Akesahu Makalah Gravity

PENYELIDIKAN GAYA BERAT DAERAH PANAS BUMI AKESAHU PULAU TIDORE
MALUKU UTARA
Oleh : Adri Santoso Sudjadi
Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral

SARI
Daerah penyelidikan berada di wilayah pulau Tidore yang bersebrangan dengan pulau Ternate dan
Pulau Halmahera dengan posisi geografis 1270 22’ 56”- 1270 27’ 17” BT dan 00 41’ 55”- 00 45’ 52”
LU .
Kondisi bawah permukaan bumi yang tidak homogen merupakan informasi yang diperoleh dan
penyelidikan gaya berat, hal ini merupakan adanya anomaly nilai gaya berat didaerah penyelidikan
panas bumi, yang ditafsirkan sebagai struktur batuan patahan yang dapat dilalui fluida panas bumi
pola anomaly regional memberikan gambaran struktur batuan basemen dan pola anomaly sisa
memberikan gambaran struktur batuan yang lebih dangkal. Densitas rata – rata didaerah survey
adalah kurang lebih 2.50gr/cm2 dibagian selatan daerah penyelidikan. Gradien anomaly tidak begitu
bervariasi merupakan defleksi batuan yang cukup jauh dari sumber panas bumi ( proses hidrotermal
) yang didomiasi oleh sedimen alluvial dan batuan andesite yang lapuk karena oksidasi, sedangkan
dibagian utara anomaly cukup bervariasi akibat adanya pengaruh proses panas bumi ( hidrotermal ).
Kelurusan, pengkutuban dan pembelokan anomaly gaya berat mengindikasikan adanya struktur
sesar yang berarah timur laut- tenggara.
Dari anomaly regional dan anomaly sisa memberikan informasi adanya sesar dan bentuk kubah

(dome) sepertihalnya informasi geologi diatas.
PENDAHULUAN
Geologi
Dari hasil survai/ pemetaan lapangan,
batuan di P. Tidore terdiri dari 7 satuan.
Urutan dari tua ke muda adalah sebagai
berikut: Satuan lava G. Gulili (Qlg), Satuan
lava G. Kici (Qlk), Satuan lava G. Tagafura
(Qlt), Satuan lava pra - kaldera Talaga (Opkt),
Satuan jatuhan piroklastik kaldera Talaga
(Qjkt), Satuan vulkanik G. Matubu dan Satuan
aluvium (Qa).
Struktur Geologi daerah dicerminkan
oleh bentuk: kelurusan gunungapi (lineament),
bentuk kerucut gunungapi, danau letusan
(krater dan kaldera), kelurusan tofografi, paset
segi tiga, gawir sesar, kekar, off-set batuan,
zona hancuran batuan/breksiasi, cermin sesar
(slikcen-side), bentuk kubah (dome) dan
pemunculan mata air panas.

Metoda gaya berat
Pengukuran gaya berat dilakukan
untuk
mendapatkan
gambaran
bawah
permukaan yang dapat digunakan untuk
penafsiran struktur, basemen dan sesar yang
mungkin digunakan sebagai jalur fluida panas
bumi. Hasil dari penyelidikan gaya berat
berupa :
Peta
Anomali
Bouger
yang
menginformasikan Densitas batuan daerah
penyelidikan.
Peta Anomali sisa menginformasikan struktur
dangkal (local) misalnya sesar dan kaldera.
Pemaparan Hasil Kegiatan Lapangan Subdit Panas Bumi 2005


Pemodelan gaya berat 2 dimensi
merupakan model sebaran densitas bawah
permukaan yang dapat digunakan untuk
memperlihatkan bentuk struktur geologi dan
dimensi kedalamannya.
Alat yang digunakan adalah Gravity meter
tipe D114 Lacoste and Romberg.
Anomaly gaya berat bouger
Peta anomaly bouger dapat dilihat
bahwa pola anomaly pada umumnya berarah
timur laut tenggara atau hamper sejajar
mendekati utara selatan. Dibagian tenggara
daerah penyelidikan kelurusan dan gradient
kontur anomaly cukup rapih, dibagaian timur
laut daerah penyelidikan kelurusan dan kontur
anomaly cukup berfariasi. Harga anomaly
bouger dikelompokam dalam empat bagian
yaitu:
Anomaly rendah : lebih kecil dari 15 mgal

Anomaly sedang : 15 s/d 16 mgal
Anomaly sedang cenderung tinggi:19 s/d
23mgal
Anomaly tinggi : lebih besar dari 23 mgal
Secara umum harga anomaly tinggi
terdapat dibagian timur laut daerah
penyelidikan.
Pola kontur anomaly yang kurang berfariasi
dibagian tenggara dareh penyelidikan
ditafsirkan sebagai defleksi batuan bawah
permukaan yang cukup jauh dari proses panas
bumi (hidrotermal) sehingga tidak merubah
sifat fisik (densiti) batuan . harga anomaly
32- 1

yang paling rendah dibagaian tenggara
diperkirakan defleksi batuan sediment.
Pola kontur anomaly gaya berat yang
cukup berfariasi dibagian timur laut
diperkirakan akidat adanya pengaruh panas

bumi (hidrotermal) dengan demikian pengaruh
panas bumi tersebut telah merubah sifat fisik
batuan bawah permukaan.
Anomali gaya berat regional
Peta anomaly regional secara umum juga
berarah tenggara timur laut. Gradient kontur
anomaly keseluruhan tidak bervariasi.
Harga anomaly regional dikelompokan
menjadi empat bagian yaitu:
Anomaly rendah : lebih kecil dari 5 mgal
Anomaly sedang : 5 s/d 15 mgal
Anomaly sedang cenderung tinggi:15 s/d
20mgal
Anomaly tinggi : lebih besar dari 20 mgal
Di bagian barat terlihat ada anomaly
rendah menuju ke anomaly tinggi yang
beraturan.
Pola kontur anomaly gaya berat regional ini
adalah sebagai defleksi batuan bawah
permikaan yang didominasi oleh batuan

basemen yang relative mempunyai rapat
massa lebih besar disbanding dengan batuan
di atasnya kendatipun cukup dekat dengan
sumber panas bumi.
Harga anomaly sedang dibagian tengah
penyelidikan merupakan defleksi batuan
bawah permukaan yang didominasi oleh
batuan basemen yang telah dipengaruhi oleh
proses panas bumi.
Anomali gaya berat sisa
Pada peta anomaly sisa dapat dilihat
bahwa pola anomaly pada umumnya masih
sama berarah timur laut tenggara. Kelurusan
dan gradient kontur anomaly pada peta cukup
bervariasi.
Harga anomaly sisa dikelompokan
menjadi 4 (empat) bagian yaitu:
Anomaly rendah : lebih kecil dari -10 mgal
Anomaly sedang : -10 s/d 1 mgal
Anomaly sedang cenderung tinggi:1 s/d 7mgal

Anomaly tinggi : lebih besar dari 5 mgal
Di bagian timur daerah penyelidikan
kelurusan dan gradient kontur anomaly lebih
bervariasi bila dibandingkan dengan dibagian
daerah penyelidikan dan terdapat beberapa
pola-pola yang didominasi oleh anomaly
tinggi. Pola-pola (pengkutuban-pemgkutuban)
anomaly tinggi pada peta ini diperkirakan
sebagai defleksi batuan intrusi, sedangkan
pengkutuban anomaly rendah diperkirakan
deleksi batuan bawah permukaan yang
Pemaparan Hasil Kegiatan Lapangan Subdit Panas Bumi 2005

didominasi oleh batuan yang telah mengalami
alterasi kuat.
Peta gaya berat sisa merupakan gaya berat sisa
merupakan defleksi batuan bawah permukaan
yang relative dangkal. Pola anomaly sisa ini
mempunyai gradient dan kelurusan kontur
yang sangat bervariasi, diperkirakan sebagai

akibat banyaknya struktur-struktur sesar, dan
adanya
gejala
panas
bumi
yang
mengakibatkan sebagian batuan bawah
permukaan telah mengalami alterasi kuat.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penyelidikan gaya
berat didaerah panas bumi Akesahu P. Tidore
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Manifestasi panas bumi yang
terdapat didaerah penyelidikan gaya berat
berupa mata air panas yaitu mata air panas
Akesahu, mata air panas tersebut muncul
kepermukaan melaui rekahan-rekahan batuan
yang ada ditepi laut/ pantai
Batuan yang ditemukan didaerah
penyelidikan berupa batuan vulkanik (lava,

breksi, satuan jatuhan piroklastik kaldera
talaga, satuan alivium).
Anomaly gaya berat
Bouger
mengidentifikasi adanya suatau streuktur
kubah dan sesar berarah timur laut –tenggara
hal tersebut jelas terlihat dari kelurusan
kontur.
Daerah yang diperkrakan sebai
prospek untuk potensi panas bumi berada di
bagian timur laut. Dengan nilai anomaly
Bouger 10 s/d 20 mgal, anomaly sisanya -5 s/d
5mgal.
Saran
Dengan
memperhatikan
peta
anomaly Bouger, anomaly sisa dimana
anomaly sedang/ dan rendah masih membuka
kearah timur laut – tenggara perlu dilanjutkan

penyelidikan lebih detil
Bila akan dilakukan pemboran uji
atau pemboran landaian suhu disarankan agar
dilakukan sekitar timur laut dekat mata air
panas.
Daftar Pustaka
• Bemmelen, van R.W., 1949. The Geology of
Indonesia. Vol. I A. General Geology Of
Indonesia And Adjacent Archipelagoes.
Government Printing Office. The Hague.
Netherlands.


Telford, W.M. et al, 1982. Applied
Geophysics. Cambridge University Press.
Cambridge.
32- 2

Densitas Sample Batuan Daerah Panas Bumi Akesahu Pulau Tidore
No.

Sample
T12
T30
T45
T17
T49

Nama Batuan

Densitas
gr/cm2
2.70
2.32
2.53
1.22
2.71

Andesit Terubah
Andesit Terubah
Fumis/Bt Apung
Andesit Terubah
Andesit

Koordinat
X
Y
324535
77869
326191
80456
326829
82374
324450
77170
323499
82822

84000

Keterangan

84000

PETA ANOMALI BOUGUER
DAERAH PANAS BUMI AKESAHU, P.TIDORE
PROVINSI MALUKU UTARA

R16

R17
R18
R19

R15

R20

R12
E 1000
R13

R14

R21

R11
E 2000R10

F 1000

R9
E 3000 R8

250

82000

R7
E 4000

F 2000

R22

R6

F 3000

R5

R2
B 8000

R9
E 3000 R8

R7
E 4000

F 2000

R27

E 5000

F 5000
R3

RA2
RA3

K5

C 8000
D8000

0m

B 7000 R32

2000 m

3000 m

R1

R68

4000 m

D6000
R69

RB4

25
0

B 3000

750

250

500

D2000

-5

0

5

10

15

20

25

R64

R43
B 1000
A 1000
R81

R65
R66

R67

1000

750

10

15

20

1500

Kontur anomali regional

R80

R44

Struktur

R82
R45
R83

1250
R46

1000

72000

750

Mata air panas

R47
0
50

Kontur ketinggian interval 50 meter

Mata air panas

250

70000

R47
50

R43
B 1000
A 1000
R81
R67

Struktur

5

Titik pengukuran gaya berat

R78
R79

R42

C 1000

R66

R80

R44

A 2000

R39

A 3000
R40 R77

B 2000
R41
A 2000

R63

R65

R46

1000

B 3000

D2000

R64

R83

1250

D3000

C 2000

R62

1250

74000

R82
R45

1500

Titik pengukuran gaya berat

R61

Kontur anomali bouguer

R79

R42

C 1000

750

0

C 3000
500

750

500

R78

B 2000
R41
A 2000

R63

1250

72000

A 2000

R39

A 3000
R40 R77

C 2000

R62

R61

1000

74000

-10

-5

A 4000
R38

R74
R74A

76000

-15

A 4000
R38

KETERANGAN

R37

B 4000

RB1

D3000

R35
BS

C 4000

D4000

RB2
R73

C 3000
500

4000 m

R36
A 5000

RB3
R72

R37

B 4000

RB1
R74
R74A

750

RB4
R76

C 4000

D4000

RB2
R73

76000

0
25
C 5000
D5000
B 5000

R71

78000

KETERANGAN

R35

3000 m

R34
A 6000

BS

R36
A 5000

RB3
R72

2000 m

B 6000

R70

R34
A 6000
0
25
C 5000
D5000
B 5000

R71

1000 m

Datum horizontal WGS 84
Proyeksi peta UTM zona 52 N

C 6000

R75

B 6000
R70

R75

R76

0m

A 7000
R33
500

C 6000

R69

1000 m

Datum horizontal WGS 84
Proyeksi peta UTM zona 52 N

A 7000R33

78000

R2
B 8000

C 7000
B 7000 R32

C 7000

D6000

R4

F 4000
RA1
K4

D7000

D7000

500

R5

K1

R1

R68

R6

F 3000

R27

80000

80000

R11
E 2000R10

K3
K2

R26

C 8000
D8000

R12
E 1000
R13

R23

R25

R3

RA2
RA3

K5

R14

R24

F 5000

RA1
K4

K1

R15

F 1000

R4

F 4000
K3
K2

R26

PETA ANOMALI REGIONAL
DAERAH PANAS BUMI AKESAHU, P.TIDORE
PROVINSI MALUKU UTARA

R16

250

82000

E 5000

R23
R24
R25

R17
R18
R19
R20
R21
R22

Jalan raya

0

Kontur ketinggian interval 50 meter
250

70000
68000

Jalan raya

318000

320000

322000

324000

326000

328000

68000
318000

320000

322000

324000

326000

328000

84000
R17

R16

PETA ANOMALI SISA GAYA BERAT
DAERAH PANAS BUMI AKESAHU, P.TIDORE
PROVINSI MALUKU UTARA

R18
R19

R15

R20

R14

R21

R12
E 1000
R13

R11
E 2000R10

F 1000
250

82000

R9
E 3000 R8

R7
E 4000

F 2000

R22

R6

F 3000

E 5000

R23

R4

F 4000

R24
K3
R25

F 5000

RA1
K4

K2

R26

R3

RA2
RA3

K5

C 8000
D8000

R2
B 8000

K1

R1

R27

80000

R5

C 7000

0m

D7000
B 7000 R32
R68

D6000

C 6000

0
25
C 5000
D5000

R71
RB4

R35
B 5000

R76

D4000

RB2
0

76000

-15

A 4000
R38

-10

-5

0

5

10

C 3000
500

D3000
B 3000

750

500

750

R37

B 4000

R73
R74
R74A

KETERANGAN

BS

C 4000

RB1
25

4000 m

R36
A 5000

RB3
R72

R61

1000

D2000
R63

R79

R42
R43
B 1000
A 1000
R81

R65
R66

R67

Kontur anomali sisa

R80

R44

Struktur

R82
R45

1500

Titik pengukuran gaya berat

R78

B 2000
R41
A 2000

C 1000
R64

A 2000

R39

A 3000
R40 R77

C 2000

R62

1250

R83

1250
R46

1000

72000

3000 m

R34
A 6000

R75

74000

2000 m

B 6000

R70

78000

1000 m

Datum horizontal WGS 84
Proyeksi peta UTM zona 52 N

A 7000R33
500

R69

750

Mata air panas

R47
0
50

Kontur ketinggian interval 50 meter
250

70000

Jalan raya

68000
318000

320000

322000

324000

326000

328000

Pemaparan Hasil Kegiatan Lapangan Subdit Panas Bumi 2005

32- 3