PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KUSUMA DIPA NUGRAHA.

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN
ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP
KINERJ A MANAJ ERIAL PADA
PT. KUSUMA DIPA NUGRAHA
SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur
Untuk Menyusun Skripsi S-1 J ur usan Akuntansi

Oleh :

RISSA HERIMAWATI
0613215050 / EA

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang merupakan
salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dengan
judul “PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI,
GAYA KEPEMIMPINAN DAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT.
KUSUMA DIPA NUGRAHA”
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak, maka
akan sulit bagi penulis untuk dapat menyusun skripsi ini. Sehubungan dengan hal itu,
maka dalam kesempatan istimewa ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam mendukung
kelancaran penulisan skripsi baik berupa dukungan, doa maupun bimbingan yang
telah diberikan. Secara khusus penulis dengan rasa hormat yang mendalam
mengucapkan terima kasih kepada:
1.


Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP, selaku Rektor Univesitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2.

Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, SE. MM, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur.

3.

Bapak Dr. Hero Priono M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur.

4.

Bapak Dr. Hero Priono M.Si, Ak, selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing penulis dalam mengerjakan skripsi.

5.


Serta pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat penulis harapkan guna meningkatkan
mutu dari penulisan skripsi ini. Penulis juga berharap, penulisan skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Surabaya, Mei 2013

Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

BAB I


BAB II

PENDAHULUAN ......................................................................

1

1.1. Latar Belakang ....................................................................

1

1.2. Perumusan Masalah .............................................................

6

1.3. Tujuan Penelitian .................................................................

6

1.4. Manfaat Penelitian ...............................................................


7

TINJ AUAN PUSTAKA ..............................................................

8

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ...................................................

8

2.2. Landasan Teori .................................................................... 10
2.2.1. Akuntansi Perilaku (Behavioral Accounting) ............ 10
2.2.2. Partisipasi Anggaran................................................. 13
2.2.2.1. Pengertian Anggaran................................... 14
2.2.2.2. Manfaat Anggaran ...................................... 15
2.2.2.5. Fungsi Anggaran ………………………….

17


2.2.2.6. Anggaran dan Fungsi Manajemen ………..

18

2.2.3. Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran .................. 20
2.2.4. Komitmen Organisasi ............................................... 21
2.2.4.1. Pengertian Komitmen Organisasi ................ 22
2.2.4.2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Komitmen Organisasi ................................. 24
2.2.5. Gaya Kepemimpinan ................................................ 25
2.2.5.1. Pengertian Gaya Kepemimpinan ................. 25

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.5.2. Faktor – Faktor Kepemimpinan .................. 28
2.2.6. Kinerja Manajerial ................................................... 30
2.2.6.1. Pengukuran Kinerja .................................... 32
2.2.7. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja
Manajerial ................................................................ 34

2.2.8. Mempengaruhi Komitmen Organisasi Terhadap
Kinerja Manajerial ................................................... 35
2.2.9. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja
Manajerial ................................................................ 36
2.2.10. Pengaruh

Partisipasi

Anggaran,

Komitmen

Organisasi, Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja
Manajerial ................................................................ 36
2.3. Kerangka Pikir ..................................................................... 37
2.4. Hipotesis ............................................................................. 39
BAB III

METODE PENELITIAN .......................................................... 40
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel..................... 40

3.1.1 Definisi Operasional ................................................. 40
3.1.2 Teknik Pengukuran Variabel ..................................... 41
3.2. Teknik Penentuan Sampel .................................................... 41
3.2.1. Populasi ................................................................... 41
3.2.2. Sampel ..................................................................... 42
3.3. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 43
3.3.1. Jenis Data ................................................................. 43

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.3.2. Sumber Data ............................................................ 44
3.4. Uji Kualitas Data ................................................................. 44
3.4.1. Uji Validitas ............................................................. 44
3.4.2. Uji Reliabilitas ......................................................... 45
3.4.3. Uji Normalitas .......................................................... 45
3.5. Uji Asumsi Klasik, Teknik Analisis, dan Uji Hipotesis ......... 46
3.5.1. Uji Asumsi Klasik ...................................................... 46
3.6. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ........................................ 48
3.6.1. Teknik Analisis .......................................................... 48

3.7. Uji Hipotesis ........................................................................ 49
3.7.1. Uji Kecocokan Model (Uji F) ..................................... 49
3.7.2. Uji t ........................................................................... 50
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................... 51
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian .................................................. 51
4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ..................................... 51
4.1.2. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan ............................. 52
4.1.3. Lokasi Perusahaan .................................................... 54
4.1.4. Struktur Organisasi Perusahaan ............................... 54
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................... 58
4.2.1. Gambaran Umum Responden ................................... 58
4.3. Pengujian Kualitas Data....................................................... 59
4.3.1. Uji Validitas (Validity Test) ....................................... 59
4.3.2. Uji Reliabilitas Data ................................................. 61

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


4.3.3. Uji Normalitas Data ................................................ 62
4.4. Analisis Regresi Linier Berganda ......................................... 63
4.4.1. Penentuan Persamaan Regresi Linier Berganda ........ 64
4.4.2. Koefisien Determinasi (R2)....................................... 64
4.4.3. Uji Hipotesis ............................................................ 65
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................... 70
4.5.1. Pengembangan Ilmu Pengetahuan ............................ 70
4.5.2. Keterbatasan Penelitian ............................................ 72
4.5.3. Perbedaan Penelitian Sekarang dengan Penelitian
Terdahulu ................................................................. 74
4.5.4. Keterbatasan Penelitian ............................................ 74
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 76
5.1. Kesimpulan ......................................................................... 76
5.2. Saran ................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN,
KOMITMEN ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN
DAN TERHADAP KINERJ A MANAJ ERIAL PADA
PT. KUSUMA DIPA NUGRAHA

Rissa Her imawati
ABSTRAK
Tuntutan perusahaan terhadap kinerja manajer yang baik adalah untuk
menjaga eksistensi atau kelangsungan hidup perusahaan. Kinerja yang baik dapat
dilihat dari realisasi laba perusahaan yang telah ditentukan pada awal periode
dengan hasil yang dicapai selama periode tersebut. Berdasarkan data yang
diperoleh dari PT. Kusuma Dipa Nugraha, menunjukkan terjadinya selisih
anggaran, yang diindikasikan dalam penyusunan anggaran kurang melibatkan
bawahan. Karena bawahan jarang dilibatkan berpartisipasi dalam penyusunan
anggaran sehingga bawahan kurang optimal. Atas dasar permasalahan tersebut
maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh partisipasi
anggaran, komitmen organisasi, gaya kepemimpinan dan terhadap kinerja
manajerial pada PT. Kusuma Dipa Nugraha
Populasi dalam penelitian ini adalah manajer dan assisten manajer yang
ikut andil dan berperan penting dalam pengambilan keputusan yang ada di kantor
PT. Kusuma Dipa Nugraha, yang berjumlah 43 orang dengan jumlah sampel 40
responen. Penelitian ini berlandaskan pendekatan kuantitatif dengan tekhnik
analisis regreri linier berganda.
Setelah mengetahui permasalahan, meneliti dan membahas hasil penelitian
tentang pengaruh partisipasi anggaran, komitmen organisasi dan gaya
kepemimpinan terhadap kinerja manajerial maka dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut : Variabel partisipasi anggaran, komitmen organisasi
dan gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Variable
partisipasi anggaran mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kinerja
manajerial
Kata kunci: partisipasi anggaran, komitmen organisasi, gaya kepemimpinan dan
kinerja manajerial

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam lingkungan persaingan global sekarang ini yang diliputi
banyak ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih
fleksibel dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern
organisasi yang semakin sulit diprediksi. Setiap organisasi baik sektor
publik maupun swasta memerlukan sistem pengendalian manajemen yang
menjamin tercapainya tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Salah satu
elemen penting dalam sistem pengendalian manajemen adalah anggaran.
Anggaran merupakan alat bantu manajemen dalam mengalokasikan
keterbatasan sumber daya dan sumber dana yang dimiliki organisasi untuk
mencapai tujuan, anggaran bukan hanya rencana finansial mengenai biaya
dan pendapatan dalam suatu pusat pertanggungjawaban, tetapi juga
berfungsi sebagai alat pengendalian, koordinasi, komunikasi, evaluasi
kinerja serta motivasi dalam suatu organisasi (Halikiya, 2009:1)
Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang
hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam
ukuran finansial, sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk
mempersiapkan suatu anggaran. Dalam penyusunan anggaran diperlukan
komunikasi antara atasan dan bawahan untuk saling memberikan informasi
terutama yang bersifat informasi lokal karena bawahan lebih mengetahui

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

kondisi langsung pada bagiannya. Menurut Brownell

dalam Coryanata

dalam Suardana (2007:1) partisipasi penyusunan anggaran adalah tingkat
keterlibatan dan pengaruh seseorang dalam proses penyusunan anggaran.
Partisipasi dalam penyusunan anggaran melibatkan semua tingkat
manajemen untuk mengembangkan rencana anggaran. Partisipasi dari
bawahan dalam penyusunan anggaran dapat meningkatkan kinerja karena
dengan adanya komunikasi antara atasan dan bawahan dapat memungkinkan
bawahan untuk memilih. Tindakan memilih tersebut dapat membangun
komitmen sebagai tanggung jawab atas apa yang telah dipilih dan pada
akhirnya akan meningkatkan kinerja. (Suardana, 2007:1)
Selain itu peranan pimpinan untuk memotivasi kerja karyawan
menjadi kewajiban yang harus dilakukan oleh pimpinan perusahaan. Pekerja
harus mampu menangkap berbagai dorongan yang diberikan oleh
perusahaan sehingga dapat memacu motivasi kerjanya disamping juga
meningkatkan kemampuan kerjanya. Pada era persaingan yang sangat ketat
diperlukan berbagai langkah dalam rangka efisiensi baik waktu mupun
biaya, salah satunya adalah memaksimalkan sumber daya manusia.
Disamping menghemat biaya dan waktu peningkatan kualitas sumber daya
manusia adalah suatu investasi yang akan bermanfaat bagi perusahaan pada
masa akan datang.
Penelitian mengenai hubungan antara partisipasi penyusunan
anggaran dan kinerja manajerial menunjukkan bukti yang tidak konklusif.
Menurut Sumarno (2005:586) penelitian Browneell, Brownell dan Mcinnes,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Steers, Ivancevich, dan Indriantoro menunjukkan hubungan positif dan
signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial.
Penelitian Stedry dan penelitian Bryan dan Locke menunjukkan pengaruh
negatif antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial.
Govindarajan dalam Supriyono (2004) menyatakan bahwa untuk mengatasi
ketidakkonsistenan hasil-hasil penelitian tersebut diperlukan pendekatan
kontijensi. Pendekatan ini memberikan suatu gagasan bahwa sifat hubungan
yang ada antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial
mungkin berbeda pada setiap kondisi. Salah satu variabel kondisional
tersebut adalah variabel moderasi. Variabel komitmen organisasi adalah
salah satu variabel yang dapat memoderasi hubungan antara partisipasi
penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Komitmen organisasi adalah
dorongan dari dalam individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang
keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan dan lebih mengutamakan
kepentingan organisasi dibandingkan dengan kepentingan sendiri (Weiner
dalam Coryanata, 2004:619). (Suardana, 2007:2)
Tuntutan perusahaan terhadap kinerja manajer yang baik adalah
untuk menjaga eksistensi atau kelangsungan hidup perusahaan. Kinerja yang
baik dapat dilihat dari realisasi laba perusahaan yang telah ditentukan pada
awal periode dengan hasil yang dicapai selama periode tersebut. Dalam
penelitian ini perusahaan yang menjadi sampel adalah PT. Kusuma Dipa
Nugraha, data Anggaran alam empat tahun terakhir PT. Kusuma Dipa
Nugraha adalah sebagai berikut:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Tabel 1.1. Data Anggaran PT. Kusuma Dipa Nugraha
Tahun 2008-2011
THN

TARGET

REALISASI

SELISIH

2008

KET.

1.401.922.000

1.244.713.000

157.209.000

Blm Tercapai

2009

2.047.876.000

975.274.000

1.072.602.000

Blm Tercapai

2010

4.498.462.000

1.035.971.000

3.462.491.000

Blm Tercapai

2011

2.095.100.000

2.008.695.000

286.405.000

Blm Tercapai

Sumber : PT. Kusuma Dipa Nugraha
Berdasarkan data diatas yang diperoleh dari PT. Kusuma Dipa
Nugraha, menunjukkan terjadinya selisih anggaran, yang diindikasikan
dalam penyusunan anggaran kurang melibatkan bawahan. Karena bawahan
jarang dilibatkan berpartisipasi dalam penyusunan anggaran sehingga
bawahan kurang optimal. Mengingat pentingnya anggaran perusahaan
sebagai alat untuk menentukan kebijakan dan keputusan manajer, maka
perlu dilakukan penelitian tentang seberapa besar partisipasi penyusunan
anggaran dan tingkat kesulitan anggaran terhadap kinerja manajer.
Partisipasi

dapat

meningkatkan

kinerja

karena

partisipasi

memungkinkan bawahan mengkomunikasikan apa yang mereka butuhkan
kepada atasannya.

Dalam penyusunan anggaran diperlukan komunikasi

antara atasan dan bawahan untuk saling memberikan informasi disamping
dapat memberikan kesempatan memasukkan informasi lokal karena
bawahan lebih mengetahui kondisi langsung pada bagiannya. Partisipasi
dapat memungkinkan bawahan untuk memilih. Tindakan memilih tersebut
dapat membangun komitmen dan dianggap sebagai tanggung jawab atas apa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

yang telah dipilih (Greenberg dan Folger, 1983 dalam Arief Wasisto dan
Mahfud Sholihin, 2004:9).
Komitmen organisasi adalah dorongan dari dalam individu untuk
berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan
tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi dibandingkan
dengan kepentingan sendiri (Weiner dalam Coryanata, 2004:619).
Komitmen organisasi yang kuat dalam diri individu akan membuat individu
berusaha keras untuk mencapai tujuan organisasi. Sebaliknya, individu
dengan komitmen organisasi yang rendah akan mempunyai perhatian yang
rendah pada pencapaian tujuan organisasi dan cenderung berusaha
memenuhi kepentingan pribadinya. Partisipasi anggaran tidak hanya secara
langsung meningkatkan prestasi kerja, tetapi juga secara tidak langsung
(moderasi) melalui komitmen organisasi (Bambang Sardjito dan Osmad
Muthaher, 2007:7).
Kepemimpinan

secara

umum

menurut

D.E.

Mc.

Farland dalam Danim (2004; 55) diartikan sebagai
suatu
memberi
proses

proses

dimana

perintah

pimpinan

atau

mempengaruhi

pengaruh,

pekerjaan

dilukiskan

akan

bimbingan

atau

orang

lain

dalam

memilih dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan definisi ini seorang pemimpin tim (tim
leader)

berfungsi

menyelesaikan

menggerakkan

tugas-tugas

tin

anggota

tim

dengan

kewenangan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

untuk

6

sesuai

level

bertanggung
terkait

otonomi

jawab

yaitu:

yang

terhadap

pencapaian

diberikan,
tiga

hal

tugas,

pemimpin

yang

saling

membangun

dan

mempertahankan tim dan peningkatan kinerja.
Atas dasar latar

belakang permasalahan tersebut diatas timbul

ketertarikan untuk mengadakan penelitian dengan judul : “Pengaruh
Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan
Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT. Kusuma Dipa Nugraha”.

1.2. Perumusan Masalah
Atas dasar latar belakang diatas, maka penelitian ini mempunyai
perumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah

partisipasi

anggaran,

komitmen

organisasi

dan

gaya

kepemimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
manajerial ?
2. Manakah yang mempunyai pengaruh paling dominan antara partisipasi
anggaran, komitmen organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja
manajerial ?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui

dan menguji secara empiris pengaruh partisipasi

anggaran, komitmen organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja
manajerial.
2. Untuk menguji variabel mana yang mempunyai pengaruh paling
dominan antara partisipasi anggaran, komitmen organisasi dan gaya
kepemimpinan terhadap kinerja manajerial.

1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
Penelitian ini sangat berguna karena memberikan gambaran,
memperluas wawasan serta untuk mengevaluasi dan menggunakan hasil
penelitian untuk meningkatkan efektifitas anggaran perusahaan, terutama
dalam efektifitas perencanaan dan pengendalian.
2. Bagi universitas
Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan informasi dan
tambahan referensi penelitian lain tentang materi yang berhubungan
dengan kinerja manajerial.
3. Bagi perusahaan
Sebagai masukan guna meningkatkan kinerja manajerial.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
1.

Sumarno (2005) Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Gaya Kepemimpinan
Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dan Kinerja Manajerial
Tujuan penelitian adalah untuk menemukan bukti empiris tentang (a)
hubungan dan pengaruh posistif dan signifikan antara partisipasi anggaran
dan kinerja manajerial; (b) komitmen organisasi dapat menjadi moderasi
hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial; Data yang
dikumpulkan diolah dengan menggunakan moderating regression analysis
(MRA) dan regresi interaksi antarvariabel. Hasil penelitian adalah (1)
terdapat pengaruh dan hubungan negatif yang signifikan antara kinerja
manajerial dan partisipasi anggaran, (2) pengaruh komitmen organisasi
terhadap hubungan kinerja manajerial dan partisipasi anggaran adalah positif
dan signifikan, dan (3) pengaruh gaya kepemimpinan terhadap hubungan
antara partisipiasi anggaran dan kinerja manajerial adalah tidak signifikan.

2.

Ikhsan

(2007) Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan

Anggaran Dengan Menggunakan Lima Variabel Pemoderasi
Permasalahan pokok dalam penelitian ini dirumuskan kedalam pertanyaan
berikut: “Apakah gaya kepemimpinan, komitmen organisasi, ketidakpastian
strategik dan kecukupan anggaran sebagai variabel moderating dalam
menguji hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan senjangan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

anggaran”.
Berdasarkan output yang dihasilkan menunjukkan bahwa partisipasi
anggaran berpengaruh positif terhadap senjangan anggaran. Simpulan ini
didasarkan pada nilai F yang didapat sebesar 8,2339 dengan tingkat
signifikansi

sebesar

0,007.

Apabila

dibandingkan

dengan

tingkat

signifikansi sebesar 5%, maka derajat signifikansi yang dihasilkan dari nilai
jauh lebih kecil dibandingkan dengan derajat signifikansi yang telah
ditentukan sebesar 5%.
3.

Basuki (2009) Pengaruh Motivasi, Partisipasi Penyusunan Anggaran dan
Pelimpahan Wewenang Terhadap Kinerja Manajerial.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi yang berfungsi
sebagai variabel moderating mempengaruhi hubungan antara partisipasi
penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial.
Hasil Pengujiannya menunjukkan bahwa secara signifikan interaksi antara
partisipasi penyusunan anggaran dengan pelimpahan wewenang yang
terdesentralisasi mempengengaruhi kinerja manajerial dengan koefisien
regresi 0,0048 pada tingkat signifikan P< 0,05, nilai R2 yang diperoleh
sebesar 0,52 dengan 0,52 dengan nilai F sebesar 15,8756. Dapat
dikemukakan bahwa kinerja manajerial akan meningkat apabila manajer
didalam berpartisipasi pada penyusunan anggaran memperoleh pelimpahan
wewenang yang semakin bersifat desentralisasi.

Setelah menelaah penelitian terdahulu, dapat diambil kesimpulan bahwa
penelitian tersebut mempunyai persamaan dengan penelitian ini yang membahas
mengenai kinerja manajerial. Hanya saja terdapat perbedaan antara penelitian

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

terdahulu dengan penelitian ini, yaitu obyek, tahun pengamatan, dan waktu
penelitian. Jadi penelitian ini bukan merupakan replikasi penelitian terdahulu.

2.2. Landasan Teori
2.2.1.

Akuntansi Perilaku ( Behavioral Accounting )
Akuntansi perilaku merupakan gabungan antara akuntansi dan ilmu
sosial

yang

berkaitan

dengan

bagaimana

perilaku

manusia

dapat

mempengaruhi data akuntansi dan keputusan usaha. Selama ini para akuntan
umumnya menitikberatkan perhatiannya pada pengukuran pendapatan dan
biaya serta mempelajari prestasi perusahaan dimasa lalu untuk memprediksi
masa yang akan datang. Para akuntan cenderung mengabaikan bahwa prestasi
kerja masa lalu merupakan faktor yang sangat mendukung pada perilaku
dimasa yang akan datang. Para akuntan menyadari kenyataan bahwa
pengendalian organisasi yang efektif harus dimulai dari motivasi dan
pengendalian perilaku, tujuan dan aspirasi individu yang terlibat dalam
organisasi. Tanpa ada hal tersebut, maka akan sulit bagi perusahaan untuk
meningkatkan prestasi dimasa yang akan datang. Oleh karena itu perlu
diperhatikan dampak perilaku yang timbul dan informasi yang disediakan oleh
para akuntan tersebut.
Definisi Behavioral Accounting menurut Siegel dan Marconi (1989:2)
adalah “Behavioral Accounting is the third major branch of accounting. It is
concerned with the relationship between human behavior and the accounting
system”. Berdasarkan keterangan diatas dapat dijelaskan bahwa akuntansi
perilaku merupakan cabang atau bagian dari akuntansi yang menitikberatkan
pada hubungan antara perilaku manusia dengan sistem akuntansi manajemen.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Jadi akuntansi perilaku mempunyai lingkup yang luas yang memperhatikan
perilaku manusia dan hubungannya dengan rancangan bentuk dan kegunaan
sistem informasi akuntansi.
Siegel dan Maconi (1989:4) menyebutkan bahwa secara umum ruang
lingkup behavioral accounting dapat dibagi menjadi 3 yaitu :
1. The effect of human behavioral on the design, construction and use of the
accounting system. This area of behavioral accounting is concerned with
how the attitudes of management effect the nature of accounting controls
and the functioning of the organization.
2. The effect of the accounting system on the human behavior. This area of
behavioral accounting is concerned with how the accounting system effect
motivation,

productivity,

decision

making,

job

satisfaction

and

cooperation.
3. Methods to predict and strategies to change human behavior. This third
area of behavioral accounting system can be used to influence behavior.

Maksud dari penjelasan di atas adalah :
1. Hasil perilaku seseorang berupa desain, kontruksi dan penggunaan sistem
akuntansi. Luasnya akuntansi perilaku ini mengenai bagaimana sikap dan
filosofi dari pengaruh manajemen yang hampir sama dengan akuntansi
pengendalian dan fungsi dari organisasi.
2. Pengaruh dari sistem akuntansi pada perilaku seseorang. Luasnya
akuntansi

perilaku

ini

mengenai

bagaimana

pengaruh

motivasi,

produktivitas, pengambilan keputusan, kepuasan kerja dan kerjasamanya.
3. Metode untuk meramal atau memprediksi dan strategi untuk merubah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

perilaku seseorang. Luasnya akuntansi perilaku ini mengenai bagaimana
sistem akuntansi dapat mempengaruhi perilaku.
Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat dijelaskan bahwa tujuan
behavioral

accounting

adalah

usaha

melakukan

pengukuran

dan

pengevaluasian segala tindakan atau perilaku yang berhubungan dengan
kegiatan perusahaan dan untuk pengambilan keputusan baik yang bersifat
eksternal maupun internal.
2.2.2. Partisipasi anggaran
Untuk mengetahui pengertian dari anggaran maka dibawah ini akan
dikemukakan beberapa pendapat antara lain menurut Adisaputro dan Asri
(1992:6), anggaran adalah suatu pendekatan yang formal dan sistematis
daripada pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam perencanaan,
koordinasi dan pengawasan.
Dari definisi di atas tersebut dapat diambil intinya yakni:
1. Anggaran harus bersifat formal artinya bahwa anggaran disusun dengan
sengaja dan bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis.
2. Bahwa anggaran harus bersifat sistematis artinya bahwa anggaran disusun
dengan berurutan dan berdasarkan suatu logika.
3. Bahwa setiap saat manajer dihadapkan pada suatu tanggung jawab untuk
mengambil keputusan hasil pengembalian keputusan yang berdasar
beberapa asumsi tertentu.
4. Bahwa keputusan yang diambil oleh manajer tersebut merupakan
pelaksanaan fungsi manajer dari segi perencanaan, koordinasi dan
pengawasan.
Untuk dapat memenuhi segala aspek yang dikandung oleh definisi
tersebut diatas, maka anggaran harus disusun dalam bentuk tabel-tabel dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

bersifat kuantitatif (dinyatakan dengan angka-angka). Dan karena dari
perusahaan pada umumnya adalah keuntungan (profit) maka anggaran
perusahaan juga sering disebut sebagai:
1. Business Budget.
2. Profit Planning and Control.
3. Comprehensive Budgeting.
4. Manajerial Budgeting.
5. Bussiness Budgeting and Control.

2.2.2.1. Pengertian Anggaran
Anggaran merupakan kata benda yakni hasil yang diperoleh setelah
menyelesaikan tugas perencanaan. Sedang budgeting menunjukkan suatu
proses sejak dari tahap persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya
penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang perlu
pembagian tugas perencanaan, penyusunan rencananya sendiri. Implementasi
dan evaluasi dari hasil melaksanakan rencana itu. Demikianlah perbedaan kata
anggaran dan penganggaran.
Menurut Halim (1990:166) Anggaran adalah suatu rencana yang
dinyatakan secara kuantitatif. Umumnya dalam bentuk satuan uang, untuk
jangka panjang waktu tertentu.
Menurut Adisaputro dan Asri (1992:7), hal yang harus diperhatikan
dalam penyusunan yakni bahwa anggaran tersebut harus realistis, luwes dan
kontinyu Realistis artinya tidak terlalu pesimis. Luwes artinya tidak terlalu
kaku, mempunyai peluang untuk disesuaikan dengan keadaan yang mungkin
berubah. Sedangkan kontinyu, artinya membutuhkan perhatian secara

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

terus-menerus, dan tidak merupakan suatu usaha yang insidentil. Selain itu
perlu pula diperhatikan bahwa perusahaan menyusun anggaran karena
perusahaan yakin bahwa dirinya mempunyai kemampuan untuk melaksanakan
sistem manajemen ilmiah, mempunyai kemampuan untuk memberikan
motivasi kepada anggota-anggotanya, dan mempunyai kemampuan untuk
mendorong adanya partisipasi.
Keburukan Suatu anggaran :
1. Karena sudah anggaran, maka perusahaan hanya dapat menjalankan
satu rencana saja.
2. Tujuan-tujuan yang tidak realistis atau terlalu muluk yang dibuat oleh
manajemen akan menimbulkan reaksi negatif dari para karyawan
apabila tujuan-tujuan itu tidak bisa dicapai.
3. Bagian-bagian tertentu didalam perusahaan akan sulit merangsang
pengendalian biaya apabila para pengawas dan para karyawan
berkeyakinan bahwa jika anggaran sekarang ini tidak sampai habis
terpakai maka anggaran yang akan datang pastilah lebih kecil.

2.2.2.2. Manfaat Anggaran
Manfaat dengan membuat anggaran sebagai berikut (Adisaputro dan Asri
1992:6) :
1. Adanya anggaran dapat mempermudah koordinasi antara segala macam
tugas di dalam organisasi.
2. Anggaran dapat memberikan pedoman secara garis besar dalam
mencapai tujuan-tujuan perusahaan .

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Anggaran sangat berguna di dalam menganalisa operasi-operasi yang
sudah direncanakan.
4. Karena di dalam anggaran sudah resmi disebutkan apa saja yang
diperkirakan akan bisa dicapai maka anggaran bisa dijadikan ukuran
untuk menilai pelaksanaan operasi mencapai tujuan itu.
5. Karena anggaran

menjadi indikator tentang kejadian-kejadian yang

akan dihadapi maka manajemen bisa meramalkan masalah yang akan
muncul dan dapat membuat tindakan koreksi.
6. Sebagai alat bantu untuk membuat dan mengkoordinasikan perencanaan
jangka pendek (Short-range Plans)
7. Sebagai alat komunikasi antara rencana yang disusun dengan para
manajer pusat pertanggungjawaban.
8. Sebagai alat untuk memotivasi para manajer dalam mencapai tujuan
pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
9. Sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan yang sedang
dilaksanakan.
10. Sebagai pedoman untuk mengevaluasi para manajer dan pusat
pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
11. Sebagai piranti pendidikan bagi para manajer.

2.2.2.5. Fungsi Anggaran
Fungsi dari anggaran sebagai berikut:
1. Perencanaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Anggaran mempunyai peran sebagai alat koordinasi bagi rencana yang
disusun oleh setiap pusat pertanggungjawaban. Rencana kegiatan suatu
pusat

pertanggungjawaban

akan

mempengaruhi

oleh

pusat

pertanggung-jawaban yang lain.
2. Komunikasi
Anggaran dalam hal ini, mempunyai peranan sebagai penyebarinformasi
dan batasan-batasannya mengenai rencana kegiatan yang telah disusun.
Dengan demikian anggaran memuat informasi yang penting dari suatu
rencana kegiatan dan mengkomunikasikannya kepada para manajer pusat
pertangggung jawaban.
3. Motivasi
Anggaran berfungsi sebagai alat pendorong yang dapat membangkitkan
motivasi para manajer dalam mencapai tujuan pusat pertanggungjawaban
yang dipimpinnya dan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Motivasi
tersebut akan meningkat, jika para manajer berperan secara aktif dalam
menyusun dan melaksanakan anggaran perusahaan.
4. Pengendalian
Peranan anggaran selain alat perencanaan dan koordinasi, juga sebgai alat
pengendalian untuk menilai prestasi dari setiap manajer dan pusat
pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
5. Evaluasi
Hasil pembandingan antara realisasi dengan anggaran selama satu tahun
umumnya merupakan faktor menentukan untuk mengevaluasi setiap
manajer dan pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Bagi manajer
berprestasi (menghasilkan selisih yang menguntungkan bagi pusat
pertanggungjawaban yang dipimpinnya), biasanya akan memperoleh

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

bonus atau penghargaan atas prestasi yang telah dicapai.
6. Pendidikan
Anggaran berfungsi pula sebagai piranti pendidikan para manajer,
terutama dalam kaitannya dengan segala macam pekerjaan yang ada di
dalam pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya dan pertaliannya
dengan pusat-pusat pertanggungjawaban yang lain di dalam organisasi.

2.2.2.6. Anggaran dan Fungsi Manajemen
Menurut Adisaputro dan Asri (1992:8), Peranan Bussiness Manajer
pada dasarnya terdiri dari 6 (enam) bidang, yakni : teknis (berproduksi),
komersil (jual, beli, pertukaran), finansial (mencari dan menggunakan
modal), keamanan (perlindungan terhadap orang dan barang), accounting
(catatan administrasi dan keuangan) dan manajerial (planning,command,
cordination, control).
Hal diatas pada hubungan manajemen dengan manusia sehingga
dasar pokok dari manajemen adalah unsur manusianya, bukan tanah atau
bahan mentah. Kemudian Adisaputro dan Asri (1992:8) membagi peranan
bussiness manajer yang bersifat manajerial menjadi fungsi planning,
organizing, staffing, directing, dan control.
1. Planning:
Bahwa perusahaan hendaknya selalu mencari sumber potensialyang
menghasilkan

keuntungan

dan

merencanakan

cara

bagaimana

merealisirnya.
2. Organizing:
Bahwa manajer harus menyusun struktur organisasi yang tepat, sesuai
dengan tujuan yang dikehendaki dan menunjukkan orang-orang yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

tepat untuk mengisi masing-masing jabatan dengan mengadakan
pembagian kerja.
3. Staffing:
Bahwa manajer hendaknya dapat memperlihatkan kepemimpinan yang
mantap dan dinamis secara tegas dan terbuka.
4. Directing:
Bahwa manajer hendaknya dapat memperlihatkan kepemimpinan yang
mantap dan dinamis secara tegas dan terbuka.
5. Control:
Manajer harus selalu mengadakan pengawasan yang bersifat dinamis dan
selalu mengusahakan adanya feedback dari bawahan.
Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajer, pada
dasarnya merupakan suatu proses (disebut sebagai decision making proses).

2.2.3. Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran
Adapun partisipasi adalah suatu proses pengambilan keputusan
bersama-sama oleh dua pihak atau lebih yang mempunyai dampak masa depan
bagi pembuat keputusan. Partisipasi anggaran berarti keikutsertaan manajer
operasi dalam memutuskan bersama dengan komite anggaran mengenai
rangkaian kegiatan dimasa yang akan datang, yang akan ditempuh oleh manajer
dalam pencapaian sasaran.
Partisipasi merupakan teknik manajemen yang efektif karena dengan
adanya partisipasi, para manajer dapat menerima dan melaksanakan secara
penuh tanggung jawab atas anggaran yang telah disusun, sehingga pada
akhirnya dapat mempengaruhi prestasi kerjanya (Mulyadi, 1993 : 513).
Partisipasi secara luas pada dasarnya merupakan proses organisasional

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

dimana para individu terlibat dan mempunyai pengaruh dalam pembuatan
keputusan yang mempunyai pengaruh secara langsung terhadap para individu
tersebut. Dalam konteks yang lebih spesifik, partisipasi dalam penyusunan
anggaran merupakan proses dimana para individu, yang kinerjanya dievaluasi
dan memperoleh penghargaan berdasarkan target anggaran, terlibat dan
mempunyai pengaruh dalam penyusunan target anggaran (Brownell dalam
Yuwono, 1999 : 36). Seperti yang dikemukakan Milani (Yuwono, 1999 : 38),
bahwa tingkat keterlibatan dan pengaruh bawahan dalam proses penyusunan
anggaran merupakan faktor utama yang membedakan anggaran partisipatif dan
anggaran non partisipatif. Aspirasi bawahan lebih diperhatikan dalam proses
penyusunan

anggaran

partisipatif

dibandingkan dengan

anggaran

non

partisipatif.
Partisipasi yang sukses membawa keuntungan sebagai berikut :
a. Suatu pengaruh yang sehat pada kepentingan inisiatif, moral dan akusiasme.
b. Akan menghasilkan rencana yang lebih baik, karena adanya kombinasi
pengetahuan dari beberapa individu.
c. Seluruh tingkat manajemen lebih menyadari bagaimana fungsi khususnya,
sesuai dengan keseluruhan gambar operasional.
d. Dapat meningkatkan kerjasama antar departemen.
e. Para karyawan baru dapat menyadari situasi di masa mendatang yang respek
pada sasaran dan pertimbangan lainnya.
Siegel dan Marconi (1989 : 133) menyatakan bahwa dengan partisipasi
karyawan akan dilibatkan egonya dan tidak sekedar terlibat dalam tugas yang
mereka kerjakan. Hal ini tentunya akan meningkatkan moral dan menimbulkan
inisiatif yang besar diseluruh level manajemen. Dengan ikut serta berpartisipasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

dalam penyusunan anggaran, para manajer juga akan lebih memahami
masalah-masalah yang mungkin timbul pada saat pelaksanaan anggaran.

2.2.4. Komitmen Organisasi
Di dalam dunia kerja, akan sering kita jumpai orang yang merasa
sangat dekat dan mencintai pekerjaannya tetapi merasa tidak cocok dengan
organisasi atau perusahaan dimana ia bekerja. Sebaliknya, banyak pula
kenyataan bahwa seseorang yang merasa tidak cocok terhadap pekerjaannya
tetapi sangat loyal dan memiliki dedikasi yang tinggi terhadap perusahaan
atau organisasinya. Sikap-sikap seperti itu berhubungan dengan komitmen
organisasi yaitu sejauh mana seseorang mengidentifikasikan dirinya dan
melibatkan diri dengan organisasi serta anggaran untuk meninggalkannya.
Dengan demikian penting untuk menciptakan komitmen karyawan pada
organisasi karena merekalah yang menentukan sebagian besar dari
keberhasilan organisasi.

2.2.4.1. Pengertian Komitmen Organisasi
Komitmen didefinisikan oleh Dipboye dan Smith (dalam Yuwono,
1999 : 37) sebagai indentifikasi dan keterlibatan karyawan terhadap
organisasi, yang akan ditunjukkan oleh karyawan dengan sikapnya terhadap
organisasi. Semakin tinggi komitmen organisasi maka makin dekat
identifikasi diri karyawan dengan organisasi tersebut.
Ada tiga dimensi dalam komitmen organisasi yaitu :
1. Affektive Commitment
Affektive commitment adalah kekuatan keinginan seseorang untuk
melanjutkan pekerjaannya pada organisasi (karena karyawan setuju dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ingin untuk melanjutkan pekerjaannya).
2. Continues Commitment
Continues commitment adalah komitmen yang berdasarkan asosiasi
antara harga seseorang yang diasosiasikan dengan adanya keluarnya
orang tersebut dengan organsisasi. Komitmen ini menyangkut usia, masa
jabatan atau kedudukan dapat diindikasikan dengan non transferable
investment seperti tertutupnya hubungan kerja dengan rekan kerja,
investasi pensiunan, investasi karir dan ketrampilan khusus terhadap
organisasi. Usia dapat berhubungan negatif dengan alternatif kesempatan
pekerjaan yang tersedia. Kepuasan karir diharapkan memberikan
pengukuran langsung terhadap investasi yang berhubungan dengan karir.
Niat atau maksud untuk keluar dari organisasi diharapkan berhubungan
negatif dengan continuance commitment, karena pegawai yang
bermaksud meninggalkan organisasi adalah kurang komitmen.
3. Normative Commitment
Normative

commitment

menunjukkan

perasaan

karyawan

akan

kewajiban untuk tetap bekerja pada organisasi. Komitmen organisasi
dapat dipandang sebagai afeksi tentang keterdekatan dan keterlibatan
seseorang terhadap organisasi, baik ditinjau dari komitmen pada tujuan,
keinginan tetap menjadi anggota organisasi dan pergerakan usaha demi
organisasi. Sudut pandang komitmen yang lain adalah komitmen
berdasarkan sejauh mana waktu yang telah digunakan untuk organisasi,
dan afeksi akan kewajiban sebagai anggota untuk tetap bekerja pada
organisasi. Pada umumnya pembahasan tentang komitmen organisasi
adalah dalam dimensi afeksi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Komitmen organisasi didefinisikan sebagai keinginan yang kuat untuk
mempertahankan diri sebagai anggota dari organisasi, kemauan untuk
mengarahkan tenaganya demi organisasi, dan penerimaan nilai dan
tujuan dari organisasi. Pengertian lain adalah kesetiaan seseorang
terhadap organisasi tersebut.

2.2.4.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi
Menurut Steers dan Porter (1987 : 443-444) terdapat empat faktor
yang mempengaruhi komitmen pada organisasi yaitu karakteristik pribadi,
karakteristik pekerjaan, karakteristik struktural dan pengalaman kerja.
1. Karakteristik Pribadi
Komitmen individu pada organisasi akan dipengaruhi oleh keberadaan
pribadi dan individu itu sendiri seperti usia, latar belakang pendidikan.,
pengalaman kerja dan sikap serta motivasi.
2. Karakteristik Pekerjaan
Faktor pekerjaan meliputi jenis pekerjaan, identifikasi tugas, feed back,
dan taraf kesulitan pekerjaan. Selain itu juga berkaitan dengan pekerjaan
seperti kesempatan untuk berinteraksi dengan pekerja-pekerja lain.
3. Karakteristik Struktural
Karakteristik ini berhubungan dengan desain organisasi seperti
formalisasi, ketergantungan fungsional, desentralisasi, partisipasi dan
kontrol.

4. Pengalaman Kerja
Komitmen pada organisasi juga akan dipengaruhi oleh pengalaman

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

individu, dan hal ini menyangkut kualitas maupun kuantitasnya.
Hubungan antara sebab-sebab pokok terjadinya komitmen dan hasil
dari komitmen digambarkan dengan skema berikut :
Gambar 2.1.
Skema Model Sebab Pokok Terjadinya Komitmen dan
Hasil-Hasil Komitmen Organisasi





Faktor-Faktor :
Karakteristik pribadi
Karakteristik pekerjaan
Karakteristik struktural
Pengalaman kerja

Komitmen
Organisasi






Hasil-Hasil :
Peningkatan kehadiran
Kebetahan kerja
Keterlibatan pd pekerjaan
Peningkatan usaha

Sumber : (Steers, 1985 : 144)
Kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan lain dan perlakuan
(treatment) terhadap karyawan yang baru masuk pada organisasi sebagai
faktor yang berpengaruh terhadp komitmen pada organisasi.

2.2.5. Gaya Kepemimpinan
2.2.5.1.

Pengertian Gaya Kepemimpinan
Kepemimpinan atau leadership didefinisikan dengan berbagai cara
yang berbeda oleh berbagai orang yang berbeda pula. Menurut Handoko
(1992 : 274)

Kepemimpinan adalah suatu proses pengarahan dan

pemberitahuan pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota
yang saling berhubungan tugasnya.
Kepemimpinan atau leadership menyangkut orang lain termasuk
bawahan. Kesediaan bawahan untuk menerima pengarahan dari pimpinan,
para anggota kelompok membantu menentukan status atau kedudukan
pimpinan dan membuat proses kepemimpinan atau leadership dapat berjalan
(Siswanto, 1992 : 194).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Tanpa bawahan, kualitas kepemimpinan atau leadership seorang
manajer akan menjadi tidak relevan. Kepemimpinan atau leadership
menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara
pimpinan dan anggota kelompok. Para pimpinan mempunyai wewenang
untuk mengarahkan berbagai kegiatan para anggota kelompok, tetapi para
anggota kelompok tidak dapat mengarahkan kegiatan-kegiatan pimpinan
secara langsung, meskipun dapat juga melalui sejumlah cara secara tidak
langsung.
Selain dapat memberikan pengarahan kepada para bawahan,
pimpinan dapat juga mempergunakan pengaruh. Dengan kata lain, para
pimpinan tidak hanya dapat memerintah bawahan apa yang harus dilakukan
tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana bawahan harus melaksanakan
perintahnya dengan benar.
Dengan demikian kepemimpinan atau leadership adalah bagian
penting dari manajemen. Kepemimpinan atau leadership merupakan
kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar
bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Manajemen mencakup kepemimpinan,
tetapi

juga

mencakup

fungsi-fungsi

lain

seperti

perencanaan,

pengorganisasian dan pengawasan.
Menurut

Siswanto

(1992 : 196) yang

dimaksud dengan

kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang tenaga kerja
untuk meyakinkan orang lain sehingga orang yang bersangkutan dapat
dikerahkan secara maksimal untuk melaksanakan tugas pokok.
Menurut Siswanto (1992 : 197), yang paling umum diadakan
penilaian dari unsur kepemimpinan bagi tenaga kerja adalah :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

a. Kualitas hasil kerja.
b. Kuantitas hasil kerja.
c. Pengetahuan tentang pekerjaan.
d. Kerjasama.
e. Kehadiran.
f. Inisiatif.
Walaupun kepemimpinan adalah terjemahan dari kata leadership,
Nitisemito (1993 : 145) membedakan istilah kepemimpinan dengan
pimpinan. Pimpinan adalah orang yang tugasnya memimpin sehingga
pimpinan dapat juga disebut manajer, sedang kepemimpinan adalah bakat /
sifat yang seharusnya dimiliki oleh setiap manajer.
Tetapi tidak semua manajer pasti mempunyai bakat kepemimpinan,
sebaliknya tidak semua orang yang mempunyai bakat kepemimpinan secara
otomatis dapat jadi pimpinan. Pimpinan dalam bidang apapun sebenarnya
harus mempunyai bakat kepemimpinan, artinya bakat tersebut dibutuhkan
oleh setiap manajer agar dapat berhasil dalam pekerjaannya memimpin.
Karena bakat kepemimpinan seharusnya dimiliki oleh setiap
pimpinan dan kadar kepemimpinan harus selalu ditingkatkan. Disamping itu,
dengan pengetahuan tersebut berarti keputusan yang diambil oleh atasan
dalam hal pengangkatan pimpinan dibawahnya dapat dilakukan secara lebih
tepat.

2.2.5.2. Faktor-Faktor Kepemimpinan
Memimpin berarti mampu mempengaruhi, mengarahkan dan
menggerakkan bawahan-bawahannya agar tujuan yang telah ditetapkannya
dapat tercapai. Menurut Nitisemito (1993 : 147), seorang pimpinan harus

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a. Disegani oleh bawahannya.
b. Kemampuan rata-rata lebih menonjol.
c. Mampu mengarahkan dan menggerakkan bawahannya.
Seorang pimpinan harus mampu mempengaruhi anak buahnya, hal
ini berarti pimpinan tersebut harus disegani oleh bawahannya. Selanjutnya
Nitisemito (1993 : 149) menyatakan bahwa agar pimpinan selalu disegani
oleh bawahannya maka pimpinan tersebut harus mempunyai sifat-sifat : (1)
tidak egois, (2) adil, (3) jujur, (4) mempunyai perhatian terhadap
bawahannya, dan (5) memiliki keteladanan.
Agar dia mampu menjalankan tugas menjadi pimpinan dengan baik,
maka pimpinan yang ber

Dokumen yang terkait

Pengaruh Partisipasi Anggaran, Gaya Kepemimpinan Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus Pada Universitas Malikussaleh Lhokseumawe)

4 64 118

Pengaruh Partisipasi Anggaran, Gaya Kepemimpinan, Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Pos Indonesia (Persero) Medan

5 65 84

Pengaruh pertisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial dengan gaya kepemimpinan dan iklim organisasi sebagai variabel modertaing (studi kasus pada DEPDIKNAS dan Dinas pendidikan Tangerang)

1 6 136

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DAN Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dan Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada Rumah Sakit D

0 2 15

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DALAM Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Dan Kinerja Manajerial (Survey Pada Kantor Cab

0 1 17

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. INTRACO ADHITAMA SURABAYA.

0 0 122

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. X SURABAYA.

0 0 7

KAMP-02. PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

0 0 31

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. INTRACO ADHITAMA SURABAYA

0 0 17

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KUSUMA DIPA NUGRAHA

0 0 15