17. Sektor Kependudukan Dan Tenaga Kerja

Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk di Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2012 adalah 1.847.480
tersebar di 7 Kabupaten Kota. Persebaran jumlah penduduk di Provinsi Kepulauan
Riau dapat dikategorikan tidak merata. Penduduk Provinsi Kepulauan Riau
terkonsentrasi di Kota Batam yang meliputi 57,65 % atau 1.065.038 jiwa dari jumlah
penduduk propinsi.
Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Kepulauan Riau rata rata 4,48 %/th namun
pertumbuhan penduduk tidak merata pada setiap kabupaten / kota. Pada periode
2011-2012 Kota Batam memiliki laju pertumbuhan penduduk tertinggi yaitu 6,82
persen, lebih tinggi dari laju pertumbuhan penduduk Provinsi Kepulauan Riau.
Dengan laju perthumbuhan rata rata 4,48 % pertahun, jumlah penduduk provinsi
Kepulauan riau 20 tahun yang akan datang diperkirakan berjumlah sekitar 3.243.725
jiwa

Struktur Penduduk Menurut jenis Kelamin dan Umur
Jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari pada jumlah penduduk perempuan.
Jumlah penduduk laki laki sebanyak 51,19 % dari jumlah penduduk dan penduduk
perempuan sebanyak 48,81 % dari jumlah penduduk. Rata - rata angka rasio jenis
kelamin berdasarkan kelompok umur adalah 104,87.
Jumlah penduduk usia produktifcukup dominan, angka ketergantungan [dependensi
ratio) di propinsi kepulauan Riau adalah 48b, 04- yang berarti tiap 100 orang

kelompok produktif harus menanggung 48 kelompok yang tidak produktif.
Berdasarkan piramida penduduk Provinsi Kepulauan Riau, karakteristik penduduk
bersifat ekspansif yang artinya jumlah kelompok penduduk usia muda (0-40 tahun)
lebih banyak dari usia tua. Jumlah penduduk usia produktif cukup dominan,
sehingga menjadi potensi bagi Provinsi Kepulauan Riau. Perbandingan jumlah usia
non produktif (umur dibawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas) dengan banyaknya
penduduk usia produktif secara ekonomi (15 - 64 tahun) dikatakan sebagai angka
beban tanggungan. Angka beban tanggungan di Provinsi Kepulauan Riau yaitu
50,19 yang berarti tiap 100 orang kelompok produktifharus menanggung 50,19
kelompok yang tidak produktif.

Angkatan Kerja
Jumlah angkatan kerja di Provinsi Kepulauan Riau selalu mengalami peningkatan
setiap tahunnya. Pada tahun 2008, jumlah angkatan kerja sebesar 666.000 orang,
pada tahun 2009 meningkat menjadi 681.769 orang. Dari tahun 2008 sampai
dengan tahun 2011 telah meningkat sebanyak 181.997 orang (27,33 persen).

Angkatan kerja menurut tingkat pendidikan yang ditamatkan sebagian besar terdiri
dari angkatan kerja dengan tingkat pendidikan menengah, SMA Umum dan SMTA
Kejuruan, Pada tahun 2011 mencapai 368.235 (43,42 persen) dari jumlah angkatan.

Angkatan kerja di Provinsi Kepulauan Riau selama periode tahun 2008-2011
menurut jenis kelamin menunjukkan didominasi oleh angkatan kerja laki-laki,
meskipun demikian setiap tahun mengalami peningkatan baik pada kelompok jenis
kelamin laki-laki maupun kelompok perempuan. Angkatan kerja menurut
kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Riau tahun 2008-2011, hanya Kabupaten
Bintan yang cenderung meningkat secara konsisten setiap tahun, sedangkan
kabupaten/kota lainnya sangat bersifat fluktuatif.

Penduduk Usia Kerja
Penduduk usia kerja (PUK) tahun 2008-2011 mengalami pertumbuhan sebesar
24,70 %. Jumlah angkatan kerja adalah 67,48 % dari Penduduk Usia Kerja. lumlah
penduduk usia kerja (PUK) pada tahun 2011 di Provinsi Kepulauan Riau didominasi
oleh PUK usia 30-34 (17,77 %], PUK usia 25-29 (17,20 %), PUK usia 20-24 (13,56
Penduduk usia kerja di Provinsi Kepulauan Riau selama periode tahun 2008 - 2011
menunjukkan bahwa kualitas PUK yang rendah karena masih didominasi oleh PUK
berpendidikan dasar (SMTP) ke bawah. Proporsi penduduk usia kerja perempuan
pada awalnya, pada tahun 2008 dan tahun 2009 lebih besar jumlahnya
dibandingkan dengan PUK laki-laki.
Akan tetapi pada tahun 2010 dan tahun 2011 terjadi pergeseran terbalik, proporsi
PUK laki-laki menjadi lebih dominan dari PUK perempuan. lumlah PUK Perempuan

pada tahun 2011 adalah 612.482 jiwa (48,74 %) dan jumlaj PUK Laki-laki sejumlah
644.219 jiwa (51,26 %). Penduduk usia kerja di Provinsi Kepulauan Riau menurut
sebarannya, terkonsentrasi di Kota Batam yaitu sebanyak 702.975 jiwa atau 55,94%
diikuti Kabupaten Karimun pada urutan kedua yaitu sebanyak 159.095 jiwa atau
12,66 %. Paling sedikit di Kabupaten Kepulauan Anambas yaitu 27.655 jiwa atau
2,20%.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Tingkat partisipasi angkatan kerja Provinsi Kepulauan Riau selama periode tahun
2008-2011 bersifat fluktuatif, yakni pada tahun 2008 sebesar 66,09 %, kemudian
pada tahun 2009 prosentasenya mengalami penurunan menjadi 64,58 %, namun
meningkat kembali menjadi sebesar 68,85 dan pada tahun 2011 kembali mengalami
penurunan sebesar 1,37 0/0, sehingga tingkat partisipasi angkatan kerja di Provinsi
Kepulauan Riau pada tahun 2011 sebesar 67,48 %. Pada tahun 201 1 terdapat
empat golongan umur yang TPAK nya relatif tinggi, masing-masing golongan 25-29

tahun dengan 77,45 %, golongan umur 40-44 tahun sebesar 77,36 %, golongan
umur 30-34 tahun sebesar 76,94 dan golongan umur 35-39 tahun dengan TPAKnya
sebesar 76,09 TPAK pada tingkat pendidikan Universitas adalah TPAK yang
mengambil porsi paling besar, yaitu 92,36 0/0 pada tahun 2008, namun turun ke

angka 88,65 persen di tahun 2009, pada tahun berikutnya TPAK tingkat pendidikan
Universitas terus mengalami peningkatan, sehingga pada tahun 2011 mencapai
92,63 persen. Posisi kedua adalah TPAK pendidikan diploma sebesar 91,66 dan
diikuti TPAK pendidikan SMTA sebesar 75,28 %. Tingkat partisipasi angkatan kerja
laki-laki di Provinsi Kepulauan Riau selama 2008-201 1 lebih dominan dibandingkan
dengan angkatan kerja perempuan. Tingkat partisipasi angkatan kerja menurut
Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau tahun 2008-2011, relatif bersifat
fluktuatif kecuali Kabupaten Natuna dan Kabupaten Kepulauan Anambas yang
meningkat secara konsisten setiap tahunnya. Kota Batam merupakan daerah yang
tingkat partisipasi angkatan kerja paling tinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota
lainnya, diikuti Kabupaten Bintan dan Kabupaten Natuna.
Dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau sebesar 8,21 persen dan
tingkat pertumbuhan kesempatan kerja sebesar 5,47 persen, diperoleh besaran nilai
untuk elastisitas kesempatan kerja Kepulauan Riau pada tahun 2012 sebesar 0,67
persen. Angka tersebut mengandung pengertian bahwa setiap kenaikan
pertumbuhan ekonomi sebesar satu persen, akan menciptakan kesempatan kerja
sebanyak 0,67 persen artinya setiap kenaikan pertumbuhan ekonomi sebesar 1
persen mampu menyerap sekitar ±5.494 orang pekerja.

Peluang Investasi

Dengan jumlah penduduk dan angkatan kerja serta kebutuhan tenaga kerja di
provinsi Kepulauan Riau pada saat ini maupun di masa yang akan datang, terbuka
peluang investasi yang terkiat dengan penyediaan dan peningkatan sumberdaya
manusia, antara lain :


Jasa Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di dalam Negeri (seperti
pendaftaran, perekrutan, pengurusan dokumenpenampungan orientasi pra
pemberangkatan, pemberangkatan, penempatan dan pemulangan tenaga
kerja.



Penyediaan Jasa Pekerja/Buruh [Proses pendaftaran, perekrutan,
pengurusan dokumen [antara lain perjanjian kerja), negosiasi untuk
mendapatkan pekerjaan dari perusahaan pemberi kerja, memperkerjakan
pekerja/buruh, seperti pekerjaan jasa cleaning service, satpam, cateringdan
jasa penunjang lainnya)




Pelatihan Kerja (untuk memberi, memperoleh, meningkatkan serta
mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap dan etos

kerja yang antara lain meliputi bidang kejuruan teknik dan engineering, tata
niaga, bahasa, pariwisata, manajemen, teknologi informasi, seni dan
pertanian yang diarahkan untuk membekali angkatan kerja memasuki dunia
kerja)


Jasa Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Diluar Negeri (proses perekrutan,
pengurusan dokumen, pendidikan dan pelatihan,penampungan, persiapan
pemberangkatan, pemberangkatan dan pemulangan Calon Tenaga Kerja
Indonesia/CTKI)

Selain itu juga terbuka peluang untuk investasi di sektor pendidikan, kesehatan,
keamanan , antara lain :


Pendidikan Nonformal seperti Jasa Pendidikan Komputer Swasta, Jasa

Pendidikan Bahasa Swasta, Jasa Pendidikan Kecantikan dan Kepribadian
Swasta, Jasa Pendidikan Ketrampilan Swasta Lainnya)



Pendidikan anak usia dini



Pendidikan dasar dan menengah



Pendidikan tinggi yang meliputi : Jasa Pendidikan Tinggi Program Gelar
Swasta, Jasa Pendidikan Tinggi Nongelar Swasta



Usaha perdagangan atau lndustri Farmasi




Rumah sakit bersalin swasta



Rumah sakit umum swasta



Praktek perorangan tenaga kesehatan



Jasa keperawatan



Jasa penunjang kesehatan (laboratotium dsb)




Jasa penyediaan tanaga keamanan