UII Madani 1 Prakoso

Seminar

Menuju Masyarakat Madani dan
Lestari
Di Universitas Islam Indonesia

Yogyakarta, 30 Nopember 2016

SISTEMATIKA
1

Pendahuluan

2

Air Bersih, Sanitasi dan Energi
Terbaharukan dan Terjangkau

3

Industrialisasi, Inovasi dan

Infrastruktur

4

Pembangunan Berkelanjutan

5

Lampiran
2

1.
Pendahuluan

Transforming our world : The 2030 Agenda for
Sustainable Development (SDGs)

Mainstreaming

Acceleration


Policy Support

Visi – Misi Pembangunan 2015-2019
VISI
Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong

MISI
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan
mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

9 PROGRAM PRIORITAS (NAWACITA)

1

4
7

2
Menghadirkan kembali negara untuk melindungi
segenap bangsa dan memberikan rasa aman
kepada seluruh warga negara

5
8

3
Membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.

6

Membangun Indonesia dari pinggiran dengan
memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka
negara kesatuan.


9
7

Kebijakan Strategis Kemenristekdikti
01 Menciptakan sistem Pendidikan Tinggi yang berkeadilan
02 Memberikan akses bagi masyarakat tidak mampu ke Pendidikan Tinggi
03 Meningkatkan kapasitas dan kualitas Pendidikan Tinggi melalui alokasi BOPTN
Meningkatkan kapasitas dan kualitas kelembagaan dan sumber daya iptek dan

04 pendidikan tinggi (termasuk revitalisasi Pendidikan Vokasi)

Melakukan penyelesaian dan peningkatan infrastruktur, khususnya pembangunan

05 Rumah Sakit Pendidikan dan infrastruktur lain yang terhenti
06 Meningkatkan produktifitas riset dan inovasi
07 Mengembangkan teknologi untuk pembangunan

Mengendalikan alokasi anggaran sehingga efisiensi dan keefektifan SDM


08 professional Ristekdikti meningkat

8

FOKUS PERPRES RIRN:
1. PENETAPAN INDIKATOR CAPAIAN SASARAN RISET
Korsel 2014
2015

2019

2024

2029

2034

2039

2044


16,7

20,0

30,0

40,0

50,0

60,0

70,0

PRODUKTIVITAS
PENELITI

2


4

8

10

14

18

22

SDM PENELITI

1.071

1.600

3.200


4.800

6.400

8,000

8.600

60

80

90

100

2,52

3,36


4,20

5,04

out
come

SASARAN

input
anggaran

input
SDM

ouput

MFP

Catatan :

1) MFP: multi factor productivity (%)  MFP = TFP / PDB
SDM
KANDIDAT
20
40peneliti
2) Produktifitas Peneliti: jumlah 5,6
total publikasi terindeks
global / 100
PENELITI
3) SDM Peneliti: rasio jumlah peneliti / sejuta populasi (orang)
4) SDM Kandidat Peneliti: rasio jumlah mahasiswa (S2 + S3) / S1 (%)
5) GERD / PDB dan GBAORD / PDB (%)

Rencana Induk Nasional
Riset Nasional
2017 -2045
2017 -2045
GERD/PDB
0,20
0,84


1,68

Hilirisasi IPTEK
7+1 Prioritas Riset Unggulan di Indonesia
1. PERTANIAN DAN PANGAN
2. ENERGI (ALTERNATIF DAN ENERGI TERBAHARUKAN)
3. KESEHATAN DAN OBAT-OBATAN
4. TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
5. TRANSPORTASI
6. PERTAHANAN DAN KEAMANAN
7. TEKNOLOGI MATERIAL MAJU ie Nanotechnology
MARITIM termasuk RISBANG KELAUTAN

2. Air Bersih, Sanitasi,
Energi Terbaharukan dan Terjangkau

3 Industri, Inovasi dan
. Infrastruktur

WORLD
CLASS
UNIVERSITY

REVITALISASI
POLITEKNIK
LPTK

BEASISWA

`

TENAGA KERJA TERAMPIL
(SKILLED WORKERS)

`

INOVASI

SUMBER DAYA MANUSIA
DAN BUDAYA

INSENTIF
RISET DAN
INOVASI

REGULASI

PRODUK
INOVASI
UNGGGULAN

KELEMBAGAAN
(STP, TP, PUI)

PENINGKATAN
DAYA SAING
DAN
PENGENTASAN
KEMISKINAN

Arahan Pelaksanaan Program/Kegiatan dan
Anggaran TA 2017 Kemenristekdikti
Setiap PTN agar memasukan alokasi dana
penelitian
yang
bersumber
dari
masyarakat/PNBP dengan mengacu pada
ketentuan sebagai berikut :
a. Minimum 25 % dari
pendidikan untuk PTN BH

penerimaan

b. Minimum 15 % dari
pendidikan untuk PTN BLU

penerimaan

c. Minimum 10 % dari penerimaan
pendidikan untuk Satker biasa
d. Khusus
untuk
PTN
baru
agar
mengalokasikan
anggaran
penelitian
sesuai dengan kebutuhan PTN masingmasing
18

TRL 8 dan 9
TRL 1 s/d 7

(Early Stage Technology Development)

4 Pembangunan
. Berkelanjutan

Riset Pertanian Masa Depan

Sawah Tradisional

Alih Fungsi Lahan

Urban Farming
Vertical Farming
1.
2.
3.
4.

Space Utility
Control Easiness
Certain/ multiple Productivity
More Green City

Lahan 16 are
>> cukup 1/8 are

INI CONTOH RISET PERTANAIAN MASA DEPAN YANG MUNGKIN BISA SUSUN. DAN JUGA RISET
Cikal:KETERSEDIAAN
Sawah TerasiringAIR DI MASA DEPAN. DAN JUGA DIMUNGKINKAN KE DEPAN
MASALAH
Sawah/Kebun = Pabrik
BENTUK MAKANAN TIDAK HARUS BERVOLUME BESAR, TAPI BISA KECIL SEPERTI KAPSUL
MAKANAN PARA ASTRONOT.

Swasembada Daging Sapi

Pejantan unggul
Indukan lokal

Biasanya 1
jantan untuk 1
ekor betina
Bisa untuk
500 ekor
betina

Kualitas

>500 kg/ekor
Teknologi IB
Sexing Sapi

Kuantitas

Kelahiran lebih kerap

Kedaulatan Industri Manufaktur

Menjadi raja di negeri sendiri
Menghemat devisa negara

5
.

Lampiran

Dari Bantul Menyinari Indonesia

PENGEMBANGAN ENERGI HIBRID
TENAGA SURYA DAN ANGIN DI PANDANSIMO

Outline

Sebelum dan Sesudah
Perjalanan Iptek di Pandansimo
Mengapa Pandansimo?
Pengembangan PLTH
Manfaat PLTH
Impact PLTH

Sebelum dan Sesudah
Sesudah

Sebelum

Kawasan
Terpadu
Pengembangan
Energi Hibrid
(Kincir Angin
dan Solar cell)

Innovation

Perikanan dan
pertanian lahan
pasir

Kawasan pariwisata
ramai

Perjalanan Iptek di Pandansimo

1963
Peluncuran Roket I

2006
Napak tilas dengan
peluncuran roket RX100
(LAPAN) Roket Uji
Muatan

2007
Lomba Roket Uji
Muatan Tingkat
Mahasiswa Seluruh
Indonesia

2009
Studi
Kelayakan
Pengembanga
n Energi Hibrid

2008
Model Kincir Angin
1 KWH

2010
Pengembanga
n Energi Hibrid

2011
Pengembanga
n Workshop

2012
Penguatan
Kompetensi

Mengapa Pandansimo?



Secara geografis, pesisir pantai selatan Yogyakarta merupakan lahan terbuka
yang luas, matahari yang bersinar sepanjang hari dan kecepatan angin ratarata 4 m/s (LAPAN)




Tidak ada aliran listrik
Kebutuhan Energi Listrik untuk perikanan (pembuatan es); untuk Pertanian
(pompa Air); untuk penerangan warung dan jalan umum

PENGEMBANGAN PLTH

PLTH TERINTEGRASI

SISTEM

KULTUR
CAPACITY
BUILDING

PLTH SEBAGAI SEBUAH SISTEM
Sumber Daya
Teknologi
Teknologi Kincir Angin; Sel
Surya; Pembuatan Es,
Penjernihan Air; Budidaya
Ikan, Pertanian Lahan Pasir;
Biogas, Sistem Sosial; Pelet
Ikan

Pembiayaan
Pemerintah; Industri;
Kelompok Masyarakat

SDM
Peneliti; Mahasiswa;
Pelajar; Masyarakat;
Pelaku Usaha; Birokrasi

Sistem (1)
Sistem terdiri dari:
A. Input:
• 28 unit kincir angin 1 KW
• 2 unit kincir angin 2.5 KW
• 2 unit kincir angin 10 KW
• Solar Cell
B. Output:
• 3 unit Ice Maker
• 2 unit pompa air
• Lampu jalan
• Pertanian
• Penerangan Rumah Makan

Sistem (2)
Jenis Peralatan

Kapasitas

Jumlah

Turbin Angin

1 KW

28 buah

2,5 KW

2 buah

10 KW

2 Buah

15 KW

1 buah

2,5 KW

1 buah

2 KW

1 buah

Baterai

12 V, 100 AH

80 buah

Turbin Angin – PKPP LAGG BPPT

5 KW

1 buah

2,5 KW

3 buah

Pompa Air – PKPP Kemtan

2 Liter/detik

2 buah

Mesin pembuat Es Balok

500 kg/ hari

1 buah

Mesin Pembuat Es Kristal

100 kg/ hari

2 buah

Alat Pembuat Pelet Ikan

50 kg / hari

1 buah

Solar Sel

Kultur
Dialog tokoh masyarakat dan
penggiat kelompok kegiatan.

Pembentukan Lembaga Pengelola
Energi Listrik Hibrid

Pengembangan Ekonomi
Masyarakat

Capacity Building
Pengembangan Fasilitas Workshop

1. Masyarakat

Pelatihan bagi kelompok masyarakat untuk mengoperasikan, merawat dan membuat spare part.

2. Akademisi
Kerja Praktek; Kuliah Kerja Nyata (KKN); dan Penelitian Skripsi.
Jumlah Mahasiswa yang melakukan kerja praktek dan penelitian : 26 Mahasiswa

MANFAAT

PENINGKATAN IPTEK DAN EKONOMI
Peningkatan Aktivitas Akademisi
1. Mahasiswa KKN
2. Penelitian (Skripsi) Mahasiswa
3. Kerja Praktek Siswa SMK

Peningkatan Aktivitas Ekonomi Masyarakat
1. Menyediakan Es untuk nelayan dan kuliner
2. Penyediaan air untuk mengembangkan pertanian/perikanan
lahan pasir
3. Sebagai Objek Wisata Iptek
4. Penerangan untuk warung kuliner dan jalan

Pariwisata

PERIKANAN DAN PERTANIAN MASYARAKAT

IMPACT

SOSIAL EKONOMI
 Perputaran Ekonomi yang ditumbuhkan dengan adanya Sistem Pembangkit
Listrik Energi Hibrid pada tahun 2011 sebesar 5 Milyar rupiah. *)

 Jumlah kunjungan ke Sistem Pembangkit Listrik Energi Hibrid pada tahun
2011 sebanyak 235 Kunjungan (empat diantaranya kunjungan
internasional). *)
 Komunitas masyarakat yang mendapat efek ekonomi : 90 warung kuliner; 5
kelompok ATV; 120 nelayan; 60 petani; 50 pedagang minuman.

*) sumber : Skripsi “Analisis Ekonomi Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida Pandansimo” – Dwi Mayasari/FT
UGM - 2012

Kuliner; Retribusi Masuk
& Asuransi; Retribusi
Parkir; Penjualan Es;
Pembayaran Iuran

TERIMA
KASIH

prakoso@ristekdikti.go.id
Bahan Paparan Diperoleh dari :
Kemenristekdikti,
K/L/SKPD,
Perguruan Tinggi, Pusdatin, Materi
Workshop
Daftar Pustaka

KEMENTERIAN RISTEK DAN
PENDIDIKAN TINGGI
49