L 522 21 HT XII 12 03

(1)

LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI PELALAWAN Nomor : 522. 21/ IUPHHKHT/ VI/ 2003/ 012 Tanggal : 29 Januari 2003

KETENTUAN MENGENAI PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU HUTAN TANAMAN ATAS NAMA PT. TRIOMAS FDI

KETENTUAN I : TUJUAN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN TANAMAN

Usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an t anaman bert uj uan unt uk :

1. Meningkat kan produkt if it as lahan dan kualit as lingkungan hidup.

2. Menunj ang pengembangan indust ri hasil hut an dalam negeri guna meningkat kan nilai t ambah dan devisa.

3. Memperluas lapangan kerj a dan lapangan usaha.

Unt uk mencapai t uj uan t ersebut , maka dalam IUPHHK Hut an Tanaman melaksanakan kegiat an-kegiat an yang meliput i penyiapan lahan, pembibit an, penanamanan, pemeliharaan, pengamanan, pemanenan at au penebangan, pengolahan dan pemasaran hasil hut an sesuai dengan Rencana Kerj a Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu Hut an Tanaman (RKUPHHKHT) menurut ket ent uan-ket ent uan yang berlaku sert a berdasarkan azas kerakyat an, azas keadilan, azas kebersamaan, azas ket erbukaan dan azas ket erpaduan.

KETENTUAN II : PELAKSANAAN

PR. Triomas FDI sebagai pemegang IUPHHK Hut an Tanaman yang unt uk selanj ut nya disebut “ PERUSAHAAN” melaksanakan kegiat an Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu Hut an Tanaman (UPHHKHT) pada areal kerj a yang t elah dit et apkan sesuai perat uran perundang-undangan yang berlaku sert a ket ent uan-ket ent uan sebagai berikut :

A. BIDANG PERENCANAAN

1. Potret Udara/ Landsat , Invent arisasi Hutan Dan Tata Ruang IUPHHK Hutan Tanaman.

a. Pot ret Udara atau Citra Landsat.

PERUSAHAAN diwaj ibkan menyerahkan ke Depart emen Kehut anan Cq. Dinas Kehut anan Propinsi Riau selambat -lambat nya dalam wakt u 12 (dua belas) bulan set elah dit erimanya Keput usan IUPHHK pada hut an t anaman :


(2)

1) Pot ret udara skala 1 : 20. 000 at au Cit ra Landsat TM Band 542 skala 1 : 50. 0000 yang meliput u seluruh areal kerj anya.

2) Indeks pot ret udara di at as draf t ing f ilm skala 1 : 250. 000 at au lebih besar (apabila t ersedia pot ret udara).

3) Hasil penaf siran pot ret udara at au cit ra landsat berupa :

a) Buku laporan hasil penaf siran

b) Pet a Veget asi skala 1 : 25. 000 dan pet a veget asi kompilasi (gabungan) skala 1 : 50. 000 – 1 : 100. 000 yang diberi warna sesuai keadaan hut annya;

c) Pet a garis bent uk skala 1 : 25. 000 (apabila t ersedia pot ret udara);

d) Pet a kelas lereng skala 1 : 50. 000 – 1 : 100. 000 (apabila t ersedia pot ret udara). b. Inventarisasi Hut an

1) PERUSAHAAN waj ib melaksanakan invent arisasi hut an yang meliput i paramet er-paramet er lingkungan di dalam dan sekit ar wilayah kerj anya unt uk memperoleh dat a/ inf ormasi yang akurat dan t erbaru mengenai keadaan lahan, f lora dan f auna, sert a sosial budaya masyarakat di dalam dan sekit arnya.

2) Dalam Melaksanakan invent arisasi hut an PERUSAHAAN harus berpedoman kepada ket ent uan yang berlaku.

2. Rencana Kerj a Usaha Hut an Tanaman

a. PERUSAHAAN waj ib membuat dan meyampaikan Rencana Kerj a Usaha Hut an Tanaman RK-UPHHKHT, RKL-RK-UPHHKHT, RKT-UPHHKHT unt uk dinilai dan disahkan oleh Depart emen Kehut anan. b. RK-UPHHKHT pada hut an t anaman diserahkan

kepada Depart emen Kehut anan sel ambat -lambat nya 1 (sat u) t ahun sej ak dit erbit kannya Keput usan ini.

c. RKL-UPHHKHT pada hut an t anaman diserahkan kepada Depart emen Kehut anan sel ambat -lambat nya 3 (t iga) bulan sej ak RK-UPHHKHT disahkan.

d. RKT-UPHHKHT diserahkan kepada Kepala Dinas Kehut anan Kabupat en Pelalawan selambat -lambat nya bulan Agust us sebelum dimulainya t ahun berj alan.


(3)

3. Rencana Kerj a Usaha Hutan Tanaman

PERUSAHAAN waj ib mengelola seluruh areal kerj anya dan membent uk unit -unit kelest arian pengusahaan hut an/ kelas perusahaan berdasarkan RK-UPHHKHT. B. BIDANG PEMBINAAN

1. Persemaian

a. PERUSAHAAN harus menyediakan benih dan bibit melalui persemaian yang baik pada areal hut an t anaman, dimana saat penanaman selalu t ersedia bibit dengan j umlah cukup, t epat wakt u dan berkualit as t inggi.

b. PERUSAHAAN harus membuat persemaian menet ap (permanen) pada sat u lokasi at au lebih. Memiliki suat u organisasi yang mapan dengan personil pelaksana t et ap dan memungkinkan pelaksanaan pekerj aan dilakukan secara ef ekt if dan ef isien. Persemaian dapat digunakan selama j angka wakt u rot asi t anaman sert a dapat mendukung produksi bibit dalam j umlah besar unt uk pemenuhan kebut uhan penanaman dengan skala yang luas dan berkesinambungan.

c. PERUSAHAAN dapat menyiapkan benih dan bibit dengan cara bekerj asama dengan Pemerint ah melalui Pusat Persemaian Permanen yang let aknya t ersebar diseluruh Indonesia. At au PERUSAHAAN dapat mengadakan benih unggul dari yang berlabel dan at au benih yang berasal dari pohon plus maupun dari kebun pangkas.

d. PERUSAHAAN dalam awal kegiat an dari pembuat an persemaian harus mempert imbangkan perencanaan yang mant ap, meliput i :

1). Pemilihan at au penent uan lokasi persemaian harus mempert imbangkan : sumber air, sumber media, kondisi t empat , sarana j alan, luas persemaian, luas penanaman dan lain-lainnya.

2). Penat aan ruang persemaian dalam areal kerj a hut an t anaman harus dapat mencipt akan kegiat an yang ef isien dan ef ekt if sert a secara langsung akan ikut menent ukan kualit as bibit yang dihasilkan. 2. Penanaman

a. PERUSAHAAN harus melaksanakan sist em silvikult ur Tebang Habis Permudaan Buat an (THPB).


(4)

b. Jat ah penanaman dit et apkan sesuai RKUPHHK pada hut an t anaman yang dibuat PERUSAHAAN, set elah disahkan oleh Depart emen Kehut anan. Dikelola dengan sist em silvikult ur THPB yang dit et apkan, dengan mempert imbangkan kemampuan sert a realisasi PERUSAHAAN dalam melaksanakan pembuat an t anaman, pemungut an t ahun sebelumnya, sist em silvikult ur THPB sesuai dengan t uj uan, PERUSAHAAN j enis t anaman pokok, rot asi t ebangan, pot ensi (st anding st ock) dan pert umbuhan volumenya (riap/ growt ).

c. Pembangunan hut an t anaman didahulukan pada areal kosong dan/ at au semak belukar.

d. PERUSAHAAN harus melaksanakan cara-cara penanaman (pemasangan aj ir, j arak t anam, ukuran lobang t anaman) sesuai dengan keadaan wilayah kerj anya sert a t idak meninggalkan azas manf aat , kelest arian dan lingkungan.

e. Semua kegiat an izin pengusahaan hut an t anaman indust ri dilaksanakan dengan cara yang t idak mengakibat kan adanya pemborosan dan kerugian-kerugian sumber daya alam.

f . PERUSAHAAN t idak dibenarkan menebang j enis kayu yang dilindungi t anpa izin khusus yang dikeluarkan oleh Depart emen Kehut anan.

g. PERUSAHAAN t idak dibenarkan membuka (land clearing) melampui j at ah penanaman, pemungut an yang t elah dit et apkan di dalam Rencana Karya Tahunan (RKT) pada hut an t anaman.

h. PERUSAHAAN dilarang melaksanakan kegiat an pembangunan hut an t anaman dengan membuka lahan (land clearing) di luar areal yang dit et apkan di dalam RKT-UPHHKHT yang t elah disahkan.

i. PERUSAHAAN dilarang melaksanakan kegiat an penebangan hut an t anaman dengan membuka lahan (land clearing) dengan cara dibakar.

j . PERUSAHAAN dilarang melaksanakan kegiat an Usaha Hut an Tanaman di luar areal IUPHHKHT Hut an Tanamannya.

k. PERUSAHAAN t idak diperkenankan unt uk menanam/ menggant i j enis t anaman yang t elah dit et apkan dalam St udi Kelayakan dan at au RKT-UPHHKHT.


(5)

l. Kegiat an Tumpang sari harus menyesuaikan dengan kemaj uan kegiat an pembangunan t anaman pokok hut an t anaman yang t ercant um dalam RKT-UPHHKHT.

3. Pemeliharaan

a. PERUSAHAAN harus melaksanakan pemeliharaan t anaman dengan cara penerapan at au t indakan sist em silvikult ur unt uk menst imulasikan pert umbuhan t anaman dengan menent ukan t empat t umbuh dan ruang t umbuh yang opt imal, mencegah serangan hama dan penyakit .

b. PERUSAHAAN waj ib melaksanakan pemeliharaan t anaman pada t ahun berj alan/ t ahun pert ama dengan cara penyulaman, penyiangan, pendangiran, pencegahan hama penyakit ; t ahun ke 2 (dua), t ahun ke 3 (t iga) dengan kegiat an penyiangan, pendangiran, pencegahan hama penyakit dan pemeliharaan selanj ut nya dengan j enis kegiat an disesuaikan dengan j enis t anaman sesuai ket ent uan yang berlaku.

C. BIDANG PEMANFAATAN

1. Pemanenan at au penebangan hasil hut an kayu :

a. Kegiat an pemanenan at au penebanganhasil hut an kayu dilaksanakan dengan cara yang t idak mengakibat kan adanya pemborosan dan kerugian-kerugian sumber daya alam.

b. PERUSAHAAN t idak dibenarkan melakukan kegiat an pemanenan at au penebang kayu pada areal dengan t uj uan konservasi/ lindung.

c. PERUSAHAAN t idak dibenarkan melakukan pemungut an hasil melampaui j at ah pemungut an yang t elah dit et apkan dalam RKT-UPHHKHT.

d. PERUSAHAAN t idak dibenarkan melaksanakan kegiat an budidaya yang dapat mengganggu f ungsi lindung di areal kawasan lindung.

2. Pengolahan Hasil

PERUSAHAAN waj ib berperan sert a dalam penyediaan bahan baku bagi indust ri pengolahan dan menj adi Bapak Angkat bagi Indust ri pendukung/ t erkait .

D. BIDANG INVESTASI, KETENAGAKERJAAN DAN PERALATAN.


(6)

1. Investasi

a. Unt uk memenuhi kewaj iban-kewaj iban dalam kegiat an Usaha Pemanf aat an Hut an Tanaman, PERUSAHAAN akan menginvest asikan dananya sebesar Rp. 116. 278. 398. 990 (serat us enam belas milyar dua rat us t uj uh puluh delapan j ut a t iga rat us sembilan puluh delapan ribu sembilan rat us sembilan puluh rupiah).

b. PERUSAHAAN waj ib melaporkan pelaksanaan kegiat an invest asi set iap t ahun dalam bent uk isian yang t elah dit ent ukan dan laporan keuangan akhir t ahun yang diaudit oleh Akunt an Publik dengan berpedoman kepada Persyarat an St andard Akunt ansi Keuangan (PSAK) Nomor 32 sesuai Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 581/ Kpt s-II/ 1994 t anggal 16 Desember 1994 kepada Depart emen Kehut anan sel ambat -lambat nya pada akhir semest er pert ama t ahun berikut nya.

2. Ket enagakerj aan

a. PERUSAHAAN diwaj ibkan mempekerj akan t enaga t eknis dan t enaga ahli lainnya sesuai kebut uhan. b. PERUSAHAAN diwaj ibkan unt uk mempekerj akan

t enaga-t enaga ahli kehut anan yang memenuhi persyarat an di bidang Perencanaan Hut an, Silvikult ur dan Pengelolaan sesuai Perat uran Perundang-undangan yang berlaku.

c. PERUSAHAAN diwaj ibkan menyelenggarakan Pendidikan dan Lat ihan Tenaga Kerj a Indonesia sesuai kebut uhan, disamping it u PERUSAHAAN diwaj ibkan mengikut sert akan t enaga kerj a pada set iap Pendidikan dan Lat ihan yang dilakukan oleh Pemerint ah sepanj ang menyangkut bidang kegiat annya.

d. Pada set iap t erj adinya pemut usan hubungan kerj a, karyawan harus diperlakukan sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berlaku.

3. Peralatan

a. Dalam rangka pelaksanaan kegiat an di areal kerj anya, PERUSAHAAN diwaj ibkan unt uk membuat rencana pengadaan/ pemanf aat an dan laporan realisasi t ent ang j enis, j umlah sert a keadaan per j enis alat berat yang ada di lapangan kepada Depart emen Kehut anan.


(7)

b. Set iap. . .

b. Set iap pemindahan peralat an yang digunakan ket empat lain diluar areal kerj anya perlu mendapat perset uj uan Depart emen Kehut anan dengan Rekomendasi dari Kepala Dinas kehut anan Propinsi Riau.

E. BIDANG PERLINDUNGAN HUTAN DAN PELESTARIAN ALAM 1. Perlindungan Hutan

a) PERUSAHAAN bert anggung j awab penuh at as t erj adinya kebakaran hut an di areal UPHHK Hut an Tanamannya.

b) Unt uk mencegah t erj adinya kebakaran hut an, PERUSAHAAN waj ib :

1) Menyediakan sarana pemant au, pencegahan dan pemadam kebakaran yang memadai, baik dalam j umlah maupun kualit asnya disesuaikan dengan luas dan kondisi areal kerj anya dalam bent uk sekat bakar (j alur kuning, j alur hij au at au kombinasi), menara pengawas kebakaran dan lain-lainnya.

2) Akt if melaksanakan pencegahan dan penanggulangan kebakaran didalam dan sekit ar areal kerj anya ant ara lain dengan mengamankan bahan-bahan yang mudah t erbakar.

3) Segera melaporkan pada inst ansi kehut anan set iap t erj adinya kebakaran di areal kerj anya.

c) PERUSAHAAN harus menghidarkan t erj adinya t indakan pelanggaran oleh karyawan at au pihak lain yang menyebabkan kerusakan hut an at au lahan hut an dalam areal kerj anya, ant ara lain : perladangan berpindah, perambahan lahan hut an dan pencegahan erosi.

d) Apabila t erj adi perambahan hut an dan at au t ebangan liar oleh pihak ket iga at au pihak lain sebagai akibat dibangunnya j alan angkut an oleh IUPHHK Hut an Tanaman, maka pemegang IUPHHK Hut an Tanaman bert anggung j awab membayar denda at as kerusakan hut annya.

e) Unt uk melaksanakan perlindungan hut an, PERUSAHAAN waj ib membent uk sat uan pengamanan (SATPAM) dengan kualif ikasi t erdidik dalam j umlah memadai


(8)

f ) PERUSAHAAN segera melaporkan set iap t erj adi gangguan keamanan hut an dan at au kerusakan akibat bencana, hama dan at au penyakit t erhadap t egakan di areal kerj anya.

2. Pelest arian Alam

a. Perusahaan t idak dibenarkan menebang pohon-pohon dan memungut t umbuhan lain yang dit et apkan sebagai j enis yang dilindungi sesuai dengan perat uran perundangan yang berlaku. b. PERUSAHAAN perlu menyediakan f asilit as koridor

unt uk pergerakan sat wa.

c. Perlindungan obj ek-obj ek bernilai Ilmiah dan Budaya.

1) PERUSAHAAN harus mencegah t erj adinya kerusakan t erhadap obj ek-obj ek yang bernilai ilmiah dan at au budaya yang t erdapat di areal kerj anya.

2) PERUSAHAAN waj ib segera melaporkan kepada inst ansi yang t erkait apabila menemukan obj ek yang bernilai ilmiah dan at au budaya.

d. Pengamanan Kawasan Lindung, Kawasan Pelest arian Alam dan Kawasan Suaka Alam.

1) Unt uk pengamanan obj ek-obj ek t ersebut PERUSAHAAN waj ib membuat daerah penyangga dengan lebar sekurang-kurangnya 500 (lima rat us) met er dari bat as persekut uan/ bat as areal kerj anya.

2) Sarana pengusahaan hut an yang diperbolehkan diadakan penyangga hanyal ah pembuat an j alan angkut an set elah mendapat kan izin Dinas Kehut anan Kabupat en Pelalawan.

3) Upaya-upaya penanggulangan dampak lingkungan harus dilaksanakan sesuai hasil AMDAL yang t elah diset uj ui.

4) Lain-lain.

Tenaga dan sarana perlindungan hut an dan pelest arian alam lain yang harus disediakan oleh Perusahaan, ant ara lain : a. Tenaga Sat pam dalam j umlah yang

memadai.

b. Pos j aga dan port al dij alan masuk areal kerj a.

c. Rambu-rambu larangan dan peringat an.


(9)

F. BIDANG PENELITIAN

Dalam rangka mencegah, mengurangi dampak negat if yang mungkin t imbul, dan meningkat kan dampak posit if dari kegiat an pengusahaan hut an t anaman indust ri, PERUSAHAAN waj ib menyediakan pet ak permanen (permanen plot ) unt uk pengamat an pert umbuhan t egakan (kualit as dan kuant it as).

KETENTUAN III : KEWAJIBAN-KEWAJIBAN LAIN

A. BIDANG KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

1. PERUSAHAAN waj ib memperhat ikan at au mengambil langkah-langkah secara maksimal unt uk menj amin kesehat an dan keselamat an umum karyawan dan at au orang lain yang berada di dalam areal kerj anya.

2. Didalam hal t erj adinya kecelakaan-kecelakaan yang menimpa karyawan PERUSAHAAN at au orang lain yang berada di dalam areal kerj anya, maka kepada mereka harus diperlakukan sesuai perat uran perundangan yang berlaku.

B. BIDANG PEMBANGUNAN MASYARAKAT 1. Fasilit as Pembangunan Masyarakat .

PERUSAHAAN diwaj ibkan membant u Pemerint ah dalam melaksanakan pembangunan masyarakat di dalam dan di sekit ar areal kerj anya yang ant ara lain meliput i : a. Pengadaan t empat -t empat ibadah.

b. Pengadaan f asilit as-f asilit as pendidikan. c. Pengadaan f asilit as-f asilit as kesehat an. 2. Kesempat an Kerj a

PERUSAHAAN harus memberi kesempat an kerj a dan pelat ihan kepada masyarakat , baik di dalam maupun di sekit ar areal kerj anya.

3. Fasilit as Pengobat an.

a. PERUSAHAAN harus mendirikan klinik dengan kapasit as minimum 6 (enam) t empat t idur lengkap dengan t enaga medis yang bekerj a penuh unt uk PERUSAHAAN.

b. PERUSAHAAN harus menyediakan pelayanan pengobat an kepada seluruh karyawannya dan ist erinya.

c. Anggot a masyarakat set empat walaupun bukan karyawan PERUSAHAAN dapat t urut menggunakan f asilit as klinik t ersebut dengan biaya seringan mungkin.

d. PERUSAHAAN harus menyediakan pos-pos pert olongan pert ama pada t empat -t empat yang diperlukan.


(10)

4. PERUSAHAAN diwaj ibkan melaksanakan pembinaan masyarakat yang ada di dalam/ sekit a areal UPHHK Hut an Tanaman.

5. PERUSAHAAN diwaj ibkan memberikan izin kepada masyarakat hukum adat / masyarakat t radisionil dan anggot a-anggot anya unt uk berada di dalam areal kerj anya unt uk memungut , mengambil, mengumpulkan dan memungut hasil hut an ikut an serpert i rot an, madu, sagu, damar, buah-buahan, rumput -rumput an, get ah-get ahan, bambu, kulit kayu dan lain sebagainya unt uk memenuhi at au menunj ang kehidupan sehari-hari.

6. PERUSAHAAN diwaj ibkan membina dan mengembangkan Koperasi Karyawan dan at au KUD dan at au Koperasi Primer lainnya yang ada disekit arnya sert a waj ib memberikan kesempat an kepada Koperasi t ersebut unt uk memiliki saham PERUSAHAAN.

7. PERUSAHAAN diwaj ibkan menyisihkan dana maksimal 5% (lima persen) dari keunt ungannya unt uk pembinaan dan pengembangan golongan lemah/ koperasi.

C. BIDANG FASILITAS TEMPAT TINGGAL KARYAWAN DAN KEGIATAN PENGUSAHAAN HUTAN TANAMAN.

1. Base Camp

Dalam pelaksanaan pembangunan Base Camp, PERUSAHAAN harus memenuhi ket ent uan-ket ent uan: a. Pembangunan ruang kerj a, rumah/ barak unt uk

karyawan harus memenuhi kelayakan ruang t empat yang sehat .

b. Penggunaan lahan hut an unt uk pembangunan Base Camp harus sesuai dengan kebut uhan

c. Pembangunan Base Camp di areal izin usaha pemanf aat an hasil hut an kayu lain harus ada perset uj uan t ert ulis dari PERUSAHAAN usaha pemanf aat an hasil hut an kayu yang bersangkut an.

2. Tempat Penimbunan Kayu/ Hasil IUPHHK Hutan Tanaman

Tempat penimbunan kayu/ hasil IUPHHK Hut an Tanaman harus t erpisah dari t empat Base Camp.

3. Bangunan Lainnya.

Bangunan-bangunan. . . Bangunan-bangunan lain yang ada dan yang akan didirikan di dalam areal kerj anya harus mendapat kan izin Dinas Kehut anan Kabupat en Pelalawan.


(11)

D. BIDANG PERUBAHAN LUAS AREAL KERJA

Perubahan luas areal kerj a dimungkinkan dan pelaksanaannya disesuaikan dengan ket ent uan perat uran perndang-undangan yang berlaku.

E. BIDANG HAK-HAK LAIN

PERUSAHAAN t idak mempunyai hak-hak lain selain apa yang t ercant um di dalam izin usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an t anaman dan kelengkapannya. Hak-hak lain yang dimaksud adalah meliput i hak-hak at as hasil hut an non kayu, mineral, minyak bumi, gas alam, bahan-bahan kimia, bat u-bat u mulia at au set engah mulia, dan sumber-sumber alam lainnya.

KETENTUAN IV : PENGAWASAN

Pemerint ah melakukan bimbingan dan pengendalian t erhadap pelaksanaan kegiat an PERUSAHAAN baik mengenai pelaksanaan f isik usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an t anaman maupun semua administ rasi/ pembukuan dan surat menyurat mengenai pengelolaan PERUSAHAAN.

KETENTUAN V : PELANGGARAN/ SANKSI 1. Pengert ian Pelanggaran :

Tidak melaksanakan, t idak ment aat i dan/ at au t idak memenuhi persyarat an/ kewaj iban sebagaimana t ercant um dalam perat uran perundangan yang berlaku.

2. Pengenaan Sanksi

Pelanggaran t erhadap ket ent uan Keput usan ini dikenakan sanksi sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berlaku.

KETENTUAN VI : KONSEKWENSI TERHADAP HASPUSNYA IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN TANAMAN A. Kewaj iban PERUSAHAAN set elah hapusnya izin usaha

pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an t anaman.

Dalam hal hapusnya Keput usan ini, kepada PERUSAHAAN t et ap dibebankan kewaj iban-kewaj iban :

1. Melunasi Iuran-iuran Kehut anan.

2. Melaksanakan semua ket ent uan yang dit et apkan oleh Bupat i Siak dan Kepala Dinas Kehut anan dalam rangka hapusnya IUPHHK Hut an Tanaman.

B. Pada. . . B. Pada saat hapusnya IUPHHK Hut an Tanaman karena habis

masa berlakunya dan at au perpanj angannya, at au penyerahan kembali sebelum j angka wakt u yang diberikan


(12)

berakhir, at au karena dicabut oleh Dinas Kehut anan Kabupat en Pelalawan, maka :

1. Segala sarana dan prasarana t idak bergerak yang t elah dibangun oleh PERUSAHAAN didalam areal kerj anya sepert i j alan angkut an, j embat an, bendungan air, dermaga, base camp, gudang, perkant oran, rumah kaca dan sebagainya pada saat hapusnya IUPHHK Hut an Tanaman menj adi milik negara t anpa ada gant i rugi.

2. Tanaman yang ada menj adi milik Negara t anpa adanya gant i rugi.

3. Barang-barang persedian yang ada di dalam gudang dan barang-barang bergerak yang dipergunakan PERUSAHAAN sehubungan dengan kegiat an pengusahaan Hut an Tanaman, t et ap menj adi milik PERUSAHAAN.

C. Jika IUPHHK Hut an Tanaman berakhir karena habis masa berlakunya at au dicabut oleh Bupat i Siak at au Dinas Kehut anan Kabupat en Pelalawan, maka :

1. Segala hak yang dimiliki pemegang IUPHHK Hut an Tanaman berakhir.

2. Areal hut an yang dibebani Hak Pengusahaan Hut an Tanaman kembali kepada Negara.

3. Pemegang IUPHHK Hut an Tanaman waj ib menyerahkan semua klise dan bahan-bahan sert a pet a, gambar-gambar ukuran t anah dan sebagainya yang bersangkut an dengan pengusahaan hut an kepada Dinas Kehut anan Siak dan Pemerint ah Daerah Kabupat en Pelalawan dengan t idak menerima gant i rugi.

4. Dalam hal PERUSAHAAN akan menyerahkan kembali IUPHHK Hut an Tanaman sebelum habis masa berlakunya, maka PERUSAHAAN sebelumnya harus sudah menyelesaikan dan memenuhi semua kewaj iban-kewaj iban baik t eknis maupun f inansial sebagaimana t ercant um dalam Keput usan ini.

BUPATI PELALAWAN,

ttd.


(1)

b. Set iap. . .

b. Set iap pemindahan peralat an yang digunakan ket empat lain diluar areal kerj anya perlu mendapat perset uj uan Depart emen Kehut anan dengan Rekomendasi dari Kepala Dinas kehut anan Propinsi Riau.

E. BIDANG PERLINDUNGAN HUTAN DAN PELESTARIAN ALAM 1. Perlindungan Hutan

a) PERUSAHAAN bert anggung j awab penuh at as t erj adinya kebakaran hut an di areal UPHHK Hut an Tanamannya.

b) Unt uk mencegah t erj adinya kebakaran hut an, PERUSAHAAN waj ib :

1) Menyediakan sarana pemant au, pencegahan dan pemadam kebakaran yang memadai, baik dalam j umlah maupun kualit asnya disesuaikan dengan luas dan kondisi areal kerj anya dalam bent uk sekat bakar (j alur kuning, j alur hij au at au kombinasi), menara pengawas kebakaran dan lain-lainnya.

2) Akt if melaksanakan pencegahan dan penanggulangan kebakaran didalam dan sekit ar areal kerj anya ant ara lain dengan mengamankan bahan-bahan yang mudah t erbakar.

3) Segera melaporkan pada inst ansi kehut anan set iap t erj adinya kebakaran di areal kerj anya.

c) PERUSAHAAN harus menghidarkan t erj adinya t indakan pelanggaran oleh karyawan at au pihak lain yang menyebabkan kerusakan hut an at au lahan hut an dalam areal kerj anya, ant ara lain : perladangan berpindah, perambahan lahan hut an dan pencegahan erosi.

d) Apabila t erj adi perambahan hut an dan at au t ebangan liar oleh pihak ket iga at au pihak lain sebagai akibat dibangunnya j alan angkut an oleh IUPHHK Hut an Tanaman, maka pemegang IUPHHK Hut an Tanaman bert anggung j awab membayar denda at as kerusakan hut annya.

e) Unt uk melaksanakan perlindungan hut an, PERUSAHAAN waj ib membent uk sat uan pengamanan (SATPAM) dengan kualif ikasi t erdidik dalam j umlah memadai


(2)

f ) PERUSAHAAN segera melaporkan set iap t erj adi gangguan keamanan hut an dan at au kerusakan akibat bencana, hama dan at au penyakit t erhadap t egakan di areal kerj anya.

2. Pelest arian Alam

a. Perusahaan t idak dibenarkan menebang pohon-pohon dan memungut t umbuhan lain yang dit et apkan sebagai j enis yang dilindungi sesuai dengan perat uran perundangan yang berlaku. b. PERUSAHAAN perlu menyediakan f asilit as koridor

unt uk pergerakan sat wa.

c. Perlindungan obj ek-obj ek bernilai Ilmiah dan Budaya.

1) PERUSAHAAN harus mencegah t erj adinya kerusakan t erhadap obj ek-obj ek yang bernilai ilmiah dan at au budaya yang t erdapat di areal kerj anya.

2) PERUSAHAAN waj ib segera melaporkan kepada inst ansi yang t erkait apabila menemukan obj ek yang bernilai ilmiah dan at au budaya.

d. Pengamanan Kawasan Lindung, Kawasan Pelest arian Alam dan Kawasan Suaka Alam.

1) Unt uk pengamanan obj ek-obj ek t ersebut PERUSAHAAN waj ib membuat daerah penyangga dengan lebar sekurang-kurangnya 500 (lima rat us) met er dari bat as persekut uan/ bat as areal kerj anya.

2) Sarana pengusahaan hut an yang diperbolehkan diadakan penyangga hanyal ah pembuat an j alan angkut an set elah mendapat kan izin Dinas Kehut anan Kabupat en Pelalawan.

3) Upaya-upaya penanggulangan dampak lingkungan harus dilaksanakan sesuai hasil AMDAL yang t elah diset uj ui.

4) Lain-lain.

Tenaga dan sarana perlindungan hut an dan pelest arian alam lain yang harus disediakan oleh Perusahaan, ant ara lain : a. Tenaga Sat pam dalam j umlah yang

memadai.

b. Pos j aga dan port al dij alan masuk areal kerj a.

c. Rambu-rambu larangan dan peringat an.


(3)

F. BIDANG PENELITIAN

Dalam rangka mencegah, mengurangi dampak negat if yang mungkin t imbul, dan meningkat kan dampak posit if dari kegiat an pengusahaan hut an t anaman indust ri, PERUSAHAAN waj ib menyediakan pet ak permanen (permanen plot ) unt uk pengamat an pert umbuhan t egakan (kualit as dan kuant it as).

KETENTUAN III : KEWAJIBAN-KEWAJIBAN LAIN

A. BIDANG KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

1. PERUSAHAAN waj ib memperhat ikan at au mengambil langkah-langkah secara maksimal unt uk menj amin kesehat an dan keselamat an umum karyawan dan at au orang lain yang berada di dalam areal kerj anya.

2. Didalam hal t erj adinya kecelakaan-kecelakaan yang menimpa karyawan PERUSAHAAN at au orang lain yang berada di dalam areal kerj anya, maka kepada mereka harus diperlakukan sesuai perat uran perundangan yang berlaku.

B. BIDANG PEMBANGUNAN MASYARAKAT 1. Fasilit as Pembangunan Masyarakat .

PERUSAHAAN diwaj ibkan membant u Pemerint ah dalam melaksanakan pembangunan masyarakat di dalam dan di sekit ar areal kerj anya yang ant ara lain meliput i : a. Pengadaan t empat -t empat ibadah.

b. Pengadaan f asilit as-f asilit as pendidikan. c. Pengadaan f asilit as-f asilit as kesehat an. 2. Kesempat an Kerj a

PERUSAHAAN harus memberi kesempat an kerj a dan pelat ihan kepada masyarakat , baik di dalam maupun di sekit ar areal kerj anya.

3. Fasilit as Pengobat an.

a. PERUSAHAAN harus mendirikan klinik dengan kapasit as minimum 6 (enam) t empat t idur lengkap dengan t enaga medis yang bekerj a penuh unt uk PERUSAHAAN.

b. PERUSAHAAN harus menyediakan pelayanan pengobat an kepada seluruh karyawannya dan ist erinya.

c. Anggot a masyarakat set empat walaupun bukan karyawan PERUSAHAAN dapat t urut menggunakan f asilit as klinik t ersebut dengan biaya seringan mungkin.

d. PERUSAHAAN harus menyediakan pos-pos pert olongan pert ama pada t empat -t empat yang diperlukan.


(4)

4. PERUSAHAAN diwaj ibkan melaksanakan pembinaan masyarakat yang ada di dalam/ sekit a areal UPHHK Hut an Tanaman.

5. PERUSAHAAN diwaj ibkan memberikan izin kepada masyarakat hukum adat / masyarakat t radisionil dan anggot a-anggot anya unt uk berada di dalam areal kerj anya unt uk memungut , mengambil, mengumpulkan dan memungut hasil hut an ikut an serpert i rot an, madu, sagu, damar, buah-buahan, rumput -rumput an, get ah-get ahan, bambu, kulit kayu dan lain sebagainya unt uk memenuhi at au menunj ang kehidupan sehari-hari.

6. PERUSAHAAN diwaj ibkan membina dan mengembangkan Koperasi Karyawan dan at au KUD dan at au Koperasi Primer lainnya yang ada disekit arnya sert a waj ib memberikan kesempat an kepada Koperasi t ersebut unt uk memiliki saham PERUSAHAAN.

7. PERUSAHAAN diwaj ibkan menyisihkan dana maksimal 5% (lima persen) dari keunt ungannya unt uk pembinaan dan pengembangan golongan lemah/ koperasi.

C. BIDANG FASILITAS TEMPAT TINGGAL KARYAWAN DAN KEGIATAN PENGUSAHAAN HUTAN TANAMAN.

1. Base Camp

Dalam pelaksanaan pembangunan Base Camp, PERUSAHAAN harus memenuhi ket ent uan-ket ent uan: a. Pembangunan ruang kerj a, rumah/ barak unt uk

karyawan harus memenuhi kelayakan ruang t empat yang sehat .

b. Penggunaan lahan hut an unt uk pembangunan Base Camp harus sesuai dengan kebut uhan

c. Pembangunan Base Camp di areal izin usaha pemanf aat an hasil hut an kayu lain harus ada perset uj uan t ert ulis dari PERUSAHAAN usaha pemanf aat an hasil hut an kayu yang bersangkut an.

2. Tempat Penimbunan Kayu/ Hasil IUPHHK Hutan Tanaman

Tempat penimbunan kayu/ hasil IUPHHK Hut an Tanaman harus t erpisah dari t empat Base Camp.

3. Bangunan Lainnya.

Bangunan-bangunan. . . Bangunan-bangunan lain yang ada dan yang akan didirikan di dalam areal kerj anya harus mendapat kan izin Dinas Kehut anan Kabupat en Pelalawan.


(5)

D. BIDANG PERUBAHAN LUAS AREAL KERJA

Perubahan luas areal kerj a dimungkinkan dan pelaksanaannya disesuaikan dengan ket ent uan perat uran perndang-undangan yang berlaku.

E. BIDANG HAK-HAK LAIN

PERUSAHAAN t idak mempunyai hak-hak lain selain apa yang t ercant um di dalam izin usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an t anaman dan kelengkapannya. Hak-hak lain yang dimaksud adalah meliput i hak-hak at as hasil hut an non kayu, mineral, minyak bumi, gas alam, bahan-bahan kimia, bat u-bat u mulia at au set engah mulia, dan sumber-sumber alam lainnya.

KETENTUAN IV : PENGAWASAN

Pemerint ah melakukan bimbingan dan pengendalian t erhadap pelaksanaan kegiat an PERUSAHAAN baik mengenai pelaksanaan f isik usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an t anaman maupun semua administ rasi/ pembukuan dan surat menyurat mengenai pengelolaan PERUSAHAAN.

KETENTUAN V : PELANGGARAN/ SANKSI 1. Pengert ian Pelanggaran :

Tidak melaksanakan, t idak ment aat i dan/ at au t idak memenuhi persyarat an/ kewaj iban sebagaimana t ercant um dalam perat uran perundangan yang berlaku.

2. Pengenaan Sanksi

Pelanggaran t erhadap ket ent uan Keput usan ini dikenakan sanksi sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berlaku.

KETENTUAN VI : KONSEKWENSI TERHADAP HASPUSNYA IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN TANAMAN A. Kewaj iban PERUSAHAAN set elah hapusnya izin usaha

pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an t anaman.

Dalam hal hapusnya Keput usan ini, kepada PERUSAHAAN t et ap dibebankan kewaj iban-kewaj iban :

1. Melunasi Iuran-iuran Kehut anan.

2. Melaksanakan semua ket ent uan yang dit et apkan oleh Bupat i Siak dan Kepala Dinas Kehut anan dalam rangka hapusnya IUPHHK Hut an Tanaman.

B. Pada. . . B. Pada saat hapusnya IUPHHK Hut an Tanaman karena habis

masa berlakunya dan at au perpanj angannya, at au penyerahan kembali sebelum j angka wakt u yang diberikan


(6)

berakhir, at au karena dicabut oleh Dinas Kehut anan Kabupat en Pelalawan, maka :

1. Segala sarana dan prasarana t idak bergerak yang t elah dibangun oleh PERUSAHAAN didalam areal kerj anya sepert i j alan angkut an, j embat an, bendungan air, dermaga, base camp, gudang, perkant oran, rumah kaca dan sebagainya pada saat hapusnya IUPHHK Hut an Tanaman menj adi milik negara t anpa ada gant i rugi.

2. Tanaman yang ada menj adi milik Negara t anpa adanya gant i rugi.

3. Barang-barang persedian yang ada di dalam gudang dan barang-barang bergerak yang dipergunakan PERUSAHAAN sehubungan dengan kegiat an pengusahaan Hut an Tanaman, t et ap menj adi milik PERUSAHAAN.

C. Jika IUPHHK Hut an Tanaman berakhir karena habis masa berlakunya at au dicabut oleh Bupat i Siak at au Dinas Kehut anan Kabupat en Pelalawan, maka :

1. Segala hak yang dimiliki pemegang IUPHHK Hut an Tanaman berakhir.

2. Areal hut an yang dibebani Hak Pengusahaan Hut an Tanaman kembali kepada Negara.

3. Pemegang IUPHHK Hut an Tanaman waj ib menyerahkan semua klise dan bahan-bahan sert a pet a, gambar-gambar ukuran t anah dan sebagainya yang bersangkut an dengan pengusahaan hut an kepada Dinas Kehut anan Siak dan Pemerint ah Daerah Kabupat en Pelalawan dengan t idak menerima gant i rugi.

4. Dalam hal PERUSAHAAN akan menyerahkan kembali IUPHHK Hut an Tanaman sebelum habis masa berlakunya, maka PERUSAHAAN sebelumnya harus sudah menyelesaikan dan memenuhi semua kewaj iban-kewaj iban baik t eknis maupun f inansial sebagaimana t ercant um dalam Keput usan ini.

BUPATI PELALAWAN,

ttd.