Penyelidikan Geokimia Daerah Panasbumi Bittuang Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan
Buku 1 : Bidang Energi
PENYELIDIKAN GEOKIMIA DAERAH PANASBUMI BITTUANG
KABUPATEN TANA TORAJA, PROVINSI SULAWESI SELATAN
Dedi Kusnadi, Dede Iim Setiawan
Kelompok Program Penelitian Panasbumi
Pusat Sumber Daya Geologi
SARI
Daerah prospek panasbumi Bittuang yang berada pada lingkungan geologi gunungapi Kuarter,
secara administratif termasuk dalam wilayah Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi
Selatan. Aktivitas panasbumi di daerah ini dicirikan oleh beberapa manifestasi panasbumi
permukaan berupa pemunculan fumarol, mata air panas bertemperatur antara 48,1 - 96,7 oC,
batuan ubahan dan bekas lapangan solfatar di daerah Balla dan pemunculan mata air panas di
daerah Cepeng yang bertemperatur antara 37,6 – 39,8 oC.
Fluida panasbumi kelompok mata air panas Balla mempunyai tipe klorida dan tipe bikarbonat
untuk kelompok manifestasi mata air panas Cepeng. Fluida panas mengalami interaksi dengan
batuan sebelum membentuk air panas di permukaan. Daerah sekitar kehadiran manifestasi
panasbumi Balla diperkirakan merupakan zona upflow, sedangkan kehadiran manifestasi mata
air panas Cepeng diperkirakan merupakan outflow dari sistem panasbumi Bittuang.
Pendugaan temperatur bawah permukaan yang diperkirakan berhubungan dengan reservoir
panasbumi Bittuang adalah sebesar 200 oC. Area prospek panasbuminya tersebar pada areal
seluas 7 km2, yaitu berada di sekitar zona upflow Balla yang memanjang ke arah Gunung
Karua. Daerah prospek ini baik untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai pembangkit listrik
maupun
pemanfaatan
langsung
dengan
mempertimbangkan
peluang
dan
hambatan
pengembangan di sekitar daerah tersebut.
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
171
Buku 1 : Bidang Energi
PENDAHULUAN
METODOLOGI
Sulawesi Selatan merupakan salah satu
Manifestasi panasbumi yang muncul ke
provinsi yang memiliki daerah prospek
permukaan diantaranya berupa solfatar,
panasbumi yang cukup besar. Hampir 20%
fumarol, tanah panas dan mata air panas.
dari total potensi panasbumi di Pulau
Sumber panasbumi yang erat kaitannya
Sulawesi terdapat di daerah ini. Dari 14
dengan magma memiliki kapasitas sumber
daerah prospek panasbumi yang tersebar
uap yang relatif tinggi, temperatur tinggi
mulai dari Sinjai di selatan sampai Pincara
dan tekanan besar, secara alami akan
di
panasbuminya
menerobos mengalir melalui bagian yang
mencapai 396 MWe. Salah satu daerah
berpermeabilitas atau berporositas besar
prospek
utara,
total
potensi
panasbuminya
adalah
daerah
sampai ke permukaan yang muncul berupa
manifestasi panasbumi.
panasbumi
Bittuang
yang
secara
administratif
termasuk
dalam
wilayah
Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi
Salah satu cara untuk mengetahui adanya
Selatan (Gambar 1).
sumber
aktifitas
permukaan
panasbumi
dapat
di
diketahui
bawah
dengan
Manifestasi panasbumi permukaan yang
menganalisis
terdapat di daerah ini adalah mata air
tanah dan karbondioksida (CO2) udara
panas,
fumarol,
lapangan
batuan
solfatar
Kemunculan
yang
manifestasi
kandungan
merkuri
(Hg)
ubahan,
dan
tanah. Dengan adanya aktifitas panas di
sudah
mati.
bawah permukaan, logam merkuri mudah
panasbumi
di
menguap dan membentuk senyawa sulfida.
permukaan yang berhubungan erat dengan
Konsentrasi
kondisi
sekitarnya,
tinggi pada lapisan tanah zona B yang
memungkinkan untuk terbentuknya suatu
umumnya terdistribusi secara horizontal
sistem panasbumi yang diharapkan dapat
pada tanah kedalaman sekitar satu meter.
geologi
dimanfaatkan
di
sebagai
sumber
merkuri
akan
terakumulasi
energi
alternatif melalui pembangkit listrik tenaga
Selain itu, magma di dalam perut bumi
panasbumi (PLTP) maupun pemanfaatan
memiliki massa panas yang kaya dengan
secara langsung.
senyawa kimia gas CO2, H2S, SO2, dan Cl.
Senyawa kimianya terlarut dalam air atau
Tujuan dari penyelidikan ini adalah untuk
uap,
mengetahui
panasbumi,
panasbumi merupakan hasil reaksi antara
bawah
gas-gas tersebut dengan oksigen (oksidasi-
permukaan (reservoir) dan potensi energi
reduksi) atau hasil interaksi antara fluida
panasbuminya.
panas
mengestimasi
sistem
temperatur
serta
dengan
gas
pada
mineral
manifestasi
tertentu
yang
terkandung dalam batuan (Giggenbach W.,
1988).
172
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 1 : Bidang Energi
Untuk mengetahui sebaran konsentrasi
Data
semua
diplotting
unsur
dan
senyawa
yang
komposisi
kimia
dalam
air
selanjutnya
diagram
segitiga
berhubungan dengan aktifitas panasbumi di
kandungan relatif Cl, SO4 dan HCO3,
atas,
penyelidikan
kandungan relatif Na/1000, K/100, √Mg,
kegiatan
kandungan relatif Cl/100, Li, B/4 untuk
pengambilan
mengetahui karakteristik fluida reservoir,
maka
geokimia
dilakukan
yang
pengamatan,
meliputi
pengukuran,
sampel, pengolahan data dan interpretasi.
plotting data isotop konsentrasi
18
O dan
deuterium untuk mengetahui asal air, serta
Kegiatan
pengamatan
pengamatan
endapan
jenis
pada
pengamatan
antara
lain
perhitungan pendugaan temperatur bawah
manifestasi,
jenis
permukaan (geotermometer). Data berupa
jenis
gas,
hasil pengukuran temperatur, hasil analisis
air,
dan
pH, merkuri (Hg), dan CO2 disajikan dalam
manifestasi,
sifat
fisika
pengamatan tanah. Kegiatan pengukuran
meliputi
pengukuran
koordinat
bentuk peta distribusi konsentrasinya.
dan
ketinggian lokasi pengamatan, pengukuran
MANIFESTASI PANASBUMI
temperatur manifestasi dan udara di lokasi,
pH air, debit air panas/dingin, daya hantar
Manifestasi panasbumi permukaan yang
listrik air panas/dingin, temperatur udara
terdapat di daerah panasbumi Bittuang
tanah, dan pengukuran CO2, CO, H2S dan
dikelompokan
manifestasi
kelompok
berdasarkan lokasi keterdapatannya, yaitu
beberapa lokasi, beberapa sampel diambil
manifestasi Balla dan manifetasi Cepeng.
untuk dianalisis, yaitu sampel air, sampel
Kelompok manifestasi Balla terdiri dari
gas, sampel tanah, dan sampel CO2 udara
fumarol, mata air panas, batuan ubahan
tanah.
diambil
dan lapangan solfatar yang sudah mati,
selanjutnya dianaliais. Analisis sampel air
sedangkan kelompok manifestasi Cepeng
untuk mengetahui konsentrasi Cl, HCO3,
berupa mata air panas.
Semua
fumarol.
dua
Dari
NH3
pada
menjadi
sampel
yang
SO4, F, CO3, Na, K, Li, Mg, B, Ca, Fe, Al,
As, SiO2, dan
hantar
NH4, selain pH dan daya
listrik
yang
di
sekitarnya diambil beberapa sampel berupa
lapangan. Analisis sampel gas adalah
air panas dan air dingin untuk kepentingan
untuk mengetahui konsentrasi CO2, H2S,
analisis kimia air dan isotop, sampel tanah
CO, H2, CH4, dan gas lainnya. Analisis
untuk analisis sebaran udara tanah (CO2)
sampel
dan unsur merkuri atau Hg (Gambar 2).
isotop
konsentrasi
panasbumi.
air
telah
dilakukan
Dari kedua lokasi manifestasi dan daerah
untuk
mengetahui
18
O dan deuterium dalam fluida
Sedangkan analisis sampel
Kelompok Manifestasi Panasbumi Balla
tanah dan udara tanah untuk mengetahui
Manifestasi
konsentrasi
daerah Balla adalah berupa fumarol, mata
pH,
merkuri
karbondioksida di dalam tanah.
dan
panasbumi
permukaan
di
air panas, batuan ubahan dan lapangan
solfatar yang sudah mati yang berada di
bagian utara daerah penyelidikan pada
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
173
Buku 1 : Bidang Energi
ketinggian sekitar 1680 mdpl. Pada lokasi
Mata air panas Cepeng-1. Mata air panas
fumarol Balla tercium bau belerang (H2S),
Cepeng-1 terdapat di pinggir Sungai Putih
dan sedikit sublimasi belerang. Masih
yang muncul dari bagian bawah tebing
dalam lokasi yang sama, di sekitar fumarol
yang di atasnya terdapat pesawahan.
ini terdapat beberapa mata air panas
Temperatur air panasnya 37,6
bertemperatur
dengan 96,7
22,5
o
antara 48,1
o
C pada
o
C sampai
temperatur udara 22,1 C, dengan pH 6,28
C pada temperatur udara
dan debit 1 liter/detik. Air panasnya jernih,
o
o
C dengan
pH 8,40 dan debit 1
tidak terdapat bualan gas, berasa masam.
liter/detik. Air panasnya jernih, terdapat
bualan gas, tercium bau belerang, sedikit
Mata air panas Cepeng-2 berada sekitar
berasa asin, dan di sekitarnya terdapat
250 meter di sebelah utara mata air panas
endapan sinter silika.
Cepeng-1 pada lokasi yang lebih tinggi
sekitar 15 meter dari mata air panas
Lokasi tempat terdapatnya fumarol dan
Cepeng-1.
mata air panas Balla merupakan lapangan
muncul dari celah batuan piroklastik di
batuan ubahan yang memiliki dimensi luas
pinggiran Sungai Putih. Hasil pengukuran
sekitar 250 X 100 meter. Hal yang sama,
temperatur adalah 39,8 oC pada temperatur
batuan ubahan tersebar di dua tempat
udara 20,1 oC dengan pH 5,97 dan debit 2
lainnya
kelompok
liter/detik. Air panasnya terlihat jernih, tidak
manifestasi Balla, yaitu berupa lapangan
terdapat bualan gas, berasa masam, dan
solfatar yang sudah mati. Lapangan solfatar
terdapat endapan berwarna coklat berupa
ini
oksida besi pada bagian dasar dan dinding
di
sebelah
utara
diindikasikan
ditemukannya
dengan
endapan
masih
belerang
serta
Mata
air
panas
Cepeng-2
kolam.
sebaran batuan ubahan yang mencapai
luas sekitar 500 X 100 meter. Mata air yang
ANALISIS KIMIA AIR
muncul di lapangan solfatar adalah mata air
dingin
yang
pada
bagian
dasarnya
Analisis kimia dilakukan terhadap 7 sampel
air
terendapkan belerang.
yang
berasal
dari
dua
kelompok
manifestasi panasbumi, yaitu 3 sampel air
Kelompok
Manifestasi
Panasbumi
panas dan 2 sampel air dingin dari lokasi
Cepeng
manifestasi Balla dan 2 sampel air panas
Kelompok manifestasi panasbumi Cepeng
dari manifestasi Cepeng.
yang berada di bagian selatan manifestasi
panasbumi Balla berada pada ketinggian
Air yang berasal dari mata air panas Balla-1
lebih rendah, yaitu pada ketinggian sekitar
(APB1)
1250
mdpl.
Terdapat
dua
manifetasi
bertemperatur
96,7
o
temperatur udara 22,5 C,
o
C
pada
pH 8,40 dan
panasbumi permukaan di daerah Cepeng,
debit 1 liter/detik, serta daya hantar listrik
yaitu mata air panas Cepeng-1 dan mata
9700
air panas Cepeng-2.
balance 2,43%. Konsentrasi unsur dan
μs/cm.
Hasil
penghitungan
ion
senyawa kimia yang terlarut dalam air
174
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 1 : Bidang Energi
(mg/liter) diantaranya adalah SiO2 179,70;
998,25; B 9,21; F 0,50; dan Fe 4,73.
Na 1.848,00; K 92,60; Ca 5,57;
Beberapa unsur dan senyawa seperti As,
Mg 1,50;
Li 10,40; Cl 2.459,71; SO4 378,58; HCO3
Al, CO3 dan NH4 tidak terdeteksi.
223,00; B 85,18; As 8,00; F 1,00; Al 0,16;
dan Fe 0,09. Sedangkan
CO3 dan NH4
Mata air panas Cepeng-2 (APC2)
ber
o
tidak terdeteksi.
temperatur 39,8 C pada temperatur udara
20,1 oC, pH 5,97, debit 2 liter/detik, daya
Mata
(APB2)
hantar listrik 1241 μs/cm, ion balance
C pada temperatur
-0,58%. Konsentrasi unsur dan senyawa
C, pH 7,75 dan debit 0,5
kimia (mg/liter) antara lain SiO2 170,25; Na
air
panas
Balla-2
o
bertemperatur 90,5
o
udara 21,6
liter/detik serta daya hantar listrik
8400
65,68; K 4,56; Ca 119,34;
Mg 45,90; Li
μs/cm, ion balance 0,20%. Konsentrasi
0,48; Cl 105,11; SO4 4,00; HCO3 592,94; B
unsur
0,93; F 0,50; dan Fe 3,09. Beberapa unsur
dan
senyawa
kimia
(mg/liter)
diantaranya SiO2 153,04; Na 1504,00;
68,50; Ca 12,08;
K
Mg 1,00; Li 7,90; Cl
dan senyawa seperti As, Al, CO3 dan NH4
tidak terdeteksi.
2.144,00; SO4 331,67; HCO3 91,17; B
76,86; As 331,67; F 0,50; Al 0,10; dan Fe
Sampel air dingin Kawah (ADK) dari lokasi
0,07,
lapangan solfatar yang sudah mati yang
senyawa CO3 dan NH4
tidak
terdeteksi.
berada di sebelah utara manifestasi Balla
o
C pada temperatur
bertemperatur 17,2
Mata
air
panas
bertemperatur 48,1
Balla-3
(APB3)
o
C pada temperatur
o
udara 19,1 oC, pH 4,2, daya hantar listrik
320
μs/cm,
ion
balance
-6,99%.
C, pH 5,40 dan debit 2
Konsentrasi unsur dan senyawa kimia
liter/detik, daya hantar listrik 222 μs/cm, ion
(mg/liter) diantaranya SiO2 94,60; Na 9,80;
balance -2,07%. Konsentrasi unsur dan
K 1,00; Ca 30,51; Mg 1,40; Li
senyawa kimia (mg/liter) antara lain SiO2
2,00; SO4 140,67; Al 4,49; F 0,50; dan Fe
114,85; Na 50,80; K 13,61; Ca 9,28;
Mg
0,50. Beberapa unsur dan senyawa tidak
0,07; Li 0,04; Cl 80,13; SO4 4,00; HCO3
terdeteksi, yaitu B, HCO3, As, CO3 dan
49,35; B 0,76; As 0,10; F 0,30; dan Fe 0,07.
NH4.
udara 18,8
0,02; Cl
Dari air ini tidak terdeteksi adanya Al, CO3
dan NH4.
Sampel air dingin di sekitar manifestasi
Balla (ADB), tepatnya dari sungai yang
Mata
air
panas
bertemperatur
Cepeng-1
(APC1)
o
37,6 C pada temperatur
o
berada
di
atas
bertemperatur 18,3
lokasi
fumarol
Balla
o
C pada temperatur
o
udara 22,1 C, pH 6,28, debit 1 liter/detik ,
udara 22,9 C, pH 7,50, daya hantar listrik
daya hantar listrik 2.630 μs/cm, ion balance
69 μs/cm, ion balance 1,97%. Konsentrasi
-0,24%. Konsentrasi unsur dan senyawa
unsur
kimia (mg/liter) antara lain SiO2 159,86; Na
diantaranya SiO2 56,98; Na 5,00; K 0,50;
210,96; K 13,30; Ca 190,20;
Ca 4,13; Mg 0,33; Li 0,01; Cl 0,50; SO4
Mg 105,60;
dan
senyawa
kimia
(mg/liter)
Li 1,20; Cl 376,40; SO4 60,33; HCO3
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
175
Buku 1 : Bidang Energi
15,00; F 0,50; dan Fe 0,50. Sedangkan Al,
manifestasi yang muncul ke permukaan
B, HCO3, As, CO3 dan NH4 tidak terdeteksi.
pada temperatur yang lebih rendah (37-48
o
C), selain di pengaruhi oleh interaksi
KARAKTERISTIK KIMIA DAN TIPE AIR
antara
fluida
dengan
batuan
dalam
keadaan panas juga bercampur dengan air
PANAS.
permukaan (meteoric water).
Ion balance (IB) kurang dari 5 %, indikasi
hasil analisis tersebut dapat dipergunakan
Berdasarkan
dalam interpretasi geokimia dalam tulisan
(Gambar 5) kelompok mata air panas
ini.
panas,
bertipe klorida, yaitu mata air panas Balla-
komposisi beberapa unsur diplotting dalam
1, Balla-2, dan mata air panas Balla-3
diagram segitiga Cl-SO4-CO3,
Na-K-Mg,
terletak pada zona antara Cl-Li-B, dalam
kepada
posisi keseimbangan. Pengaruh sumber
Karakteristik
dan
Cl-Li-B
dan
yang
tipe
air
mengacu
Giggenbach (1988).
diagram
segitiga
Cl-Li-B
panas pada peristiwa pembentukan air
panas
sangat
berpengaruh
terhadap
Plotting perbandingan komposisi unsur Cl,
konsentrasi senyawa kimianya. Hal ini
SO4, dan CO3 pada diagram segitiga
diindikasikan dengan tingginya konsentrasi
menunjukkan bahwa mata air panas di
SiO2, Cl, Na, dan daya hantar listriknya.
daerah Balla, yaitu Balla-1, Balla-2, dan
Balla-3 terletak pada zona klorida yang
ISOTOP 18O dan 2H
diperkirakan berhubungan dengan air yang
Hasil analisis konsentrasi isotop oksigen 18
berasal dari reservoir sistem panasbumi,
(18O) dan deuteurium (2H) dari sampel air
sedangkan air Cepeng-1 dan Cepeng-2
panas Balla-1 (APB1), Balla-2 (APB2),
terletak
Balla-3 (APB3), dan Cepeng-2 (APC2),
pada
zona
bikarbonat
yang
diperkirakan lebih banyak dipengaruhi oleh
serta
sampel
air
dingin
Balla
(ADB)
air permukaan (Gambar 3).
menunjukkan nilai δ O berkisar antara –
18
10,08 sampai –1,42 ‰ sedangkan nilai δD
Diagram segitiga Na-K-Mg (Gambar 4)
(2H) berkisar antara –67,1 sampai –42,9 ‰.
menunjukkan bahwa mata air panas Balla-1
Nilai rasio sampel air yang diplot pada
dan Balla-2 terletak pada zona partial
grafik δD terhadap δ18O dengan persamaan
equilibrium yang mengindikasikan telah
garis air meteorik δD = 8δ18O +14,
terjadinya proses interaksi antara fluida dan
memperlihatkan bahwa posisi air panas
batuan
yang
Balla-1 dan Balla-2, terletak pada sebelah
panas
kanan dari garis meteoric water line (18O
bertemperatur tinggi (90-96 oC). Meskipun
shift). Hal ini mengindikasikan bahwa telah
demikian,
batuan
terjadi pengkayaan oksigen 18 pada air
sedimen di daerah ini harus diperhitungkan.
panas akibat reaksi substitusi oksigen 18
Mata air panas Balla-3, Cepeng-1 dan
dari batuan dengan oksigen 16 dari fluida
Cepeng-2 terletak pada zona immature
panas pada saat terjadi interaksi fluida
water
panas dengan batuan sebelum muncul ke
(water
menyebabkan
176
rock
terbentuknya
pengaruh
yang
interaction)
air
kehadiran
mengindikasikan
bahwa
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 1 : Bidang Energi
permukaan.
Posisi
air
panas
Balla-3,
ANALISIS TANAH DAN UDARA TANAH
Cepeng-2 dan air dingin Balla terletak pada
garis meteoric water, menunjukkanbahwa
Pengukuran
airnya telah mengalami pencampuran yang
dilakukan terhadap 114 sampel pH, H2O-,
didominasi air meteorik. Hal ini diperkuat
Hg tanah dan 112 sampel CO2 udara tanah
oleh temperatur air yang lebih rendah
pada kedalaman satu meter yang tersebar
(Gambar 6).
pada 7 lintasan dan beberapa titik random
temperatur
dan
analisis
yang kemudian ditampilkan dalam bentuk
peta distribusi konsentrasi sebarannya.
ANALISIS KIMIA GAS
Sampel gas dari fumarol Balla, pada lokasi
Sebaran Temperatur Udara Tanah
tercium sedikit bau gas H2S dan terdapat
Temperatur tanah sangat bervariasi, mulai
sedikit sublimasi belerang. Pengukuran gas
dari nilai terendah 16,2 oC sampai tertinggi
secara kualitatif di lapangan menggunakan
27,1oC. Variasi temperaturnya memberikan
tabung detektor gas (gas detector tube)
nilai background 21,7 oC, nilai thereshold
CO2, H2S, CO dan NH3, hanya terdeteksi
23,0 oC dan nilai rata-rata 20,4 oC. Peta
CO2 sebesar 60% dan H2S sebesar 2 ppm.
distribusi
temperatur
(Gambar
7),
o
Hasil analisis 2 sampel gas menggunakan
memperlihatkan anomali tinggi > 28
tabung vakum gas yang berisi larutan
terletak di sebelah timur dan timurlaut dari
NaOH
(%
dominasi
mol)
CO2
C,
menunjukkan
adanya
mata air panas Balla. Nilai temperatur 27-
(96,676-97,935
%mol),
28
o
C
berada
pada
tengah
daerah
sedikit mengandung NH3 (0,016-0,041 %
penyelidikan, nilai temperatur yang kurang
mol), H2 (0,019-0,020 %mol) O2+Ar (0,197-
dari
0,6025 %mol) dan N2 yang rendah (1,797-
penyelidikan, serta sebelah utara dari lokasi
2,688 %mol). Hal ini mengindikasikan
air panas. Nilai temperatur udara tanah
bahwa proses pengambilan sampel sudah
pada kedalaman satu meter ini, sangat
baik,
dipengaruhi oleh kelembaban udara dan
tidak
terjadi
kebocoran
yang
mengakibatkan interaksi gas dengan udara
luar
selama
sampling
Meskipun demikian,
27
o
C
di
sebelah
timur
daerah
temperatur udara di lokasi pengamatan.
berlangsung.
tidak terdeteksinya
Sebaran pH dalam Tanah
gas lain seperti SO2, H2S, HCl, CH4 dan
Tanah
H2O mengakibatkan konsentrasi gas ini
terendah
tidak
7,44. Variasi nilai pH tanahnya memberikan
cukup
geotermometer
signifikan
gas
untuk
dalam
aplikasi
pendugaan
menunjukkan
nilai
pH
tanah
sebesar 1,82 sampai tertinggi
nilai background
6,61, nilai thereshold
temperatur bawah pemukaan di daerah
7,20 dan nilai rata-rata 6,02.
Bittuang.
umumnya ber-pH netral, nilai rendah <
Tanah
6,00, nilai pH 6,00-6,50, serta nilai pH
>6,50 terdistribusi secara tidak beraturan
dan
tidak
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
menunjukkan
pola
yang
177
Buku 1 : Bidang Energi
berhubungan dengan
lokasi mata air
panasnya (Gambar 8).
dengan
konsentrasi
2,75%.
Variasi
CO2
tertinggi
sebesar
udara
tanahnya
memberikan nilai background 0,87%, nilai
Kondisi kelembaban tanah diindikasikan
thereshold
oleh konsentrasi hasil analisis H2O- dalam
0,77%.
tanah,
(Gambar
digunakan
konsentrasi
Hg
untuk
tanah
mengkoreksi
hasil
analisis.
-
0,98%, dan nilai rata-rata
Distribusi nilai CO2 udara tanah
10)
anomali
tinggi > 1,5% membentuk zona berupa
Konsentrasi H2O tanah rendah mencapai
spot-spot
nilai 0,68 %, sedangkan tanah terlembab
konsentrasi
-
memperlihatkan
berarah
barat
laut-tenggara,
antara
CO2
1,0-1,5%,
ditunjukkan oleh nilai H2O tertinggi, yaitu
terdistribusi pada sebagian kecil daerah
25,26%.
penyelidikan,
sedangkan
terletak
sebagian
di
nilai
<
1,0%
besar
daerah
penyelidikan.
Sebaran Merkuri (Hg) dalam Tanah
Konsentrasi unsur merkuri (Hg) dalam
tanah
setelah
dikoreksi
oleh
nilai
PERKIRAAN TEMPERATUR BAWAH
-
konsentrasi H2O nilainya bervariasi, mulai
PERMUKAAN
dari konsentrasi terendah 4 ppb sampai
dengan konsentrasi tertinggi 570 ppb.
Hasil analisis gas dari fumarol Balla yang
Variasi
menunjukkan
Hg
tanah
memberikan
nilai
background 240 ppb, nilai thereshold 357
tidak
ppb, dan nilai rata-rata 122 ppb. Peta
gasnya
distribusi
penghitungan
nilai
Hg
tanah
(Gambar
9)
memperlihatkan anomali relatif tinggi >240
konsentrasi
signifikan
tidak
Sementara
gasnya
mengakibatkan
dapat
sampel
digunakan
dalam
geotermometer
itu,
hasil
yang
gas.
penghitungan
o
ppb terletak di sekitar lokasi batuan alterasi
geotermometer Na/K (182 C) dan SiO2
dan mata air panas kelompok Balla yang
(170oC)
menunjukkan
membentuk arah utara-selatan. Hal ini
relatif
rendah.
diperkirakan
pembentukan
air
sumber panasbumi di daerah penyelidikan.
penyelidikan
sangat
Bagian barat daerah penyelidikan, tepatnya
kehadiran
di lintasan A, anomali tinggi diperkirakan
geotermometer
berhubungan dengan fosil alterasi yang
penurunan temperatur yang mengakibatkan
terdapat di sekitar daerah tersebut. Nilai Hg
penurunan konsentrasi silika. Oleh karena
120-240 ppb tersebar hanya di sebagian
itu, berdasarkan karakteristik manifestasi
kecil
sedangkan
panasbumi di daerah Bittuang yang berupa
Hg 96 0C), terdapat sinter silika, tipe
daerah
berhubungan
penyelidikan,
erat
dengan
airnya
Disebabkan
batuan
klorida,
temperatur
panas
daerah
dipengaruhi
Na/K
dan
oleh
di
sedimen
dan
didukung
yang
oleh
terhadap
pengaruh
dengan
Sebaran CO2 Udara Tanah
adanya pengkayaan oksigen 18 dari isotop,
Konsentrasi CO2 tanah bervariasi mulai dari
serta konsentrasi Hg tanah yang tinggi
nilai terendah sebesar 0,62 % sampai
(>240 ppb), temperatur bawah permukaan
178
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 1 : Bidang Energi
panasbumi Bittuang diperkirakan sekitar
o
200 C.
diperbolehkan, maka air panas di daerah
penyelidikan Bittuang tidak layak untuk
dikonsumsi secara langsung.
ASPEK LINGKUNGAN
DISKUSI
Manifestasi panasbumi di daerah Bittuang
berupa fumarol, batuan alterasi, sublimasi
Aktifitas panasbumi di daerah Bittuang
belerang, dan air panas yang berlokasi di
dicirikan
kelompok Balla disertai sedikit hembusan
panasbumi
gas
berupa fumarol, mata airpanas, batuan
yang
tercium
mempengaruhi
sedikit
penciuman
di
bau
sekitar
ubahan
oleh
kehadiran
permukaan
dan
manifestasi
kelompok
sublimasi
belerang
Balla
pada
manifestasi. Beberapa parameter sifat fisika
elevasi yang tinggi. Kehadiran fumarol pada
dan kimia dari air panas tersebut dikaitkan
lokasi yang sama dengan terdapatnya mata
dengan
air panas
peruntukan
air
minum
yang
bertemperatur tinggi 96,7
o
C
persyaratan
yang disertai sinter silika, berasa asin, daya
Keputusan Menteri Kesehatan Republik
hantar listrik tinggi (9700 μmhos/cm) dan
Indonesia
pH air netral, konsentrasi
mengacu
pada
standar
(Kepmenkes
RI)
Nomor
Cl
tinggi
907/Menkes/SK/VII/2002 tentang Syarat-
(2.459,71 mg/l), SiO2 tinggi (179,70 mg/l),
syarat
SO4
dan
Pengawasan
Kualitas
Air
cukup
signifikan
(378,58
mg/l),
Minum. Dalam penyelidikan panasbumi ini
termasuk tipe air klorida, berada pada zona
tidak
partial
semua
parameter
persyaratan
equilibrium,
dan
pada
pada
diagram
zona
dianalisis di laboratorium, tetapi hanya
keseimbangan
parameter yang umum dijumpai dalam air
mengindikasikan
panasbumi.
manifestasi panasbumi di lokasi kelompok
bahwa
Cl-Li-B,
kehadiran
Balla merupakan zona upflow dari sistem
Air
panas Balla-3, Cepeng-1, Cepeng-2
panasbumi Bittuang. Hal ini diperkuat oleh
pH
kemungkinan adanya interaksi antara fluida
kurang dari 6,5, nilai pH yang kurang dari
panas dengan batuan yang didukung oleh
ambang batas yang diperbolehkan. Dengan
adanya pengkayaan
nilai
isotop.
dan air dingin kawah menunjukkan
pH
kurang
dari
6,5
dapat
Meskipun
18
O (18O shifted) dari
demikian,
menyebabkan korosifitas pada pipa air dan
panasbuminya
melepaskan logam-logam seperti Cu, Pb,
oleh batuan sedimen yang ada di daerah
Zn, dan Cd yang bersifat racun. kesehatan
ini, terlihat dari konsentrasi Boron yang
dan lingkungan. Selain itu, konsentrasi
tinggi (85.18 mg/l). Kehadiran konsentrasi
kimia yang tidak memenuhi syarat terhadap
Hg tanah yang relatif tinggi, yaitu lebih dari
kualitas air minum berpengaruh terhadap
240 ppb sangat mendukung posisi zona
kesehatan dan lingkungan. Secara umum,
upflow di lokasi kelompok manifestasi Balla.
adanya
rasa
asin
dan
masam
diperkirakan
fluida
dipengaruhi
serta
beberapa konsentrasi senyawa kimia yang
Pada elevasi yang lebih rendah, terdapat
melebihi
mata air panas Cepeng yang bertemperatur
konsentrasi
maksimum
yang
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
179
Buku 1 : Bidang Energi
o
lebih rendah, yaitu sekitar 37,6
C, pH
berhubungan dengan zona upflow dari
netral, air bertipe bikarbonat, pada zona
sistem panasbumi yang berada di lokasi
immature water, konsentrasi SiO2 yang
kelompok manifestasi Balla.
signifikan (170,25 mg/l) dan tidak berbeda
jauh
dengan
kelompok
konsentrasi
Balla,
SiO2
maka
pada
Pola
penyebaran
CO2
kehadiran
menyebar
tidak
manifestasi panasbumi di daerah Cepeng
kesamaan
pola
ini diperkirakan sebagai bagian out flow dari
manifestasi panasbumi.
(>1.5%)
menunjukkan
dengan
yang
adanya
kemunculan
sistem panasbumi Bittuang.
Area
prospek
panasbumi
di
daerah
Dengan mempertimbangkan karakteristik
Bittuang ini tersebar di zona depresi
manifestasi panasbumi di daerah Bittuang
Bittuang yang memanjang arah utara ke
yang berupa fumarol dan mata air panas
arah Gunung Karua dengan luas kurang
bertemperatur tinggi, terdapat sinter silika,
lebih 7 km2.
tipe air klorida, dan didukung dengan
pengkayaan oksigen 18 dari isotop, maka
Untuk
temperatur
panasbumi dan sebaran temperaturnya
bawah
permukaan
yang
berhubungan dengan reservoir panasbumi
o
Bittuang diperkirakan sekitar 200 C
mengetahui
secara
aliran
lateral,
panas
sehingga
sebaran
diperlukan
(heat
besarnya
flow)
prospek
penyelidikan
lebih
potensi
lanjut,
panasbumi
yang terdapat di daerah ini lebih mendekati
KESIMPULAN
kondisi sebenarnya.
Terjadinya
interaksi
fluida
panasbumi
dengan batuan sebelum membentuk air
Daerah
panas di permukaan pada pembentukan air
prospek
panas Balla-1 dan Bala-2 didukung oleh
dikembangkan
adanya
pembangkit listrik maupun pemanfaatan
pengkayaan
oksigen
18
hasil
panasbumi
yang
Bittuang
memiliki
memungkinkan
lebih
lanjut
untuk
sebagai
ploting isotop. Pengaruh air permukaan
langsung
pada pembentukan air panas kelompok
peluang dan hambatan pengembangan di
Cepeng
sekitar daerah tersebut.
sangat
dominan,
diperkirakan
dengan
mempertimbangkan
sebagai zona outflow.
UCAPAN TERIMA KASIH
Temperatur
bawah
permukaan
yang
berhubungan dengan reservoir panasbumi
o
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
di daerah Bittuang adalah 200 C, termasuk
pejabat dari Pusat Sumberdaya Geologi
dalam
(PMG) serta semua pihak yang telah
temperatur
sedang
(medium
entalphy).
banyak
membantu
penyusunan
Distribusi anomali Hg tanah (>240 ppb)
2
dengan luas sekitar 1,5 km kemungkinan
180
makalah
penulis
ini,
mulai
dalam
dari
kesempatan, akses data yang diperlukan,
dan kritik serta sarannya.
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 1 : Bidang Energi
DAFTAR PUSTAKA
Bachri, Sjaiful & Alzwar, Muzil, 1975.
“Laporan
Inventarisasi
Kenampakan
Gejala
Panasbumi
Daerah Sulawesi Selatan”, Dinas
Vulkanologi, Bagian Proyek Survei
Energi Geotermal, Bandung.
Fournier, R.O., 1981. “Application of Water
Geochemistry
Geothermal
Exploration
and
Reservoir
Engineering”, “Geothermal System:
Principles
and
Case
Histories”.
John Willey & Sons. New York.
Giggenbach,
W.F.,
1988.
“Geothermal
Solute Equilibria Deviation of Na-KMg
–
Ca
Geo-
Indicators”.
Geochemical Acta 52. pp. 2749 –
2765.
Hamilton W.,1979. “Tectonic of Indonesia
Region”,
Geol.Surv.Prof.Papers,U.S.Govt.Pri
nt Off.,Washington.
Mahon K., Ellis, A.J., 1977. “Chemistry and
Geothermal
System”.
Academic
Press Inc. Orlando.
Tim. Penyelidikan Terpadu, 2009, Laporan
Penyelidikan Terpadu Daerah Panas Bumi,
Bittuang, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi
Sulawesi Selatan,
Pusat Sumber Daya
Geologi Bandung
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
181
Buku 1 : Bidang Energi
Peta Indeks
Gambar 1 Peta lokasi daerah penyelidikan
182
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 1 : Bidang Energi
9680000
G. Sarambusikore
2625
2005
.
PETA LOKASI PENGAMBILAN SAMPEL
DAERAH PANASBUMI BITTUANG
KAB. TANATORAJA, SULAWESI SELATAN
2159
2121
2500
.
G. Sarangsarang
2498
Buttu Sarangsarang
2174
2400
1930
2034
2180
.
. 2204
2062
G. 2119
Tandung
2080
. 2549
2124
2198
9678000
.
2198
2098
952
2061
RBK20
2086
G. Rattekarua
. 2075
2010
2000
1800
RBK18
1875
2020
RBK17
1890
0
2007
G. Panusuk
RBK16
1750
RBK19
2052
. 1807
1927
9676000
G. Pondan
. 1880
RBK15
1875
RBK6
D7000
G. Barereng
2012
D6750E8000
C8000 D6500
RBK141625
Keterangan:
F6500
D6300
1505
G. Tombilangi
E7500
1693
C7500 D6000
F6000
G6500 Rattetobungin
RBK4
1552
E7000
B6500
1578
Bolokan
C7000 D5500
F5500
G6000
E6500
RBK3
B6000
C6500 D5000
F5000
1500
Tombilangi1625
G5500
Sasan
RBK2
B5500
E6000
14
C6000 D4500
RBK8
F4500
Balla
G5000 Uru RBK1
E5500
B5000
C5500 D4000
F4000
G. Patongloan
Rano
1438
G4500
RBK9
Pongren
E5000
B4500 1498
C5000 D3500
Bungin F3500
G4000
RBK10
1487
1368
Tirom 1375
E4500
B4000 Sappuko
Buttu
C4500 D3000
F3000
Salong G3500
RBK11
Baru
1500
A6500
Rattebombong
Podon
9674000
A6000
. 1539
TTG 0377
A5500
Pasangtau
A5000
1523
A4500
1875
1485
G. Puang
1875
. 1972
A4000
9672000
Adong
B3500
Pali C4000
Kawangin
1290
1853
A3500
Lepangan
Sungai Mangngala
1589
B3000
Pasaila
A2500
Mata air panas
1734
1852
1500
G. Ruppu1625
E3000
1234
TTG0379
C3000 D1500
Letek
A1500
G. Lissu
1440
1584
1340
1335
A500
G. Berang
1375
F1500
E2000
B1500
C2000
A1000 1337
1564
1500
Mata air dingin
Daerah Perkampungan
.
1424
Bolong
Jalan Raya
Sungai dan anak sungai
1327
RBK12
Kontur topografi selang 25 meter
G2500
Fumarol
RBK13
G1500
Alterasi
Manutun
G1000
F5001282
B1000
Binotok
G. Rano
G500
Peta Indeks
119§
120§
DONGGALA
PALU
-1§
1208
Pongbatik
1407
1552
G2000
E2500
1318
C2500 D1000
Kole
F1000
B2000
1281
1584
1760
. 1549
.
1534
G. Pio
F2000
Titik Pengamatan
F3500
G. Uma
1339
E3500Neneng
BINTUANG
C3500 D2000
B2500
Rateratte
A2000
Tungga
9670000
Ratekole
. 1332E4000
1340
Pemanukan
D2500E3750
F2500
1250
G3000
1362
Tammuan
.
G. Tododok
G. Appolo
1280
1313
A3000
6000 M
4000
RBK5
1570
B7000
1625
2000
RBK7
G. Tombonantoban
POSO
1580
1535
121§
Topo
Ondolean
-2§
1530
Tanoa
SULAWESI
Watu
Mamuju
MALILI
MASAMBA
MAMASAPALOPO
Sangkololo
-3§
Lelewawo
MAKALE
Kosali
Kalosi
POLEWALI
ENREKANG
MAJENE
PINRANG
Wawotobi
-4§
KENDARI
1597
9668000
792000
794000
796000
798000
800000
802000
Lokasi penyelidikan
Gambar 2 Peta lokasi pengamatan dan pengambilan sampel geokimia
Cl
KETERANGAN:
Ma
tu
re
80
wa
te
AP.
AP.
AP.
AP.
AP.
Na/1000
KETERANGAN:
BALLA 1
BALLA 2
BALLA 3
CEPENG 1
CEPENG 2
% Na K
s
te r
wa
60
nic
l ca
Vo
40
x
er
we
ir
bo
iph
al
Immature waters
te
rs
20
Gambar 3
panas
40
Partial equilibrium
20
wa
Steam heated waters
60
80
10
0°
0°
22
er
20
Full equilibrium
160°
T Kn
T Km
Ph
40
AP. BALLA 1
AP. BALLA 2
AP. BALLA 3
AP. CEPENG 1
AP. CEPENG 2
80
rs
60
SO4
122§
ROCK
HCO3
Diagram segitiga tipe air
K/100
20
Gambar
40
4
60 % Mg
80
Diagram
Mg
segitiga
kandungan relatif Na-K-Mg
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
183
Buku 1 : Bidang Energi
Gambar 5 Diagram segitiga kandungan relatif Cl-Li-B
-10
-20
Keterangan :
Ap. Balla 1 (APB1)
Ap. Balla 2 (APB2)
Ap. Balla 3 (APB3)
Ap. Cepeng 2 (APC2)
Ad. Balla (ADB)
δD = 8δ18O+ 14
18
W
L
M
δD (H2O)
-30
-40
-50
-60
-70
-12
-10
-8
-6
-4
δ
18O
-2
0
2
4
(H2O)
Gambar 6 Plotting isotop 18O dan deuterium
184
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
2335 .
2310
.
.2545
2510
2320
.
9682000
.
.
2602
2494
1967
1585 ..
1614
.
.
2382
1992
2431
2495
2167
.
2614
2580
Totallang
2170
2571
.
2130
2367
.
2298 .
2449
.2149
G. Karua
. 2763
2124
.
.
2328
.
2500
.
Tokodo
G. Sarangsarang
2498
Buttu Sarangsarang
2400
2180
.
. 2204
> 22 ° C
1415.
.
2062
1395
G. 2119
Tandung
6000 Meter
Keterangan:
2159
2121
1930
4000
G. Sarambusikore
2625
2174
2034
2000
1507
.
Karua
2005
0
1485
G. Biang
Buttu
.
2118
9680000
2080
. 2549
2124
Paieppeng
2198
20 - 22 ° C
9678000
.
2198
2098
952
2061
.
RBK20
2086
G. Rattekarua
1396
.
1408
. 2075
2010
.
RBK18
G. Malibu
RBK17
.
1330
Buttu
1875
2020
G. Panusuk
1457
RBK16
1750
RBK19
2052
. 1807
Matande
S. Maulu
1521 .
1890
2007
1927
9676000
< 20 ° C
1315
2000
1800
G. Pondan
.
. 1880
2012
Mata air panas
1312
1312
.
.
.1314
RBK6
D7000
G. Barereng
Rantekarua
RBK7
RBK15
1875
1310
D6750E8000
C8000 D6500
RBK141625
.
1352
.
1570
RBK5
F6500
D6300
1505
G. Tombilangi
E7500
1693
C7500 D6000
F6000
G6500 Rattetobungin
RBK4
1552
E7000
B6500
1578
Bolokan
C7000 D5500
F5500
G6000
E6500
RBK3
B6000
C6500 D5000
F5000
1500
Tombilangi1625
G5500
Sasan
RBK2
B5500
E6000
14
C6000 D4500
RBK8
F4500
Balla
G5000 Uru RBK1
E5500
B5000
C5500 D4000
F4000
G. Patongloan
Rano
1438
G4500
RBK9
Pongren
E5000
B4500 1498
C5000 D3500
Bungin F3500
G4000
RBK10
1487
1368
Tirom 1375
E4500
B4000 Sappuko
Buttu
C4500 D3000
F3000
Salong G3500
RBK11
Baru
.
1270
1395
F3500
Titik Pengamatan
.
.
1309
B7000
1625
1500
A6500
Rattebombong
Podon
9674000
A6000
. 1539
TTG 0377
A5500
Pasangtau
A5000
1523
A4500
1875
1485
G. Puang
1875
. 1972
A4000
9672000
Adong
B3500
Pali C4000
Kawangin
1290
1853
A3500
Lepangan
1280
1313
A3000
Sungai Mangngala
1589
B3000
Pasaila
Tammuan
.
A2500
G. Tododok
1852
1500
9670000
G. Pio
G. Ruppu1625
Letek
1357
1344
Mata air dingin
G. Uma
. 1549
1269
.
1358
B2000
G. Lissu
1440
1340
1335
A500
G. Berang
E2000
B1500
C2000
.
.
Jalan Raya
1379
Bolong
Sungai dan anak sungai
1255
1327
1339
RBK12
1197
.
B1000
1271
G2000
1272
Kontur topografi selang 25 meter
1205
1241
1216
RBK13
G1500
1188
Fumarol
Manutun
F5001282
G1000
Binotok
G500
Pongbatik
1407
1552
F1500
Daerah Perkampungan
1247
1334
1331
.
1424
G2500
E2500
1318
C2500 D1000
Kole
F1000
A1000 1337
1584
1375
F2000
E3000
1234
TTG0379
C3000 D1500
A1500
1564
1500
Ratekole
E3500Neneng
BINTUANG
C3500 D2000
B2500
1281
1534
1584
1760
G. Appolo
. 1332E4000
1340
Pemanukan
D2500E3750
F2500
1250
G3000
.
.
Rateratte
A2000
Tungga
1734
1362
.
G. Rano
Alterasi
1208
G. Tombonantoban
Peta Indeks
119§
120§
DONGGALA
PALU
-1§
1580
1535
POSO
. 1018
1068
1530
1597
122§
Topo
Ondolean
-2§
9668000
792000
121§
794000
796000
798000
800000
802000
804000
Tanoa
SULAWESI
Watu
Mamuju
MALILI
MASAMBA
MAMASAPALOPO
Sangkololo
-3§
Lelewawo
MAKALE
Kosali
Kalosi
POLEWALI
ENREKANG
MAJENE
PINRANG
Wawotobi
-4§
KENDARI
Lokasi penyelidikan
185
Buku 1 : Bidang Energi
Gambar 7 Peta distribusi temperatur udara tanah
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
PETA DISTRIBUSI TEMPERATUR UDARA TANAH
DAERAH PANAS BUMI BITTUANG
KAB. TANATORAJA, SULAWESI SELATAN
PETA DISTRIBUSI pH
DAERAH PANAS BUMI BITTUANG
KAB. TANATORAJA, SULAWESI SELATAN
2310
.2545
2510
2320
.
9682000
.
.
2602
2494
1967
1585 ..
1614
.
.
2382
1992
2431
2495
2167
.
2614
2580
Totallang
2170
2571
.
2130
2367
.
2298 .
2449
.2149
G. Karua
.
2118
. 2763
2124
1485
G. Biang
Buttu
.
.
2328
1507
.
Karua
9680000
G. Sarambusikore
2625
2005
.
0
2159
2121
2500
.
Buttu Sarangsarang
2400
1930
2180
.
. 2204
.
2062
4000
6000 Meter
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Gambar 8 Peta distribusi pH tanah
Keterangan:
1415.
1395
G. 2119
Tandung
2000
Tokodo
G. Sarangsarang
2498
2174
2034
2080
. 2549
2124
Paieppeng
> 6,5
2198
9678000
.
2198
2098
952
2061
RBK20
2086
6,0 - 6,5
.
G. Rattekarua
1396
.
1408
. 2075
2010
1315
2000
1800
RBK18
2020
.
G. Malibu
1927
9676000
1625
A6500
Rattebombong
Podon
A6000
. 1539
TTG 0377
A5500
Pasangtau
A5000
1523
A4500
1875
1485
G. Puang
. 1972
A4000
9672000
A3500
1313
A3000
B3000
Pasaila
G. Tododok
Rateratte
A2000
Tungga
1734
1852
1500
G. Pio
G. Ruppu1625
E3000
TTG0379
C3000 D1500
Letek
G. Lissu
1440
1584
1340
1335
A500
G. Berang
F1500
E2000
B1500
C2000
.
.
Mata air panas
F3500
.
.
Titik Pengamatan
1357
1344
G. Uma
. 1549
Mata air dingin
1269
.
1358
1247
.
1334
1331
.
1424
Daerah Perkampungan
.
1379
Bolong
Jalan Raya
1255
1327
Sungai dan anak sungai
1339
RBK12
1197
.
1271
G2000
1272
1205
1241
Kontur topografi selang 25 meter
1216
RBK13
G1500
1188
Fumarol
G1000
Binotok
G500
Pongbatik
G. Rano
Alterasi
1208
G. Tombonantoban
1580
1535
.
1309
Manutun
F5001282
B1000
1407
1552
Ratekole
1270
G2500
E2500
1318
C2500 D1000
Kole
F1000
B2000
A1000 1337
1564
1375
1310
1352
.
.
1395
.
1234
A1500
1584
1760
G. Appolo
. 1332E4000
1340
Pemanukan
D2500E3750
F2500
1250
G3000
E3500Neneng
BINTUANG
C3500 D2000
F2000
B2500
1281
1534
1500
1362
Tammuan
A2500
9670000
RBK6
B3500
Lepangan
Sungai Mangngala
.
.1314
1280
.
1312
.
Adong
Pali C4000
Kawangin
1290
1853
1312
Rantekarua
RBK7
D6750E8000
C8000 D6500
RBK141625
1570
RBK5
F6500
D6300
1505
G. Tombilangi
E7500
B7000
1693
C7500 D6000
F6000
G6500 Rattetobungin
RBK4
1552
E7000
B6500
1578
Bolokan
C7000 D5500
F5500
G6000
E6500
RBK3
B6000
C6500 D5000
F5000
1500
Tombilangi1625
G5500
Sasan
RBK2
B5500
E6000
14
C6000 D4500
RBK8
F4500
Balla
G5000 Uru RBK1
E5500
B5000
C5500 D4000
F4000
G. Patongloan
Rano
1438
G4500
RBK9
Pongren
E5000
B4500 1498
C5000 D3500
Bungin F3500
G4000
RBK10
1487
1368
Tirom 1375
E4500
B4000 Sappuko
Buttu
C4500 D3000
F3000
Salong G3500
RBK11
Baru
1500
1589
.
. 1880
D7000
G. Barereng
2012
1875
G. Pondan
RBK15
1875
9674000
240 ppb
1395
G. 2119
Tandung
6000 Meter
4000
G. Sarambusikore
2625
2121
2034
2000
1507
.
Karua
2005
0
1485
G. Biang
Buttu
.
2118
2080
. 2549
2124
Paieppeng
2198
120 - 240 ppb
9678000
.
2198
2098
952
2061
.
RBK20
2086
G. Rattekarua
1396
.
1408
. 2075
2010
.
RBK18
G. Malibu
RBK17
.
1330
Buttu
1875
2020
1457
RBK16
1750
RBK19
2052
. 1807
1927
9676000
1625
A6500
Rattebombong
Podon
A6000
. 1539
TTG 0377
A5500
Pasangtau
A5000
1523
A4500
1875
1485
G. Puang
. 1972
A4000
9672000
A3500
Lepangan
1280
1313
A3000
Sungai Mangngala
B3000
Pasaila
A2500
G. Tododok
1852
1500
9670000
1270
1395
.
.
.
1309
1357
1344
Mata air dingin
G. Uma
. 1549
1269
.
1358
Daerah Perkampungan
1247
.
1334
1331
.
1424
Jalan Raya
.
1379
Bolong
Sungai dan anak sungai
1255
1327
1339
RBK12
A1500
G. Lissu
1440
E2000
B1500
C2000
A1000 1337
1564
1584
1335
A500
G. Berang
1271
1241
1216
Fumarol
1188
Manutun
G1000
F5001282
Binotok
Peta Indeks
119§
120§
DONGGALA
PALU
-1§
Alterasi
G. Rano
G500
1208
Pongbatik
1407
1552
1205
1272
RBK13
G1500
B1000
1340
1375
Kontur topografi selang 25 meter
1197
.
G2000
F1500
Titik Pengamatan
F3500
.
.
Letek
1584
1760
1500
.
G2500
E2500
D1000
Kole
F1000
1318
C2500
.
1310
1352
.
Ratekole
E4000
1340
Pemanukan
D2500E3750
F2500
1250
G3000
. 1332
E3000
1234
TTG0379
C3000 D1500
B2000
1281
1534
G. Pio
G. Ruppu1625
G. Appolo
E3500Neneng
BINTUANG
C3500 D2000
F2000
B2500
Rateratte
A2000
Tungga
1734
1362
Tammuan
.
.1314
RBK6
B3500
.
1312
.
Adong
Pali C4000
Kawangin
1290
1853
Mata air panas
1312
Rantekarua
RBK7
D6750E8000
C8000 D6500
RBK141625
1570
RBK5
F6500
D6300
1505
G. Tombilangi
E7500
B7000
1693
C7500 D6000
F6000
G6500 Rattetobungin
RBK4
1552
E7000
B6500
1578
Bolokan
C7000 D5500
F5500
G6000
E6500
RBK3
B6000
C6500 D5000
F5000
1500
Tombilangi1625
G5500
Sasan
RBK2
B5500
E6000
14
C6000 D4500
RBK8
F4500
Balla
G5000 Uru RBK1
E5500
B5000
C5500 D4000
F4000
G. Patongloan
Rano
1438
G4500
RBK9
Pongren
1498
E5000
B4500
C5000 D3500
Bungin F3500
G4000
RBK10
1487
1368
Tirom 1375
E4500
B4000 Sappuko
Buttu
C4500 D3000
F3000
Salong G3500
RBK11
Baru
1500
1589
.
. 1880
D7000
G. Barereng
2012
1875
G. Pondan
RBK15
1875
9674000
Matande
S. Maulu
1521 .
1890
2007
G. Panusuk
< 120 ppb
1315
2000
1800
G. Tombonantoban
121§
POSO
1580
1535
122§
Topo
Ondolean
. 1018
-2§
1068
1530
Tanoa
SULAWESI
Watu
Mamuju
MALILI
MASAMBA
MAMASAPALOPO
Sangkololo
-3§
Lelewawo
MAKALE
Kosali
Kalosi
POLEWALI
ENREKANG
MAJENE
PINRANG
Wawotobi
-4§
KENDARI
1597
9668000
792000
794000
796000
798000
800000
802000
804000
Lokasi penyelidikan
Gambar 9 Peta distribusi unsur merkuri (Hg) tanah
PETA DISTRIBUSI CO2
DAERAH PANAS BUMI BITTUANG
KAB. TANATORAJA, SULAWESI SELATAN
2335 .
2310
.
.2545
2510
2320
.
9682000
.
.
2602
2494
1967
1585 ..
1614
.
.
2382
1992
2431
2495
2167
.
2614
2580
Totallang
2170
2571
.
2130
2367
.
2298 .
2449
.2149
G. Karua
. 2763
2124
.
.
2328
.
Keterangan:
2159
2121
2500
.
Buttu Sarangsarang
2400
1930
Tokodo
G. Sarangsarang
2498
2174
2034
2180
.
. 2204
.
2062
> 1,50 %
1415.
1395
G. 2119
Tandung
6000 Meter
4000
G. Sarambusikore
2625
2005
2000
1507
.
Karua
9680000
0
1485
G. Biang
Buttu
.
2118
2080
. 2549
2124
Paieppeng
1,0- 1,50 %
2198
9678000
.
2198
2098
952
2061
.
RBK20
2086
G. Rattekarua
1396
.
1315
2000
1800
.
RBK18
G. Malibu
Buttu
1875
2020
RBK17
.
1330
1457
RBK16
1750
RBK19
2052
. 1807
1927
9676000
Matande
S. Maulu
1521 .
1890
2007
G. Panusuk
< 1,50 %
1408
. 2075
2010
G. Pondan
1312
1312
.
.
.1314
RBK6
D7000
G. Barereng
2012
Rantekarua
RBK7
RBK15
1875
Mata air panas
.
. 1880
1310
D6750E8000
C8000 D6500
RBK141625
1570
RBK5
F6500
D6300
1505
G. Tombilangi
E7500
1693
C7500 D6000
F6000
G6500 Rattetobungin
RBK4
1552
E7000
B6500
1578
Bolokan
C7000 D5500
F5500
G6000
E6500
RBK3
B6000
C6500 D5000
F5000
1500
Tombilangi1625
G5500
Sasan
RBK2
B5500
E6000
14
C6000 D4500
RBK8
F4500
Balla
G5000 Uru RBK1
E5500
B5000
C5500 D4000
F4000
G. Patongloan
Rano
1438
G4500
RBK9
Pongren
E5000
B4500 1498
C5000 D3500
Bungin F3500
G4000
RBK10
1487
1368
Tirom 1375
E4500
B4000 Sappuko
Buttu
C4500 D3000
F3000
Salong G3500
RBK11
Baru
.
F3500
1352
.
.
1270
1395
1625
1500
A6500
Rattebombong
Podon
9674000
A6000
. 1539
TTG 0377
A5500
Pasangtau
A5000
1523
A4500
1875
1485
G. Puang
1875
. 1972
A4000
9672000
Adong
B3500
Pali C4000
Kawangin
1290
1853
A3500
Lepangan
1280
1313
A3000
Sungai Mangngala
1589
B3000
Pasaila
A2500
G. Tododok
.
1309
1852
1500
9670000
G. Pio
G. Ruppu1625
Ratekole
Mata air dingin
1357
. 1549
1269
.
Letek
G. Lissu
1440
E2000
B1500
C2000
A1000 1337
1564
1584
1340
1335
A500
G. Berang
1247
.
1334
Jalan Raya
.
1379
Bolong
Sungai dan anak sungai
1255
1327
Kontur topografi selang 25 meter
1339
RBK12
1197
.
1271
G2000
1272
1205
1241
1216
RBK13
G1500
Fumarol
1188
Alterasi
Manutun
F5001282
B1000
G1000
Binotok
G500
Pongbatik
1407
1552
F1500
Daerah Perkampungan
1358
1331
.
1424
G2500
E2500
1318
C2500 D1000
Kole
F1000
B2000
A1500
1584
1760
1500
E3000
1234
TTG0379
C3000 D1500
B2500
1281
1534
1375
G. Appolo
. 1332E4000
1340
Pemanukan
D2500E3750
F2500
1250
G3000
E3500Neneng
BINTUANG
C3500 D2000
F2000
.
1344
G. Uma
.
Rateratte
A2000
Tungga
1734
1362
Tammuan
.
.
Titik Pengamatan
.
B7000
-1§
POSO
1068
1530
1597
9668000
794000
796000
798000
122§
Topo
Ondolean
-2§
1580
. 1018
792000
121§
PALU
1208
G. Tombonantoban
1535
Peta Indeks
119§
120§
DONGGALA
G. Rano
800000
802000
804000
Tanoa
SULAWESI
Watu
Mamuju
MALILI
MASAMBA
MAMASAPALOPO
Sangkololo
-3§
Lelewawo
MAKALE
Kosali
Kalosi
POLEWALI
ENREKANG
MAJENE
PINRANG
Wawotobi
-4§
KENDARI
Lokasi penyelidikan
Gambar 10 Peta distribusi CO2 udara tanah
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
187
PENYELIDIKAN GEOKIMIA DAERAH PANASBUMI BITTUANG
KABUPATEN TANA TORAJA, PROVINSI SULAWESI SELATAN
Dedi Kusnadi, Dede Iim Setiawan
Kelompok Program Penelitian Panasbumi
Pusat Sumber Daya Geologi
SARI
Daerah prospek panasbumi Bittuang yang berada pada lingkungan geologi gunungapi Kuarter,
secara administratif termasuk dalam wilayah Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi
Selatan. Aktivitas panasbumi di daerah ini dicirikan oleh beberapa manifestasi panasbumi
permukaan berupa pemunculan fumarol, mata air panas bertemperatur antara 48,1 - 96,7 oC,
batuan ubahan dan bekas lapangan solfatar di daerah Balla dan pemunculan mata air panas di
daerah Cepeng yang bertemperatur antara 37,6 – 39,8 oC.
Fluida panasbumi kelompok mata air panas Balla mempunyai tipe klorida dan tipe bikarbonat
untuk kelompok manifestasi mata air panas Cepeng. Fluida panas mengalami interaksi dengan
batuan sebelum membentuk air panas di permukaan. Daerah sekitar kehadiran manifestasi
panasbumi Balla diperkirakan merupakan zona upflow, sedangkan kehadiran manifestasi mata
air panas Cepeng diperkirakan merupakan outflow dari sistem panasbumi Bittuang.
Pendugaan temperatur bawah permukaan yang diperkirakan berhubungan dengan reservoir
panasbumi Bittuang adalah sebesar 200 oC. Area prospek panasbuminya tersebar pada areal
seluas 7 km2, yaitu berada di sekitar zona upflow Balla yang memanjang ke arah Gunung
Karua. Daerah prospek ini baik untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai pembangkit listrik
maupun
pemanfaatan
langsung
dengan
mempertimbangkan
peluang
dan
hambatan
pengembangan di sekitar daerah tersebut.
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
171
Buku 1 : Bidang Energi
PENDAHULUAN
METODOLOGI
Sulawesi Selatan merupakan salah satu
Manifestasi panasbumi yang muncul ke
provinsi yang memiliki daerah prospek
permukaan diantaranya berupa solfatar,
panasbumi yang cukup besar. Hampir 20%
fumarol, tanah panas dan mata air panas.
dari total potensi panasbumi di Pulau
Sumber panasbumi yang erat kaitannya
Sulawesi terdapat di daerah ini. Dari 14
dengan magma memiliki kapasitas sumber
daerah prospek panasbumi yang tersebar
uap yang relatif tinggi, temperatur tinggi
mulai dari Sinjai di selatan sampai Pincara
dan tekanan besar, secara alami akan
di
panasbuminya
menerobos mengalir melalui bagian yang
mencapai 396 MWe. Salah satu daerah
berpermeabilitas atau berporositas besar
prospek
utara,
total
potensi
panasbuminya
adalah
daerah
sampai ke permukaan yang muncul berupa
manifestasi panasbumi.
panasbumi
Bittuang
yang
secara
administratif
termasuk
dalam
wilayah
Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi
Salah satu cara untuk mengetahui adanya
Selatan (Gambar 1).
sumber
aktifitas
permukaan
panasbumi
dapat
di
diketahui
bawah
dengan
Manifestasi panasbumi permukaan yang
menganalisis
terdapat di daerah ini adalah mata air
tanah dan karbondioksida (CO2) udara
panas,
fumarol,
lapangan
batuan
solfatar
Kemunculan
yang
manifestasi
kandungan
merkuri
(Hg)
ubahan,
dan
tanah. Dengan adanya aktifitas panas di
sudah
mati.
bawah permukaan, logam merkuri mudah
panasbumi
di
menguap dan membentuk senyawa sulfida.
permukaan yang berhubungan erat dengan
Konsentrasi
kondisi
sekitarnya,
tinggi pada lapisan tanah zona B yang
memungkinkan untuk terbentuknya suatu
umumnya terdistribusi secara horizontal
sistem panasbumi yang diharapkan dapat
pada tanah kedalaman sekitar satu meter.
geologi
dimanfaatkan
di
sebagai
sumber
merkuri
akan
terakumulasi
energi
alternatif melalui pembangkit listrik tenaga
Selain itu, magma di dalam perut bumi
panasbumi (PLTP) maupun pemanfaatan
memiliki massa panas yang kaya dengan
secara langsung.
senyawa kimia gas CO2, H2S, SO2, dan Cl.
Senyawa kimianya terlarut dalam air atau
Tujuan dari penyelidikan ini adalah untuk
uap,
mengetahui
panasbumi,
panasbumi merupakan hasil reaksi antara
bawah
gas-gas tersebut dengan oksigen (oksidasi-
permukaan (reservoir) dan potensi energi
reduksi) atau hasil interaksi antara fluida
panasbuminya.
panas
mengestimasi
sistem
temperatur
serta
dengan
gas
pada
mineral
manifestasi
tertentu
yang
terkandung dalam batuan (Giggenbach W.,
1988).
172
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 1 : Bidang Energi
Untuk mengetahui sebaran konsentrasi
Data
semua
diplotting
unsur
dan
senyawa
yang
komposisi
kimia
dalam
air
selanjutnya
diagram
segitiga
berhubungan dengan aktifitas panasbumi di
kandungan relatif Cl, SO4 dan HCO3,
atas,
penyelidikan
kandungan relatif Na/1000, K/100, √Mg,
kegiatan
kandungan relatif Cl/100, Li, B/4 untuk
pengambilan
mengetahui karakteristik fluida reservoir,
maka
geokimia
dilakukan
yang
pengamatan,
meliputi
pengukuran,
sampel, pengolahan data dan interpretasi.
plotting data isotop konsentrasi
18
O dan
deuterium untuk mengetahui asal air, serta
Kegiatan
pengamatan
pengamatan
endapan
jenis
pada
pengamatan
antara
lain
perhitungan pendugaan temperatur bawah
manifestasi,
jenis
permukaan (geotermometer). Data berupa
jenis
gas,
hasil pengukuran temperatur, hasil analisis
air,
dan
pH, merkuri (Hg), dan CO2 disajikan dalam
manifestasi,
sifat
fisika
pengamatan tanah. Kegiatan pengukuran
meliputi
pengukuran
koordinat
bentuk peta distribusi konsentrasinya.
dan
ketinggian lokasi pengamatan, pengukuran
MANIFESTASI PANASBUMI
temperatur manifestasi dan udara di lokasi,
pH air, debit air panas/dingin, daya hantar
Manifestasi panasbumi permukaan yang
listrik air panas/dingin, temperatur udara
terdapat di daerah panasbumi Bittuang
tanah, dan pengukuran CO2, CO, H2S dan
dikelompokan
manifestasi
kelompok
berdasarkan lokasi keterdapatannya, yaitu
beberapa lokasi, beberapa sampel diambil
manifestasi Balla dan manifetasi Cepeng.
untuk dianalisis, yaitu sampel air, sampel
Kelompok manifestasi Balla terdiri dari
gas, sampel tanah, dan sampel CO2 udara
fumarol, mata air panas, batuan ubahan
tanah.
diambil
dan lapangan solfatar yang sudah mati,
selanjutnya dianaliais. Analisis sampel air
sedangkan kelompok manifestasi Cepeng
untuk mengetahui konsentrasi Cl, HCO3,
berupa mata air panas.
Semua
fumarol.
dua
Dari
NH3
pada
menjadi
sampel
yang
SO4, F, CO3, Na, K, Li, Mg, B, Ca, Fe, Al,
As, SiO2, dan
hantar
NH4, selain pH dan daya
listrik
yang
di
sekitarnya diambil beberapa sampel berupa
lapangan. Analisis sampel gas adalah
air panas dan air dingin untuk kepentingan
untuk mengetahui konsentrasi CO2, H2S,
analisis kimia air dan isotop, sampel tanah
CO, H2, CH4, dan gas lainnya. Analisis
untuk analisis sebaran udara tanah (CO2)
sampel
dan unsur merkuri atau Hg (Gambar 2).
isotop
konsentrasi
panasbumi.
air
telah
dilakukan
Dari kedua lokasi manifestasi dan daerah
untuk
mengetahui
18
O dan deuterium dalam fluida
Sedangkan analisis sampel
Kelompok Manifestasi Panasbumi Balla
tanah dan udara tanah untuk mengetahui
Manifestasi
konsentrasi
daerah Balla adalah berupa fumarol, mata
pH,
merkuri
karbondioksida di dalam tanah.
dan
panasbumi
permukaan
di
air panas, batuan ubahan dan lapangan
solfatar yang sudah mati yang berada di
bagian utara daerah penyelidikan pada
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
173
Buku 1 : Bidang Energi
ketinggian sekitar 1680 mdpl. Pada lokasi
Mata air panas Cepeng-1. Mata air panas
fumarol Balla tercium bau belerang (H2S),
Cepeng-1 terdapat di pinggir Sungai Putih
dan sedikit sublimasi belerang. Masih
yang muncul dari bagian bawah tebing
dalam lokasi yang sama, di sekitar fumarol
yang di atasnya terdapat pesawahan.
ini terdapat beberapa mata air panas
Temperatur air panasnya 37,6
bertemperatur
dengan 96,7
22,5
o
antara 48,1
o
C pada
o
C sampai
temperatur udara 22,1 C, dengan pH 6,28
C pada temperatur udara
dan debit 1 liter/detik. Air panasnya jernih,
o
o
C dengan
pH 8,40 dan debit 1
tidak terdapat bualan gas, berasa masam.
liter/detik. Air panasnya jernih, terdapat
bualan gas, tercium bau belerang, sedikit
Mata air panas Cepeng-2 berada sekitar
berasa asin, dan di sekitarnya terdapat
250 meter di sebelah utara mata air panas
endapan sinter silika.
Cepeng-1 pada lokasi yang lebih tinggi
sekitar 15 meter dari mata air panas
Lokasi tempat terdapatnya fumarol dan
Cepeng-1.
mata air panas Balla merupakan lapangan
muncul dari celah batuan piroklastik di
batuan ubahan yang memiliki dimensi luas
pinggiran Sungai Putih. Hasil pengukuran
sekitar 250 X 100 meter. Hal yang sama,
temperatur adalah 39,8 oC pada temperatur
batuan ubahan tersebar di dua tempat
udara 20,1 oC dengan pH 5,97 dan debit 2
lainnya
kelompok
liter/detik. Air panasnya terlihat jernih, tidak
manifestasi Balla, yaitu berupa lapangan
terdapat bualan gas, berasa masam, dan
solfatar yang sudah mati. Lapangan solfatar
terdapat endapan berwarna coklat berupa
ini
oksida besi pada bagian dasar dan dinding
di
sebelah
utara
diindikasikan
ditemukannya
dengan
endapan
masih
belerang
serta
Mata
air
panas
Cepeng-2
kolam.
sebaran batuan ubahan yang mencapai
luas sekitar 500 X 100 meter. Mata air yang
ANALISIS KIMIA AIR
muncul di lapangan solfatar adalah mata air
dingin
yang
pada
bagian
dasarnya
Analisis kimia dilakukan terhadap 7 sampel
air
terendapkan belerang.
yang
berasal
dari
dua
kelompok
manifestasi panasbumi, yaitu 3 sampel air
Kelompok
Manifestasi
Panasbumi
panas dan 2 sampel air dingin dari lokasi
Cepeng
manifestasi Balla dan 2 sampel air panas
Kelompok manifestasi panasbumi Cepeng
dari manifestasi Cepeng.
yang berada di bagian selatan manifestasi
panasbumi Balla berada pada ketinggian
Air yang berasal dari mata air panas Balla-1
lebih rendah, yaitu pada ketinggian sekitar
(APB1)
1250
mdpl.
Terdapat
dua
manifetasi
bertemperatur
96,7
o
temperatur udara 22,5 C,
o
C
pada
pH 8,40 dan
panasbumi permukaan di daerah Cepeng,
debit 1 liter/detik, serta daya hantar listrik
yaitu mata air panas Cepeng-1 dan mata
9700
air panas Cepeng-2.
balance 2,43%. Konsentrasi unsur dan
μs/cm.
Hasil
penghitungan
ion
senyawa kimia yang terlarut dalam air
174
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 1 : Bidang Energi
(mg/liter) diantaranya adalah SiO2 179,70;
998,25; B 9,21; F 0,50; dan Fe 4,73.
Na 1.848,00; K 92,60; Ca 5,57;
Beberapa unsur dan senyawa seperti As,
Mg 1,50;
Li 10,40; Cl 2.459,71; SO4 378,58; HCO3
Al, CO3 dan NH4 tidak terdeteksi.
223,00; B 85,18; As 8,00; F 1,00; Al 0,16;
dan Fe 0,09. Sedangkan
CO3 dan NH4
Mata air panas Cepeng-2 (APC2)
ber
o
tidak terdeteksi.
temperatur 39,8 C pada temperatur udara
20,1 oC, pH 5,97, debit 2 liter/detik, daya
Mata
(APB2)
hantar listrik 1241 μs/cm, ion balance
C pada temperatur
-0,58%. Konsentrasi unsur dan senyawa
C, pH 7,75 dan debit 0,5
kimia (mg/liter) antara lain SiO2 170,25; Na
air
panas
Balla-2
o
bertemperatur 90,5
o
udara 21,6
liter/detik serta daya hantar listrik
8400
65,68; K 4,56; Ca 119,34;
Mg 45,90; Li
μs/cm, ion balance 0,20%. Konsentrasi
0,48; Cl 105,11; SO4 4,00; HCO3 592,94; B
unsur
0,93; F 0,50; dan Fe 3,09. Beberapa unsur
dan
senyawa
kimia
(mg/liter)
diantaranya SiO2 153,04; Na 1504,00;
68,50; Ca 12,08;
K
Mg 1,00; Li 7,90; Cl
dan senyawa seperti As, Al, CO3 dan NH4
tidak terdeteksi.
2.144,00; SO4 331,67; HCO3 91,17; B
76,86; As 331,67; F 0,50; Al 0,10; dan Fe
Sampel air dingin Kawah (ADK) dari lokasi
0,07,
lapangan solfatar yang sudah mati yang
senyawa CO3 dan NH4
tidak
terdeteksi.
berada di sebelah utara manifestasi Balla
o
C pada temperatur
bertemperatur 17,2
Mata
air
panas
bertemperatur 48,1
Balla-3
(APB3)
o
C pada temperatur
o
udara 19,1 oC, pH 4,2, daya hantar listrik
320
μs/cm,
ion
balance
-6,99%.
C, pH 5,40 dan debit 2
Konsentrasi unsur dan senyawa kimia
liter/detik, daya hantar listrik 222 μs/cm, ion
(mg/liter) diantaranya SiO2 94,60; Na 9,80;
balance -2,07%. Konsentrasi unsur dan
K 1,00; Ca 30,51; Mg 1,40; Li
senyawa kimia (mg/liter) antara lain SiO2
2,00; SO4 140,67; Al 4,49; F 0,50; dan Fe
114,85; Na 50,80; K 13,61; Ca 9,28;
Mg
0,50. Beberapa unsur dan senyawa tidak
0,07; Li 0,04; Cl 80,13; SO4 4,00; HCO3
terdeteksi, yaitu B, HCO3, As, CO3 dan
49,35; B 0,76; As 0,10; F 0,30; dan Fe 0,07.
NH4.
udara 18,8
0,02; Cl
Dari air ini tidak terdeteksi adanya Al, CO3
dan NH4.
Sampel air dingin di sekitar manifestasi
Balla (ADB), tepatnya dari sungai yang
Mata
air
panas
bertemperatur
Cepeng-1
(APC1)
o
37,6 C pada temperatur
o
berada
di
atas
bertemperatur 18,3
lokasi
fumarol
Balla
o
C pada temperatur
o
udara 22,1 C, pH 6,28, debit 1 liter/detik ,
udara 22,9 C, pH 7,50, daya hantar listrik
daya hantar listrik 2.630 μs/cm, ion balance
69 μs/cm, ion balance 1,97%. Konsentrasi
-0,24%. Konsentrasi unsur dan senyawa
unsur
kimia (mg/liter) antara lain SiO2 159,86; Na
diantaranya SiO2 56,98; Na 5,00; K 0,50;
210,96; K 13,30; Ca 190,20;
Ca 4,13; Mg 0,33; Li 0,01; Cl 0,50; SO4
Mg 105,60;
dan
senyawa
kimia
(mg/liter)
Li 1,20; Cl 376,40; SO4 60,33; HCO3
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
175
Buku 1 : Bidang Energi
15,00; F 0,50; dan Fe 0,50. Sedangkan Al,
manifestasi yang muncul ke permukaan
B, HCO3, As, CO3 dan NH4 tidak terdeteksi.
pada temperatur yang lebih rendah (37-48
o
C), selain di pengaruhi oleh interaksi
KARAKTERISTIK KIMIA DAN TIPE AIR
antara
fluida
dengan
batuan
dalam
keadaan panas juga bercampur dengan air
PANAS.
permukaan (meteoric water).
Ion balance (IB) kurang dari 5 %, indikasi
hasil analisis tersebut dapat dipergunakan
Berdasarkan
dalam interpretasi geokimia dalam tulisan
(Gambar 5) kelompok mata air panas
ini.
panas,
bertipe klorida, yaitu mata air panas Balla-
komposisi beberapa unsur diplotting dalam
1, Balla-2, dan mata air panas Balla-3
diagram segitiga Cl-SO4-CO3,
Na-K-Mg,
terletak pada zona antara Cl-Li-B, dalam
kepada
posisi keseimbangan. Pengaruh sumber
Karakteristik
dan
Cl-Li-B
dan
yang
tipe
air
mengacu
Giggenbach (1988).
diagram
segitiga
Cl-Li-B
panas pada peristiwa pembentukan air
panas
sangat
berpengaruh
terhadap
Plotting perbandingan komposisi unsur Cl,
konsentrasi senyawa kimianya. Hal ini
SO4, dan CO3 pada diagram segitiga
diindikasikan dengan tingginya konsentrasi
menunjukkan bahwa mata air panas di
SiO2, Cl, Na, dan daya hantar listriknya.
daerah Balla, yaitu Balla-1, Balla-2, dan
Balla-3 terletak pada zona klorida yang
ISOTOP 18O dan 2H
diperkirakan berhubungan dengan air yang
Hasil analisis konsentrasi isotop oksigen 18
berasal dari reservoir sistem panasbumi,
(18O) dan deuteurium (2H) dari sampel air
sedangkan air Cepeng-1 dan Cepeng-2
panas Balla-1 (APB1), Balla-2 (APB2),
terletak
Balla-3 (APB3), dan Cepeng-2 (APC2),
pada
zona
bikarbonat
yang
diperkirakan lebih banyak dipengaruhi oleh
serta
sampel
air
dingin
Balla
(ADB)
air permukaan (Gambar 3).
menunjukkan nilai δ O berkisar antara –
18
10,08 sampai –1,42 ‰ sedangkan nilai δD
Diagram segitiga Na-K-Mg (Gambar 4)
(2H) berkisar antara –67,1 sampai –42,9 ‰.
menunjukkan bahwa mata air panas Balla-1
Nilai rasio sampel air yang diplot pada
dan Balla-2 terletak pada zona partial
grafik δD terhadap δ18O dengan persamaan
equilibrium yang mengindikasikan telah
garis air meteorik δD = 8δ18O +14,
terjadinya proses interaksi antara fluida dan
memperlihatkan bahwa posisi air panas
batuan
yang
Balla-1 dan Balla-2, terletak pada sebelah
panas
kanan dari garis meteoric water line (18O
bertemperatur tinggi (90-96 oC). Meskipun
shift). Hal ini mengindikasikan bahwa telah
demikian,
batuan
terjadi pengkayaan oksigen 18 pada air
sedimen di daerah ini harus diperhitungkan.
panas akibat reaksi substitusi oksigen 18
Mata air panas Balla-3, Cepeng-1 dan
dari batuan dengan oksigen 16 dari fluida
Cepeng-2 terletak pada zona immature
panas pada saat terjadi interaksi fluida
water
panas dengan batuan sebelum muncul ke
(water
menyebabkan
176
rock
terbentuknya
pengaruh
yang
interaction)
air
kehadiran
mengindikasikan
bahwa
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 1 : Bidang Energi
permukaan.
Posisi
air
panas
Balla-3,
ANALISIS TANAH DAN UDARA TANAH
Cepeng-2 dan air dingin Balla terletak pada
garis meteoric water, menunjukkanbahwa
Pengukuran
airnya telah mengalami pencampuran yang
dilakukan terhadap 114 sampel pH, H2O-,
didominasi air meteorik. Hal ini diperkuat
Hg tanah dan 112 sampel CO2 udara tanah
oleh temperatur air yang lebih rendah
pada kedalaman satu meter yang tersebar
(Gambar 6).
pada 7 lintasan dan beberapa titik random
temperatur
dan
analisis
yang kemudian ditampilkan dalam bentuk
peta distribusi konsentrasi sebarannya.
ANALISIS KIMIA GAS
Sampel gas dari fumarol Balla, pada lokasi
Sebaran Temperatur Udara Tanah
tercium sedikit bau gas H2S dan terdapat
Temperatur tanah sangat bervariasi, mulai
sedikit sublimasi belerang. Pengukuran gas
dari nilai terendah 16,2 oC sampai tertinggi
secara kualitatif di lapangan menggunakan
27,1oC. Variasi temperaturnya memberikan
tabung detektor gas (gas detector tube)
nilai background 21,7 oC, nilai thereshold
CO2, H2S, CO dan NH3, hanya terdeteksi
23,0 oC dan nilai rata-rata 20,4 oC. Peta
CO2 sebesar 60% dan H2S sebesar 2 ppm.
distribusi
temperatur
(Gambar
7),
o
Hasil analisis 2 sampel gas menggunakan
memperlihatkan anomali tinggi > 28
tabung vakum gas yang berisi larutan
terletak di sebelah timur dan timurlaut dari
NaOH
(%
dominasi
mol)
CO2
C,
menunjukkan
adanya
mata air panas Balla. Nilai temperatur 27-
(96,676-97,935
%mol),
28
o
C
berada
pada
tengah
daerah
sedikit mengandung NH3 (0,016-0,041 %
penyelidikan, nilai temperatur yang kurang
mol), H2 (0,019-0,020 %mol) O2+Ar (0,197-
dari
0,6025 %mol) dan N2 yang rendah (1,797-
penyelidikan, serta sebelah utara dari lokasi
2,688 %mol). Hal ini mengindikasikan
air panas. Nilai temperatur udara tanah
bahwa proses pengambilan sampel sudah
pada kedalaman satu meter ini, sangat
baik,
dipengaruhi oleh kelembaban udara dan
tidak
terjadi
kebocoran
yang
mengakibatkan interaksi gas dengan udara
luar
selama
sampling
Meskipun demikian,
27
o
C
di
sebelah
timur
daerah
temperatur udara di lokasi pengamatan.
berlangsung.
tidak terdeteksinya
Sebaran pH dalam Tanah
gas lain seperti SO2, H2S, HCl, CH4 dan
Tanah
H2O mengakibatkan konsentrasi gas ini
terendah
tidak
7,44. Variasi nilai pH tanahnya memberikan
cukup
geotermometer
signifikan
gas
untuk
dalam
aplikasi
pendugaan
menunjukkan
nilai
pH
tanah
sebesar 1,82 sampai tertinggi
nilai background
6,61, nilai thereshold
temperatur bawah pemukaan di daerah
7,20 dan nilai rata-rata 6,02.
Bittuang.
umumnya ber-pH netral, nilai rendah <
Tanah
6,00, nilai pH 6,00-6,50, serta nilai pH
>6,50 terdistribusi secara tidak beraturan
dan
tidak
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
menunjukkan
pola
yang
177
Buku 1 : Bidang Energi
berhubungan dengan
lokasi mata air
panasnya (Gambar 8).
dengan
konsentrasi
2,75%.
Variasi
CO2
tertinggi
sebesar
udara
tanahnya
memberikan nilai background 0,87%, nilai
Kondisi kelembaban tanah diindikasikan
thereshold
oleh konsentrasi hasil analisis H2O- dalam
0,77%.
tanah,
(Gambar
digunakan
konsentrasi
Hg
untuk
tanah
mengkoreksi
hasil
analisis.
-
0,98%, dan nilai rata-rata
Distribusi nilai CO2 udara tanah
10)
anomali
tinggi > 1,5% membentuk zona berupa
Konsentrasi H2O tanah rendah mencapai
spot-spot
nilai 0,68 %, sedangkan tanah terlembab
konsentrasi
-
memperlihatkan
berarah
barat
laut-tenggara,
antara
CO2
1,0-1,5%,
ditunjukkan oleh nilai H2O tertinggi, yaitu
terdistribusi pada sebagian kecil daerah
25,26%.
penyelidikan,
sedangkan
terletak
sebagian
di
nilai
<
1,0%
besar
daerah
penyelidikan.
Sebaran Merkuri (Hg) dalam Tanah
Konsentrasi unsur merkuri (Hg) dalam
tanah
setelah
dikoreksi
oleh
nilai
PERKIRAAN TEMPERATUR BAWAH
-
konsentrasi H2O nilainya bervariasi, mulai
PERMUKAAN
dari konsentrasi terendah 4 ppb sampai
dengan konsentrasi tertinggi 570 ppb.
Hasil analisis gas dari fumarol Balla yang
Variasi
menunjukkan
Hg
tanah
memberikan
nilai
background 240 ppb, nilai thereshold 357
tidak
ppb, dan nilai rata-rata 122 ppb. Peta
gasnya
distribusi
penghitungan
nilai
Hg
tanah
(Gambar
9)
memperlihatkan anomali relatif tinggi >240
konsentrasi
signifikan
tidak
Sementara
gasnya
mengakibatkan
dapat
sampel
digunakan
dalam
geotermometer
itu,
hasil
yang
gas.
penghitungan
o
ppb terletak di sekitar lokasi batuan alterasi
geotermometer Na/K (182 C) dan SiO2
dan mata air panas kelompok Balla yang
(170oC)
menunjukkan
membentuk arah utara-selatan. Hal ini
relatif
rendah.
diperkirakan
pembentukan
air
sumber panasbumi di daerah penyelidikan.
penyelidikan
sangat
Bagian barat daerah penyelidikan, tepatnya
kehadiran
di lintasan A, anomali tinggi diperkirakan
geotermometer
berhubungan dengan fosil alterasi yang
penurunan temperatur yang mengakibatkan
terdapat di sekitar daerah tersebut. Nilai Hg
penurunan konsentrasi silika. Oleh karena
120-240 ppb tersebar hanya di sebagian
itu, berdasarkan karakteristik manifestasi
kecil
sedangkan
panasbumi di daerah Bittuang yang berupa
Hg 96 0C), terdapat sinter silika, tipe
daerah
berhubungan
penyelidikan,
erat
dengan
airnya
Disebabkan
batuan
klorida,
temperatur
panas
daerah
dipengaruhi
Na/K
dan
oleh
di
sedimen
dan
didukung
yang
oleh
terhadap
pengaruh
dengan
Sebaran CO2 Udara Tanah
adanya pengkayaan oksigen 18 dari isotop,
Konsentrasi CO2 tanah bervariasi mulai dari
serta konsentrasi Hg tanah yang tinggi
nilai terendah sebesar 0,62 % sampai
(>240 ppb), temperatur bawah permukaan
178
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 1 : Bidang Energi
panasbumi Bittuang diperkirakan sekitar
o
200 C.
diperbolehkan, maka air panas di daerah
penyelidikan Bittuang tidak layak untuk
dikonsumsi secara langsung.
ASPEK LINGKUNGAN
DISKUSI
Manifestasi panasbumi di daerah Bittuang
berupa fumarol, batuan alterasi, sublimasi
Aktifitas panasbumi di daerah Bittuang
belerang, dan air panas yang berlokasi di
dicirikan
kelompok Balla disertai sedikit hembusan
panasbumi
gas
berupa fumarol, mata airpanas, batuan
yang
tercium
mempengaruhi
sedikit
penciuman
di
bau
sekitar
ubahan
oleh
kehadiran
permukaan
dan
manifestasi
kelompok
sublimasi
belerang
Balla
pada
manifestasi. Beberapa parameter sifat fisika
elevasi yang tinggi. Kehadiran fumarol pada
dan kimia dari air panas tersebut dikaitkan
lokasi yang sama dengan terdapatnya mata
dengan
air panas
peruntukan
air
minum
yang
bertemperatur tinggi 96,7
o
C
persyaratan
yang disertai sinter silika, berasa asin, daya
Keputusan Menteri Kesehatan Republik
hantar listrik tinggi (9700 μmhos/cm) dan
Indonesia
pH air netral, konsentrasi
mengacu
pada
standar
(Kepmenkes
RI)
Nomor
Cl
tinggi
907/Menkes/SK/VII/2002 tentang Syarat-
(2.459,71 mg/l), SiO2 tinggi (179,70 mg/l),
syarat
SO4
dan
Pengawasan
Kualitas
Air
cukup
signifikan
(378,58
mg/l),
Minum. Dalam penyelidikan panasbumi ini
termasuk tipe air klorida, berada pada zona
tidak
partial
semua
parameter
persyaratan
equilibrium,
dan
pada
pada
diagram
zona
dianalisis di laboratorium, tetapi hanya
keseimbangan
parameter yang umum dijumpai dalam air
mengindikasikan
panasbumi.
manifestasi panasbumi di lokasi kelompok
bahwa
Cl-Li-B,
kehadiran
Balla merupakan zona upflow dari sistem
Air
panas Balla-3, Cepeng-1, Cepeng-2
panasbumi Bittuang. Hal ini diperkuat oleh
pH
kemungkinan adanya interaksi antara fluida
kurang dari 6,5, nilai pH yang kurang dari
panas dengan batuan yang didukung oleh
ambang batas yang diperbolehkan. Dengan
adanya pengkayaan
nilai
isotop.
dan air dingin kawah menunjukkan
pH
kurang
dari
6,5
dapat
Meskipun
18
O (18O shifted) dari
demikian,
menyebabkan korosifitas pada pipa air dan
panasbuminya
melepaskan logam-logam seperti Cu, Pb,
oleh batuan sedimen yang ada di daerah
Zn, dan Cd yang bersifat racun. kesehatan
ini, terlihat dari konsentrasi Boron yang
dan lingkungan. Selain itu, konsentrasi
tinggi (85.18 mg/l). Kehadiran konsentrasi
kimia yang tidak memenuhi syarat terhadap
Hg tanah yang relatif tinggi, yaitu lebih dari
kualitas air minum berpengaruh terhadap
240 ppb sangat mendukung posisi zona
kesehatan dan lingkungan. Secara umum,
upflow di lokasi kelompok manifestasi Balla.
adanya
rasa
asin
dan
masam
diperkirakan
fluida
dipengaruhi
serta
beberapa konsentrasi senyawa kimia yang
Pada elevasi yang lebih rendah, terdapat
melebihi
mata air panas Cepeng yang bertemperatur
konsentrasi
maksimum
yang
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
179
Buku 1 : Bidang Energi
o
lebih rendah, yaitu sekitar 37,6
C, pH
berhubungan dengan zona upflow dari
netral, air bertipe bikarbonat, pada zona
sistem panasbumi yang berada di lokasi
immature water, konsentrasi SiO2 yang
kelompok manifestasi Balla.
signifikan (170,25 mg/l) dan tidak berbeda
jauh
dengan
kelompok
konsentrasi
Balla,
SiO2
maka
pada
Pola
penyebaran
CO2
kehadiran
menyebar
tidak
manifestasi panasbumi di daerah Cepeng
kesamaan
pola
ini diperkirakan sebagai bagian out flow dari
manifestasi panasbumi.
(>1.5%)
menunjukkan
dengan
yang
adanya
kemunculan
sistem panasbumi Bittuang.
Area
prospek
panasbumi
di
daerah
Dengan mempertimbangkan karakteristik
Bittuang ini tersebar di zona depresi
manifestasi panasbumi di daerah Bittuang
Bittuang yang memanjang arah utara ke
yang berupa fumarol dan mata air panas
arah Gunung Karua dengan luas kurang
bertemperatur tinggi, terdapat sinter silika,
lebih 7 km2.
tipe air klorida, dan didukung dengan
pengkayaan oksigen 18 dari isotop, maka
Untuk
temperatur
panasbumi dan sebaran temperaturnya
bawah
permukaan
yang
berhubungan dengan reservoir panasbumi
o
Bittuang diperkirakan sekitar 200 C
mengetahui
secara
aliran
lateral,
panas
sehingga
sebaran
diperlukan
(heat
besarnya
flow)
prospek
penyelidikan
lebih
potensi
lanjut,
panasbumi
yang terdapat di daerah ini lebih mendekati
KESIMPULAN
kondisi sebenarnya.
Terjadinya
interaksi
fluida
panasbumi
dengan batuan sebelum membentuk air
Daerah
panas di permukaan pada pembentukan air
prospek
panas Balla-1 dan Bala-2 didukung oleh
dikembangkan
adanya
pembangkit listrik maupun pemanfaatan
pengkayaan
oksigen
18
hasil
panasbumi
yang
Bittuang
memiliki
memungkinkan
lebih
lanjut
untuk
sebagai
ploting isotop. Pengaruh air permukaan
langsung
pada pembentukan air panas kelompok
peluang dan hambatan pengembangan di
Cepeng
sekitar daerah tersebut.
sangat
dominan,
diperkirakan
dengan
mempertimbangkan
sebagai zona outflow.
UCAPAN TERIMA KASIH
Temperatur
bawah
permukaan
yang
berhubungan dengan reservoir panasbumi
o
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
di daerah Bittuang adalah 200 C, termasuk
pejabat dari Pusat Sumberdaya Geologi
dalam
(PMG) serta semua pihak yang telah
temperatur
sedang
(medium
entalphy).
banyak
membantu
penyusunan
Distribusi anomali Hg tanah (>240 ppb)
2
dengan luas sekitar 1,5 km kemungkinan
180
makalah
penulis
ini,
mulai
dalam
dari
kesempatan, akses data yang diperlukan,
dan kritik serta sarannya.
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 1 : Bidang Energi
DAFTAR PUSTAKA
Bachri, Sjaiful & Alzwar, Muzil, 1975.
“Laporan
Inventarisasi
Kenampakan
Gejala
Panasbumi
Daerah Sulawesi Selatan”, Dinas
Vulkanologi, Bagian Proyek Survei
Energi Geotermal, Bandung.
Fournier, R.O., 1981. “Application of Water
Geochemistry
Geothermal
Exploration
and
Reservoir
Engineering”, “Geothermal System:
Principles
and
Case
Histories”.
John Willey & Sons. New York.
Giggenbach,
W.F.,
1988.
“Geothermal
Solute Equilibria Deviation of Na-KMg
–
Ca
Geo-
Indicators”.
Geochemical Acta 52. pp. 2749 –
2765.
Hamilton W.,1979. “Tectonic of Indonesia
Region”,
Geol.Surv.Prof.Papers,U.S.Govt.Pri
nt Off.,Washington.
Mahon K., Ellis, A.J., 1977. “Chemistry and
Geothermal
System”.
Academic
Press Inc. Orlando.
Tim. Penyelidikan Terpadu, 2009, Laporan
Penyelidikan Terpadu Daerah Panas Bumi,
Bittuang, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi
Sulawesi Selatan,
Pusat Sumber Daya
Geologi Bandung
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
181
Buku 1 : Bidang Energi
Peta Indeks
Gambar 1 Peta lokasi daerah penyelidikan
182
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 1 : Bidang Energi
9680000
G. Sarambusikore
2625
2005
.
PETA LOKASI PENGAMBILAN SAMPEL
DAERAH PANASBUMI BITTUANG
KAB. TANATORAJA, SULAWESI SELATAN
2159
2121
2500
.
G. Sarangsarang
2498
Buttu Sarangsarang
2174
2400
1930
2034
2180
.
. 2204
2062
G. 2119
Tandung
2080
. 2549
2124
2198
9678000
.
2198
2098
952
2061
RBK20
2086
G. Rattekarua
. 2075
2010
2000
1800
RBK18
1875
2020
RBK17
1890
0
2007
G. Panusuk
RBK16
1750
RBK19
2052
. 1807
1927
9676000
G. Pondan
. 1880
RBK15
1875
RBK6
D7000
G. Barereng
2012
D6750E8000
C8000 D6500
RBK141625
Keterangan:
F6500
D6300
1505
G. Tombilangi
E7500
1693
C7500 D6000
F6000
G6500 Rattetobungin
RBK4
1552
E7000
B6500
1578
Bolokan
C7000 D5500
F5500
G6000
E6500
RBK3
B6000
C6500 D5000
F5000
1500
Tombilangi1625
G5500
Sasan
RBK2
B5500
E6000
14
C6000 D4500
RBK8
F4500
Balla
G5000 Uru RBK1
E5500
B5000
C5500 D4000
F4000
G. Patongloan
Rano
1438
G4500
RBK9
Pongren
E5000
B4500 1498
C5000 D3500
Bungin F3500
G4000
RBK10
1487
1368
Tirom 1375
E4500
B4000 Sappuko
Buttu
C4500 D3000
F3000
Salong G3500
RBK11
Baru
1500
A6500
Rattebombong
Podon
9674000
A6000
. 1539
TTG 0377
A5500
Pasangtau
A5000
1523
A4500
1875
1485
G. Puang
1875
. 1972
A4000
9672000
Adong
B3500
Pali C4000
Kawangin
1290
1853
A3500
Lepangan
Sungai Mangngala
1589
B3000
Pasaila
A2500
Mata air panas
1734
1852
1500
G. Ruppu1625
E3000
1234
TTG0379
C3000 D1500
Letek
A1500
G. Lissu
1440
1584
1340
1335
A500
G. Berang
1375
F1500
E2000
B1500
C2000
A1000 1337
1564
1500
Mata air dingin
Daerah Perkampungan
.
1424
Bolong
Jalan Raya
Sungai dan anak sungai
1327
RBK12
Kontur topografi selang 25 meter
G2500
Fumarol
RBK13
G1500
Alterasi
Manutun
G1000
F5001282
B1000
Binotok
G. Rano
G500
Peta Indeks
119§
120§
DONGGALA
PALU
-1§
1208
Pongbatik
1407
1552
G2000
E2500
1318
C2500 D1000
Kole
F1000
B2000
1281
1584
1760
. 1549
.
1534
G. Pio
F2000
Titik Pengamatan
F3500
G. Uma
1339
E3500Neneng
BINTUANG
C3500 D2000
B2500
Rateratte
A2000
Tungga
9670000
Ratekole
. 1332E4000
1340
Pemanukan
D2500E3750
F2500
1250
G3000
1362
Tammuan
.
G. Tododok
G. Appolo
1280
1313
A3000
6000 M
4000
RBK5
1570
B7000
1625
2000
RBK7
G. Tombonantoban
POSO
1580
1535
121§
Topo
Ondolean
-2§
1530
Tanoa
SULAWESI
Watu
Mamuju
MALILI
MASAMBA
MAMASAPALOPO
Sangkololo
-3§
Lelewawo
MAKALE
Kosali
Kalosi
POLEWALI
ENREKANG
MAJENE
PINRANG
Wawotobi
-4§
KENDARI
1597
9668000
792000
794000
796000
798000
800000
802000
Lokasi penyelidikan
Gambar 2 Peta lokasi pengamatan dan pengambilan sampel geokimia
Cl
KETERANGAN:
Ma
tu
re
80
wa
te
AP.
AP.
AP.
AP.
AP.
Na/1000
KETERANGAN:
BALLA 1
BALLA 2
BALLA 3
CEPENG 1
CEPENG 2
% Na K
s
te r
wa
60
nic
l ca
Vo
40
x
er
we
ir
bo
iph
al
Immature waters
te
rs
20
Gambar 3
panas
40
Partial equilibrium
20
wa
Steam heated waters
60
80
10
0°
0°
22
er
20
Full equilibrium
160°
T Kn
T Km
Ph
40
AP. BALLA 1
AP. BALLA 2
AP. BALLA 3
AP. CEPENG 1
AP. CEPENG 2
80
rs
60
SO4
122§
ROCK
HCO3
Diagram segitiga tipe air
K/100
20
Gambar
40
4
60 % Mg
80
Diagram
Mg
segitiga
kandungan relatif Na-K-Mg
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
183
Buku 1 : Bidang Energi
Gambar 5 Diagram segitiga kandungan relatif Cl-Li-B
-10
-20
Keterangan :
Ap. Balla 1 (APB1)
Ap. Balla 2 (APB2)
Ap. Balla 3 (APB3)
Ap. Cepeng 2 (APC2)
Ad. Balla (ADB)
δD = 8δ18O+ 14
18
W
L
M
δD (H2O)
-30
-40
-50
-60
-70
-12
-10
-8
-6
-4
δ
18O
-2
0
2
4
(H2O)
Gambar 6 Plotting isotop 18O dan deuterium
184
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
2335 .
2310
.
.2545
2510
2320
.
9682000
.
.
2602
2494
1967
1585 ..
1614
.
.
2382
1992
2431
2495
2167
.
2614
2580
Totallang
2170
2571
.
2130
2367
.
2298 .
2449
.2149
G. Karua
. 2763
2124
.
.
2328
.
2500
.
Tokodo
G. Sarangsarang
2498
Buttu Sarangsarang
2400
2180
.
. 2204
> 22 ° C
1415.
.
2062
1395
G. 2119
Tandung
6000 Meter
Keterangan:
2159
2121
1930
4000
G. Sarambusikore
2625
2174
2034
2000
1507
.
Karua
2005
0
1485
G. Biang
Buttu
.
2118
9680000
2080
. 2549
2124
Paieppeng
2198
20 - 22 ° C
9678000
.
2198
2098
952
2061
.
RBK20
2086
G. Rattekarua
1396
.
1408
. 2075
2010
.
RBK18
G. Malibu
RBK17
.
1330
Buttu
1875
2020
G. Panusuk
1457
RBK16
1750
RBK19
2052
. 1807
Matande
S. Maulu
1521 .
1890
2007
1927
9676000
< 20 ° C
1315
2000
1800
G. Pondan
.
. 1880
2012
Mata air panas
1312
1312
.
.
.1314
RBK6
D7000
G. Barereng
Rantekarua
RBK7
RBK15
1875
1310
D6750E8000
C8000 D6500
RBK141625
.
1352
.
1570
RBK5
F6500
D6300
1505
G. Tombilangi
E7500
1693
C7500 D6000
F6000
G6500 Rattetobungin
RBK4
1552
E7000
B6500
1578
Bolokan
C7000 D5500
F5500
G6000
E6500
RBK3
B6000
C6500 D5000
F5000
1500
Tombilangi1625
G5500
Sasan
RBK2
B5500
E6000
14
C6000 D4500
RBK8
F4500
Balla
G5000 Uru RBK1
E5500
B5000
C5500 D4000
F4000
G. Patongloan
Rano
1438
G4500
RBK9
Pongren
E5000
B4500 1498
C5000 D3500
Bungin F3500
G4000
RBK10
1487
1368
Tirom 1375
E4500
B4000 Sappuko
Buttu
C4500 D3000
F3000
Salong G3500
RBK11
Baru
.
1270
1395
F3500
Titik Pengamatan
.
.
1309
B7000
1625
1500
A6500
Rattebombong
Podon
9674000
A6000
. 1539
TTG 0377
A5500
Pasangtau
A5000
1523
A4500
1875
1485
G. Puang
1875
. 1972
A4000
9672000
Adong
B3500
Pali C4000
Kawangin
1290
1853
A3500
Lepangan
1280
1313
A3000
Sungai Mangngala
1589
B3000
Pasaila
Tammuan
.
A2500
G. Tododok
1852
1500
9670000
G. Pio
G. Ruppu1625
Letek
1357
1344
Mata air dingin
G. Uma
. 1549
1269
.
1358
B2000
G. Lissu
1440
1340
1335
A500
G. Berang
E2000
B1500
C2000
.
.
Jalan Raya
1379
Bolong
Sungai dan anak sungai
1255
1327
1339
RBK12
1197
.
B1000
1271
G2000
1272
Kontur topografi selang 25 meter
1205
1241
1216
RBK13
G1500
1188
Fumarol
Manutun
F5001282
G1000
Binotok
G500
Pongbatik
1407
1552
F1500
Daerah Perkampungan
1247
1334
1331
.
1424
G2500
E2500
1318
C2500 D1000
Kole
F1000
A1000 1337
1584
1375
F2000
E3000
1234
TTG0379
C3000 D1500
A1500
1564
1500
Ratekole
E3500Neneng
BINTUANG
C3500 D2000
B2500
1281
1534
1584
1760
G. Appolo
. 1332E4000
1340
Pemanukan
D2500E3750
F2500
1250
G3000
.
.
Rateratte
A2000
Tungga
1734
1362
.
G. Rano
Alterasi
1208
G. Tombonantoban
Peta Indeks
119§
120§
DONGGALA
PALU
-1§
1580
1535
POSO
. 1018
1068
1530
1597
122§
Topo
Ondolean
-2§
9668000
792000
121§
794000
796000
798000
800000
802000
804000
Tanoa
SULAWESI
Watu
Mamuju
MALILI
MASAMBA
MAMASAPALOPO
Sangkololo
-3§
Lelewawo
MAKALE
Kosali
Kalosi
POLEWALI
ENREKANG
MAJENE
PINRANG
Wawotobi
-4§
KENDARI
Lokasi penyelidikan
185
Buku 1 : Bidang Energi
Gambar 7 Peta distribusi temperatur udara tanah
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
PETA DISTRIBUSI TEMPERATUR UDARA TANAH
DAERAH PANAS BUMI BITTUANG
KAB. TANATORAJA, SULAWESI SELATAN
PETA DISTRIBUSI pH
DAERAH PANAS BUMI BITTUANG
KAB. TANATORAJA, SULAWESI SELATAN
2310
.2545
2510
2320
.
9682000
.
.
2602
2494
1967
1585 ..
1614
.
.
2382
1992
2431
2495
2167
.
2614
2580
Totallang
2170
2571
.
2130
2367
.
2298 .
2449
.2149
G. Karua
.
2118
. 2763
2124
1485
G. Biang
Buttu
.
.
2328
1507
.
Karua
9680000
G. Sarambusikore
2625
2005
.
0
2159
2121
2500
.
Buttu Sarangsarang
2400
1930
2180
.
. 2204
.
2062
4000
6000 Meter
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Gambar 8 Peta distribusi pH tanah
Keterangan:
1415.
1395
G. 2119
Tandung
2000
Tokodo
G. Sarangsarang
2498
2174
2034
2080
. 2549
2124
Paieppeng
> 6,5
2198
9678000
.
2198
2098
952
2061
RBK20
2086
6,0 - 6,5
.
G. Rattekarua
1396
.
1408
. 2075
2010
1315
2000
1800
RBK18
2020
.
G. Malibu
1927
9676000
1625
A6500
Rattebombong
Podon
A6000
. 1539
TTG 0377
A5500
Pasangtau
A5000
1523
A4500
1875
1485
G. Puang
. 1972
A4000
9672000
A3500
1313
A3000
B3000
Pasaila
G. Tododok
Rateratte
A2000
Tungga
1734
1852
1500
G. Pio
G. Ruppu1625
E3000
TTG0379
C3000 D1500
Letek
G. Lissu
1440
1584
1340
1335
A500
G. Berang
F1500
E2000
B1500
C2000
.
.
Mata air panas
F3500
.
.
Titik Pengamatan
1357
1344
G. Uma
. 1549
Mata air dingin
1269
.
1358
1247
.
1334
1331
.
1424
Daerah Perkampungan
.
1379
Bolong
Jalan Raya
1255
1327
Sungai dan anak sungai
1339
RBK12
1197
.
1271
G2000
1272
1205
1241
Kontur topografi selang 25 meter
1216
RBK13
G1500
1188
Fumarol
G1000
Binotok
G500
Pongbatik
G. Rano
Alterasi
1208
G. Tombonantoban
1580
1535
.
1309
Manutun
F5001282
B1000
1407
1552
Ratekole
1270
G2500
E2500
1318
C2500 D1000
Kole
F1000
B2000
A1000 1337
1564
1375
1310
1352
.
.
1395
.
1234
A1500
1584
1760
G. Appolo
. 1332E4000
1340
Pemanukan
D2500E3750
F2500
1250
G3000
E3500Neneng
BINTUANG
C3500 D2000
F2000
B2500
1281
1534
1500
1362
Tammuan
A2500
9670000
RBK6
B3500
Lepangan
Sungai Mangngala
.
.1314
1280
.
1312
.
Adong
Pali C4000
Kawangin
1290
1853
1312
Rantekarua
RBK7
D6750E8000
C8000 D6500
RBK141625
1570
RBK5
F6500
D6300
1505
G. Tombilangi
E7500
B7000
1693
C7500 D6000
F6000
G6500 Rattetobungin
RBK4
1552
E7000
B6500
1578
Bolokan
C7000 D5500
F5500
G6000
E6500
RBK3
B6000
C6500 D5000
F5000
1500
Tombilangi1625
G5500
Sasan
RBK2
B5500
E6000
14
C6000 D4500
RBK8
F4500
Balla
G5000 Uru RBK1
E5500
B5000
C5500 D4000
F4000
G. Patongloan
Rano
1438
G4500
RBK9
Pongren
E5000
B4500 1498
C5000 D3500
Bungin F3500
G4000
RBK10
1487
1368
Tirom 1375
E4500
B4000 Sappuko
Buttu
C4500 D3000
F3000
Salong G3500
RBK11
Baru
1500
1589
.
. 1880
D7000
G. Barereng
2012
1875
G. Pondan
RBK15
1875
9674000
240 ppb
1395
G. 2119
Tandung
6000 Meter
4000
G. Sarambusikore
2625
2121
2034
2000
1507
.
Karua
2005
0
1485
G. Biang
Buttu
.
2118
2080
. 2549
2124
Paieppeng
2198
120 - 240 ppb
9678000
.
2198
2098
952
2061
.
RBK20
2086
G. Rattekarua
1396
.
1408
. 2075
2010
.
RBK18
G. Malibu
RBK17
.
1330
Buttu
1875
2020
1457
RBK16
1750
RBK19
2052
. 1807
1927
9676000
1625
A6500
Rattebombong
Podon
A6000
. 1539
TTG 0377
A5500
Pasangtau
A5000
1523
A4500
1875
1485
G. Puang
. 1972
A4000
9672000
A3500
Lepangan
1280
1313
A3000
Sungai Mangngala
B3000
Pasaila
A2500
G. Tododok
1852
1500
9670000
1270
1395
.
.
.
1309
1357
1344
Mata air dingin
G. Uma
. 1549
1269
.
1358
Daerah Perkampungan
1247
.
1334
1331
.
1424
Jalan Raya
.
1379
Bolong
Sungai dan anak sungai
1255
1327
1339
RBK12
A1500
G. Lissu
1440
E2000
B1500
C2000
A1000 1337
1564
1584
1335
A500
G. Berang
1271
1241
1216
Fumarol
1188
Manutun
G1000
F5001282
Binotok
Peta Indeks
119§
120§
DONGGALA
PALU
-1§
Alterasi
G. Rano
G500
1208
Pongbatik
1407
1552
1205
1272
RBK13
G1500
B1000
1340
1375
Kontur topografi selang 25 meter
1197
.
G2000
F1500
Titik Pengamatan
F3500
.
.
Letek
1584
1760
1500
.
G2500
E2500
D1000
Kole
F1000
1318
C2500
.
1310
1352
.
Ratekole
E4000
1340
Pemanukan
D2500E3750
F2500
1250
G3000
. 1332
E3000
1234
TTG0379
C3000 D1500
B2000
1281
1534
G. Pio
G. Ruppu1625
G. Appolo
E3500Neneng
BINTUANG
C3500 D2000
F2000
B2500
Rateratte
A2000
Tungga
1734
1362
Tammuan
.
.1314
RBK6
B3500
.
1312
.
Adong
Pali C4000
Kawangin
1290
1853
Mata air panas
1312
Rantekarua
RBK7
D6750E8000
C8000 D6500
RBK141625
1570
RBK5
F6500
D6300
1505
G. Tombilangi
E7500
B7000
1693
C7500 D6000
F6000
G6500 Rattetobungin
RBK4
1552
E7000
B6500
1578
Bolokan
C7000 D5500
F5500
G6000
E6500
RBK3
B6000
C6500 D5000
F5000
1500
Tombilangi1625
G5500
Sasan
RBK2
B5500
E6000
14
C6000 D4500
RBK8
F4500
Balla
G5000 Uru RBK1
E5500
B5000
C5500 D4000
F4000
G. Patongloan
Rano
1438
G4500
RBK9
Pongren
1498
E5000
B4500
C5000 D3500
Bungin F3500
G4000
RBK10
1487
1368
Tirom 1375
E4500
B4000 Sappuko
Buttu
C4500 D3000
F3000
Salong G3500
RBK11
Baru
1500
1589
.
. 1880
D7000
G. Barereng
2012
1875
G. Pondan
RBK15
1875
9674000
Matande
S. Maulu
1521 .
1890
2007
G. Panusuk
< 120 ppb
1315
2000
1800
G. Tombonantoban
121§
POSO
1580
1535
122§
Topo
Ondolean
. 1018
-2§
1068
1530
Tanoa
SULAWESI
Watu
Mamuju
MALILI
MASAMBA
MAMASAPALOPO
Sangkololo
-3§
Lelewawo
MAKALE
Kosali
Kalosi
POLEWALI
ENREKANG
MAJENE
PINRANG
Wawotobi
-4§
KENDARI
1597
9668000
792000
794000
796000
798000
800000
802000
804000
Lokasi penyelidikan
Gambar 9 Peta distribusi unsur merkuri (Hg) tanah
PETA DISTRIBUSI CO2
DAERAH PANAS BUMI BITTUANG
KAB. TANATORAJA, SULAWESI SELATAN
2335 .
2310
.
.2545
2510
2320
.
9682000
.
.
2602
2494
1967
1585 ..
1614
.
.
2382
1992
2431
2495
2167
.
2614
2580
Totallang
2170
2571
.
2130
2367
.
2298 .
2449
.2149
G. Karua
. 2763
2124
.
.
2328
.
Keterangan:
2159
2121
2500
.
Buttu Sarangsarang
2400
1930
Tokodo
G. Sarangsarang
2498
2174
2034
2180
.
. 2204
.
2062
> 1,50 %
1415.
1395
G. 2119
Tandung
6000 Meter
4000
G. Sarambusikore
2625
2005
2000
1507
.
Karua
9680000
0
1485
G. Biang
Buttu
.
2118
2080
. 2549
2124
Paieppeng
1,0- 1,50 %
2198
9678000
.
2198
2098
952
2061
.
RBK20
2086
G. Rattekarua
1396
.
1315
2000
1800
.
RBK18
G. Malibu
Buttu
1875
2020
RBK17
.
1330
1457
RBK16
1750
RBK19
2052
. 1807
1927
9676000
Matande
S. Maulu
1521 .
1890
2007
G. Panusuk
< 1,50 %
1408
. 2075
2010
G. Pondan
1312
1312
.
.
.1314
RBK6
D7000
G. Barereng
2012
Rantekarua
RBK7
RBK15
1875
Mata air panas
.
. 1880
1310
D6750E8000
C8000 D6500
RBK141625
1570
RBK5
F6500
D6300
1505
G. Tombilangi
E7500
1693
C7500 D6000
F6000
G6500 Rattetobungin
RBK4
1552
E7000
B6500
1578
Bolokan
C7000 D5500
F5500
G6000
E6500
RBK3
B6000
C6500 D5000
F5000
1500
Tombilangi1625
G5500
Sasan
RBK2
B5500
E6000
14
C6000 D4500
RBK8
F4500
Balla
G5000 Uru RBK1
E5500
B5000
C5500 D4000
F4000
G. Patongloan
Rano
1438
G4500
RBK9
Pongren
E5000
B4500 1498
C5000 D3500
Bungin F3500
G4000
RBK10
1487
1368
Tirom 1375
E4500
B4000 Sappuko
Buttu
C4500 D3000
F3000
Salong G3500
RBK11
Baru
.
F3500
1352
.
.
1270
1395
1625
1500
A6500
Rattebombong
Podon
9674000
A6000
. 1539
TTG 0377
A5500
Pasangtau
A5000
1523
A4500
1875
1485
G. Puang
1875
. 1972
A4000
9672000
Adong
B3500
Pali C4000
Kawangin
1290
1853
A3500
Lepangan
1280
1313
A3000
Sungai Mangngala
1589
B3000
Pasaila
A2500
G. Tododok
.
1309
1852
1500
9670000
G. Pio
G. Ruppu1625
Ratekole
Mata air dingin
1357
. 1549
1269
.
Letek
G. Lissu
1440
E2000
B1500
C2000
A1000 1337
1564
1584
1340
1335
A500
G. Berang
1247
.
1334
Jalan Raya
.
1379
Bolong
Sungai dan anak sungai
1255
1327
Kontur topografi selang 25 meter
1339
RBK12
1197
.
1271
G2000
1272
1205
1241
1216
RBK13
G1500
Fumarol
1188
Alterasi
Manutun
F5001282
B1000
G1000
Binotok
G500
Pongbatik
1407
1552
F1500
Daerah Perkampungan
1358
1331
.
1424
G2500
E2500
1318
C2500 D1000
Kole
F1000
B2000
A1500
1584
1760
1500
E3000
1234
TTG0379
C3000 D1500
B2500
1281
1534
1375
G. Appolo
. 1332E4000
1340
Pemanukan
D2500E3750
F2500
1250
G3000
E3500Neneng
BINTUANG
C3500 D2000
F2000
.
1344
G. Uma
.
Rateratte
A2000
Tungga
1734
1362
Tammuan
.
.
Titik Pengamatan
.
B7000
-1§
POSO
1068
1530
1597
9668000
794000
796000
798000
122§
Topo
Ondolean
-2§
1580
. 1018
792000
121§
PALU
1208
G. Tombonantoban
1535
Peta Indeks
119§
120§
DONGGALA
G. Rano
800000
802000
804000
Tanoa
SULAWESI
Watu
Mamuju
MALILI
MASAMBA
MAMASAPALOPO
Sangkololo
-3§
Lelewawo
MAKALE
Kosali
Kalosi
POLEWALI
ENREKANG
MAJENE
PINRANG
Wawotobi
-4§
KENDARI
Lokasi penyelidikan
Gambar 10 Peta distribusi CO2 udara tanah
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
187