AMEN10. PENGARUH STRATEGI CUSTOMIZATION TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MELALUI PENGGUNAAN KARAKTERISTIK INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN YANG BERSIFAT BROAD SCOPE DAN AGGREGATION

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

ABSTRACT
Pengaruh Strategi Customization Terhadap Kinerja Perusahaan Melalui
Penggunaan Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen
yang Bersifat Broad Scope dan Aggregation
The Effect of Customization Strategy on Firm Performance through
The Usefulness of Broad Scope and Aggregation Management Accounting
System Information Characteristics
Abu Nizarudin*
This research examines whether customization strategy affects firm
performance, and whether this effect can be mediated by the usefulness of broad
scope and aggregation management accounting system information characteristics.
Research data are primary data collected by mailed survey method which is
sending the questionnaires to marketing managers and production managers via post.
There are 90 marketing managers and 45 production managers participating in this
research. The data are analyzed by using SEM (Structural Equation Modeling).
The research finding shows that customization strategy doesn’t affect firm
performance, and this effect can be mediated by the usefulness of broad scope and
aggregation management accounting system information characteristics.
Key Words: Customization, Broad Scope, Aggregation, firm performance,

Management Accounting System

* Fakultas Ekonomi Universitas Bina Darma, Palembang

Padang, 23-26 Agustus 2006

1

K-AMEN 10

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

PENDAHULUAN
Dalam

rangka

economy

recovery,


pemerintah

Indonesia

dan

International Monetary Fund (IMF) memperkenalkan konsep Good Corporate
Governance (GCG) sebagai tata cara kelola perusahaan yang sehat. Konsep
ini diharapkan dapat melindungi pemegang saham dan kreditur agar dapat
memperoleh kembali investasinya.
Hubungan yang kondusif dan dapat dipertanggungjawabkan di antara
dewan komisaris, dewan direksi, dan pemegang saham dipengaruhi oleh
pelaksanaan

GCG

sehingga

dapat


meningkatkan

kinerja

perusahaan.

Manajemen bertanggung jawab kepada dewan komisaris dan dewan komisaris
bertanggung jawab kepada pemegang saham. Posisi dewan komisaris adalah
memastikan bahwa manajemen telah bekerja demi kepentingan perusahaan
sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan.
Persaingan yang tajam dalam dunia bisnis saat ini mendorong
perusahaan untuk mengimplementasikan strategi yang tepat agar dapat
memenangkan persaingan dan mencapai kinerja yang lebih baik. Salah satu
strategi

yang

diimplementasikan


oleh

perusahaan-perusahaan

adalah

membedakan produk dan jasa dari para pesaing. Strategi ini dikenal sebagai
strategi customization atau manufacturing flexibility (Gilmore & Pine, 1997;
Kotha, 1995). Menurut Gilmore & Pine (1997) dan Kotha (1995) strategi
customization adalah suatu strategi yang merespon permintaan customer untuk
meningkatkan variasi produk dan kualitas produk terbaik. Pernyataan ini sesuai
dengan apa yang dinyatakan dalam Oxford-English-Dictionary (2003). Bouwens
dan Abernethy (2000) menyatakan bahwa strategi customization membutuhkan
perkembangan budaya suatu organisasi yang mendorong individu untuk inovasi
dan responsif terhadap kebutuhan customer. Strategi customization bisa
mengarah kepada peningkatan market share dan profitabilitas (Kekre dan
Srinivasan, 1990).
Hasil penelitian sebelumnya mengenai pengaruh strategi customization
terhadap kinerja perusahaan masih belum meyakinkan. Beberapa penelitian
Padang, 23-26 Agustus 2006


2

K-AMEN 10

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG
membuktikan bahwa strategi customization mempengaruhi kinerja perusahaan
(Balakrishnan, 1996; Sriram dan Sapienza, 1991; Simon dan Dolan, 1998;
Fitzgerald, 1995; Zairi, 2000). Penelitian lain membuktikan bahwa strategi
customization tidak mempengaruhi kinerja perusahaan (Sievanen, 2004; Booz
Allen Hamilton Inc., 2003). Penelitian yang sama belum pernah dilakukan di
Indonesia.
Peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh strategi customization terhadap
kinerja perusahaan di Indonesia. Hasil penelitian sebelumnya masih belum
meyakinkan, oleh karena itu peneliti menduga bahwa terdapat suatu variabel
yang memediasi pengaruh ini.
Beberapa penelitian-penelitian sebelumnya meneliti pengaruh strategi
customization terhadap penggunaan karakteristik SAM yang bersifat broad
scope dan aggregation (Bouwens & Abernethy, 2000; Anggraini, 2002;
Widyastuti, 2003), dan pengaruh penggunaan karakteristik SAM terhadap

kinerja perusahaan (Abernethy & Guthrie, 1994; Chong & Chong, 1997; Mia &
Clarke, 1999; Desmiyawati, 2001; Musmini, 2003).
Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya di atas, akhirnya peneliti
juga tertarik meneliti peranan variabel mediasi yaitu penggunaan karakteristik
informasi SAM yang bersifat broad scope dan aggregation.
REVIU LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Customization
Bouwens dan Abernethy (2000) mengatakan bahwa ada dua bentuk
customization yaitu mass customization dan tailored customization. Mass
customization telah dikembangkan sebagai suatu strategi kompetisi yang hybrid
(Pine, 1993). Mass customization menggabungkan dua strategi yang
berlawanan untuk manajemen bisnis: cost leadership dan differentiation (Porter,
1999).

Padang, 23-26 Agustus 2006

3

K-AMEN 10


SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG
Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen
Suatu sistem informasi merupakan suatu kumpulan mesin-mesin,
program-program,

dan

prosedur-prosedur

yang

diorganisasikan

untuk

memperoleh, memproses, dan menghasilkan informasi guna mendukung
kinerja dari beberapa fungsi seperti: manajemen, perencanaan, analisis, dan
lain-lain. Sistem informasi akuntansi adalah salah satu sistem informasi penting
dalam sebuah perusahaan selain sistem informasi manajemen (Wilkinson et al.,
2000). Kedua sistem ini tumpang tindih. Sistem informasi akuntansi melayani

semua pemakai tetapi sifatnya hanya informasi keuangan sedangkan sistem
informasi manajemen hanya melayani manajer dalam memberikan informasi
baik keuangan maupun non keuangan (Wilkinson et al., 2000). Istilah sistem
akuntansi manajemen dalam penelitian ini sama dengan sistem informasi
manajemen yang dimaksud Wilkinson et al. (2000).
SAM dikonseptualisasikan disini sebagai suatu sistem formal yang
didesain untuk menyediakan informasi kepada manajer. Penelitian ini meneliti
dua dimensi SAM: broad scope, dan aggregation.
Galbraith (1973) menyatakan salah satu pilihan organisasi jika ada gap
(kesenjangan) informasi adalah dengan meningkatkan kapabilitas proses
pembuat keputusan melalui pengenalan sistem informasi yang lebih canggih.
SAM sebagian besar bisa mengisi gap ini dengan menyediakan informasi yang
memungkinkan manajer untuk memahami hubungan input/output lebih baik dan
dengan menurunkan ketidakpastian mengenai kemungkinan tercapainya tujuan
yang optimal bagi perusahaan.
Dimensi scope memiliki tiga sub-dimensi: fokus, kuantifikasi, dan
horizon waktu (Chenhall &Morris, 1986; Gordon & Miller, 1976; Gordon &
Narayanan, 1984; Gorry & Scott-Morton, 1971; dan Larcker, 1981). Scope
dipandang sebagai suatu continuum dengan narrow scope pada satu sisi dan
broad scope di sisi lain. Informasi narrow scope berhubungan dengan sistem

akuntansi tradisional yang terbatas menyediakan informasi secara internal,
finansial, dan informasi historis. Informasi broad scope , sebaliknya, adalah
Padang, 23-26 Agustus 2006

4

K-AMEN 10

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG
informasi yang bersifat eksternal, non-finansial, and berorientasi ke masa yang
akan datang.
Dimensi aggregation menyediakan informasi ringkas sesuai area
fungsional, periode waktu atau melalui model keputusan (Chenhall & Morris,
1986). Informasi aggregation pada tingkat fungsional memberikan manajer
informasi tentang hasil keputusan yang dibuat pada departemen, di mana
penggunaan model keputusan memerlukan informasi yang teragregasi.
Aggregation dengan periode waktu memungkinkan manajer untuk menilai hasil
keputusan mereka sepanjang waktu. Sebagai contoh, dari hasil suatu
keputusan untuk memperkenalkan input baru dapat dievaluasi dari sisi
pengaruhnya terhadap efisiensi bisnis unit dan kualitas produksi selama suatu

periode waktu.
Strategi Customization dan Kinerja Perusahaan
Mass customization telah dikembangkan sebagai suatu strategi bersaing
yang hybrid

(Pine, 1993). Mass customization menggabungkan dua tipe

strategi yang berlawanan untuk manajemen bisnis: cost leadership dan
differentiation

(Porter,

1999).

Dengan

demikian,

strategi


customization

merupakan strategi bisnis atau bersaing yang diharapkan dapat mempengaruhi
kinerja perusahaan. Hal ini diperkuat oleh pendapat Kekre dan Srinivasan
(1990) bahwa customization bisa mengarah kepada peningkatan market share
dan profitabilitas.
Sriram dan Sapienza (1991) mengatakan bahwa suatu perusahaan bisa
meningkatkan market share dengan memproduksi customized product. Strategi
customization

memperbaiki

kepuasan

konsumen

(Fitzgerald,

1995).

Customization bisa merupakan suatu pelayanan yang lebih baik, sehingga
memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan (Kekre dan Srinivasan, 1990).
Penelitian mengenai pengaruh strategi customization terhadap kinerja
masih sedikit dan memberikan hasil yang kontradiktif. Penelitian Balakrishnan

Padang, 23-26 Agustus 2006

5

K-AMEN 10

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG
(1996) pada industri machine tool menemukan bahwa strategi customization
dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.
Dari argumen-argumen di atas, maka dapat dibangun hipotesis sebagai
berikut:
H1: Customization berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan
Strategi customization dan Karakteristik Informasi SAM
Strategi mulai digunakan secara eksplisit sebagai variabel dalam
penelitian di bidang sistem akuntansi manajemen sejak tahun 1980-an.
Penelitian-penelitian empiris di bidang ini menggunakan pendekatan kontinjensi
dan berusaha mencari hubungan sistematis antara elemen-elemen spesifik
sistem akuntansi manajemen dan strategi khusus suatu organisasi. Otley
(1980) menyatakan bahwa SAM harus didesain sesuai dengan strategi
perusahaan. Pentingnya memahami hubungan antara strategi dan sistem
pengendalian akuntansi sebagai suatu prasyarat untuk mengembangkan teori
umum mengenai sistem pengendalian akuntansi dalam organisasi yang
kompleks (Simons, 1987).
Menurut Pine (1993) mass customization telah dikembangkan sebagai
suatu strategi kompetisi yang hybrid. Mass customization menggabungkan dua
strategi yang berlawanan untuk manajemen bisnis: cost leadership dan
differentiation (Porter, 1999).
Informasi broad scope dibutuhkan manajer dalam menentukan dan
menemukan ide-ide bagaimana memproduksi produk baru. Informasi broad
scope dapat meningkatkan jumlah alternatif yang dapat dipertimbangkan
secara simultan dalam proses pengambilan keputusan yang berhubungan
dengan ketidakpastian input dan output (Bouwens, 1998).
Informasi aggregation dibutuhkan manajer dalam mempertimbangkan
berbagai set-set kemungkinan memproduksi produk secara kontemporer.
Informasi aggregation menyediakan penelaahan terhadap konteks keputusan
Padang, 23-26 Agustus 2006

6

K-AMEN 10

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG
yang membantu manajer dalam memilih arah dan penentuan dan pencarian
tindakan-tindakan alternatif (Bouwens, 1998).
Berdasarkan uraikan di atas dapat disimpulkan bahwa informasi broad
scope dan aggregation sangat dibutuhkan manajer ketika perusahaan
menerapkan customization yang merupakan salah satu strategi. Dengan
demikian, pelaksanaan strategi customization memberikan tantangan bagi
manajemen khususnya dalam hal desain struktur serta sistem informasi yang
tepat (Abernethy & Lilis, 1995).
Penelitian mengenai pengaruh customization terhadap karakteristik
informasi SAM dilakukan oleh Bouwens (1988), Bouwens & Abernethy (2000).
Penelitian Bouwens & Abernethy (2000) menggunakan sampel manajer
pemasaran dan produksi dari 85 unit bisnis yang berlokasi di Belanda. Hasil
penelitian mereka memberikan bukti bahwa customization mempengaruhi
secara tidak langsung karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen yang
bersifat broad scope, aggregation, integration, dan timeliness

melalui

interdependensi. Di Indonesia penelitian serupa dilakukan oleh Anggraini
(2002) juga dengan menggunakan sampel manajer pemasaran dan produksi,
yang terdapat dalam Hand Book of The Top Companies and Big Group in
Indonesia diterbitkan oleh PT. Kompas tahun 2000. Hasil penelitian Anggraini
(2002) memberikan bukti yang berbeda dengan hasil penelitian Bouwens
(1988) dan Bouwens & Abernethy (2000), yaitu customization mempengaruhi
karakteristik informasi akuntansi manajemen yang bersifat broad sope tanpa
melalui interdependensi. Hal ini membuktikan bahwa manajer di Indonesia
kurang memahami pentingnya informasi yang lebih canggih dalam mengelola
interdependensi yang berakar dari pelaksanaan customization. Hasil penelitian
Anggraini (2002) ini didukung oleh hasil penelitian Widyastuti (2003).
Disamping temuan di atas, strategi customization juga mempengaruhi
penggunaan karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen bersifat broad
sope (Widyastuti, 2003).

Padang, 23-26 Agustus 2006

7

K-AMEN 10

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG
Dari argumen-argumen di atas, maka dapat dibangun hipotesis sebagai
berikut:
H2a:

Customization

berpengaruh

positif

terhadap

penggunaan

karakteristik informasi SAM yang bersifat broad scope.
H2b:

Customization

berpengaruh

positif

terhadap

penggunaan

karakteristik informasi SAM yang bersifat aggregation
Karakteristik Informasi SAM dan Kinerja Perusahaan
Bromwich (1990) berpendapat bahwa informasi SAM dapat membantu
perusahaan menghadapi tantangan pasar kompetitif yang berfokus pada
peningkatan nilai tambah perusahaan agar melebihi kompetitornya dan
membantu manajer memonitor kinerja perusahaannya pada lingkungan yang
kompetitif. Informasi sistem akuntansi manajemen sebagai salah satu produk
akuntansi manajemen berperan dalam membantu memprediksi konsekuensi
yang mungkin terjadi atas berbagai alternatif tindakan yang dapat dilakukan
pada berbagai aktivitas seperti perencanaan, pengendalian, dan pengambilan
keputusan.

Karakteristik informasi yang tersedia dalam organisasi akan

menjadi efektif apabila dapat mendukung pengguna informasi atau pengambil
keputusan.

Kesesuaian

antara

informasi

dengan

kebutuhan

pembuat

keputusan akan meningkatkan kualitas keputusan yang akan diambil, dan pada
akhirnya dapat meningkatkan kinerja perusahaan (Gerloff, 1991).
Mia dan Chenhall (1994) mengemukakan bahwa karakteristik informasi
SAM yang andal akan dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Chia (1995)
memperoleh

kesimpulan

dari

hasil

penelitiannya

bahwa

pada

tingkat

desentralisasi yang tinggi, penggunaan karakteristik informasi sistem akuntansi
manajemen yang bersifat broad scope, aggregation, timeliness, dan integration
yang andal akan semakin meningkatkan kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini
didukung oleh Chong dan Chong (1997) yang menemukan bahwa penggunaan

Padang, 23-26 Agustus 2006

8

K-AMEN 10

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG
karakteristik informasi SAM yang bersifat broad scope merupakan variabel
anteseden penting dalam meningkatkan kinerja.
Mia & Clarke (1999) menguji hubungan intensitas kompetisi pasar,
penggunaan informasi SAM dan kinerja perusahaan. Hasil penelitiannya adalah
penggunaan informasi SAM memediasi hubungan intensitas kompetisi pasar
dengan kinerja perusahaan. Di Indonesia penelitian yang dilakukan oleh
Musmini (2003) pada perusahaan manufaktur memberikan bukti bahwa
penggunaan informasi SAM memiliki hubungan positif dengan kinerja
perusahaan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ketersediaan karakteristik
informasi SAM broad scope dan aggregation dapat mempengaruhi kinerja
perusahaan, sehingga hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
H3a:

Penggunaan karakteristik informasi SAM yang bersifat broad
scope dalam pengambilan keputusan berpengaruh positif
terhadap kinerja perusahaan.

H3b: Penggunaan karakteristik informasi SAM yang bersifat aggregation
dalam pengambilan keputusan berpengaruh positif terhadap
kinerja perusahaan.
Pengaruh

Customization

terhadap

Kinerja

Perusahaan

melalui

penggunaan Karakteristik informasi SAM
Penelitian mengenai pengaruh strategi customization terhadap kinerja
perusahaan yang ada selama ini memberikan hasil yang inkonklusif.

Di

samping penelitian-penelitian yang mendukung adanya pengaruh strategi
customization terhadap kinerja seperti pada hipotesis 1 di atas, Penelitian lain
memberikan hasil bahwa strategi customization tidak memiliki pengaruh
terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian Sievanen (2004) membuktikan
bahwa customized product memberikan profit yang tidak berbeda dibandingkan
dengan standardized product. Hasil penelitian Booz Allen Hamilton Inc. (2003)
Padang, 23-26 Agustus 2006

9

K-AMEN 10

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG
juga membuktikan bahwa dua per tiga perusahaan yang menerapkan program
customization gagal meningkatkan kinerjanya.
Berdasarkan hasil penelitian yang masih inkonklusif ini, peneliti menduga
adanya variabel yang memediasi pengaruh strategi customization terhadap
kinerja perusahaan. Dari uraian penelitian-penelitian di atas, peneliti menduga
variabel yang dapat memediasi pengaruh strategi customization terhadap
kinerja perusahaan adalah penggunaan karakteristik informasi sistem akuntansi
manajemen. Apabila hipotesis H2a, H2b, H3a, dan H3b didukung oleh hasil
penelitian ini, maka dapat dikatakan bahwa penggunaan karakteristik informasi
sistem akuntansi manajemen berperan sebagai mediasi pengaruh strategi
customization terhadap kinerja perusahaan.
Yang menjadi pedoman peneliti dalam menentukan variabel mediasi ini
adalah pendapat Chenhall & Brownell (1988) dan Holt, Rinehart & Winston
(1982). Chenhall & Brownell (1988) berpendapat bahwa ketika satu variabel
memiliki hubungan dengan variabel lain, dimana kedua variabel tersebut
memiliki hubungan dengan variabel ketiga, maka variabel ketiga tersebut dapat
berperan memediasi hubungan antara kedua variabel lainnya. Holt, Rinehart &
Winston (1982) juga menyatakan bahwa jika sebuah variabel memiliki
pengaruh langsung terhadap variabel tertentu dan memiliki pengaruh tidak
langsung melalui variabel lain terhadap variabel tertentu itu, maka dapat
diindikasikan bahwa pengaruh tidak langsung tersebut dimediasi oleh variabel
lain.
Berdasarkan uraian di atas. maka hipotesis yang dapat diajukan adalah
sebagai berikut:
H4: Terdapat pengaruh antara strategi customization terhadap kinerja
perusahaan melalui penggunaan karakteristik informasi SAM yang
bersifat broad scope dan aggregation

Padang, 23-26 Agustus 2006

10

K-AMEN 10

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

METODOLOGI PENELITIAN
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajer produksi
dan manajer marketing yang memiliki peranan penting dalam membuat
keputusan operasional serta tingkat manajer ini memiliki atasan dan bawahan.
Kriteria pemilihan sampel adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Standard Trade & Industry Directory, edisi ketiga, 2003, yang diterbitkan oleh
PT Kompas Indonesia.
Data penelitian adalah data primer yang dikumpulkan dengan mailed
survey method. Seribu kuesioner dikirim kepada manajer-manajer lewat pos.
Strategi customization diukur dengan menggunakan suatu versi yang
diadaptasi dari instrumen Pugh, Hickson, Hinings & Turner (1969). Instrumen
ini telah disesuaikan oleh Bouwens (1998), Bouwens dan Abernethy (2000).
Kuesioner ini terdiri dari 5 pertanyaan dengan 5 poin sklala likert.
Karakteristik informasi SAM diukur dengan menggunakan instrumen
Chenhall dan Morris (1986) yang telah disesuaikan oleh Bouwens dan
Abernethy (2000). Broad scope diukur menggunakan 5 pertanyaan dengan 7
poin skala likert. Aggregation diukur menggunakan 5 pertanyaan dengan 7 poin
skala likert. Kinerja perusahaan diukur dengan menggunakan instrumen Mia
dan Clarke (1999) dengan 7 pertanyaan.
Pilot test dilaksanakan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari
instrumen yang digunakan. Structural Equation Modeling (SEM) digunakan
untuk menganalisis data penelitian.
ANALISIS DATA DAN HASIL
Dari 1000 kuesioner yang dikirim ke berbagai perusahaan, 29 kuesioner
didrop karena perusahaan telah bangkrut atau pindah alamat, dan hanya 161
kuesioner yang terkirim yang diisi dan dikirim kembali, dimana 135 kuesioner
dapat dianalisis sementara 26 kuesioner bias sehingga tidak dapat dianalisis.
Padang, 23-26 Agustus 2006

11

K-AMEN 10

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG
Mayoritas sampel adalah pria (91,11 persen) dengan pendidikan ratarata S1 (50,37 persen), terdiri dari manajer marketing (66,67 persen) dan
manajer produksi (33,33 persen). Rata-rata para manajer memiliki kurang dari
1000 orang bawahan (54,81 persen). Dengan kriteria ini diharapkan mereka
mengetahui tugas mereka sebagai manajer produksi atau manajer marketing.
Statistik Deskriptif
Hasil statistik deskriptif ditunjukkan dalam tabel 1. Jawaban yang
diberikan oleh sampel untuk variabel strategi customization berkisar 5 - 25,
yang terletak sama dengan kisaran teoritis. Nilai rata-rata adalah 16,21 dan
deviasi standar adalah 5,76. Ini mengindikasikan bahwa jawaban sampel
berkisar netral hingga sangat setuju perusahaan mengimplementasikan strategi
customization.
Jawaban yang diberikan oleh sampel untuk variabel broad scope
berkisar 9 - 35, di mana kisaran teoritis adalah 5 - 35. Nilai rata-rata adalah
20,35 dan deviasi standar 7,18. Ini mengindikasikan bahwa penggunaan
karakteristik informasi SAM broad scope tidak terlalu tinggi atau rendah.
Untuk variabel aggregation, jawaban yang diberikan oleh sampel
berkisar 7 - 48, di mana kisaran teoritis adalah 7 - 49. Nilai rata-rata 30,80 dan
deviasi standar sebesar 8,54. Ini mengindikasikan bahwa penggunaan
karakteristik informasi SAM tidak terlalu tinggi atau rendah.
Untuk variabel kinerja perusahaan, jawaban yang diberikan oleh sampel
berkisar 7 - 56, di mana kisaran teoritis sebesar 8 - 56. Nilai rata-rata sebesar
42,11 dan deviasi standar sebesar 11,48. ini mengindikasikan bahwa
pencapaian kinerja yang dilaporkan sangat baik.

Padang, 23-26 Agustus 2006

12

K-AMEN 10

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG
Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan AMOS 4.01
(Arbuckle, 1997). Model penelitian ini dapat dilihat dalam gambar 1. Untuk
menguji hipotesis, data penelitian harus memenuhi asumsi dan kriteria data fit
model yang diperlukan. Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi adalah normalitas,
univariate outliers, multikollinearitas dan singularitas. Semua asumsi ini
terpenuhi dalam penelitian ini.
Setelah asumsi-asumsi tersebut di atas terpenuhi, goodness of fit model
haruslah diuji. Hasil goodness of fit model bisa dilihat dalam tabel 2.
Sebagaimana ditunjukkan dalam tabel 2, semua kondisi dari fit model telah
terpenuhi. Dengan demikian model penelitian ini tepat dan bisa diterima untuk
pengujian lebih jauh.
Hipotesis 1, 2, dan 3
Pengujian hipotesis untuk H1, H2, dan H3 dilakukan dengan
membandingkan nilai critical ratio (C.R.) terhadap nilai tabel-t= 6,314 (tingkat
signifikan 95% dan degree of freedom 1). Nilai critical ratio (C.R.) dari pengujian
ini ditunjukkan dalam tabel 3.
Pengaruh strategi customization terhadap kinerja perusahaan (H1)
menunjukkan bahwa critical ratio (C.R.) adalah

–0,652. Ini berarti bahwa

critical ratio (C.R.) –0,652 adalah lebih rendah daripada tabel-t 6,314. Jadi,
hipotesis nul diterima.
Pengaruh strategi customization terhadap penggunaan karakteristik
informasi SAM broad scope (H2a) menunjukkan bahwa critical ratio (C.R.)
sebesar 11,122. Ini berarti bahwa critical ratio (C.R.) lebih tinggi daripada
tabel-t, dengan demikian hipotesis nul tidak didukung. Pengaruh

strategi

customization terhadap penggunaan karaktersitik informasi SAM yang bersifat
aggregation (H2b) menunjukkan bahwa critical ratio (C.R.) adalah 7,749. Hal

Padang, 23-26 Agustus 2006

13

K-AMEN 10

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG
ini berarti bahwa critical ratio (C.R.) lebih tinggi daripada tabel-t, maka hipotesis
nul tidak didukung.
Critical ratio untuk hipotesis 3a sebesar 7,122. Critical ratio lebih tinggi
daripada tabel-t, maka hipotesis nul tidak didukung. Critical ratio untuk hipotesis
3b sebesar 4,145, karena critical ratio lebih rendah daripada tabel-t, maka
hipotesis nul diterima.
Hipotesis 4
Pengujian hipotesis 4 ditunjukkan dalam tabel 4. Tabel 4 menunjukkan
bahwa pengaruh langsung strategi customization terhadap kinerja perusahaan
(–0,060) lebih rendah daripada pengaruh tidak langsung melalui broad scope
dan aggregation (0,579). Ini berarti bahwa penggunaan informasi SAM broad
scope dan aggregation bisa memediasi pengaruh strategi customization
terhadap kinerja perusahaan.

KESIMPULAN
Penelitian ini tidak mendukung H1. Penelitian ini tidak berhasil
mengkonfirmasi penelitian Balakrisnan (1996). Ini menunjukkan bahwa adanya
suatu variabel yang memediasi pengaruh strategi customization terhadap
kinerja perusahaan.
Temuan penelitian ini mendukung H2a dan H2b, dan berhasil
mengkonfirmasi sebagian penelitian Anggraini (2002), dan mendukung
penelitian Widyastuti (2003). Tetapi tidak berhasil mengkonfirmasi penelitian
Bouwens (1988) dan Bouwens & Abernethy’s (2000). Hal ini menunjukkan
bahwa informasi broad scope bisa memberikan ide baru untuk membuat
keputusan operasional dan menimbulkan ide baru dalam menghasilkan produk.
Sama halnya dengan informasi broad scope, informasi aggregation juga
penting untuk membuat keputusan.

Padang, 23-26 Agustus 2006

14

K-AMEN 10

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG
Temuan penelitian ini juga mendukung H3a. Penelitian ini berhasil
mengkonfirmasi Chong dan Chong (1997). H3b tidak didukung. Implikasinya
adalah bahwa manajer produksi dan marketing tidak bisa meningkatkan kinerja
perusahaan dengan hanya menggunakan informasi aggregation.
Hasil data yang dianalisa mendukung H4. Hal ini menegaskan bahwa
pengaruh strategi customization terhadap kinerja perusahaan dimediasi oleh
broad scope dan aggregation. Penelitian ini berhasil mengkonfirmasi penelitian
Sievanen (2004) yang menemukan bahwa strategi customization tidak
mempengaruhi kinerja perusahaan. Tetapi penelitian Sievanen (2004) belum
memperhitungkan variabel mediasi. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa
untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan, manajer marketing

dan

produksi harus menggunakan karakteristik informasi SAM broad scope and
aggregation dalam membuat keputusan operasional dan ide-ide baru dalam
memproduksi produk. Tanpa ini, manajer produksi dan manajer marketing yang
mengimplementasikan

strategi

customization

akan

menemui

kesulitan

mencapai kinerja perusahaan yang lebih baik.
Keterbatasan penelitian ini adalah: penelitian ini hanya menekankan
pada penggunaan karakteristik informasi SAM yang bersifat broad scope dan
aggregation. Dalam teori, semua item karakteristik informasi SAM (integration
dan timeliness) juga penting untuk membuat keputusan operasional bagi
manajer, penggunaan metoda survai melalui pos menimbulkan kelemahan
dimana kuesioner diisi oleh orang yang tidak seharusnya, sampel penelitian
diambil dari perusahaan manufaktur yang adalah sampel homogen.
Dari keterbatasan ini, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
pendorong untuk penelitian mendatang. Penelitian yang akan datang
diharapkan dapat memperbaiki keterbatasan penelitian ini.

Padang, 23-26 Agustus 2006

15

K-AMEN 10

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

REFERENCES
Abernethy, M. A. and Guthrie, C. H. 1994. An Empirical Assessment of the “fits”
Between Strategy and Management Information System Design.
Accounting and Finance, 34, 49-66.
Abernethy, M. A. and Lilis, A. M. 1995. The Impact of Manufacturing Flexibility
on Management Control System Design. Accounting, Organization and
Society, 20, 241-258.
Anggraini, Fivi. 2002. Pengaruh Customization dan Interdependensi terhadap
Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen Broad Scope dan
Aggregation. Thesis. Tidak dipublikasikan. Yogyakarta.
Arbuckle, J. 1997. Analysis Moment Structure (AMOS) User’s Guide.
Pennsylvania.
Balakrishnan, S. 1996. Benefits of Customer and Competitive Orientations in
Industrial Markets. Industrial Marketing Management, 25(4): 257-269.
Booz Allen Hamilton Inc. 2003. Smart Customization: Profitable Growth through
Tailored Business Streams.
Bouwens, J. 1998. The Use of Management Accounting Systems in
Functionally Differentiated Organizations, Ph.D. Thesis. Center for
Economic Research. Tilburg University.
Bouwens, J. and Abernethy, A. M. 2000. The Consequences of Customization
on Management Accounting System Design. Accounting, Organization
and Society,25, 221-241.
Bromwich, M. 1990. The Case for Strategic Management Accounting: The Role
of Accounting Information for Strategy in Competitive Markets.
Accounting, Organization and Society,15, 27-46.
Chenhall, R.H. and Brownell. 1988. The Effect of Participative Budgeting and
Job Satisfaction and performance. Role Ambiquity as An Intervening
Variable. Accounting, Organization and Society, 225-233.
Chenhall, R. H. and Morris, D. 1986. The Impact of Structure, Environment, and
Interdependence on The Perceived Usefulness of Management
Accounting System. Accounting Review, 61, 16-35

Padang, 23-26 Agustus 2006

16

K-AMEN 10

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG
Chia, Y. M. 1995. Decentralization, Management Accounting Systems
Information Characteristics and Their Interaction Effect on Managerial
Performance: A Singapore Study. Journal of Business, Finance and
Accounting. 22: 811-830
Chong, V. K. and Chong, K. M. 1997. Strategic Choices, Environmental
Uncertainty, and SBU Performance: A Note The intervening Role of
Management Accounting System. Accounting and Business Research
27(4): 268-276
Desmiyawati. 2001. Pengaruh Strategi Bisnis dan Ketidakpastian Lingkungan
terhadap Hubungan antara Karakteristik Informasi Broad Scope Sistem
Akuntansi Manajemen dengan kinerja Organisasi. Thesis. Tidak
dipublikasikan. Yogyakarta.
Fitzgerald,B. 1995. Mass Customization – At a profit. World Class Design to
Manufacture 2 (1): 43-46.
Galbraith, J. 1973. Designing Complex Organizations. Reading: AddisonWesley.
Gerloff, E. A., Muil, N. K. and Bodensteiner, W. D. 1991. Three Components of
Perceived Environmental Uncertainty: An Exploratory Analysis of the
Effects of Aggregation. Journal of Management, 17(4). 749-768.
Gilmore, J. H. and B. J. Pine. 1997. The Four Faces of Mass Customization.
Harvard Business Review, 75(1): 91-101.
Gordon, L.A and Miller, D. 1976. A Contingentigency Framework For The
Design Of Accounting Information System. Accounting Organization
Society 1, 59-69
Gordon, L. A. and Narayanan, V. K. 1984. Management Accounting Systems,
Perceived Environmental Uncertainty and organization Structure: An
Empirical Analysis. Accounting, organization and Society, 9: 33-47.
Holt, Rinehart, dan Winston. 1982. Multiple Regression in Behavioral Research:
Explanation and Prediction. Pedhajur E.J.
Kekre, S. and K. Srinivasan. 1990. Broader product line: a necessity to achieve
success. Management Science, 36 (10): 1216-1231.
Kotha, S. 1995. Mass Customization: Implementing The Emerging Paradigm for
Competitive Advantage, Strategic Management Journal, 16, 21-24.
Padang, 23-26 Agustus 2006

17

K-AMEN 10

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG
Larcker, D. F. 1981. The Perceived Importance of Selected Information
Characteristics for Strategic Capital Budgeting. The Accounting Review,
519-539.
Mia, L. and Chenhall, R. H. 1994. The Usefullness of Management Accounting
System, Functional differentiation and managerial Effectiveness.
Accounting, Organization and Society, 19, 1-13.
Mia, L. and Clarke, B. 1999. Market Competition, Management Accounting
system, and Business Unit Performance. Management Accounting
Research, 10, 137-138.
Musmini, Lucy Sri. 2003. Pengaruh Intensitas Kompetisi Pasar dan Sistem
Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Unit Bisnis. Thesis. Tidak
Dipublikasikan. Yogyakarta.
Otley, D. T. 1980. The Contingency Theory of Management Accounting:
Achievement and Prognosis. Accounting, Organization and Society, 5
(4): 413-428.
Oxford-English-Dictionary. 2003.OED Online.
Pine II, B. J. 1993. Mass Customization: the New Frontier in Business
Competition. Boston: harvard Business School Press.
Porter, M. E. 1999. Competitive Strategy: Creating and Sustaining Superior
Performance. New York: Free Press.
Siavanen, Matti. 2004. The Effect of Customization on Capital Goods
Manufacturing Business. Dissertation. Tampere University of
Technology. Tampere.
Simon, H. and R.J. Dolan. 1998. Price Customization. Marketing Management
7(3): 11-17
Simons, R. 1987. Accounting Control Systems & Business Strategy: An
Empirical Analysis. Accounting, Organization and Society, 12(4): 357374.
Sriram, V. and H. J. Sapienza. 1991. An Empirical Investigation of The Role of
Marketing for Small Exporters. Journal of Small Business Management
29(4):33-43.
Widyastuti, Indriyana. 2003. Analisa Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan,
Customization, dan Interdependensi terhadap Desain Karakteristik
Padang, 23-26 Agustus 2006

18

K-AMEN 10

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG
Informasi Broad Scope dan Aggregation Sistem Akuntansi Manajemen.
Thesis.Tidak Dipublikasikan. Yogyakarta.
Wilkinson, Joseph W., Michael J. Cerullo, Vasant Raval, Bernard Wong-OnWing. 2000. Accounting Information Systems, Fourth Edition, John Wiley
& Sons.
Zairi, M. 2000. Managing Customer Satisfaction: A Best Practice Perspective.
The TQM Magazine 12(6): 389-394.

Padang, 23-26 Agustus 2006

19

K-AMEN 10

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG
Table 1
Statistik Deskriptif
Variabel

Rata-rata

Deviasi

Kisaran

Kisaran

Standar

Aktual

Teoritis

Customization

16,21

5,76

5 - 25

5 - 25

Broad Scope

20,35

7,18

9 - 35

5 - 35

Aggregation

30,80

8,54

7 - 48

7 - 49

Kinerja

42,11

11,48

17 - 56

8 - 56

Tabel 2
Goodness of fit indices
Goodness of fit index

Nilai yang
ditetapkan

Chi-Square
Degree of Freedom (DF)
Significance Probability
RMSEA
GFI
AGFI
CMIN/DF
TLI
CFI

Kecil
Positive
> 0,05
< 0,08
> 0,90
> 0,90
< 2,00
> 0,95
> 0,94

Padang, 23-26 Agustus 2006

Nilai dalam
Penelitian
ini
0,327
1
0,567
0
0,999
0,988
0,327
1,018
1

Keterangan

diterima
diterima
diterima
diterima
diterima
diterima
diterima
diterima
diterima

20

K-AMEN 10

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG
Tabel 3
Regression Weight untuk Hipotesis 1,2, dan 3
Variabel

Estimasi

S.E.

C.R.

Perform

Dokumen yang terkait

PENGARUH KARAKTERISTIK INFORMASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP PENGARUH KARAKTERISTIK INFORMASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN JASA.

0 4 14

ANALISIS PENGARUH STRATEGI CUSTOMIZATION TERHADAP KINERJA MANAJERIAL MELALUI PENGGUNAAN KARAKTERISTIK Analisis Pengaruh Strategi Customization Terhadap Kinerja Manajerial Melalui Penggunaan Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen Broad Scope.

0 2 14

BAB 1 PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Strategi Customization Terhadap Kinerja Manajerial Melalui Penggunaan Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen Broad Scope.

0 3 8

Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi dan Teknologi Informasi Melalui Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Broad Scope dan Aggregation Terhadap Kinerja manajerial (Suatu Kasus Pada Rumah Sakit Umum Dr. Soedono Madiun).

1 4 145

Pengaruh Customization dan Interdependensi terhadap Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen Broad scope dan Aggregation | Nazaruddin | Jurnal Akuntansi dan Investasi 1015 2904 1 PB

0 0 20

ANALISA PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN, CUSTOMIZATION, DAN INTERDEPENDENSI TERHADAP DESAIN KARAKTERISTIK INFORMASI BROAD SCOPE DAN AGGREGATION SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN ipi90150

0 0 20

Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi dan Teknologi Informasi Melalui Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Broad Scope dan Aggregation Terhadap Kinerja manajerial (Suatu Kasus Pada Rumah Sakit Umum Dr. Soedono Madiun)

0 0 19

PENGARUH STRATEGI CUSTOMIZATION TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KARAKTERISTIK INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN YANG BERSIFAT BROAD SCOPE, AGGREGATION, INTEGRATION DAN TIMELINESS SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur

0 0 13

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi dengan judul : Pengaruh Strategi Bisnis, Ketidakpastian Lingkungan, dan Desentralisasi Terhadap Hubungan Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen Broad Scope dan Timeliness dengan Kinerja Organisasi ( Studi

0 0 17

Skripsi Pengaruh Strategi Mass Customization terhadap Kinerja Perusahaan dengan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen sebagai Variabel Intervening

0 0 15