Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

Dosen: S.Wisni Septiarti,M.Si

Pertemuan ke 2

1

PENGERTIAN
PENGALAMAN YANG MEMBENTUK PERSEPSI UMUM
TERHADAP USIA, GENDER, AGAMA, STATUS SOSIAL
EKONOMI, JENIS IDENTITAS BUDAYA, BAHASA, RAS DAN
BERKEBUTUHAN KHUSUS.
Phonemics (emic) dan Phonetics (ethic)  PIKE


Ethic adalah aspek kehidupan yang muncul konsisten pada
semua budaya.
Emic adalah aspek kehidupan yang muncul dan benar hanya
pada satu budaya tertentu.

2


Pluralisme adalah pandangan yang menghargai
kemajemukan, serta penghormatan terhadap
sang lain yang berbeda (the others), membuka
diri terhadap warna-warni keyakinan, kerelaan
untuk berbagi (sharing), keterbukaan untuk
saling-belajar (inklusivisme), serta keterlibatan
diri secara aktif di dalam dialog dalam rangka
mencari persamaan-persamaan (common belief)
dan menyelesaikan konflik-konflik. Oleh karena
itu, tanpa ada keterlibatan aktif dalam
pengembangan sikap dialogis ini, tidak ada
pluralisme.
3

Multikulturalisme (multiculturalisme)-meskipun
berkaitan dan sering disamakan-adalah
kecenderungan yang berbeda dengan pluralisme.
Multikulturalisme adalah sebuah relasi pluralitas
yang di dalamnya terdapat problem minoritas
(minority groups) vs mayoritas (mayority group),

yang di dalamnya ada perjuangan eksistensial bagi
pengakuan, persamaan (equality), kesetaraan, dan
keadilan (justice), seperti perjuangan yang
dilakukan oleh kelompok minoritas Afrika, India,
Pakistan, Cina, Turki di Amerika Serikat.
Multikulturalisme jelas memperkaya pluralisme,
meskipun tidak bisa disamakan dengannya.

4

“Multicultural education is a process by

which individuals and groups can learn to
internalize the facts of cultural pluralism to
bring about a society that recognizes
cultural diversity” (Boyer & Baptiste, 1996
p. 86).

“Multicultural education is one response to
the increasing diversity of the school

population as well as to the growing
demand for equality of all groups”
(Woolfolk, 2002 p. 155)

Content integration
 The knowledge
construction process
 Prejudice Reduction
 Equity pedagogy
 Empowering school
culture and social
structure
(Woolfolk, 2002, p.155)


James Banks



Suatu rangkaian kepercayaan (set of

beliefs) dan penjelasan yang mengakui dan
menilai pentingnya keragaman budaya dan
etnis dalam membentuk gaya hidup,
pengalaman sosial, identitas pribadi,
kesempatan pendidikan dari individu,
kelompok maupun negara (James A Blanks).

7







Kesadaran nilai penting keragaman budaya
kesadaran bahwa setiap anak yang memiliki karakteristik
berbeda memiliki kesempatan yang sama dalam memperoleh
pendidikan. Sebuah perbedaan adalah keniscayaan sehingga
harus diterima secara wajar  sehingga perlu toleransi

Gerakan pembaharuan pendidikan.
1. kesenjangan dalam kesempatan
2. ketidakadilan dalam kesempatan sekolah
3. diskriminasi pada golongan tertentu
Pendidikan multikultural muncul berbentuk bidang studi,
program dan praktek yang direncanakan lembaga pendidikan
untu merespon tuntutan, kebutuhan dan aspirasi kelompok.
- seluruh aspek pendidikan.
Proses Pendidikan (an ongoing process)  memperbaiki
prestasi secara utuh pendidikan untuk semua siswa 
educational equality for all students .
8

1.

2.

3.

4.


5.

Kesempatan yang sama bagi setiap siswa untuk
mewujudkan potensi sepenuhnya.
Penyiapan pelajar untuk berpartisipasi penuh dalam
masyarakat antar budaya.
Penyiapan pengajar agar memudahkan belajar bagi siswa
tanpa memperhatikan perbedaan dan persamaan budaya
Partisipasi aktif sekolah dalam menghilangkan
penindasan dalam segala bentuk
Pendidikan harus berpusat pada siswa dengan
mendengarkan aspirasi dan pengalaman siswa.

9



Menjadi elemen yang kuat dalam kurikulum
untuk mengembangkan kompetensi dan

keterampilan hidup (life skils), karena
masyarakat Indonesia adalah masyarakat
multikultur yang mencakup berbagai
macam perspektif budaya yang berbeda.
Jadi relevan untuk diterapkan, karena
pendidikan multikultural dapat melatih
siswa untuk menghormati dan toleransi
terhadap semua kebudayaan.

10

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.


9.

10.

Pengembangan literasi etnis dan budaya
Perkembangan pribadi
Klarifikasi nilai dan sikap
Kompetensi multikultural
Kemampuan keterampilan dasar
Persamaan dan keunggulan pendidikan
Memperkuat pribadi untuk reformasi sosial
Memiliki wawasan kebangsaan dan kenegaraan yang
kokoh
Memiliki wawasan lintas budaya bangsa sebagai warga
dunia
Hidup berdampingan secara damai

11

“Multicultural education is a process of

comprehensive school reform and basic
education for all students. It challenges and
rejects racism and other forms of discrimination
in schools and society and accepts and affirms
the pluralism (ethnic, racial, linguistic, religious,
economic, and gender, among others) that
students, their communities, and teachers
represent.

1.
2.

3.

4.

5.

Memberi konsep diri yang jelas
Membantu memahami pengalaman kelompok etnis dan

budaya ditinjau dari sejarahnya
Membantu memahami bahwa konflik antara ideal dan
realitas itu memang ada di setiap masyarakat
Membantu mengembangkan pembuatan keputusan
(decision making) partisipasi sosial dan keterampilan
kewarganegaraan
Mengenal keberagaman dalam penggunaan bahasa.
MEMENGARUHI PERUBAHAN SOSIAL  Perubahan diri,
perubahan sekolah dan persekolahan, perubahan
masyarakat

13

Boyer, J. B. (1996). Transforming the Curriculum for
Multicultural Understandings. San Francisco:
Caddo Gap Press.
Tucker, M. (1998, September). Dr. James A. Banks on
Multicultural Education. Retrieved November 18,
2003, from
http:www.nea.org/neatoday/9809/banks.html

Woolfolk, Anita (2003). Educational Psychology
(ninth edition).
Boston: Allyn and
Bacon.



Try something different