Annual Report Jakarta 2016

Laporan Tahunan 2016
Annual Report 2016

Bangkok Bank Public Company Limited
Indonesia

DAFTAR ISI
Table of Contents

Ringkasan Keuangan
Financial Highlights

1

Rasio Keuangan
Financial Ratios

2

Profile Perusahaan
Corporate Profile


4

Laporan Good Corporate Governance
Good Corporate Governance Report

6

Perekonomian Indonesia 2016
Indonesia Economy in 2016

33

Laporan Manajemen
Management Report

37

Kinerja Bangkok Bank
Bangkok Bank’s performance


46

Manajemen
The Management

78

Struktur Organisasi
Organization Chart

83

Lampiran
Attachment
x Laporan Keuangan 2016 yang telah diaudit
Audited Financial Statement 2016

RINGKASAN KEUANGAN BANGKOK BANK
Bangkok Bank’s Financial Highlights

Unit dalam jutaan rupiah
(Unit in million Rupiah)

Pertumbuhan pada Akhir Periode Tahun
Progress at Year-End

Total Aktiva
Total Assets

Giro pada Bank
Demand Deposits with Banks

Kredit yang diberikan
Credits granted

Aktiva Tetap dan Inventaris – net
Premises and Equipment

Aktiva Produktif
Productive Assets

Dana Pihak Ketiga
Third Party Fund
Simpanan Berjangka
Time Deposits

Dana Usaha
Working Capital
Dana dari Kantor Pusat
Head Office Account

Pertumbuhan untuk Tahun
Progress for the year

2016

2015

% change

24,768,634


24,517,014

1.03%

22,814

77,330

-70.50%

20,514,340

20,141,097

1.85%

92,369

96,196


-3.98%

25,556,780

25,036,092

2.08%

5,039,344

5,118,311

-1.54%

3,981,229

4,043,053

-1.53%


11,653,713

11,924,025

-2.27%

4,875,509

4,765,714

2.30%

2016

% change

2015

Pendapatan Operational

Operational Revenue

1,598,174

1,435,664

11.32%

879,246

856,824

2.62%

718,928

578,840

24.20%


299,527

245,862

21.83%

413,661

336,317

23.00%

-

-

-

Beban Operational
Operational Expenses


Laba Operasi
Operating Profit

Pajak Penghasilan
Income Tax

Laba (Rugi) Bersih
Net Profit (Loss)
Laba Bersih per Saham
Earning per share

LAPORAN TAHUNAN 2016
ANNUAL REPORT

1

Rasio Keuangan
Financial Ratios
Permodalan

Capitalization

Kewajiban Modal Minimum
Capital Adequacy Ratio (CAR)

2016
(%)

57.06

0.19

2.69

2.70

-0.01

Fixed Assets to Capital

2016
(%)

Aktiva Produktif Bermasalah
Troubled Productive Assets

Kredit Bermasalah
NPL

CKPN terhadap Aktiva Produktif
Reserves to Productive Assets

Rentabilitas
Profitability

Tingkat Pengembalian Aktiva
Return on Assets

Tingkat Pengembalian Modal
Return on Equity

Pendapatan Bunga Bersih
Net Interest Margin

Beban Operasional Pendapatan Operasional
Operational Expense to Operational Income

Kredit terhadap Deposito Rasio
Loan to Deposit Ratio

% change

57.25

Aktiva Tetap terhadap Modal

Aktiva Produktif
Productive Assets

2015
(%)

2015
(%)

% change

1.19

0.49

0.70

0.38

0.09

0.29

5.57

4.16

1.41

2016
(%)

2015
(%)

% change

1.62

2.51

-0.89

4.26

3.60

0.66

5.04

4.36

0.68

55.02

59.68

-4.66

407.08

393.51

13.57

LAPORAN TAHUNAN 2016
ANNUAL REPORT

2

Kepatuhan
Compliance

2016
(%)

2015
(%)

% change

Persentase Pelanggaran BMPK
Percentage of LLL Violation

a.

Pihak Terkait

Related Parties

b. Pihak Tidak Terkait
Non related Parties

0

0

0.00

0

0

0.00

0

0

0.00

0

0

0.00

7.19

7.89

-0.70

0.08

0.03

0.05

Persentase Pelampauan BMPK
Percentage of exceeding LLL

a.

Pihak Terkait

Related Parties

b. Pihak Tidak Terkait
Non related Parties

GWM Rupiah
Minimum Current Account Requirements Rupiah

Posisi Devisa Netto (PDN)

LAPORAN TAHUNAN 2016
ANNUAL REPORT

3

PROFIL PERUSAHAAN
Corporate Profile
Bangkok Bank didirikan pada tahun 1944 di Bangkok,
Thailand , menjadi salah satu bank regional terbesar di
Asia Tenggara dan terdepan dalam pasar uang Thailand,
baik corporate dan bisnis, serta memiliki customer base
sektor retail yang terbesar. Di tahun 1975, Bangkok Bank
menjadi Bank Thailand pertama yang tercatat pada bursa
saham Thailand.

Bangkok Bank was founded on December 1, 1944
in Bangkok, Thailand and one of Southeast Asia’s
leading regional banks and Thailand’s market
leader in corporate and business banking, with the
largest retail customer base. In 1975 became the
first Thai bank listed on the stock Exchange of
Thailand.

Aset bank periode 31 Desember 2016 adalah THB 2.944
miliar, THB 379 miliar dalam modal saham. THB 1.941
miliar untuk posisi kredit yang diberikan serta posisi dana
pihak ketiga sebesar THB 2.178 miliar.

Asset as of December 31, 2016 THB 2,944 billion,
THB 379 billion in total shareholders’ equity. THB
1,941 billion in total loans, and THB 2,178 billion
in total deposits.

Struktur kepemilikan 10 (sepuluh) pemegang saham
terbesar Bangkok Bank Public Company Limited per
tanggal 9 September 2016 adalah sebagai berikut:

Top 10 (ten) shareholders of Bangkok Bank Public
Company Limited, Thailand as of September 9,
2016 are as follows:

Nomor |
Number
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Nama pemegang Saham | Name of Share holder
Thai NVDR Company Limited
Chase Nominess Limited
Thailand Securities Depository
State Street Bank Europe Limited
Social Security Office
UOB Kay Hian (Hong Kong) Limited - Client Account
Bangkok Insurance Public Company Limited
The Bank of New York (Nominess) Limited
Morgan Stanley & Co. International PLC
State Street Bank and Trust Company
Lain-lain

Persentase Kepemilikan
Saham | Percentage of Total
Shares
33.41
4.12
2.76
2.53
2.27
1.79
1.79
1.65
1.35
1.35
46.98

Bangkok Bank memiliki jaringan cabang internasional
yang luas yang terdiri dari cabang-cabang di 32 lokasi di
15 negara di seluruh dunia.

Bangkok Bank has an extensive international
branch network comprising branches in 32
locations in 15 economies worldwide.

Sampai akhir tahun 2016 Bangkok Bank telah memiliki
lebih dari 1.200 kantor cabang di Thailand dengan cabang
luar negeri dan jaringan kantor yang tersebar di: Cina,
Hongkong, Jepang, Laos, Filipina, Singapura, Taiwan,
Inggris, Kamboja, Amerika Serikat, Kepulauan Cayman,
Vietnam, Myanmar, Malaysia dan Indonesia.

At the end of 2016, Bangkok Bank has more than
1,200 branches in Thailand with extensive overseas
branches and office network in the following
countries: People’s Republic of China, Hongkong,
Japan, Laos People’s Democratic Republic,
Republic of Philippines, Republic of Singapore,
Taiwan, United Kingdom, Cambodia, United States
of America, Cayman Islands, The Socialist
Republic of Vietnam, Myanmar, Malaysia and
Indonesia.

LAPORAN TAHUNAN 2016
ANNUAL REPORT

4

Cabang di Indonesia

Indonesia Branches

Bangkok Bank PCL Cabang Jakarta, berlokasi di
Jl. MH Thamrin No. 3, Jakarta 10110, beroperasi dengan
ijin usaha dari Menteri Keuangan Indonesia No.
D.15.6.1.4.39 tanggal 21 Juni 1968, serta mendapat izin
untuk beroperasi sebagai Bank Devisa pada tanggal 22
Juni 1968 dengan Surat Keputusan dari Direksi Bank
Negara Indonesia No.4/12/KEP.DIR.

Bangkok Bank PCL Jakarta Branch, located at
Jl. MH Thamrin No. 3, Jakarta 10110, operated
under license from Finance Minister of Republic
Indonesia No. D. 15.6.1.4.39 dated June 21, 1968
as a branch from Bangkok Bank PCL in Thailand.
Received the license to operate as foreign bank on
June 22, 1968 with the decree from Bank Indonesia
No. 4/12/KEP.DIR.

Bank membuka 1 (satu) Kantor Cabang Pembantu di kota
Surabaya pada tanggal 29 Maret 2012 yang beralamat di
Jl Raya Darmo No 73, Surabaya, dengan Ijin No
14/112/DPIP.

Bank opened 1 (one) Branch Office in Surabaya on
March 29, 2012 located at Jl Raya Darmo No. 73,
Surabaya, with Permit No. 14/112/DPIP .

Pada tanggal 6 November 2013, dalam rangka perluasan
usaha, Bank telah membuka 1 (satu) Kantor Cabang
Pembantu di kota Medan yang terletak di B&G Tower,
Ground Floor, Jl Putri Hijau No. 10, Medan, dengan Ijin
No.15/231/DPIP.

On November 6, 2013, for the expansion of
business, the Bank has opened 1 (one) Branch
Office in Medan, located in the B & G Tower,
Ground Floor, Jalan Putri Hijau No. 10, Medan,
with permission No.15/231/DPIP.

Bank secara berkesinambungan meningkatkan total aset
dan kredit yang diberikan, memperbaiki manajemen kredit
macet, meningkatkan pendapatan, dan meningkatkan
efisiensi biaya dan terus membangun kebijakan usaha
yang selaras dengan rencana strategis bank Di tahun
mendatang, bank akan terus memajukan bisnis proses
yang efisien dan mengefisiensikan model organisasi
untuk meyakinkan bahwa seluruh bagian organisasi dapat
bekerja sama secara efisien dan harmonis.

The bank has continuously increased its total assets
and loans, and improved the management of nonperforming loans, of revenue, of costs efficiency
and the bank will create policies that are alligned
with its strategic plan. In the coming year, the bank
will continue to improve the efficient business
process and organizational model to ensure that all
parts of the organization are working together
efficiently in harmony.

LAPORAN TAHUNAN 2016
ANNUAL REPORT

5

LAPORAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
BANGKOK BANK CABANG JAKARTA TAHUN
2016

REPORT ON BANGKOK BANK INDONESIA
BRANCH ACTIONS IN COMPLIANCE WITH
THE PRINCIPLES OF GOOD CORPORATE
GOVERNANCE FOR 2016.

1. Ruang Lingkup Tata Kelola Perusahaan (GCG)

1.

Scope of Good Corporate Governance (GCG)

Sebagai pedoman bagi pelaksanaan Tata Kelola
Perusahaan, Bank telah mendeskripsikan peran dan
tanggung jawab Komite Manajemen dalam pedoman
Komite Manajemen bank. Seluruh aturan internal
lainnya yang ditetapkan didasarkan dengan peraturan
yang berlaku dan mengacu pada pinsip-prinsip GCG.

As guidance for Good Corporate Governance’s
implementation, Bank has already described role
and responsibilities of Manangement Committee in
the Management Committee guidelines. All other
internal regulations are based on the operative
regulation and referring to GCG principles.

Dalam menjalankan bisnisnya, Bangkok Bank
Cabang Jakarta menjalankan Prinsip Good Corporate
Governance
sebagai
dasar
agar
dapat
mempertahankan pertumbuhannya. Bank juga telah
menyebarkan kebijakan tersebut kepada tim
manajemen, eksekutif, dan staf sebagai informasi dan
ketaatan akan peraturan. Bank juga telah menugaskan
setiap supervisor di semua tingkat untuk menjadi
contoh yang baik dan mendorong agar kebijakan
yang dibuat tersebut dipatuhi.

The Bank, therefore conducts its business in-line
with the principles of Good Corporate Governance,
which form a basis for sustainable growth. The bank
has disseminated the policy to its management team,
executives and staff for their knowledge and
observance and has also assigned supervisors at all
level to encourage good example as well as
compliance with the policy.

Dalam proses pengawasan operasional secara
internal, Bank telah membentuk Unit Kepatuhan agar
sesuai dengan peraturan yang ada di Indonesia dan
Otoritas Jasa Keuangan.

The bank has established a Compliance Unit to
oversee its internal operations to be in compliance
with the regulation of the local authorities and
Otoritas Jasa Keuangan.

Penerapan Prinsip Good Corporate Governance di
Bangkok Bank dibagi menjadi 7 (tujuh) aspek
cakupan GCG beserta kepatuhan bank terhadap
aspek-aspek tersebut yang meliputi:

There are 7 (seven) Good Corporate Governance
aspects which reflect the implementation of bank’s
Good Corporate Governance including bank
compliance toward to each aspect as follows:

1.1 Kinerja Tugas dan Tanggung Jawab dari
Dewan Komisaris dan Direksi.

1.1 Performance of duties and responsibilities of
Board of Commissioners and Board of
Directors.

Bangkok Bank Cabang Jakarta adalah kantor
cabang dari Bangkok Bank, Thailand, oleh karena itu
Dewan Komisaris yang dikenal dengan nama NonEksekutif Director bertempat di Kantor Pusat
Thailand. Dewan Komisaris bertangggung jawab
dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance
dan mengawasi kebijakan dan arah bisnis bank.

Bangkok Bank, Jakarta branch is a branch
office of Bangkok Bank, Thailand, therefore Board
of Commissioners who is known as Non- Executive
Directors are domiciled at Bangkok Head Office,
Thailand. This Board of Commissioners assumes
responsibility for the implementation of Good
Corporate Governance and oversees the business
policy and direction of the bank.
For Bangkok Bank, Jakarta branch in this matter,
the International Banking Group (IBG) domiciled at
Bangkok, Head Office, is closely conducting the
oversight role function of Board of Commissioners.
Oversight function report from International
Banking Group in regard to Board of
Commissioners function for evaluating performance
of Jakarta branch management on quarterly basis.

Dalam hubungannya dengan Bangkok Bank kantor
cabang Jakarta, International Banking Group (IBG)
yang berlokasi di Kantor Pusat Bangkok,
menjalankan fungsi pengawasan dari Dewan
Komisaris. Laporan fungsi pengawasan dari IBG
tersebut untuk melihat pada fungsi Dewan Komisaris
dalam mengevaluasi kinerja manajemen kantor
cabang Jakarta dan laporan tersebut telah diterima
setiap 3 bulan sekali.

LAPORAN TAHUNAN 2016
ANNUAL REPORT

6

Sementara itu, Direksi atau Pimpinan Bangkok
Bank Cabang Jakarta yang dipimpin oleh General
Manager dan wakil General Manager serta Direktur
Kepatuhan. Pimpinan kantor akan memimpin Komite
Manajemen
yang
bertanggung
jawab
atas
pembentukan dan pelaksanaan atas sasaran strategis
dan keuangan dari Bank dan juga mengkaji ulang
serta mendiskusikan masalah yang berhubungan
dengan operasional bank.

Meanwhile, Board of Director or called Branch
Management (Pimpinan) of Bangkok Bank
Indonesia who is chaired by General Manager, and
Deputy General Manager and Compliance Director.
The Branch Management or Pimpinan shall lead the
Branch Management Committee who is responsible
for the formulation and execution of strategies and
financial objectives of the bank as well as reviewing
and discussing matters related to banking operation.

Komite Manajemen Cabang juga bertanggung
jawab untuk mengawasi:

The Branch management is also responsible for
supervising:

a. Audit Internal dan Unit Control untuk memastikan
pelaksanaan fungsi internal audit dan mengambil
tindakan berdasarkan pada temuan-temuan dari
audit internal.
b. Fungsi Unit Manajemen Risiko adalah untuk
pertanggungjawaban dalam rangka pengembangan,
pengukuran dan pemeliharaan kerangka kerja
manajemen risiko.

a. Internal Audit and Control Unit for ensuring the
execution of internal audit function and taking
action based on regular internal audit findings.
b. Risk Management Unit function is to take overall
accountability for the development, measurement
and maintenance of the bank’s risk management
framework.

c. Unit Kepatuhan untuk mengawasi penerapan
praktek Good Corporate Governance dan
memastikan kepatuhan bank terhadap peraturan
dan hukum yang berlaku.

c. Compliance
Unit
for
overseeing
the
implementation of good corporate governance
practices and ensuring bank’s compliance with
the prevailing laws and regulations.

1.2. Struktur, Keanggotaan, Tugas dan Tanggung
Jawab Komite

1.2 Structures,
Membership,
Duties
Responsibilities of the Committees.

Di Kantor Pusat Bangkok Bank, Thailand,
komite-komite tersebut telah diatur untuk memonitor
dan mengawasi operasional bank dan melaporkan
kemajuan yang terjadi ke Non-Executive Direksi
secara periodik. Komite-komite ini terdiri dari
Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi,
Komite Risk Monitoring, dan Komite Manajemen.

In Bangkok Bank- Head Office, Thailand, the
committees have been set up to closely monitor and
oversee the bank’s operation and report the progress
to the Non- Executive Board of Directors on a
regular basis. These committees include the Audit
Committee, Nomination and Remuneration
Committee, Risk Monitoring Committee and
Management Committee.

Sementara itu Bangkok Bank Kantor Cabang
Jakarta, sebagai kantor cabang bank asing tidak
diharuskan untuk membentuk komite tersebut sejak
Dewan Direksi di Kantor Pusat telah membentuknya.
Bagaimanapun di kantor pusat fungsi dari tiap
komite-komite tersebut telah diterapkan dengan baik
dan dibawah kontrol International Banking Group
(IBG) untuk mengawasi kinerja manajemen dari
kantor cabang Jakarta. Dan laporan fungsi
pengawasan dari International Banking Group (IBG)
juga telah diterima oleh kantor cabang Jakarta setiap
3 bulan sekali.

Meanwhile, Bangkok Bank, Jakarta branch as
foreign branch office in this regard does not have to
form such committees since Board of Directors at
Head Office has established them.
However, the functions of such committees have
properly implemented in Head Office and it has
been conducted under International Banking Group
(IBG) to oversee the Jakarta’s branch management
performance in respective committee function. The
oversight function report from International
Banking Group (IBG) has also been received by
Jakarta branch on quarterly basis.

LAPORAN TAHUNAN 2016
ANNUAL REPORT

and

7

Fungsi dari masing-masing komite itu dapat
dideskripsikan sebagai berikut:

The function of each committee can be
described as follows:

x

Komite Audit bertugas untuk membantu Dewan
Komisaris dalam proses audit laporan keuangan,
internal control dan audit, dan pemilihan dan
penunjukkan eksternal audit bank.

x

x

Komite Risk Monitoring bertugas untuk
mengawasi dan memastikan profil manajemen
risiko bank apakah sudah cukup memadai,
sistematis, efisien, efektif dan memaksimalkan
nilai terhadap kinerja bank, dan juga apakah
sudah sejalan dengan rencana strategis bank dan
kebijakan manajemen risiko secara keseluruhan.

x

x

Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas
untuk memilih dan menunjuk orang yang tepat
untuk posisi pekerjaan yang ditentukan dan juga
untuk mengevaluasi kinerja secara individu, dan
kebijakan penggajian dan paket benefit yang
diterima oleh level eksekutif dan staffnya.

x

Kinerja semua komite di atas telah diterapkan dengan
baik di Kantor Pusat. Sedangkan penerapan strategi
dan rencana bisnis Bangkok Bank Indonesia diatur
oleh komite sebagai berikut:

a.

Komite Manajemen

The objectives of the Audit Committee are to
assist the Board of Commissioners with regard
to process audit of financial reports, internal
control and internal audit and to select and
appoint the bank’s external auditors.
The objective of Risk Monitoring Committee is
to oversee and ensure that bank’s management
risk profile is adequate, systematic, efficient,
and effective and maximizes value to the bank
and is also to be in-line with the bank’s
strategic plan and overall risk management
policy.
The objective of Nomination and Remuneration
Committee is to select and nominate suitable
persons for appointment job position as well as
to evaluate individual performance and policy
of remuneration or benefit package for
executive level and its staffs.

All performance of committees above has already
been properly implemented in Head Office.
However, in implementing the strategic and
business plan of the bank, Bangkok Bank Indonesia
is managed under following committees:
a.

Management Committee

Untuk memastikan efisiensi kinerja bank yang
mencakup
penelahaan
secara
periodik,
pengarahan operasional bank, kebijakan, strategi,
ALMA dan juga masalah kepegawaian serta
bagian umum yang akan dibicarakan di dalam
komite.
Komite Manajemen diketuai oleh General
Manager selaku Pimpinan Cabang dan dibantu
oleh :
- 3 Deputy General Manager
- Kepala Unit Treasury
- Kepala Unit Operation
- Kepala Unit Compliance
- Kepala Unit Risk Management
- Kepala Unit Internal Audit
- Kepala Unit Marketing
- Kepala Unit Budget&Planning (sekretaris)

-

Pertemuan rutin Komite Manajemen dilakukan
minimal 1 (satu) kali dalam satu bulan, dan hasil
pertemuan dicatat dalam notulen yang diedarkan
kepada anggota komite dan disampaikan kepada
IBG Kantor Pusat.

Management Committee conducted regular
meetings at least 1 (one) time in a month and
the results are recorded in the minutes of the
meeting which is circulated to committee
members and submitted to Head Office IBG.

To ensure proper and efficient running of the
entire operation covering periodical review and
directions of bank operation, policy, and
strategy, ALMA as well as personnel and
general affairs matters.
Management Committee is chaired by the
General Manager and assisted by:
3 Deputy General Manager
Head of Treasury
Head of Operation
Head of Compliance
Head of Risk Management
Head of Internal Audit
Head of Marketing
Head of Budget & Planning (secretary)

LAPORAN TAHUNAN 2016
ANNUAL REPORT

8

b.

c.

Komite Kredit

b.

Loan Committee

Komite ini bertanggung jawab untuk mengakses
dan mempertimbangkan semua portfolio bank,
yang tercakup di dalamnya nasabah kredit lancar
maupun pinjaman kredit bermasalah.

This committee is responsible to assess and
consider all banks’ portfolio, which include
active and non-performing loan accounts.

Komite kredit akan bertemu secara periodik
untuk menelaah dan mendiskusikan aktivitas dari
aplikasi kredit yang masuk, suku bunga kredit,
dan strategi marketingnya.

The Loan Committee will meet periodically to
review and discuss the following activities of
loan application, loan pricing and marketing
strategies.

Fungsi dari Komite Kredit adalah bertanggung
jawab untuk menyetujui atau menolak,
merekomendasi aplikasi kredit berdasarkan
kewenangan kantor cabang.

The Loan Committee responsibility and
function is to approve or reject, recommend or
decline credit application according to branch
authorization.

Pertemuan rutin Komite kredit diadakan setiap 2
minggu sekali atau disesuaikan dengan
kebutuhan dan hasil pertemuan dicatat dalam
notulen yang diedarkan kepada anggota komite
dan disampaikan kepada IBG Kantor Pusat.

The routine meetings are held in every two
weeks or more often to match with the
requirement and the results recorded in the
minutes of the meeting circulated to committee
members and submitted to Head Office IBG.

Komite Kredit diketuai oleh General Manager
selaku Pimpinan Cabang dan Deputy General
Manager bidang Operation selaku wakil, yang
dibantu oleh :
- Deputy General Manager bidang Marketing
- Deputy General Manager bidang Risk
Management Unit and Credit Acceptance
Unit (non-voting)
- Kepala Unit Marketing
- Kepala Unit Treasury
- Kepala Unit Operation
- Kepala Unit Compliance (non-voting)
- Kepala Unit Risk Management (non-voting)
- Kepala Unit Internal Audit (non-voting)
- Kepala Unit Credit Acceptance Unit (nonvoting)

Credit Committee is chaired by the General
Manager as Branch Manager and Deputy
General Manager of Operation. Members of
Credit Committee are :
- Deputy General Manager of Marketing
- Deputy General Manager of Risk
Management Unit and Credit Acceptance
Unit (non-voting)
- Head of Marketing
- Head of Treasury
- Head of Operation
- Head of Compliance (non-voting)
- Head of Risk Management (non-voting)
- Head of Internal Audit (non-voting)
- Head of Credit Acceptance Unit (nonvoting)

Komite Manajemen Risiko
Komite ini bertanggung jawab untuk mengawasi
penerapan kerangka kerja dan strategi majemen
risiko, komposisi risiko dari setiap tipe risiko itu
dan juga memeriksa secara periodik prosedur
dari manajemen risiko.
Bangkok
Bank
Indonesia
menggunakan
peringkat kredit yang handal sebelum menyetujui
semua kredit baru ataupun perpanjangan fasilitas
kredit. Penilaian ini menjadi alat yang penting
bagi manajemen risiko kredit dan digunakan
sebagai standar underwritting dan juga panduan
penetapan harga.
Komite Manajemen Risiko diketuai oleh Deputy
General Manager bidang Manajemen Risiko,

c.

Risk Management Committee
This committee is responsible to monitor the
implementation of risk management framework
and strategy, composition of risk for each type
of risks as well as periodically review on risk
management procedure.
Bangkok Bank Indonesia requires a valid credit
rating prior approval of any new or renewed
credit facility. Rating is one of the most
important tools of credit risk management and
used in the underwriting standards as well as in
pricing guidelines.
The Risk Management Committee is chaired by
the Deputy General Manager of Risk
LAPORAN TAHUNAN 2016
ANNUAL REPORT

9

d.

dengan dibantu oleh Head of Compliance
sedangkan General Manager diundang dan hadir
dalam pertemuan rutin Komite Manajemen
Risiko.

Management, and assisted by Head of
Compliance Unit, meanwhile General Manager
is invited in the Risk Management Committee
meeting.

Anggota dari Komite Manajemen Risiko :
- 3 Deputy General Manager
- Kepala Unit Treasury
- Kepala Unit Operation
- Kepala Unit Risk Management
- Kepala Unit Internal Audit
- Kepala Unit Marketing

Members of the Risk Management Committee:
- 3 Deputy General Manager
- Head of Treasury
- Head of Operation
- Head of Risk Management
- Head of Internal Audit
- Head of Marketing

Pertemuan rutin Komite Manajemen Risiko
dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam tiga bulan,
dan hasil pertemuan dicatat dalam notulen yang
diedarkan kepada anggota komite dan
disampaikan kepada IBG Kantor Pusat.

Regular meetings of the Risk Management
Committee conducted a minimum of 1 (one)
time in 3 month and the results are recorded in
the minutes of the meeting circulated to
committee members and submitted to Head
Office IBG.

Komite Aset dan Liabilitas (ALCO)

d.

Asset and Liability Committee (ALCO)

Komite ini bertanggungjawab untuk mengatur
kinerja dari aset – aset dan liabilitas yang
dimiliki oleh Bank (ALMA).

This committee is responsible for managing the
performance of assets - assets and liabilities
held by the Bank (ALMA) .

Dalam melaksanakan tanggungjawab tersebut,
Komite ALCO melakukan langkah-langkah
sebagai berikut :

In carrying out these responsibilities, ALCO
Committee perform the following steps :

a.

Memformulasikan dan memantau penerapan
strategi ALMA sesuai dengan rencana bisnis
Bank.

a.

Formulating
and
monitoring
the
implementation of the strategy ALMA
accordance with the Bank's business plan.

b.

Memantau penetapan strategi harga untuk
memastikan hasil optimum, mengurangi
biaya penggunaan dana, dan menjaga
keseimbangan neraca keuangan Bank.

b.

Monitor price -setting strategies to ensure
optimum results , reduce the financing cost ,
and maintaining the balance of the Bank 's
balance sheet

c.

Mengevaluasi posisi risiko suku bunga bank
dimana harus konsisten dengan manajemen
risiko suku bunga

c.

Evaluate the bank's interest rate risk position
which must be consistent with the interest rate
risk management

d.

Berkoordinasi dengan Departemen Treasuri
Kantor Pusat dan Overseas Treasury Center
(OTC) dalam melakukan manajemen aset
dan liabilitas Bank.

d.

Coordinate with Treasury Department Head
Office and Overseas Treasury Center (OTC) in
managing the assets and liabilities of the Bank.

LAPORAN TAHUNAN 2016
ANNUAL REPORT

10

Komite ALCO diketuai oleh General Manager
selaku Pimpinan Cabang dan dibantu oleh :

ALCO Committee is chaired by the General
Manager. Members of ALCO are :

-

- 3 Deputy General Manager
- Head of Treasury
- Head of Operation
- Head of Compliance
- Head of Risk Management
- Head of Internal Audit
- Head of Marketing
- Head of Budget & Planning

3 Deputy General Manager
Kepala Unit Treasury
Kepala Unit Operation
Kepala Unit Compliance
Kepala Unit Risk Management
Kepala Unit Internal Audit
Kepala Unit Marketing
Kepala Unit Budget&Planning

Pertemuan rutin ALCO dilakukan minimal 1
(satu) kali dalam satu bulan, dan hasil pertemuan
dicatat dalam notulen yang diedarkan kepada
anggota komite dan disampaikan kepada IBG
Kantor Pusat.
e.

f.

Komite Kredit Bermasalah

Regular meetings of ALCO performed at least
1 (one) time in a month and the results are
recorded in the minutes of the meeting
circulated to committee members and
submitted to Head Office IBG.
e.

Non-Performing
Committee)

Loans

Committee

(NPL

Komite Kredit Bermasalah (NPL Committee)
bertanggungjawab untuk membahas pinjaman
nasabah
kepada
Bank
yang
memiliki
kualitas/kategori Kurang Lancar (2) hingga
Macet (5).

NPL Committee is responsible for the customer
to discuss the bank loan that has a quality /
Sub-category (2) to Loss (5).

Komite Kredit Bermasalah diketuai oleh General
Manager selaku Pimpinan yang dibantu oleh :
- 3 Deputy General Manager
- Kepala Unit Operation
- Kepala Unit Compliance
- Kepala Unit Marketing
- Kepala Unit Internal Audit
- Kepala Credit Administration Dept
- Kepala Credit Acceptance Unit
- Secretary

NPL Committee is chaired by General
Manager. Members of NPL Committee are :
- 3 Deputy General Manager
- Head of Operation
- Head of Compliance
- Head of Marketing
- Head of Internal Audit
- Head of Credit Administration Dept
- Head of Credit Acceptance Unit
- Secretary

Pertemuan rutin dilakukan minimal 1 (satu) kali
dalam satu bulan, dan hasil pertemuan dicatat
dalam notulen yang diedarkan kepada anggota
komite dan disampaikan kepada IBG Kantor
Pusat.

Regular meetings conducted at least 1 (one)
time in a month, and the results are recorded in
the minutes of the meeting are circulated to
committee members and submitted to Head
Office IBG.

Komite Teknologi Informasi
Komite ini bertanggungjawab menyampaikan
rekomendasi penggunaan sistem IT kepada
manajemen guna mendukung pertumbuhan
bisnis dan efisiensi operasi Bank dalam strategi
jangka pendek dan menengah.

f. Information Technology Steering Committee
This committee is responsible for providing
recommendations to the management of the use
of IT systems to support business growth and
operating efficiencies in the Bank's short-term
and medium-term strategy.

LAPORAN TAHUNAN 2016
ANNUAL REPORT

11

Komite Teknologi Informasi diketuai oleh
Deputy General Manager bidang Operation dan
Overseas Support Center (OSC) selaku penasehat
IT, anggota komite adalah :
- Kepala Unit Operation
- Kepala Unit Compliance
- Kepala Unit Support&Service
- Kepala Unit Internal Audit&Control
- Pejabat EDP/IT

Information Technology Steering Committee,
chaired by the Deputy General Manager of
Operations and Overseas Support Center (OSC)
as an IT advisor, committee members are:
- Head of Operation
- Head of Compliance
- Head of Support&Service
- Head of Internal Audit&Control
- EDP/IT Officer

Pertemuan rutin dilakukan minimal 1 (satu) kali
dalam tiap kwartal, dan hasil pertemuan dicatat
dalam notulen yang diedarkan kepada anggota
komite.

Regular meetings conducted at least 1 (one)
times per quarter year, and the results are
recorded in the minutes of the meeting are
circulated
to
committee
members.

Adapun frekuensi rapat yang telah dilakukan
oleh masing-masing Komite selama tahun 2016
adalah sebagai berikut :

The frequency of meetings has been done by
each committee during 2016 are as follows:

Komite
Komite Manajemen
Komite Kredit
Komite Manajemen Risiko

Frekuensi
12x
20x
4x

Komite Aset dan Liabilitas

12x

Komite Kredit Bermasalah

12x

Komite Teknologi Informasi

1x

Committee
Management Committee
Loan Committee
Risk
Management
Committee
Asset
and
Liability
Committee
Non Performing Loan
Committee
Information Technology
Steering Committee

Frequency
12x
20x
4x
12x
12x
1x

1.3. Kinerja dari Departemen Kepatuhan, Internal
Audit dan Eksternal Audit

1.3 Performance of Compliance functions,
internal audit and external audit.

Unit Kepatuhan dibentuk untuk membantu
manajemen
dalam
pengawasan
internal
operasional dan juga kepatuhan pada peraturan
dari otoritas lokal.

Compliance unit has been established to assist
the management in overseeing its internal
operation so as to be in compliance with the
regulation of authorities.

Unit kepatuhan bertangung jawab dalam
mengkoordinasi
unit
operasional
dan
mengumpulkan informasi guna tersedianya
informasi dalam pengkinian panduan kerja.

The compliance unit has the responsibility in
coordinating with operation units and colleting
the information for the availability and
updating of work guidelines.

Unit kepatuhan harus bekerja secara independen
dan berdampingan dengan manajemen dan staf di
berbagai bisnis unit.

The
compliance function shall
have
independence and work closely with
management and staff in various business units.

Peraturan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa
keuangan dan peraturan perundangan yang
berlaku telah disosialisaikan kepada unit terkait
dan dibahas dalam rapat komite manajemen
terutama yang memiliki dampak terhadap
kegiatan operasional, bisnis dan strategi bank.

BI and OJK regulations and prevailing laws
have been socialized to the relevant units and
also been discussed in the Management
Committee meeting, especially for regulations
which have significant impact to the operations,
business and strategy of the bank.

LAPORAN TAHUNAN 2016
ANNUAL REPORT

12

Memastikan komitmen bank yang dibuat kepada
Otoritas Jasa Keuangan telah dipenuhi secara
tepat waktu. Satuan Kerja Kepatuhan telah
melaporkan pelaksanaan tugas dan tanggung
jawabnya kepada manajemen bank secara
triwulanan.

Ensuring the bank’s commitments made to
Otoritas Jasa Keuangan has been rectified in
timely manner.

Satuan Kerja Kepatuhan juga memastikan bahwa
tindakan yang memadai telah dilaksanakan guna
mencegah terjadinya risiko kepatuhan yang
mungkin terjadi dan mendorong terciptanya
budaya kepatuhan dalam bank.
Satuan Kerja Kepatuhan dan petugas UKK juga
mengkontrol pelaksanaan Prinsip Mengenal
Nasabah (KYC) dan aktifitas anti pencucian
uang (Anti Money Laundering) sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Dalam upaya
meningkatkan pemahaman atas penerapan KYC
dan AML, Satuan Kerja Kepatuhan akan terus
melakukan sosialisasi kepada unit bisnis terkait
untuk meyakinkan efektifitas tugasnya.

Compliance unit also ensures that appropriate
action has been taken to prevent the potential
compliance risks which may occur and promote
the compliance culture within the bank.
Compliance unit and AML (UKK) officer are
also in control of Know Your Customer and
Anti-Money
Laundering
implementation
pursuant to regulation. In the effort to better
understanding for implementation of KYC/ and
AML, the compliance unit would continuously
perform socialization to relevant business unit
ensuring
effectiveness
of
duty.

Kewajiban
penerapan
FATCA
telah
diimplementasikan dengan mengidentifikasi
nasabah (perorangan/organisasi) sebagai warga
negara Amerika/ non-warga negara Amerika
lewat analisa atas dokumen self declaration dan
self certification, juga melalui pencarian secara
elektronis untuk indikasi indicia. Hingga saat ini,
Bangkok Bank Indonesia tidak memiliki nasabah
warga negara Amerika. Karena BBL Indonesia
mengikuti metode IGA 1. sehingga BBL
Indonesia tidak wajib menyampaikan laporan
8966 (warga negara Amerika yang memiliki
rekening di BBL), laporan 1042 (pelaporan
pendapatan yang menjadi subyek pemotongan
pajak selama tahun pelaporan) dan laporan 1042
(pelaporan jumlah pajak yang dipotong).

FATCA requirement has been implemented by
identifying customers (individual/entity) as
USP / NUSP through analyzing self declaration
and self certification, also through indicia
electronic search. Currently, BBL Indonesia
does not have US customers recorded. Since
BBL Indonesia following IGA1 method, so that
BBL Indonesia does not have to fulfil reporting
obligation for from 8966(US specified persons
who hold an account at BBL), form 1042 (to
report income type payments that are subject to
withholding tax during the reportable year and
form 1042 (report the annual withholding
amount).

Internal audit bank (SKAI) telah menyusun
rencana audit operasional dan setiap tahun
memeriksa semua unit bisnis berdasarkan jadwal
rencana auditnya.
Untuk tahun 2016 SKAI telah melakukan fungsi
kerjanya dengan independen dan objektif.

Banks’ Internal audit (SKAI) has already
arranged the operational audit plan and has
annually reviewed to all business units
according to its audit-planning schedule.
For year 2016, the bank’s SKAI has performed
its function independently and objectively.

Pada saat melakukan fungsi kerjanya, SKAI telah
mengevaluasi efisiensi dan keefektifan internal
kontrol bank dan kepatuhan pada perundanganundangan yang berlaku dan peraturan Bank
Indonesia.

In performing its audit function, SKAI has
conducted and evaluated toward the efficiency
and effectiveness of the bank’s internal control
and compliance to the prevailing laws and Bank
Indonesia regulations.

LAPORAN TAHUNAN 2016
ANNUAL REPORT

13

Semua hasil temuan audit telah dilaporkan ke
manajemen kantor cabang dan divisi internal
audit kontrol Kantor Pusat dan informasi
rekomendasi audit akan disebarkan ke unit bisnis
yang bersangkutan untuk dilakukan tindakan
perbaikan selanjutnya.

All audit findings have been reported to branch
management and internal audit control and
division – Head Office and disseminate its audit
recommendation to the business unit concerned
for further action to be taken.

Internal Audit (SKAI) juga mengawasi dan
mengikuti
kemajuan
perkembangan
dan
perbaikan yang dibuat oleh unit bisnis yang
terlibat.

Internal audit (SKAI) has also monitored and
followed up the progress development and
improvement made by business units involved.

Internal Audit (SKAI) juga akan melakukan
pemeriksaan tahunan mengenai kecukupan
keamanan audit dan pengawasan internal dari BIRTGS dan Sistem Kliring Nasional Bank
Indonesia (SKNBI) apakah telah mematuhi
peraturan yang berlaku.

Internal audit (SKAI) has also performed
annual review on the adequacy of security audit
and internal review for BI-RTGS and National
Clearing System (SKNBI) in order to be in
compliance with the regulation.

Setiap 3 tahun, Audit Eksternal Independen
ditunjuk untuk memeriksa keefektifan kinerja
dari SKAI termasuk kaji ulang atas fungsi
internal audit atas penggunaan Teknologi
Informasi. Pemeriksaan terakhir yaitu pada bulan
Mei-Juli 2014 dengan hasil yang cukup
memadai. Sedangkan pemeriksaan Audit
Eksternal Independen terhadap kinerja SKAI
akan jatuh-tempo pada bulan September 2017,
paling lambat. Bank telah menunjuk KAP J.
Tanzil untuk melakukan pemeriksaan terhadap
kinerja SKAI.

Every 3 (three) years, an Independent External
Reviewer/Auditor is appointed to review the
effectiveness of SKAI work performance
including review on internal audit function on
Information Technology use. The last review
was in May-July 2014 with satisfactory result.
While the External Audit examination to SKAI
performance is no later than September 2017.
Bank has appointed J. Tanzil external auditor to
conduct work performance examination on
Bank’s Internal Audit.

Sementara itu, untuk laporan eksternal audit
tahunan dan persiapan laporan tahunan, bank
telah menunjuk akuntan publik independen yang
terdaftar dalam list Bank Indonesia yang bisa
melakukan audit.
Penetapan kerja audit dari akuntan publik
meliputi kapasitas dari kantor akuntan publik,
bidang kerja audit, dan profesionalisme
pemeriksa.
Penunjukan akuntan publik untuk melakukan
audit laporan keuangan kantor cabang untuk
tahun 2016 telah disetujui oleh Komite Audit
Kantor Pusat.
Untuk tahun buku 2016, Akuntan Publik Osman
Bing Satrio dan Eni, yang merupakan anggota
Deloitte Tohmatsu telah ditunjuk untuk
melakukan audit keuangan bank dengan hasil
pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.

Meanwhile, for annual external audit
performance and preparing financial report,
bank has appointed independent public
accountant that registered under Bank
Indonesia’s approved list to conduct an audit.
The assignment of audit work to public
accountant covers the capacity of the assigned
public accountant firm, scope of audit work and
professionalism of the auditor.
The appointment of public accountant to
conduct the audit of branch financial report for
year 2016 has been approved by Head OfficeAudit Committee.
For the year 2016, the Public Accountant
Osman Bing Satrio dan Eni under member of
Deloitte Tohmatsu has been appointed to
conduct financial audit of the bank with result
Unqualified Opinion.

LAPORAN TAHUNAN 2016
ANNUAL REPORT

14

1.4. Kinerja Manajemen Risiko dan Fungsi
Internal Kontrol.

1.4 Performance of Risk Management and
Internal Control Function.

Fungsi Manajemen Risiko bank mempunyai
tanggung jawab untuk berbagai macam aspek
risiko mencakup kredit, pasar, likuiditas,
operasional, legal, strategi, reputasi, dan risiko
kepatuhan dari bank.
Secara umum, manajemen kantor cabang telah
aktif memonitor dan mengawasi kebijakan dan
prosedur serta pengaturan limit untuk setiap jenis
risiko guna memelihara kondisi manajemen
risiko internal bank yang baik.

The risk management function of the bank has
responsibility for various risk aspects covering
of credit, market, liquidity, and operational,
legal, strategic, reputation and compliance risks
of the bank.
In general, branch management has actively
monitored and supervised the policy and
procedure as well as limit arrangement type of
each risk in order to maintain the soundness of
bank internal risk management condition.

Unit Manajemen Risiko secara periodik
menyampaikan laporan profil risiko bank setiap 3
bulan sekali dalam rangka menganalisa dan
mengatur kecukupan dari setiap risiko.
Laporan tiga bulanan profil risiko bank telah
diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan secara tepat
waktu.

Risk management unit has periodically
submitted the bank’s risk profile reports on
quarterly basis for analyzing and managing the
adequacy of each risk.
This quarterly bank’s risk profile has been
timely submitted to Otoritas Jasa Keuangan.

Unit Manajemen Risiko juga telah secara
periodik menyampaikan laporan anti fraud setiap
6 bulan sekali dalam rangka memantau dan
melakukan pencegahan risiko kejadian fraud.
Laporan enam bulanan anti fraud bank telah
disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan secara
tepat waktu.

Risk management unit has periodically
submitted the bank’s anti fraud reports on semi
annually basis for monitoring and conduct fraud
prevention.
This semi annually bank’s anti fraud report has
been timely submitted to Otoritas Jasa
Keuangan.

Unit Manajemen Risiko juga telah mengadopsi
model perhitungan Pendapatan Bunga Bersih
(NII) dan model Nilai Modal Ekonomis (EVE)
dari kantor regional Hong Kong guna memonitor
risiko suku bunga sehubungan dengan risiko
pasar. Unit Manajemen Risiko juga telah
melakukan stress testing untuk risiko pasar,
risiko liquidity dan risiko foreign exchange serta
melakukan verifikasi
terhadap kertas kerja
laporan bulanan risiko operasional dan
disamping itu juga memonitor posisi harian dan
limit-limit serta membuat laporan bulanan
analisa kredit portfolio.

Risk management unit has adopted the Net
Interest Income (NII) and Economic Value of
Equity (EVE) models from Hong Kong
regional office for monitoring interest rate risk
relating to market risk. RMU has also
performed general stress stesting for market
risk, liquidity risk and foreign exchange risk as
well as verification to monthly operational risk
self assessment report, besides monitoring daily
position and limit as well as providing monthly
portfolio credit analysis.

Sesuai dengan POJK No.42/POJK.03/2015
tentang Kewajiban Pemenuhan Rasio Kecukupan
Likuiditas, Unit Manajemen Risiko melakukan
perhitungan Liquidity Coverage Ratio (LCR)
secara harian, bulanan, dan triwulanan guna
memantau kemampuan likuiditas Bank dalam
menghadapi risiko likuiditas penarikan dana oleh
Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam jangka waktu
30 hari ke depan dalam skenario tes. Pada posisi
akhir Desember 2016, posisi LCR Bangkok Bank
Cabang Jakarta telah memenuhi regulasi, yaitu di
atas nilai 100%.

According to POJK No.42/POJK.03/2015
regarding Mandatory to Meet Liquidiy
Adequacy Ratio, Risk Management Unit
performs Liquidity Coverage Ratio (LCR)
calculation in Daily, Monthly and Quarterly
basis to monitor Bank liquidity capability in
facing liquidity risk due to fund withdrawal by
3rd party fund in 30 days ahead period in test
scenario. By end of Dec 2016 position,
Bangkok Bank Jakarta Branch’s LCR position
has meet regulation above 100%.

LAPORAN TAHUNAN 2016
ANNUAL REPORT

15

1.5

1.6

Bank telah memenuhi kewajiban Sertifikasi
Manajemen Risiko bagi Manajer dan staff sesuai
regulasi yang berlaku.

Bank has complied with Risk Management
Certification for Managers and officers as
required by regulation.

Prinsip Kehati-hatian dalam Pemberian
Kredit kepada Pihak-Terkait dan Grup
Debitur Besar.

1.5 Prudential principles in fund provision to
Related-parties and in Large-exposures.

Bank tidak diperbolehkan masuk ke dalam suatu
kondisi atau perjanjian dimana bank diharuskan
memberikan dana yang melanggar BMPK (Batas
Minimum Pemberian Kredit) dan batas
pemberian fasilitas kredit.
Berdasarkan
Peraturan
Bank
Indonesia
pemberian kredit kepada pihak-terkait dan atau
kelompok debitur besar masing-masing tidak
boleh melebihi 10% dan 25% dari modal bank.
Tidak ada pelanggaran BMPK kepada kelompok
debitur besar dan pihak-terkait.

The bank is prohibited to enter into condition or
agreement that obligate bank to provide fund,
which will violate the LLL and credit facility
limit granted.
Fund provision to Related- party and /or in
Large- exposures are in accordance with Bank
Indonesia regulation, which the Legal Lending
Limit for related-party and in large exposure
not exceeded 10 % and 25 %, respectively of
the bank capital. There was no breach on the
Legal Lending Limit for large exposures and
Related- party.

Semua keputusan pemberian kredit harus
disetujui oleh komite kredit yang para
anggotanya akan memeriksa dan memberi
komentar atas masalah yang ada di aplikasi
kredit.

Any credit decision made must be approved by
Loan committee meeting and member of Loan
committee will review and comment on the
credit application on certain issues.

Bank telah mengkinikan internal limit guna
memonitor terjadinya pelampauan BMPK.
Selama penilaian aplikasi kredit, account officer
harus memeriksa latar belakang profil
perusahaan dan manajemennya, dan juga
informasi yang relevan menurut faktor-faktor
yang diperhitungkan mengenai pihak-terkait dan
grup debitur.

Bank has updated the internal limit for
monitoring the LLL impelemtation.
During the credit application assessment,
account officer must check on the back- ground
of the company profile and management, as
well as relevant information according to
factors counted as related party and or group
borrower.

Per tanggal 31 Desember 2016, saldo pemberian
kredit (dalam jutaan rupiah):
a. Pihak-terkait:
Rp.
0
b. Debitur Inti:
- Individual
Rp.
4,114,710
- Kelompok
Rp.
18,871,599

As of December 31, 2016 the outstanding
balance of ( in million of Rupiah):
a. Related- party
Rp.
0
b. Core debtor :
Rp
4,114,710
- Individual
- Group
Rp
18,871,599

Rencana Strategi Bisnis Bank

1.6 Bank’s strategic business plan

Target Jangka Pendek 1 tahun, menurut misi
dan visi bank.

Short Term Target 1 year, according to the
bank's mission and vision.

Untuk tahun 2017, bank merencanakan untuk
pertumbuhan portfolio pinjamannya sekitar 12,90%
dibandingkan dengan saldo pinjaman yang
diestimasikan pada akhir 2016 sebesar IDR 20,93
trilyun menjadi IDR 23,63 trilyun diproyeksikan
pada akhir 2017. Penambahan ini di kontribusi oleh

For 2017, the bank plans to increase loan
portfolio growth of approximately 12.90%
compared with the estimated loan balance at
the end of 2016 amounted to IDR 20.93 trillion,
to become IDR 23.63 trillion projected by the
end of 2017. This increment is contributed by
LAPORAN TAHUNAN 2016
ANNUAL REPORT

16

debitur baru and juga peningkatan pinjaman bagi
debitur yang sudah ada sekarang ini. Namun, bank
tetap berfokus pada prudent banking principle
untuk menjaga kualitas kredit nasabah yang ada
and yang akan diperoleh.
Sedangkan untuk kredit bermasalah (NPL)
diestimasi sebesar 1,60% dari total Aktiva
Produktif di tahun 2016 atau kisaran sejumlah IDR
302 milyar. Bank akan berusaha mengambil
langkah untuk mempertahankan posisi NPL diakhir
tahun 2017 pada kisaran yang sama seperti 2016,
serta juga berusaha untuk menurunkannya di tahuntahun selanjutnya. Dalam hal penanganan kredit
bermasalah (NPL), bank tetap memberikan
perhatian khusus untuk menurunkan saldo rekening
kredit bermasalah. Hal yang telah dilakukan bank
dalam usaha penurunan rasio kredit bermasalah
yaitu dengan melakukan eksekusi agunan dan arus
kas nasabah.

the new borrower and also to increase loans of
existing borrowers. However, the bank remains
focused on prudent banking principle to
maintain the credit quality of new customers
and existing customer.
As for the non-performing loans (NPL) is
estimated at 1.60% of total earning assets in
2016 or IDR 302 billion. Bank takes effort to
maintain the NPL position at the end of 2017
same as 2016, and also trying to decrease it in
subsequent years. In terms of the handling of
non-performing loans (NPL), the bank is still
focusing to reduce the nonperforming loans by
executing the loan collateral and repayment
from cash flow of borrowers.

Dilain hal, guna mendukung pertumbuhan kredit,
bank merencanakan pertumbuhan Dana Pihak
Ketiga (DPK) sebesar 27,66% atau di proyeksikan
menjadi sekitar IDR 8,10 trilyun, meningkat dari
estimasi saldo diakhir 2016 sebesar IDR 6,35
trilyun.

On the other hand, in order to support credit
growth, the bank planned to increase growth of
third party funds (DPK) of 27.66% or projected
to be around IDR 8.10 trillion, an increase from
the estimated balance at the end of 2016
amounted to IDR 6.35 trillion.

Di tahun 2017, bank memproyeksikan pendapatan
bunga bersih sebesar IDR 1,25 trilyun naik 7,76%
dibandingkan estimasi tahun 2016 sebesar IDR
1,16 trilyun.
Sedangkan laba tahun berjalan sebelum pajak 2017
di proyeksikan IDR 655,33 milyar dan laba setelah
pajak adalah sebesar IDR 491,33 milyar.

In 2017, the bank projected net interest income
of IDR 1.25 trillion, an increase 7.76%
compared to the estimated 2016 amounted to
IDR 1.16 trillion.
Meanwhile, pre-tax profit for the year 2017 is
projected to IDR 655.33 billion and profit after
tax amounted to IDR 491.33 billion.

Untuk mencapai tujuan ini, bank akan menerapkan
3 strategi kunci dengan peran aktif para pihak baik
di cabang Jakarta dan cabang pembantu: Surabaya
dan Medan sebagai berikut:

To achieve this goal, the bank will implement
three key strategies with the active participation
of the parties in the Jakarta branch and subbranch: Surabaya and Medan as follows:

Pertama, mendukung usaha debitur-debitur yang
memiliki sikap Good Corporate Govern