UII Madani 1 Prakoso
Seminar
Menuju Masyarakat Madani dan
Lestari
Di Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta, 30 Nopember 2016
SISTEMATIKA
1
Pendahuluan
2
Air Bersih, Sanitasi dan Energi
Terbaharukan dan Terjangkau
3
Industrialisasi, Inovasi dan
Infrastruktur
4
Pembangunan Berkelanjutan
5
Lampiran
2
1.
Pendahuluan
Transforming our world : The 2030 Agenda for
Sustainable Development (SDGs)
Mainstreaming
Acceleration
Policy Support
Visi – Misi Pembangunan 2015-2019
VISI
Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong
MISI
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan
mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
9 PROGRAM PRIORITAS (NAWACITA)
1
4
7
2
Menghadirkan kembali negara untuk melindungi
segenap bangsa dan memberikan rasa aman
kepada seluruh warga negara
5
8
3
Membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
6
Membangun Indonesia dari pinggiran dengan
memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka
negara kesatuan.
9
7
Kebijakan Strategis Kemenristekdikti
01 Menciptakan sistem Pendidikan Tinggi yang berkeadilan
02 Memberikan akses bagi masyarakat tidak mampu ke Pendidikan Tinggi
03 Meningkatkan kapasitas dan kualitas Pendidikan Tinggi melalui alokasi BOPTN
Meningkatkan kapasitas dan kualitas kelembagaan dan sumber daya iptek dan
04 pendidikan tinggi (termasuk revitalisasi Pendidikan Vokasi)
Melakukan penyelesaian dan peningkatan infrastruktur, khususnya pembangunan
05 Rumah Sakit Pendidikan dan infrastruktur lain yang terhenti
06 Meningkatkan produktifitas riset dan inovasi
07 Mengembangkan teknologi untuk pembangunan
Mengendalikan alokasi anggaran sehingga efisiensi dan keefektifan SDM
08 professional Ristekdikti meningkat
8
FOKUS PERPRES RIRN:
1. PENETAPAN INDIKATOR CAPAIAN SASARAN RISET
Korsel 2014
2015
2019
2024
2029
2034
2039
2044
16,7
20,0
30,0
40,0
50,0
60,0
70,0
PRODUKTIVITAS
PENELITI
2
4
8
10
14
18
22
SDM PENELITI
1.071
1.600
3.200
4.800
6.400
8,000
8.600
60
80
90
100
2,52
3,36
4,20
5,04
out
come
SASARAN
input
anggaran
input
SDM
ouput
MFP
Catatan :
1) MFP: multi factor productivity (%) MFP = TFP / PDB
SDM
KANDIDAT
20
40peneliti
2) Produktifitas Peneliti: jumlah 5,6
total publikasi terindeks
global / 100
PENELITI
3) SDM Peneliti: rasio jumlah peneliti / sejuta populasi (orang)
4) SDM Kandidat Peneliti: rasio jumlah mahasiswa (S2 + S3) / S1 (%)
5) GERD / PDB dan GBAORD / PDB (%)
Rencana Induk Nasional
Riset Nasional
2017 -2045
2017 -2045
GERD/PDB
0,20
0,84
1,68
Hilirisasi IPTEK
7+1 Prioritas Riset Unggulan di Indonesia
1. PERTANIAN DAN PANGAN
2. ENERGI (ALTERNATIF DAN ENERGI TERBAHARUKAN)
3. KESEHATAN DAN OBAT-OBATAN
4. TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
5. TRANSPORTASI
6. PERTAHANAN DAN KEAMANAN
7. TEKNOLOGI MATERIAL MAJU ie Nanotechnology
MARITIM termasuk RISBANG KELAUTAN
2. Air Bersih, Sanitasi,
Energi Terbaharukan dan Terjangkau
3 Industri, Inovasi dan
. Infrastruktur
WORLD
CLASS
UNIVERSITY
REVITALISASI
POLITEKNIK
LPTK
BEASISWA
`
TENAGA KERJA TERAMPIL
(SKILLED WORKERS)
`
INOVASI
SUMBER DAYA MANUSIA
DAN BUDAYA
INSENTIF
RISET DAN
INOVASI
REGULASI
PRODUK
INOVASI
UNGGGULAN
KELEMBAGAAN
(STP, TP, PUI)
PENINGKATAN
DAYA SAING
DAN
PENGENTASAN
KEMISKINAN
Arahan Pelaksanaan Program/Kegiatan dan
Anggaran TA 2017 Kemenristekdikti
Setiap PTN agar memasukan alokasi dana
penelitian
yang
bersumber
dari
masyarakat/PNBP dengan mengacu pada
ketentuan sebagai berikut :
a. Minimum 25 % dari
pendidikan untuk PTN BH
penerimaan
b. Minimum 15 % dari
pendidikan untuk PTN BLU
penerimaan
c. Minimum 10 % dari penerimaan
pendidikan untuk Satker biasa
d. Khusus
untuk
PTN
baru
agar
mengalokasikan
anggaran
penelitian
sesuai dengan kebutuhan PTN masingmasing
18
TRL 8 dan 9
TRL 1 s/d 7
(Early Stage Technology Development)
4 Pembangunan
. Berkelanjutan
Riset Pertanian Masa Depan
Sawah Tradisional
Alih Fungsi Lahan
Urban Farming
Vertical Farming
1.
2.
3.
4.
Space Utility
Control Easiness
Certain/ multiple Productivity
More Green City
Lahan 16 are
>> cukup 1/8 are
INI CONTOH RISET PERTANAIAN MASA DEPAN YANG MUNGKIN BISA SUSUN. DAN JUGA RISET
Cikal:KETERSEDIAAN
Sawah TerasiringAIR DI MASA DEPAN. DAN JUGA DIMUNGKINKAN KE DEPAN
MASALAH
Sawah/Kebun = Pabrik
BENTUK MAKANAN TIDAK HARUS BERVOLUME BESAR, TAPI BISA KECIL SEPERTI KAPSUL
MAKANAN PARA ASTRONOT.
Swasembada Daging Sapi
Pejantan unggul
Indukan lokal
Biasanya 1
jantan untuk 1
ekor betina
Bisa untuk
500 ekor
betina
Kualitas
>500 kg/ekor
Teknologi IB
Sexing Sapi
Kuantitas
Kelahiran lebih kerap
Kedaulatan Industri Manufaktur
Menjadi raja di negeri sendiri
Menghemat devisa negara
5
.
Lampiran
Dari Bantul Menyinari Indonesia
PENGEMBANGAN ENERGI HIBRID
TENAGA SURYA DAN ANGIN DI PANDANSIMO
Outline
Sebelum dan Sesudah
Perjalanan Iptek di Pandansimo
Mengapa Pandansimo?
Pengembangan PLTH
Manfaat PLTH
Impact PLTH
Sebelum dan Sesudah
Sesudah
Sebelum
Kawasan
Terpadu
Pengembangan
Energi Hibrid
(Kincir Angin
dan Solar cell)
Innovation
Perikanan dan
pertanian lahan
pasir
Kawasan pariwisata
ramai
Perjalanan Iptek di Pandansimo
1963
Peluncuran Roket I
2006
Napak tilas dengan
peluncuran roket RX100
(LAPAN) Roket Uji
Muatan
2007
Lomba Roket Uji
Muatan Tingkat
Mahasiswa Seluruh
Indonesia
2009
Studi
Kelayakan
Pengembanga
n Energi Hibrid
2008
Model Kincir Angin
1 KWH
2010
Pengembanga
n Energi Hibrid
2011
Pengembanga
n Workshop
2012
Penguatan
Kompetensi
Mengapa Pandansimo?
Secara geografis, pesisir pantai selatan Yogyakarta merupakan lahan terbuka
yang luas, matahari yang bersinar sepanjang hari dan kecepatan angin ratarata 4 m/s (LAPAN)
Tidak ada aliran listrik
Kebutuhan Energi Listrik untuk perikanan (pembuatan es); untuk Pertanian
(pompa Air); untuk penerangan warung dan jalan umum
PENGEMBANGAN PLTH
PLTH TERINTEGRASI
SISTEM
KULTUR
CAPACITY
BUILDING
PLTH SEBAGAI SEBUAH SISTEM
Sumber Daya
Teknologi
Teknologi Kincir Angin; Sel
Surya; Pembuatan Es,
Penjernihan Air; Budidaya
Ikan, Pertanian Lahan Pasir;
Biogas, Sistem Sosial; Pelet
Ikan
Pembiayaan
Pemerintah; Industri;
Kelompok Masyarakat
SDM
Peneliti; Mahasiswa;
Pelajar; Masyarakat;
Pelaku Usaha; Birokrasi
Sistem (1)
Sistem terdiri dari:
A. Input:
• 28 unit kincir angin 1 KW
• 2 unit kincir angin 2.5 KW
• 2 unit kincir angin 10 KW
• Solar Cell
B. Output:
• 3 unit Ice Maker
• 2 unit pompa air
• Lampu jalan
• Pertanian
• Penerangan Rumah Makan
Sistem (2)
Jenis Peralatan
Kapasitas
Jumlah
Turbin Angin
1 KW
28 buah
2,5 KW
2 buah
10 KW
2 Buah
15 KW
1 buah
2,5 KW
1 buah
2 KW
1 buah
Baterai
12 V, 100 AH
80 buah
Turbin Angin – PKPP LAGG BPPT
5 KW
1 buah
2,5 KW
3 buah
Pompa Air – PKPP Kemtan
2 Liter/detik
2 buah
Mesin pembuat Es Balok
500 kg/ hari
1 buah
Mesin Pembuat Es Kristal
100 kg/ hari
2 buah
Alat Pembuat Pelet Ikan
50 kg / hari
1 buah
Solar Sel
Kultur
Dialog tokoh masyarakat dan
penggiat kelompok kegiatan.
Pembentukan Lembaga Pengelola
Energi Listrik Hibrid
Pengembangan Ekonomi
Masyarakat
Capacity Building
Pengembangan Fasilitas Workshop
1. Masyarakat
Pelatihan bagi kelompok masyarakat untuk mengoperasikan, merawat dan membuat spare part.
2. Akademisi
Kerja Praktek; Kuliah Kerja Nyata (KKN); dan Penelitian Skripsi.
Jumlah Mahasiswa yang melakukan kerja praktek dan penelitian : 26 Mahasiswa
MANFAAT
PENINGKATAN IPTEK DAN EKONOMI
Peningkatan Aktivitas Akademisi
1. Mahasiswa KKN
2. Penelitian (Skripsi) Mahasiswa
3. Kerja Praktek Siswa SMK
Peningkatan Aktivitas Ekonomi Masyarakat
1. Menyediakan Es untuk nelayan dan kuliner
2. Penyediaan air untuk mengembangkan pertanian/perikanan
lahan pasir
3. Sebagai Objek Wisata Iptek
4. Penerangan untuk warung kuliner dan jalan
Pariwisata
PERIKANAN DAN PERTANIAN MASYARAKAT
IMPACT
SOSIAL EKONOMI
Perputaran Ekonomi yang ditumbuhkan dengan adanya Sistem Pembangkit
Listrik Energi Hibrid pada tahun 2011 sebesar 5 Milyar rupiah. *)
Jumlah kunjungan ke Sistem Pembangkit Listrik Energi Hibrid pada tahun
2011 sebanyak 235 Kunjungan (empat diantaranya kunjungan
internasional). *)
Komunitas masyarakat yang mendapat efek ekonomi : 90 warung kuliner; 5
kelompok ATV; 120 nelayan; 60 petani; 50 pedagang minuman.
*) sumber : Skripsi “Analisis Ekonomi Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida Pandansimo” – Dwi Mayasari/FT
UGM - 2012
Kuliner; Retribusi Masuk
& Asuransi; Retribusi
Parkir; Penjualan Es;
Pembayaran Iuran
TERIMA
KASIH
prakoso@ristekdikti.go.id
Bahan Paparan Diperoleh dari :
Kemenristekdikti,
K/L/SKPD,
Perguruan Tinggi, Pusdatin, Materi
Workshop
Daftar Pustaka
KEMENTERIAN RISTEK DAN
PENDIDIKAN TINGGI
49
Menuju Masyarakat Madani dan
Lestari
Di Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta, 30 Nopember 2016
SISTEMATIKA
1
Pendahuluan
2
Air Bersih, Sanitasi dan Energi
Terbaharukan dan Terjangkau
3
Industrialisasi, Inovasi dan
Infrastruktur
4
Pembangunan Berkelanjutan
5
Lampiran
2
1.
Pendahuluan
Transforming our world : The 2030 Agenda for
Sustainable Development (SDGs)
Mainstreaming
Acceleration
Policy Support
Visi – Misi Pembangunan 2015-2019
VISI
Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong
MISI
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan
mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
9 PROGRAM PRIORITAS (NAWACITA)
1
4
7
2
Menghadirkan kembali negara untuk melindungi
segenap bangsa dan memberikan rasa aman
kepada seluruh warga negara
5
8
3
Membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
6
Membangun Indonesia dari pinggiran dengan
memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka
negara kesatuan.
9
7
Kebijakan Strategis Kemenristekdikti
01 Menciptakan sistem Pendidikan Tinggi yang berkeadilan
02 Memberikan akses bagi masyarakat tidak mampu ke Pendidikan Tinggi
03 Meningkatkan kapasitas dan kualitas Pendidikan Tinggi melalui alokasi BOPTN
Meningkatkan kapasitas dan kualitas kelembagaan dan sumber daya iptek dan
04 pendidikan tinggi (termasuk revitalisasi Pendidikan Vokasi)
Melakukan penyelesaian dan peningkatan infrastruktur, khususnya pembangunan
05 Rumah Sakit Pendidikan dan infrastruktur lain yang terhenti
06 Meningkatkan produktifitas riset dan inovasi
07 Mengembangkan teknologi untuk pembangunan
Mengendalikan alokasi anggaran sehingga efisiensi dan keefektifan SDM
08 professional Ristekdikti meningkat
8
FOKUS PERPRES RIRN:
1. PENETAPAN INDIKATOR CAPAIAN SASARAN RISET
Korsel 2014
2015
2019
2024
2029
2034
2039
2044
16,7
20,0
30,0
40,0
50,0
60,0
70,0
PRODUKTIVITAS
PENELITI
2
4
8
10
14
18
22
SDM PENELITI
1.071
1.600
3.200
4.800
6.400
8,000
8.600
60
80
90
100
2,52
3,36
4,20
5,04
out
come
SASARAN
input
anggaran
input
SDM
ouput
MFP
Catatan :
1) MFP: multi factor productivity (%) MFP = TFP / PDB
SDM
KANDIDAT
20
40peneliti
2) Produktifitas Peneliti: jumlah 5,6
total publikasi terindeks
global / 100
PENELITI
3) SDM Peneliti: rasio jumlah peneliti / sejuta populasi (orang)
4) SDM Kandidat Peneliti: rasio jumlah mahasiswa (S2 + S3) / S1 (%)
5) GERD / PDB dan GBAORD / PDB (%)
Rencana Induk Nasional
Riset Nasional
2017 -2045
2017 -2045
GERD/PDB
0,20
0,84
1,68
Hilirisasi IPTEK
7+1 Prioritas Riset Unggulan di Indonesia
1. PERTANIAN DAN PANGAN
2. ENERGI (ALTERNATIF DAN ENERGI TERBAHARUKAN)
3. KESEHATAN DAN OBAT-OBATAN
4. TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
5. TRANSPORTASI
6. PERTAHANAN DAN KEAMANAN
7. TEKNOLOGI MATERIAL MAJU ie Nanotechnology
MARITIM termasuk RISBANG KELAUTAN
2. Air Bersih, Sanitasi,
Energi Terbaharukan dan Terjangkau
3 Industri, Inovasi dan
. Infrastruktur
WORLD
CLASS
UNIVERSITY
REVITALISASI
POLITEKNIK
LPTK
BEASISWA
`
TENAGA KERJA TERAMPIL
(SKILLED WORKERS)
`
INOVASI
SUMBER DAYA MANUSIA
DAN BUDAYA
INSENTIF
RISET DAN
INOVASI
REGULASI
PRODUK
INOVASI
UNGGGULAN
KELEMBAGAAN
(STP, TP, PUI)
PENINGKATAN
DAYA SAING
DAN
PENGENTASAN
KEMISKINAN
Arahan Pelaksanaan Program/Kegiatan dan
Anggaran TA 2017 Kemenristekdikti
Setiap PTN agar memasukan alokasi dana
penelitian
yang
bersumber
dari
masyarakat/PNBP dengan mengacu pada
ketentuan sebagai berikut :
a. Minimum 25 % dari
pendidikan untuk PTN BH
penerimaan
b. Minimum 15 % dari
pendidikan untuk PTN BLU
penerimaan
c. Minimum 10 % dari penerimaan
pendidikan untuk Satker biasa
d. Khusus
untuk
PTN
baru
agar
mengalokasikan
anggaran
penelitian
sesuai dengan kebutuhan PTN masingmasing
18
TRL 8 dan 9
TRL 1 s/d 7
(Early Stage Technology Development)
4 Pembangunan
. Berkelanjutan
Riset Pertanian Masa Depan
Sawah Tradisional
Alih Fungsi Lahan
Urban Farming
Vertical Farming
1.
2.
3.
4.
Space Utility
Control Easiness
Certain/ multiple Productivity
More Green City
Lahan 16 are
>> cukup 1/8 are
INI CONTOH RISET PERTANAIAN MASA DEPAN YANG MUNGKIN BISA SUSUN. DAN JUGA RISET
Cikal:KETERSEDIAAN
Sawah TerasiringAIR DI MASA DEPAN. DAN JUGA DIMUNGKINKAN KE DEPAN
MASALAH
Sawah/Kebun = Pabrik
BENTUK MAKANAN TIDAK HARUS BERVOLUME BESAR, TAPI BISA KECIL SEPERTI KAPSUL
MAKANAN PARA ASTRONOT.
Swasembada Daging Sapi
Pejantan unggul
Indukan lokal
Biasanya 1
jantan untuk 1
ekor betina
Bisa untuk
500 ekor
betina
Kualitas
>500 kg/ekor
Teknologi IB
Sexing Sapi
Kuantitas
Kelahiran lebih kerap
Kedaulatan Industri Manufaktur
Menjadi raja di negeri sendiri
Menghemat devisa negara
5
.
Lampiran
Dari Bantul Menyinari Indonesia
PENGEMBANGAN ENERGI HIBRID
TENAGA SURYA DAN ANGIN DI PANDANSIMO
Outline
Sebelum dan Sesudah
Perjalanan Iptek di Pandansimo
Mengapa Pandansimo?
Pengembangan PLTH
Manfaat PLTH
Impact PLTH
Sebelum dan Sesudah
Sesudah
Sebelum
Kawasan
Terpadu
Pengembangan
Energi Hibrid
(Kincir Angin
dan Solar cell)
Innovation
Perikanan dan
pertanian lahan
pasir
Kawasan pariwisata
ramai
Perjalanan Iptek di Pandansimo
1963
Peluncuran Roket I
2006
Napak tilas dengan
peluncuran roket RX100
(LAPAN) Roket Uji
Muatan
2007
Lomba Roket Uji
Muatan Tingkat
Mahasiswa Seluruh
Indonesia
2009
Studi
Kelayakan
Pengembanga
n Energi Hibrid
2008
Model Kincir Angin
1 KWH
2010
Pengembanga
n Energi Hibrid
2011
Pengembanga
n Workshop
2012
Penguatan
Kompetensi
Mengapa Pandansimo?
Secara geografis, pesisir pantai selatan Yogyakarta merupakan lahan terbuka
yang luas, matahari yang bersinar sepanjang hari dan kecepatan angin ratarata 4 m/s (LAPAN)
Tidak ada aliran listrik
Kebutuhan Energi Listrik untuk perikanan (pembuatan es); untuk Pertanian
(pompa Air); untuk penerangan warung dan jalan umum
PENGEMBANGAN PLTH
PLTH TERINTEGRASI
SISTEM
KULTUR
CAPACITY
BUILDING
PLTH SEBAGAI SEBUAH SISTEM
Sumber Daya
Teknologi
Teknologi Kincir Angin; Sel
Surya; Pembuatan Es,
Penjernihan Air; Budidaya
Ikan, Pertanian Lahan Pasir;
Biogas, Sistem Sosial; Pelet
Ikan
Pembiayaan
Pemerintah; Industri;
Kelompok Masyarakat
SDM
Peneliti; Mahasiswa;
Pelajar; Masyarakat;
Pelaku Usaha; Birokrasi
Sistem (1)
Sistem terdiri dari:
A. Input:
• 28 unit kincir angin 1 KW
• 2 unit kincir angin 2.5 KW
• 2 unit kincir angin 10 KW
• Solar Cell
B. Output:
• 3 unit Ice Maker
• 2 unit pompa air
• Lampu jalan
• Pertanian
• Penerangan Rumah Makan
Sistem (2)
Jenis Peralatan
Kapasitas
Jumlah
Turbin Angin
1 KW
28 buah
2,5 KW
2 buah
10 KW
2 Buah
15 KW
1 buah
2,5 KW
1 buah
2 KW
1 buah
Baterai
12 V, 100 AH
80 buah
Turbin Angin – PKPP LAGG BPPT
5 KW
1 buah
2,5 KW
3 buah
Pompa Air – PKPP Kemtan
2 Liter/detik
2 buah
Mesin pembuat Es Balok
500 kg/ hari
1 buah
Mesin Pembuat Es Kristal
100 kg/ hari
2 buah
Alat Pembuat Pelet Ikan
50 kg / hari
1 buah
Solar Sel
Kultur
Dialog tokoh masyarakat dan
penggiat kelompok kegiatan.
Pembentukan Lembaga Pengelola
Energi Listrik Hibrid
Pengembangan Ekonomi
Masyarakat
Capacity Building
Pengembangan Fasilitas Workshop
1. Masyarakat
Pelatihan bagi kelompok masyarakat untuk mengoperasikan, merawat dan membuat spare part.
2. Akademisi
Kerja Praktek; Kuliah Kerja Nyata (KKN); dan Penelitian Skripsi.
Jumlah Mahasiswa yang melakukan kerja praktek dan penelitian : 26 Mahasiswa
MANFAAT
PENINGKATAN IPTEK DAN EKONOMI
Peningkatan Aktivitas Akademisi
1. Mahasiswa KKN
2. Penelitian (Skripsi) Mahasiswa
3. Kerja Praktek Siswa SMK
Peningkatan Aktivitas Ekonomi Masyarakat
1. Menyediakan Es untuk nelayan dan kuliner
2. Penyediaan air untuk mengembangkan pertanian/perikanan
lahan pasir
3. Sebagai Objek Wisata Iptek
4. Penerangan untuk warung kuliner dan jalan
Pariwisata
PERIKANAN DAN PERTANIAN MASYARAKAT
IMPACT
SOSIAL EKONOMI
Perputaran Ekonomi yang ditumbuhkan dengan adanya Sistem Pembangkit
Listrik Energi Hibrid pada tahun 2011 sebesar 5 Milyar rupiah. *)
Jumlah kunjungan ke Sistem Pembangkit Listrik Energi Hibrid pada tahun
2011 sebanyak 235 Kunjungan (empat diantaranya kunjungan
internasional). *)
Komunitas masyarakat yang mendapat efek ekonomi : 90 warung kuliner; 5
kelompok ATV; 120 nelayan; 60 petani; 50 pedagang minuman.
*) sumber : Skripsi “Analisis Ekonomi Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida Pandansimo” – Dwi Mayasari/FT
UGM - 2012
Kuliner; Retribusi Masuk
& Asuransi; Retribusi
Parkir; Penjualan Es;
Pembayaran Iuran
TERIMA
KASIH
prakoso@ristekdikti.go.id
Bahan Paparan Diperoleh dari :
Kemenristekdikti,
K/L/SKPD,
Perguruan Tinggi, Pusdatin, Materi
Workshop
Daftar Pustaka
KEMENTERIAN RISTEK DAN
PENDIDIKAN TINGGI
49