Makalah Smk negeri 20 samarinda Ilmu pen

Makalah

Smk negeri 20 samarinda
Di susun oleh : 1.aulia rahman.
2.riduan ansori.
3.muhammad holil pradana.
4.rycky wicaksono.

Kelas

: xi otomotif2

Ilmu pengetahuan alam
Daftar Isi

Daftar Isi……………………………………………………………………………………………………… v
Bab I Pendahuluan
A.Latar Belakang…………………………………………………………………………………………… 1
B.Rumus Masalah…………………………………………………………………………………………. 2
C.Tujuan Dan Manfaat………………………………………………………………………………… 2
Bab II Pembahasan

A.Pengertian Limbah Cair…………………………………………………………………………... 3
B.Sumber limbah Cair…………………………………………………………………………………. 3
C.Karakteristik Limbah Cair…………………………………………………………………………. 4
D.Prinsip Pengolahan Limbah Cair……………………………………………………………..... 7
E.Dampak Pencemaran Limbah Cair………………………………………………………….... 10
Bab III Penutup
Kesimpulan………………………………………………………………………………………………... 11
Saran………………………………………………………………………………………………………….. 11

Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………………….11

v

Bab I Pendahuluan

A.Latar Belakang
Dewasa ini, semakin bertambahnya kebutuhan manusia banyak juga diciptakan pemuas atau
pemenuhan kebutuhan manusia. Untuk itu munculah pabrik-pabrik industry sebagai pengolah bahan
mentah untuk kemudian diolah dengan sedemikian rupa menjadi barang setengah jadi maupun barang
siap pakai, untuk selanjutnya akan dikonsumsi masyarakat. Dalam jumlah produksi yang sagat besar tiap

harinya akan menghasilkan sisa-sisa hasil dari proses pengolahan yang tidak terpakai.
Kemudian, masyarakat yang sebagai pelaku konsumsi pun akan “mengeluarkan” limbah-limbah sebagai
hasil penggunaan hasil barang produksi tersebut. Limbah ini dinamakan limbah rumah tangga. Meskipun
sedikit lebih “aman”, bukan berarti dapat seenaknya saja membiarkan limbah ini dibuang begitu saja.
Karena limbah sekecil apapun bila dalam jumlah yang besar dapat memberikan konstribusi besar dalam
hal pengrusakan terhadap lingkungan. Untuk itulah diperlukan penanganan yang tepat dalam pengolahan
limbah-limbah industry maupun limbah rumah tangga.
Limbah adalah zat atau bahan buangan yang dihasilkan dari proses kegiatan manusia (Ign Suharto, 2011
:226). Limbah dapat berupa tumpukan barang bekas, sisa kotoran hewan, tanaman, atau sayuran.
Keseimbangan lingkungan menjadi terganggu jika jumlah hasil buangan tersebut melebihi ambang batas
toleransi lingkungan. Apabila konsentrasi dan kuantitas melibihi ambang batas, keberadaan limbah dapat
berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia sehingga perlu dilakukan
penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah bergantung pada
jenis dan karakteristik limbah.
Berdasarkan Wujudnya menurut Ign Suharto, 2011, limbah dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1.

Limbah padat, limbah padat adalah limbah yang berwujud padat. Limbah padat bersifat
kering, tidak dapat berpindah kecuali ada yang memindahkannya. Limbah padat ini misalnya, sisa
makanan, sayuran, potongan kayu, sobekan kertas, sampah, plastik, dan logam


2.

Limbah cair, limbah cair adalah limbah yang berwujud cair. Limbah cair terlarut dalam air,
selalu berpindah, dan tidak pernah diam. Contoh limbah cair adalah air bekas mencuci pakaian, air
bekas pencelupan warna pakaian, dan sebagainya.

3.

Limbah gas, limbah gas adalah limbah zat (zat buangan) yang berwujud gas. Limbah gas
dapat dilihat dalam bentuk asap. Limbah gas selalu bergerak sehingga penyebarannya sangat
luas. Contoh limbah gas adalah gas pembuangan kendaraan bermotor. Pembuatan bahan bakar
minyakjuga menghasilkan gas buangan yang berbahaya bagi lingkungan

1

B.Rumus Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi permasalahannya adalah :
1.


Apa yang dimaksud dengan limbah cair ?

2.

Bagaimana cara untuk memperoleh limbah cair?

3.

Bagaimana karakteristik dari limbah cair?

4.

Bagaimana prinsip pengolahan limbah cair?

5.

Bagaimana dampak pencemaran limbah cair?

C.Tujuan Dan Manfaat
Tujuan

Tujuan dari observasi ini sejalan dengan rumusan masalah. Adapun tujuannya untuk mengetahui :
1.

Limbah cair.

2.

Cara untuk memperoleh limbah cair.

3.

Karakteristik dari limbah cair.

4.

Prinsip pengolahan limbah cair.

5.

Dampak pencemaran limbah cair


Manfaat
Manfaat yang didapatkan dari observasi ini diantaranya :
1.

Dapat menambah pengetahuan mengenai limbah cair seperti sumber dan karakteristiknya.

2.

Dapat memahami prinsip pengolahan limbah cair dan dampak pencemaran limbah cair.

2
.

Bab II Pembahasan
A.Pengertian Limbah Cair

Berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 10 tahun 2004 tentang baku mutu air
limbah, yang dimaksud dengan limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang
berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan.

Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air limbah (waste water) adalah kotoran dari masyarakat, rumah
tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan, serta buangan lainnya.
Begitupun dengan Metcalf & Eddy (2003), mendefinisikan limbah berdasarkan titik sumbernya sebagai
kombinasi cairan hasil buangan rumah tangga (permukiman),instansi perusahaaan, pertokoan, dan
industri dengan air tanah, air permukaan, dan air hujan
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan limnah cair adalah semua limbah yang berbentuk
cairan atau berada dalam fase cair yang sudah tidak dipergunakan lagi baik berupa sisa industri, rumah
tangga, peternakan, pertanian, dan sebagainya dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan.
B.Sumber Limbah cair

Berikut beberapa sumber limbah cair :
1.

Kegiatan rumah tangga

2.

Kegiatan industri

3.


Kegiatan rumah sakit dan aktivitas yang bergerak di bidang kesehatan

4.

Kegiatan pertanian, peternakan

5.

Kegiatan pertambangan

6.

Kegiatan transportasi

Berdasarkan sumber-sumbernya limbah cair dapat berasal dari limbah infiltrasi, limbah industri, limbah
domestik (rumah tangga).

Limbah infiltrasi adalah limbah yang meresap kedalam tanah dan mengandung bahan-bahan pencemar.
Pada areal perkebunan limbah hujan mencuci daun-daunan yang terkena pestisida masuk kedalam

tanah yang disebut juga sebagai limbah infiltrasi. Limbah industri juga sering terinfiltrasi kedalam tanah
bila air limbah tersebut menggunakan kolam yang terbuat dari tanah.
Air limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan organik maupun anorganik, yaitu :
1.

Garam anorganik, seperti magnesium sulfat dan magnesium khlorida yang berasal dari
kegiatan pertambangan atau pabrik pupuk.

2.

Asam anorganik, seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolah bijih logam dan
bahan bakar fosil yang mengandung kotoran berupa ikatan belerang.

3
3.

Senyawa organik, seperti pelarut dan zat warna yang berasal dari industri penyamakan kulit
dan industri cat.

4.


Logam berat, seperti cadmium, air raksa (merkuri dan krom yang berasal dari industri
pertambangan, cat, zat warna, baterai dan penyepuhan logam.

Zat-zat tersebut jika masuk ke perairan akan menimbulkan pencemaran yang dapat membahayakan
makhluk hidup, termasuk manusia.
C.Karakteristik Limbah Cair
Meliputi sifat – sifat fisika, kimia dan biologi. Sifat-sifat tersebut dapat dipahami dengan mempelajari
konsentrasinya dan sejauh mana tingkat pencemaran yang dapat ditimbulkan limbah terhadap
lingkungan. Pemahaman tentang karakteristik dapat diketahui melalui pengambilan sampel, misalnya :
limbah cair mempunyai tingkat keasaman, pH= 6 dan mengandung kadar besi 5 mg/l. Konsentrasi yang
dikandung limbah akan menentukan beban limbah terhadap lingkungan.
A.Karakteristik Fisika
Karakteristik fisika ini terdiri dari beberapa parameter, diantaranya :
1.Total Solid (TS)
Merupakan padatan di dalam air yang terdiri dari bahan organik maupun anorganik yang larut,
mengendap, atau tersuspensi dalam air.
2.Total Suspended Solid (TSS)
Merupakan jumlah berat dalam mg/l kering lumpur yang ada di dalam air limbah setelah mengalami
penyaringan dengan membran berukuran 0,45 mikron (Sugiharto, 1987). Total Suspended Solid atau


Padatan tersuspensi adalah padatan yang menyebabkan kekeruhan air, tidak terlarut dan tidak dapat
langsung mengendap, terdiri dari partikel-partikel yang ukuran maupun beratnya lebih kecil dari sedimen.
3.Warna
Pada d asarnya air bersih tidak berwarna, tetapi seiring dengan waktu dan meningkatnya kondisi
anaerob, warna limbah berubah dari yang abu–abu menjadi kehitaman.Warna dalam air disebabkan
adanya ion-ion logam besi dan mangan (secara alami), humus, plankton, tanaman air dan buangan
industri.Warna air dibedakan atas dua macam, yaitu :
Warna sejati (true collor) yang diakibatkan oleh bahan-bahan terlarut.




Warna semu (apparent collor) yang selain disebabkan oleh bahan-bahan terlarut, juga karena
bahan-bahan tersuspensi, termasuk diantaranya yang bersifat koloid.

4
4.Kekeruhan
Kekeruhan disebabkan oleh zat padat tersuspensi, baik yang bersifat organik maupun anorganik yang
mengapung dan terurai dalam air. Kekeruhan menunjukan sifat optis air, yang mengakibatkan pembiasan
cahaya kedalam air. Kekeruhan membatasi masuknya cahaya dalam air
5.Temperatur
Merupakan parameter yang sangat penting dikarenakan efeknya terhadap reaksi kimia, laju reaksi,
kehidupan organisme air dan penggunaan air untuk berbagai aktivitas sehari – hari. Naiknya suhu atau
temperatur air akan menimbulkan akibat berikut :


Menurunnya jumlah oksigen terlarut dalam air.



Meningkatkan kecepatan reaksi kimia.



Mengganggu kehidupan organisme air.

6.Bau
Disebabkan oleh udara yang dihasilkan pada proses dekomposisi materi atau penambahan substansi
pada limbah. Sifat bau limbah disebabkan karena zat-zat organik yang telah berurai dalam limbah dan
mengeluarkan gas-gas seperti sulfide atau amoniak yang menimbulkan penciuman tidak enak. Hal ini
disebabkan adanya pencampuran dari nitrogen, sulfur dan fosfor yang berasal dari pembusukan protein
yang dikandung limbah. Pengendalian bau sangat penting karena terkait dengan masalah estetika.
7.Minyak dan Lemak

Minyak dan lemak yang mencemari air sering dimasukan ke dalam kelompok padatan, yaitu padatan
yang mengapung di atas permukaan air. Minyak dan lemak merupakan bahan organis bersifat tetap dan
sukar diuraikan oleh bakteri. Karena berat jenisnya lebih kecil dari pada air maka minyak tersebut
membentuk lapisan tipis di permukaan air dan menutup permukaan yang mengakibatkan terbatasnya
oksigen masuk ke dalam air.
B.Karateristik Kimia
1.Biological Oxygen Demand (BOD)
Menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk menguraikan atau
mengoksidasi bahan–bahan buangan di dalam air. Jadi nilai BOD tidak menunjukan jumlah bahan
organik yang sebenarnya, tetapi hanya mengukur secara relativ jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk
mengoksidasi bahan-bahan buangan tersebut. Jika konsumsi oksigen tinggi, yang ditunjukan dengan
semakin kecilnya sisa oksigen terlarut didalam air, maka berarti kandungan bahan buangan yang
membutuhkan oksigen adalah tinggi.

5
BOD dapat diterima bilamana jumlah oksigen yang akan dihabiskan dalam waktu lima hari oleh
organisme pengurai aerobik dalam suatu volume limbah pada suhu 200C. Hasilnya dinyatakan dengan
ppm.
2.Chemical Oxygen Demand (COD)
COD Merupakan jumlah kebutuhan oksigen dalam air untuk proses reaksi secara kimia guna
menguraikan unsur pencemar yang ada. COD dinyatakan dalam ppm (part per milion) atau ml O2/ liter.
(Alaerts dan Santika, 1984). Pengukuran kekuatan limbah dengan COD adalah bentuk lain pengukuran
kebutuhan oksigen dalam air limbah. Pengukuran ini menekankan kebutuhan oksigen akan kimia dimana
senyawa-senyawa yang diukur adalah bahan-bahan yang tidak dapat dipecah secara biokimia.
Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat anorganik. Dalam laboratorium,
pengukuran COD dilakukan sesaat dengan membuat pengoksidasi K2Cr2O7 yang digunakan sebagi
sumber oksigen.
3.Dissolved Oxygen (DO)
DO adalah kadar oksigen terlarut yang dibutuhkan untuk respirasi aerob mikroorganisme. DO di dalam air
sangat tergantung pada temperatur dan salinitas. Keadaan DO berlawanan dengan keadaan BOD.
Semakin tinggi BOD semakin rendah DO. Keadaan DO dalam air dapat menunjukan tanda-tanda
kehidupan organisme dalam perairan. Angka DO yang tinggi menunjukan keadaan air yang semakin baik.
4.Derajat keasaman (pH)

Keasaman air diukur dengan pH meter.Keasaman ditetapkan berdasarkan tinggi- rendahnya konsentrasi
ion hidrogen dalam air. pH dapat mempengaruhi kehidupan biologi dalam air. Bila terlalu rendah atau
terlalu tinggi dapat mematikan kehidupan mikroorganisme. Ph normal untuk kehidupan air 6 – 8.
5.Logam Berat
Air sering tercemar oleh berbagai komponan anorganik, diantaranya berbagai jenis logam berat yang
berbahaya. Logam berat bila konsentrasinya berlebih dapat bersifat toksik sehingga diperlukan
pengukuran dan pengolahan limbah yang mengandung logam berat.
Logam berat yang berbahaya dan sering mencemari lingkungan, yang terutama adalah Merkuri (Hg),
Timbal (Pb), Arsenik (As), Kadmium (Cd), Tembaga (Cu), Kromium (Cr), dan Nikel (Ni). Logam- logam
tersebut diketahui dapat mengumpul di dalam tubuh suatu organisme dan tetap tinggal dalam tubuh
dalam jangka waktu yang lama sebagai racun yang terakumulasi.

6


Tembaga (Cu)

Tembaga dengan nama kimia cupprum dilambangkan dengan Cu. Unsur logam ini berbentuk kristal
dengan warna kemerahan.Unsur tembaga di alam, dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas, akan
tetapi lebih banyak ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau senyawa padat dalam bentuk mineral,
seperti dari peristiwa pengikisan (erosi) dari batuan mineral.
Sesuai dengan sifat kelogamannya, Cu dapat membentuk alloy dengan bermacam-macam logam. Dalam
bidang industri, senyawa Cu banyak digunakan, seperti pada industri cat sebagai antifoling, industri
insektisida dan fungisida, dan lain-lain.
Pada manusia, efek keracunan utama yang ditimbulkan akibat terpapar oleh debu atau uap logam Cu
adalah terjadinya gangguan pada jalur penafasan sebelah atas.


Cadmium (Cd)

Logam Cd mempunyai penyebaran yang sangat luas di alam, namun hanya satu jenis mineral Cd di
alam, yaitu greennockite (CdS) yang selalu ditemukan bersamaan dengan mineral spalerite (ZnS).
Logam ini bersifat lunak, ductile, berwarna putih seperti putih perak.
Prinsip utama dalam penggunaan cadmium adalah sebagai bahan ”stabilisasi” sebagai bahan pewarna
dalam industri plastik dan pada elektroplating. Namun sebagian besar dari substansi logam cadmium ini
juga digunakan pada baterai.
Keracunan yang diakibatkan oleh Cd dapat bersifat akut dan kronis.Keracunan akut oleh logam Cd
menimbulkan penyakit paru-paru. Sedangkan keracunan kronik yang diakibatkan logam Cd adalah
kerusakan pada banyak sistem fisiologis tubuh.

3.

Karakteristik Biologi

Karakteristik biologi digunakan untuk mengukur kualitas air terutama air yang dikonsumsi sebagai air
minum dan air bersih. Parameter yang biasa digunakan adalah banyaknya mikroorganisme yang
terkandung dalam air limbah.
D.Prinsip Pengolahan Limbah Cair
Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan bahan polutannya telah dicoba dan
dikembangkan selama ini. Teknik-teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan tersebut
secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan:

7
1.Pengolahan Secara Fisika
Pada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap air buangan, diinginkan agar bahanbahan tersuspensi berukuran besar dan yang mudah mengendap atau bahan-bahan yang terapung
disisihkan terlebih dahulu. Penyaringan (screening) merupakan cara yang efisien dan murah untuk
menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar. Bahan tersuspensi yang mudah mengendap
dapat disisihkan secara mudah dengan proses pengendapan. Parameter desain yang utama untuk
proses pengendapan ini adalah kecepatan mengendap partikel dan waktu detensi hidrolis di dalam bak
pengendap.
Proses flotasi banyak digunakan untuk menyisihkan bahan-bahan yang mengapung seperti minyak dan
lemak agar tidak mengganggu proses pengolahan berikutnya. Flotasi juga dapat digunakan sebagai cara
penyisihan bahan-bahan tersuspensi (clarification) atau pemekatan lumpur endapan (sludge thickening)
dengan memberikan aliran udara ke atas (air flotation).
Proses filtrasi di dalam pengolahan air buangan, biasanya dilakukan untuk mendahului proses adsorbsi
atau proses reverse osmosis-nya, akan dilaksanakan untuk menyisihkan sebanyak mungkin partikel
tersuspensi dari dalam air agar tidak mengganggu proses adsorbsi atau menyumbat membran yang
dipergunakan dalam proses osmosa.
Proses adsorbsi, biasanya dengan karbon aktif, dilakukan untuk menyisihkan senyawa aromatik
(misalnya: fenol) dan senyawa organik terlarut lainnya, terutama jika diinginkan untuk menggunakan
kembali air buangan tersebut.Teknologi membran (reverse osmosis) biasanya diaplikasikan untuk unitunit pengolahan kecil, terutama jika pengolahan ditujukan untuk menggunakan kembali air yang diolah.
Biaya instalasi dan operasinya sangat mahal.
2.Pengolahan Secara Kimia

Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang
tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa fosfor, dan zat organik beracun; dengan
membubuhkan bahan kimia tertentu yang diperlukan. Penyisihan bahan-bahan tersebut pada prinsipnya
berlangsung melalui perubahan sifat bahan-bahan tersebut, yaitu dari tak dapat diendapkan menjadi
mudah diendapkan (flokulasi-koagulasi), baik dengan atau tanpa reaksi oksidasi-reduksi, dan juga
berlangsung sebagai hasil reaksi oksidasi.
Pengendapan bahan tersuspensi yang tak mudah larut dilakukan dengan membubuhkan elektrolit yang
mempunyai muatan yang berlawanan dengan muatan koloidnya agar terjadi netralisasi muatan koloid
tersebut, sehingga akhirnya dapat diendapkan. Penyisihan logam berat dan senyawa fosfor dilakukan
dengan membubuhkan larutan alkali (air kapur misalnya) sehingga terbentuk endapan hidroksida logamlogam tersebut atau endapan hidroksiapatit. Endapan logam tersebut akan lebih stabil jika pH air > 10,5
dan untuk hidroksiapatit pada pH > 9,5. Khusus untuk krom heksavalen, sebelum diendapkan sebagai
krom hidroksida [Cr(OH)3], terlebih dahulu direduksi menjadi krom trivalent dengan membubuhkan
reduktor (FeSO4, SO2, atau Na2S2O5).

8
Penyisihan bahan-bahan organik beracun seperti fenol dan sianida pada konsentrasi rendah dapat
dilakukan dengan mengoksidasinya dengan klor (Cl2), kalsium permanganat, aerasi, ozon hidrogen
peroksida.Pada dasarnya kita dapat memperoleh efisiensi tinggi dengan pengolahan secara kimia, akan
tetapi biaya pengolahan menjadi mahal karena memerlukan bahan kimia.

3.

Pengolahan Secara Biologi

Semua air buangan yang biodegradable dapat diolah secara biologi. Sebagai pengolahan sekunder,
pengolahan secara biologi dipandang sebagai pengolahan yang paling murah dan efisien. Dalam
beberapa dasawarsa telah berkembang berbagai metode pengolahan biologi dengan segala
modifikasinya.Pada dasarnya, reaktor pengolahan secara biologi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu:
1.

Reaktor pertumbuhan tersuspensi (suspended growth reaktor);

2.

Reaktor pertumbuhan lekat (attached growth reaktor).

Di dalam reaktor pertumbuhan tersuspensi, mikroorganisme tumbuh dan berkembang dalam keadaan
tersuspensi. Proses lumpur aktif yang banyak dikenal berlangsung dalam reaktor jenis ini. Proses lumpur
aktif terus berkembang dengan berbagai modifikasinya, antara lain: oxidation ditch dan kontak-stabilisasi.
Dibandingkan dengan proses lumpur aktif konvensional, oxidation ditch mempunyai beberapa kelebihan,
yaitu efisiensi penurunan BOD dapat mencapai 85%-90% (dibandingkan 80%-85%) dan lumpur yang
dihasilkan lebih sedikit. Selain efisiensi yang lebih tinggi (90%-95%), kontak stabilisasi mempunyai
kelebihan yang lain, yaitu waktu detensi hidrolis total lebih pendek (4-6 jam). Proses kontak-stabilisasi

dapat pula menyisihkan BOD tersuspensi melalui proses absorbsi di dalam tangki kontak sehingga tidak
diperlukan penyisihan BOD tersuspensi dengan pengolahan pendahuluan.
Kolam oksidasi dan lagoon, baik yang diaerasi maupun yang tidak, juga termasuk dalam jenis reaktor
pertumbuhan tersuspensi. Untuk iklim tropis seperti Indonesia, waktu detensi hidrolis selama 12-18 hari di
dalam kolam oksidasi maupun dalam lagoon yang tidak diaerasi, cukup untuk mencapai kualitas efluen
yang dapat memenuhi standar yang ditetapkan. Di dalam lagoon yang diaerasi cukup dengan waktu
detensi 3-5 hari saja.Di dalam reaktor pertumbuhan lekat, mikroorganisme tumbuh di atas media
pendukung dengan membentuk lapisan film untuk melekatkan dirinya. Berbagai modifikasi telah banyak
dikembangkan selama ini, antara lain:
1.

trickling filter

2.

cakram biologi

3.

filter terendam

4.

reaktor fludisasi

Seluruh modifikasi ini dapat menghasilkan efisiensi penurunan BOD sekitar 80%-90%.
Ditinjau dari segi lingkungan dimana berlangsung proses penguraian secara biologi, proses ini dapat
dibedakan menjadi dua jenis:

9
1.

Proses aerob, yang berlangsung dengan hadirnya oksigen;

2.

Proses anaerob, yang berlangsung tanpa adanya oksigen.

Apabila BOD air buangan tidak melebihi 400 mg/l, proses aerob masih dapat dianggap lebih ekonomis
dari anaerob. Pada BOD lebih tinggi dari 4000 mg/l, proses anaerob menjadi lebih ekonomis.

E.Dampak Pencemaran Limbah Cair
Limbah cair bisa berupa limbah yang yang terbentuk dari bahan organik dan anorganik. Apabila
meresap kedalam permukaan tanah, limbah cair dapat merusak tanah terutama kesuburan tanah
dan juga sumber air yang ada di dalamnya. Bila kita hidup pada tanah yang telah tercemar dan
mengkonsumsi segala sesuatu darinya bisa membahayakan kesehatan tubuh dan berbagai
penyakit seperti diare, dan disentri dapat timbul di tengah – tengah kita.
Limbah cair pada perairan atau sungai juga dapat merusak air sungai, mengotori air sungai, mengganggu
bahkan merusak ekosistem air yang dapat berdampak kematian pada makhluk hidup yang ada, dan yang
pasti dapat menyebabkan banjir juga jiga limbah tersebut merupakan sampah yang dibuang oleh

masyarakat, dan bbisa menyebabkan penyakit jugabagi orang-orang yang tinggal di sekitar perairan atau
sungai.

10

Bab III Penutup
2.Kesimpulan




Limbah cair yaitu Limbah cair adalah semua limbah yang berbentuk cairan atau berada dalam
fase cair (air seni atau urine, air pencucian alat-alat) yang merupakan sisa buangan hasil suatu
proses yang sudah tidak dipergunakan lagi, baik berupa sisa industri, rumah tangga, peternakan,
pertanian, dan sebagainya
Dampak yang disebabkan adanya limbah cair

dampaknya akan berakibat pada kesehatan, kehidupan biotik, keindahan dan kerusakan benda


Cara pengolahan limbah cair.

Ada tiga cara mengolah limbah cair yaitu dengan cara biologi, kimia dan fisika



Hal – hal harus di lakukan agar limbah cair tidak mencemari lingkungan

1.

Kesadaran diri sendiri

2.

Meningkatkan kesadaran masyarakat dengan penyuluhan

3.

Pembuatan saluran drainase sesuai dengan sumber limbah

4.

Membuat instalasi pengolahan air limbah (IPAL)

5.

Memperbaiki peraturan dan perundang undangan di Indonesia
2.Saran
Limbah cair merupakan limbah yang berbahaya bagi semua makhluk hidup jika tidak di buang atau
pun di olah psesuai dengan prosedur ynag benar, maka kita sebagi warga negara yang baik
harusnya mampu menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak membuang limbah secara
sembarangan dan pemerintahpun juga harus bersiikap tegas terhadap orang yang melanggar.

Daftar Pustaka
Azwar, Azrul.1995. Pengantar Imu Kesehatan Lingkungan.Jakarta : Mutiara Sumber Widya.
Dinas Kebersihan Kotamadyia Padang.1990.Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja.Padang.
Djatmiko, Margono, Wahyono.2000.Pendayagunaan Industri Managemen.Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.
Haudri Satriago.1996. Istilah Lingkungan Untuk Manajemen.Jakarta : PT. Gramedia.
Udin Jabu, Dkk,. Pedoman Bidang Studi Pembuangan Tinja Dan Air Limbah Pada Institusi Pendidikan
Sanitasi/Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Pusdiknakes.

11