BALANCED SCORECARD Balanced Scorecard
BALANCED
SCORECARD
Presented: Redaktur Wau, S.E.,M.Ak
Konsep BSC
Suatu konsep untuk mengukur kinerja
seseorang secara berimbang dari dua
perspektif utama, yakni perspektif keuangan
dan juga perspektif non keuangan dalam
jangka pendek maupun jangka panjang dalam
perhitungan intern maupun ekstern.
Akuntansi Manajemen-Departemen Akuntansi FEB UTA 45
Akuntansi Manajemen-Departemen Akuntansi FEB UTA 45
Munculnya Balanced Scorecard karena
adanya pergeseran tingkat persaingan
bisnis dari Industrial competition ke
information competition
sehingga mengubah alat ukur
atau acuan yang dipakai oleh
perusahaan untuk mengukur
Akuntansi Manajemen-Departemen Akuntansi FEB UTA 45
Konsep BSC memiliki kemampuan menjawab berbagai
persoalan, pengukuran secara komperehensif, integral
dan dapat dipakai dengan mudah sebagai pijakan
dalam organisasi dan manajemen instansi pemerintah
kedepan.
Akuntansi Manajemen-Departemen Akuntansi FEB UTA 45
Pada era informasi ini, banyak
organisasi yang menggunakan BSC
bukan hanya sebagai pengukuran
kinerja, melainkan sebagai inti dari
sitem manajemen strategik
Akuntansi Manajemen-Departemen Akuntansi FEB UTA 45
Balanced scorecard memberi
manfaat bagi organisasi dalam
beberapa cara :
Akuntansi Manajemen-Departemen Akuntansi FEB UTA 45
1. Menjelaskan visi organisasi.
2. Menyelaraskan organisasi untuk mencapai visi itu.
3. Mengintegrasikan perencanaan strategis dan alokasi
sumber daya.
4. Meningkatkan efektivitas
manajemen dengan menyediakan
informasi yang tepat untuk
mengarahkan perubahan.
Akuntansi Manajemen-Departemen Akuntansi FEB UTA 45
Faktor yang memacu
perusahaan
mengimplementasikan BSC
1. Lingkungan bisnis yang dimasuki oleh
perusahaan sangat kompetitif dan
turbulen.
2. Sistem manajemen yang digunakan oleh
perusahaan tidak pas dengan tuntutan
lingkungan bisnis yang dimasuki oleh
perusahaan.
Akuntansi Manajemen-Departemen Akuntansi FEB UTA 45
Akuntansi Manajemen-Departemen Akuntansi FEB UTA 45
Akuntansi Manajemen-Departemen Akuntansi FEB UTA 45
Perspektif Keuangan
(financial perspective)
(customer
perspective)
Perspektif proses usaha internal
(internal business process
perspective)
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
(learn and growth/infrastructure perspective)
Akuntansi Manajemen-Departemen Akuntansi FEB UTA 45
4 perspektif BSC
Perspektif Pelanggan
Akuntansi Manajemen-Departemen Akuntansi FEB UTA 45
Akuntansi Manajemen-Departemen Akuntansi FEB UTA 45
Suatu organisasi yang
akan membangun BSC
sebagai sistem
manajemen strategik
harus menetapkan :
a. Visi, misi, dan tujuan
b. Menterjemahkan visi dan
strategi organisasi ke dalam 4
perspektif BSC
Akuntansi Manajemen-Departemen Akuntansi FEB UTA 45
Pada umumnya kinerja
keuangan di ukur dari 3 segi
:
a. Segi kemampuan organisasi untuk
memperoleh laba bersih.
b. Kemampuan organisasi mengoperasikan
harta untuk memperoleh penjualan
/pendapatan penjualan dibagi total harta.
c. Kemampuan organisasi untuk
menggunakan sumber pembiayaan dari
luar (equity multiplier).
Akuntansi Manajemen-Departemen Akuntansi FEB UTA 45
Daftar Pustaka
• Rudianto (2013). Akuntansi Manajemen: Informasi Untuk
Pengambilan Keputusan Strategis. Jakarta: Erlangga.
• Raiborn dan Kinney (2011). Akuntansi Biaya: Dasar dan
Pengembangan. Jakarta: Salemba Empat.
• Hansen dan Mowen (2013). Akuntansi Manajerial.
Jakarta: Salemba Empat.
• Sujarweni (2015). Akuntansi Biaya: Teori dan
Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Baru Press
• Sjahrial dan Purba (2012). Akuntansi Manajemen.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Akuntansi Manajemen-Departemen Akuntansi FEB UTA 45
SCORECARD
Presented: Redaktur Wau, S.E.,M.Ak
Konsep BSC
Suatu konsep untuk mengukur kinerja
seseorang secara berimbang dari dua
perspektif utama, yakni perspektif keuangan
dan juga perspektif non keuangan dalam
jangka pendek maupun jangka panjang dalam
perhitungan intern maupun ekstern.
Akuntansi Manajemen-Departemen Akuntansi FEB UTA 45
Akuntansi Manajemen-Departemen Akuntansi FEB UTA 45
Munculnya Balanced Scorecard karena
adanya pergeseran tingkat persaingan
bisnis dari Industrial competition ke
information competition
sehingga mengubah alat ukur
atau acuan yang dipakai oleh
perusahaan untuk mengukur
Akuntansi Manajemen-Departemen Akuntansi FEB UTA 45
Konsep BSC memiliki kemampuan menjawab berbagai
persoalan, pengukuran secara komperehensif, integral
dan dapat dipakai dengan mudah sebagai pijakan
dalam organisasi dan manajemen instansi pemerintah
kedepan.
Akuntansi Manajemen-Departemen Akuntansi FEB UTA 45
Pada era informasi ini, banyak
organisasi yang menggunakan BSC
bukan hanya sebagai pengukuran
kinerja, melainkan sebagai inti dari
sitem manajemen strategik
Akuntansi Manajemen-Departemen Akuntansi FEB UTA 45
Balanced scorecard memberi
manfaat bagi organisasi dalam
beberapa cara :
Akuntansi Manajemen-Departemen Akuntansi FEB UTA 45
1. Menjelaskan visi organisasi.
2. Menyelaraskan organisasi untuk mencapai visi itu.
3. Mengintegrasikan perencanaan strategis dan alokasi
sumber daya.
4. Meningkatkan efektivitas
manajemen dengan menyediakan
informasi yang tepat untuk
mengarahkan perubahan.
Akuntansi Manajemen-Departemen Akuntansi FEB UTA 45
Faktor yang memacu
perusahaan
mengimplementasikan BSC
1. Lingkungan bisnis yang dimasuki oleh
perusahaan sangat kompetitif dan
turbulen.
2. Sistem manajemen yang digunakan oleh
perusahaan tidak pas dengan tuntutan
lingkungan bisnis yang dimasuki oleh
perusahaan.
Akuntansi Manajemen-Departemen Akuntansi FEB UTA 45
Akuntansi Manajemen-Departemen Akuntansi FEB UTA 45
Akuntansi Manajemen-Departemen Akuntansi FEB UTA 45
Perspektif Keuangan
(financial perspective)
(customer
perspective)
Perspektif proses usaha internal
(internal business process
perspective)
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
(learn and growth/infrastructure perspective)
Akuntansi Manajemen-Departemen Akuntansi FEB UTA 45
4 perspektif BSC
Perspektif Pelanggan
Akuntansi Manajemen-Departemen Akuntansi FEB UTA 45
Akuntansi Manajemen-Departemen Akuntansi FEB UTA 45
Suatu organisasi yang
akan membangun BSC
sebagai sistem
manajemen strategik
harus menetapkan :
a. Visi, misi, dan tujuan
b. Menterjemahkan visi dan
strategi organisasi ke dalam 4
perspektif BSC
Akuntansi Manajemen-Departemen Akuntansi FEB UTA 45
Pada umumnya kinerja
keuangan di ukur dari 3 segi
:
a. Segi kemampuan organisasi untuk
memperoleh laba bersih.
b. Kemampuan organisasi mengoperasikan
harta untuk memperoleh penjualan
/pendapatan penjualan dibagi total harta.
c. Kemampuan organisasi untuk
menggunakan sumber pembiayaan dari
luar (equity multiplier).
Akuntansi Manajemen-Departemen Akuntansi FEB UTA 45
Daftar Pustaka
• Rudianto (2013). Akuntansi Manajemen: Informasi Untuk
Pengambilan Keputusan Strategis. Jakarta: Erlangga.
• Raiborn dan Kinney (2011). Akuntansi Biaya: Dasar dan
Pengembangan. Jakarta: Salemba Empat.
• Hansen dan Mowen (2013). Akuntansi Manajerial.
Jakarta: Salemba Empat.
• Sujarweni (2015). Akuntansi Biaya: Teori dan
Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Baru Press
• Sjahrial dan Purba (2012). Akuntansi Manajemen.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Akuntansi Manajemen-Departemen Akuntansi FEB UTA 45