KAMP-02. PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL
PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DAN
KINERJA MANAJERIAL
(Studi Empiris pada Kantor Cabang Perbankan Indonesia di Jakarta) J. SUMARNO
Magister Akuntansi STIE Y.A.I
ABSTRAKSI
Studi ini meneliti pengaruh komitmen organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Tujuan penelitian adalah untuk menemukan bukti empiris tentang (a) hubungan dan pengaruh posistif dan signifikan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial; (b) komitmen organisasi dapat menjadi moderasi hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial; dan (c) gaya kepemimpinan dapat menjadi moderasi hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial.
Responden penelitian ini pimpinan (manajer) kantor cabang utama bank-bank di Jakarta, dengan populasi sebesar 170 kantor cabang utama. Pengumpulan data dilakukan selama tiga bulan, mulai pertengahan September 2004 sampai pertengahan Desember 2004. Dari 170 kuesioner yang disampaikan, diterima kembali dan diisi lengkap sebanyak 90 kuesioner (52,94%). Pengumpulan data dngan daftar pertanyaan yang diadopsi dari peneliti terdahulu. Data yang dikumpulkan diolah dengan menggunakan
moderating regression analysis (MRA) dan regresi interaksi antarvariabel.
Hasil penelitian adalah (1) terdapat pengaruh dan hubungan negatif yang signifikan antara kinerja manajerial dan partisipasi anggaran, (2) pengaruh komitmen organisasi terhadap hubungan kinerja manajerial dan partisipasi anggaran adalah positif dan signifikan, dan (3) pengaruh gaya kepemimpinan terhadap hubungan antara partisipiasi anggaran dan kinerja manajerial adalah tidak signifikan.
Kata kunci : komitmen organisasi, gaya kepemimpinan, partisipasi anggaran, dan kinerja manajerial.
Pendahuluan
Banyak penelitian bidang akuntansi manajemen yang menaruh perhatian pada masalah partisipasi anggaran (Brownell,1981). Hal ini karena anggaran partisipatif dinilai mempunyai konsekuensi terhadap sikap dan perilaku anggota organisasi (Murray,1990). Pengaruh anggaran partisipatif pada kinerja manajerial merupakan tema yang menarik dalam penelitian akuntansi manajemen (Lukka,1988). Brownell (1982b) menyebutkan dua alasan, yaitu (a) partisipasi dinilai sebagai pendekatan manajerial yang dapat meningkatkan kinerja anggota organisasi, dan (b) berbagai penelitian yang menguji hubungan antara partisipasi dan kinerja hasilnya saling bertentangan.
Termotivasi hasil penelitian terdahulu, penelitian ini mengkonfirmasi kembali apakah partisipasi anggaran mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Di samping itu, juga menguji apakah variabel gaya kepemimpinan (Brownell, 1983) dan variabel komitmen organisasi (Nouri & Parker, 1995) dapat memoderasi hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Responden penelitian ini adalah pimpinan kantor cabang utama bank-bank di Jakarta. Responden ini dipilih karena pimpinan cabang bank sebagai unit pertanggung jawaban dibebani dengan target anggaran, disamping itu variabel komitmen organisasi dan variabel gaya kepemimpinan diduga merupakan faktor yang mampu mempengaruhi upaya pencapaian terget tersebut.
(2)
Landasan teori dan pengembangan hipotesis
SHIELD and SHIELD (1998) melakukan telaah terhadap penelitian anggaran dan menyimpulkan bahwa hampir semua penelitian anggaran berakar pada 1 dari 3 kerangka teori berikut ini.
Teori Ekonomi, didasarkan pada asumsi bahwa anggaran digunakan sebagai dasar yang sehat untuk memilih dan membagi informasi diantara anggota yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran. Teori ekonomi mengganggap bahwa individu yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran, dimotivasi dengan dua stimulan, yaitu : (1) berbagi informasi (information sharing) dan (2) koordinasi tugas (taskkoordination).
Teori Psikologi, menganggap bahwa partisipasi anggaran menyediakan pertukaran informasi antara atasan dan bawahan (Hopwood, 1976; Locke and Schweiger,1979; Locke and Latham,1990). Menurut teori psikologi ada dua alasan utama mengapa partisipasi anggaran diperlukan (Hopwood,1976; Brownell,1982a; Young,1988; dan Dunk, 1993b), yaitu : (a) keterlibatan atasan dan bawahan dalam patisipasi anggaran mendorong pengendalian informasi yang tidak simetris dan ketidakpastian tugas, (b) melalui partisipasi anggaran individu dapat mengurangi tekanan tugas dan mendapatkan kepuasan kerja, selanjutnya dapat mengurangi senjangan anggaran. Teori psikologi memperkenalkan tiga faktor utama dalam keterlibatan atasan dan bawahan dalam partisipasi anggaran (Locke and Schweiger,1979; Locke and Latham,1990) yaitu : (a) faktor value attainment; (b) faktor cognition; dan (c) faktor motivation.
Teori Sosiologi, Shield dan Shield (1998), menyatakan bahwa teori sosiologi berasumsi bahwa lingkungan eksternal organisasi menjadi semakin tidak pasti, yang ditunjukkan dengan meningkatnya perbedaan jumlah dan jenis unit dalam organisasi. Hal ini membawa konsekuensi perlunya peningkatan partisipasi anggaran untuk mengoordinasikan aktivitas unit dan menyatukan semua aktivitas dalam organisasi. Teori sosiologi berhubungan dengan konteks organisasi seperti ketidak pastian lingkungan, struktur organisasi, dan diferensiasi fungsional yang mempengaruhi partisipasi anggaran. Teori sosiologi yang mendasari riset partisipasi anggaran adalah teori kontinjensi organisasi (Hopwood,1976; Brownell,1982a; Otley dan Wilkinson,1988; dan Fisher,1995). Teori kontinjensi memprediksi bahwa lingkungan eksternal organisasi banyak mengandung ketidakpastian. Prinsip teori kontinjensi adalah tidak satupun tipe struktur organisasi dan sistem manajemen yang lebih efisien dan efektif untuk semua organisasi. Oleh karena itu untuk kontek ekologi yang berbeda harus dipertimbangkan faktor kontekstual yang utama seperti ukuran organisasi, teknologi dan lingkungan (Lawrence dan Lorch,1967; Galbraith,1973; Bruns dan Waterhouse,1975; Gordon dan Miller,1976; Hayes,1977; Waterhouse dan Tiessen,1978; Fisher,1995; dan Bimberg,1998).
Partisipasi anggaran dan kinerja manajerial
Berbagai peneliti telah menguji hubungan dan pengaruh partisipasi anggaran dan kinerja manajerial, namun hasil penelitiannya menunjukkan perbedaan bahkan bertentangan. Brownell (1982b) menemukan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara partisipasi dan kinerja manajerial. Brownell dan Mcinnes (1986) menemukan bahwa partisipasi yang tinggi dalam penyusunan anggaran meningkatkan kinerja manajerial. Sementara itu Indriantoro (1993) menemukan bahwa hubungan yang positif dan signifikan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Selanjutnya Indriantoro (2000) melaporkan bahwa Argyris, 1952; Becker dan Green, 1962; Bass dan Leavitt, 1963; Brownell, 1982c, Brownell dan Mcinnes, 1986, menemukan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Cherrington dan Cherrington, 1973; Milani,1975; Kenis, 1979; Brownell dan Hirst, 1986 dan Morse dan Reimer, 1956, menemukan bahwa partisipasi anggaran mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap kinerja manajerial. Sementara itu Stedry,1960; Bryan dan Locke, 1967, menunjukkan bahwa ada pengaruh negatif antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Sedangkan Steers (1976) dan Ivancevich (1976) mengindikasikan hubungan yang signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran dan
(3)
kinerja manajerial. Berdasarkan temuan para peneliti di atas, maka bentuk hubungan kedua variabel dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar - 1
Hubungan Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial
Berdasarkan Gambar – 1 di atas, peneliti mengajukan hipotesis mengenai hubungan kedua variabel dengan rumusan sebagai berikut.
H1: Partisipasi anggaran berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial.
Pendekatan kontingensi
Salah satu fungsi sistem akuntansi manajemen adalah menyediakan informasi untuk membantu manajer dalam mengendalikan aktivitasnya, serta mengurangi ketidakpastian lingkungan dalam mencapai tujuan organisasi (Gordon et. al., 1976; Waterhouse et. al.,1978; Kaplan 1984; Anthony et. al., 1989 ; Atkinson et. al., 1995). Sistem akuntansi manajemen umumnya merupakan pendekatan kontingensi dari faktor kondisional sebagai variabel yang memoderasi suatu hubungan. Brownell (1982a) menelaah beberapa penelitian dan menemukan pengaruh faktor kondisional sebagai variabel moderasi terhadap hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Faktor kondisional tersebut dapat dikelompokkan ke dalam empat variabel, yaitu kultur, organisasional, interpesonal, dan individual. Govindarajan (1986a) mengatakan perlu digunakan pendekatan kontingensi tersebut untuk mengidentifikasi berbagai kondisi yang menyebabkan anggaran partisipasif menjadi lebih efektif. Para peneliti telah membuktikan bahwa keefektifan partisipasi anggaran tergantung pada faktor kontekstual organisasional dan sifat spikologis karyawan (Brownell,1981, 1982b, Govindarajan,1986a, Chenhall dan Brownell,1988, Mia,1988). Dalam penelitian ini pendekatan teori kontingensi diadopsi untuk mengevaluasi hubungan partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Faktor kontingensi yang dipilih adalah gaya kepemimpinan (leadership styles) yang dimiliki manajer untuk variabel psikologis (Brownell,1983; Bambang Riyanto,1999). Sedangkan untuk faktor kontekstual organisasional adalah komitmen organisasional yang diberikan manajer kepada perusahaan (Nouri dan Parker,1995).
Komitmen organisasi
Komitmen organisasi yang kuat akan mendorong individu berusaha keras mencapai tujuan organisasi (Angel dan Perry,1981; Porter et. al., 1974). Partisipasi anggaran akan menimbulkan adanya kecukupan anggaran dan kemudian mempengaruhi kinerja (Nouri dan Parker,1998). Kecukupan anggaran tidak hanya secara langsung meningkatkan prestasi kerja, tetapi juga secara tidak langsung (moderasi) melalui komitmen organisasi. Komitmen organisasi yang tinggi akan meningkatkan kinerja yang tinggi pula (Randall ,1990) dalam Nouri dan Parker (1998). Berdasarkan temuan penelitian di atas yang menguji hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial dengan variabel komitmen organisasi sebagai variabel moderasi, maka bentuk hubungan ketiga variabel tersebut dapat dijelaskan dengan Gambar – 2 sebagai berikut..
PARTISIPASI
ANGGARAN
KINERJA
MANAJERIAL
(4)
Gambar - 2
Pengaruh Komitmen Organisasional terhadap Hubungan Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial
Peneliti mengajukan hipotesis mengenai hubungan ketiga variabel dengan rumusan sebagai berikut.
H2: Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap hubungan partisipasi anggaran dan kinerja manajerial.
Gaya kepemimpinan
Teori model kontingensi keefektifan kepemimpinan dari Fiedler (1967) dikembangkan menjadi leader match concept (konsep kecocokan pemimpin) oleh Fiedler dan Chemers (1984). Teori leadership match ditentukan oleh dua faktor, yaitu (a) gaya kepemimpinan, menurut Fiedler & Chemers gaya kepemimpinan adalah derajat hubungan antara seseorang dan teman sekerjanya, dengan siapa ia paling tidak ingin bekerja atau least preferred coworker (LPC) yang diukur dengan instrumen tes yang disebut least preferred coworker scale (LPCS) atau skala teman sekerja paling kurang disukai, dan (b) situasi kepemimpinan, ada tiga komponen yang menentukan kontrol dan pengaruh dalam suatu situasi, yaitu (1) hubungan pemimpin dan pengikut ( leader-member relations), (2) struktur tugas (task structure), dan (3) kekuasaan posisional (leader’s position power). Pentingnya perilaku pemimpin dalam anggaran telah diuji oleh beberapa peneliti, seperti Swieringa dan Mancur (1972); Fertakis (1976) dan Brownell (1983). Gaya kepemimpinan yang tepat adalah yang diarahkan kepada keterbukaan dan lebih bersifat humanis yang oleh Coster dan Fertakis (1968) dalam Muslimah (1998) disebut dengan consideration. Hasil penelitiannya menunjukkan gaya kepemimpinan tersebut mempunyai dampak positif terhadap adanya dorongan penyusunan anggaran. Efektivitas partisipasi anggaran sangat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan manajemen (Fiedler,1978; Chandra, 1978) seperti dikutip oleh Muslimah (1998). Musyarofah (2003) menemukan bahwa signifikansi koefisien interaksi perubahan strategik dan gaya manajemen tidak bisa dijadikan indikator untuk mengetahui adanya pengaruh interaksi antara perubahan strategik dan gaya manajemen terhadap kinerja organisasi. Amrul dan Nasir (2002) menemukan pengaruh gaya kepemimpinan terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan senjangan anggaran adalah tidak signifikan. Bentuk hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial dengan gaya kepemimpinan sebagai variabel moderasi dapat digambarkan sebagai berikut.
KINERJA
MANAJERIAL
PARTISIPASI
ANGGARAN
KOMITMEN
ORGANISASI
(5)
Gambar - 3
Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Hubungan Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial
Peneliti mengajukan hipotesis mengenai hubungan ketiga variabel dengan rumusan sebagai berikut.
H3 : Gaya Kepemimpinan Consideration Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial.
Metode penelitian Sampel
Data penelitian dikumpulkan dengan daftar pertanyaan yang dikirim kepada sampel pimpinan cabang utama bank-bank yang mempunyai kantor cabang di kota Jakarta, yang mempunyai tanggung jawab terhadap anggaran. Sampel ini dipilih karena pimpinan cabang bank sebagai unit pertanggung jawaban dibebani dengan terget anggaran.
Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan selama tiga bulan sejak medio September 2004 sampai dengan medio Desember 2004. Peneliti membentuk tim pengumpul data, yang beranggotakan 10 tenaga profesional dan bertugas mengantar daftar pertanyaan langsung kepada 170 pimpinan cabang utama bank-bank di Jakarta. Cara ini dipilih peneliti untuk meyakinkan daftar pertanyaan diterima langsung pejabat yang dituju. Jawaban pertanyaan diambil langsung oleh tim ke masing-masing responden. Dari populasi sebanyak 170 hanya 127 responden (74,71%) yang bersedia mengisi jawaban dan menyerahkan kembali. Dari jumlah tersebut yang memberikan jawaban lengkap sebanyak 90 responden (52,94%%).
Sebelum kuisioner dibagikan kepada responden terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk menentukan kualitas instrumen penelitian yang ditunjukkan dengan tingkat validitas dan reliabilitas. Disamping itu juga dilakukan uji bias kuesioner untuk mengetahui apakah daftar pertanyaan yang dibuat adalah (a) pertanyaan berlaras dua; (b) pertanyaan ambiguous; (c) pertanyaan tergantung ingatan; (d) pertanyaan pengarahan; (e) pertanyaan membebani; (f) keinginan sosial; (g) keektriman; dan (h) pengorderan pertanyaan.
Pengukuran Variabel
Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah partisipasi anggaran, kinerja manajerial, komitmen organisasi, dan gaya kepemimpinan.
Partisipasi Anggaran, yang dimaksud partisipasi anggaran dalam penelitian ini adalah tingkat keterlibatan dan pengaruh individu dalam penyusunan anggaran (Brownell, 1982b). Seperti peneliti terdahulu, untuk mengukur variabel partisipasi, peneliti menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Milani (1975). Instrumen tersebut sudah teruji oleh para peneliti terdahulu, di antaranya Brownell (1982b),
PARTISIPASI
ANGGARAN
GAYA
KEPEMIMPINAN
KINERJA
MANAJERIAL
(6)
Brownell dan McInnes (1986), Frucot dan Shearon (1991), Indriantoro (1993), dan Gul
et al. (1995). Setiap responden di minta menjawab enam butir pertanyaan untuk mengukur tingkat partisipasi dan pengaruh yang dirasakan serta kontribusi responden dalam penyusunan anggaran. Jawaban diberikan dengan cara memilih skala dengan rentang antara 1 (partisipasi tinggi) sampai dengan 7 (partisipasi rendah). Jawaban pertanyaan disusun dengan menggunakan skala Likert 1 sampai 7. Nilai skala menunjukkan nilai skor jawaban setiap butir pertanyaan. Pengunaan skala tersebut dapat digunakan untuk mengukur reliabilitas dan validitas instrumen. Sebagaimana dikatakan Hair et al. (1998) dan Sekaran (2000), skor cronbach alpha diatas 0,60 menunjukkan dapat diterimanya tingkat reliablitas instrumen penelitian. Koefisien cronbach alpha instrumen penelitian ini adalah 0.90 yang berarti reliabilitas instrumen dapat diterima.
Kinerja Manajerial, kinerja para individu dalam kegiatan manajerial meliputi, antara lain, perencanaan, investigasi, koordinasi, supervisi, pengaturan staf, negosiasi, dan representasi (Mahoney et al. 1963). Pengertian kinerja di atas diadopsi untuk penelitian ini. Untuk mengukur kinerja manajerial digunakan instrumen self rating yang di kembangkan oleh Mahoney et al. (1963). Instrumen ini telah teruji dalam penelitian terdahulu, antara lain, oleh Brownell (1982b), Brownell dan McInnes (1986), Frucot dan Shearon (1991), Indriantoro (1993), dan Gul et al. (1995). Setiap responden diminta mengukur kinerjanya sendiri. Jawaban pertanyaan disusun dengan menggunakan skala Likert dengan rentang 1 sampai 9. Skala kinerja dengan rentang dari 1 sampai dengan 3 menunjukkan kinerja dibawah rata–rata, 4 sampai dengan 6 menunjukkan kinerja rata– rata dan dengan rentang dari 7 sampai dengan 9 menunjukkan kinerja diatas rata–rata. Nilai skala menunjukkan nilai skor jawaban setiap butir pertanyaan. Koefisien cronbach alpha instrumen penelitian ini adalah 0.94 yang berarti reliabilitas instrumen dapat diterima.
Komitmen organisasi didefinisikan sebagai dorongan dari dalam diri individu untuk melakukan sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi (Wiener, 1982). Continuance commitment diukur dengan menggunakan continuance commitment scale
(CCS) yang dikembangkan oleh Meyer dan Allen (1990). Setiap responden diminta untuk menjawab tujuh butir pertanyaan dengan jawaban mulai dari 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 7 (sangat setuju). Studi terdahulu melaporkan tingkat reliability
dan validity yang dapat diterima menunjukkan koefisien cronbach alpha sebesar 0.86 (Price & Muller, 1981; dan Blau, 1987).
Daftar pertanyaan untuk komitmen organisasi yang digunakan dalam penelitian ini dikembangkan oleh Mowday et al. (1979), yang digambarkan oleh Meyer et al. (1989) sebagai “most widely used measure of affective commitment to date” (p.152). Jawaban pertanyaan disusun dengan menggunakan skala Likert dengan rentang 1 sampai 7. Nilai skala menunjukkan nilai skor jawaban setiap butir pertanyaan. Koefisien cronbach alpha instrumen penelitian ini adalah 0.91 yang berarti reliabilitas instrumen dapat diterima.
Gaya Kepemimpinan, Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dariFiedler (Yukl, 1981, dengan cronbach alpha sebesar 0,79) yang dikenal dengan LPC (Least Preferred Cowoker) skala. Skala tersebut merupakan pasangan kata yang berlawanan, yaitu meliputi 16 pasangan kata dengan skor 1 sampai 8. Jika jumlah skor 64 atau lebih, berarti LPC tinggi atau berorientasi pada hubungan dan jika skor LPC 57 atau kurang, berarti LPC rendah atau berorientasi pada tugas. Jawaban pertanyaan disusun dengan menggunakan skala Likert dengan rentang antara 1 sampai 8. Nilai skala menunjukkan nilai skor jawaban setiap butir pertanyaan. Koefisien cronbach alpha instrumen penelitian ini adalah 0.97 yang berarti reliabilitas instrumen dapat diterima.
Moderated Regression Analysis
Moderated Regression Analysis digunakan untuk menentukan pengaruh interaksi (Chen dan Cohen, 1983; Arnold, 1982; 1984; Champoux dan Petres, 1987; Hartmann dan Moers, 1999) antara partisipasi anggaran dan komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial dan antara partisipasi anggaran dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja
(7)
manajerial. Berdasarkan pendekatan yang telah diadopsi oleh Govindarajan dan Gupta (1985), untuk menjawab hipotesis 1 dan 2 secara matematik ditunjukkan dengan persamaan (1) dan (2) sebagai berikut:
Y =
β
1X
1+
β
2X
2+
ε
. (1)
Y =
β
1X
1+
β
2X
2+
β
3X
1X
2+
ε
.
(2)
untuk menjawab hipotesis 3 ditunjukkan dengan persamaan (1b) dan (2b) sebagai berikut.
Y =
β
1X
1+
β
3X
3+
ε
(1b)
Y =
β
1X
1+
β
3X
3+
β
4X
1X
3+
ε
(2b)
Keterangan:
Y
=
variabel
dependen
β
1,
β
2,
β
3,dan
β
4=
koefisien regresi
X
1 ,X
2,dan X
3=
variabel independen
X
1X
2= interaksi dari
X
1dan
X
2X
1X
3=
interaksi dari
X
1dan
X
3ε
=
error
Hasil analiysis
Deskripsi statistik untuk variabel yang diteliti dalam studi ini disajikan dalam tabel 1. Tabel 2 menyajikan matrik korelasi antarvariabel. Tabel 3 menunjukkan pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Tabel 4 menunjukkan pengaruh interaksi antara partisipasi anggaran dan komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial, dan Tabel 5 menunjukkan pengaruh interaksi antara partisipasi anggaran dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja manajerial. Gambar 1 menunjukkan pengaruh komitmen organisasi terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial.
Tabel 1
Statistik Deskriptif Total Skor Variabel
penelitian
N butir
Range Teoritis
Actual Range
Minim um
Maxim um
Rata- rata
Standard Deviasi
Variance
Kinerja Manajerial
9 9 - 81 11 - 80 11 80 54.122 12.897 166.333
Partisipasi Anggaran
6 6 - 42 7 - 42 7 42 22.278 6.897 47.574
Komitmen Organisasi
9 9 - 63 30 - 63 30 63 47.511 7.787 60.635
Gaya
Kepemimpinan
17 17 - 136 23 - 136 23 136 82.667 24.612 605.753
Sumber: Data primer diolah Deskripsi statistik
Dari Tabel diatas diketahui bahwa skor rata-rata semua variabel terletak disekitar mediannya. Variabel gaya kepemimpinan mempunyai variansi tertinggi jika dibandingkan dengan variabel yang lain. Hal ini berarti bahwa responden cenderung memberikan tanggapan yang positif untuk kegiatan kinerja manajerial yang dilakukan pimpinan dalam penyusunan anggaran. Sedangkan variabel partisipasi anggaran mempunyai variansi terendah. Semua variabel mempunyai nilai variansi tinggi yang menunjukkan besarnya nilai penyimpangan disekitar rata-ratanya.
(8)
Tabel 2
Koefisien Korelasi Pearson Antarvariabel
Correlations
1 -.594** .388** -.143
. .000 .000 .179
90 90 90 90
-.594** 1 -.270* .220*
.000 . .010 .037
90 90 90 90
.388** -.270* 1 .076
.000 .010 . .475
90 90 90 90
-.143 .220* .076 1
.179 .037 .475 .
90 90 90 90
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Y - Kinerja Manajerial
Standarisasi
Partisipasi Anggaran
Standarisasi
Komitmen Organisasi
Standarisasi Gaya Kepemimpinan
Y - Kinerja Manajerial
Standarisasi Partisipasi
Anggaran
Standarisasi Komitmen Organisasi
Standaris asi Gaya Kepemim pinan
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). **.
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). *.
Pearson correlation
Dari Tabel 2 di atas diketahui bahwa korelasi antara kinerja manajerial dan partisipasi angaran adalah negatif kuat dan signifikan yang ditunjukkan dengan nilai r = - 0.594. Korelasi antara kinerja manajerial dan komitmen organisasi adalah positif lemah dan signifikan yang ditunjukkan dengan nilai r = 0.388. Korelasi antara kinerja manajerial dan gaya kepemimpinan negatif lemah dan tidak signifikan yang ditunjukkan dengan nilai r = - 0.143. Korelasi diantara variabel independen, yaitu antara partisipasi anggaran dan komitmen organisasi adalah negatif, lemah dan signifikan, yang ditunjukkan dengan nilai r = - 0.270. Korelasi antara partisipasi anggaran dan gaya kepemimpinan adalah positif, lemah dan signifikan, yang ditunjukkan dengan nilai r = 0.220. Antara komitmen organisasi dan gaya kepemimpinan adalah positif, sangat lemah, tidak signifikan, yang ditunjukkan dengan nilai r = 0.076.
Analisis regresi hipotesis satu (H1)
Hipotesis 1 dirumuskan sebagai berikut.
H1: Partisipasi anggaran berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial.
Tabel 3
Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial Variabel Coefficient Nilai s.e t-sta
tistik
Probabilitas
Persamaan Y =β 0 + β 1X1 + ε
Intercept Konstanta β 0 54,122 1,100 49,194 0,000
X1 Partisipasi Anggaran β 1 -7.656 1.108 - 6.921 0.000
(9)
Dari analysis of variance (ANOVA) yang secara ringkas disajikan dalam Tabel 3, diketahui bahwa nilai statistik F sebesar 47.894, dengan nilai signifikansi r = 0.000 < 0.05 yang berarti nilai koefisien regresi tidak sama dengan 0 (bila = 0 ditolak) dan menunjukkan linieritas persamaan regresi. Dari tabel korelasi antarvariabel r = – 0.594 dan dari Tabel 3 di atas diketahui bahwa nilai r2 adalah = 0.352, yang menunjukkan bahwa partisipasi anggaran menjelaskan 35.20% variabilitas kinerja manajerial. Sementara itu nilai b0 (constant) = 54.122, dengan nilai statistik t = 49.144. Sedangkan
nilai b1 (slope) = -7.656, dengan nilai statistik t = - 6.921, dengan nilai signifikansi t =
0.000 < 0.05. Hasil ini menunjukkan bahwa keduanya signifikan, artinya partisipasi anggaran secara signifikan mempengaruhi kinerja manajerial. Dari analisis diatas dapat disimpulkan bahwa partisipasi anggaran mempunyai hubungan negatif dengan kinerja manajerial. Hal ini berarti hipotesis satu (H1) tidak dapat didukung.
Analisis regresi hipotesis dua (H2)
Hipotesis 2 dirumuskan sebagai berikut.
H2: Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap hubungan partisipasi anggaran dan kinerja manajerial.
Tabel 4
Pengaruh Interaksi antara Partisipasi Anggaran dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Manajerial
Variabel Coefficient Nilai s.e t-statistik Probabilitas Persamaan (1a) Y = β 0+β 1X1 + β 2X2.
X1 Partisipasi
Anggaran
β 1 -6.800 1.104 -6.158 0.000
X2 Komitmen
Organisasi
β 2 3.171 1.104 2.871 0.005
R 2 = 0.408, Adjusted R 2 = 0.395, n = 89, F = 30.040 ; p = 0.000 < 0.05
Persamaan (2a) Y = β 0+β 1X1 + β 2X2 +β 3X1X2.
X1 Partisipasi
Anggaran
β 1 -6.995 1.096 -6.384 0.000
X2 Komitmen
Organisasi
β 2 3.190 1.091 2.925 0.004
X1X2 Interaksi β 3 1.734 0.964 1.798 0.076
R 2 = 0.430, Adjusted R 2 = 0.410, n = 89, F = 21.618 ; p = 0.000 < 0.05 R 2 menjelaskan dalam bentuk interaksi sebesar 0.022
Pengaruh adanya interaksi X1X2 (periksa Tabel 4 di atas) adalah signifikan yang ditunjukkan dengan perubahan nilai R2 yaitu = 0.022, dari sebelum ada interaksi = 0.408 dan sesudah ada interaksi menjadi = 0.430. Nilai statistik F = 30.040 sebelum ada interaksi X1X2, pada tingkat signifikansi = 0.000 < 0.05 dan sesudah ada interaksi nilai statistik F menjadi = 21.618 pada tingkat signifikansi = 0.000 < 0.05. Hal ini menunjukkan linearitas regresi dan model regresi signifikan.
Sebelum ada interaksi nilai b0 (constant) adalah = 54.122, dengan nilai statistik t
= 51.179. Nilai b1 (slope) = -6.800, dengan nilai statistik t = -6.158 dan t = 0.000 <
0.05 adalah signifikan. Sementara itu b2 = 3.171 dengan t = 2.871; t = 0.005 < 0.05
dan b3 = 1.734, t = 0.076 < 0.10 adalah signifikan. Sesudah ada interaksi X1X2, maka nilai b0 (constant) = 54.585 dengan nilai statistik t = 50.756. Nilai b1 (slope) = -6.995,
(10)
dengan nilai statistik t = 2.925; t = 0.004 < 0.05 dan b3 = 1.734, dengan nilai statistik t
sebesar 0.076 < 0.10 adalah signifikan. Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis dua (H2) dapat didukung.
Gambar 1 : Pengaruh komitmen organisasi terhadap hubungan antar partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. . Y
Moderating effect line
R1
Commitmen Organisasi effect R0
Direct effect line 0 Po Partisipasi Anggaran (X1)
Dari Gambar di atas dapat diketahui bahwa terjadi perubahan nilai b1 (slope) dari
-7.656 menjadi -6.995 dan nilai R2 dari 0.352 menjadi 0.430, setelah ada pengaruh variabel moderasi komitmen organisasi (X2). Hal ini berarti Hipotesis dua (H2) dapat didukung. Pada nilai partisipasi yang sama P0, nilai kinerja manajerial bergeser naik dari R0 ke R1.
Analisis regresi hipotesis tiga (H3)
Hipotesis 2 dirumuskan sebagai berikut.
H3 : Gaya Kepemimpinan Consideration Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial.
Tabel 5
Pengaruh Interaksi antara Partisipasi Anggaran dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Manajerial
Variabel Coefficien t
Nilai s.e t-stat Probabilitas
Persamaan (1b) Y = β 0+β 1X1 + β3X3.
X1 Partisipasi Anggaran β 1 -7.620 1.141 -6.681 0.000 X3 Gaya Kepemimpinan β 2 -0.166 1.141 -0.145 0.885
R 2 = 0.353, Adjusted R 2 = 0.338, n = 89, F = 23.691 ; p = 0.000 < 0.05
Persamaan (2b) Y = β 0+β1X1 + β3X3 + β4X1X3.
X1 Partisipasi Anggaran β 1 -7.472 1.136 -6.579 0.000 X3 Gaya Kepemimpinan β 2 -0.326 1.137 -0.286 0.775 X1X3 Interaksi β 3 -1.606 1.045 -1.538 0.128
R 2 = 0.370, Adjusted R 2 = 0.348, n = 89, F = 16.830 ; p = 0.000 < 0.05 R 2 menjelaskan dalam bentuk interaksi sebesar 0.017
Bukti adanya pengaruh interaksi secara ringkas ditunjukkan dalam Tabel 5 di atas dimana sebelum ada interaksi X1X3 nilai b0 (constant) = 54.122, dengan nilai statistik t = 48.919. Sementara itu nilai b1 (slope) = -7.620, dengan nilai statistik t = -6.681 dan t = 0.000 < 0.05 adalah signifikan. Sedangkan b2 = 0.166 dengan nilai statistik t =
(11)
-0.145; dan t = 0.885 > 0.10, tidak signifikan. Sesudah ada interaksi X1X3 nilai b0 (constant) = 54.472, dan statistik t = 48.587. Sementara itu nilai b1 (slope) = -7.472, serta t = -6.579 dan t = 0.000 < 0.05 adalah signifikan. Sedangkan b2 = - 0.326 dengan t = - 0.286, serta t = 0.775 > 0.10 dan b3 = -1.606 dengan t = 0.128 > 0.10, tidak signifikan. Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis tiga (H3) tidak dapat didukung.
Simpulan
Dari hasil uji statistik diatas memberikan bukti bahwa (a) terdapat pengaruh dan hubungan negatif yang kuat antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial, jadi Hipotesis 1 ditolak. Hasil ini konsisten dengan penelitian Ivancevich,1977; Campbell dan Gingrich,1986. Namun tidak konsisten dengan penelitian Sterrs,1975; Milani,1975; Brownell dan McInnes, 1986; Chenhall dan Brownell,1988; dan Indriantoro,1993, (b) pengaruh komitmen organisasi terhadap hubungan partisipasi anggaran dan kinerja manajerial adalah positif dan signifikan (R = 0.639), jadi Hipotesis 2 diterima. Hasil ini konsisten dengan penelitian Peter’s dan O’Connors,1980; Blumberg dan Pringle,1982; Randall,1990; Nouri dan Parker,1998; Firdaus dan Bambang Supomo, 2003; Hariyanti dan Nasir, 2002, (c) pengaruh gaya kepemimpinan terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial adalah tidak signifikan. Jadi Hipotesis 3 tidak terbukti. Temuan ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Brownell(1983) dan Mia (1988). Namun konsisten dengan temua Amrul dan Nasir (2002).
Keterbatasan
Studi ini hanya meneliti kantor cabang utama bank di Jakarta sehingga hasilnya mungkin tidak dapat digeneralisasi untuk perusahaan lain diluar bank. Variabel moderasi yang digunakan dalam penelitian ini hanya sebagian kecil dari variabel moderasi yang mempengaruhi hubungan partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Pendekatan survei yang digunakan memiliki keterbatasan misalnya penentuan ukuran-ukuran yang dipilih atau jawaban sendiri oleh responden tanpa campur tangan atasannya dan kurangnya kendali atas siapa yang merespon kuesioner tersebut. Penggunaan skala Likert juga mempunyai kelemahan seperti misalnya nilai skor yang sama dianggap mempunyai karakteristik yang sama atau indentik.
Referensi
Angle, H.L. and J.L. Perry, (1981). An Empirical Assessment of organizational Commitment and Organizational Effectiveness. Administrative Science Quarterly
26, pp. 1-14.
Amrul, Sadat S dan Nasir , Moch,Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Hubungan antara Partisipasi Penganggaran dengan Senjangan Anggaran, Simposium Nasional Akuntansi 5, Semarang tanggal 5 – 6 September 2002, hal. 384 – 399.
Abdul Rahman, Firdaus dan Supomo, Bambang, Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Keterlibatan Kerja terhadap Senjangan Anggaran dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating, Jurnal Bisnis dan akuntansi, Vol. 5 No. tanggal 2 Agustus 2003, Hal. 127 – 146.
Anthony, R.N., et al. (1989). Management control system. Homewood, II : Irwin.
Arifuddin, dkk., Analisis Pengaruh Komitmen Organisasi dan Keterlibatan Kerja terhadap Hubungan antara Etika Kerja Islam dengan Sikap Perubahan Organisasi, Simposium Nasional Akuntansi 5, Semarang, tanggal 5 – 6 September 2002, Hal. 718 – 736
Aji, Gunawan dan Sabeni, Arifin, Pengaruh Etika Kerja Islam Terhadap Komitmen Organisasi dengan Komitmen Profesi sebagai Variabel Intervening (Studi
(12)
Empiris Terhadap Internal Auditor Bank Di Jawa Tengah), Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya, tanggal 16 – 17 Oktober 2003, Hal. 971 – 983.
Aranya, N. et al. (1980)”An examination of professional commitment in public accounting”. Accounting, Organizations and Society 6: pp. 271-280.
Atkinson, A.A., at al. (1995). Management Accounting, Englewood Cliffs, New Jersey, Prentice-Hall.
Becker, S. dan D. Green (1962), Budgeting and Employee Behavior, Journal of Business, October, hal. 392-402
Bimberg, J. (1998). Some reflections on the evolution of organizational control,
Behavioral research in accounting, 10 ( supplement), pp. 27-47.
Budiwibowo, Triyono dan Ikhsan, Arfan, Pengaruh Strategik Kompetitif, Motivasi dan Budaya Kerja terhadap Hubungan antara Komitmen Organisasi Kepada Karyawan dengan Kinerja Perusahaan, Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya, tanggal 16 – 17 Oktober 2003, Hal. 920 – 935.
Brownell, Peter, Leadership Style, Budgetary Participation and Managerial Behavior, Accounting, Organizations and Society, Vol. 8, No. 4, pp. 307 – 321, 1983 ---, The Role of Accounting Data In Performance Evaluation, Budgetary
Participation, and Organizational Effectiveness, Journal of Accounting Research, Vol. 20, No. 1, pp. 12 – 27, Spring 1982, Printed in USA.
Brownell, Peter and Hirst, Mark, Reliance on Accounting Information, Budgetary Participation, and Task Uncertainty : Tests of a Three - Way Interaction, Journal of Accounting Research Vol. 24, No. 2 Autumn, pp. 241 – 251, 1986
Brownell, Peter and McInnes, Morris, Budgetary Participation, Motivation, and Managerial Performance, The Accounting Review, Vol. LXI, No. 4, pp. 587 – 600, October 1986.
Brownell, P. and Dunk, A. (1991). Task uncertainty and its interaction with budgetary participation and budget emphasis : some methodological issues and empirical investigation. Accounting, organizations and society, 16, pp. 693-703.
Bruns, Jr. W.J. and Waterhouse, J. H. Budgetary Control and Organization Structure,
Journal of Accounting Research, pp. 177 – 203, Autumn, 1975
Cahyono, Dwi dan Ghozali, Imam, Pengaruh Jabatan, Budaya Organisasional dan Konflik Peran terhadap Hubungan Kepuasan Kerja dengan Komitmen Organisasi, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 5, No. tanggal 3 September 2002, Hal. 341 – 364.
Champbell, D.J., and Gingrich, K.F. (1986). The interactive effects of task complexity and participation on task performance : a field experiment. Organisational behavior and human decision process, 38, pp. 162-180.
Choo, Freddie and Tan, Kim B, A Study of The Relations Among Disagreement in Budgetary Performance Evaluation Style, Job-Related Tension, Job Satisfaction and Performance, Behavioral Research in Accounting, Vol. 9, pp. 199 – 218, 1997.
Cherrington, D.J. dan Cherrington, J.O (1973), Appropriate Reinforcement Contigencies in the Budgeting Process, Journal of Accounting Research, (supplemen), hal. 225-253
Chenhall, R.H., and Brownell, P. (1988). The effect of participative budgeting on job satisfaction and performance : role ambiguity as an intervening variable.
Accounting, organization and society, 13, 3, pp. 225-233.
Collins, Frank, et al., The Relationship Between Budgetary Management Style and Organizational Commitment in a Not-For-Profit Organization, Behavioral Research in Accounting, Vol. 7, pp. 65 – 79, 1995.
Collins, F. (1978). The interaction of Budget Characteristics and Personality Variable with Budgetary Response Attitudes, The Accounting Review, April, hal. 225-253. Covaleski, M.A., and Dirsmith, M.W (1988). The use of budgetary symbols in the
political arena : an historically informed field study. Accounting, organizationz and society, 13 (10), pp. 1-24.
(13)
Chow, C. et al. (1988). Participative budgeting : effects of truth-inducing pay scheme and information asymmetry on slack and performance. The accounting review, 63, pp. 111-122.
Chalos, P., and Haka, S. (1989). Participative budgeting and managerial performance.
Decision sciences, 20, pp. 334-347.
Christensen, J. (1982). The determination of performance standards and participation.
Journal of accounting research, pp. 589-603.
Darlis, Edfan, Analisa Pengaruh Komitmen Organisasional dan Ketidak Pastian Lingkungan terhadap Hubungan antara Partisipasi Anggaran dengan Senjangan Anggaran, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 5 No.1 Januari 2002, Hal. 85 – 101.
DeCoster, T.D., and Fertakis, P.J. (1968). Budget-induced pressure and its relationship to supervisory behavior. Journal of accounting research (Autumn), pp. 237-246. Diana, Nur, Analisa Hubungan Kompleksitas Organisasi, Keterlibatan Tim, Diversitas
Ukuran Kinerja, Besar Kompensasi, Partisipasi terhadap Kinerja Tim,
Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya, tanggal 16 – 17 Oktober 2003, Hal.752 – 774.
Dunk, A.S. (1993a). The effect of budget emphasis and information asymmetry on the relationship between budgetary participation and slack. The accounting review,
pp. 400-410.
Dunk, A.S,Budget Emphasis, Budgetary Participation and Managerial Performance : A Note, Accounting, Organizations and Society, Vol. 14, No. 4, pp. 321 – 355, 1989.
Faisal, Pengaruh Karakteristik Tugas terhadap Keefektifan Bentuk Pengendalian Akuntansi, Perilaku dan Personal dalam Peningkatan Kinerja Manajer Riset dan Pengembangan, Simposium Nasional Akuntansi IV, Bandung, tanggal 30 – 31 Agustus 2001, hal. 580 – 590.
Fertakis, J.P. (1967). Budget-induced pressure and its relationship to supervisory behavior in selected organizations. Unpublished Doctoral Dissertation, University of Washington.
Ferris, K.R., and N. Aranya, (1983). A comparison of two organization commitment scales. Personnel Psychology 36 (Spring) : 87-98.
Fredianto, Ronie dan Zulaikha, Hubungan antara Lingkungan Eksternal, Orientasi Strategik dan Kinerja Perusahaan (Studi Terapan pada Industri Manufaktur Menengah–Kecil di Kotamadya Semarang), Simposium Nasional Akuntansi IV, Bandung, tanggal 30 – 31 Agustus 2001, hal. 591 – 624.
Ferdinand, Augusty, 2002, Structural Equation Modeling dalam Penelitian Manajemen,
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
French, J.R.P., J. Israel dan D. Aas (1960), An Experiment on Participation in a Norwegian Factory : Interpersonal Dimension of Decision Making, Human relations, February, hal. 3-19
Fisher, J.G. (1995). Contingency-based research on management control systems : categorization by level of complexity. Journal of accounting literature, 14, pp. 24-53.
Galbraith, J.R. (1973). Designing complex organizations. MA : Addison Wesley.
Gaspersz, Jefry,Analisa Hubungan antara Struktur Desentralisasi, Partisipasi Anggaran dengan Job Relevant Information, VOI Manajer serta Pengaruhnya Terhadap Job Related Outcome, Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya, tanggal 16 – 17 Oktober 2003, Hal. 1129 – 1139.
Ghozali, Imam, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Govindarajan, V. (1986). Impact of participation in the budgetary process on managerial attitudes and performance : universalistic and contingency perspectives. Decision Sciences, 17, pp. 496-516.
(14)
Gordon, L.A., dan Miller, (1976). A Contingency Framework for the Design of Accounting Information System. Accounting, Organization and Society, pp. 59-69.
Hackman, J.D. (1985). Power and centrality in the allocation of resources in colleges and universities. Administrative science quanterly, 30, pp. 61-77.
Hariyanti, Widi dan Nasir, Mohamad, Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajer : Peran Kecukupan Anggaran dan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Intervening, Simposium Nasional Akuntansi 5, Semarang, tanggal 5 – 6 September 2002, Hal. 685 – 700
Hariyanto, Eko dan Pinasti, Margani, Pengaruh Keikutsertaan Manajer dalam Penyusunan Budget terhadap Perilaku Manajer yang Kinerjanya dinilai dengan Infromasi Akuntansi, Simposium Nasional Akuntansi 5, Semarang, tanggal 5 – 6 September 2002, hal. 674 - 684.
Halimatusyadiah, Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kultur Organisasi terhadap Komunikasi dalam Tim Audit, Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya, tanggal 16–17 Oktober 2003, Hal.1061–1072.
Hayes, D.C. (1997). The contingency theory of management accounting. The accounting review (January), pp. 22-39.
Hopwood, A.G. (1976). Accounting and human behavior. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.
Hofstede, G.(1968), The Game of Budget Control: How Live with Budgetary Standards and yet be Motivated by Them, Netherlands: Van Gorcum.
Indriantoro, Nur, An Empirical Study of Locus of Control and Cultural Dimensions as Moderating Variables of The Effect of Participative Budgeting on Job Performance and Job Satisfaction, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 15, No. 1, 2000, Hal. 97 – 114.
Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang, 1999, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, BPFE, Yogyakarta.
Ivancevich, J. (1976). The effects of goal setting on performance and job satisfaction.
Journal of applied psychology (Oct), pp. 605-612.
Jogiyanto, (2005), Metodologi Penelitian Bisnis, BPFE, Fakutas Ekonomi UGM.
Kaplan, R.S. (1984). The Evolution of Management Accounting. The Accounting review, (July), pp. 390-418.
Kerr, S. (1979). Organization behavior, Ohio : Grid Publishing Inc.
Ketchand, Alice A. and Strawser, Jerry R. The Existence of Multiple Measures of Organizational Commitmen and Experience-Related Differences in a Public Accounting Setting, Behavioral Research in Accounting, Vol. 10, 1998, Printed in USA, hal. 109 – 137.
Kenis, I. (1979). Effect of budgetary goal characteristics on managerial attitudes and performance. The accounting review, 54, pp. 707-721.
Kren, Leslie, Budgetary Participation and Managerial Performance : The Impact of Information and Environmental Volatility, The Accounting Review, Vol. 67, No. 3, pp. 511 – 526, July 1992.
Kurnianingsih, Retno dan Indriantoro, Nur, Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan terhadap Keefektifan Penerapan Tektik TQM – Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, vol. 4 No. 1 Januari 2001,hal.28 – 43.
Lau,C.M., at al. (1995). The impact of reliance on accounting performance measures on job-related tension and managerial performance : additional evidence.
Accounting, organization and society, 20,5, pp. 359-381.
Lekatompessy, Jantje Eduard, Hubungan Profesionalisme dengan Konsekuensinya: Komitmen Organisasional, Kepuasan Kerja, Prestasi Kerja dan Keinginan Berpindah, Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 5 No. 1 April 2003, hal. 69 – 84 Lesmana, Sukma,Pengaruh Ketidakpastian Lingkunan yang Dipersepsikan dan Strategi
(15)
Perusahaan, Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya, tanggal 16 – 17 Oktober 2003, Hal. 721 - 740
Lestari, Evi dan Cahyono, Dwi, Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja sebagai Mediasi Hubungan Profesionalisme dengan Intensi Keluar (Studi Empiris Pada Internal Auditor Perusahaan Manufaktur Di Indonesia), Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya, tanggal 16 – 17 Oktober 2003, Hal. 1092 – 1115. Libby, Theresa, (1999) The Influence of Voice and Explanation on Performance in a
Participate Budgeting Setting, Accounting, Organizations and Society 24, pp.125 - 137.
Locke, E.A., and Schweiger, D. (1979). Participation in decision-making: one more look.
In research in organization behavior, vol. 1. Greewich, CT : JAI Press.
Locke, E.A., and Latham, G. (1990). A theory of goal setting and task performance.
Englewood Cliffs, NJ : Prentice Hall.
Lukka, K. (1988). Budgetary biasing in organization : theoretical framework and empirical evidence. Accounting, organizations and society, 13, pp. 281-301. Marginson, D.E.W. (1999). Beyond the budgetary control system: towards a twotiered
process of management control. Management accounting research, 10, pp. 203-230.
Merchant, D. (1981). The design of corporate budgeting system : influence on managerial behavior and performance. The Accounting review, 56, pp. 813-829.
Milani, Ken,The Relationship of Participation in Budget-Setting to Industrial Supervisor Performance and Attitudes : A Field Study, The Accounting Review, pp. 274 – 284, April 1975.
Mia, Lokman, The Impact of Participation in Budgeting and Job Difficulty on Managerial Performance and Work Motivation : A Research Note, Accounting, Organizations and Society, Vol. 14, No. 4, pp. 347 – 357, 1989.
---, Managerial Attitude, Motivation and The Effectiveness of Budget Participation, Accounting, Organizations and Society, Vol. 13, No. 5, pp. 465 – 475, 1988.
Mowday, R.T. et al. (1982). Employee-Organization Linkages : The Psychology of Commitment, Absenteeism, and Turnover. San Diego, CA: Academic Press Mustikawati, Reny, Pengaruh Locus of Control dan Budaya Paternalistik terhadap
Keefektifan Peranggaran Partisipasif dalam Peningkatan Kinerja Manajerial.
Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 1 No. 2, Agustus 1999, Hal. 96 – 119.
Musyarofah, Siti, Pengaruh Penggunaan Anggaran dan Gaya Manajemen Terhadap Hubungan antara Perubahan Strategik dan Kinerja Organisasi, Simposium Nasional Akuntansi Vi, Surabaya, tanggal 16 – 17 Oktober 2003, Hal. 908 – 919. Muslimah, Susillawati, Dampak Gaya Kepemimpinan, Ketidakpastian Lingkungan dan
Informasi Job-Relevant terhadap Perceived Usefulness Sistem Penganggaran,
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 1 No. 2 Juli 1998, Hal. 219 – 238
Muawanah, Umi dan Indriantoro, Nur, Perilaku Auditor dalam Situasi Konflik Audit : Peran Locus of Control, Komitmen Profesi dan Kesadaran Etis, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 4, No. 2 Mei 2001, Hal. 133 – 150.
Murtiyani, Siti, Pengaruh Sistem Penganggaran, Sistem Pelaporan dan Analisis, dalam Hubungan antara Partisipasi dengan Efisiensi dan Efektifitas Anggaran,
Simposium Nasional Akuntansi IV, Bandung, tanggal 30 – 31 Agustus 2001, hal. 542 – 560.
Murray, D. (1990), The Performance Effects of Participative Budgeting : An Integration of Intervining and Moderating Variables, Behavioral Research in Accounting, Vol.2, hal. 104-123.
Nouri, Hossein and Parker, Robert J,The Effect of Organizational Commitment on The Ralation Between Budgetary Participation and Budgetary Slack, Behavioral Research in Accounting, Vol. 8, 1996, Printed in USA, pp. 76 – 90.
---, The Relationship Between Budget Participation and Job Performance : The Roles of Budget Adequacy and Organizational
(16)
Commitment, Accounting, Organizations and Society, Vol. 23, No. 5/6, pp. 467 – 483, 1998
Otley, David and Pollanen, Raili M,Budgetary Criteria in Performance Evaluation : A Critical Appraisal Using New Evidence, Accounting, Organizations and Society 25 (2000) pp. 483 – 496.
Otley, David T, Budget Use and Managerial Performance, Journal of Accounting Research, Vol. 16, No. 1, pp. 122 – 149, Spring 1978.
---, (1999). Performance management:: a framework for management control systems research. Management accounting research, 10, pp. 363-382. Poerwati, Tjahjaning, Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja
Manajerial: Budaya Organisasi dan Motivasi sebagai Variabel Moderating,
Simposium Nasional Akuntansi 5, Semarang, tanggal 5 – 6 September 2002, Hal. 737 – 755
Pasoloran, Oktavianus, Pengaruh Perceived Enviroment Uncertainty (PEU) terhadap hubungan antara Karakteristik Sasaran Penganggaran dengan Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Kawasan Industri Makasar), Simposium Nasional Akuntansi 5, Semarang, tanggal 5 – 6 September 2002, hal. 756 - 774. Pfeffer, J., and Salncik, G.R. (1974). Organizational decision making as a political
process: the case of a university budget. Administrative science quarterly, 19, pp. 135-151.
Poznanski, Peter J. and Bline, Dennis M. Using Structural Equation Modeling to Investigate The Causal Ordering of Job Satisfaction and Organizational Commitment Among Staff Accountants, Behavioral Research in Accounting, Vol. 9, 1997, Printed in USA, hal. 154 – 171
Porter,L. Et al. (1974). Organizational commitment, job satisfaction and turnover among psychiatric technicians, Journal of Applied Psychology 59 (5):603-609.
Riyadi, Slamet, Motivasi dan Pelimpahan Wewenang sebagai Variabel Moderating dalam hubungan antara Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kinerja Manajerial, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, vol.3 No. 2 Juli 2000, hal. 134 - 150
Riyanto, Bambang, The Effect of Attitude, Strategy and Decentralization on The Effectiveness of Budget Participation, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 2, No. 2 Juli 1999, Hal. 136 – 153.
Ruyter, Ko de and Wetzels, Martin, Commitment in Auditor – Client Relationships : Antecedents and Consequences, Accounting, Organizations and Society 24 ( 1999 ) 57 – 75.
Sayekti, Fran, dkk. Pengaruh Informasi Job Relevan dan Desentralisasi terhadap hubungan antara Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran dan Kinerja Manajerial, KOMPAK, Jurnal Akuntansi, Manajemen dan Sistem Informasi STIE “YO” Yogyakarta, No. 4, Januari 2002, Hal. 71 – 88.
Sugiharsono, Efektivitas Gaya Kepemimpinan Manajer Koperasi Unit Desa (KUD) di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jurnal Riset Ekonimi dan Manajemen, Vol. 1 No. 1 September 2001, Hal. 62 – 76.
Syakhroza, Akhmad and Islam, Atique, Politics, Power and Budgetary Control : A study of Fertilizer Manufacturing Industry in Indonesia, The Fifth Indonesian Conference on Accounting, Semarang, tanggal 5 – 6 2002, hal. 154 – 171. Syakhroza, Akhmad, 2000, Permainan Politik dalam Proses Anggaran, sebuah kajian
literatur, Manajemen Usahawan Indonesia, No. 12/ Th. XXIX, Desember, LMFE-UI Jakarta.
---, 2002, Influence of Politicc on the Budgeting Process : A Study of the Fertiliser Manufacturing Industry in Indonesia, Desertasi, tidak di publikasikan.
---, 2002, Historical Foundation Theory on Budgeting Research,
(17)
---, 2003, Political Games in the Budgeting Process of Govermant Manufacturing Enterprises in Indonesia : A Quantitative Approach, Manajemen Usahawan Indonesia, No. 05/ Th. XXXII, Mei, LMFE-UI Jakarta.
Suprantiningrum dan Zulaikha, Pengaruh Total Quality Management terhadap Kinerja Manajerial dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan (Reward) sebagai Variabel Moderating ( Studi Empiris pada Hotel di Indonesia ), Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya, tanggal 16 – 17 Oktober 2003, Hal.775 – 789.
Supriyono, R.A. dan Syakhroza, Akhmad, Peran Asimetri Informasi dan Peresponan Keinginan Sosial sebagai Variabel Moderating hubungan antara Partisipasi Penganggaran dan Kinerja Manajerial di Indonesia, Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya, tanggal 16 – 17 Oktober 2003, Hal. 955 – 970.
Shields, J.F and Shields, M.D, Antecedents of Participate Budgeting, Accounting, Organizations and Society, Vol. 23. No. 1, pp. 49 – 76, 1998
Subramaniam, Nava and Mia, Lokman, The Relation Between Decentralised Structure, Budgetary Participation and Organization Commitment, Accounting, Auditing & Accountability Journal, Vol. 14, No. 1, 2001, pp. 12 – 29
Sekaran, Uma, 2000, Research Methods for Business, Third Edition, John Wiley & Sons, Inc, New York.
Searfoss, D.G., and Monczka, R. (1973). Perceived participation in the budget process and motivation to achieve the budget. Academy of management journal, pp. 541-554.
Searfoss, D.G., (1976). Some behavioral aspects of budgeting for control : an empirical study. Accounting, organization and society, pp. 375-385.
Stedry, A.C. (1960). Budget control and cost behavior. Englewood Cliffs, Nj: Prentice Hall.
Siegel, G. dan H.K. Marconi (1989), Behavioral Accounting, South-Western Publishing Co. Cincinnati.
Swieringa, R.I. and Moncur, R.H. (1972). The relationship between managers’ budget-oriented behavior and selected attitude, position, size, and performance measures.
Empirical research in accounting selected studies. Supplement to journal of accounting research, pp. 194-209.
Soebagio, (2002), Kapita Selekta Manajemen & Kepemimpinan, Penerbit IND-HILL-CO, Jakarta.
Trisnaningsih, Sri dan Ardiyanto, Didik,Pengaruh Komitmen terhadap Kepuasan Kerja Auditor : Motivasi sebagai Variabel Intervening (studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Timur), Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol. 6 No. 2 Mei 2003, Hal. 199 – 216.
Waterhouse, J.H., and Tiessen, P. (1978). A contingency framework for management accounting system research. Accounting, organization and society, 3, 1, pp. 75-76.
Wibawani, Sri, WA, Gudono, M dan Sudibyo, Bambang, Hubungan Kompensasi Manajerial dengan Kinerja Organisasional : Kajian Empiris pada Perusahaan Bertipologi Prospektor dan Defender, Simposium Nasional Akuntansi III, FE – UI Depok, tanggal 5 September 2000, Hal. 303 – 324.
Wirawan, (2003), Kapita Selekta, Teori Kepemimpinan, Yayasan Bangun Indonesia & UHAMKA Press. Jakarta.
Williams, J.J. et al. (1990). Budget related behavior in public sector organizations : some empirical evidence. Accounting, organizations and society, 15.pp. 221-246. --- (1997). The moderating effects of task uncertainty on the
relationship between managerial roles and budget-related behavior. Accounting and business review, 4 (No.2), pp. 339-364.
Wiener, Y., (1982). Commitment in Organization : A Normative View, Academy of Management Review 7, pp. 418-428.
(18)
Yenti, Riza Reni , Pengaruh Keadilan Distributif, Keadilan Prosedur, Komitmen terhadap Tujuan dan Motivasi Terhadap Kinerja dalam Penyusunan Anggaran,
Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya, tanggal 16 – 17 Oktober 2003, Hal. 707 – 720.
Zahra, S.A. (1984) Antecedents and consequences of organization commitment : an integrative approach. Akron Business and Economic Review (Fall) 26-32.
Lampiran A
PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN (Diadopsi dari Milani, 1975)
Bapak/ Ibu dimohon untuk mejawab enam pertanyaan di bawah ini, dengan cara memberi tanda ( ) pada kolom antara 1 sampai dengan 7 yang menunjukkan seberapa dekat jawaban Bapak/ Ibu dengan kedua jawaban yang tersedia dibawah ini.
1. Kategori mana di bawah ini yang dapat menjelaskan dengan sebaik–baiknya tentang kegiatan Anda ketika anggaran sedang disusun ?
Saya ikut dalam penyusunan :
1 2 3 4 5 6 7
Semua anggaran Tidak satupun anggaran
2. Kategori mana di bawah ini yang dapat menjelaskan dengan sebaik– baiknya alasan yang diberikan oleh atasan Anda ketika revisi anggaran dibuat ? Alasannya :
1 2 3 4 5 6 7
Sangat masuk akal Sangat tidak masuk
akal
3. Seberapa sering Anda menyatakan permintaan, pendapat dan atau usulan tentang anggaran kepada atasan Anda, tanpa diminta ?
1 2 3 4 5 6 7
Sangat sering Tidak pernah
4. Menurut perasaan Anda, seberapa banyak pengaruh Anda yang tercermin dalam anggaran final ?
1 2 3 4 5 6 7
Sangat banyak Tidak ada
5. Bagaimana anda menilai kontribusi anda terhadap anggaran ? Kontribusi saya :
1 2 3 4 5 6 7
Sangat penting Sangat tidak penting
6. Seberapa sering atasan Anda minta pendapat dan atau usulan ketika anggaran sedang disusun ?
1 2 3 4 5 6 7
(19)
Lampiran B
KINERJA MANAJERIAL (Diadopsi dari Mahoney, 1963)
Bapak/ Ibu dimohon untuk mengukur kinerja Bapak/ Ibu sendiri pada setiap bidang tugas yang tersebut dalam daftar pertanyaan di bawah ini dengan cara menuliskan skor dengan skala 1 sampai dengan 9 yang menurut Bapak/ Ibu paling tepat menggambarkan kinerja Bapak/ Ibu.
Skala 1 sampai 9 tersebut dibagai dalam tiga kategori sebagai berikut: : Kinerja dibawah
rata-rata
Kinerja rata-rata
Kinerja diatas rata-rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Berikut ini daftar pernyataan yang melukiskan tugas Bapak/ Ibu yang perlu diberikan skor :
No. Bidang Tugas Skala Kinerja
1 s/d 9
1. Perencanaan
Menentukan tujuan, kebijakan dan tindakan/ pelaksanaan, penjadwalan kerja, penganggaran, merancang prosedur, pemrograman,…
2. Investigasi
Mengumpulkan dan menyampaikan informasi untuk catatan, laporan dan rekening, mengukur hasil, menentukan persediaan, analisis pekerjaan,…
3. Pengkoordinasian
Tukar menukar informasi dengan orang di bagian
organisasi yang lain untuk mengkaitkan dan menyesuaikan program, memberitahu bagian lain, hubungan dengan manajer lain,…
4. Evaluasi
Menilai dan mengukur proposal, kinerja yang diamati atau dilaporkan, penilaian pegawai, penilaian catatan hasil, penilaian laporan keuangan, pemeriksaan produk,… 5. Pengawasan
Mengarahkan, memimpin dan mengembangkan bawahan, membimbing, melatih dan menjelaskan peraturan kerja pada bawahan, memberikan tugas pekerjaan dan menangani keluhan,…
6. Pemilihan Staf
Mempertahankan angkatan kerja, merekrut, mewawancarai dan memilih pegawai baru, menempatkan, mempromosikan dan memutasi
pegawai, … 7. Negosiasi
Pembelian, penjualan atau melakukan kontrak untuk barang dan jasa, menghubungi pemasok, tawar menawar dengan wakil penjual, tawar menawar secara kelompok, … 8. Perwakilan
Menghadiri pertemuan dengan perusahaan lain, pertemuan perkumpulan bisnis, pidato untuk acara kemasyarakatan, pendekatan ke masyarakat, mempromosikan tujuan umum perusahaan,…
(20)
Lampiran C
KOMITMEN ORGANISASI (Dikembangkan oleh Mowday, 1979)
Bapak/ Ibu dimohon untuk menjawab 9 (sembilan) pertanyaan di bawah ini dengan cara memberi tanda ( ) pada kolom skala antara 1 sampai dengan 7 yang menunjukkan seberapa dekat jawaban Bapak/ Ibu dengan kedua jawaban yang tersedia, seperti dibawah ini:
1. Saya bersedia bekerja lebih keras dari pada yang diharapkan agar organisasi ini sukses.
1 2 3 4 5 6 7
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
2. Saya membanggakan organisasi ini sebagai tempat kerja yang menyenangkan kepada teman–teman saya
1 2 3 4 5 6 7
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
3. Saya akan menerima tugas apa saja agar dapat tetap bekerja di organisasi ini.
1 2 3 4 5 6 7
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
4. Saya menemukan bahwa nilai–nilai saya sama dengan nilai–nilai organisasi.
1 2 3 4 5 6 7
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
5. Saya bangga mengatakan kepada orang bahwa saya merupakan bagian dari organisasi ini.
1 2 3 4 5 6 7
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
6. Organisasi ini memberi inspirasi terbaik mengenai cara mencapai kinerja.
1 2 3 4 5 6 7
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
7. Saya sangat senang memilih organisasi ini sebagai tempat kerja dari pada organisasi lain.
1 2 3 4 5 6 7
Sangat tidak setuju
(21)
8. Bagi saya organisasi ini merupakan tempat kerja terbaik.
1 2 3 4 5 6 7
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
9. Saya sungguh peduli mengenai nasib organisasi ini.
1 2 3 4 5 6 7
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Lampiran D
GAYA KEPEMIMPINAN (Diadopsi dari Fiedler & Yukl, 1981)
Pikirkan seseorang dengan siapa Bapak/ Ibu bekerja paling tidak menyenangkan, orang ini dapat seseorang yang sedang bekerja dengan Bapak/ Ibu atau seseorang yang Bapak/ Ibu kenal dimasa lalu. Orang tersebut tidak harus orang yang paling tidak Bapak/ Ibu sukai, akan tetapi harus orang dengan siapa Bapak/ Ibu sulit menyelesaikan pekerjaan. Lukiskanlah orang tersebut dengan memberi tanda ( ) pada skala berikut ini.
skor
Menye nangk an
8 7 6 5 4 3 2 1 Tidak menyenangkan
Bersahabat 8 7 6 5 4 3 2 1 Tidak bersahabat
Menolak 1 2 3 4 5 6 7 8 Menerima
Tegang 1 2 3 4 5 6 7 8 Santai/ Releks Jaga Jarak 1 2 3 4 5 6 7 8 Dekat
Dingin 1 2 3 4 5 6 7 8 Hangat
Mendukung 8 7 6 5 4 3 2 1 Tidak Mendukung Reseh/ Suka
cekcok
1 2 3 4 5 6 7 8 Harmonis
Murung 1 2 3 4 5 6 7 8 Riang
Terbuka 8 7 6 5 4 3 2 1 Tertutup Menggerutu 1 2 3 4 5 6 7 8 Loyal Tidak dapat
dipercaya
1 2 3 4 5 6 7 8 Dapat dipercaya
Sopan 8 7 6 5 4 3 2 1 Tidak Sopan
Angkuh 1 2 3 4 5 6 7 8 Ramah
Koperatif 8 7 6 5 4 3 2 1 Tidak kooperatif Tidak Jujur 1 2 3 4 5 6 7 8 Jujur
Baik 8 7 6 5 4 3 2 1 Tidak baik
(22)
Lampiran E
MANAJER KANTOR CABANG UTAMA BANK – BANK DI JAKARTA
( Sumber BI, 2004 )
NAMA BANK Manajer Kantor
Cabang Utama
1. PT BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) 15
2. PT BANK MANDIRI 10
3. PT BANK NEGARA INDONESIA (BNI) 10
4. PT BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) 2
5. PT BANK DANAMON INDONESIA 10
6. PT BANK PERMATA (PT BANK BALI) 2
7. PT BANK CENTRAL ASIA (BCA) 15
8. PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA (BII) 2
9. PT PAN INDONSEIA BANK 1
10. PT BANK ARTA NIAGA KENCANA 1
11. PT BANK NIAGA 5
12. PT BANK BUANA INDONESIA 10
13. PT LIPPO BANK 15
14. PT BANK NISP 1
15. PT BANK BUMI ARTA 1
16. PT BANK ARTHA GRAHA 4
17. PT BANK EKONOMI RAHARJA 9
18. PT BANK ANTAR DAERAH 1
19. PT BANK HAGA 6
20. PT . BANK IFI 1
21. PT BANK CIC INTERNASIONAL 3
22. PT BANK NUSANTARA PARAHIYANGAN 1
23. PT BANK SWADESI 1
24. PT BANK MUAMALAT INDONESIA 1
25. PT BANK MESTIKA DHARMA 2
26. PT BANK METRO EKSPRES 1
27. PT BANK SHINTA INDONSESIA 1
28. PT BANK MASPION INDONESIA 1
29. PT BANK HAGAKITA 1
30. PT BANK GANESHA 2
(23)
32. PT BANK HALIM INDONESIA 2
33. PT BANK KESAWAN 1
34. PT BANK PIKKO 1
35. PT BANK MEGA 2
36. PT BANK BUKOPIN 1
37. PT BANK SYARIAH MANDIRI 5
38. PT BANK HARMONI INTERNASIONAL 1
39. PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 1
40. PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL 1
41. PT BANK SWAGUNA 1
42. PT BANK DJASA ARTA 1
43. PT BANK BISNIS INTERNASIONAL 1
44. PT BANK INDOMONEX 1
45. PT ALFINDO SEJAHTERA 1
46. PT BANK INA PERDANA 1
47. PT PRIMA MASTER BANK 1
48. PT BANK DANPAC 1
49. PT BANK UIB 1
50. PT BANK ARTOS INDONESIA 1
51. PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL 1
52. PT CENTRAMATA NASIONAL BANK 1
53. PT BANK FAMA INTERNASIONAL 1
54. PT BPD JAWA BARAT 1
55. PT BPD DKI 4
Total Populasi 170
Lampiran R:
ANALISIS REGRESI
Persamaan Regresi:
Y
=
54
,
122
−
7
,
656
X
1+
ε
i.
Tabel R.1:
Variables Entered/Removedb
Standarisa si
Partisipasi Anggarana
. Enter Model
1
Variables Entered
Variables
Removed Method
All requested variables entered. a.
Dependent Variable: Y - Kinerja Manajerial b.
(24)
Tabel R.2:
Model Summaryb
.594a .352 .345 10.43722 .352 47.894 1 88 .000
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
R Square
Change F Change df1 df2 Sig. F Change
Change Statistics
Predictors: (Constant), Standarisasi Partisipasi Anggaran a.
Dependent Variable: Y - Kinerja Manajerial b.
Tabel R.3:
ANOVAb
5217.327 1 5217.327 47.894 .000a
9586.329 88 108.936
14803.656 89 Regression Residual Total Model 1 Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Standarisasi Partisipasi Anggaran a.
Dependent Variable: Y - Kinerja Manajerial b.
Tabel R.4:
Coefficientsa
54.122 1.100 49.194 .000 51.936 56.308
-7.656 1.106 -.594 -6.921 .000 -9.855 -5.458 1.000 1.000 (Constant)
Standarisasi Partisipasi Anggaran Model
1
B Std. Error Unstandardized
Coefficients
Beta Standardized
Coefficients
t Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval for B
Tolerance VIF Collinearity Statistics
Dependent Variable: Y - Kinerja Manajerial a.
Tabel R.5:
Collinearity Diagnosticsa
1.000 1.000 .50 .50
1.000 1.000 .50 .50
Dimension 1 2 Model 1 Eigenvalue Condition Index (Constant) Standarisasi Partisipasi Anggaran Variance Proportions
Dependent Variable: Y - Kinerja Manajerial a.
Tabel R.6:
Residuals Statisticsa32.2295 71.0817 54.1222 7.65648 90
-34.4209 19.7801 .0000 10.37842 90
-2.859 2.215 .000 1.000 90
-3.298 1.895 .000 .994 90
Predicted Value Residual
Std. Predicted Value Std. Residual
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: Y - Kinerja Manajerial a.
(25)
LAMPIRAN S:
ANALISIS REGRESI DENGAN INTERAKSI
Persamaan Regresi:
Y
ˆ
=
β
0+
β
1X
1+
β
2X
2+
ε
.
.
ˆ
2 1 3 2 2 1 1
0
β
β
β
ε
β
+
+
+
+
=
X
X
X
X
Y
Tabel S.1:
Variables Entered/Removedb
Standarisa si
Komitmen Organisas i,
Standarisa si
Partisipasi Anggarana
. Enter Model
1
Variables Entered
Variables
Removed Method
All requested variables entered. a.
Dependent Variable: Y - Kinerja Manajerial b.
Tabel S.2:
Model Summaryb.639a .408 .395 10.0324 .408 30.040 2 87 .000
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
R Square
Change F Change df1 df2 Sig. F Change
Change Statistics
Predictors: (Constant), Standarisasi Komitmen Organisasi, Standarisasi Partisipasi Anggaran a.
Dependent Variable: Y - Kinerja Manajerial b.
Tabel S.3:
ANOVAb
6047.129 2 3023.564 30.040 .000a
8756.527 87 100.650
14803.656 89
Regression Residual Total Model 1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Standarisasi Komitmen Organisasi, Standarisasi Partisipasi Anggaran
a.
Dependent Variable: Y - Kinerja Manajerial b.
(26)
Tabel S.4:
Coefficientsa
54.122 1.058 51.179 .000
-6.800 1.104 -.527 -6.158 .000 -.594 -.551 -.508 .927 1.079
3.171 1.104 .246 2.871 .005 .388 .294 .237 .927 1.079
(Constant) Standarisasi Partisipasi Angga Standarisasi Komitmen Organ Model
1
B Std. Error Unstandardized
Coefficients
Beta Standardized
Coefficients
t Sig. Zero-order Partial Part Correlations
Tolerance VIF Collinearity Statistics
Dependent Variable: Y - Kinerja Manajerial a.
Tabel S.5:
Collinearity Diagnosticsa
1.270 1.000 .00 .37 .37
1.000 1.127 1.00 .00 .00
.730 1.319 .00 .63 .63
Dimension 1
2 3 Model 1
Eigenvalue
Condition
Index (Constant)
Standarisasi Partisipasi
Anggaran
Standarisasi Komitmen Organisasi Variance Proportions
Dependent Variable: Y - Kinerja Manajerial a.
Tabel S.6:
Residuals Statisticsa
29.988 73.051 54.122 8.2429 90
-35.505 18.251 .000 9.9191 90
-2.928 2.296 .000 1.000 90
-3.539 1.819 .000 .989 90
Predicted Value Residual
Std. Predicted Value Std. Residual
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: Y - Kinerja Manajerial a.
Tabel S.7:
Variables Entered/RemovedbX1X2, Standarisa si
Komitmen Organisas i,
Standarisa si
Partisipasi Anggarana
. Enter
Model 1
Variables Entered
Variables
Removed Method
All requested variables entered. a.
Dependent Variable: Y - Kinerja Manajerial b.
(1)
Tabel S.4:
Coefficientsa
54.122 1.058 51.179 .000
-6.800 1.104 -.527 -6.158 .000 -.594 -.551 -.508 .927 1.079
3.171 1.104 .246 2.871 .005 .388 .294 .237 .927 1.079 (Constant)
Standarisasi Partisipasi Angga Standarisasi Komitmen Organ Model
1
B Std. Error Unstandardized
Coefficients
Beta Standardized
Coefficients
t Sig. Zero-order Partial Part Correlations
Tolerance VIF Collinearity Statistics
Dependent Variable: Y - Kinerja Manajerial a.
Tabel S.5:
Collinearity Diagnostics
a1.270
1.000
.00
.37
.37
1.000
1.127
1.00
.00
.00
.730
1.319
.00
.63
.63
Dimension
1
2
3
Model
1
Eigenvalue
Condition
Index
(Constant)
Standarisasi
Partisipasi
Anggaran
Standarisasi
Komitmen
Organisasi
Variance Proportions
Dependent Variable: Y - Kinerja Manajerial
a.
Tabel S.6:
Residuals Statistics
a29.988
73.051
54.122
8.2429
90
-35.505
18.251
.000
9.9191
90
-2.928
2.296
.000
1.000
90
-3.539
1.819
.000
.989
90
Predicted Value
Residual
Std. Predicted Value
Std. Residual
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
Dependent Variable: Y - Kinerja Manajerial
a.
Tabel S.7:
Variables Entered/RemovedbX1X2, Standarisa si
Komitmen Organisas i,
Standarisa si
Partisipasi Anggarana
. Enter Model
1
Variables Entered
Variables
Removed Method
All requested variables entered. a.
Dependent Variable: Y - Kinerja Manajerial b.
(2)
Tabel S.8:
Model Summaryb
.656a .430 .410 9.9061 .430 21.618 3 86 .000 2.040 Model
1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
R Square
Change F Change df1 df2 Sig. F Change Change Statistics
Durbin-W atson Predictors: (Constant), X1X2, Standarisasi Komitmen Organisasi, Standarisasi Partisipasi Anggaran a.
Dependent Variable: Y - Kinerja Manajerial b.
Tabel S.9:
ANOVA
b6364.346
3
2121.449
21.618
.000
a8439.309
86
98.132
14803.656
89
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Predictors: (Constant), X1X2, Standarisasi Komitmen Organisasi, Standarisasi
Partisipasi Anggaran
a.
Dependent Variable: Y - Kinerja Manajerial
b.
Tabel S.10:
Coefficientsa
54.585 1.075 50.756 .000
-6.995 1.096 -.542 -6.384 .000 -.594 -.567 -.520 .918 1.089
3.190 1.091 .247 2.925 .004 .388 .301 .238 .927 1.079 1.734 .964 .147 1.798 .076 .081 .190 .146 .989 1.011 (Constant)
Standarisasi Partisipasi Angga Standarisasi Komitmen Organ X1X2
Mode 1
B Std. Error Unstandardized
Coefficients
Beta Standardized
Coefficients
t Sig. Zero-orderPartial Part Correlations
Tolerance VIF Collinearity Statistic
Dependent Variable: Y - Kinerja Manajerial a.
Tabel S.11:
Collinearity Diagnosticsa
1.331 1.000 .09 .24 .20 .17
1.188 1.059 .31 .12 .16 .19
.776 1.310 .43 .13 .28 .37
.705 1.374 .17 .52 .36 .26
Dimension 1
2 3 4 Model 1
Eigenvalue
Condition
Index (Constant)
Standarisasi Partisipasi
Anggaran
Standarisasi Komitmen
Organisasi X1X2 Variance Proportions
Dependent Variable: Y - Kinerja Manajerial a.
(3)
Tabel S.12:
Residuals Statistics
a22.537
69.288
54.122
8.4563
90
-34.599
17.921
.000
9.7377
90
-3.735
1.793
.000
1.000
90
-3.493
1.809
.000
.983
90
Predicted Value
Residual
Std. Predicted Value
Std. Residual
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
Dependent Variable: Y - Kinerja Manajerial
a.
LAMPIRAN T:
ANALISIS REGRESI DENGAN INTERAKSI
Persamaan Regresi:
Y
ˆ
=
β
0+
β
1X
1+
β
3X
3+
ε
.
Y
ˆ
=
β
0+
β
1X
1+
β
3X
3+
β
4X
1X
3+
ε
.
Tabel T.1:
Variables Entered/Removedb
Standarisa si Gaya Kepemimp inan, Standarisa si Partisipasi Anggarana
. Enter Model
1
Variables Entered
Variables
Removed Method
All requested variables entered. a.
Dependent Variable: Y - Kinerja Manajerial b.
Tabel T.2:
Model Summaryb
.594a .353 .338 10.4958 .353 23.691 2 87 .000 Model
1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
R Square
Change F Change df1 df2 Sig. F Change Change Statistics
Predictors: (Constant), Standarisasi Gaya Kepemimpinan, Standarisasi Partisipasi Anggaran a.
Dependent Variable: Y - Kinerja Manajerial b.
Tabel T.3:
ANOVA
b5219.651
2
2609.825
23.691
.000
a9584.005
87
110.161
14803.656
89
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Predictors: (Constant), Standarisasi Gaya Kepemimpinan, Standarisasi Partisipasi
Anggaran
a.
Dependent Variable: Y - Kinerja Manajerial
b.
(4)
Tabel T.4:
Coefficientsa
54.122 1.106 48.919 .000
-7.620 1.141 -.591 -6.681 .000 -.594 -.582 -.576 .951 1.051
-.166 1.141 -.013 -.145 .885 -.143 -.016 -.013 .951 1.051 (Constant)
Standarisasi Partisipasi Angg Standarisasi Ga Kepemimpinan Model
1
B Std. Error Unstandardized
Coefficients
Beta Standardized
Coefficients
t Sig. Zero-order Partial Part Correlations
Tolerance VIF Collinearity Statistics
Dependent Variable: Y - Kinerja Manajerial a.
Tabel T.5:
Collinearity Diagnostics
a1.220
1.000
.00
.39
.39
1.000
1.105
1.00
.00
.00
.780
1.251
.00
.61
.61
Dimension
1
2
3
Model
1
Eigenvalue
Condition
Index
(Constant)
Standarisasi
Partisipasi
Anggaran
Standaris
asi Gaya
Kepemim
pinan
Variance Proportions
Dependent Variable: Y - Kinerja Manajerial
a.
Tabel T.6:
Residuals Statistics
a32.293
71.406
54.122
7.6582
90
-34.581
19.578
.000
10.3772
90
-2.850
2.257
.000
1.000
90
-3.295
1.865
.000
.989
90
Predicted Value
Residual
Std. Predicted Value
Std. Residual
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
Dependent Variable: Y - Kinerja Manajerial
a.
Tabel T.7:
Variables Entered/Removed
bX1X3,
Standarisa
si
Partisipasi
Anggaran,
Standarisa
si Gaya
Kepemimp
inan
a.
Enter
Model
1
Variables
Entered
Variables
Removed
Method
All requested variables entered.
a.
Dependent Variable: Y - Kinerja Manajerial
b.
(5)
Tabel T.8:
Model Summaryb
.608a .370 .348 10.4144 .370 16.830 3 86 .000 2.065 Model
1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
R Square
Change F Change df1 df2 Sig. F Change Change Statistics
Durbin-W atson
Predictors: (Constant), X1X3, Standarisasi Partisipasi Anggaran, Standarisasi Gaya Kepemimpinan a.
Dependent Variable: Y - Kinerja Manajerial b.
Tabel T.9:
ANOVA
b5476.056
3
1825.352
16.830
.000
a9327.600
86
108.460
14803.656
89
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Predictors: (Constant), X1X3, Standarisasi Partisipasi Anggaran, Standarisasi
Gaya Kepemimpinan
a.
Dependent Variable: Y - Kinerja Manajerial
b.
Tabel T.10:
Coefficientsa54.472 1.121 48.587 .000
-7.472 1.136 -.579 -6.579 .000 -.594 -.579 -.563 .945 1.059
-.326 1.137 -.025 -.286 .775 -.143 -.031 -.025 .944 1.060
-1.606 1.045 -.132 -1.538 .128 -.169 -.164 -.132 .987 1.013
(Constant) Standarisasi Partisipasi Angg Standarisasi Ga Kepemimpinan X1X3
Mode 1
B Std. Error Unstandardized
Coefficients
Beta Standardized
Coefficients
t Sig. Zero-orderPartial Part Correlations
Tolerance VIF Collinearity Statistic
Dependent Variable: Y - Kinerja Manajerial a.
Tabel T.11:
Collinearity Diagnosticsa1.222 1.000 .06 .27 .37 .07
1.211 1.005 .30 .12 .03 .33
.853 1.197 .45 .22 .21 .24
.714 1.308 .18 .39 .40 .36
Dimension 1
2 3 4 Model 1
Eigenvalue
Condition
Index (Constant)
Standarisasi Partisipasi
Anggaran
Standaris asi Gaya Kepemim
pinan X1X3
Variance Proportions
Dependent Variable: Y - Kinerja Manajerial a.
(6)