelitian aksi: penelitian yang dilakukan
bersama-sama oleh subyek penelitian untuk
memahami dan memecahkan masalah mereka
sendiri
Proses analisis data
Transcription, diary, field note, documents
– Bukti lapangan
– Untuk memfasilitasi analysis
– Kualitas data
Complete notes: catatan lapangan, dapat
diedit, merupakan pre-analysis
Data analysis: open coding kategori-tema
Macam data kualitatif dan cara
pengumpulan data
Pengetahuan, sikap, persepsi, kepercayaan
– In-depth interview atau wawancara mendalam
Sistem norma
– Focus group discussion (FGD) atau diskusi
kelompok terarah (DKT)
Perilaku
– Observasi atau pengamatan
Contoh data kualitatif
Contoh wawancara
INTERVIEWER: Oh transportnya di potong. Terus selama ini boleh mas
Cendana boleh ini nggak, kenapa sih mau jadi penjangkau?
NARASUMBER:
Intinya satu saya mau _suara tidak jelas_ nya jungkie. Saya mau menjadi role
model bagi temen – temen. Ini saya bisa bekerja, jungkie itu bukan sampah,
jungkie itu korban. Saya setiap memberikan penjangkauan ke anak – anak itu
saya selalu memberikan support ke mereka. Untuk mengurangi penyuntikan
saya mengarahkan ke methadone, untuk mengetahui kesehatannya saya
mengarahkan ke VCT. Kalau dia bermasalah dengan kesehatan yang tanda
kutip positif atau apa saya mengarahkan ke IMS untuk ditindak lanjuti oleh
karena kesehatan pak Agus nanti untuk ARV nya.
INTERVIEWER: Dulu sebelum menjadi ini sebelum terlibat aktif kegiatan di
MA, kegiatan sehari – hari mas Cendana apa?.
NARASUMBER: Saya di musik.
Contoh observasi: Puskesmas S, 10
Nop 1990, pukul 09.00 WIB
Seorang perawat dg seragam simbol satu partai
politik mengajukan pertanyaan dengan suara lantang,
“Suntik, ya?!” kepada seorang perempuan lanjut usia.
Secara otomatis dia menunjuk pada gorden hijau yg
memisahkan ruangan menjadi dua. Si pasien
mengikuti instruksinya dengan tergesa-gesa,
menghilang di balik gorden dan membuka stagennya.
Ketika dia berhasil mengatasi kesulitan menaiki
tempat tidur besi yg cukup tinggi, pembantu perawat
telah siap menusukkan jarum suntik ke bagian atas
pantatnya. Kulit yg disuntik kemudian diusap dg
segumpal kapas. Si ibu kemudian turun dan berjalan
ke ruang di sampingnya untuk membayar. Seorng
pasien laki-laki telah menunggu gilirannya dengan
celana yang sudah sedikit terlepas ….(Sciortino, 1999)
Latihan Coding:
“…well actually, I didn’t want it at first, but he pushed
me. He said “well, you must try this stuff, it is really
nice”, then “no, I don’t want it, I’m afraid”. I was
really scared of injection actually. Since I was a little
child, I was never get injected before, whenever I
was sick. Then he said “it was tasty, it makes you
feel light”. He also said, “all right, if you don’t want to
try this one, you don’t know me anymore”. But, the
things that make me crazy were that I’ve been living
with him for a long time. He really touches my heart.
So, I can’t leave him. He was also the one who took
my virginity…”
Open codes
Injection
Did not want
Not the intention
Pushy
Nice
Tasty
Feel light
Encouraging
Afraid/scared
…..
Living together
Took virginity
Touching heart
Love
Compassion
Does not dare to leave
Rejecting/refuse
Threatening
Crazy
…..
Trustworthiness
Contoh penelitian kualitatif
Lazuardi, et.al., Boyfriends and injecting: the role of
male intimate partners in the life of women who
inject drugs in Central Java; Culture, Health and
Sexuality; 2012
Muhaimin, et. Al., Communication barriers among
physicians in care at the end of life: experience
from a postgraduate training residency in Java;
Asian Bioethics Review, 4 (2), 2012
Padmawati and Nichter, Community response to
avian flu in Central Java,Indonesia; Anthropology
and Medicine, 15 (1), 2008
Desain Penelitian Kualitatif
Retna Siwi Padmawati
Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan,
dan Kedokteran Sosial
Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada
2017
Tujuan Perkuliahan
1. Memahami secara singkat ruang lingkup
dan ciri-ciri penelitian kualitatif
2. Memahami perbedaan kualitatif dan
kuantitatif
3. Memahami secara singkat sampling dan
cara-cara pengumpulan kualitatif
4. Trustworthiness dalam penelitian kualitatif
Qualitative Research
‘Qualitative Research…involves finding out what
people think, and how they feel - or at any rate,
what they say they think and how they say they
feel. This kind of information is subjective. It
involves feelings and impressions, rather than
numbers’
Bellenger, Bernhardt and Goldstucker, Qualitative Research in
Marketing, American Marketing Association
Penelitian kualitatif
Suatu bentuk penyelidikan sosial (social
inquiry) yang berfokus pada bagaimana
orang menginterpretasikan dan memaknai
pengalaman-pengalaman mereka dan dunia
di mana mereka hidup
Penelitian Kualitatif
Proses pencarian pemahaman berdasarkan
tradisi metodologi yang berbeda
Peneliti membangun gambaran yang
kompleks serta holistik, menganalisis katakata, melaporkan pandangan/pendapat
informan secara rinci, dan melakukan studi
dalam setting naturalnya
Penelitian kualitatif
– Tujuannya adalah mendapatkan deskripsi yang
rinci tentang suatu fenomena
– Pada awalnya hanya sedikit yang sudah
diketahuinya
– Desain penelitian dapat muncul di tengah
penelitian
– Peneliti adalah instrumen utama dalam
pengumpulan data
– Data berupa kata-kata dan kalimat, gambar, atau
suatu obyek/artefak
– Subyektif atau interpretasi individu tentang suatu
hal adalah penting
Apakah penelitian kualitatif
dibutuhkan?
Korelasi, angka dan prosentase tidak
cukup
Dibutuhkan pemahaman yang mendalam
tentang suatu topik penelitian
Realitas kehidupan yang kompleks
Interaksi antar manusia (kelompok
manusia)
Konstruktivis-kualitatif
Peneliti konstruktivis menggunakan metode
interpretif yang memandang fenomena
dengan mencari makna sebagaimana yang
dipahami oleh aktor sosial sendiri (emic).
Untuk melakukan hal ini, interpretivists
menggunakan metode kualitatif yang
memiliki penekanan pada bahasa atau
narasi.
Fenomena yang ingin dipahami
Penelitian yang dilakukan dalam setting tertentu yang ada
dalam kehidupan riil (alamiah/natural) dengan maksud
menginvestigasi dan memahami fenomena:
– apa yang terjadi,
– mengapa terjadi dan
– bagaimana terjadinya?.
Jadi riset kualitatif adalah berbasis pada konsep “going
exploring” yang melibatkan in‐depth and case‐oriented
study atas sejumlah kasus atau kasus tunggal (Finlay
2006).
Tujuan utama adalah membuat fakta mudah dipahami
(understandable) dan kalau memungkinKan dapat
menghasilkan hipotesis baru.
Penelitian bersifat inductive,
exploratory dan Hypothesis‐
Generating
– didasarkan pada fenomena yang menarik
– dimulai dengan pertanyaan terbuka (open question);
bukan dimulai dengan hipotesis yang akan diuji
kebenarannya.
– menginvestigasi dan memahami social world bukannya
memprediksi perilaku.
– Penelitian dilakukan secara induktif dan exploratif
(melihat apa yang terjadi, mengapa terjadi, dan
bagaimana terjadinya) sehingga diharapkan dapat
menghasilkan hipotesis baru.
Temuan sangat kompleks,
rinci, dan komprehensif
didasarkan pada deskripsi yang jelas dan
detail (menjawab pertanyaan apa, mengapa
dan bagaimana).
penyajian atas temuan sangatlah kompleks,
rinci dan komprehensif sesuai dangan
fenomena yang terjadi pada setting
penelitian.
Peranan Makna (Meaning) dan
Interpretasi
fokus pada bagaimana individu memahami
dunianya dan bagaimana mereka
mengalami peristiwa tertentu.
penelitian ini berusaha menginterpretasikan
fenomena dari kacamata pelaku
berdasarkan pada interpretasi mereka
terhadap fenomena tersebut (emic)
Data Kualitatif
Data bersifat deskriptif/naratif
Pengumpulan data bersifat tidak terstruktur
Menggunakan teknik pengumpulan data:
wawancara mendalam, diskusi kelompok,
observasi, analisis dokumen, dan
sebagainya
Tidak berhubungan dengan generalisasi
pertanyaan terbuka
Yaitu pertanyaan yang memperbolehkan
partisipan untuk menjawab dengan
pandangan-pandangannya sendiri, nilainilainya, ataupun berdasarkan
pengalamannya
Hindari pertanyaan “leading” yaitu
pertanyaan yang mengandung jawaban,
atau mengarahkan satu jawaban lebih
dianjurkan dari yang lain
Pertanyaan Leading
Leading
“Ketakutan apa yang anda
punyai ketika diare bayi anda
tidak berhenti?”
“Apa saja yang anda
lakukan untuk menghentikan
diarenya?”
“Seberapa bagus
pengobatan yang diterima
anak anda di puskesmas?”
Non Leading
"Bagaimana perasaan Anda
ketika diare bayi Anda tidak
berhenti?”
"Apa yang Anda lakukan
ketika diarenya tidak
berhenti?”
"Bagaimana perasaan Anda
tentang pengobatan bayi
yang Anda dapat di
puskesmas? “
Contoh penelitian kualitatif
Menjawab pertanyaan “why” dan “how”
Tujuan penelitian (contoh):
– Mengeksplorasi manajemen pemberian makan
tambahan pada ibu hamil
– Mengidentifikasi potensi intervensi
– Mengevaluasi program dan menjelaskan
kegagalan program
– Etc.
Kegunaan
Mengembangkan hipotesis penelitian yang
relevan
Menyusun kuesioner yang tepat (konsep
dan bahasa lokal)
Menambah atau mengkonfirmasikan data
tentang pengetahuan, kepercayaan, sikap,
perilaku yang tidak lengkap atau tidak jelas
Mengembangkan pesan-pesan yang tepat
untuk program pendidikan kesehatan
Mengeksplorasi topik yang sensitif atau
kontroversial
Sampling dan seleksi informan
Sampling dan seleksi informan non probabilistik
dan focus pada saturation
Validitas data dan triangulasi feedback atau
member checking dan penggunaan lebih dua
teknik
Teknik pengumpulan data cara natural spt
wawancara, mengamati, diskusi
Desain penelitian disesuaikan dg macam data
yg akan dicari, tp dapat berubah di tengah
penelitian
Berapa jumlah sampel?
Wawancarai sebanyak mungkin informan
untuk mendapatkan informasi tentang apa
yang ingin kita ketahui (Kvale)
Sampai ada saturasi informasi (Dahlgren
dkk.)
Tidak bisa ditentukan dalam tahap proposal
Umumnya mengumpulkan data lebih
banyak dari yang dibutuhkan
Saturasi?
Jika tambahan wawancara tidak
menghasilkan informasi yang
berbeda atau baru
Siapa sampelnya?
Dipilih secara purposive (ditentukan sendiri
oleh peneliti)
– mereka yang dapat memberikan informasi yang
cukup mendalam tentang topik yang kita teliti
Mereka yang mempunyai karakteristik
tertentu melihat keterwakilan
Mereka yang bisa berbagi sepenggal
pengalaman yang unik
Kumpulan pengalaman ini dapat
memberikan gambaran keseluruhan
Standar Desain Kualitatif
Studi kasus: usaha untuk menjelaskan suatu
fenomena dengan mempelajari secara mendalam
suatu contoh kasus tunggal (multi). Kasus bisa
berupa satu atau beberapa kelompok orang atau
institusi
Ethnografi: mempunyai fokus untuk mencari
makna sosial melalui pengamatan yang lama dan
mendalam terhadap suatu fenomena sosial
budaya. Biasanya etnografer mempunyai fokus
suatu komunitas atau masyarakat
Standar desain kualitatif
Fenomenologi: menggambarkan struktur
pengalaman sebagaimana pengalaman itu
menjadikan mereka sadar tanpa bantuan teori,
deduksi, atau asumsi dari disiplin yang lain
Narrative: pendekatan penelitian kualitatif yang
mengandalkan pada kata atau kalimat tertulis dan
terucapkan atau visual yang merupakan
representasi dari individu-individu. Pendekatan ini
biasanya terfokus pada kehidupan individu
sebagaimana diceritakan oleh yang bersangkutan
Standar desain kualitatif
Rapid ethnographic assessment dan focused
ethnographic: merupakan penelitian cepat yang
terfokus pada studi lapangan dengan tujuan untuk
memahami suatu problem. Peneliti adalah orang
yang memahami masalah dan bahasa/budaya,
dapat datang secara periodik/tidak terus-menerus
Penelitian aksi: penelitian yang dilakukan
bersama-sama oleh subyek penelitian untuk
memahami dan memecahkan masalah mereka
sendiri
Proses analisis data
Transcription, diary, field note, documents
– Bukti lapangan
– Untuk memfasilitasi analysis
– Kualitas data
Complete notes: catatan lapangan, dapat
diedit, merupakan pre-analysis
Data analysis: open coding kategori-tema
Macam data kualitatif dan cara
pengumpulan data
Pengetahuan, sikap, persepsi, kepercayaan
– In-depth interview atau wawancara mendalam
Sistem norma
– Focus group discussion (FGD) atau diskusi
kelompok terarah (DKT)
Perilaku
– Observasi atau pengamatan
Contoh data kualitatif
Contoh wawancara
INTERVIEWER: Oh transportnya di potong. Terus selama ini boleh mas
Cendana boleh ini nggak, kenapa sih mau jadi penjangkau?
NARASUMBER:
Intinya satu saya mau _suara tidak jelas_ nya jungkie. Saya mau menjadi role
model bagi temen – temen. Ini saya bisa bekerja, jungkie itu bukan sampah,
jungkie itu korban. Saya setiap memberikan penjangkauan ke anak – anak itu
saya selalu memberikan support ke mereka. Untuk mengurangi penyuntikan
saya mengarahkan ke methadone, untuk mengetahui kesehatannya saya
mengarahkan ke VCT. Kalau dia bermasalah dengan kesehatan yang tanda
kutip positif atau apa saya mengarahkan ke IMS untuk ditindak lanjuti oleh
karena kesehatan pak Agus nanti untuk ARV nya.
INTERVIEWER: Dulu sebelum menjadi ini sebelum terlibat aktif kegiatan di
MA, kegiatan sehari – hari mas Cendana apa?.
NARASUMBER: Saya di musik.
Contoh observasi: Puskesmas S, 10
Nop 1990, pukul 09.00 WIB
Seorang perawat dg seragam simbol satu partai
politik mengajukan pertanyaan dengan suara lantang,
“Suntik, ya?!” kepada seorang perempuan lanjut usia.
Secara otomatis dia menunjuk pada gorden hijau yg
memisahkan ruangan menjadi dua. Si pasien
mengikuti instruksinya dengan tergesa-gesa,
menghilang di balik gorden dan membuka stagennya.
Ketika dia berhasil mengatasi kesulitan menaiki
tempat tidur besi yg cukup tinggi, pembantu perawat
telah siap menusukkan jarum suntik ke bagian atas
pantatnya. Kulit yg disuntik kemudian diusap dg
segumpal kapas. Si ibu kemudian turun dan berjalan
ke ruang di sampingnya untuk membayar. Seorng
pasien laki-laki telah menunggu gilirannya dengan
celana yang sudah sedikit terlepas ….(Sciortino, 1999)
Latihan Coding:
“…well actually, I didn’t want it at first, but he pushed
me. He said “well, you must try this stuff, it is really
nice”, then “no, I don’t want it, I’m afraid”. I was
really scared of injection actually. Since I was a little
child, I was never get injected before, whenever I
was sick. Then he said “it was tasty, it makes you
feel light”. He also said, “all right, if you don’t want to
try this one, you don’t know me anymore”. But, the
things that make me crazy were that I’ve been living
with him for a long time. He really touches my heart.
So, I can’t leave him. He was also the one who took
my virginity…”
Open codes
Injection
Did not want
Not the intention
Pushy
Nice
Tasty
Feel light
Encouraging
Afraid/scared
…..
Living together
Took virginity
Touching heart
Love
Compassion
Does not dare to leave
Rejecting/refuse
Threatening
Crazy
…..
Trustworthiness
Contoh penelitian kualitatif
Lazuardi, et.al., Boyfriends and injecting: the role of
male intimate partners in the life of women who
inject drugs in Central Java; Culture, Health and
Sexuality; 2012
Muhaimin, et. Al., Communication barriers among
physicians in care at the end of life: experience
from a postgraduate training residency in Java;
Asian Bioethics Review, 4 (2), 2012
Padmawati and Nichter, Community response to
avian flu in Central Java,Indonesia; Anthropology
and Medicine, 15 (1), 2008