S KOM 0902256 Chapter3
21
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Desain Penelitian
Pada bab ini akan dipaparkan skema umum penelitian yang dilakukan
untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat
dua tahapan utama yang dilakukan, pertama penelitian yang berkaitan dengan
teori atau konsep ilmu yang akan diteliti, sedangkan tahapan kedua adalah
penerapan teori atau konsep tersebut dengan cara perhitungan manual maupun
secara komputasi. Gambaran umum kedua bagian itu dapat dilihat pada Gambar
3.1.
Berikut langkah-langkah penelitian yang dilakukan:
1. Need Assesment
a. Mempersiapkan bahan penelitian, bahan penelitian adalah data-data yang
dikumpulkan,
b. Mempersiapkan alat penelitian, alat penelitian adalah perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software),
2. Menganalisis dan mendisain aplikasi,
3. Mengimplementasi aplikasi dengan metode propagasi balik,
4. Analisis dan hasil dari pengoperasian aplikasi tersebut adalah evaluasi
produksi padi yang di pengaruhi oleh enam parameter dan hasil klasifikasi
produksi padi.
Hendri Lubis, 2015
IMPLEMENTASI ALGORITMA PROPAGASI BALIK DALAM EVALUASI PRODUKSI PADI TAHUNAN
PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
22
Rumusan Masalah
1. Membutuhkan data evaluasi produksi padi Provinsi Jawa Barat
yang akurat.
Studi Literatur
1. Mempelajari metode-metode klasifikasi dan evaluasi
2. Produksi, khususnya produksi padi
3. Jaringan Saraf Tiruan (Backpropagation)
Metode
1. Metode Propagasi Balik dari Algoritma
Jaringan Saraf Tiruan
Data
1. Data jumlah penduduk, cuaca, dan
pertanian di Jawa Barat sebanyak 25
tahun
Analisis untuk proses evaluasi
1. Mengumpulkan data jumlah penduduk, cuaca, dan pertanian sebanyak
25 tahun.
2. Normalisasi data jumlah penduduk, cuaca dan pertanian yang telah
dikumpulkan.
3. Melakukan proses trial error pada setiap variabel untuk tahun ke-n
menggunakan metode propagasi balik dengan nilai Max MSE = 10-5
dan dihitung nilai galatnya (MSE).
4. Melakukan proses evaluasi hasil produksi padi tahun ke-n.
Tahapan Rekayasa Perangkat Lunak
Requierement
Data penduduk di Jawa Barat selama 25 tahun
Data cuaca di Jawa Barat selama 25 tahun
Data pertanian di Jawa Barat selama 25 tahun
Desain
Merancang sistem model evaluasi produksi padi menggunakan metode propagasi
balik studi kasus Provinsi Jawa Barat.
Koding
Menerjemahkan desain perangkat lunak
ke dalam bahasa pemrograman.
Sistem evaluasi produksi padi di
Provinsi Jawa Barat..
Testing
Melakukan pelatihan dan pengujian
terhadap metode dan sistem yang
telah dibuat. Dengan ratio 75% 25% , 50% - 50% dan 25% - 75%.
Pemeliharaan
Perbaikan konten perangkat lunak
Hendri Lubis, 2015
IMPLEMENTASI ALGORITMA PROPAGASI
BALIK
EVALUASI
PRODUKSI PADI TAHUNAN
Gambar
3. DALAM
1 Desain
Penelitian
PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
23
Penelitian dimulai dengan menentukan rumusan masalah sebagai tahap
awal yang didasari atas latar belakang masalah. Rumusan masalah pada penelitian
ini adalah mendapatkan nilai evaluasi produksi padi Provinsi Jawa Barat dengan
hasil yang akurat. Untuk dapat menentukan metode yang cocok, maka dilakukan
studi literatur yang berhubungan dengan akurasi evaluasi dan sifat data penduduk,
curah hujan, temperatur, dan pertanian Provinsi Jawa Barat.
Metode evaluasi yang cocok untuk data pertanian Provinsi Jawa Barat
adalah Propagasi Balik dari algoritma Jaringan Saraf Tiruan (JST). Metode ini
cocok dengan data yang memiliki model kausal, dimana variabel yang dicari
(variabel dependen) terkait dengan variabel lain (variabel independen) dalam
model. Selain itu metode ini juga memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi
dibandingkan metode regresi karena hasil pelatihan data dari metode porpagasi
balik memilik MSE yang lebih rendah dari pada metode regresi. Langkah
selanjutnya adalah melakukan analisis untuk proses evaluasi dengan cara
mengumpulkan data jumlah penduduk, curah hujan, temperatur, luas lahan
pertanian, luas panen, produktivitas,
dan produksi padi Provinsi Jawa Barat
sebanyak dua puluh lima tahun.
Lalu dilanjutkan dengan melakukan trial error pada setiap variabel untuk
tahun ke-n menggunakan metode propagasi balik dengan nilai maksimal MSE =
10-5 dan dihitung nilai galatnya (MSE). Setelah proses trial error tersebut dan
didapat nilai galat terkecil untuk setiap variabel di tahun ke-n, langkah selanjutnya
adalah melakukan proses testing menggunakan metode propagasi balik, dimana
data akan dilatih dan diuji dengan ratio 75%-25%, 50%-50%, dan 25%-75% agar
didapatkan hasil yang optimal. Setelah itu dilanjutkan dengan membangun
perangkat lunak untuk membuktikan hasil perhitungan dan membuktikan
keabsahan variabel yang telah di evaluasi. Metode membangun perangkat lunak
yang penulis gunakan adalah sekuensial linier yang secara berturut-turut dimulai
dari analisis, desain, koding dan testing. Untuk menanggulangi kekurangan pada
perangkat lunak, maka dilakukan pemeliharaan.
Hendri Lubis, 2015
IMPLEMENTASI ALGORITMA PROPAGASI BALIK DALAM EVALUASI PRODUKSI PADI TAHUNAN
PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
24
Tanda panah menunjukkan alur maju dari satu tahap ke tahap lain,
sedangkan tahapan-tahapan yang dibatasi dengan garis putus-putus merupakan
satu kesatuan beberapa tahap yang ada didalamnya.
3.2
Metode Penelitian
3.2.1
Proses Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, data dan informasi yang tersedia dapat menunjang
proses penelitian. Metode-metode yang digunakan untuk pengumpulan data
sebagai berikut:
a.
Studi Literatur
Dengan mempelajari metode-metode mengenai evaluasi, dan mempelajari
cara mengolah parameter pada evaluasi dengan model data kausal melalui studi
literatur seperti textbook, jurnal, dan sumber-sumber di internet yang berkorelasi
dengan topik evaluasi, klasifikas, ekspektasi dan pertanian.
b.
Observasi
Observasi dilakukan dengan cara melakukan pelatihan pada setiap variabel
menggunakan metode propagasi balik dengan nilai maksimal MSE = 10-5 dan
dihitung nilai galatnya (MSE).
3.3
Alat dan Bahan Penelitian
3.3.1
Alat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan perangkat keras dan perangkat
lunak sebgai berikut:
1.
Komputer dengan spesifikasi
a. Prosesor Intel Core i3-2310M CPU 2.10GHz
b. RAM 6,00 GB
c. Harddisk 500 GB
Hendri Lubis, 2015
IMPLEMENTASI ALGORITMA PROPAGASI BALIK DALAM EVALUASI PRODUKSI PADI TAHUNAN
PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
25
2.
Perangkat Lunak :
a. Sistem Operasi : Windows 7 Professional 64-bit
b. Power Designer versi 15.0b dan Dia versi 0.97.1
c. Matlab rilis 2011
3.3.2
Bahan Penelitian
Data jumlah penduduk, curah hujan, temperatur, luas lahan pertanian, luas
panen, produktivitas dan produksi padi Provinsi Jawa Barat pada penelitian ini
berasal dari Badan Pusan Statistik (BPS) Kota Bandung. Semua data yang tersedia
adalah sebanyak 25 tahun (1990 – 2013). Bahan penelitian lain berupa paper,
textbook, dan dokumentasi lainnya didapat dari hasil studi literatur dan observasi.
3.4
Proses Implementasi Perangkat Lunak
Model implementasi perangkat lunak dalam penelitian ini adalah proses
sekuensial linear. Model sekuensial linear (Air Terjun) merupakan rekayasa
perangkat lunak yang paling tua, dengan mengusulkan sebuah pendekatan
perkembangan perangkat lunak yang sistematis dan sekuensial yang dimulai pada
tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan
pemeliharaan. Model ini meliputi aktivitas sebagai berikut.
Pemodelan sistem informasi
analisis
kode
desain
tes
Gambar 3. 2 Model Rekayasa Perangkat Lunak Sekuensial Linear (Prayogo,
2013)
Berikut merupakan tahapan sekuensial linear.
1.
Rekayasa dan Pemodelan Sistem Informasi
Perangkat lunak merupakan bagian dari sistem yang lebih besar, bekerja
mulai dengan membangun syarat dari semua elemen sistem dan mengalokasikan
Hendri Lubis, 2015
IMPLEMENTASI ALGORITMA PROPAGASI BALIK DALAM EVALUASI PRODUKSI PADI TAHUNAN
PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
26
beberapa subset dari kebutuhan ke perangkat lunak tersebut untuk membuat
sistem peramalan.
2.
Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Proses analisis kebutuhan perangkat lunak ini merupakan tahap untuk
menganalisis kebutuhan fungsional dan non fungsional dalam membangun sistem
model evaluasi produksi padi menggunakan metode propagasi balik studi kasus
Provinsi Jawa Barat. Untuk memahami sifat program yang akan dibangun harus
dipahami tipe-tipe data yang dibutuhkan pada pembuatan perangkat lunak seperti
tipe data luas lahan sawah (ha), tipe data luas panen (ha), tipe data produksi padi
(ton), tipe data produktivitas padi (kuintal/ha), tipe data jumlah penduduk, tipe
data curah hujan (mm) dan tipe data temperatur (oC). Karena data yang dibutuhkan
tidak homogen maka diperlukan normalisasi data agar data menjadi data yang
homogen.
3.
Desain
Merupakan tahap menerjemahkan kebutuhan yang sudah dianalisa ke
sebuah perancang perangkat lunak. Tahap dari desain meliputi perancangan
struktur data diantaranya merancang Entity Relationship Diagram (ERD),
merancang struktur perangkat lunak seperti Context Diagram, Data Flow
Diagram (DFD), dan Process Specification, perancangan prosedur algoritma,
perancangan interface, perancangan sistem model evaluasi produksi padi
menggunakan metode propagasi balik studi kasus Provinsi Jawa Barat.
4.
Pengkodean
Proses pengkodean (coding) merupakan proses menerjemahkan analisis
dan desain yang telah dibuat ke dalam bahasa pemrograman yang dapat diproses
oleh komputer. Penulis menggunakan matlab sebagai tools dalam membantu
pengkodean.
5.
Tes
Hendri Lubis, 2015
IMPLEMENTASI ALGORITMA PROPAGASI BALIK DALAM EVALUASI PRODUKSI PADI TAHUNAN
PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
27
Proses ini dilakukan untuk menguji dan memastikan perangkat lunak yang
telah dibuat dapat bekerja sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya. Selain
itu proses tes ini untuk memastikan sistem akan memberikan hasil yang akurat,
proses pengujian dilakukan dengan model validasi bootstrapping dengan
menggunakan tiga skenario rasio 75%-25%, 50%-50%, dan 25%-75% serta
menemukan kesalahan-kesalahan (bug) pada program yang dibuat, sehingga dapat
diperbaharui.
3.5
Implementasi Penelitian
Dalam menyelesaikan penelitian harus dilakukan tahapan-tahapan seperti
pengumpulan data, observasi metode penelitian, pemahaman metode dan
algoritma, serta perancangan perangkat lunak. Selain itu diperlukan pemahaman
terhadap metode yang digunakan, yaitu metode propagasi balik dari algoritma
jaringan saraf tiruan. Langkah terakhir adalah merancang dan membangun
perangkat lunak dan menerapkan metode propagasi balik pada perangkat lunak.
Hendri Lubis, 2015
IMPLEMENTASI ALGORITMA PROPAGASI BALIK DALAM EVALUASI PRODUKSI PADI TAHUNAN
PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Desain Penelitian
Pada bab ini akan dipaparkan skema umum penelitian yang dilakukan
untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat
dua tahapan utama yang dilakukan, pertama penelitian yang berkaitan dengan
teori atau konsep ilmu yang akan diteliti, sedangkan tahapan kedua adalah
penerapan teori atau konsep tersebut dengan cara perhitungan manual maupun
secara komputasi. Gambaran umum kedua bagian itu dapat dilihat pada Gambar
3.1.
Berikut langkah-langkah penelitian yang dilakukan:
1. Need Assesment
a. Mempersiapkan bahan penelitian, bahan penelitian adalah data-data yang
dikumpulkan,
b. Mempersiapkan alat penelitian, alat penelitian adalah perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software),
2. Menganalisis dan mendisain aplikasi,
3. Mengimplementasi aplikasi dengan metode propagasi balik,
4. Analisis dan hasil dari pengoperasian aplikasi tersebut adalah evaluasi
produksi padi yang di pengaruhi oleh enam parameter dan hasil klasifikasi
produksi padi.
Hendri Lubis, 2015
IMPLEMENTASI ALGORITMA PROPAGASI BALIK DALAM EVALUASI PRODUKSI PADI TAHUNAN
PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
22
Rumusan Masalah
1. Membutuhkan data evaluasi produksi padi Provinsi Jawa Barat
yang akurat.
Studi Literatur
1. Mempelajari metode-metode klasifikasi dan evaluasi
2. Produksi, khususnya produksi padi
3. Jaringan Saraf Tiruan (Backpropagation)
Metode
1. Metode Propagasi Balik dari Algoritma
Jaringan Saraf Tiruan
Data
1. Data jumlah penduduk, cuaca, dan
pertanian di Jawa Barat sebanyak 25
tahun
Analisis untuk proses evaluasi
1. Mengumpulkan data jumlah penduduk, cuaca, dan pertanian sebanyak
25 tahun.
2. Normalisasi data jumlah penduduk, cuaca dan pertanian yang telah
dikumpulkan.
3. Melakukan proses trial error pada setiap variabel untuk tahun ke-n
menggunakan metode propagasi balik dengan nilai Max MSE = 10-5
dan dihitung nilai galatnya (MSE).
4. Melakukan proses evaluasi hasil produksi padi tahun ke-n.
Tahapan Rekayasa Perangkat Lunak
Requierement
Data penduduk di Jawa Barat selama 25 tahun
Data cuaca di Jawa Barat selama 25 tahun
Data pertanian di Jawa Barat selama 25 tahun
Desain
Merancang sistem model evaluasi produksi padi menggunakan metode propagasi
balik studi kasus Provinsi Jawa Barat.
Koding
Menerjemahkan desain perangkat lunak
ke dalam bahasa pemrograman.
Sistem evaluasi produksi padi di
Provinsi Jawa Barat..
Testing
Melakukan pelatihan dan pengujian
terhadap metode dan sistem yang
telah dibuat. Dengan ratio 75% 25% , 50% - 50% dan 25% - 75%.
Pemeliharaan
Perbaikan konten perangkat lunak
Hendri Lubis, 2015
IMPLEMENTASI ALGORITMA PROPAGASI
BALIK
EVALUASI
PRODUKSI PADI TAHUNAN
Gambar
3. DALAM
1 Desain
Penelitian
PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
23
Penelitian dimulai dengan menentukan rumusan masalah sebagai tahap
awal yang didasari atas latar belakang masalah. Rumusan masalah pada penelitian
ini adalah mendapatkan nilai evaluasi produksi padi Provinsi Jawa Barat dengan
hasil yang akurat. Untuk dapat menentukan metode yang cocok, maka dilakukan
studi literatur yang berhubungan dengan akurasi evaluasi dan sifat data penduduk,
curah hujan, temperatur, dan pertanian Provinsi Jawa Barat.
Metode evaluasi yang cocok untuk data pertanian Provinsi Jawa Barat
adalah Propagasi Balik dari algoritma Jaringan Saraf Tiruan (JST). Metode ini
cocok dengan data yang memiliki model kausal, dimana variabel yang dicari
(variabel dependen) terkait dengan variabel lain (variabel independen) dalam
model. Selain itu metode ini juga memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi
dibandingkan metode regresi karena hasil pelatihan data dari metode porpagasi
balik memilik MSE yang lebih rendah dari pada metode regresi. Langkah
selanjutnya adalah melakukan analisis untuk proses evaluasi dengan cara
mengumpulkan data jumlah penduduk, curah hujan, temperatur, luas lahan
pertanian, luas panen, produktivitas,
dan produksi padi Provinsi Jawa Barat
sebanyak dua puluh lima tahun.
Lalu dilanjutkan dengan melakukan trial error pada setiap variabel untuk
tahun ke-n menggunakan metode propagasi balik dengan nilai maksimal MSE =
10-5 dan dihitung nilai galatnya (MSE). Setelah proses trial error tersebut dan
didapat nilai galat terkecil untuk setiap variabel di tahun ke-n, langkah selanjutnya
adalah melakukan proses testing menggunakan metode propagasi balik, dimana
data akan dilatih dan diuji dengan ratio 75%-25%, 50%-50%, dan 25%-75% agar
didapatkan hasil yang optimal. Setelah itu dilanjutkan dengan membangun
perangkat lunak untuk membuktikan hasil perhitungan dan membuktikan
keabsahan variabel yang telah di evaluasi. Metode membangun perangkat lunak
yang penulis gunakan adalah sekuensial linier yang secara berturut-turut dimulai
dari analisis, desain, koding dan testing. Untuk menanggulangi kekurangan pada
perangkat lunak, maka dilakukan pemeliharaan.
Hendri Lubis, 2015
IMPLEMENTASI ALGORITMA PROPAGASI BALIK DALAM EVALUASI PRODUKSI PADI TAHUNAN
PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
24
Tanda panah menunjukkan alur maju dari satu tahap ke tahap lain,
sedangkan tahapan-tahapan yang dibatasi dengan garis putus-putus merupakan
satu kesatuan beberapa tahap yang ada didalamnya.
3.2
Metode Penelitian
3.2.1
Proses Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, data dan informasi yang tersedia dapat menunjang
proses penelitian. Metode-metode yang digunakan untuk pengumpulan data
sebagai berikut:
a.
Studi Literatur
Dengan mempelajari metode-metode mengenai evaluasi, dan mempelajari
cara mengolah parameter pada evaluasi dengan model data kausal melalui studi
literatur seperti textbook, jurnal, dan sumber-sumber di internet yang berkorelasi
dengan topik evaluasi, klasifikas, ekspektasi dan pertanian.
b.
Observasi
Observasi dilakukan dengan cara melakukan pelatihan pada setiap variabel
menggunakan metode propagasi balik dengan nilai maksimal MSE = 10-5 dan
dihitung nilai galatnya (MSE).
3.3
Alat dan Bahan Penelitian
3.3.1
Alat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan perangkat keras dan perangkat
lunak sebgai berikut:
1.
Komputer dengan spesifikasi
a. Prosesor Intel Core i3-2310M CPU 2.10GHz
b. RAM 6,00 GB
c. Harddisk 500 GB
Hendri Lubis, 2015
IMPLEMENTASI ALGORITMA PROPAGASI BALIK DALAM EVALUASI PRODUKSI PADI TAHUNAN
PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
25
2.
Perangkat Lunak :
a. Sistem Operasi : Windows 7 Professional 64-bit
b. Power Designer versi 15.0b dan Dia versi 0.97.1
c. Matlab rilis 2011
3.3.2
Bahan Penelitian
Data jumlah penduduk, curah hujan, temperatur, luas lahan pertanian, luas
panen, produktivitas dan produksi padi Provinsi Jawa Barat pada penelitian ini
berasal dari Badan Pusan Statistik (BPS) Kota Bandung. Semua data yang tersedia
adalah sebanyak 25 tahun (1990 – 2013). Bahan penelitian lain berupa paper,
textbook, dan dokumentasi lainnya didapat dari hasil studi literatur dan observasi.
3.4
Proses Implementasi Perangkat Lunak
Model implementasi perangkat lunak dalam penelitian ini adalah proses
sekuensial linear. Model sekuensial linear (Air Terjun) merupakan rekayasa
perangkat lunak yang paling tua, dengan mengusulkan sebuah pendekatan
perkembangan perangkat lunak yang sistematis dan sekuensial yang dimulai pada
tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan
pemeliharaan. Model ini meliputi aktivitas sebagai berikut.
Pemodelan sistem informasi
analisis
kode
desain
tes
Gambar 3. 2 Model Rekayasa Perangkat Lunak Sekuensial Linear (Prayogo,
2013)
Berikut merupakan tahapan sekuensial linear.
1.
Rekayasa dan Pemodelan Sistem Informasi
Perangkat lunak merupakan bagian dari sistem yang lebih besar, bekerja
mulai dengan membangun syarat dari semua elemen sistem dan mengalokasikan
Hendri Lubis, 2015
IMPLEMENTASI ALGORITMA PROPAGASI BALIK DALAM EVALUASI PRODUKSI PADI TAHUNAN
PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
26
beberapa subset dari kebutuhan ke perangkat lunak tersebut untuk membuat
sistem peramalan.
2.
Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Proses analisis kebutuhan perangkat lunak ini merupakan tahap untuk
menganalisis kebutuhan fungsional dan non fungsional dalam membangun sistem
model evaluasi produksi padi menggunakan metode propagasi balik studi kasus
Provinsi Jawa Barat. Untuk memahami sifat program yang akan dibangun harus
dipahami tipe-tipe data yang dibutuhkan pada pembuatan perangkat lunak seperti
tipe data luas lahan sawah (ha), tipe data luas panen (ha), tipe data produksi padi
(ton), tipe data produktivitas padi (kuintal/ha), tipe data jumlah penduduk, tipe
data curah hujan (mm) dan tipe data temperatur (oC). Karena data yang dibutuhkan
tidak homogen maka diperlukan normalisasi data agar data menjadi data yang
homogen.
3.
Desain
Merupakan tahap menerjemahkan kebutuhan yang sudah dianalisa ke
sebuah perancang perangkat lunak. Tahap dari desain meliputi perancangan
struktur data diantaranya merancang Entity Relationship Diagram (ERD),
merancang struktur perangkat lunak seperti Context Diagram, Data Flow
Diagram (DFD), dan Process Specification, perancangan prosedur algoritma,
perancangan interface, perancangan sistem model evaluasi produksi padi
menggunakan metode propagasi balik studi kasus Provinsi Jawa Barat.
4.
Pengkodean
Proses pengkodean (coding) merupakan proses menerjemahkan analisis
dan desain yang telah dibuat ke dalam bahasa pemrograman yang dapat diproses
oleh komputer. Penulis menggunakan matlab sebagai tools dalam membantu
pengkodean.
5.
Tes
Hendri Lubis, 2015
IMPLEMENTASI ALGORITMA PROPAGASI BALIK DALAM EVALUASI PRODUKSI PADI TAHUNAN
PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
27
Proses ini dilakukan untuk menguji dan memastikan perangkat lunak yang
telah dibuat dapat bekerja sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya. Selain
itu proses tes ini untuk memastikan sistem akan memberikan hasil yang akurat,
proses pengujian dilakukan dengan model validasi bootstrapping dengan
menggunakan tiga skenario rasio 75%-25%, 50%-50%, dan 25%-75% serta
menemukan kesalahan-kesalahan (bug) pada program yang dibuat, sehingga dapat
diperbaharui.
3.5
Implementasi Penelitian
Dalam menyelesaikan penelitian harus dilakukan tahapan-tahapan seperti
pengumpulan data, observasi metode penelitian, pemahaman metode dan
algoritma, serta perancangan perangkat lunak. Selain itu diperlukan pemahaman
terhadap metode yang digunakan, yaitu metode propagasi balik dari algoritma
jaringan saraf tiruan. Langkah terakhir adalah merancang dan membangun
perangkat lunak dan menerapkan metode propagasi balik pada perangkat lunak.
Hendri Lubis, 2015
IMPLEMENTASI ALGORITMA PROPAGASI BALIK DALAM EVALUASI PRODUKSI PADI TAHUNAN
PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu