Annual Report Jakarta 2015 Small

Laporan Tahunan 2015
Annual Report 2015

Bangkok Bank Public Company Limited
Indonesia

DAFTAR ISI
Table of Contents
Ringkasan Keuangan
Financial Highlights

1

Rasio Keuangan
Financial Ratios

2

Profile Perusahaan
Corporate Profile


4

Laporan Good Corporate Governance
Good Corporate Governance Report

6

Perekonomian Indonesia 2015
Indonesia Economy in 2015

25

Laporan Manajemen
Management Report

26

Kinerja Bangkok Bank
Bangkok Bank’s performance


35

Manajemen
The Management

67

Struktur Organisasi
Organization Chart

72

Lampiran
Attachment
 Laporan Keuangan 2015 yang telah diaudit
Audited Financial Statement 2015

RINGKASAN KEUANGAN BANGKOK BANK
Bangkok Bank’s Financial Highlights


Pertumbuhan pada Akhir Periode Tahun
Progress at Year-End

Total Aktiva
Total Assets

Giro pada Bank
Demand Deposits with Banks

Kredit yang diberikan
Credits granted

Aktiva Tetap dan Inventaris – net
Premises and Equipment
Aktiva Produktif

Productive Assets
Dana Pihak Ketiga

Third Party Fund

Simpanan
Deposits
Pinjaman yang diterima

Loans received
Dana dari Kantor Pusat
Head Office Account

Unit dalam jutaan rupiah
(Unit in million Rupiah)

2015

2014

% change

24.517.014

22.742.330


7,80%

77.330

79.823

-3,12%

20.141.097

15.514.223

29,82%

96.196

95.152

1,10%


25.036.092

22.946.267

9,11%

5.118.311

4.421.089

15,77%

4.043.053

3.564.222

13,43%

11.924.025


10.713.025

11,30%

4.765.714

4.688.755

1,64%

1.435.664

1.072.088

33,91%

856.824

447.536


91,45%

578.840

624.552

-7,32%

245.862

250.871

-2,00%

336.317

371.058

-9,36%


-

-

-

Pertumbuhan untuk Tahun
Progress for the year

Pendapatan Operational
Operational Revenue

Beban Operational
Operational Expenses

Laba Operasi
Operating Profit

Pajak Penghasilan

Income Tax

Laba (Rugi) Bersih
Net Profit (Loss)
Laba Bersih per Saham
Earning per share

LAPORAN TAHUNAN 2015
ANNUAL REPORT

1

Rasio Keuangan
Financial Ratios
Permodalan
Capitalization

31-Des-15
(%)


Kewajiban Modal Minimum
Capital Adequacy Ratio (CAR)

Aktiva Tetap terhadap Modal
Fixed Assets to Capital

31-Des-14
(%)

% change

57,06

69,16

-12,10

2,70

2,61

0,09

0,49

0,34

0,15

0,09

0,00

0,09

4,16

2,68

1,48

2,51

3,41

-0,90

3,60

2,86

0,74

4,36

4,83

-0,47

59,68

41,74

17,94

393,51

350,91

42,60

Aktiva Produktif
Productive Assets

Aktiva Produktif Bermasalah
Troubled Productive Assets

Kredit Bermasalah
NPL

CKPN terhadap Aktiva Produktif
Reserves to Productive Assets

Rentabilitas
Profitability

Tingkat Pengembalian Aktiva
Return on Assets

Tingkat Pengembalian Modal
Return on Equity

Pendapatan Bunga Bersih
Net Interest Margin

Beban
Operasional
Operasional

Pendapatan

Operational Expense to Operational Income

Kredit terhadap Deposito Rasio
Loan to Deposit Ratio

LAPORAN TAHUNAN 2015
ANNUAL REPORT

2

Kepatuhan
Compliance

31-Des-15
(%)

31-Des-14
(%)

% change

0

0

0,00

0

0

0,00

0

0

0,00

0

0

0,00

7,89

12,20

-4,31

0,03

1,33

-1,30

Persentase Pelanggaran BMPK
Percentage of LLL Violation

a.

Pihak Terkait

Related Parties

b. Pihak Tidak Terkait
Non related Parties

Persentase Pelampauan BMPK
Percentage of exceeding LLL

a.

Pihak Terkait

Related Parties

b. Pihak Tidak Terkait
Non related Parties

GWM Rupiah
Minimum Current Account Requirements Rupiah

Posisi Devisa Netto (PDN)

LAPORAN TAHUNAN 2015
ANNUAL REPORT

3

PROFIL PERUSAHAAN
Corporate Profile
Bangkok Bank yang didirikan pada tahun 1944 di
Bangkok, Thailand adalah bank komersial terbesar di
Thailand dan salah satu dari yang terbesar di Asia
Tenggara dengan total aset pada akhir 2015 sebesar THB
2.835.852.163.000.

Bangkok Bank, founded in year 1944 in BangkokThailand, is the largest commercial bank in
Thailand and also one of the largest bank in South
East Asia, with total assets at the end of 2015 THB
2,835,852,163,000.

Adapun struktur kepemilikan 10 (sepuluh) pemegang
saham terbesar Bangkok Bank Public Company Limited
per tanggal 11 September 2015 adalah sebagai berikut:

Top 10 (ten) shareholders of Bangkok Bank Public
Company Limited, Thailand as of September 11,
2015 are as follows:

Persentase Kepemilikan
Saham | Percentage of Total
Shares
33.87
1 Thai NVDR Company Limited
3.39
2 Chase Nominess Limited
3 Thailand Securities Depository
2.95
4 Social Security Office
2.23
2.04
5 State Street Bank Europe Limited
1.90
6 State Street Bank and Trust Company
1.79
7 UOB Kay Hian (Hong Kong) Limited - Client Account
1.79
8 Bangkok Insurance Public Co., Ltd
1.60
9 Macquarie Emerging Markets Asian Trading PTE. Limited
1.53
10 The Bank of New York (Nominess) Limited
Lain-lain
46.91
Sampai akhir tahun 2015 Bangkok Bank telah memiliki At the end of 2015, Bangkok Bank has more than
lebih dari 1.170 kantor cabang di Thailand dengan cabang 1,170 branches in Thailand with extensive overseas
luar negeri dan jaringan kantor yang tersebar di: Cina, branches and office network in the following
Hongkong, Jepang, Laos, Filipina, Singapura, Taiwan, countries: People’s Republic of China, Hongkong,
Inggris, Kamboja, Amerika Serikat, Kepulauan Cayman, Japan, Laos People’s Democratic Republic,
Vietnam, Myanmar, Malaysia dan Indonesia.
Republic of Philippines, Republic of Singapore,
Taiwan, United Kingdom, Cambodia, United States
of America, Cayman Islands, The Socialist
Republic of Vietnam, Myanmar, Malaysia and
Indonesia.
Nomor |
Number

Nama pemegang Saham | Name of Share holder

Bangkok Bank PCL Cabang Jakarta, berlokasi di Jl. MH
Thamrin No. 3, Jakarta 10110, beroperasi dengan ijin
usaha dari Menteri Keuangan Indonesia No. D.15.6.1.4.39
tanggal 21 Juni 1968, serta mendapat izin untuk beroperasi
sebagai Bank Devisa pada tanggal 22 Juni 1968 dengan
Surat Keputusan dari Direksi Bank Negara Indonesia
No.4/12/KEP.DIR.

Bangkok Bank PCL Jakarta Branch, located at Jl.
MH Thamrin No. 3, Jakarta 10110, operated under
license from Finance Minister of Republic
Indonesia No. D. 15.6.1.4.39 dated June 21, 1968
as a branch from Bangkok Bank PCL in Thailand.
Received the license to operate as foreign bank on
June 22, 1968 with the decree from Bank Indonesia
No. 4/12/KEP.DIR.

Bank telah membuka 1 (satu) Kantor Cabang Pembantu di
kota Surabaya
pada tanggal 29 Maret 2012 yang
beralamat di Jl Raya Darmo No 73, Surabaya, dengan Ijin
No 14/112/DPIP.

Bank has opened 1 (one) Branch Office in
Surabaya on March 29, 2012 located at Jl Raya
Darmo No. 73, Surabaya, with Permit No.
14/112/DPIP .

LAPORAN TAHUNAN 2015
ANNUAL REPORT

4

Pada tanggal 6 November 2013, dalam rangka perluasan
usaha, Bank telah membuka 1 (satu) Kantor Cabang
Pembantu di kota Medan yang terletak di B&G Tower,
Ground Floor, Jl Putri Hijau No. 10, Medan, dengan Ijin
No.15/231/DPIP.

On November 6, 2013, for the expansion of
business, the Bank has opened 1 (one) Branch
Office in Medan, located in the B & G Tower,
Ground Floor, Jalan Putri Hijau No. 10, Medan,
with permission No.15/231/DPIP.

Bank secara berkesinambungan meningkatkan total asset
dan kredit yang diberikan, memperbaiki manajemen kredit
macet, meningkatkan pendapatan, dan meningkatkan
efisiensi biaya dan terus membangun kebijakan usaha
yang selaras dengan rencana strategis bank Di tahun
mendatang, bank akan terus memajukan bisnis proses
yang efisien dan mengefisiensikan model organisasi
untuk meyakinkan bahwa seluruh bagian organisasi dapat
bekerja sama secara efisien dan harmonis.

The bank has continuously increased its total assets
and loans, and improved the management of nonperforming loans, of revenue, of costs efficiency
and the bank will create policies that are alligned
with its strategic plan.
In the coming year, the bank will continue to
improve the efficient business process and
organizational model to ensure that all parts of the
organization are working together efficiently in
harmony.

LAPORAN TAHUNAN 2015
ANNUAL REPORT

5

LAPORAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
BANGKOK BANK CABANG JAKARTA TAHUN
2015

REPORT ON BANGKOK BANK INDONESIA
BRANCH ACTIONS IN COMPLIANCE WITH
THE PRINCIPLES OF GOOD CORPORATE
GOVERNANCE FOR 2015.

1. Ruang Lingkup Tata Kelola Perusahaan (GCG)

1.

Scope of Good Corporate Governance
(GCG)

Sebagai pedoman bagi pelaksanaan Tata Kelola
Perusahaan, Bank telah mendeskripsikan peran dan
tanggung jawab Komite Manajemen dalam pedoman
Komite Manajemen bank. Seluruh aturan internal
lainnya yang ditetapkan didasarkan dengan peraturan
yang berlaku dan mengacu pada pinsip-prinsip GCG.

As guidance for Good Corporate Governance’s
implementation, Bank has already described
role and responsibilities of Manangement
Committee in the Management Committee
guidelines. All other internal regulations are
based on the operative regulation and referring
to GCG principles.

Dalam menjalankan bisnisnya, Bangkok Bank
Cabang Jakarta menjalankan Prinsip Good Corporate
Governance
sebagai
dasar
agar
dapat
mempertahankan pertumbuhannya. Bank juga telah
menyebarkan kebijakan tersebut kepada tim
manajemen, eksekutif, dan staf sebagai informasi dan
ketaatan akan peraturan. Bank juga telah menugaskan
setiap supervisor di semua tingkat untuk menjadi
contoh yang baik dan mendorong agar kebijakan yang
dibuat tersebut dipatuhi.
Dalam proses pengawasan operasional secara
internal, Bank telah membentuk Unit Kepatuhan agar
sesuai dengan peraturan yang ada di Indonesia dan
Bank Indonesia.

The Bank, therefore conducts its business inline with the principles of Good Corporate
Governance, which form a basis for sustainable
growth. The bank has disseminated the policy
to its management team, executives and staff
for their knowledge and observance and has
also assigned supervisors at all level to
encourage good example as well as compliance
with the policy.
The bank has established a Compliance Unit to
oversee its internal operations to be in
compliance with the regulation of the local
authorities and Bank Indonesia.

Penerapan Prinsip Good Corporate Governance di
Bangkok Bank dibagi menjadi 7 aspek cakupan GCG
beserta kepatuhan bank terhadap aspek-aspek tersebut
yang meliputi:

There are 7 (seven) Good Corporate
Governance aspects which reflect the
implementation of bank’s Good Corporate
Governance including bank compliance toward
to each aspect as follows:

1.1 Kinerja Tugas dan Tanggung Jawab dari
Dewan Komisaris dan Direksi.

1.1 Performance
of
duties
and
responsibilities
of
Board
of
Commissioners and Board of Directors.

Bangkok Bank Cabang Jakarta adalah kantor
cabang dari Bangkok Bank, Thailand, oleh karena itu
Dewan Komisaris yang dikenal dengan nama NonEksekutif Director bertempat di Kantor Pusat
Thailand. Dewan Komisaris bertangggung jawab
dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance
dan mengawasi kebijakan dan arah bisnis bank.
Dalam hubungannya dengan Bangkok Bank kantor
cabang Jakarta, International Banking Group (IBG)
yang berlokasi di Kantor Pusat Bangkok,
menjalankan fungsi pengawasan dari Dewan
Komisaris. Laporan fungsi pengawasan dari IBG
tersebut untuk melihat pada fungsi Dewan Komisaris
dalam mengevaluasi kinerja manajemen kantor
cabang Jakarta dan laporan tersebut telah diterima

Bangkok Bank, Jakarta branch is a branch
office of Bangkok Bank, Thailand, therefore
Board of Commissioners who is known as
Non- Executive Directors are domiciled at
Bangkok Head Office, Thailand. This Board of
Commissioners assumes responsibility for the
implementation
of
Good
Corporate
Governance and oversees the business policy
and direction of the bank.
For Bangkok Bank, Jakarta branch in this
matter, the International Banking Group (IBG)
domiciled at Bangkok, Head Office, is closely
conducting the oversight role function of
Board of Commissioners. Oversight function
report from International Banking Group in
LAPORAN TAHUNAN 2015
ANNUAL REPORT

6

setiap 3 bulan sekali.

regard to Board of Commissioners function for
evaluating performance of Jakarta branch
management on quarterly basis.

Sementara itu, Direksi atau Pimpinan Bangkok
Bank Cabang Jakarta yang dipimpin oleh General
Manager dan wakil General Manager serta Direktur
Kepatuhan. Pimpinan kantor akan memimpin Komite
Manajemen
yang
bertanggung
jawab
atas
pembentukan dan pelaksanaan atas sasaran strategis
dan keuangan dari Bank dan juga mengkaji ulang
serta mendiskusikan masalah yang berhubungan
dengan operasional bank.
Komite Manajemen Cabang juga bertanggung jawab
untuk mengawasi:
a. Audit Internal dan Unit Control untuk memastikan
pelaksanaan fungsi internal audit dan mengambil
tindakan berdasarkan pada temuan-temuan dari
audit internal.
b. Fungsi Unit Manajemen Risiko adalah untuk
pertanggungjawaban dalam rangka pengembangan,
pengukuran dan pemeliharaan kerangka kerja
manajemen risiko.
c. Unit Kepatuhan untuk mengawasi penerapan
praktek
good
corporate
governance
dan
memastikan kepatuhan bank terhadap peraturan dan
hukum yang berlaku.

Meanwhile, Board of Director or called
Branch Management (Pimpinan) of Bangkok
Bank Indonesia who is chaired by General
Manager, and Deputy General Manager and
Compliance
Director.
The
Branch
Management or Pimpinan shall lead the
Branch Management Committee who is
responsible for the formulation and execution
of strategies and financial objectives of the
bank as well as reviewing and discussing
matters related to banking operation.
The Branch management is also responsible
for supervising:
a. Internal Audit and Control Unit for
ensuring the execution of internal audit
function and taking action based on regular
internal audit findings.
b. Risk Management Unit function is to take
overall accountability for the development,
measurement and maintenance of the bank’s
risk management framework.
c. Compliance Unit for overseeing the
implementation
of
good
corporate
governance practices and ensuring bank’s
compliance with the prevailing laws and
regulations.

1.2. Struktur, Keanggotaan, Tugas dan Tanggung
Jawab Komite

1.2 Structures, Membership, Duties and
Responsibilities of the Committees.

Di Kantor Pusat Bangkok Bank, Thailand,
komite-komite tersebut telah diatur untuk memonitor
dan mengawasi operasional bank dan melaporkan
kemajuan yang terjadi ke Non-Executive Direksi
secara periodik. Komite-komite ini terdiri dari Komite
Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite
Risk Monitoring, dan Komite Manajemen.

In Bangkok Bank- Head Office, Thailand,
the committees have been set up to closely
monitor and oversee the bank’s operation and
report the progress to the Non- Executive
Board of Directors on a regular basis. These
committees include the Audit Committee,
Nomination and Remuneration Committee,
Risk Monitoring Committee and Management
Committee.
Meanwhile, Bangkok Bank, Jakarta branch as
foreign branch office in this regard does not
have to form such committees since Board of
Directors at Head Office has established them.
However, the functions of such committees
have properly implemented in Head Office and
it has been conducted under International
Banking Group (IBG) to oversee the Jakarta’s
branch management performance in respective
committee function. The oversight function
report from International Banking Group (IBG)
has also been received by Jakarta branch on
quarterly basis.

Sementara itu Bangkok Bank Kantor Cabang
Jakarta, sebagai kantor cabang bank asing tidak
diharuskan untuk membentuk komite tersebut sejak
Dewan Direksi di Kantor Pusat telah membentuknya.
Bagaimanapun di kantor pusat fungsi dari tiap
komite-komite tersebut telah diterapkan dengan baik
dan dibawah kontrol International Banking Group
(IBG) untuk mengawasi kinerja manajemen dari
kantor cabang Jakarta. Dan laporan fungsi
pengawasan dari International Banking Group (IBG)
juga telah diterima oleh kantor cabang Jakarta setiap
3 bulan sekali.

LAPORAN TAHUNAN 2015
ANNUAL REPORT

7

Fungsi dari masing-masing komite itu dapat
dideskripsikan sebagai berikut:
 Komite Audit bertugas untuk membantu Dewan
Komisaris dalam proses audit laporan keuangan,
internal control dan audit, dan pemilihan dan
penunjukkan eksternal audit bank.
 Komite Risk Monitoring bertugas untuk
mengawasi dan memastikan profil manajemen
risiko bank apakah sudah cukup memadai,
sistematis, efisien, efektif dan memaksimalkan
nilai terhadap kinerja bank, dan juga apakah
sudah sejalan dengan rencana strategis bank dan
kebijakan manajemen risiko secara keseluruhan.
 Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas
untuk memilih dan menunjuk orang yang tepat
untuk posisi pekerjaan yang ditentukan dan juga
untuk mengevaluasi kinerja secara individu, dan
kebijakan penggajian dan paket benefit yang
diterima oleh level eksekutif dan staffnya.

The function of each committee can be
described as follows:
 The objectives of the Audit Committee are
to assist the Board of Commissioners with
regard to process audit of financial reports,
internal control and internal audit and to
select and appoint the bank’s external
auditors.
 The objective of Risk Monitoring
Committee is to oversee and ensure that
bank’s management risk profile is
adequate, systematic, efficient, and
effective and maximizes value to the bank
and is also to be in-line with the bank’s
strategic plan and overall risk management
policy.
 The objective of Nomination and
Remuneration Committee is to select and
nominate suitable persons for appointment
job position as well as to evaluate
individual performance and policy of
remuneration or benefit package for
executive level and its staffs.

Kinerja semua komite diatas telah diterapkan dengan
baik di Kantor Pusat. Sedangkan penerapan strategi
dan rencana bisnis Bangkok Bank Indonesia diatur
oleh komite sebagai berikut:

All performance of committees above has
already been properly implemented in Head
Office. However, in implementing the strategic
and business plan of the bank, Bangkok Bank
Indonesia is managed under following
committees:

a.

a.

Komite Manajemen
Untuk memastikan efisiensi kinerja bank yang
mencakup
penelahaan
secara
periodik,
pengarahan operasional bank, kebijakan, strategi,
ALMA dan juga masalah kepegawaian serta
bagian umum yang akan dibicarakan di dalam
komite.
Komite Manajemen diketuai oleh General
Manager selaku Pimpinan Cabang dan dibantu
oleh :
- 3 Deputy General Manager
- Kepala Unit Treasury
- Kepala Unit Operation
- Kepala Unit Compliance
- Kepala Unit Risk Management
- Kepala Unit Internal Audit
- Kepala Unit Marketing
- Kepala Unit Budget&Planning
Pertemuan rutin Komite Manajemen dilakukan
minimal 1 (satu) kali dalam satu bulan, dan hasil
pertemuan dicatat dalam notulen yang diedarkan
kepada anggota komite dan disampaikan kepada
IBG Kantor Pusat.

Management Committee
To ensure proper and efficient running of
the entire operation covering periodical
review and directions of bank operation,
policy, and strategy, ALMA as well as
personnel and general affairs matters.
Management Committee is chaired by the
General Manager and assisted by:
- 3 Deputy General Manager
- Head of Treasury
- Head of Operation
- Head of Compliance
- Head of Risk Management
- Head of Internal Audit
- Head of Marketing
- Head of Budget & Planning
Management
Committee
conducted
regular meetings at least 1 (one) time in a
month and the results are recorded in the
minutes of the meeting which is circulated
to committee members and submitted to
Headquarters IBG.

LAPORAN TAHUNAN 2015
ANNUAL REPORT

8

b.

c.

Komite Kredit
Komite ini bertanggung jawab untuk mengakses
dan mempertimbangkan semua portfolio bank,
yang tercakup di dalamnya nasabah kredit lancar
maupun pinjaman kredit bermasalah.

b.

Loan Committee
This committee is responsible to assess
and consider all banks’ portfolio, which
include active and non-performing loan
accounts.

Komite kredit akan bertemu secara periodik
untuk menelaah dan mendiskusikan aktivitas dari
aplikasi kredit yang masuk, suku bunga kredit,
dan strategi marketingnya.

The Loan Committee will meet
periodically to review and discuss the
following activities of loan application,
loan pricing and marketing strategies.

Fungsi dari Komite Kredit adalah bertanggung
jawab untuk menyetujui atau menolak,
merekomendasi aplikasi kredit berdasarkan
kewenangan kantor cabang.
Pertemuan rutin Komite kredit diadakan setiap 2
minggu sekali atau disesuaikan dengan
kebutuhan dan hasil pertemuan dicatat dalam
notulen yang diedarkan kepada anggota komite
dan disampaikan kepada IBG Kantor Pusat.

The Loan Committee responsibility and
function is to approve or reject,
recommend or decline credit application
according to branch authorization.
The routine meetings are held in every two
weeks or more often to match with the
requirement and the results recorded in the
minutes of the meeting circulated to
committee members and submitted to
Headquarters IBG.

Komite Kredit diketuai oleh General Manager
selaku Pimpinan Cabang dan Deputy General
Manager bidang Operation selaku wakil, yang
dibantu oleh :
- Deputy General Manager bidang Marketing
- Deputy General Manager bidang Risk
Management Unit and Credit Acceptance
Unit (non-voting)
- Kepala Unit Marketing
- Kepala Unit Treasury
- Kepala Unit Operation
- Kepala Unit Compliance (non-voting)
- Kepala Unit Risk Management (non-voting)
- Kepala Unit Internal Audit (non-voting)
- Kepala Unit Credit Acceptance Unit (nonvoting)

Credit Committee is chaired by the
General Manager as Branch Manager and
Deputy General Manager of Operation.
Members of Credit Committee are :
- Deputy
General
Manager
of
Marketing
- Deputy General Manager of Risk
Management
Unit
and
Credit
Acceptance Unit (non-voting)
- Head of Marketing
- Head of Treasury
- Head of Operation
- Head of Compliance (non-voting)
- Head of Risk Management (nonvoting)
- Head of Internal Audit (non-voting)
- Head of Credit Acceptance Unit (nonvoting)

Komite Manajemen Risiko
Komite ini bertanggung jawab untuk mengawasi
penerapan kerangka kerja dan strategi majemen
risiko, komposisi risiko dari setiap tipe risiko itu
dan juga memeriksa secara periodik prosedur dari
manajemen risiko.
Bangkok
Bank
Indonesia
menggunakan
peringkat kredit yang handal sebelum menyetujui
semua kredit baru ataupun perpanjangan fasilitas
kredit. Penilaian ini menjadi alat yang penting
bagi manajemen risiko kredit dan digunakan
sebagai standar underwritting dan juga panduan
penetapan harga.

c.

Risk Management Committee
This committee is responsible to monitor
the implementation of risk management
framework and strategy, composition of
risk for each type of risks as well as
periodically review on risk management
procedure.
Bangkok Bank Indonesia requires a valid
credit rating prior approval of any new or
renewed credit facility. Rating is one of
the most important tools of credit risk
management and used in the underwriting
standards as well as in pricing guidelines.

LAPORAN TAHUNAN 2015
ANNUAL REPORT

9

d.

Komite Manajemen Risiko diketuai oleh Deputy
General Manager bidang Manajemen Risiko,
dengan dibantu oleh Head of Compliance
sedangkan General Manager diundang dan hadir
dalam pertemuan rutin Komite Manajemen
Risiko,

The Risk Management Committee is
chaired by the Deputy General Manager of
Risk Management, and assisted by Head
of Compliance Unit, meanwhile General
Manager is invited in the Risk
Management Committee meeting.

anggota dari Komite Manajemen Risiko :
- 3 Deputy General Manager
- Kepala Unit Treasury
- Kepala Unit Operation
- Kepala Unit Risk Management
- Kepala Unit Internal Audit
- Kepala Unit Marketing

Members of the Risk Management
Committee:
- 3 Deputy General Manager
- Head of Treasury
- Head of Operation
- Head of Risk Management
- Head of Internal Audit
- Head of Marketing

Pertemuan rutin Komite Manajemen Risiko
dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam tiga bulan,
dan hasil pertemuan dicatat dalam notulen yang
diedarkan kepada anggota komite dan
disampaikan kepada IBG Kantor Pusat.

Regular meetings of the Risk Management
Committee conducted a minimum of 1
(one) time in 3 month and the results are
recorded in the minutes of the meeting
circulated to committee members and
submitted to Headquarters IBG.

Komite Aset dan Liabilitas (ALCO)
Komite ini bertanggungjawab untuk mengatur
kinerja dari aset – aset dan liabilitas yang dimiliki
oleh Bank (ALMA).

d.

Asset and Liability Committee (ALCO)
This committee is responsible for
managing the performance of assets assets and liabilities held by the Bank (
ALMA ) .

Dalam melaksanakan tanggungjawab tersebut,
Komite ALCO melakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Memformulasikan dan memantau penerapan
strategi ALMA sesuai dengan rencana bisnis
Bank.
b. Memantau penetapan strategi harga untuk
memastikan hasil optimum, mengurangi
biaya penggunaan dana, dan menjaga
keseimbangan neraca keuangan Bank.
c. Mengevaluasi posisi risiko suku bunga bank
dimana harus konsisten dengan manajemen
risiko suku bunga
d. Berkoordinasi dengan Departemen Treasuri
Kantor Pusat dan Overseas Treasury Center
(OTC) dalam melakukan manajemen aset
dan liabilitas Bank.

In carrying out these responsibilities,
ALCO Committee perform the following
steps :
a Formulating and monitoring the
implementation of the strategy ALMA
accordance with the Bank's business
plan.
b. Monitor price -setting strategies to
ensure optimum results , reduce the
financing cost , and maintaining the
balance of the Bank 's balance sheet
c. Evaluate the bank's interest rate risk
position which must be consistent with
the interest rate risk management
d. Coordinate with Treasury Department
Headquarters and Overseas Treasury
Center ( OTC ) in managing the assets
and liabilities of the Bank.

Komite ALCO diketuai oleh General Manager
selaku Pimpinan Cabang dan dibantu oleh :

ALCO Committee is chaired by the
General Manager. Members of ALCO are
:
- 3 Deputy General Manager
- Head of Treasury
- Head of Operation
- Head of Compliance
- Head of Risk Management

-

3 Deputy General Manager
Kepala Unit Treasury
Kepala Unit Operation
Kepala Unit Compliance
Kepala Unit Risk Management

LAPORAN TAHUNAN 2015
ANNUAL REPORT

10

-

e.

f.

Kepala Unit Internal Audit
Kepala Unit Marketing
Kepala Unit Budget&Planning

- Head of Internal Audit
- Head of Marketing
- Head of Budget & Planning

Pertemuan rutin ALCO dilakukan minimal 1
(satu) kali dalam satu bulan, dan hasil pertemuan
dicatat dalam notulen yang diedarkan kepada
anggota komite dan disampaikan kepada IBG
Kantor Pusat.

Regular meetings of ALCO performed at
least 1 (one) time in a month , and the
results are recorded in the minutes of the
meeting circulated to committee members
and submitted to Headquarters IBG.

Komite Kredit Bermasalah
Komite Kredit Bermasalah (NPL Committee)
bertanggungjawab untuk membahas pinjaman
nasabah
kepada
Bank
yang
memiliki
kualitas/kategori Kurang Lancar (2) hingga
Macet (5).
Komite Kredit Bermasalah diketuai oleh General
Manager selaku Pimpinan Cabang yang dibantu
oleh :
- 3 Deputy General Manager
- Kepala Unit Operation
- Kepala Unit Compliance
- Kepala Unit Marketing
- Kepala Unit Internal Audit

e. Non-Performing Loans Committee (NPL
Committee)
NPL Committee is responsible for the
customer to discuss the bank loan that has
a quality / Sub-category (2) to Loss (5).

Pertemuan rutin dilakukan minimal 1 (satu) kali
dalam satu bulan, dan hasil pertemuan dicatat
dalam notulen yang diedarkan kepada anggota
komite dan disampaikan kepada IBG Kantor
Pusat.

Regular meetings conducted at least 1
(one) time in a month, and the results are
recorded in the minutes of the meeting are
circulated to committee members and
submitted to Headquarters IBG.

Komite Teknologi Informasi
Komite ini bertanggungjawab menyampaikan
rekomendasi penggunaan sistem IT kepada
manajemen guna mendukung pertumbuhan bisnis
dan efisiensi operasi Bank dalam strategi jangka
pendek dan menengah.
Komite Teknologi Informasi diketuai oleh
Deputy General Manager bidang Operation dan
Overseas Support Center (OSC) selaku penasehat
IT, anggota komite adalah :
- Kepala Unit Operation
- Kepala Unit Compliance
- Kepala Unit Support&Service
- Kepala Unit Internal Audit&Control
- Staff EDP

Pertemuan rutin dilakukan minimal 1 (satu) kali
dalam satu tahun, dan hasil pertemuan dicatat
dalam notulen yang diedarkan kepada anggota
komite.

NPL Committee is chaired by General
Manager as Branch Manager. Mmebers of
NPL Committee are :
- 3 Deputy General Manager
- Head of Operation
- Head of Compliance
- Head of Marketing
- Head of Internal Audit

f.

Information Technology Steering
Committee
This committee is responsible for
providing recommendations to the
management of the use of IT systems to
support business growth and operating
efficiencies in the Bank's short-term and
medium-term
strategy.
Information
Technology
Steering
Committee, chaired by the Deputy General
Manager of Operations and Overseas
Support Center (OSC) as an IT advisor,
committee members are:
- Head of Operation
- Head of Compliance
- Head of Support&Service
- Head of Internal Audit&Control
- EDP Staff
Regular meetings conducted at least 1
(one) times a year, and the results are
recorded in the minutes of the meeting are
circulated to committee members.

LAPORAN TAHUNAN 2015
ANNUAL REPORT

11

Adapun frekuensi rapat yang telah dilakukan oleh
masing-masing Komite selama tahun 2015
adalah sebagai berikut :
Komite
Komite Manajemen
Komite Kredit
Komite
Manajemen
Risiko
Komite
Aset
dan
Liabilitas
Komite
Kredit
Bermasalah
Komite
Teknologi
Informasi

Frekuensi
12x
32x
4x
12x
12x
1x

The frequency of meetings has been done
by each committee during 2015 are as
follows:
Committee
Management Committee
Loan Committee
Risk
Management
Committee
Asset
and
Liability
Committee
Non Performing Loan
Committee
Information Technology
Steering Committee

Frequency
12x
32x
4x
12x
12x
1x

1.3. Kinerja dari Departemen Kepatuhan, Internal
Audit dan Eksternal Audit

1.3 Performance of Compliance functions,
internal audit and external audit.

Unit Kepatuhan dibentuk untuk membantu
manajemen
dalam
pengawasan
internal
operasional dan juga kepatuhan pada peraturan
dari otoritas lokal.

Compliance unit has been established to
assist the management in overseeing its
internal operation so as to be in
compliance with the regulation of
authorities.
The compliance unit has the responsibility
in coordinating with operation units and
colleting the information for the
availability and updating of work
guidelines.

Unit kepatuhan bertangung jawab dalam
mengkoordinasi
unit
operasional
dan
mengumpulkan informasi guna tersedianya
informasi dalam pengkinian panduan kerja.
Unit kepatuhan harus bekerja secara independen
dan berdampingan dengan manajemen dan staf di
berbagai bisnis unit.

The compliance function shall have
independence and work closely with
management and staff in various business
units.

Peraturan Bank Indonesia dan peraturan
perundangan yang berlaku telah disosialisaikan
kepada unit terkait dan dibahas dalam rapat
komite manajemen terutama yang memiliki
dampak terhadap kegiatan operational ,bisnis dan
stategi bank.

BI regulations and prevailing laws have
been socialized to the relevant units and
also been discussed in the Management
Committee meeting, especially for
regulations which have significant impact
to the operations, business and strategy of
the bank.
Ensuring the bank’s commitments made to
Bank Indonesia has been rectified in
timely manner.

Memastikan komitmen bank yang dibuat kepada
Bank Indonesia telah dipenuhi secara tepat
waktu. Satuan Kerja Kepatuhan telah melaporkan
pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya
kepada manajemen bank secara triwulanan.
Satuan Kerja Kepatuhan juga memastikan bahwa
tindakan yang memadai telah dilaksanakan guna
mencegah terjadinya risiko kepatuhan yang
mungkin terjadi dan mendorong terciptanya
budaya kepatuhan dalam bank.

Compliance unit also ensures that
appropriate action has been taken to
prevent the potential compliance risks
which may occur and promote the
compliance culture within the bank.

LAPORAN TAHUNAN 2015
ANNUAL REPORT

12

Satuan Kerja Kepatuhan dan petugas UKK juga
mengkontrol pelaksanaan Prinsip Mengenal
Nasabah (KYC) dan aktifitas anti pencucian uang
(Anti Money Laundering) sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Dalam upaya
meningkatkan pemahaman atas penerapan KYC
dan AML, Satuan Kerja Kepatuhan akan terus
melakukan sosialisasi kepada unit bisnis terkait
untuk meyakinkan efektifitas tugasnya.

Compliance unit and AML (UKK) officer
are also in control of Know Your
Customer and Anti-Money Laundering
implementation pursuant to regulation. In
the effort to better understanding for
implementation of KYC/ and AML, the
compliance unit would continuously
perform socialization to relevant business
unit ensuring effectiveness of duty.

Kewajiban
penerapan
FATCA
telah
diimplementasikan dengan mengidentifikasi
nasabah (perorangan/organisasi) sebagai warga
negara Amerika/ non-warga negara Amerika
lewat analisa atas dokumen self declaration dan
self certification, juga melalui pencarian secara
elektronis untuk indikasi indicia. Hingga saat ini,
Bangkok Bank Indonesia tidak memiliki nasabah
warga negara Amerika. Karena BBL Indonesia
mengikuti metode IGA 1. sehingga BBL
Indonesia tidak wajib menyampaikan laporan
8966 (warga negara Amerika yang memiliki
rekening di BBL), laporan 1042 (pelaporan
pendapatan yang menjadi subyek pemotongan
pajak selama tahun pelaporan) dan laporan 1042
(pelaporan jumlah pajak yang dipotong).

FATCA
requirement
has
been
implemented by identifying customers
(individual/entity) as USP / NUSP through
analyzing self declaration and self
certification,
also
through
indicia
electronic
search.
Currently,
BBL
Indonesia does not have US customers
recorded. Since BBL Indonesia following
IGA1 method, so that BBL Indonesia does
not have to fulfil reporting obligation for
from 8966(US specified persons who hold
an account at BBL), form 1042 (to report
income type payments that are subject to
withholding tax during the reportable year
and form 1042 (report the annual
withholding amount).

Internal audit bank (SKAI) telah menyusun
rencana audit operasional dan setiap tahun
memeriksa semua unit bisnis berdasarkan jadwal
rencana auditnya.
Untuk tahun 2015 SKAI telah melakukan fungsi
kerjanya dengan independen dan objektif.

Banks’ Internal audit (SKAI) has already
arranged the operational audit plan and has
annually reviewed to all business units
according to its audit-planning schedule.
For year 2015, the bank’s SKAI has
performed its function independently and
objectively.

Pada saat melakukan fungsi kerjanya, SKAI telah
mengevaluasi efisiensi dan keefektifan internal
kontrol bank dan kepatuhan pada perundanganundangan yang berlaku dan peraturan Bank
Indonesia.
Semua hasil temuan audit telah dilaporkan ke
manajemen kantor cabang dan divisi internal
audit kontrol Kantor Pusat dan informasi
rekomendasi audit akan disebarkan ke unit bisnis
yang bersangkutan untuk dilakukan tindakan
perbaikan selanjutnya.

In performing its audit function, SKAI has
conducted and evaluated toward the
efficiency and effectiveness of the bank’s
internal control and compliance to the
prevailing laws and Bank Indonesia
regulations.
All audit findings have been reported to
branch management and internal audit
control and division – Head Office and
disseminate its audit recommendation to
the business unit concerned for further
action to be taken.

Internal Audit (SKAI) juga mengawasi dan
mengikuti
kemajuan
perkembangan
dan
perbaikan yang dibuat oleh unit bisnis yang
terlibat.

Internal audit (SKAI) has also monitored
and followed up the progress development
and improvement made by business units
involved.

Internal Audit (SKAI) juga akan melakukan
pemeriksaan tahunan mengenai kecukupan

Internal audit (SKAI) has also performed
annual review on the adequacy of security
LAPORAN TAHUNAN 2015
ANNUAL REPORT

13

keamanan audit dan pengawasan internal dari BIRTGS dan Sistem Kliring Nasional Bank
Indonesia (SKNBI) apakah telah mematuhi
peraturan yang berlaku.

audit and internal review for BI-RTGS and
National Clearing System (SKNBI) in
order to be in compliance with the
regulation.

Setiap 3 tahun, Audit Eksternal Independen
ditunjuk untuk memeriksa keefektifan kinerja
dari SKAI termasuk kaji ulang atas fungsi
internal audit atas penggunaan Teknologi
Informasi. Pemeriksaan terakhir yaitu pada bulan
Mei-Juli 2014 dengan hasil yang cukup
memadai. Sedangkan pemeriksaan Audit
Eksternal Independen terhadap kinerja SKAI
akan jatuh-tempo pada bulan September 2017,
paling lambat. Bank telah menunjuk KAP J.
Tanzil untuk melakukan pemeriksaan terhadap
kinerja SKAI.

Every 3 (three) years, an Independent
External Reviewer/Auditor is appointed to
review the effectiveness of SKAI work
performance including review on internal
audit function on Information Technology
use. The last review was in May-July 2014
with satisfactory result. While the External
Audit examination to SKAI performance
is no later than September 2017. Bank has
appointed J. Tanzil external auditor to
conduct work performance examination on
Bank’s Internal Audit.

Sementara itu, untuk laporan eksternal audit
tahunan dan persiapan laporan tahunan, bank
telah menunjuk akuntan publik independen yang
terdaftar dalam list Bank Indonesia yang bisa
melakukan audit.
Penetapan kerja audit dari akuntan publik
meliputi kapasitas dari kantor akuntan publik,
bidang kerja audit, dan profesionalisme
pemeriksa.
Penunjukan akuntan publik untuk melakukan
audit laporan keuangan kantor cabang untuk
tahun 2015 telah disetujui oleh Komite Audit
Kantor Pusat.
Untuk tahun buku 2015, Akuntan Publik Osman
Bing Satrio dan Eni, yang merupakan anggota
Deloitte Tohmatsu telah ditunjuk untuk
melakukan audit keuangan bank dengan hasil
pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.

Meanwhile, for annual external audit
performance and preparing financial
report, bank has appointed independent
public accountant that registered under
Bank Indonesia’s approved list to conduct
an audit. The assignment of audit work to
public accountant covers the capacity of
the assigned public accountant firm, scope
of audit work and professionalism of the
auditor.
The appointment of public accountant to
conduct the audit of branch financial
report for year 2015 has been approved by
Head Office-Audit Committee.
For the year 2015, the Public Accountant
Osman Bing Satrio dan Eni under member
of Deloitte Tohmatsu has been appointed
to conduct financial audit of the bank with
result Unqualified Opinion.

1.4. Kinerja Manajemen Risiko dan Fungsi
Internal Kontrol.

1.4 Performance of Risk Management and
Internal Control Function.

Fungsi Manajemen Risiko bank mempunyai
tanggung jawab untuk berbagai macam aspek
risiko mencakup kredit, pasar, likuiditas,
operasional, legal, strategi, reputasi, dan risiko
kepatuhan dari bank.
Secara umum, manajemen kantor cabang telah
aktif memonitor dan mengawasi kebijakan dan
prosedur serta pengaturan limit untuk setiap jenis
risiko guna memelihara kondisi manajemen
risiko internal bank yang baik.

The risk management function of the bank
has responsibility for various risk aspects
covering of credit, market, liquidity, and
operational, legal, strategic, reputation and
compliance risks of the bank.
In general, branch management has
actively monitored and supervised the
policy and procedure as well as limit
arrangement type of each risk in order to
maintain the soundness of bank internal
risk management condition.

Unit Manajemen Risiko secara periodik
menyampaikan laporan profil risiko bank setiap 3
bulan sekali dalam rangka menganalisa dan

Risk management unit has periodically
submitted the bank’s risk profile reports on
quarterly basis for analyzing and
LAPORAN TAHUNAN 2015
ANNUAL REPORT

14

mengatur kecukupan dari setiap risiko.
Laporan tiga bulanan profil risiko bank telah
diajukan ke Bank Indonesia secara tepat waktu.

managing the adequacy of each risk.
This quarterly bank’s risk profile has been
timely submitted to Bank Indonesia.

Unit Manajemen Risiko juga telah secara
periodik menyampaikan laporan anti fraud setiap
6 bulan sekali dalam rangka memantau dan
melakukan pencegahan risiko kejadian fraud.
Laporan enam bulanan anti fraud bank telah
disampaikan ke Bank Indonesia secara tepat
waktu.

Risk management unit has periodically
submitted the bank’s anti fraud reports on
semi annually basis for monitoring and
conduct fraud prevention.
This semi annually bank’s anti fraud report
has been timely submitted to Bank
Indonesia.

Unit Manajemen Risiko juga telah mengadopsi
model perhitungan Pendapatan Bunga Bersih
(NII) dan model Nilai Modal Ekonomis (EVE)
dari kantor regional Hong Kong guna memonitor
risiko suku bunga sehubungan dengan risiko
pasar. Unit Manajemen Risiko juga telah
melakukan stress testing untuk risiko pasar, risiko
liquidity dan risiko foreign exchange serta
melakukan verifikasi
terhadap kertas kerja
laporan bulanan risiko operasional dan disamping
itu juga memonitor posisi harian dan limit-limit
serta membuat laporan bulanan analisa kredit
portfolio.

Risk management unit has adopted the Net
Interest Income (NII) and Economic Value
of Equity (EVE) models from Hong Kong
regional office for monitoring interest rate
risk relating to market risk. RMU has also
performed general stress stesting for
market risk, liquidity risk and foreign
exchange risk as well as verification to
monthly operational risk self assessment
report, besides monitoring daily position
and limit as well as providing monthly
portfolio credit analysis.

Bank telah memenuhi kewajiban Sertifikasi
Manajemen Risiko bagi Manajer dan staff sesuai
regulasi yang berlaku.

Bank has complied with Risk Management
Certification for Managers and officers as
required by regulation.

1.5 Prinsip Kehati-hatian dalam Pemberian Kredit
kepada Pihak-Terkait dan Grup Debitur
Besar.

1.5 Prudential principles in fund provision
to Related-parties and in Largeexposures.

Bank tidak diperbolehkan masuk ke dalam suatu
kondisi atau perjanjian dimana bank diharuskan
memberikan dana yang melanggar BMPK (Batas
Minimum Pemberian Kredit) dan batas
pemberian fasilitas kredit.
Berdasarkan
Peraturan
Bank
Indonesia
pemberian kredit kepada pihak-terkait dan atau
kelompok debitur besar masing-masing tidak
boleh melebihi 10% dan 25% dari modal bank.
Tidak ada pelanggaran BMPK kepada kelompok
debitur besar dan pihak-terkait.

The bank is prohibited to enter into
condition or agreement that obligate bank
to provide fund, which will violate the
LLL and credit facility limit granted.

Semua keputusan pemberian kredit harus
disetujui oleh komite kredit yang para
anggotanya akan memeriksa dan memberi
komentar atas masalah yang ada di aplikasi
kredit.

Any credit decision made must be
approved by Loan committee meeting and
member of Loan committee will review
and comment on the credit application on
certain issues.

Fund provision to Related- party and /or in
Large- exposures are in accordance with
Bank Indonesia regulation, which the
Legal Lending Limit for related-party and
in large exposure not exceeded 10 % and
25 %, respectively of the bank capital.
There was no breach on the Legal Lending
Limit for large exposures and Relatedparty.

LAPORAN TAHUNAN 2015
ANNUAL REPORT

15

Bank telah mengkinikan internal limit guna
memonitor terjadinya pelampauan BMPK.
Selama penilaian aplikasi kredit, account officer
harus memeriksa latar belakang profil perusahaan
dan manajemennya, dan juga informasi yang
relevan
menurut
faktor-faktor
yang
diperhitungkan mengenai pihak-terkait dan grup
debitur.
Per tanggal 31 Desember 2015, saldo pemberian
kredit (dalam jutaan rupiah):
a. Pihak-terkait :
Rp.
4.072
b. Debitur Inti:
- Individual
Rp. 4.094.125
- Kelompok
Rp. 16.110.523
1,6

Rencana Strategi Bisnis Bank

Bank has updated the internal limit for
monitoring the LLL impelemtation.
During the credit application assessment,
account officer must check on the background of the company profile and
management, as well as relevant
information according to factors counted
as related party and or group borrower.
As of December 31, 2015 the outstanding
balance of ( in million of Rupiah):
a. Related- party
Rp.
4.072
b. Core debtor :
- Individual
Rp 4.094.125
- Group
Rp 16.110.523
1.6 Bank’s strategic business plan

Target Jangka Pendek 1 tahun, menurut misi
dan visi bank.

Short Term Target 1 year, according to
the bank's mission and vision.

Untuk tahun 2016, bank merencanakan untuk
pertumbuhan portfolio pinjamannya sekitar
13,20% dibandingkan dengan saldo pinjaman pada
akhir 2015 sebesar IDR 20,14 triliun menjadi IDR
23,80 triliun diproyeksikan pada akhir 2016.
Penambahan ini di kontribusi oleh debitur baru
and juga peningkatan pinjaman bagi debitur yang
sudah ada sekarang ini. Namun, bank tetap
berfokus pada prudent banking principle untuk
menjaga kualitas kredit nasabah yang ada and
yang akan diperoleh.

For the year 2016, Bank plans to increase
its loan portfolio approximately 13.20%
compared to the loan balance at the end of
2015. This increase due to potential new
debtor and also the loans increase to
existing borrowers. Thus, in 2016, Bank
remains focused on prudent banking
principle to maintain the credit quality of
existing customers.

Sedangkan untuk kredit bermasalah (NPL)
diestimasi sebesar 0,50% dari total Aktiva
Produktif di tahun 2016 atau kisaran sejumlah
IDR 125 miliar, sedangkan posisi NPL diakhir
tahun 2015 tercatat IDR 121,2 miliar, terjadi
penambahan saldo yang menjadi NPL karena
adanya
beberapa
nasabah
yang
turun
kolektibilitas.
Penurunan
kolektibilitas
dikarenakan wanprestasi oleh nasabah yang
mengalami kesulitan dalam usahanya dan
keuangannya, sehingga Rasio NPL - Net di level
0,14% di tahun 2015.

As for non-performing loans (NPL) was
estimated at 0.50% of total earning assets
in 2016 or the range of IDR 125 billion,
while the NPL position at the end of 2015
recorded IDR 121.2 billion, the addition of
NPL balance being due to a number of
customers which fell collectibility.
Downgrading
because
of
defaults
customers who experienced difficulties in
its business and financial condition, so that
the NPL ratio - Net in the level of 0.14%
in 2015.

Dalam hal penanganan kredit bermasalah (NPL),
bank tetap memberikan perhatian khusus untuk
menurunkan saldo rekening kredit bermasalah.
Hal yang telah dilakukan bank dalam usaha
penurunan rasio kredit bermasalah yaitu dengan
melakukan eksekusi agunan dan arus kas nasabah.

In terms of handling non-performing loans
(NPL), Bank still pays special attention to
lower account balances of nonperforming
loans. This has been done in an attempt to
decrease the bank NPL ratio by
performing collateral and cash flows of
customers.
On the other hand, in order to support the
growth of credit, Bank plans to increase
the growth of Third Party Funds (TPF)

Dilain hal, guna mendukung pertumbuhan kredit,
bank merencanakan pertumbuhan Dana Pihak
Ketiga (DPK) sebesar 13,79% atau di proyeksikan

LAPORAN TAHUNAN 2015
ANNUAL REPORT

16

menjadi sekitar IDR 8,25 triliun, meningkat dari
saldo diakhir 2015 sebesar IDR 5,12 triliun.

amount 13.79% or projected to be about
IDR 8.25 trillion, an increase from the
balance at the end of 2015 amounted to
IDR 5.12 trillion.

Di tahun 2016, bank memproyeksikan kenaikan
pendapatan bunga sebesar 11,84% dibandingkan
tahun 2015. Untuk mencapai tujuan ini, bank akan
menerapkan 3 strategi kunci dengan peran aktif
para pihak baik di cabang Jakarta dan cabang
pembantu: Surabaya dan Medan sebagai berikut:

In 2016, Bank is projecting an increase in
net interest income compared to the year
2015. To achieve this goal, Bank will
implement three key strategies with the
active participation of Jakarta branch and
sub-branch of Surabaya and Medan as
follows:

Pertama, mendukung usaha debitur-debitur yang
memiliki sikap Good Corporate Governance
(GCG). Dalam hal ini bank secara tidak langsung
dapat melaksanakan prudential banking principle,
karena kecenderungan perusahaan yang memiliki
good corporate governance akan lebih transparan,
sehingga bank dapat secara layak memantau
perkembangan usaha nasabah terkait.
Kedua, kerja sama antara team marketing dengan
bagian treasury untuk meyakinkan nasabahnasabah kredit dan deposito untuk melalukan
penempatan dananya pada bank dengan diberikan
bunga yang menarik, sehingga bank tetap dapat
terus memperoleh sumber pendanaan yang
berkesinambungan dengan peningkatan kredit.
Selain itu, bank akan terus mempromosikan
produk dan layanan yang sudah di luncurkan
seperti : Bank Payment Obligation (BPO), Interest
Rate Swap (IRS), Cross Currency Swap (CCS)
dan Thai Baht Express Transfer (T-BET)\ guna
memberikan nilai tambah dan kemudahan bagi
nasabah.
Ketiga, bank mendukung usaha dari nasabahnasabah yang mempunyai proyek terkait dengan
pelayanan (services) dan produksi baik untuk
orientasi pasar lokal dan ekspor.

First, it supports business of borrowers
who have the attitude of Good Corporate
Governance (GCG). In this case the bank
could indirectly implement prudential
banking principle, due to the tendency of
companies that have good corporate
governance will be more transparent, so
that the bank can properly monitor the
development of the customer's business
related.
Second,
cooperation
between
the
marketing team and treasury unit to ensure
loan and deposit clients to place its fund in
bank by providing competitive interest, so
that banks can continue to obtain
sustainable funding source to credit
enhancement. In addition, the bank will
continue to promote the products and
services that have been launched, such as:
Bank Payment Obligation (BPO), Interest
Rate Swap (IRS) Cross Currency Swap
(CCS) and Thai Baht Express Transfer (TBET) \ in order to provide value and added
convenience for customers.
Third, Bank supports the efforts of clients
who
have
service-related
projects
(services) and good production for the
local market and export orientation.

Sebagai kesimpulan, strategi bank kami adalah
mendukung perbankan di Indonesia yaitu
memberikan pinjaman kepada sektor korporasi
dengan
tujuan
untuk
mengembangkan
pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2016
dan mendatang. Dalam hal ini bank akan
mendukung nasabah yang memb