Hukum Ketenagakerjaan

MATA KULIAH
FAKULTAS
JURUSAN
PROGRAM
SMT
JUMLAH SKS

: HUKUM KETENAGAKERJAAN
: SYARI’AH.
: HUKUM EKONOMI SYARI’AH
: S.I.
:
: 2 SKS

I. Deskripsi Mata Kuliah
Hukum Ketenagakerjaan merupakan perkembangan dari Hukum Perburuhan, dan
merupakan mata kuliah wajib institusional. Substansi dari mata kuliah ini mencakup aspekaspek hukum atau aturan-aturan tentang ketenagakerjaan secara luas, artinya tidak hanya
mencakup hubungan kerja antara pekerja dengan pengusaha, melainkan juga mengatur diluar
hubungan kerja seperti pra pekerja (pre employment) dan setelah bekerja/ purna kerja (post
employment). Sebagai kajian dari ilmu hukum, maka pembahasannya akan mengacu pada
ketentuan- ketentuan hukum nasional dan pendapat-pendapat para sarjana yang berkompeten

dalam hal ini.
Mata kuliah ini sangat penting dan bermanfaat bagi para mahasiswa mengingat
semakin berkembangnya praktik hukum ketenagakerjaan di Indonesia. Persoalan regulasi,
implementasi sampai eksekusi sistem hukum ketenagakerjaan masih sangat menarik dan
aktual untuk mendapat kajian mendasar dari seluruh civitas akademika. Selain itu
kemungkinan mahasiswa berurusan dengan ketenagakerjaan, ketika kerja nanti akan sangat
besar, sehingga mahasiswa sudah mempunyai modal yang cukup ketika berurusan dengan
ketenagakerjaan di tempatnya bekerja nanti.
II. Tolok Ukur Indikator Kompetensi (Target Hasil Belajar ).
1. Mahasiswa mengetahui dan memahami hukum perdata pada umumnya dan hukum
ketenagakerjaan pada khususnya.
2. Mahasiswa harus dapat memahami kepentingan buruh atau pekerja dan majikan/
pengusaha serta perlindungan terhadap kepentingan para pihak tersebut, terutama pihak
pekerja yang posisinya relatif lemah.
3. Mahasiswa memahami secara universal tentang pengertian dan aspek hukum
ketenagakerjaan; sumber-sumber hukum ketenagakerjaan; perjanjian kerja; pengupahan;
tunjangan dan jaminan sosial tenaga kerja; serta penyelesaian sengketa ketenagakerjaan
baik melalui alternatif penyelesaian sengketa di luar pengadilan maupun melalui
pengadilan hubungan industrial.
4. Mahasiswa mampu mengetrapkan dan menganalisis keadaan lapangan sesuai dengan

peraturan yang berlaku.
5. Mahasiswa memahami bahwa mata kuliah Hukum Ketenagakerjaan merupakan mata
kuliah penting sebagai bekal bagi mahasiswa dalam memasuki dunia kerja nantinya,
sehingga mahasiswa mampu untuk menyelesaikan permasalahan dalam hubungan
ketenagakerjaan.
II. Topik Inti
1. Pengantar.
a. Pengertian dan Peristilahan Hukum Perburuhan (buruh, pekerja, pegawai, karyawan,
tenaga kerja).

b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Dasar Hukum Ketenagakerjaan.
Asas Hukum Ketenagakerjaan.

Obyek Hukum Ketenagakerjaan.
Sifat Hukum Ketenagakerjaan.
Kedudukan dan Pentingnya Hukum Ketenagakerjaan Dalam Ilmu Hukum.
Sistem Ketenagakerjaan yang Berlaku.
Sejarah Perkembangan Hukum Perburuhan di Indonesia.
 Pra-Post Perkembangan
 Pra-Pasca Kemerdekaam
 Reformasi Hukum

2. Sumber-Sumber Hukum Perburuhan
a. Konvensi Internasional.
b. Undang-Undang Ketenagakerjaan.
c. Peraturan lain.
d. Traktat
e. Kebiasaan
f. Putusan Pengadilan (Yurisprudensi)
g. Perjanjian
3. Para Pihak dalam Hukum Ketenagakerjaan
a. Pekerja.
b. Pengusaha.

c. Organisasi Pekerja/ Buruh.
d. Organisasi Pengusaha.
e. Pemerintah/ Penguasa.
4. Kebijakan Ketenagakerjaan.
a. Hubungan Perburuhan Pancasila.
b. Pokok-Pokok Ketenagakerjaan.
5. Hak dan Kewajiban Pengusaha dan Pekerja/ Buruh
a. Hak dan Kewajiban Pengusaha
b. Hak dan Kewajiban Pekerja/ Buruh.
6. Hubungan Kerja: Perjanjian Kerja.
a. Pengertian Perjanjian Kerja.
b. Unsur-Unsur dalam Perjanjian Kerja.
c. Syarat Sahnya Perjanjian Kerja.
d. Bentuk dan Jangka Waktu Perjanjian Kerja.
e. Kewajiban Para Pihak dalam Perjanjian Kerja.
7. Hubungan Kerja: Perjanjian Kerja Bersama.
a. Selintas tentang Perjanjian Kerja Bersama.
b. Dasar Hukum Perjanjian Kerja Bersama.
c. Fungsi dan Manfaat Perjanjian Kerja Bersama.


d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

Pengertian Perjanjian Kerja Bersama.
Syarat Formil dan Materiil Perjanjian Kerja Bersama.
Pihak-Pihak dalam Perjanjian Kerja Bersama.
Tata Cara Pembuatan Perjanjian Kerja Bersama.
Perubahan dan Perpanjangan serta Pembaharuan Perjanjian Kerja Bersama.
Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama.
Kewajiban Pengusaha dan Serikat Pekerja/ Serikat Buruh dalam Perjanjian Kerja
Bersama.
k. Jangka Waktu Berlakunya Perjanjian Kerja Bersama.
l. Hubungan antara Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, dan Perjanjian Kerja
Bersama.
m. Kaitan Perjanjian Kerja Bersama dengan Serikat Pekerja/ Buruh dan Perusahaan.

8. Hubungan Kerja: Peraturan Perusahaan.
a. Selintas Tentang Peraturan Perusahaan.
b. Cara Membuat Peraturan Perusahaan.
c. Banyaknya Peraturan Perusahaan.
d. Jangka Waktu Berlakunya Peraturan Perusahaan.
e. Hubungan antara Peraturan Perusahaan dengan Perjanjian Kerja.
f. Pengesahan Peraturan Perusahaan.
9. Aspek-Aspek Hukum Ketenagakerjaan (Pra Employment) Sebelum Hubungan Kerja
a. Antar Kerja Antar Daerah atau Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri.
b. Antar Kerja Antar Negara atau Penempatan Tenaga Kerja di Luar Negeri.
c. Wajib Lapor Lowongan Kerja.
d. Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan.
e. Latihan Kerja.
10. Aspek Hukum Ketenagakerjaan Dalam Hubungan Kerja (During Employment).
a. Perjanjian Kerja sebagai Dasar Lahirnya Hubungan Kerja.
b. Perlindungan Norma Kerja.
c. Pengawasan Perburuhan.
d. Perselisihan Perburuhan/ Hubungan Industrial.
e. Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
f. Perlindungan Upah.

g. Jamsostek.
11. Aspek Hukum Ketenagakerjaan Setelah Hubungan Kerja (Post Employment).
a. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
b. Hak-Hak Tenaga Kerja yang di PHK.
c. Jaminan Sosial Tenaga Kerja melalui BPJS (pengertian; dasar hukum; program
penyelenggaraan).
12. Permasalahan Ketenagakerjaan di Indonesia.
a. Disparitas yang tidak seimbang antara tenaga kerja dan lapangan kerja.
b. Pengaruhnya pada Perkembangan Hukum.

c. Buruh, anak, perempuan, buruh migran, dan tenaga kerja asing.
d. Outsorcing.
e. Pengerahan & Pendayagunaan Tenaga Kerja.
13. Perselisihan Perburuhan & Penyelesaian Perselisihan Ketenagakerjaan melalui Alternatif
Penyelesaian sengketa.
14. Perselisihan Perburuhan & Penyelesaian
Pengadilan Hubungan Industrial.

Perselisihan


Ketenagakerjaan

melalui

III. Strategi Pembelajaran
1. Pertemuan awal dilakukan kontrak belajar untuk menyepakati rambu-rambu yang harus
ditaati selama perkuliahan.
a. Tata Krama Perkuliahan, hak-kewajiban serta larangan, SOP Dosen.
b. Menyampaikan Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) Mata Kuliah.
c. Komponen penilaian dan metode penilaian.
d. Kompetensi yang akan diperoleh mahasiswa.
2. Kegiatan pengenalan setiap konsep baru, dapat dilakukan dengan alternatif srtategi :
a. Brain Stroming dan Elisitasi.
b. Interactive Lecturing dan Dynamic Lecturing/ ceramah dinamis,
Ceramah yang diselingi tanya jawab, untuk materi yang diperkirakan sama
sekali baru bagi mahasiswa.
c. Apresiasi
Dosen menggali informasi awal kepada mahasiswa mengenai persepsi
mahasiswa terhadap ruang lingkup Hukum Ketenagakerjaan.
d. Reading Guide.

Mahasiswa membaca dan menganalisis ruang lingkup Hukum
Ketenagakerjaan.
e. Small Discussion.
Mahasiswa dibagi per kelompok untuk membaca dan mendiskusikan ruang
lingkup Hukum Ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia pada buku ajar. Maksimal
anggota kelompok adalah 5 (lima) orang dengan keharusan setiap orang membaca
dalam buku tersebut.
3. Pendalaman/ perluasan pemahaman materi dilakukan dengan menggunakan alternatif
strategi:
a. Information Search dan Interactive Lecturing.
Dosen menyampaikan beberapa hal yang masih baru bagi mahasiswa dari
buku-buku sumber referensi yang lain dengan menunjukkan alternatif sumber
informasinya.
b. Mixed between information search, concept mapping strategy, and small discussion/
active debate.
Mahasiswa diminta untuk membaca dan menganalisis buku-buku yang
berkaitan dengan permasalahan-permasalahan dalam Hukum Ketenagakerjaan.
Pekerjaan ini dilakukan secara kelompok dan untuk mempercepat pengerjaan tugas
membaca, mahasiswa membagi tugas bacaan secara keseluruhan, kemudian
didiskusikan dengan anggota kelompoknya.


c. Team quiz
(Bila perlu dosen menyediakan reward apapun bentuknya). Kelompok
mahasiswa yang ada digabungkan hingga membentuk tiga kelompok saja. Untuk
memudahkan diberi nama dengan kelompok A,B,C. Masing-masing kelompok
dipersilahkan membuat pertanyaan antara 3-6 soal, kemudian pertanyaan dibagi dua
yang menjawab secara bergiliran. Ketika A membaca pertanyaan, kelompok B
bertugas menjawab, sementara kelompok C sebagai penilai. Dosen bekerja sebagai
pencatat nilai atau meminta bantuan seorang volunteer. Agar fair kemudian dibalik
dengan pertanyaan sebagian lagi.
4. Untuk melakukan review dapat digunakan alternarif strategi:
a. Everyone is Teacher Here
Dosen meminta beberapa orang volunteer sebagai perwakilan kelompok untuk
presentasi dan mengajukan pertanyaan kepada kelompok lain. Anggota lain bisa
membantu menjawab dan menjelaskan permasalahan yang belum bisa diselesaikan.
Atau setiap mahasiswa mendapatkan 1 (satu) amplop yang berisi kasus dalam perkara
hukum ketenagakerjaan, yang harus diberikan solusinya serta adagium latin yang
berkaitan dengan hukum ketenagakerjaan. Mahasiswa dipersilakan untuk
mempresentasikan hasil jawabannya secara lisan, sebagaimana dosen meyampaikan
lecturing. Mahasiswa yang lain diberikan kesempatan untuk bertanya kepadanya atau

mahasiswa yang sedang menjadi lecturer boleh bertanya kepada mahasiswa lain.
Setelah selesai, mahasiswa yang menjadi lecturer meminta mahasiswa yang lain
untuk melakukan hal yang sama, dan seterusnya.
5. Untuk mengembangkan keterampilan mahasiswa dilakukan dengan penerapan teori di
lapangan, yaitu setiap mahasiswa diberi tugas mandiri, melakukan observasi tentang
hubungan kerja antara majikan dan buruh/ pekerja di perusahaan; supermarket; tokotoko; pabrik; industri rumah tangga; serta rumah tangga.
IV. Alternatif Media Pembelajaran
1. Papan tulis
2. OHP
3. Foto copy bahan/ materi pilihan
4. Ruangan Kelas
5. Perpustakaan
V. Alternatif Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi hasil belajar mahasiswa meliputi aspek penilaian :
1. Ujian mid semester

: 30 %

2. Ujian akhir semester

: 30 %

3. Evaluasi alternatif

: 40 %

a.

Tugas rumah setiap mahasiswa membuat makalah dan

: 10 %

b.
c.
d.

dipresentasikan
Keaktifan di kelas dalam bertanya dan menjawab masalah
Presensi
Etika Moral Mahasiswa di dalam/luar kampus

: 10 %
: 10 %
: 10 %

IV. Referensi.
1. Abdul Khakim. 2006. Aspek Hukum Pengupahan Berdasarkan Undang-Undang Nomor
13 Tahun 2003, Cetakan I. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
2. __________ . 2007. Pengantar Hukum Perburuhan Indonesia Berdasarkan UndangUndang Nomor 13 Tahun 2003 (edisi revisi). Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
3. __________ . 2014. Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Bandung: PT. Citra Aditya
Bakti.
4. Abdul Rachman Budiono. 1995. Hukum Perburuhan di Indonesia, Cetakan I. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.
5. A. Ridwan Halim. 1990. Hukum Perburuhan dan Tanya Jawab, Cetakan II. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
6. Asri Wijayanti. 2010. Hukum Ketenagakerjaan Pasca Reformasi. Jakarta: Sinar Grafika.
7. Darwan Prints. 2000. Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Cetakan II. Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti.
8. Djumadi. 1995. Kedudukan Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) dalam Hubungan
Industrial Pancasila, Cetakan I. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
9. F.X. Djumialdji. 2006. Perjanjian Kerja, Edisi Revisi. Jakarta: Sinar Grafika.
10. H.P. Rajaguguk. 2002. Peran Serta Pekerja Dalam Pengelolaan Perusahaan (CoDetermination), edisi I. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
11. Hartono Widodo dan Judiantoro. 1989. Segi Hukum Penyelesaian Perselisihan
Perburuhan, Jakarta: Rajawali.
12. Imam Soepomo. 1965. Politik Sosial Modern. Semarang: Yayasan Kanisius.
13. __________ . 1975. Hukum Perburuhan Bidang Keselamatan Kerja. Jakarta: Pradnya
Paramita
14. __________ . 1981. Hukum Perburuhan. Jakarta: Djambatan.
15. __________ . 1983. Hukum Perburuhan Indonesia Bidang Hubungan Kerja, Cetakan V.
Jakarta: Jambatan.
16. __________ . 1983. Hukum Perburuhan Bidang Kesehatan Kerja (Perlindungan Buruh),
Cetakan V. Jakarta: Pradnya Paramita.
17. __________ . 1987. Pengantar Hukum Perburuhan, Cetakan VIII. Jakarta: Djambatan.
18. Kartasaputra. 1988. Hukum Perburuhan di Indonesia Berlandaskan Pancasila, cetakan I.
Jakarta: Bina Aksara.
19. Koko Kosidin. 1999. Perjanjian Kerja, Perjanjian Perburuhan, dan Peraturan
Perusahaan. Bandung: CV. Mandar Maju.
20. Lalu Husni. 2003. Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia (Edisi Revisi). Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.
21. Martoyo Rachmat. 1991. Serikat Pekerja, Pengusaha dan Kesepakatan Kerja Bersama,
Cetakan II. Jakarta: Fikahati Aneska.
22. R.A. Soehardi. 1962. Luas dan Isi Hukum Sosial. Semarang: Yayasan Kanisius.

23. Senjun H. Manulang. 1995. Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan, Cetakan II. Jakarta:
Rineka Cipta.
24. V.Y.HM Van der Vijn. 1961. Pengantar Hukum Kerja. Semarang: Kanisius.
25. Wiwoho Soedjono. 1987. Hukum Perjanjian Kerja. Jakarta: Bina Aksara.
26. YW Sunindhia dan Ninik Widiyanti. 1988. Masalah PHK dan Pemogokan. Jakarta: Bina
Aksara.
27. Zaenal Asikin (ed). 1993. Dasar-Dasar Hukum Perburuhan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
28. Zulaimi Wahab, 2001. Dana Pensiun dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja di Indonesia.
Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.