Akesahu Makalah Gravity
PENYELIDIKAN GAYA BERAT DAERAH PANAS BUMI AKESAHU PULAU TIDORE
MALUKU UTARA
Oleh : Adri Santoso Sudjadi
Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral
SARI
Daerah penyelidikan berada di wilayah pulau Tidore yang bersebrangan dengan pulau Ternate dan
Pulau Halmahera dengan posisi geografis 1270 22’ 56”- 1270 27’ 17” BT dan 00 41’ 55”- 00 45’ 52”
LU .
Kondisi bawah permukaan bumi yang tidak homogen merupakan informasi yang diperoleh dan
penyelidikan gaya berat, hal ini merupakan adanya anomaly nilai gaya berat didaerah penyelidikan
panas bumi, yang ditafsirkan sebagai struktur batuan patahan yang dapat dilalui fluida panas bumi
pola anomaly regional memberikan gambaran struktur batuan basemen dan pola anomaly sisa
memberikan gambaran struktur batuan yang lebih dangkal. Densitas rata – rata didaerah survey
adalah kurang lebih 2.50gr/cm2 dibagian selatan daerah penyelidikan. Gradien anomaly tidak begitu
bervariasi merupakan defleksi batuan yang cukup jauh dari sumber panas bumi ( proses hidrotermal
) yang didomiasi oleh sedimen alluvial dan batuan andesite yang lapuk karena oksidasi, sedangkan
dibagian utara anomaly cukup bervariasi akibat adanya pengaruh proses panas bumi ( hidrotermal ).
Kelurusan, pengkutuban dan pembelokan anomaly gaya berat mengindikasikan adanya struktur
sesar yang berarah timur laut- tenggara.
Dari anomaly regional dan anomaly sisa memberikan informasi adanya sesar dan bentuk kubah
(dome) sepertihalnya informasi geologi diatas.
PENDAHULUAN
Geologi
Dari hasil survai/ pemetaan lapangan,
batuan di P. Tidore terdiri dari 7 satuan.
Urutan dari tua ke muda adalah sebagai
berikut: Satuan lava G. Gulili (Qlg), Satuan
lava G. Kici (Qlk), Satuan lava G. Tagafura
(Qlt), Satuan lava pra - kaldera Talaga (Opkt),
Satuan jatuhan piroklastik kaldera Talaga
(Qjkt), Satuan vulkanik G. Matubu dan Satuan
aluvium (Qa).
Struktur Geologi daerah dicerminkan
oleh bentuk: kelurusan gunungapi (lineament),
bentuk kerucut gunungapi, danau letusan
(krater dan kaldera), kelurusan tofografi, paset
segi tiga, gawir sesar, kekar, off-set batuan,
zona hancuran batuan/breksiasi, cermin sesar
(slikcen-side), bentuk kubah (dome) dan
pemunculan mata air panas.
Metoda gaya berat
Pengukuran gaya berat dilakukan
untuk
mendapatkan
gambaran
bawah
permukaan yang dapat digunakan untuk
penafsiran struktur, basemen dan sesar yang
mungkin digunakan sebagai jalur fluida panas
bumi. Hasil dari penyelidikan gaya berat
berupa :
Peta
Anomali
Bouger
yang
menginformasikan Densitas batuan daerah
penyelidikan.
Peta Anomali sisa menginformasikan struktur
dangkal (local) misalnya sesar dan kaldera.
Pemaparan Hasil Kegiatan Lapangan Subdit Panas Bumi 2005
Pemodelan gaya berat 2 dimensi
merupakan model sebaran densitas bawah
permukaan yang dapat digunakan untuk
memperlihatkan bentuk struktur geologi dan
dimensi kedalamannya.
Alat yang digunakan adalah Gravity meter
tipe D114 Lacoste and Romberg.
Anomaly gaya berat bouger
Peta anomaly bouger dapat dilihat
bahwa pola anomaly pada umumnya berarah
timur laut tenggara atau hamper sejajar
mendekati utara selatan. Dibagian tenggara
daerah penyelidikan kelurusan dan gradient
kontur anomaly cukup rapih, dibagaian timur
laut daerah penyelidikan kelurusan dan kontur
anomaly cukup berfariasi. Harga anomaly
bouger dikelompokam dalam empat bagian
yaitu:
Anomaly rendah : lebih kecil dari 15 mgal
Anomaly sedang : 15 s/d 16 mgal
Anomaly sedang cenderung tinggi:19 s/d
23mgal
Anomaly tinggi : lebih besar dari 23 mgal
Secara umum harga anomaly tinggi
terdapat dibagian timur laut daerah
penyelidikan.
Pola kontur anomaly yang kurang berfariasi
dibagian tenggara dareh penyelidikan
ditafsirkan sebagai defleksi batuan bawah
permukaan yang cukup jauh dari proses panas
bumi (hidrotermal) sehingga tidak merubah
sifat fisik (densiti) batuan . harga anomaly
32- 1
yang paling rendah dibagaian tenggara
diperkirakan defleksi batuan sediment.
Pola kontur anomaly gaya berat yang
cukup berfariasi dibagian timur laut
diperkirakan akidat adanya pengaruh panas
bumi (hidrotermal) dengan demikian pengaruh
panas bumi tersebut telah merubah sifat fisik
batuan bawah permukaan.
Anomali gaya berat regional
Peta anomaly regional secara umum juga
berarah tenggara timur laut. Gradient kontur
anomaly keseluruhan tidak bervariasi.
Harga anomaly regional dikelompokan
menjadi empat bagian yaitu:
Anomaly rendah : lebih kecil dari 5 mgal
Anomaly sedang : 5 s/d 15 mgal
Anomaly sedang cenderung tinggi:15 s/d
20mgal
Anomaly tinggi : lebih besar dari 20 mgal
Di bagian barat terlihat ada anomaly
rendah menuju ke anomaly tinggi yang
beraturan.
Pola kontur anomaly gaya berat regional ini
adalah sebagai defleksi batuan bawah
permikaan yang didominasi oleh batuan
basemen yang relative mempunyai rapat
massa lebih besar disbanding dengan batuan
di atasnya kendatipun cukup dekat dengan
sumber panas bumi.
Harga anomaly sedang dibagian tengah
penyelidikan merupakan defleksi batuan
bawah permukaan yang didominasi oleh
batuan basemen yang telah dipengaruhi oleh
proses panas bumi.
Anomali gaya berat sisa
Pada peta anomaly sisa dapat dilihat
bahwa pola anomaly pada umumnya masih
sama berarah timur laut tenggara. Kelurusan
dan gradient kontur anomaly pada peta cukup
bervariasi.
Harga anomaly sisa dikelompokan
menjadi 4 (empat) bagian yaitu:
Anomaly rendah : lebih kecil dari -10 mgal
Anomaly sedang : -10 s/d 1 mgal
Anomaly sedang cenderung tinggi:1 s/d 7mgal
Anomaly tinggi : lebih besar dari 5 mgal
Di bagian timur daerah penyelidikan
kelurusan dan gradient kontur anomaly lebih
bervariasi bila dibandingkan dengan dibagian
daerah penyelidikan dan terdapat beberapa
pola-pola yang didominasi oleh anomaly
tinggi. Pola-pola (pengkutuban-pemgkutuban)
anomaly tinggi pada peta ini diperkirakan
sebagai defleksi batuan intrusi, sedangkan
pengkutuban anomaly rendah diperkirakan
deleksi batuan bawah permukaan yang
Pemaparan Hasil Kegiatan Lapangan Subdit Panas Bumi 2005
didominasi oleh batuan yang telah mengalami
alterasi kuat.
Peta gaya berat sisa merupakan gaya berat sisa
merupakan defleksi batuan bawah permukaan
yang relative dangkal. Pola anomaly sisa ini
mempunyai gradient dan kelurusan kontur
yang sangat bervariasi, diperkirakan sebagai
akibat banyaknya struktur-struktur sesar, dan
adanya
gejala
panas
bumi
yang
mengakibatkan sebagian batuan bawah
permukaan telah mengalami alterasi kuat.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penyelidikan gaya
berat didaerah panas bumi Akesahu P. Tidore
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Manifestasi panas bumi yang
terdapat didaerah penyelidikan gaya berat
berupa mata air panas yaitu mata air panas
Akesahu, mata air panas tersebut muncul
kepermukaan melaui rekahan-rekahan batuan
yang ada ditepi laut/ pantai
Batuan yang ditemukan didaerah
penyelidikan berupa batuan vulkanik (lava,
breksi, satuan jatuhan piroklastik kaldera
talaga, satuan alivium).
Anomaly gaya berat
Bouger
mengidentifikasi adanya suatau streuktur
kubah dan sesar berarah timur laut –tenggara
hal tersebut jelas terlihat dari kelurusan
kontur.
Daerah yang diperkrakan sebai
prospek untuk potensi panas bumi berada di
bagian timur laut. Dengan nilai anomaly
Bouger 10 s/d 20 mgal, anomaly sisanya -5 s/d
5mgal.
Saran
Dengan
memperhatikan
peta
anomaly Bouger, anomaly sisa dimana
anomaly sedang/ dan rendah masih membuka
kearah timur laut – tenggara perlu dilanjutkan
penyelidikan lebih detil
Bila akan dilakukan pemboran uji
atau pemboran landaian suhu disarankan agar
dilakukan sekitar timur laut dekat mata air
panas.
Daftar Pustaka
• Bemmelen, van R.W., 1949. The Geology of
Indonesia. Vol. I A. General Geology Of
Indonesia And Adjacent Archipelagoes.
Government Printing Office. The Hague.
Netherlands.
•
Telford, W.M. et al, 1982. Applied
Geophysics. Cambridge University Press.
Cambridge.
32- 2
Densitas Sample Batuan Daerah Panas Bumi Akesahu Pulau Tidore
No.
Sample
T12
T30
T45
T17
T49
Nama Batuan
Densitas
gr/cm2
2.70
2.32
2.53
1.22
2.71
Andesit Terubah
Andesit Terubah
Fumis/Bt Apung
Andesit Terubah
Andesit
Koordinat
X
Y
324535
77869
326191
80456
326829
82374
324450
77170
323499
82822
84000
Keterangan
84000
PETA ANOMALI BOUGUER
DAERAH PANAS BUMI AKESAHU, P.TIDORE
PROVINSI MALUKU UTARA
R16
R17
R18
R19
R15
R20
R12
E 1000
R13
R14
R21
R11
E 2000R10
F 1000
R9
E 3000 R8
250
82000
R7
E 4000
F 2000
R22
R6
F 3000
R5
R2
B 8000
R9
E 3000 R8
R7
E 4000
F 2000
R27
E 5000
F 5000
R3
RA2
RA3
K5
C 8000
D8000
0m
B 7000 R32
2000 m
3000 m
R1
R68
4000 m
D6000
R69
RB4
25
0
B 3000
750
250
500
D2000
-5
0
5
10
15
20
25
R64
R43
B 1000
A 1000
R81
R65
R66
R67
1000
750
10
15
20
1500
Kontur anomali regional
R80
R44
Struktur
R82
R45
R83
1250
R46
1000
72000
750
Mata air panas
R47
0
50
Kontur ketinggian interval 50 meter
Mata air panas
250
70000
R47
50
R43
B 1000
A 1000
R81
R67
Struktur
5
Titik pengukuran gaya berat
R78
R79
R42
C 1000
R66
R80
R44
A 2000
R39
A 3000
R40 R77
B 2000
R41
A 2000
R63
R65
R46
1000
B 3000
D2000
R64
R83
1250
D3000
C 2000
R62
1250
74000
R82
R45
1500
Titik pengukuran gaya berat
R61
Kontur anomali bouguer
R79
R42
C 1000
750
0
C 3000
500
750
500
R78
B 2000
R41
A 2000
R63
1250
72000
A 2000
R39
A 3000
R40 R77
C 2000
R62
R61
1000
74000
-10
-5
A 4000
R38
R74
R74A
76000
-15
A 4000
R38
KETERANGAN
R37
B 4000
RB1
D3000
R35
BS
C 4000
D4000
RB2
R73
C 3000
500
4000 m
R36
A 5000
RB3
R72
R37
B 4000
RB1
R74
R74A
750
RB4
R76
C 4000
D4000
RB2
R73
76000
0
25
C 5000
D5000
B 5000
R71
78000
KETERANGAN
R35
3000 m
R34
A 6000
BS
R36
A 5000
RB3
R72
2000 m
B 6000
R70
R34
A 6000
0
25
C 5000
D5000
B 5000
R71
1000 m
Datum horizontal WGS 84
Proyeksi peta UTM zona 52 N
C 6000
R75
B 6000
R70
R75
R76
0m
A 7000
R33
500
C 6000
R69
1000 m
Datum horizontal WGS 84
Proyeksi peta UTM zona 52 N
A 7000R33
78000
R2
B 8000
C 7000
B 7000 R32
C 7000
D6000
R4
F 4000
RA1
K4
D7000
D7000
500
R5
K1
R1
R68
R6
F 3000
R27
80000
80000
R11
E 2000R10
K3
K2
R26
C 8000
D8000
R12
E 1000
R13
R23
R25
R3
RA2
RA3
K5
R14
R24
F 5000
RA1
K4
K1
R15
F 1000
R4
F 4000
K3
K2
R26
PETA ANOMALI REGIONAL
DAERAH PANAS BUMI AKESAHU, P.TIDORE
PROVINSI MALUKU UTARA
R16
250
82000
E 5000
R23
R24
R25
R17
R18
R19
R20
R21
R22
Jalan raya
0
Kontur ketinggian interval 50 meter
250
70000
68000
Jalan raya
318000
320000
322000
324000
326000
328000
68000
318000
320000
322000
324000
326000
328000
84000
R17
R16
PETA ANOMALI SISA GAYA BERAT
DAERAH PANAS BUMI AKESAHU, P.TIDORE
PROVINSI MALUKU UTARA
R18
R19
R15
R20
R14
R21
R12
E 1000
R13
R11
E 2000R10
F 1000
250
82000
R9
E 3000 R8
R7
E 4000
F 2000
R22
R6
F 3000
E 5000
R23
R4
F 4000
R24
K3
R25
F 5000
RA1
K4
K2
R26
R3
RA2
RA3
K5
C 8000
D8000
R2
B 8000
K1
R1
R27
80000
R5
C 7000
0m
D7000
B 7000 R32
R68
D6000
C 6000
0
25
C 5000
D5000
R71
RB4
R35
B 5000
R76
D4000
RB2
0
76000
-15
A 4000
R38
-10
-5
0
5
10
C 3000
500
D3000
B 3000
750
500
750
R37
B 4000
R73
R74
R74A
KETERANGAN
BS
C 4000
RB1
25
4000 m
R36
A 5000
RB3
R72
R61
1000
D2000
R63
R79
R42
R43
B 1000
A 1000
R81
R65
R66
R67
Kontur anomali sisa
R80
R44
Struktur
R82
R45
1500
Titik pengukuran gaya berat
R78
B 2000
R41
A 2000
C 1000
R64
A 2000
R39
A 3000
R40 R77
C 2000
R62
1250
R83
1250
R46
1000
72000
3000 m
R34
A 6000
R75
74000
2000 m
B 6000
R70
78000
1000 m
Datum horizontal WGS 84
Proyeksi peta UTM zona 52 N
A 7000R33
500
R69
750
Mata air panas
R47
0
50
Kontur ketinggian interval 50 meter
250
70000
Jalan raya
68000
318000
320000
322000
324000
326000
328000
Pemaparan Hasil Kegiatan Lapangan Subdit Panas Bumi 2005
32- 3
MALUKU UTARA
Oleh : Adri Santoso Sudjadi
Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral
SARI
Daerah penyelidikan berada di wilayah pulau Tidore yang bersebrangan dengan pulau Ternate dan
Pulau Halmahera dengan posisi geografis 1270 22’ 56”- 1270 27’ 17” BT dan 00 41’ 55”- 00 45’ 52”
LU .
Kondisi bawah permukaan bumi yang tidak homogen merupakan informasi yang diperoleh dan
penyelidikan gaya berat, hal ini merupakan adanya anomaly nilai gaya berat didaerah penyelidikan
panas bumi, yang ditafsirkan sebagai struktur batuan patahan yang dapat dilalui fluida panas bumi
pola anomaly regional memberikan gambaran struktur batuan basemen dan pola anomaly sisa
memberikan gambaran struktur batuan yang lebih dangkal. Densitas rata – rata didaerah survey
adalah kurang lebih 2.50gr/cm2 dibagian selatan daerah penyelidikan. Gradien anomaly tidak begitu
bervariasi merupakan defleksi batuan yang cukup jauh dari sumber panas bumi ( proses hidrotermal
) yang didomiasi oleh sedimen alluvial dan batuan andesite yang lapuk karena oksidasi, sedangkan
dibagian utara anomaly cukup bervariasi akibat adanya pengaruh proses panas bumi ( hidrotermal ).
Kelurusan, pengkutuban dan pembelokan anomaly gaya berat mengindikasikan adanya struktur
sesar yang berarah timur laut- tenggara.
Dari anomaly regional dan anomaly sisa memberikan informasi adanya sesar dan bentuk kubah
(dome) sepertihalnya informasi geologi diatas.
PENDAHULUAN
Geologi
Dari hasil survai/ pemetaan lapangan,
batuan di P. Tidore terdiri dari 7 satuan.
Urutan dari tua ke muda adalah sebagai
berikut: Satuan lava G. Gulili (Qlg), Satuan
lava G. Kici (Qlk), Satuan lava G. Tagafura
(Qlt), Satuan lava pra - kaldera Talaga (Opkt),
Satuan jatuhan piroklastik kaldera Talaga
(Qjkt), Satuan vulkanik G. Matubu dan Satuan
aluvium (Qa).
Struktur Geologi daerah dicerminkan
oleh bentuk: kelurusan gunungapi (lineament),
bentuk kerucut gunungapi, danau letusan
(krater dan kaldera), kelurusan tofografi, paset
segi tiga, gawir sesar, kekar, off-set batuan,
zona hancuran batuan/breksiasi, cermin sesar
(slikcen-side), bentuk kubah (dome) dan
pemunculan mata air panas.
Metoda gaya berat
Pengukuran gaya berat dilakukan
untuk
mendapatkan
gambaran
bawah
permukaan yang dapat digunakan untuk
penafsiran struktur, basemen dan sesar yang
mungkin digunakan sebagai jalur fluida panas
bumi. Hasil dari penyelidikan gaya berat
berupa :
Peta
Anomali
Bouger
yang
menginformasikan Densitas batuan daerah
penyelidikan.
Peta Anomali sisa menginformasikan struktur
dangkal (local) misalnya sesar dan kaldera.
Pemaparan Hasil Kegiatan Lapangan Subdit Panas Bumi 2005
Pemodelan gaya berat 2 dimensi
merupakan model sebaran densitas bawah
permukaan yang dapat digunakan untuk
memperlihatkan bentuk struktur geologi dan
dimensi kedalamannya.
Alat yang digunakan adalah Gravity meter
tipe D114 Lacoste and Romberg.
Anomaly gaya berat bouger
Peta anomaly bouger dapat dilihat
bahwa pola anomaly pada umumnya berarah
timur laut tenggara atau hamper sejajar
mendekati utara selatan. Dibagian tenggara
daerah penyelidikan kelurusan dan gradient
kontur anomaly cukup rapih, dibagaian timur
laut daerah penyelidikan kelurusan dan kontur
anomaly cukup berfariasi. Harga anomaly
bouger dikelompokam dalam empat bagian
yaitu:
Anomaly rendah : lebih kecil dari 15 mgal
Anomaly sedang : 15 s/d 16 mgal
Anomaly sedang cenderung tinggi:19 s/d
23mgal
Anomaly tinggi : lebih besar dari 23 mgal
Secara umum harga anomaly tinggi
terdapat dibagian timur laut daerah
penyelidikan.
Pola kontur anomaly yang kurang berfariasi
dibagian tenggara dareh penyelidikan
ditafsirkan sebagai defleksi batuan bawah
permukaan yang cukup jauh dari proses panas
bumi (hidrotermal) sehingga tidak merubah
sifat fisik (densiti) batuan . harga anomaly
32- 1
yang paling rendah dibagaian tenggara
diperkirakan defleksi batuan sediment.
Pola kontur anomaly gaya berat yang
cukup berfariasi dibagian timur laut
diperkirakan akidat adanya pengaruh panas
bumi (hidrotermal) dengan demikian pengaruh
panas bumi tersebut telah merubah sifat fisik
batuan bawah permukaan.
Anomali gaya berat regional
Peta anomaly regional secara umum juga
berarah tenggara timur laut. Gradient kontur
anomaly keseluruhan tidak bervariasi.
Harga anomaly regional dikelompokan
menjadi empat bagian yaitu:
Anomaly rendah : lebih kecil dari 5 mgal
Anomaly sedang : 5 s/d 15 mgal
Anomaly sedang cenderung tinggi:15 s/d
20mgal
Anomaly tinggi : lebih besar dari 20 mgal
Di bagian barat terlihat ada anomaly
rendah menuju ke anomaly tinggi yang
beraturan.
Pola kontur anomaly gaya berat regional ini
adalah sebagai defleksi batuan bawah
permikaan yang didominasi oleh batuan
basemen yang relative mempunyai rapat
massa lebih besar disbanding dengan batuan
di atasnya kendatipun cukup dekat dengan
sumber panas bumi.
Harga anomaly sedang dibagian tengah
penyelidikan merupakan defleksi batuan
bawah permukaan yang didominasi oleh
batuan basemen yang telah dipengaruhi oleh
proses panas bumi.
Anomali gaya berat sisa
Pada peta anomaly sisa dapat dilihat
bahwa pola anomaly pada umumnya masih
sama berarah timur laut tenggara. Kelurusan
dan gradient kontur anomaly pada peta cukup
bervariasi.
Harga anomaly sisa dikelompokan
menjadi 4 (empat) bagian yaitu:
Anomaly rendah : lebih kecil dari -10 mgal
Anomaly sedang : -10 s/d 1 mgal
Anomaly sedang cenderung tinggi:1 s/d 7mgal
Anomaly tinggi : lebih besar dari 5 mgal
Di bagian timur daerah penyelidikan
kelurusan dan gradient kontur anomaly lebih
bervariasi bila dibandingkan dengan dibagian
daerah penyelidikan dan terdapat beberapa
pola-pola yang didominasi oleh anomaly
tinggi. Pola-pola (pengkutuban-pemgkutuban)
anomaly tinggi pada peta ini diperkirakan
sebagai defleksi batuan intrusi, sedangkan
pengkutuban anomaly rendah diperkirakan
deleksi batuan bawah permukaan yang
Pemaparan Hasil Kegiatan Lapangan Subdit Panas Bumi 2005
didominasi oleh batuan yang telah mengalami
alterasi kuat.
Peta gaya berat sisa merupakan gaya berat sisa
merupakan defleksi batuan bawah permukaan
yang relative dangkal. Pola anomaly sisa ini
mempunyai gradient dan kelurusan kontur
yang sangat bervariasi, diperkirakan sebagai
akibat banyaknya struktur-struktur sesar, dan
adanya
gejala
panas
bumi
yang
mengakibatkan sebagian batuan bawah
permukaan telah mengalami alterasi kuat.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penyelidikan gaya
berat didaerah panas bumi Akesahu P. Tidore
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Manifestasi panas bumi yang
terdapat didaerah penyelidikan gaya berat
berupa mata air panas yaitu mata air panas
Akesahu, mata air panas tersebut muncul
kepermukaan melaui rekahan-rekahan batuan
yang ada ditepi laut/ pantai
Batuan yang ditemukan didaerah
penyelidikan berupa batuan vulkanik (lava,
breksi, satuan jatuhan piroklastik kaldera
talaga, satuan alivium).
Anomaly gaya berat
Bouger
mengidentifikasi adanya suatau streuktur
kubah dan sesar berarah timur laut –tenggara
hal tersebut jelas terlihat dari kelurusan
kontur.
Daerah yang diperkrakan sebai
prospek untuk potensi panas bumi berada di
bagian timur laut. Dengan nilai anomaly
Bouger 10 s/d 20 mgal, anomaly sisanya -5 s/d
5mgal.
Saran
Dengan
memperhatikan
peta
anomaly Bouger, anomaly sisa dimana
anomaly sedang/ dan rendah masih membuka
kearah timur laut – tenggara perlu dilanjutkan
penyelidikan lebih detil
Bila akan dilakukan pemboran uji
atau pemboran landaian suhu disarankan agar
dilakukan sekitar timur laut dekat mata air
panas.
Daftar Pustaka
• Bemmelen, van R.W., 1949. The Geology of
Indonesia. Vol. I A. General Geology Of
Indonesia And Adjacent Archipelagoes.
Government Printing Office. The Hague.
Netherlands.
•
Telford, W.M. et al, 1982. Applied
Geophysics. Cambridge University Press.
Cambridge.
32- 2
Densitas Sample Batuan Daerah Panas Bumi Akesahu Pulau Tidore
No.
Sample
T12
T30
T45
T17
T49
Nama Batuan
Densitas
gr/cm2
2.70
2.32
2.53
1.22
2.71
Andesit Terubah
Andesit Terubah
Fumis/Bt Apung
Andesit Terubah
Andesit
Koordinat
X
Y
324535
77869
326191
80456
326829
82374
324450
77170
323499
82822
84000
Keterangan
84000
PETA ANOMALI BOUGUER
DAERAH PANAS BUMI AKESAHU, P.TIDORE
PROVINSI MALUKU UTARA
R16
R17
R18
R19
R15
R20
R12
E 1000
R13
R14
R21
R11
E 2000R10
F 1000
R9
E 3000 R8
250
82000
R7
E 4000
F 2000
R22
R6
F 3000
R5
R2
B 8000
R9
E 3000 R8
R7
E 4000
F 2000
R27
E 5000
F 5000
R3
RA2
RA3
K5
C 8000
D8000
0m
B 7000 R32
2000 m
3000 m
R1
R68
4000 m
D6000
R69
RB4
25
0
B 3000
750
250
500
D2000
-5
0
5
10
15
20
25
R64
R43
B 1000
A 1000
R81
R65
R66
R67
1000
750
10
15
20
1500
Kontur anomali regional
R80
R44
Struktur
R82
R45
R83
1250
R46
1000
72000
750
Mata air panas
R47
0
50
Kontur ketinggian interval 50 meter
Mata air panas
250
70000
R47
50
R43
B 1000
A 1000
R81
R67
Struktur
5
Titik pengukuran gaya berat
R78
R79
R42
C 1000
R66
R80
R44
A 2000
R39
A 3000
R40 R77
B 2000
R41
A 2000
R63
R65
R46
1000
B 3000
D2000
R64
R83
1250
D3000
C 2000
R62
1250
74000
R82
R45
1500
Titik pengukuran gaya berat
R61
Kontur anomali bouguer
R79
R42
C 1000
750
0
C 3000
500
750
500
R78
B 2000
R41
A 2000
R63
1250
72000
A 2000
R39
A 3000
R40 R77
C 2000
R62
R61
1000
74000
-10
-5
A 4000
R38
R74
R74A
76000
-15
A 4000
R38
KETERANGAN
R37
B 4000
RB1
D3000
R35
BS
C 4000
D4000
RB2
R73
C 3000
500
4000 m
R36
A 5000
RB3
R72
R37
B 4000
RB1
R74
R74A
750
RB4
R76
C 4000
D4000
RB2
R73
76000
0
25
C 5000
D5000
B 5000
R71
78000
KETERANGAN
R35
3000 m
R34
A 6000
BS
R36
A 5000
RB3
R72
2000 m
B 6000
R70
R34
A 6000
0
25
C 5000
D5000
B 5000
R71
1000 m
Datum horizontal WGS 84
Proyeksi peta UTM zona 52 N
C 6000
R75
B 6000
R70
R75
R76
0m
A 7000
R33
500
C 6000
R69
1000 m
Datum horizontal WGS 84
Proyeksi peta UTM zona 52 N
A 7000R33
78000
R2
B 8000
C 7000
B 7000 R32
C 7000
D6000
R4
F 4000
RA1
K4
D7000
D7000
500
R5
K1
R1
R68
R6
F 3000
R27
80000
80000
R11
E 2000R10
K3
K2
R26
C 8000
D8000
R12
E 1000
R13
R23
R25
R3
RA2
RA3
K5
R14
R24
F 5000
RA1
K4
K1
R15
F 1000
R4
F 4000
K3
K2
R26
PETA ANOMALI REGIONAL
DAERAH PANAS BUMI AKESAHU, P.TIDORE
PROVINSI MALUKU UTARA
R16
250
82000
E 5000
R23
R24
R25
R17
R18
R19
R20
R21
R22
Jalan raya
0
Kontur ketinggian interval 50 meter
250
70000
68000
Jalan raya
318000
320000
322000
324000
326000
328000
68000
318000
320000
322000
324000
326000
328000
84000
R17
R16
PETA ANOMALI SISA GAYA BERAT
DAERAH PANAS BUMI AKESAHU, P.TIDORE
PROVINSI MALUKU UTARA
R18
R19
R15
R20
R14
R21
R12
E 1000
R13
R11
E 2000R10
F 1000
250
82000
R9
E 3000 R8
R7
E 4000
F 2000
R22
R6
F 3000
E 5000
R23
R4
F 4000
R24
K3
R25
F 5000
RA1
K4
K2
R26
R3
RA2
RA3
K5
C 8000
D8000
R2
B 8000
K1
R1
R27
80000
R5
C 7000
0m
D7000
B 7000 R32
R68
D6000
C 6000
0
25
C 5000
D5000
R71
RB4
R35
B 5000
R76
D4000
RB2
0
76000
-15
A 4000
R38
-10
-5
0
5
10
C 3000
500
D3000
B 3000
750
500
750
R37
B 4000
R73
R74
R74A
KETERANGAN
BS
C 4000
RB1
25
4000 m
R36
A 5000
RB3
R72
R61
1000
D2000
R63
R79
R42
R43
B 1000
A 1000
R81
R65
R66
R67
Kontur anomali sisa
R80
R44
Struktur
R82
R45
1500
Titik pengukuran gaya berat
R78
B 2000
R41
A 2000
C 1000
R64
A 2000
R39
A 3000
R40 R77
C 2000
R62
1250
R83
1250
R46
1000
72000
3000 m
R34
A 6000
R75
74000
2000 m
B 6000
R70
78000
1000 m
Datum horizontal WGS 84
Proyeksi peta UTM zona 52 N
A 7000R33
500
R69
750
Mata air panas
R47
0
50
Kontur ketinggian interval 50 meter
250
70000
Jalan raya
68000
318000
320000
322000
324000
326000
328000
Pemaparan Hasil Kegiatan Lapangan Subdit Panas Bumi 2005
32- 3